SERAPAH PUYANG SI PAHIT LIDAH

PANGERAN SUKEMILUNG

Diantara beragam versi tentang Legenda Puyang Si Pahit Lidah, maka kami ber inisiatif untuk membuka sedikit wacana ini menurut catatan / tambo sejarah yang ada pada silsilah keluarga kami. Artikel ini hanya sekedar sharing saja, bukan untuk di perdebatkan. Jika ada pembaca yang lebih paham tentang Legenda ini, kami persilahkan untuk mengkoreksinya dan meluruskan. Sepanjang hal itu dapat menambah nilai-nilai kebersamaan, serumpun dan seketurunan guna menjaga nasab dari pelaku sejarah yang menjadi Legenda Sumatera Selatan ini.

Maka Beliau yang namanya kami ambil sebagai Nickname di KOS ini ( Pangeran Sukemilung ) menurut tambo / sejarah GUMAY adalah keturunan dari seseorang yang bernama DIWE GUMAY.Kisah itu sebagai berikut….

Bahwa GUMAY adalah nama seorang DIWE yang turun kedunia dan mulai betapak di Padang Selase ( Bukit Siguntang ) di palembang. Ngawak Diwe mule-mule :

Diwe Gumay beristrikan anak Ratu Bengkulu. Waktu tersebut hampir bersamaan dengan terjadinya perang antara Bengkulu dan Aceh.Menurut ceritanya, Diwe Gumaylah yang dipanggil oleh bakal istrinya untuk menyudahi perang tersebut. Sehingga membuat perang tersebut berakhir dengan istilah : Atjeh kalah-Bengkulu Silah.

Dari pernikahan itu, Diwe Gumay mempunyai dua anak :
Ratu Iskandar Alam
Ratu Selibar Alam.

( Ratu Selibar Alam pergi ke Pagaruyung-Minangkabau dan keturunannya ada dipagaruyung )

Ratu Iskandar Alam, berputra :
Ratu Djemenang Sakti, berputra :
Ratu Gandjaran, berputra :
Ratu Menggale ( Semenggale ), berputra :
Ratu Semenggali, berputra :
Ratu Berdjunjang Sakti, berputra :
Ratu Radje Kuase ( Meradje Mengkuse ), berputra :
Ratu Radje Mude ( Ratu Kebuyutan ), yaitu Ratu terakhir.

Ke sembilan Ratu ini disebut “ RATU SEMBILAN DJUNDJANG “ ( Gilir ). Dari keturunan yang kesembilan ini, Ratu Radje Mude ( Ratu Kebuyutan ) mempunyai dua orang anak.
Raden Simbang Gumay ( Pangeran Sukemilung ) disebut juga Puyang Sukemilung
Putri Renik Debung. Beliau menjadi istri Puyang Saing Nage didalam laut.

Pangeran Sukemilung sendiri mempunyai 9 orang anak dari 2 istri. Anak-anak beliau ini disebut PUYANG SEMBILAN BERADEK. Nama anak-anak beliau adalah :
Puyang Remandjang Sakti, napak BALAI BUNTAR-Lubuk sepang, Lahat.
Puyang Intan permata Djagat,ngadekan ds.Prabu menang. Puntang Suku Merapi.
Puyang Pandjang,di Panda Enim.
Puyang Endang, di Lintang Kanan.
Puyang Remindang, ditangga Rase ( Manna )
Puyang Limpak, di Air Balui ( Musi Ulu )
Puyang Limparan, di Lubuk – Kayu Are
Puyang Untu, di Niru / Rambang Prabumulih
Puyang Remuntu, di Tjinte Mandi ( Redjang Bengkulu )

Dan keturunan selanjutnya sampai sekarang adalah anak cucu dari Puyang Remandjang Sakti. Kembali pada Kisah Puyang Si Pahit Lidah ( Pangeran Sukemilung ), beliau mempunyai nama dan gelar yang banyak. Masyarakat Palembang dan sekitarnya mengenal beliau dengan nama-nama- antara lain dibawah ini :
Diwe Sekilung / Sukemilung : Nama Saat Sedang Musafir
Diwe Serunting : Nama Asli
Diwe Rakuan : Nama Saat Berperang
Diwe Si Mata Ampat : Nama Keramat Bisa Melihat Dari Belakang
Diwe Lenggang Pati : Nama Keramat Bisa Mendatangkan Ribuan Angin Berdengung
Diwe Lian Pati : Nama Budi Pekerti Lemah Lembut Dan Shabar
Diwe Malin Pati : Nama Kebesaran Pemimpin

