Salam Persahabatan ...
- Lelaku Puasa Mutih selama 3 hari Selama 7 Purnama (bulan) berturut-turut, diawali pada hari Anggoro Kasih (=Selasa Kliwon pada penanggalan versi Jawa) ...
- Puasa Mutih yang dimaksud adalah puasa sunnah yang di awali dengan "Sahur" dan diakhiri dengan "berbuka = membatalkan masa puasa", dengan hanya makan dari makanan yang tidak berunsur hewani ... (Lebih aman bila berbuka dan sahur dengan "bubur")
- Sebelum masa lelaku puasa tersebut dimulai, tepat pada malam menjelang riyadhoh/lelaku awali dengan sesuci dhahir dan bathin terlebih dahulu ...
- Sesuci dhahir dengan membersihkan kotoran fisik dengan mandi jinabat (=besar) pada malam hari tepat pada pukul 12 malam ...
- Setelah berwudlu, lanjutkan dengan sesuci bathin untuk mengerjakan 4 rokaat sholat hajat ...
- Setiap selesai membaca Suratul Fatihah dilanjutkan dengan membaca Q.s Al-Fil (=Gajah) sebanyak 10x setiap rokaatnya. Sehingga total keseluruhan Q.S al-Fil terbaca 40 kali ...
- Setelah salam lanjutkan dengan mengerjakan 4 rokaat sholat sunnah tasbih ...
- Setelah salam kerjakan beberapa wirid amalan anda, kemudian bacalah amalan do'a ajian 7x ulangan dengan menahan sistem pernafasan anda dalam setiap 1x bacaannya ...
- Kemudian berdo'alah kepada Raja Diraja Robbul Alamin agar hajat anda terkabulkan untuk memiliki Ajian Serat Netra Dahana secara sempurna....
- Selanjutnya anda dapat mengawali lelaku puasa mutih selama 3 hari dengan niat makan sahur di hari pertama hingga hari ketiga....
- Khusus di hari ketiga, anda tidak diperkenankan untuk tidur setelah makan sahur hingga akhir masa lelaku anda di terbit fajar hari berikutnya....
- Kerjakan aturan lelaku Ajian Serat Netra Dahana ini hingga 7x purnama (bulan) dan setiap hari Selasa Kliwon tersebut...
- Untuk amalan do'a ajian, harus di wirid bacaannya setiap selesai mengerjakan ibadah sholat Subuh dan Maghrib sebanyak 3x ulangan dengan aturan cara pembacaan yang sama ...
DO'A AJIAN YANG DIBACA :
"Bismillahir Rahmanir Rahiim ...
Sun amatek ajiku Netra Dahana ...
Angruwat nafsuning Betara Kala ...
Sesuci saka angkaraning Dasamuka ...
Kang ngabolo jin, setan, iblis laknatullah ....
Lebur saka dening soroting netra suci ...
Ajur lebur mumur saka pinayunganing Gusti Allah ...
Laa Khaula Wala Quwwata Illaabillahi 'Aliyyil Azhima ...."
Pesan Penulis :
Bila dipelajari secara terpisah dari yang lainnya, agar digunakan sebagaimana mestinya dengan tetap berpegang pada koridor Kependekaran (sikap Satria)...
Untuk aplikasi bentuk Jurus dan penggunaannya akan dilanjutkan di seri tiga (3)...
Demikian pesembahan dari Penulis, atas kurang-lebihnya mohon dimaafkan ...
Semoga jerih payah ini memiliki manfaat bagi mereka yang gemar mengasah jatidiri sejati...
Wasallaam.