AJIAN SEMAR KUNING

Salam Persahabatan...

Dalam jagat olah ilmu kanuragan dan kadigdayaan... pastinya tidak akan terlepas oleh istilah yang di sebut dengan kata "lelaku". Yakni sebuah bentuk riyadah, tirakat, ataupun tata kelakuan tertentu yang wajib dikerjakan untuk dapat menempuh jalan proses dalam mempelajari sebuah ilmu.

Semisal bila kita diharuskan untuk lelaku berpuasa, tentunya bentuk lelaku yang sangat memberatkan. Terlebih lelaku berpuasa tersebut merupakan lelaku pribadi bukan lelaku yang dikerjakan secara wajib dan bersama-sama (keseluruhan umat), seperti halnya pada bulan Romadhon.

Berikut ini merupakan salah satu dari ajian yang ditujukan untuk melengkapi segala bentuk lelaku di dalam mempelajari sebuah ilmu, yaitu Ajian Semar Kuning.

Ajian ini ditujukan untuk melengkapi kemampuan anda dalam menahan rasa lapar ketika anda merasa berat dalam melakukan lelaku berpuasa...

Aplikasi :

Ketika anda dihadapkan untuk mengerjakan lelaku berpuasa yang lebih dari satu hari maka langkah pertama yang harus anda lakukan adalah sebagai berikut :

  1. Sediakan sepotong gula merah (gula yang terbuat dari saripati kelapa) secukupnya...
  2. Setelah mengerjakan mandi sesuci dan mengerjakan 2 rokaat sholat hajat seperti biasanya...
  3. Hendaknya membaca 3x ulangan do'a ajian sambil menahan nafas...
  4. Kemudian tiupkan pada sepotong gula merah tersebut ...
  5. Dan makanlah gula merah tersebut sebelum anda memulai untuk makan sahur menjelang lelaku berpuasa...

Do'a Ajian Yang Dibaca :

"Bismillahir rahmanir rahiim...

Sun matek aji...

Ajiku si Semar Kuning...

Gurungku sak kijing miring...

Ususku sak dami aking...

Wetengku sak ranti aking...

Ting-ting kunting saking kersaning Allah..."

Demikian sedikit kemamuan yang dapat penulis persembahkan..., semoga memiliki manfaat bagi mereka yang gemar mengasah jatidiri...

Wasallaam...

AJIAN SERAT BAYU BAJRA

Salam Persahabatan ...

Berikut ini merupakan bagian dari Ajian Serat Jiwa Tingkat ke VIII, yakni Ajian Serat Bayu Bajra yang sebelumnya pernah  penulis beberkan dalam postingan terdahulu... Ajian Serat Bayu Bajra merupakan Ajian Tingkat Tertinggi di bawah Ajian Serat Gelang-Gelang dan Ajian Serat Netra Dahana...

Walaupun demikian, Ajian Serat Bayu Bajra (yang dikenal dengan sebutan Ajian Bayu Bajra) sebuah  ilmu kanuragan yang berupa pukulan berbentuk "angin" bak puting beliung bahkan Topan, Tornado sekalipun... Merupakan pengembangan dari jenis ilmu pukulan yang berefek angin, sehingga dikategorikan sebagai bagian dari jenis ilmu kanuragan Pukulan Angin" yang sangat efektif untuk menghadapi keroyokan lawan atau dengan kata lain untuk mengobrak-abrik barisan pertahanan lawan...

Nama-nya saja Ilmu Pukulan Angin, yang berarti    efek  yang ditimbulkan     dari ilmu tersebut akan berhubungan erat dengan unsur "angin = bayu"   sebagai      media perantaranya.     Bagi lawan  yang berurusan dengan si-pemilik ilmu pukulan angin tersebut, maka imbas = efek yang bakal diterimanya bersumber dari kekuatan dan kedahsyatan angin.

Terlebih     apabila      si-pemilik     ilmu tersebut    sudah   makan      garam = berpengalaman dalam mengaplikasikan kekuatan unsur angin tersebut di dalam ilmu kanuragan     ataupun     tenaga dalam. Maka kekuatan dahsyat dari unsur yang bernama "angin" tersebut bakalan memberikan cidera (luka dalam) yang sangat mengerikan.

PERSYARATAN DAN CARA LELAKU :

  1. Mengerjakan lelaku puasa hajat selama 3 hari berturut-turut dengan memilih waktu yang tepat. Boleh dimulai pada hari Selasa (penanggalan nasional),hari Selasa Kliwon (penanggalan versi Jawa), ataupun hari lain selama 3 hari dengan jumlah neptu 40 sesuai dengan penanggalan Jawa...
  2. Sebelumnya diwajibkan sesuci terlebih dahulu dengan mandi besar tepat pada pukul 12 malam...
  3. Kemudian mengerjakan 4 rokaat sholat hajat sebagai ritual untuk permohonan terkabulnya hajat dengan ketentuan :
  4. Pada Rokaat I setelah anda membaca Surat Al-Fatihah lalu membaca Surat Al-Kafirun
  5. Pada Rokaat II setelah Al-Fatihah anda membaca Surat Al-Ikhlas
  6. Pada Rokaat III setelah membaca Al-Fatihah lalu anda membaca kembali Surat Al-Kafirun..
  7. Begitu juga pada Rokaat IV, setelah membaca Surat Al-Fatihah anda membaca kembali Surat Al-Ikhlas.
  8. Setelah salam dalam sholat hajat tersebut... anda wajib membaca Surat Al-Fatihah sebanyak 51x ulangan...
  9. Dilanjutkan dengan membaca :Q.S At-Taubah ayat 128 sebanyak 51x ulangan, dan... Q.S At-Taubah ayat 129 sebanyak 51x ulangan....
  10. Kemudian ditutup dengan do'a permohonan hajat lelaku anda untuk dapat memiliki ilmu Pukulan Angin (Ajian Bayu Bajra) tersebut...
  11. Setiap selesai mengerjakan sholat wajib anda harus mengamalkan kedua ayat yang bersumber dari Q.S At-Taubah tersebut diatas sebanyak 11x ulangan hingga seterusnya sebagai upaya perawatan ilmu Pukulan Angin tersebut (ketika anda sudah selesai mengerjakan lelaku puasanya)...
  12. Khusus pada malam hari terakhir ketika masih dalam masa lelaku, Anda harus sekuat tenaga untuk dapat menahan diri dari rasa kantuk atau jangan sampai tertidur sedikitpun. Dalam pengertian lain, anda wajib terjaga dari tidur semalam suntuk hingga batas waktu yang ditentukan (terbit fajar) di hari berikutnya...
  13. Apabila semua ketentuan diatas telah anda laksanakan sebaik-baiknya maka dalam diri anda telah terbekali kekuatan yang sangat dahsyat yang bersumber dari kekuatan inti dari unsur angin...
  14. Pergunakan secara bijaksana dan penuh rasa kemanusiaan apabila nanti benar-benar ilmu tersebut anda butuhkan...

APLIKASI AJIAN BAYU BAJRA :

Dalam Latihan...

  1. Diuji   cobakan pada pepohonan ataupun rerumputan untuk melatih "Pengkonsentrasian Pengetrapan bentuk pukulan dan perapalan do'a ajian...
  2. Bila dilatih dengan patner/ kawan berlatih yang sudah memiliki atau mampu bersilat hadiran ataupun karomahan,... dapat diuji cobakan untuk menghadapi lebih dari satu lawan... Dan apakah efek/imbas angin sudah mampu mempengaruhi mereka.... Tinggal di evaluasikan sendiri..
  3. Sangat efektif  dengan menggunakan bentuk jurus pukulan sejenis "Jeblak" ataupun "Pasopati" dalam memancarkan pukulan Ajian Serat Bayu Bajra tersebut...

Demikian sedikit keterbatasan yang dapat penulis persembahkan...semoga memiliki manfaat bagi para pencari jatidiri sejati...

Selamat berlatih dan wasallaam....

