PENGASIHAN RATU ANJASMORO

Dikisahkan kekuasaan Majapahit sedang menghadapi rongrongan dari Prabu Minakjinggo dari Blambangan. Siapa Prabu Minakjinggo? Dia awalnya bernama Joko Umbaran, seorang pemuda sakti dan tampan. Suatu ketika ada sayembara yang diselenggarakan Ratu Kencono Wungu, Ratu Majapahit bahwa siapa yang bisa mengalahkan Kebo Marcuet, maka apabila dia seorang perempuan akan dijadikan saudara. Apabila laki-laki akan dijadikan suaminya

Akhirnya, terjadikah perang tanding antara Joko Umbaran dan Kebo Mercuet yang dimenangkan oleh Joko Umbaran. Namun akibat pertempuran itu, Joko Umbaran yang semula wajahnya ganteng menjadi buruk akibat kesaktian Kebo Mercuet. Bahkan kakinya pincang. Kebo Mercuet sendiri bisa dibunuh.

Karena sudah terlanjur berjanji, Ratu Kencono harus siap dijadikan isteri Joko Umbaran. Sayangnya, melihat kondisi Joko Umbaran yang sudah cacat tersebut Kencono Wungu dalam hati menolak. Dicarinya alasan yang masuk akal yaitu agar sementara waktu Joko Umbaran disuruh mendirikan Kadipaten di tanah Jawa bagian paling timur yang dinamakan Blambangan. Disana Joko Umbaran bergelar Prabu Minak Jinggo.

Karena sudah bertahun-tahun ternyata janji Ratu Kencono tidak ditepati, akhirnya Minak Jinggo membangkang dari Mojopajit. Karena pembangkangan itu, maka diutuslah Damarwulan, seorang anak muda sakti untuk membunuh Minak Jinggo. Perang pun dikisahkan dalam tembang Asmorodono:

Anjasmoro arimami

Masmiran kulako warto

Dasihmu tan wurung layon

Aning kutho probolinggo

Prang tanding lan Urubismo

Karyo mukti duh wong ayu

Pun kakang pamit palastro

Ini adalah ungkapan Damarwulan terhadap kekasihnya yang bernama Dewi Anjasmoro. Damarwulan sesungguhnya tidak menyukai Ratu Kencono Wngu yang sebenarnya menjadi hak Minak Jinggo untuk diperisterinya.

Perangpun terjadi berulangkali dan Damarwulan kalah. Tapi akhirnya dibantu oleh Waeto dan Puyengan, isteri Minak Jinggo dengan mencuri senjata milik Minak Jinggo yaitu godo wesi kuning dan pedang sukoyono.

Inilah sekilas latar belakang mite tentang Dewi Anjasmoro, seorang anak patih dari Mojopahit. Pada kesempatan kali ini, akan dibeber sebuah amalan PENGASIHAN RATU ANJASMORO. Amalan ini adalah asli Jawa yang mantranya sudah kami alihbahasakan sehingga mudah untuk dipraktekkan oleh siapa yang menginginkannya.

 Cara mengamalkannya:

  1. BERDIRI DI DEPAN PINTU ATAU DI TAMAN DI DEPAN RUMAH
  2. TARIKLAH NAFAS DALAM-DALAM DAN TAHAN. SELANJUTNYA TEPUKLAH TANAH TUJUH KALI DENGAN TANGAN KANAN (INI UNTUK MEMANGGIL ENERGI GAIB). JANGAN TAKUT, ANDA TIDAK AKAN MELIHAT MEREKA KECUALI BILA ANDA MENANGIS. TUBUH KITA TERASA DINGIN BILA ENERGI GAIB TERSEBUT SUDAH HADIR.
  3. SELANJUTNYA, BANGUNKAN EMOSI ANDA DAN KEINGINAN ANDA. KATAKAN MANTRA INI:

 HAI RATU ANJASMORO,

TURUNLAH BERSAMA AIR MATA SITI FATIMAH

KUSEBUT NAMAMU MEMBANTUKU

KEMBALIKAH ROH …… (NAMA YANG AKAN TUJU)

KASIH KEPADAKU.

HAI IBU BUMI

KUSERU TUJUH PETALA BUMI

KUSERU TUJUH PELATA LANGIT

KEMBALIKANLAH KASIH CUCU HAWA KEPADAKU

BIAR TUJUH GUNUNG MENGHALANG

BIAR TUJUH LAUTAN MERENTANG

SEDANGKAN KUMAN DI SEBERANG LAUT LAGI KAN DATANG

SIAPA HALANG SIAPA BINASA

SIAPA DATANG SIAPA KECUNDANG

HAI RATU ANJASMORO

KEMBALIKANLAH ROH …… (NAMA YANG AKAN DITUJU) KEPADAKU

ATAS BERKAT NUR SITI FATIMAH

KABUL KATA GURUKU

KABUL KATA PENGAJIANKU

 Di akhir mantra tersebut, ulangi nama orang beserta nama ibunya tiga kali (3X) dan sampaikan kepadanya agar dia datang untuk menemui Anda. Manjur atau tidaknya mantra ini sangat tergantung pada kekuatan batin dan niat Anda untuk mewujudkan keinginan Anda untuk memeletnya.

 *) Diijazahkan oleh Ki Kumitir kepada saya dan saya teruskan untuk diamalkan kepada siapa saja yang membutuhkan.

0 thoughts on “PENGASIHAN RATU ANJASMORO

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *