HIZIB MALAIKAT

Salam Rahayu dari negeri nan permai, bayt para Aulia dan syuhada, tempat para santri mengaji dan benteng para Muhibbin. Negeri kami yang bernama Palembang Darussalam. Salam rindu kepada para Hikmater dan semua Bolo Samar.Salam Ta’dhim dengan dua tangan menjura kepada para sesepuh dan pengampuh di LASKAR Orang Samar ini.

Pengertian Hizib dan perbedaannya dengan wirid yang lain

Hizib berasal dari suku kata حِزْبٌ yang dapat diartikan sebagai lasykar, kumpulan , golongan atau pasukan. Melihat dari redaksi atau susunan yang terdapat didalam suatu hizib maka untuk selanjutnya pengertian Hizib adalah Sebuah kumpulan wirid ( yang berasal dari Alqur’an atau hadist Nabi ) yang digunakan untuk memohon pertolongan kepada Allah dalam menghadapi persoalan lahir maupun batin, baik urusan dunia ataupun akhirat.

Karena besarnya fadhilah suatu Hizib, dan kekhususannya, pengertian Hizib menjadi lebih Spesifik. Hizib tidak lagi hanya serangkaian wirid tapi merupakan pasukan pelindung bagi mereka yang mudawamah membacanya. Kekhususan Hizib ini tidak hanya terletak pada penciptaannya, tapi juga karena tidak sembarang Ulama yang dapat membuat Hizib. Karena itu sampai sekarang kita hanya kenal sedikit sekali dari berbagai bacaan yang bernama Hizib ini. Antara lain Hizib Maghrabi, Hizib Barqi, Hizib Iqbal dan lain-lain, yang jumlahnya dibandingkan dengan bacaan sejenis adalah sangat sedikit. Keistimewaan Hizib ini adalah penciptaannya oleh Ulama / Wali yang memang dibikin khusus untuk kalangan tertentu.

Rangkaian wirid tidak semuanya dapat disebut sebagai Hizib. Walaupun dilihat dari susunannya sama. Yakni sama-sama kumpulan ayat, dzikir, dan doa yang dipilih dan disusun oleh Ulama Salafush shalih yang termasyhur sebagai Waliyullah. Suatu rangkaian wirid ada yang bernama Ratib. Dewasa ini jama’ah-jama’ah Ratib tumbuh subur dimana-mana. Karena sifatnya yang ‘dingin’ dan tidak menimbulkan efek samping secara batiniah. Yang sangat terkenal adalah Ratib Al-Hadad yang diciptakan seorang Wali Qutub Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, atau Ratib Al-Atthas ciptaan Wali Qutub Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthas.

Yang membedakan suatu ratib dengan ratib yang lain atau suatu hizib dengan hizib yang lain adalah asrar yang terkandung didalam setiap rangkaian ayat, doa, atau kutipan hadist yang disesuaikan dengan Waqi’iyyah ( latar belakang penyusunannya, red )-nya. Namun meski muncul pada Waqi’ yang sama dan oleh penyusun yang sama, ratib sejak awal dirancang oleh Aulia untuk konsumsi umum meski tetap mustajab. Semua orang dapat mengamalkan untuk memperkuat benteng dirinya bahkan tanpa perlu Ijazah, meski tentu jika dengan ijazah lebih afdhal.

KEHARUSAN HIZIB UNTUK IJAZAH

Berbeda dengan Hizib, sejak awal dirancang untuk kalangan tertentu yang oleh sang Wali dianggap memiliki kemampuan lebih, karena itu mengandung dosis yang sangat tinggi. Hizib juga mengandung lebih banyak sirr ( rahasia ) yang tidak mudah dipahami oleh orang awam. Seperti kutipan ayat yang isinya seperti tidak terkait dengan rangkaian doa sebelumnya, padahal yang terkait adalah asbabun nuzulnya. Hizib juga biasanya mengandung lebih banyak Ismul ‘Azham ( Asma Allah Yang Agung ) yang tidak ada dalam ratib.