AJIAN SERAT BUTO AGNI (Bagian 1)

Salam Persahabatan ...

Berikut ini merupakan seri kelanjutan dari ke-ilmuan Ajian Serat Jiwa di tingkat 6 yang berjuluk "Ajian Serat Buto Agni".

Ajian Serat Buto Agni merupakan ajian yang dapat mewujudkan wewayangan dari astral kita apabila dalam keadaan marah besar ataupun memuncak sehingga dapat mewujudkan bayangan/tubuh gaib, bukan dalam pengertian badan fisik... maka tubuh astral kita akan berubah wujud laksana "Raksasa = Giant = Buto" berambut api yang sangat menakutkan ...

Seperti halnya pada Ajian Kresna , Ajian Pangedepan Barisan Raksasa maupun Ajian Tiwikrama , yang tidak jauh berbeda bentuk keilmuannya...  Ajian Serat Buto Agni memiliki perbedaan makna hakekat dalam tataran keilmuan dari Ajian Serat Jiwa yang sifatnya menguji tingkat kemapanan bathin seseorang dalam mempelajari keseluruhan keilmuan Ajian Serat Jiwa pada akhirnya ...

Dalam level ke 6 (pertengahan) dari ke Sepuluh tingkatan ajian Serat Jiwa, Ajian Serat Buto Agni merupakan tolak ukur penentu dari tingkatan kemampuan diri kita dalam mempelajari keseluruhan dari tingkatan Ajian Serat Jiwa...

Apakah dalam mempelajari Ajian Serat Jiwa di tingkat ini nantinya kemampuan kita cukup pada tahapan stagnasi (tetap) ataupun sebaliknya kemampuan kita semakin berkembang untuk peningkatan pada level selanjutnya pada ajian Serat Jiwa, bahkan dapat meningkat di level di atasnya ...

Hal ini disebabkan karena di dalam proses "manjingnya ilmu" yang akan kita pelajari pada ajian di tingkat 6 ini terletak pada kemampuan diri kita untuk mematikan nafsu amarah (angkara dan keduniawian) yang kita miliki sebagai manusia .,..

Jikalau kita telah mampu melewati tahapan level ke 6 ini dengan sempurna, maka secara tak sadar kemampuan diri anda akan meloncat di atas level ke 10 dari Keilmuan Ajian Serat Jiwa ... Kalaulah boleh penulis sejajarkan dengan kelas Pendekar yang sempurna akan kepemilikan "Ajian Lampah Lumpuh" ataupun "Ajian Waringin Sungsang" ...

Sebaliknya, apabila kita dalam mempelajari ajian di tingkat 6 ini nantinya jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat sisa-sisa nafsu angkara dan amarah dalam diri ini maka untuk sampai pada tingkatan tertinggi dalam mempelajari Ajian Serat Jiwa haruslah menempuh jalan (lelaku) secara bertahap dan membutuhkan waktu yang cukup lama ...

Seperti dijelaskan di atas, bahwa terdapat perbedaan makna hakekat dalam mempelajari Ajian Serat Buto Agni dengan Ajian Kresna dan Ajian Tiwikrama yang notabene secara keilmuannya disengaja untuk mewujudkan diri laksana Raksasa = Buto dengan tujuan keilmuan tertentu...

Lain halnya  dengan ajian Serat Buto Agni, yang justru harus melepaskan dan bahkan wajib untuk mematikan nafsu angkara (amarah) dalam diri kita kalaulah memang kesempurnaan ilmu yang menjadi tujuan utama ...

Jika tidak, maka bersiap-siaplah bahwa  diri kita secara pandangan ruhani masih saja laksana Raksasa buas berambut api yang menakutkan dan selalu mengumbar dan menuruti hawa nafsu angkara ...

Demikian keterbatasan yang dapat Penulis persembahkan...

Semoga paparan sederhana ini memiliki manfaat bagi para pencari jatidiri sejati ...

Untuk penjelasan selanjutnya dan cara mempelajari Ajian Serat Jiwa Tingkat Ke 6 ini akan dikupas di episode berikutnya (Bersambung ...)

Wasalaam ..

AJIAN SERAT JIWA TINGKAT IV (SUBSTANSI)

Salam Persahabatan...

Berikut ini merupakan sempalan di tingkat IV dari Ilmu Ajian Serat Jiwa, yakni "Ajian Serat Gulung Jagat" yang berfungsi untuk memporak-porandakan barisan keroyokan dari lawan. Lawan yang jumlahnya puluhan bahkan ratusan sekalipun dapat kita kocar-kacirkan barisannya dengan Ajian di tingkat IV ini. Jadi pada intinya ajian Serat Gulung Jagat merupakan ilmu sejenis bahkan setingkat dengan ilmu pukulan pada Ajian Sapu Jagat, Ajian Sapta Raga, dan Ilmu Pukulan Kecubung.

Untuk dapat menguasai ajian ini dengan sempurna dibutuhkan lelaku dan latihan olah bathin yang sungguh-sungguh dengan :

  1. Menyediakan waktu khusus untuk membuat wadah "manjingnya" (= masuk)  ilmu dengan lelaku puasa mutih cukup 1 hari saja tepat pada hari kelahiran sesuai dengan penanggalan kalender Jawa (weton pasaran)....
  2. Seperti biasa, awali dengan lelaku sesuci  dhahir dan bathin dengan mandi suci tepat pada pukul 12 malam...
  3. Dan dilanjutkan dengan mengerjakan 2-4 rokaat sholat hajat khusus. Dimana setiap rokaatnya setelah bacaan wajib (Al-Fatihah) membaca Q.S An Nasr 3x...
  4. Setelah salam dilanjutkan berdo'a kepada Penguasa Jagat ini agar anda diberi kekuatan untuk dapat memegang amanah ilmu Ajian Serat Gulung Jagat ini secara bijaksana...
  5. Selanjutnya anda dapat makan sahur secara mutih dan berniat di dalam hati dengan bahasa bebas untuk lelaku puasa ilmu...
  6. Kemudian tidurlah hingga tiba waktunya anda melaksanakan sholat Subuh... Selebihnya anda tidak diperbolehkan untuk tidur lagi hingga akhir masa lelaku ketika terbit fajar di hari berikutnya...
  7. Sedangkan puasa tersebut harus anda batalkan seperti halnya mengerjakan waktu puasa di bulan Romadon.

LATIHAN AJIAN SERAT GULUNG JAGAT :

  1. Kerjakan latihan ini tepat di atas pukul 12 malam sewaktu anda diwajibkan untuk tidak tidur hingga terbitnya fajar...
  2. Alangkah baiknya bila diawali dengan sesuci bathin dengan mengambil air wudlu dan dilanjutkan dengan mengerjakan 2 rokaat sholat hajat... (Khusus bacaan Surat yang kedua tetap sama...).
  3. Setelah salam dan berdoa, cobalah untuk berlatih secara meditatif (duduk bersila) dengan cara

Bacalah do'a ajian sebagai berikut : 

"Bismillahir rahmanir rahiim...

Sun matek aji....Ajian Serat Gulung Jagat...

Malaikat Jabarail kang rumeksa ing ngarepku...

Cahyaniro arupa putih...

Jalma kang arep gawe ala marang ingsun... age sirnakno...

Jalmo kang ati sato agawe ala marang ingsun.... age singkirno...

Jalmo kang ati jin agawe ala marang ingsun... age musnakno...

Jalmo kang ati setan agawe ala marang ingsun.... age leburno...

Saka ijabahing Gusti Allah..."

(Setelah membaca do'a ajian tersebut dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan, tariklah nafas panjang dan dalam. Kemudian tahan di solar plexus sambil membaca do'a sebagai berikut :)

"Bismillahir rahmanir rahiim...

Qulhu Allahu... Rabbana rabbukum...

Luk-a'malukum... laku jatha labuna ikum...

Malaikat Izrail kang rumeksa mburiku cahyane abang...

Malaikat Israfil kang rumeksa kiwaku cahyane kuning...

