*RINTIHAN RINDU RABI’AH AL-ADAWIYAH***
Ki Alif Rijwantoro
Ya Allah, apapun yang akan Engkau
karuniakan kepadaku
…di dunia ini, berikanlah kepada
musuh-musuh-Mu
Dan apapun yang Engkau karuniakan
kepadaku
di akhirat nanti, berikanlah kepada
sahabat-sahabat-Mu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku.
Aku mengabdi kepada Tuhan
bukan karena takut neraka…..
Bukan pula karena mengharap masuk surga…..
Tetapi aku mengabdi, karena cintaku pada-Nya
Ya Allah, jika aku menyembah-Mu
karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembah-Mu
karena mengharap surga, campakkanlah aku
darinya
Tetapi, jika aku menyembah-Mu,
demi Engkau semata, janganlah Engkau enggan
memperlihatkan keindahan wajah-Mu
yang abadi padaku
…..
Aku mencintai-Mu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu
Cinta karena diriku
Adalah keadaan senantiasa mengingat-Mu
Cinta karena diri-Mu
Adalah keadaan-Mu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau kulihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
By: Sufi Rabi’ah al-Adawiyah
***APA YANG SAYA HARUS LAKUKAN…***
Ki Sukma Rahayu
Kamu pergi pagi
…Dengan semangat mencari duniawi
Jika angkot macet, langsung berganti sewa taksi
Agar harta buruan tidak beralih dari sisi
Kamu pulang malam
Dengan jasad yang kelelahan
Nyampe di rumah mendekam sampai pagi datang
Lupakah engkau
Rasulullah saw bagaikan rahib di malam hari
Dan menjadi singa di siang hari
Sementara kamu
Tak peduli siang tak peduli malam
Yang penting dunia dalam genggaman
Sahabat cobalah engkau renungkan
Apa sih yang ingin kugapai sampai harus membanting tulang
Apa sih yang ingin kubangun hingga pagi datang
Apa sih yang ingin kuraih hingga tubuh begitu letih
Jujur saja, untuk urusan perutmu bukan
Buat beli martabak atau nasi
Masuk perut dan kemudian raib menjadi kotoran
Jujur saja, untuk urusan rumah tempat kau tinggal bukan
Buat beli keramik, AC ataupun busa
Dinikmati, rusak, ganti lagi tak berkesudahan
Jujur saja, untuk urusan kesenangan anak-anak yang kau rindukan bukan
Buat pakaian, mainan, ataupun poster-poster idaman
Dinikmati, menghilang dari pandangan
Jika engkau hidup hanya untuk itu semuanya
Maka harga dirimu
Nilainya sama dengan apa yang kamu makan
Nilainya sama dengan apa yang kamu keluarkan dari perut hitam
Nilainya sama dengan apa yang kamu rindukan
Karena jasadmu tak ubahnya tembolok karung
Tempat penyimpanan semua makan yang kamu makan
Karena jasadmu tak ubahnya perekat
Tempat semua kesenangan dunia melekat
Sepekan, setahun, sewindu kau bangun sejuta pundi uang
Engkau lupa bahwa kelak yang kau bangun itu pasti kau tinggalkan
Engkau lupa bahwa tempat tinggalmu sesudahnya adalah istana masa depan
Tapi sahabat
Jika engkau hidup untuk dakwah
Tidak ada setitik harapan pun yang kelak dirugikan
Tiada seberkas amal pun yang tiada mendapat balasan
Tapi di dalamnya penuh ujian dan batu karang
Dan engkau harus yakin penuh akan janji Allah
Tapi di dalamnya tidak lekas kau dapatkan keindahan
Dan engkau harus yakin bahwa inilah jalan kebaikan
Sahabat
Janganlah terlena dengan kesenangan fana
Janganlah terlena dengan gemerlapnya dunia
Itulah yang Allah berikan sebagai hak para musyrikin di dunia
Tiada usah kamu iri dan berpikir tuk hanyut bersamanya
Karena kau tahu kehidupan mereka sesudahnya adalah neraka
Dan mereka kekal di dalamnya
Sahabat
Jangan sia-siakan hidup di dunia
Bangun rumah dakwah
Jika kau diluaskan harta, kembalikan di jalan dakwah
Jika kau diluaskan waktu, hibahkan di jalan dakwah
Jika kau diluaskan tenaga, berikan untuk lapangnya jalan dakwah
Jika kau diluaskan pikiran, gunakan untuk merenungi ayat-ayat-Nya
Jika kau diluaskan usia, maksimalkan berikan yang terbaik untuk-Nya
Jangan jadikan dakwah sebagai kegiatan sampingan
Jangan jadikan dakwah sebagai hiburan
Jangan jadikan dakwah sebagai ajang gaul sesama teman
Jangan jadikan dakwah sebagai pengisi waktu luang
Jangan jadikan dakwah sebagai sarana memburu uang
Karena kelak yang kau dapatkan adalah jahanam
Sebagai balasan atas kemusyrikan yang kau jalankan
Sahabat
Jadikan dakwah sebagai ruh kalian di dunia
Jadikan dakwah sebagai rumah tinggal kalian di dunia
Jadikan dakwah sebagai tugas utama kalian di dunia
Jadikan bahwa hanya dengan dakwah diri kalian begitu bahagia
Jadikan bahwa tanpa dakwah kalian begitu menderita
Sahabat
Jalan dakwah inilah yang membedakan kita
Dengan para pendusta ayat-ayat-Nya
Dan jika engkau hidup di dunia ini tidak untuk tegakkan risalah-Nya
Itu artinya engkau pun sama dengan mereka
Yang lebih menyukai neraka ketimbang surga
Dan jika engkau hidup di dunia ini sebagai tujuan
Ingatlah bahwa tak lama lagi ruhmu bakal dicabut dari badan
Jika hidup tidak untuk dakwah
Trus kamu mo ngapain?