Diibaratkan seperti kapsul atau tablet obat, tentu tidak mempunyai dosis yang sama. Demikian juga seperti perbedaan kapsul anti biotic dan vitamin, yang satu diminum 3 kali sehari dan yang lain mungkin hanya boleh diminum satu kali dalam sehari semalam. Bahkan Vitamin, yang jelas-jelas berguna pun jika diminum melebihi dosis yang ditentukan, akan berakibat over dosis dan berakibat buruk bagi tubuh.

Dan yang pasti Hizib tidak disusun berdasarkan keinginan sang Ulama. Karena Hizib rata-rata merupakan ilham dari Allah SWT. Ada juga yang mendapatkannya langsung dari Rasulullah SAW, seperti Hizbul Bahr, yang disusun oleh Syaikh Abul Hasan Ali Asy-Syadzily. Karena itu Hizib mempunyai fadhilah dan khasiat yang luar biasa. Selain itu ada juga syarat usia yang cukup bagi pengamal Hizib. Sebab orang yang sudah mengamalkan Hizib biasanya tidak lepas dari ujian. Ada yang hatinya mudah panas, sehingga cepat marah. Atau ada yang ditampakkan Allah Asrar dari hizib tersebut, si pengamal menjadi kehilangan control terhadap hatinya sehingga timbul kesombongan, ada juga yang berpengaruh kerezeki yang selalu terasa panas sehingga selalu menguap tanpa bekas. Karena itu diperlukan ijazah dari seorang ulama yang benar-benar mumpuni, dalam arti mempunyai sanad Ijazah Hizib yang bersambung dan mengerti dosis hizib tersebut. Selain itu diperlukan guru yang shalih yang mengerti ilmu hati untuk mendampingi dan ikut membantu sipengamal dalam menata hati dan menghindari efek negative dari suatu Hizib.

Dengan begitu, apakah mengambil wirid dari buku atau internet berarti sia-sia ? Jawabnya TIDAK ! Berdasarkan keterangan guru kami Habib Lutfi bin Yahya. Selanjutnya Habib Lutfi mengatakan, “… Ambil dan teruskan bacaan-bacaan wirid tersebut sebagai satu bentuk nilai ibadah,…selanjutnya sesegera mungkin dimintakan ijazah kepada Ulama/guru yang memahami bidang tersebut…” Dalam dunia Wirid, Ijazah diperlukan dalam rangka menata hati supaya lebih mantap dan untuk mencapai pendekatan yang sempurna kepada Allah SWT.

Fenomena Ilmu Hizib ini masih menarik perhatian banyak kalangan, terutama santri-santri muda yang selalu memburu jenis ilmu ini.Walaupun memiliki karakteristik yang keras, Hizib masih mendominasi sebagai ilmu yang ampuh dan nyaris tak terkalahkan. Sekali ini saya hanya menginformasikan salah satu amalan Hizib yang sangat ampuh dan mempunyai karakteristik keras. Tanpa bermaksud apa-apa, sekali ini mohon di maafkan, bahwa artikel ini hanya sebatas informasi saja. Jika para Hikmater ada yang berminat mengamalkannya, saya persilahkan untuk mencari Guru dan memintakan Ijazahnya.

Hizib malaikat di yakini mengambil karomah seribu malaikat. Dengan mengamalkan Hizib ini, seseorang Insya Allah akan di jaga dari berbagai macam bahaya yang mengancam, dengan kata lain akan di jaga dan dilindungi dalam setiap keadaan. Berikut kaifiatu amalan Hizib Malaikat….

Bismillahirrahmaanir rahiim…

Lanuriyahum min ayaatinal kubro hadzaar-rohmatu min(r) robbihi ahbilu laa khaufun ‘alaihim walaahum yakhjanuun. Idztastaghitsuuna robbahum fastajaaba lakum innii mumiddukum bi alfi minal malaikati murdifiinaa.