Malaikat Mikail kang rumeksa tengenku cahyane ireng...

Rewang-rewangono ingsun gegulung jagat....."

(Sambil melepaskan nafas hembus ke arah kedua telapak tangan anda..., dan sapukan dari arah ujung kepala hingga ke ujung kaki)

Ulangi latihan tersebut hingga 3-7x ulangan agar semakin mantap keyakinan anda akan terbukanya tenaga gaib dalam diri anda ketika mempelajari ajian Serat Gulung Jagat ini...

APPLIKASI  AJIAN  :

  1. Ketika akan digunakan untuk keperluan uji coba pukulan ataupun kondisi yang sangat genting dalam  menghadapi keroyokan lawan...
  2. Do'a ajian tidak perlu dibaca sepanjang itu. Anda cukup menarik nafas hisap cepat dengan sorot mata yang tajam lalu dapat anda salurkan sebagai bentuk pukulan lempar (Jeblak) ataupun pukulan Pusaran Angin (gerakan tangan  menggulung), dan pukulan Jurus Sapu Jagat ...
  3. Atau langsung anda hempaskan/hentakkan  kaki kanan anda ke bumi 3x secara keras diikuti dengan hembusan nafas anda secara sentak dan bergetar...

Demikian sedikit keterbatasan yang dapat penulis sampaikan....sekiranya dapat bermanfaat bagi mereka yang ingin mengasah dan menempa jatidiri...

Selamat berlatih...

Wasalaam...

AJIAN SERAT JIWA TINGKAT II (SUBSTANSI)

Salam Persahabatan...

Berikut ini merupakan bagian dari lembaran catatan tentang ilmu Ajian Serat Jiwa di Tingkat II yang berjuluk Ajian Serat Wadag Brajawesi. Salah satu ilmu kanuragan dan kadigdayaan bagian ke dua pelengkap Ajian Serat Jiwa Tingkat I yang ditujukan untuk memperkebal kekuatan tubuh laksana besi dan baja, hingga mampu menahan kekuatan berbagai senjata tajam, wesi aji, peluru, bahkan senjata yang dikeramatkan sekalipun apabila si-pemilik telah mencapai tataran sempurna.

Untuk dapat memiliki kehebatan ajian tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan waktu yang sangat lama dalam menekuni  lelaku olah bathin dan latihan olah pernafasan dengan sungguh-sungguh dan penuh kesabaran...

Langsung saja...

Untuk dapat memiliki keseluruhan fadillah / khasiat / kehebatan  ilmu dari Ajian Serat Jiwa dalam berbagai Tingkatan seharusnya menempuh lelaku puasa bathin selama 40 hari dan disertai dengan patigeni selama 3 hari lamanya. Tetapi hal cara yang seperti itu sudah tidak mungkin lagi dapat dilaksanakan bagi kita yang selalu bersinggungan dengan urusan ekonomi. Dengan banyak alasan, baik buang-buang waktu percuma, kurang praktis, atau takut tersesat ataupun gila bila mempelajari ilmu yang berbau gaib terlalu lama. Terlebih belajar ilmu ghaib/kanuragan tanpa bimbingan langsung dari seorang guru ataupun Mursyid...

Berdasar alasan tersebut diatas, maka penulis di blog ini mencoba meminimalisir sekaligus menyebarluaskan cara terpraktis dalam setiap sajian postingan tentang dunia olah kanuragan agar dapat dipelajari secara umum dengan mudah sekaligus bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan pegangan ilmu untuk mengarahkan jatidiri agar menjadi satria-satria muda  yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama.

Tentu saja, kehebatan daya serap ilmu yang dipelajari nantinya tidaklah jauh kehebatannya dengan  cara belajar dan mempelajari ilmu sesuai petunjuk  aslinya... Walaupun hanya sekedar "intisari ataupun Sempalan/potongan"- nya saja, apabila dipelajari dan dilatih dengan kesungguhan hati maka akan berbuah sesuai dengan pohon aslinyanya.

Sekali lagi...

Penulis tegaskan..., kesungguhan dan kemauan untuk berlatih dengan dilandasi ke-imanan pada Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa itu menjadi modal yang paling utama. Selebihnya merupakan bagian "pengayaan" saja...

Mempelajari Ajian Serat Jiwa secara terpisah apakah boleh ?

Menurut penulis boleh-boleh saja..., sesuaikan kemampuan dan harus dikondisikan. Tetapi alangkah baiknya untuk mempelajarinya secara bertahap sehingga kita mampu dengan sendirinya mengetahui kadar perkembangan dari kemampuan diri masing-masing...

CARA LELAKU :

  1. Sediakan waktu khusus untuk lelaku puasa mutih cukup 1 hari saja dengan menghindari makanan yang berunsur hewani tepat pada hari Jum'at Wage...
  2. Puasa tersebut haruslah di tirakati setiap hari Jum'at Wage hingga 3 sampai 7x ulangan...
  3. Awali mempelajari Ajian Serat Wadag Brajawesi tersebut dengan memilih hari tepat pada hari Kamis  Malam Jum'at Wage untuk lelaku pembukanya yakni ...
  4. Pada malam harinya tepat pada pukul 12 malam jangan lupa untuk mengerjakan lelaku sesuci dhahir dan bathin dengan mandi keramas dan mengerjakan 2 rokaat sholat hajat...
  5. Setelah Salam bacalah beberapa amalan dzikir penenang bathin seperti : Istighfar, Laa Ilaaha illallaah, Sholawat Nabi, dan Yaa Allahu Yaa karimmu..., masing-masing 100x ulangan...
  6. Akhiri dengan berdo'a kepada Allah SWT, agar tujuan anda mempelajari Ajian Serat Jiwa di-tingkatkan kemampuannya (level)
  7. Selanjutnya anda dapat berlatih tenaga ghaibnya baik dengan cara duduk maupun berdiri....

CARA BERLATIH :

1). Duduk bersila ataupun dengan berdiri dengan mempertemukan kedua telapak tangan silang horisontal di depan solar plexus

2). Kemudian tarik nafas halus sambil menajamkan pandangan kedua mata anda  dan membaca do'a ajian sebagai berikut  dalam hati, sambil menggosok-gosokkan kedua telapak tangan yang dipertemukan  di depan solar plexus tersebut...

:

"Bismillaahir Rahmanir Rahiim....

Guruning wesi.... ireng-irenging netra.

Guruning waja.... putih-putihing netra.

Guruning pamor... kuning-kuninging netra.

Guruning landhep cahya ... cahyaning netra.

Guruning braja... Pangeran braja kabeh ngadeg satengahing netra.

Yaiku guru Alip arane...

Sang Ngindel putih mulya kang lenggang Jayasampurna...

Ya ingsun tahjalining Allah kang luwih sampurna...

Hu Allah...Hu Allah....Hu Allah...."

Sampai disini nafas yang dihisap di tahan di solar plexus untuk beberapa saat lamanya...

 

3). Sambil melanjutkan dengan membaca :

"Bismillaahir Rahmanir Rahiim...

Sang Retna Manik Kumala kang ana wetan...

Reksanen awakku ing sadino mengko...

Roh jasad junub... idhep madhep temen trimo...

Rasa alan pangrasa salat sujud...

Pangucap...

Swara...

Paningal...

Riya...

Kibir purba...

Badanku Adam.... Paningalku Rasul...

Tekenku kalimah Yaa kahoma Yaa Rabbil 'Alamin...Allahu Salam...."

Kemudian hembuskan nafas sambil memejamkan mata dengan penuh pemusatkan pikiran (konsentrasi) untuk merasakan mengalirnya energi ghaib ke dalam tubuh yang meluap-luap membentuk pagar gaib...

4). Lalu tarik nafas hisap panjang dan halus sambil diiringi dengan membukanya kembali kedua bola mata anda dan bacaan do'a ajian sebagai berikut....

"Kun Fayakun...

Kuwasane dzat ing makrifat...

Pinayungan dening sukma...

Rineksa dening Allah...