Mau jadi ayam?
Yang pergi pagi pulang petang
Kurang petang tambahin nyampe tengah malam
Tapi masih mendingan ayam
Karena ia rutin bangun sebelum azan
Dan teriakkan lagu keindahan
Tapi kamu
Rutin subuh setengah delapan
Apalagi kalo akhir pekan
Bisa jadi subuh hengkang dari pikiran
Sampai Dhuhur……..
Tapi masih mendingan ayam
Karena ia berani pilih makanan yang ia inginkan
Tapi kamu
Kamu Curi semua yang ada di hadapan
Tidak peduli daging, tumbuhan, ataupun batu hitam
Sementara kamu dikaruniai pikiran
***ZIKIR HENING TANPA SUARA***
Dewi Sri
Be the first person Opening the Majesty of Allah and Always Connected, BismillahirRahmanirRahiim
…Wahai manusia, apa pun diri kalian, dari mana pun kalian datang,
Apakah kalian ingin lebih mengetahui perihal Keenam, Ketujuh, atau bahkan lebih banyak lagi titik-titik halus yang terdapat pada tubuh eterik (tak terlihat secara kasatmata) kalian?
Apakah kalian ingin lebih mengetahui perihal Ketujuh, Kedelapan, Kesembilan atau bahkan lebih banyak lagi Realitas Hakikat yang berada dalam kalbu kalian?
Apakah kalian ingin lebih mengetahui secara mendalam perihal ke-25, ke-26. ke-27 atau bahkan lebih banyak lagi hikmah-hikmah tersembunyi para nabi, mulai (nabi) Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Dawud, Ilyas, hingga Isa al-Masih dan Saudara mereka Sang Nabi Terakhir Muhammad (saw)?
Yang semua (hikmah-hikmah itu) berada dalam tiap kalbu.
Apakah kalian ingin mengetahui hikmah-hikmah para wali Allah tanpa pernah mendengar atau membacanya dalam buku manapun jua sebelumnya?
(Bila ya) maka lihatlah dirimu sendiri sebelum melihat kesalahan orang lain,
Pandanglah kedalam batinmu sebelum memandang sekeliling,
Bersihkan niatmu sebelum berkata dan bertindak,
Tolak segala bentuk suap,
Kosongkan hatimu dari kotoran-kotoran hati dengan terus zikir hening tanpa suara dalam kalbu
Jangan pernah bicara tentang Keruhanian berdasarkan apa yang ego/nafsu-mu kira atau katakan
Bicaralah tentang hal itu hanya bila kalian telah benar-benar mendengar dan melihat sendiri Cahaya (Ruhaniah tak kasatmata) itu melalui mata-hati kalian
Lebih baik berkata: saya tidak tahu, saya seorang hamba yang daif (lemah)
Daripada menyenangkan ego/nafsu-mu, si naga besar dalam dirimu
Jujurlah meski orang lain tidak, Tulus-ikhlaslah meski orang lain tidak bisa, Rendah hatilah,
Jangan pernah memandang dirimu lebih tinggi atau lebih baik daripada yang lainnya
Bahkan terhadap mereka-mereka yang tidak beriman
(Karena) hanya Allah lah Yang Maha Mengetahui (segala isi) Hati dari semua ciptaan-Nya
Mana yang tidak beriman atau (mana) yang benar-benar beriman
Allah sajalah Yang Maha Mengetahui-nya
Innallaaha ‘aalimu ghaibis samaawaati wal ardh
Innahuu ‘aliimum bi dzaatis suduur
Amalkanlah itu (semua) tahap demi tahap dan dengan terus menerus
Dengan begitu hatimu akan terhubung (terkoneksi) dan diajar oleh satu, beberapa, atau (bahkan) banyak guru
Seperti Syams dan Abul Hassan ‘Ali al-Kharqani yang telah mengajarkan Rumi melalui mata-hatinya
Seperti Tayfur Abu Yazid al-Bisthami yang telah mengajarkan al-Kharqani melalui mata-hatinya
Seperti Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir yang telah mengajarkan Abu Yazid melalui mata-hatinya
Dan seperti semua guru-guru sejati lainnya (yang hidup) sesudah dan sebelum beliau-beliau itu
Ya seperti ‘Uways al-Qarani yang telah diajarkan oleh Nabi Suci Muhammad (saw)
Meskipun beliau-beliau (berdua) itu tidak pernah saling bertemu secara fisik tapi secara spiritual ya
Seperti itulah kalian dapat terhubung (terkoneksi secara spiritual/rabitha) dan diajar
Semoga Allah mengampuni saya, hamba yang daif ini, dan merahmati Anda.
May Allah bless us all be thankful Clever
Greetings from me to all.
By: @Dewi Sri