Artinya :

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Diperlihatkan kepada kalian dari tanda-tanda kekuasaan-KU itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Maka janganlah kalian merasa takut dan janganlah kalian merasa susah. Ketika Tuhan kalian dimintai pertolongan maka Tuhan kalian mengabulkannya. Sesungguhnya Allah mengutus kepada kalian dengan seribu malaikat untuk jadi pengawal.

Cara mengamalkannya :

Mandi keramas ( mandi besar ) sebelum mulai puasa.Hizib ini dipuasai 3 hari dengan cara puasa mutih. Hari terakhir puasa sebaiknya kholwat ( berdiam diri di tempat tertutup dan banyak berdzikir atau membaca sholawat ).Setelah sholat shubuh baru bisa keluar dari tempat kholwat.
Selama menjalankan puasa sebaiknya setiap tengah malam melakukan sholat Taubat dan sholat Hajat khusus ( seperti sholat Hajat yang di ajarkan Nabiyullah Khidir AS )
Amalan Hizib ini dibaca sebanyak 111x setiap malam.Dan 5x setiap bada sholat fardhu.Setelah selesai puasa, maka cukup dibaca 3x saja setiap ba’da sholat fardhu.

Demikianlah…semoga berguna untukmu. Ini adalah sadaqoh dari kami untuk para sahabat.Barakallohu ‘alaikum…Wassalamu’alaikum wr wb.



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Kalimah Do’a Syi’ir Gus Miek (KH Hamim Jazuli)

يَا حَلِيْمُ يَا حَنَّانْ يَا مَالِكُ يَا مُبِينْ
وَلَا نَطْلُبُ شَيْئاً إِلَّا أَنْتَ يَا مُعِينْ
Wahai tuhan maha bijak dan penyayang lagi maha menguasai dan menjelaskan, kami tidak akan minta tolong kecuali hanya pada-Mu wahai maha penolong

رَبَّنَا اسْتَقِمْ ذِكْرَنَا وذِكْرَ الْغَافِلِينْ
وَاجْمَعْنَا فِى اْلأَبْرَارِ خِيَارِكَ الْفَائِزِيْنْ
Wahai tuhan istiqamahkan dzikir kami, dzikir orang yang lalai dan kumpulkanlah kami dalam golongan orang yang baik pilihan-Mu yang selalu beruntung

شَكَوْناكَ رَبَّنَا بَابَ ضُعْفِ نَفْسِناَ
لِتَغْفِرَنَا غَفَّارُ وَلِتُحْسِنَنَا
Kami mengadu kepada-Mu Ya Tuhan kami akan kelemahan diri kami agar engkau mengampuni kami dan memperbaiki prilaku kami wahai Tuhan yang maha pengampun

سَأَلْنَاكَ اْلاِسْتِقَامَةَ فِي تَذَكُّرِكْ
وَاسْتِقَامَتَناَ فِي تَشَكُّرِ نِعَمِكْ
Kami mohon agar bisa beristiqamah dalam berdzikir kepada-Mu dan mensyukuri nikmat-Mu

يَا كَرِيمْ يَا كَرِيمْ  أنْعِمْنَا بِنِعْمَتِكْ
يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنْ اِرْحَمْنا بِرَحْمَتِكْ
Wahai Tuhan yang maha mulia berilah kami nikmat dari-Mu, Wahai Tuhan yang paling pengasih, kasihilah kami dengan kasih sayang-Mu

يَا جَلِيْلُ بِجَلَالِكَ أَثْبِتِ اْلإيْمَانْ
رَبَّنا خَيْرَ الْمُــنْزِلِيْنَ أَنْزِلِ الْـمِنَنْ
Wahai Tuhan yang maha perkasa, teguhkanlah iman kami dengan keperkasaan-Mu, Wahai Tuhan sebaik-baik penurun rahmat, turunkanlah kepada kami anugrah-Mu