Kun dzat kun kuwayangane dzat teguh ing makrifat...

Pinayungan dening sukma...

Rineksa Allah...

Laa Khaula Walaa Quwwataa illa Billahi 'Aliyyil Adzima..."

Akhiri dengan menghembuskan nafas secara perlahan-lahan....

Sambil melakukan gerakan kedua telapak tangan yang bertemu di depan solar plexus untuk di dorongkan ke arah depan....

5). Ulangi hingga 7x putaran sistem pernafasan tersebut. Dan usahakan untuk melatihnya disetiap selesai melaksanakan ibadah sholat 5 waktu untuk 1x putaran saja...

Demikian sedikit kemampuan yang dapat penulis persembahkan.... Semoga yang sedikit ini memiliki manfaat  bagi mereka yang gemar mengasah jati diri...

Wasalaam...

AJIAN SERAT JIWA TINGKAT 1 (SUBSTANSI)

Salam Persahabatan....

Berikut ini merupakan tahapan awal dari cara mempelajari Ajian Serat Jiwa yang berisi sepuluh macam tingkatan ilmu kadigdayaan dan kanuragan...

Untuk dapat mempelajar Ilmu dari Ajian Serat Jiwa tahap ke I, anda dihadapkan pada cara melatih dan memasukkan energi bathin Tingkat Tinggi yakni "Ajian Serat Cakra Manggilingan"...

Sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam tubuh setiap manusia terdapat 7 cakra sebagai pusat energi pembangkit dari potensi kekuatan dalam dan bathin..., yang selalu berputar-putar sesuai dengan fungsinya sebagai generator pembangkit kekuatan listrik/energi tubuh pada manusia.

Ketujuh cakra tersebut meliputi : Cakra Mahkota, Solar Plexus, Tenggorokan, Jantung, Mata Ketiga, Abdominal, dan dasar... Yang akan diolah kekuatannya secara bathin dalam kesempatan kali ini  dalam penguasaan Ajian Serat Jiwa Tingkat I.

Untuk lebih jelasnya dapat dibaca referensi sebagai berikut :

 

Ada tujuh pusat energi atau cakra (seven chakra) yang terletak di kelenjar-kelenjar sepanjang garis tengah pinggang. Setiap cakra merupakan pusaran energi vital yang bergetar secara aktif yang melebar melalui dan disekeliling permukaan tubuh dan mengeluarkan gelombang-gelombang getaran elektromagnetik yang dikenal sebagai Aura.

Di pusat-pusat energi inilah, pikiran dan perasaan pertama kali berperan secara langsung mempengaruhi dan mengatur seluruh fungsi tubuh, metabolisme, sirkulasi, eliminasi, reproduksi. Pada tingkat energi, pengalaman membuktikan kebenaran adanya cakra-cakra itu.

Ketika energi-energi dalam cakra mengalir bebas dan terbuka, seseorang menciptakan suatu keadaan seimbang dan sehat dalam sistem tubuhnya. Ketika semua warna bervibrasi menurut frekuensinya yang sempurna, resultante aura menjadi cahaya putih yang merupakan pembauran ketujuh warna. Cahaya ini beradiasi dari inti kristal atau inti diri seseorang.

Ilustrasi berikut adalah penggambaran ketujuh cakra dengan identitas, arti, letak, warna dan energi yang ditimbulkannya...

1. Cakra Mahkota (puncak kepala) Kelenjar otak kecil :

Pusat spiritual, tempat jiwa tak berumah yang berhubungan dengan pusat dan sumber; pembaharuan spritual; berhubungan dengan sang ilahi; tempat mana keinginan-keinginan spritual terbagi ke dalam kepribadian dan hidup sehari-hari.

(Amethyst atau Batu kecubung ; Kuarsa jernih; Teladan; Selenite; Intan), Identifikasi pribadi dengan yang tak terbatas; kesatuan dengan tuhan; kedamaian; kebijaksanaan...

2. Cakra Mata ketiga (ditengah-tengah kening) kelenjar di bawah otak :

Pusat persepsi, tempat kesadaran dan persepsi batiniah; pandangan; menggambarkan pusat dan jendela jiwa; kemampuan untuk membedakan ilusi dari realita.

(Amethys atau Batu kecubung; Fluorite; Sodalite; Lapis Lazuli; Luvulite; Azurite; Safir), membersihkan pikiran bawah sadar untuk berhubungan dengan intuisi; pola pikir seimbang; melihat kesempurnaan Ilahi pada seluruh hal; Devosi...

3. Cakra tenggorokan (area tenggorokan thyroid atau gondok) :

Pusat ekspresi; komunikasi; kreatifitas seni; sains; musik; sastra; etnik; suara hati; pelatihan diri; suatu afirmasi bagi diri; berbicara dari kebenaran; intuisi intelektual; bahasa; kesadaran; seksualitas; ekspresi verbal dari hari dan pikiran.

(Turquoise, Batu Akik biru, Amazonite; Aquamarine; Celestite; Chrysocholla; Permata silika; Turmaline biru), kemampuan untuk memverbalkan; mengekspresikan kebenaran melalui kekuatan kata yang terucap...

4. Cakra jantung (area hati) Kelenjar Thymus :

Pusat cinta; rasa kasihan; energi jiwa yang lebih tinggi; rasa cinta tanpa syarat; cinta yang menyembuhkan; energi yang bersatu dengan sentuhan; cinta diri; impersonal namun dalam dan berarti; berhubungan dengan komunitas.

(Kuarsa mawar; Kunzite; Turmalin merah muda; Malachite; Aventurin hijau; Peridot; Emerald; Dioptase; Turmalin hijau; Rhodochrosite; Morganite; Calcite merah muda), melepaskan tekanan traumatis emosional, kesadaran jiwa/hati, mengekspresikan cinta dalam tindakan...

5. Cakra solar plexus (area pusar) Limpa :

Pusat kekuatan; elemen api; dorongan ego; identitas; kepercayaan diri; energi wanita; “saya mampu” ; emosi-emosi yang musnah, asimilasi pengalaman; pencernaan.

6. Cakra abdominal (area alat kelamin) kelenjar prostat :

Pusat seks; elemen air rahim; pemeliharaan; aliran bawah sadar akan ketertarikan antara manusia; dirasakan dan tidak dapat dilihat; energi bulan; astral impian; pembauran dengan orang lain, hubungan ibu dengan anak; hubungan antara kekasih.

(Carnelian; Wulfenite; Amber; Ruby; Citrine; Agate atau Batu akik), penggunaan dorongan-dorongan kreativitas ke dalam seluruh aspek kehidupan manusia; kelahiran jiwa yang tinggi; mengarahkan diri kepada devosi...

7. Cakra dasar/akar (dasar punggung) kelenjar adrenal :

Pusat pertahanan, energi bumi; dunia eksternal; gerakan-gerakan kesehatan; kerja; uang; hubungan dengan bumi; perlindungan akan pertahanan hidup, keamanan; naluri binatang; pengetahuan akan tubuh.

(Garnet; Ruby; Jasper; Rhodonite; Batu darah; Hermatite; Kuarsa asap; Turmalin hitam; Obsidian hitam; Onyx), menghubungkan dorongan-dorongan jiwa dalam tubuh dengan bumi untuk meraih kemampuan bekerja secara bersemangat...

Untuk lebih mudahnya, penulis menyebutnya dengan "Cakra Manggilingan", yakni pusat generator pembangkit energi dalam manusia yang selalu berputar-putar untuk dapat menciptakan "listrik energi bathin" agar dapat disalurkan menjadi kekuatan yang bermanfaat, baik untuk pengobatan maupun ilmu kadigdayaan ...