Menurut legenda Kesaktian beliau ada di lidahnya.Diantara berbagai macam keramatnya adalah beliau mempunyai Ucapan ( Kalimat Sakti ) yang bisa membuat apapun yang disumpahnya menjadi seperti yang di ucapkannya. Keluarga kami mengenal kalimat itu dengan nama “ UCAP GUMAI .“ Sejauh yang kami ketahui, ilmu ini menjadi semacam tradisi yang terus menyambung sampai ke anak cucu. Tanpa harus dipelajari pun, beberapa orang dikeluarga kami mempunyai kemampuan Ucap Gumai tersebut. Apalagi jika terdesak kedalam suatu persoalan yang membahayakan, terkadang tanpa sengaja keluar ucapan sumpah tersebut. Saking berbahayanya ilmu itu, para Tetua kami menyembunyikan ilmu itu rapat-rapat sampai sekarang. Yang masih menyimpannya kemungkinan besar hanyalah Para Jurai Kebale’an ( Tetua Adat suku Gumai, Keturunan dari Puyang Tuan Radje ).

Yang menarik dari kisah ini adalah, kami mendapatkan sebuah SERAPAH / KALIMAT yang sumbernya disebutkan berasal dari Puyang Si Pahit Lidah. Kalimat ini di tulis oleh KH. Bahri bin Pandak, Tanjung Atap-Komering Ilir Palembang didalam kitabnya yang berjudul Aurodul Hakiim. Dan beliau menyebutkan, mendapatkan Kalimat ini dari Ujo’ Agus, Air Pedaro. Redaksi Kalimat itu begini :

Bismillahir rahmaanir rahiim…

Assalamu’alaikum kang malih jati

Wa’alaikum salam warohmatullahi wa barakaatuh

Ing ang pangeran akulah pangeran pati

Biso tedong biso si pahit lidah

Biso dibisakan kau oleh allah ta’alaa

Aku dikuasakan aku waliyullah

Berkat laa ilaha ilallah muhammadur rasulullah…( sebut hajat kita )

Disebutkan bahwa kalimat itu berguna sebagai sambatan / wasilah tawasul atas sesuatu keperluan yang kita butuhkan. Selama kita meyakini dan tulus dalam ucapan, kalimat sederhanapun bisa menjadi mantra mujarab untuk jalan keluar yang kita butuhkan. Terlebih disaat kepepet.

Cukup sekian dulu artikel ini. Kiranya bisa memperkaya khasanah kebudayaan nusantara. Dan kami menghimbau kepada semua keturunan dari DIWE GUMAI khususnya juga dari kerabat kami BASEMAH DAN SEMUA ANAK KETURUNAN YANG ADA DI DAERAH LAHAT, PAGAR ALAM DAN SEKITARNYA…untuk menjaga dan melestarikan ilmu dan budaya peninggalan nenek moyang kita. Karena itu adalah identitas dan jati diri untuk keturunan dan anak cucu kita kelak.

Wabillahit-taufiq wal hidayah wassalamu’alaikum wr,wb…Barakallohu fiikum



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

PENGASIHAN MINYAK BULU PERINDU

KI SYARKOWI

Ass. Wr. Wb
Dalam Dunia Supranatural Nama Bulu Perindu mungkin bukan suatu nama yang asing lagi khususnya dibidang Ilmu Panagasihan. Perlu diketahui bahwa bulu Perindu berbeda dengan Buluh Perindu Bila Buluh Perindu adalah nama lain dari buluh atau bambu yang tidak mempunyai bolong atau ruang ditengahnya. Bulu perindu sebenarnya sebuah tanaman yang menyerupai bulu tebal yang bisa bergerak sendiri, Tanaman tersebut biasa terdapat di Hutan Belantara. Batangnya kecil menyerupai Buluh / Bambu, Bila sulit mendapatkan tanamannya anda bisa mencari sangkar burung elang, biasanya bulu ini banyak terdapat di sarang burung elang. Hal itu terjadi karena memang burung elang dalam membuat sarangnya menggunakan media Rumput atau tanaman ini dalam membuat sarangnya, tapi menemukan sarang burung elang tidaklah mudah walaupun ada biasanya tempatnya jauh berada diatas pohon yang besar.