يَا لَطِيْفُ يَا خَبِيْرْ نَجِّنَا مِنَ الْـمِحَنْ
يَا قَوِيُّ يَا مَتِيْنْ أَنْجِنَا مِنَ اْلإحَنْ
Wahai Tuhan yang maha lembut dan jeli, selamatkan kami dari berbagai bencana, Wahai Tuhan yang maha kuat selamatkan kami dari segala marabahaya

رَبَّنا أَحْسِنْ لَنَا ظَاهِراً وبَاطِناً
مَعَ حُسْنِ الظَّنِّ بِحَضْرَتِكَ يَا مَنَّانْ
Wahai Tuhan kami, perbaikilah lahir dan batin kami, serta senantiasa berbaik sangka kepada-Mu,  wahai tuhan maha pemberi lahir batin sarono manah sae kang suci

وَيَا عَلِيْمُ أعْطِ لَناَ عِلْماً مُعْمَلاً
وَلِرَعِيَّتِناَ عِلْماً يُدْخِلُ الْجِناَنْ
Wahai Tuhan yang maha tahu, berilah kami dan anak didik kami ilmu yang bisa diamalkan dan mampu memasukkan kami ke surge

اَلْقُرْآنْ كَلاَمُ اللهْ  كَلاَمُ اللهِ الْحَنَّانْ
وَأدْخِلْناَ بِذَلِكَ فَرَادِسَ الْجِنَانْ
Wahai Tuhan yang maha pengasih, al-Quran adalah firman-Mu, semoga berkat al-Quran, engkau akan masukkan kami ke surga firdaus-Mu

يَا حَفِيْظُ يا نَصِيْرْ يَا وَكِيْلُ يَا اَللَّهْ
بَارِكْ لَناَ وَلَهُمْ أجْمَعِيْنَ يَا اَللَّهْ
Wahai Allah yang maha menjaga, menolong, tempat berserah diri, berkahilah hidup kami dan juga mereka semua, ya Allah

بِجُوْدِكَ يَا جَوَّادْ يَا وَاحِدُ يَا صَمَدْ
اِجْعَلْناَ مِنَ الْفَائِزِيْنَ فَوْزاً فِى الْأَبَدْ
Wahai Tuhan yang maha dermawan, maha esa, tempat bergantung, semoga berkat kedermawanan-Mu, jadikanlah kami orang yang bahagia sepanjang masa

يَا سَمِيْعُ يَا بَصِيْرْ يَا وَاجِدُ يَا أَحَدْ
سَأَلْنَاكَ نِعْمَةً لَا تُحْصَى أَنْتَ الْمـــَعَادْ
Wahai Tuhan yang maha mendengar, melihat, menemukan solusi, maha esa, kami memohon kenikmatan yang tak terbatas dari-Mu yang selalu memenuhi janji

يَا غَنِيُّ يَا حَمِيْدُ وَيَا رَزَّاقُ قَدْ
رَجَوْناَ سَلامَتَناَ فِى الدَّارَيْنِ فَقَطْ
Wahai Tuhan yang maha kaya, terpuji, dan pemberi rizqi, sungguh kami hanya mengharap keselamatan dunia akherat saja

وَأَنْتَ صَاحِبُ كُنْ فَيَكُونْ إذَا أرَدْ –
تَ شَيْئاً وُجُوْدَهُ أنْتَ مُرِيْدُ الْمُرَادْ
Engkaulah pemilik “kun fayakun” jika menghendaki untuk mewujudkan sesuatu, Engkaulah pemilik kehendak segala keinginan

بِاسْمِكَ الْعَظِيْمِ حَصِّلْ جَمِيْعَ مَا قَصَدْ
نَاهُ مِنْ ذِكْرِكَ وَالتَّشَكُّرِ فِى اْلأَوْقَاتْ
Berkat keagungan asma-Mu, kabulkan semua keinginan kami, yaitu berdzikir dan bersyukur di segala waktu