PERSYARATAN LELAKU ILMU :

  1. Sediakan waktu khusus untuk berpuasa 1 hari saja dengan ketentuan hari "bebas" dengan menghindari makan sahur dan berbuka dengan makanan yang berunsur hewani...
  2. Menyediakan waktu secara khusus dalam masa lelaku tersebut untuk "bermeditasi = bertafakur = olah rasa dan mantra" dengan membaca do'a amalan ajian secara sungguh-sungguh...
  3. Hendaknya lelaku olah rasa tersebut dilanjutkan setelah masa lelaku puasa hingga 3 sampai 7 hari lamanya agar daya kekuatan bathin "Ajian Serat Cakra Manggilingan" benar-benar meresap ke dalam tubuh anda...

 

CARA MENGOLAH SERAT CAKRA MANGGILINGAN  :

  1. Sebelumnya awali dengan lelaku sesuci dengan mandi besar dengan keramas pada pukul 12 malam untuk membersihkan kotoran dhahir...
  2. Lanjutkan dengan mengerjakan 2 rokaat sholat hajat dengan khusyu'...
  3. Setelah salam bacalah amalan dzikir : Istighfar 100x ulangan...
  4. Kemudian bacalah : "Laa Ilaha Illallaah..... 100x ulangan.
  5. Diteruskan bacaan Sholawat Nabi 100x ulangan...
  6. Ditutup dengan : "Laa Khaula wala Quwwata illabillaahi 'aliyul azhim..." 100x ulangan...
  7. Akhiri dengan do'a permohonan agar hajat anda dalam mempelajari Ajian Serat Cakra Manggilingan di-ijabahi oleh Raja Penguasa Alam Semesta (Allah Robbul Jalil)...
  8. Kemudian bacalah do'a ajian dengan sungguh-sungguh dengan tata cara sebagai berikut...

DO'A AJIAN YANG HARUS DIBACA :

Duduk bersila secara rileksasi, dengan menempatkan kedua telapak tangan yang terbuka ke atas... pada masing-masing ujung lutut kaki anda yang ditekuk melipat...

Bacalah do'a Ajian di dalam bathin sebagai berikut :

"Bismillahir rohmanir rohiim...

Sang Hyang Walukat Jati Yaa Allah... 

Purbaning Allah...

Dzat wiradat teguhing wulu...

Dzat niyat saking kersaning Allah...."

 

(Sambil membaca do'a pandangan mata dipertajam menghadap ke depan seakan menghirup kekuatan gaib yang maha dahsyat...)

Lanjutkan dengan membaca dalam bathin...

"Sang Hyang Getiat Jati Yaa Allah...

Purbaning Allah...

Yaa wasesaning Allah...

Dzat wiradat teguhing getih...

Dzat niyat kersaning Allah..."

(Kemudian kepalkan kedua telapak tangan anda  dengan kuat hingga bergetar hebat..., kemudian tarik nafas hisap secara cepat melalui hidung..., lalu hembuskan/tiupkan melalui mulut pada kedua kepalan tangan anda  tersebut yang sudah di angkat di depan mulut... Tegangkan terus getaran pada kedua kepalan tangan anda untuk beberapa saat untuk menyalurkan energi ghaibnya...)

Sambil membaca dalam bathin ....

"Sang Hyang Detiat Jati Yaa Allah...

Purbaning Allah...

Yaa wasesaning Allah...

Dzat wiradat teguhing daging...

Dzat niyat kersaning Allah..."

(Turunkan tenaga getar ghaib tersebut dari kepalan tangan menyalur kepada kedua kaki anda sambil menarik nafas hisap cepat dan menghembuskannya 3x ke arah ke dua kaki anda ... cukup dari sugesti  dan  pandangan mata yang tertuju ke arahnya... )

Lanjutkan bacaan dalam bathin....

"Sang Hyang Rohat Jati Yaa Allah...

Purbaning Allah...

Yaa wasesaning Allah...

Dzat wiradat teguhing otot...

Dzat niyat kersaning Allah..."

(Sambil bergerak berdiri spontan hempaskan/hentakkan kedua kaki anda ke tanah sebanyak 3x sambil menahan nafas...)

Lalu akhiri dengan bacaan di dalam bathin...

"Sang Hyang teguhing balung...

Dzat niyat saking kersaning Allah...

Sang Hyang Maha Simat Jati Yaa Allah...

Yaa purbaning Allah...

Wasesaning Allah...

Dzat wiradat teguhing sungsum...

Dzat niat saking kersaning Allah..."

(Kemudian hembuskan nafas anda melalui mulut ke arah depan sebanyak 4x dengan pandangan mata tetap  tajam berwibawa...)

Selanjutnya tahap pendinginan dan netralisir dengan membaca asma' : "Yaa Allahu-Yaa Karimu..." hingga getaran dalam tubuh dan pernafasan anda menjadi alami kembali...

KEISTIMEWAAN AJIAN SERAT JIWA TINGKAT I :

  1. Dengan sering melatih olah bathin cakra manggilingan tersebut..., insyaallah tubuh anda akan kuat/kebal terhadap bahayanya senjata pusaka, wesi aji, ataupun senjata tajam... Apabila selalu berpantang dengan makanan yang berunsur hewani...
  2. Apabila digunakan untuk pukulan setingkat gerakan jurus  tenaga dalam..., ajian ini sangat berbahaya dan dapat membinasakan lawan. Maka berhati-hatilah dalam menggunakannya (bijaksana).

Demikian sedikit kemampuan yang dapat penulis persembahkan kehadirat sahabat semuanya...

Semoga jerih payah yang sedikit ini memiliki manfaat bagi mereka yang gemar mengasah jatidiri...

Insyaallah dilain waktu di sambung pada postingan Ajian Serat Jiwa Tingkat II...

Wasallaam...

AJIAN SERAT TATAR BAYU

Salam Persahabatan...

Sehubungan dengan kesibukan penulis dalam beberapa waktu ini belum sempat update postingan khususnya  di blog Kanuragan Exterm...

Untuk itu diharapkan permohonan maaf kepada para sahabat blog Kanuragan Extrem yang setia berkunjung dan bersabar menunggu serian postingan berikutnya ...

Sebagai kelanjutan dari pemaparan ke-ilmuan Ajian Serat Jiwa yang sempat terputus dalam serian postingan penulis beberapa bulan yang lalu, kini penulis mencoba untuk kembali melanjutkannya pada bab : Ajian Serat Tatar Bayu yang merupakan bagian menengah dari Ilmu Ajian Serat Jiwa...

Ajian Serat Tatar Bayu merupakan ilmu Ajian yang ditujukan untuk meningkatkan daya kegesitan/fleksibelitas dari gerakan silat kanuragan yang anda miliki. Sekaligus dapat ditujukan pula untuk keperluan Ilmu meringankan tubuh (gin-kang), sehingga kita mampu bergerak ataupun berlari bagaikan seekor kijang, angin ataupun siluman sekali-pun.  Tentu saja kesempurnaan ilmu tersebut sangat tergantung pada kemampuan dan pengalaman dalam pengaplikasian yang anda miliki nantinya...

Semakin kita sering melatih dan mengaplikasikannya dalam kebutuhan maka dengan sendirinya daya gaib/linuwih dari ilmu tersebut akan semakin meresap dan menambah kemampuan olah ilmu kanuragan yang kita miliki...