Bulu perindu memiliki panjang kurang lebih 5-10 sentimeter dan memiliki diameter kurang dari 1 milimeter. Warna dari bulu perindu ini adalah coklat kehitam2an dg bentuk dasar sama dengan bulu alis mata, yaitu pada ujungnya lebih kecil jika dibandingkan dengan batannya. Ia memiliki sifat yg keras dan mudah patah manakala ia berada dalam keadaan kering, tetapi akan menjadi lunak dalam kondisi basah.

Nah, setelah menemukan barang tersebut apakah langsung bisa digunakan ? tentu tidak. Masih butuh pengolahan lagi agar dapat dipergunakan sebagaimana kita perlukan. Banyak mungkin orang yang punya bulu Perindu tapi tidak bisa cara mengolahnya. Sebagian paranomalpun mungkin tidak akan mau berbagi secara gratis cara pengolahannya. Karena biasanya Bulu perindu yang sudah diolah menjadi Minyak Bulu Perindu dijula dengan harga yang mahal dan bervariatif.

Mungkin ada yang bertanya-tanya bagaiamana cara pengolahan bulu perindu tersebut dan apa saja fungsinya. Dalam wahana berbagi pengetahuan melalui Blog asuhan Ki KHODAM SAKTI ini saya akan beberkan mengenai cara pengolahan Bulu Perindu tersebut.

Perlu pembaca ketahui dalam pengolahan bulu Perinu ini banyak sekali Versi yang berbeda-beda. Versi dan perbedaan tersebut tidaklah menjadi masalah yang penting adalah keyakinan kita, bila kita yakin bagaimanapun cara pengolahannya akan bisa terasa manfaatnya. Bagi Paranormal dan sesepuh lain yang mungkin mempunyai Versi yang berbeda mengenai cara pengolahan bulu perindu silahkan Comentnya untuk menambah perbendaharaan pengethuan kita bersama.

CARA PENGOLAHANNYA :
Silahkan anda cari kelapa hijau yang untuk dibuat minyak, petiklah buah yang menghadap Matahari terbit, saat mengambil jangan dijatuhkan. Buatlah minyak kelapa hijau dengan kelapa tersebut dengan cara diparut dan direbus hingga airnya menguap dan yang tersisa hanya tinggal minyaknya saja. Sediakan botol kecil yang biasa dipakai untuk minyak wangi non alkohol, masukan minyak kelapa hijau tersebut kedalam botol tersebut. Sediakan bulu perindu sepasang.

Setelah semuanya selesai tinggal ritual pengisiannya. Ritualnya dilakukan pada malam Kamis, pada tengah malam lakukan shalat tahajud 2 raka’at. Selesai salam tawasul al fatiha untuk Nabi muhamad, Malaikat empat, sabahat empat, syeh abdul qodir al jaelani, diri sendiri, kedua iba bapak kita dan semua muslimin dan muslimat. Lalu Baca wirid “ HU ALLAH “ 1000 X

Setelah wirid masukan bulu perindu ke dalam botol yang sudah berisi minyak tersebut, niat dalam hati untuk memperoleh khasiat dan manfaat dari minyak bulu perindu tersebut. Selesai sudah ritual tinggal penggunaannya saja.

CARA MENGGUNAKANNYA:
Untuk pagar dan jaga rumah dari gangguan mahluk ghaib dan keberhkahan serta keharmonisan bagi penghuninya cukup taruh minyak tersebut di atas pintu. Atau bagi suami istri tarus di bawah kasur. Untuk pelarisan tinggal bawa saja minyak bulu perindu tersebut berdagang atau masukan di kotak atau laci tempat menyimpan uang. Untuk pangasihan umum bawalah minyak bulu perindu tersebut kemanapun anda pergi.