يَا أَوَّلُ يَا آخِرُ سَأَلْنَاكَ بِعَدْ
لِكَ رِضَاءً مَقْرُوْناً بِحُسْنِ اْلاِعْتِقَادْ
Wahai Tuhan yang maha awal dan akhir, dengan keadilan-Mu kami memohon ridlo-Mu beserta keyakinan yang baik

يَا سَلَامُ يَا سَلامُ يَا قَاضِيَ الْحَاجاتْ
يا رَفِيْعُ ارْفَعْنَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتْ
Wahai Tuhan yang maha damai dan pemenuh segala hajat, wahai pengangkat derajat, tinggikanlah derajat kami setinggi-tingginya di sisi-Mu

يَا عَليُّ يَا عَظِيْمُ يَا قَهَّارُ بِفَضْـــ –
ــلِكَ سَلَّمْتَنَا مِنَ اْلأهْوَالِ وَاْلآفَاتْ
Wahai Tuhan yang maha tinggi, agung dan maha memaksa, dengan keutamaan-Mu semoga engkau menyelamatkan kami dari segala bencana dan marabahaya

رَبِّ رَبَّ الْعِزَّةِ قِنَا مِنَ المُفْسِدَاتْ
سَلِّمْنَا مِنَ اْلأهْوَالِ وَمِنَ الْـمُهْلِكَاتْ
Wahai Tuhan yang maha mulia, jagalah kami dari kerusakan dan selamat kami dari bencana dan kerusakan

لَقَدْ حَقَّ قَوْلُكَ الْمــَكْتُوْبُ فِي فُرْقَانِكْ
مَنْ عَرَفَكَ بِجَدِّكَ لَفِيْ جَنَّتِكْ
Sungguh benar isi firman-Mu yang tertulis dalam al-Quran, siapapun yang makrifat pada-Mu dengan sunguh-sungguh, pastilah dia akan masuk surga-Mu

بِجَاهِ النَّبِيِّ صَلَّى اْلإلَهُ وَسَلَّمَ
عَلَيْهِ وَآلٍ دَامَ وَالْحَمْدُ لِلْأَحَدْ
Semoga shalawat salam tercurah kepada Rasulullah dan keluarganya selamanya dan segala pujian tercurah kepada Allah yang esa