LELAKU ILMU :

Untuk dapat menguasai Ajian tersebut haruslah ditempuh dengan lelaku sebagai berikut :

  1. Sediakan waktu khusus untuk lelaku ber-puasa sunnah selama tiga hari penuh tanpa putus dengan berbuka makanan yang tidak mengandung unsur hewani ...
  2. Pilihlah hari Selasa, Rabu, dan Kamis... Sehingga dihari terakhir tersebut tepat tiba pada malam Jum'at untuk melakukan pati geni ...
  3. Lebih afdhol pilihlah hari Selasa yang berpasaran/weton "Kliwon" sesuai dengan penanggalan kalender Jawa...
  4. Awali terlebih dahulu lelaku anda dengan sesuci dhahir dan bathin dengan mengerjakan mandi jinabat (besar) tepat hari Senin malam Selasa pada pukul 12 malam ...
  5. Kemudian lanjutkan dengan mengerjakan minimal 2 rokaat sholat hajat ...
  6. Dilanjutkan berdzikir Tasbih 100x ulangan ...
  7. Bacaan Hamdalah 100 x ulangan ...
  8. Bacaan Takbir 100 x ulangan ...
  9. Bacaan Syahadat 3 x ulangan ...
  10. Bacaan Laa ilaha Illallaah 100 x ulangan ...
  11. Kemudian bacaan Q.S Al-Fatihah 7 x ulangan ...
  12. Dilanjutkan membaca do'a ajian sebanyak 7x ulangan pula..., dengan menahan sistem pernafasan anda setiap 1 x bacaan do'a ajian ...
  13. Diakhiri bacaan Sholawat Nabi 7x ulangan diikuti dengan menghembuskan nafas 3x ke arah dua telapak tangan anda yang menengadah di depan mulut...
  14. Lalu sapukan/usapkan  hingga merata kesekujur tubuh anda ...
  15. Dan di akhiri dengan berdo'a permohonan kepada Allah SWT agar anda diberi kemampuan untuk menguasai Ajian Serat Tatar Bayu dengan sempurna...
  16. Kemudian kerjakan makan sahur secukupnya dengan meninggalkan makanan yang berunsur hewani ...
  17. Kerjakan lelaku ritual di atas  dari no. 4 hingga no. 16 selama tiga hari berturut-turut ...
  18. Khusus di hari yang ketiga usahakan untuk tidak tertidur hingga tiba masa lelaku anda terselesaikan tepat terbit  fajar di-hari berikutnya ...
  19. Gunakan waktu malam yang terakhir setelah selesai ritual untuk memperbanyak bacaan Sholawat Nabi  hingga terbit fajar ...
  20. Usahakan setiap selesai melaksanakan ibadah sholat wajib untuk menyempatkan diri membaca do'a ajian cukup 1x saja tanpa bernafas, lalu tiupkan pada ke 2 telapak tangan  dan usapkan kesekujur tubuh anda ... Begitu pula apabila akan digunakan ...

DO'A AJIAN YANG DIBACA :

"Salallahu 'alaihi wassalam ...

Bismillahir rohmanir rohiim ...

Sun matek ajiku Tatar Bayu ...

Mabur satengahing awang-awang ...

Nglumpat sa-akehing jagat ...

Jejangka nunggang barat ... 

Kalingan mega sakelengan ...

Karana kersaning Allah ..."

Demikian sedikit keterbatasan yang dapat penulis persembahkan... Semoga yang sedikit ini memiliki nilai manfaat bagi kita semua para pencari jatidiri sejati ...

Fa-Insya Allah di lain kesempatan  akan penulis sambung dengan Ajian Serat jiwa di Tingkat VI ...

Wasallaam ...

AJIAN SERAT TAPAK SAKETI

Salam Persahabatan...

Mengupas seri tahapan ke VII dari sepuluh tingkatan dari mempelajari Ajian Serat Jiwa yang dikenal dengan julukan : "Ajian Tapak Saketi". Yang konon merupakan Ajian yang digunakan untuk "melambari" (memberi isi) pada sejenis ilmu Pukulan Tangan baik secara kontak fisik langsung (sentuh) maupun tanpa kontak langsung (Pukulan Tanpa Wujud / tanpa sentuh) ...

Seperti halnya pada ilmu pukulan  Ajian Brajamusti, Aji Blabag Pangantolan, Ajian Pukulan Karang, Ajian Keris Sulaeman, Ajian Ismu Gunting, Aji Botor 80, Ajian Pukulan Braja Sengkala, Ajian Braja Geni, Ajian Segoro Geni, Ajian Segoro Banyu, Ajian Segoro Angin, Ajian Tapak Geni  dan lain sebagainya yang masih belum sempat sepenuhnya Penulis kupas materinya di dalam blog ini...

Ajian Tapak Saketi merupakan sejenis ilmu pukulan yang juga sangat berbahaya dan mematikan, karena disamping memiliki kekuatan dalam bobot pukulannya (dalam tahapan penguasaan ilmu mendekati sempurna) juga memiliki kekuatan dalam bentuk imbas panasnya api yang sanggup menghanguskan/ mendidihkan organ vital tubuh manusia (bila dalam tahapan penguasaan ilmu yang  sempurna) ...

Oleh karena itu, tidaklah sembarangan Pendekar yang mampu menguasai Ajian Serat Tapak Saketi dalam tingkatan sempurna, kecuali bagi para Pendekar yang benar-benar berkelas  mumpuni dalam kematangan spiritual dan kebijaksanaan...

Dan tentunya Pendekar tersebut tidak akan gegabah dan sembarangan mengumbar ilmu Pukulan yang mematikan tersebut dalam penerapannya di dunia persilatan... Tidak seperti halnya yang digembar-gemborkan dalam cerita komik, novel , sandiwara radio, film silat, maupun sinetron di televisi ...

Dalam Tingkatan Ajian Serat Jiwa  ke VII ini, sebagai fase keberhasilan dalam melewati tahapan terberat dari ke-Sepuluh Tingkatan Ajian Serat Jiwa yakni  Ajian Serat Jiwa tingkatan ke VI (Ajian Serat Buto Agni) yang harus dibuktikan dengan meningkatnya  kemampuan bathin yang kita miliki dalam  mengendalikan hawa nafsu, sifat amarah, dan keduniawian semata....

Tidak perlu panjang lebar, langsung saja pada cara mempelajari Ajian Serat Jiwa Pada Tingkatan ke VII ini adalah sebagai berikut :

  1. Sediakan waktu 10 hari penuh untuk lelaku puasa ilmu secara mutih dengan berpantangan berbuka dan sahur dengan makanan yang berunsur hewani ....
  2. Waktu lelaku selama Sepuluh hari,  didasari oleh ke-sepuluh jumlah jari-jemari tangan manusia normal yang berjumlah sepuluh...
  3. Usahakan untuk mengawali lelaku puasa tersebut tepat pada hari kelahiran anda sesuai weton pada penanggalan kalender Jawa ...
  4. Awali sebelumnya seperti biasa dengan mengerjakan lelaku sesuci dhahir  terlebih dahulu dengan mandi jinabat tepat pada pukul 12 malam ...
  5. Dan dilanjutkan dengan mengerjakan 2 - 4 rokaat sholat hajat sebagai bentuk sesuci bathin ...
  6. Setelah salam dan masih dalam keadaan duduk majelisan seusai sholat, kerjakan beberapa amalan dzikir pembuka sebagai berikut :
  7. Membaca Istighfar sebanyak 99x ulangan ....
  8. Membaca Tasbih sebanyak 99x ulangan ...
  9. Membaca Hamdalah sebanyak 99x ulangan...
  10. Membaca Takbir sebanyak 99x ulangan...
  11. Membaca Halqallah sebanyak 99x ulangan ...
  12. Ditutup bacaan Sholawat Nabi 99x ulangan ...
  13. Membaca amalan do'a Ilmu sebanyak 18x ulangan dengan penuh konsentrasi....
  14. Kemudian tiupkan pada telapak tangan kanan anda yang terbuka di depan mulut ...
  15. Membaca sekali lagi amalan do'a Ilmu sebanyak 81x ulangan dengan sungguh-sungguh...
  16. Dan tiupkan melalui mulut ke arah telapak tangan kiri anda yang terbuka...
  17. Kemudian sapukan kedua telapak tangan tersebut secara merata, dari ujung ubun-ubun hingga ke ujung jari kaki anda ...
  18. Lakukan sujud dengan mencium tempat sujud anda, kemudian berdo'a kepada Allah Raja Alam Semesta, agar anda mampu diberi amanat untuk dapat memegang Ilmu Ajian Serat Jiwa Tingkat ke VII tersebut dengan haq dan bijaksana ...
  19. Selanjutnya, anda dapat makan sahur secukupnya, kemudian tidur hingga tiba waktu Sholat Subuh...
  20. Dan berbuka seperti biasa...,  ketika anda berpuasa wajib di bulan Romadhon. Tetapi harus tetap berpantangan makanan yang berunsur hewani selama lelaku...
  21. Kerjakan ritual malam untuk lelaku sholat hajat, wirid, dan pembacaan do'a ajian saja tanpa mandi jinabat lagi selama 10 hari penuh dan jangan sampai terputus...
  22. Hingga tiba hari terakhir, ditambah dengan keharusan untuk tidak tidur semalaman suntuk sampai tiba terbit fajar dimana  masa lelaku 10 hari anda terselesaikan...
  23. Untuk merawat amalan setelah masa lelaku, cukup do'a ajiannya saja yang dibaca sesuai dengan aturan keilmuannya pada saat Subuh ataupun Maghrib (pilih salah satunya)...
  24. Gunakan sebagaimana mestinya dan bijaksana..., Tetap di-ingat !! Walaupun dalam lelaku anda terdapat ketidak sempurnaan, Ilmu Pukulan Ajian Serat Tapak Saketi ini masih sangat berbahaya dan mematikan bila digunakan secara sembarangan dan penuh kesombongan...
  25. Untuk menghindari hal tersebut...., terpaksa Penulis mengunci Ilmu Pukulan Ajian Serat Jiwa Tingkat ke VII ini pada mereka yang memiliki niatan tidak bersih...