Untuk pangasihan khusus : Bacaannya : BISMILLAHIRAHMANIRAHIM
YUHIBBUNAHUM KAHUBAILLAHI WAL LAZINA AAMANU, ASHAD’DU HUBAL’ LILLAH

Lalu oleskan minyak bulu perindu di kedua jempol tangan, baca mantra diatas 7 kali dan oleskan minyak dijempol tersebut ke kedua alis kita. Lalui pergilah menemui si Dia. Bisa juga digunakan untuk menghadap Pejabat, untuk Nogosiasi bisnis Dll. Bila ada kesalahan dan kekurangan saya mohon maaf dan mohon diperbaiki. Wasallam.



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

MENCINTAI TUHAN SEBAGAI SANG KEKASIH

Marilah kita bersama-sama merenungkan sebuah hal yang sangat sederhana ini. Yakni saat kita mencintai seseorang, katakanlah si X. Kenapa kita mencintai si X? Banyak sebabnya, dan yang jelas kita biasanya hanya ingat urutan proses-proses kita mencintai seseorang.

Bermula dari kenalan, lalu berdialog/berdiskusi/berbincang bincang dan selanjutnya timbul dari hati perasaan mencintai/memiliki/menjaga dan seterusnya. Ada perasaan hilang saat dia tidak ada disamping kita. Dan kita selalu ingin ketemu untuk sebuah perjumpaan. Kita juga merasa termotivasi, bergairah dan kuat untuk hidup.

Kehadiran oleh karenanya sangat penting bagi kita. Tanpa kita tahu kenapa bila dia ada disamping kita, kita merasa tenteram dan damai. Hmmm…. Cinta memang indah dan menyenangkan. Itu pula sebab kenapa setiap orang membutuhkan cinta. Mencintai dan juga dicintai adalah kebutuhan primer manusia. Siapa bilang manusia hanya butuh sandang, pangan dan papan untuk hidup? Mari kita renungkan…..

Kebutuhan untuk dihargai sebagai manusia biasa, kebutuhan akan kehangatan hubungan antar manusia, kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesama, kebutuhan untuk bekerja, kebutuhan untuk menjadi diri sendiri, kebutuhan untuk merdeka dan bebas dari ancaman, kebutuhan untuk mencintai… adalah kebutuhan primer juga. Sebab tanpa itu semua, kita jelas tidak bisa hidup. Paling banter bisa hidup secara fisik dalam jangka waktu yang tidak lama.

Ya, manusia butuh untuk mencintai dan dicintai oleh manusia dan tentu saja oleh Sang Pencipta yaitu Tuhan. Kenapa butuh mencintai dan dicintai Tuhan? Sebab kita ini ciptaan-Nya yang butuh petunjuk untuk hidup yang baik dan benar. Apakah ada manusia yang tidak butuh petunjuk? Saya kira tidak ada karena sudah kodrat sejak awal manusia itu memiliki hasrat untuk mencari siapa sejatinya Si Pencipta Manusia yang tidak lain adalah Tuhan.

Sangat bijaksana pada akhirnya kita beranggapan bahwa hanya Tuhanlah satu-satunya Kekasih. Cinta Tuhan kepada kita tidak pernah lekang oleh panas dan tidak pernak lapuk oleh hujan. Cinta Tuhan kepada kita bebas tendensi apapun kecuali ingin agar manusia menetapi janjinya. Janji manusia kepada Tuhan kepada manusia sangat jelas: yaitu untuk beribadah, melakoni jalan-Nya dan menuruti semua perintah serta petunjuk-Nya.

Bagaimana cara kita mencintai Tuhan? Sangat mudah dan tidak perlu berbelit-belit. Prosesnya kira-kira seperti kita mencintai manusia: Kenalan, dialog intens, bertemu, dan bercinta. Praktis dan hasilnya? Mencintai Sumber dari segala sumber cinta adalah sebuah keputusan yang akan membuat hidup kita berubah total 180 derajat.

Semoga kita semua selalu diberkahi Tuhan dengan petunjuk untuk kembali ke jalan yang terang. Terima kasih.



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262