DO'A AJIAN YANG DIBACA :

"Bismillahir rahmanir rahiim...

Kaf Ha Yaa A'in Shad ...

Gusti Allah Sesembahan Ingsun ...

Ha Mim A'in Sin Qaf ...

Gusti Allah Pangeran Ingsun ...

Birohmatika Yaa Arhamar Rohimin..."

Demikian sedikit keterbatasan pengetahuan yang dapat penulis persembahkan..., kiranya yang sedikit ini memiliki guna dan manfaat bagi para pencari jatidiri sejati...

Wasallam.

AJIAN SIREP MACAN PUTIH

Salam Persahabatan...

Dalam jajaran ilmu kanuragan di kenal berbagai macam nama ilmu ajian yang berfungsi untuk melemahkan daya kesadaran lawan. Dalam hal ini lawan yang terimbas ajian tersebut akan mengalami hilangnya kesadaran dan kewaspadaannya dalam beberapa saat, bahkan mampu membuat tidak sadar lawan-lawannya hingga beberapa hari sekalipun.

Hal itu sangat tergantung pada kemampuan si-pemilik ajian. Semakin tinggi/sempurna ilmu yang dimilikinya maka semakin besar daya/pengaruh yang ditimbulkannya. Justru ini-lah ilmu kanuragan yang sangat membahayakan dan harus ditakuti. Sebab...., apabila si-pemilik ajian yang telah dalam tataran sempurna/ tingkat tinggi tidak dilandasi dengan jiwa kesatria dan bijaksana, maka ilmu ajian yang tergolong aliran dari ilmu Sirep ini sangat membahayakan bagi umat manusia.

Bukankah semacam jenis Hipnotisme, Magnetisme, dan Ilmu Gendam yang mampu membuat obyek/sasaran menjadi tidak sadarkan diri ataupun kehilangan kesadaran, apabila ilmu tersebut disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memangsa korbannya (dalam banyak kasus yang terjadi).

Tapi itu semua di luar konteks bahasan dari penulis yang lebih menekankan pada sudut pandang diskriptif dan bagaimana cara / metode untuk mempelajari sebuah ilmu secara praktis, aplikatif, dan bermanfaat bagi masyarakat luas .... (titik).

Seperti halnya Ajian Sirep Megananda dan Ajian Sirep Wimonosoro yang memiliki banyak tingkatan. Maka dikenal pula ilmu ajian yang bertujuan serupa yakni Ajian Sirep Macan Putih, yang dapat dipelajari dengan lelaku sebagai berikut :

  1. Sediakan waktu untuk lelaku puasa mutih selama 3 hari di awali pada hari Selasa dan di akhiri pada hari Kamis.
  2. Lebih afdhol bila bertepatan dengan hari "Anggara Kasih" yakni di awali hari Selasa Kliwon.
  3. Lelaku puasa mutih disini berarti berpantang untuk berbuka dan makan sahur dengan makanan yang berunsur hewani. Nasi putih dan air putih saja merupakan prasyarat utama yang paling baik.
  4. Awali sebelum lelaku puasa tersebut dengan kewajiban sesuci dahir dan bathin terlebih dahulu dengan mandi keramas pada malam hari tepat pada pukul 12 malam...
  5. Dilanjutkan dengan mengerjakan dua rokaat sholat sunnah hajat...
  6. Kemudian mengamalkan do'a ajian sebanyak 111x ulangan dan di tutup dengan do'a permohonan kepada Allah SWT agar hajat lelaku anda di-ridloi-Nya...
  7. Selebihnya anda mulai melaksanakan kewajiban lelaku puasa hingga 3 hari waktunya...
  8. Untuk mempertajam amalan do'a anda sebaiknya setiap selesai melaksanakan ibadah sholat fardlu untuk membaca do'a ajian sebanyak 11x ulangan.
  9. Khusus pada hitungan bacaan yang terakhir hendaknya dibaca dengan menahan sistem pernafasan anda...
  10. Akhiri dengan menghembuskan nafas pada kedua telapak tangan anda...., kemudian sapukan hingga merata kesekujur tubuh...
  11. Khusus pada lelaku puasa di hari ke-tiga (Kamis malam Jum'at), anda diwajibkan untuk tidak tidur semalaman hingga terbit fajar di hari berikutnya...
  12. Pada saat ajian digunakan cukup dibaca 1x saja sambil menahan nafas...., dan diakhiri dengan menghembus-hembuskan nafas melalui mulut kepada obyek/sasaran yang akan di-Sirep...
  13. Peringatan !! Gunakan ilmu Ajian ini pada tempatnya secara bijaksana. Ingat hukum karma selalu berlaku pada setiap amal perbuatan manusia...

DO'A AJIAN SIREP MACAN PUTIH :

"Bismillahir rahmanir rahiim...

Sun matek aji sirep Macan Putih...

Naga Wisa ing Rupaku...

Heh...!! Aku si-Macan Putih...

Ingkang tak sirep atine...... (sebut nama obyek/sasaran)

Rep sirep soko kersaning Allah...

Laaillahaillalah Muhammadar Rasulullah...."

Demikian sedikit kemampuan yang dapat penulis persembahkan, semoga tulisan ini memiliki manfaat bagi mereka yang gemar mengasah jatidiri...

Wasallaam...

ISMU GUNTING TIGA TINGKATAN

Salam Persahabatan...

Berikut ini merupakan rangkaian Asma untuk mengisi daya gaib pada diri anda , khususnya pada kekuatan tangan bagi para pesilat dan penggemar ilmu beladiri. Sehingga kemampuan ilmu hikmah-kanuragan dan ilmu beladiri tangan kosong anda akan berisi.

Asma Gunting Tingkat I

Untuk mengisi kekuatan kekuatan gaib pada sekujur badan dengan lelaku sebagai berikut :

  1. Lelaku puasa mutih selama tiga hari dengan makanan yang tidak mengandung unsur nyawa (hewani)...
  2. Dimulai pada hari selasa atau lebih diutamakan memilih waktu tepat hari Selasa Kliwon
  3. Do'a Asma agar selalu dibaca sebanyak-banyaknya setiap hari setelah selesai mengerjakan kewajiban sholat minimal 7x ulangan tanpa bernafas setiap 1x bacaan...
  4. Kemudian ditiupkan pada kedua telapak tangan dan disapukan hingga merata ke sekujur tubuh...
  5. Pada hari yang ke-tiga tepat hari Kamis malam Jum'at, lebih afdol bila diikuti dengan lelaku "kungkum" (berendam) di aliran sungai pada Malam harinya hingga terbit fajar di-keesokan harinya sambil membaca do'a asma sebanyak-banyaknya...
  6. Do'a Asma yang dibaca : "Kumaraning Allah, cahyaning Pangeran tikel balung, balung tikel, res illallah..."

Asma Gunting Tingkat II :

Untuk mengisi kekuatan gaib pada kedua tangan anda sehingga memiliki kekuatan yang sangat mengagumkan dengan lelaku sebagai berikut :

  1. Dapat anda pelajari dengan lelaku puasa mutih selama tiga hari atau 7 hari dengan makanan yang tidak mengandung unsur nyawa (hewani)...
  2. Do'a Asma agar selalu dibaca secara istiqomah setiap selesai melaksanakan kewajiban sholat 5 waktu sebanyak 7 hingga 21x ulangan tanpa bernafas ketika membaca setiap 1x do'anya...
  3. Kemudian ditiupkan pada kedua telapak tangan dan disapukan hingga merata ke sekujur tubuh...
  4. Pada hari yang terakhir (hari ke-tiga atau ke-tujuh) usahakan untuk tidak tidur semalaman hingga tiba terbit fajar di-keesokan harinya sambil membaca do'a asma sebanyak-banyaknya...
  5. Ditambah lelaku untuk tidak menggunakan sendok ketika makan dan tidak mencuci tangan ketika akan mengawali dan mengakhiri makan anda selama lima bulan lamanya....
  6. Terlebih asma wajib dibaca ketika akan memulai makan dan ditiupkan pada kedua telapak tangan...
  7. Do'a Asma yang dibaca : "Tut jati lub jati, mangsa Allahu, mangsa Rasulullahu, tapyar, tapyar,tapyar..."

Asma Gunting Tingkat III :

Untuk mengisi kekuatan tangan hingga setajam keris Nabi Sulaiman AS dengan lelaku sebagai berikut :

  1. Dapat anda pelajari dengan lelaku puasa mutih selama tiga hari atau 7 hari dengan makanan yang tidak mengandung unsur nyawa (hewani)...
  2. Do'a Asma agar selalu dibaca secara istiqomah setiap selesai melaksanakan kewajiban sholat 5 waktu sebanyak 7 hingga 21x ulangan tanpa bernafas ketika membaca setiap 1x do'anya...
  3. Kemudian ditiupkan pada kedua telapak tangan dan disapukan hingga merata ke sekujur tubuh...
  4. Pada hari yang terakhir (hari ke-tiga atau ke-tujuh) usahakan untuk tidak tidur semalaman hingga tiba terbit fajar di-keesokan harinya sambil membaca do'a asma sebanyak-banyaknya...
  5. Ditambah lelaku untuk tidak menggunakan sendok ketika makan dan tidak mencuci tangan ketika akan mengawali dan mengakhiri makan anda selama lima bulan lamanya....
  6. Terlebih asma wajib dibaca ketika akan memulai makan dan ditiupkan pada kedua telapak tangan...
  7. Do'a Asma yang dibaca : "Ya hu jabardas, jabardis, yar tatas keris Soleman den kaya keris mangkono landepe tangane....."

APPLIKASI :

 

Bila akan digunakan ke-tiga bentuk Asma Gunting tersebut di baca 1x di dalam hati sambil menahan nafas....

Kemudian tiupkan 3x pada kedua telapak tangan anda diikuti gerakan saling mengusap tangan seperti sedang mencucinya...

Hati-hati dan harus bijaksana dalam penggunaannya..., sebab amalan Asma Gunting ini sangat berbahaya....

 

Demikian sedikit kemampuan yang dapat penulis persembahkan....

Semoga yang sedikit ini memiliki manfaat bagi mereka yang gemar mengasah jatidiri...

Wasallaam..

ASMA' GUNTING UNTUK MENGISI TANGAN

Berikut ini cara paling praktis untuk mengisi kekuatan tangan anda agar memiliki gerak kecepatan dan daya gempur yang dapat diandalkan dalam seni bela diri dan olah raga. Terlebih bagi anda calon pendekar, sangat perlu sekali untuk membekali tangan anda dengan daya ghaib dari pengamalan Asma' Gunting di bawah ini.

1. Bacalah do'a asma' di bawah ini sebanyak 7x tanpa bernafas pada setiap selesai mengerjakan sholat fardlu = wajib.

2. Kemudian tiupkan melalui mulut pada kedua telapak tangan anda dan sapukan seperti sedang mencuci tangan.

3. Apabila akan digunakan, bacalah 1x tanpa bernafas dan tiupkan seperti cara tersebut di atas. Gunakan dengan penuh bijaksana tanpa dilandasi niatan nafsu yang tak proporsional.

4. Asma' yang dibaca = " TUT JATI LUB JATI ..., MONGSO ALLAH ...., MONGSO ROSULULLAH "

5. Anjuran, ketika akan makan dan sesudah makan agar asma' tersebut dibaca dalam hati cukup 1x saja. Gunakan tangan sebagai sendok alami pada waktu makan. Dan ingat !! Setelah makan jangan mencuci tangan anda hingga 5 bulan lamanya.

6. Dan jangan Anda heran, bila melihat hasil perkembangan kemampuan tangan anda dalam seni bela diri nantinya apabila ketentuan di atas anda kerjakan dengan benar.

SELAMAT MENCOBA ....

ILMU PENOLAK KEBAKARAN

Musibah kebakaran kerap kali terjadi di sekitar anda dan tanpa dapat diduga datangnya. Terlebih, akhir-akhir ini musibah tersebut silih-berganti terjadi dan membawa kerugian materiaal dan korban yang tak sedikit.

Berikut ini adalah sebuah ilmu yang memang dikhususnya untuk mencegah peristiwa tersebut agar anda terhindar dari kerugian yang tak pernah dapat anda bayangkan. Persyaratan untuk menguasai ilmu tersebut tidaklah terlalu berat. Sebagai tindakan preventif sekaligus do'a pemasarahan diri kepada kehendak Yang Maha Kuasa agar cobaan musibah yang berat tidak ditimpakan pada anda.

PERSYARATAN :

1. Agar memiliki keampuhan dalam penggunaannya maka ilmu tersebut perlu anda tirakati dengan lelaku puasa sehari semalam selama 24 jam penuh dengan menghindari tidur.

2. Bila puasa anda mulai puasa pada pukul 12 malam, maka pada waktu yang sama anda baru diperbolehkan untuk membatalkan puasa (= berbuka puasa)dan dapat beristirahat (= tidur).

3. Selama lelaku tersebut, hendaknya do'a ilmu harap selalu diamalkan pembacaannnya sebanyak 3x ataupun lebih.

CARA PENGGUNAAN ILMU :

1. Agar terhindar dari musibah kebakaran pada harta benda ataupun rumah kediaman anda maka pada setiap menjelang saat "Matahari Terbenam", bacalah do'a ilmu sambil berdiri di depan pintu rumah anda dengan menahan pernafasan anda.

2. Kemudian, membaca do'a sambil mengelilingi rumah anda dan menghembus-hembuskan pernafasan anda di sudut-sudutnya.

3. Setelah selesai berkeliling, anda harus berdiri di tengah-tengah rumah anda untuk diam sejenak (meditasi dalam beberapa saat) sambil berdo'a kepada Allah, agar rumah anda diberikan barokah rizqi dan keselamatan dari musibah apapun termasuk musibah kebakaran.

DO'A YANG DIAMALKAN :

"BISMILAHIR RAHMANIR RAHIIM ...

PUTIH-PUTIH MRIPATKU ...

PUCUKING ILATKU MUHAMMAD ...

TRENG IRENG MRIPATKU ANA MUHAMMAD ...

TENGAHING ILATKU PARA RASUL ...

TELENGING MRIPATKU ANA IBRAHIM ...

POK'ING ILATKU ALLAH ...

LEBUNE NAPASKU ALLAH ...

WETUNING NAPASKU RASULULLAH ..."

Demikian ijazah sekaligus uraian singkat yang dapat penulis sampaikan agar memiliki manfaat bagi mereka yang benar-benar membutuhkannya.