==========================================

SEKILAS PANDANG
PERJALANAN HIDUP GUS MIEK

KH Hamim Tohari Djazuli atau lebih akrab dengan panggilan Gus Miek lahir pada 17 Agustus 1940. Beliau adalah putra KH. Jazuli Utsman (seorang ulama sufi dan ahli tarikat pendiri pon-pes Al Falah mojo Kediri). Gus Miek salah-satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan pejuang Islam yang masyhur di Tanah Jawa dan memiliki ikatan darah kuat dengan berbagai ulama dan tokoh Islam ternama, khususnya di Jawa Timur. Maka wajar, jika Gus Miek dikatakan sebagai pejuang agama yang tangguh dan memiliki kemampuan yang terkadang sulit dijangkau akal. Selain menjadi pejuang Islam yang gigih, dan pengikut hukum agama yang setia dan patuh, Gus Miek memiliki spritualitas atau derajat kerohanian yang memperkaya sikap, taat, dan patuh terhadap Tuhan. Namun, Gus Miek tidak melupakan kepentingan manusia atau intraksi sosial (hablum minallah wa hablum minannas). Hal itu dilakukan karena Gus Miek mempunyai hubungan dan pergaulan yang erat dengan (alm) KH. Hamid Pasuruan, dan KH. Achmad Siddiq, serta melalui keterikatannya pada ritual ”dzikrul ghafilin” (pengingat mereka yang lupa). Gerakan-gerakan spritual Gus Miek inilah, telah menjadi budaya di kalangan Nahdliyin (sebutan untuk warga NU), seperti melakukan ziarah ke makam-makam para wali yang ada di Jawa maupun di luar Jawa. Hal terpenting lain untuk diketahui juga bahwa amalan Gus Miek sangatlah sederhana dalam praktiknya. Juga sangat sederhana dalam menjanjikan apa yang hendak didapat oleh para pengamalnya, yakni berkumpul dengan para wali dan orang-orang saleh, baik di dunia maupun akhirat.
Gus Miek seorang hafizh (penghapal) Al-Quran. Karena, bagi Gus Miek, Al-Quran adalah tempat mengadukan segala permasalahan hidupnya yang tidak bisa dimengerti orang lain. Dengan mendengarkan dan membaca Al-Quran, Gus Miek merasakan ketenangan dan tampak dirinya berdialog dengan Tuhan ,beliaupun membentuk Sema’an Al-Quran “MANTAB” dan jama’ah Dzikrul Ghofilin.
Gus miek selain dikenal sebagai seorang ulama besar juga dikenal sebagai orang yang nyeleneh. Beliau lebih menyukai da’wah di kerumunan orang yang melakukan maksiat seperti di Discotiq dan club malam dibandingkan dengan menjadi seorang kyai yang tinggal di pesantren yang mengajarkan santrinya kitab-kuning kuning.  Hampir tiap malam beliau menyusuri jalan-jalan di Jawa Timur, keluar masuk club malam, bahkan nimbrung dengan tukang becak, penjual kopi di pinggiran jalan, hanya untuk memberikan sedikit pencerahan kepada mereka yang sedang dalam kegelapan. Ajaran-ajaran beliau yang terkenal adalah suluk jalan terabas atau dalam bahasa indonesianya pemikiran jalan pintas.
Pernah diceritakan, suatu ketika Gus Miek pergi ke discotiq dan disana bertemu dengan pengunjung yang sedang asyik menenggak minuman keras. Gus Miek menghampiri mereka dan mengambil sebotol minuman keras lalu memasukkannya ke mulut Gus Miek. Salah satu dari mereka mengenali Gus Miek dan bertanya kepada Gus Miek : ”Gus, kenapa sampeyan ikut minum bersama kami? Sampeyan kan tahu ini minuman keras yang diharamkan oleh Agama?. Lalu Gus Miek Menjawab : “Aku tidak meminumnya …..!! Aku hanya membuang minuman itu ke laut…!”. Jawaban beliau ini membuat mereka bertanya-tanya, padahal sudah jelas tadi Gus Miek meminum minuman keras tersebut. Diliputi rasa keanehan, Gus miek angkat bicara : “Sampeyan semua ga’ percaya kalo aku tidak meminumnya, tapi membuangnya ke laut..?”,  lalu Gus Miek membuka lebar mulutnya dan mereka semua terperanjat kaget bahwa didalam mulut Gus miek terlihat laut yang bergelombang dan ternyata benar minuman keras tersebut dibuang ke laut. Dan saat itu juga mereka diberi hidayah oleh Alloh SWt untuk bertaubat dan meninggalkan minum-minuman keras yang dilarang oleh agama. Itulah salah salah satu Karomah kewaliyan yang diberikan Alloh kepada Gus Miek.
Jika sedang jalan-jalan atau keluar, Gus Miek sering kali mengenakan celana jeans dan kaos oblong. Tidak lupa, beliau selalu mengenakan kaca mata hitam, lantaran beliau sering menangis jika melihat seseorang yang  “masa depannya” suram dan tak beruntung di akherat kelak.
Ketika beliau berda’wah di Semarang, tepatnya di NIAC di pelabuhan Tanjung Mas. Niac adalah surga perjudian bagi para cukong-cukong besar, baik dari kalangan pribumi maupun keturunan. Gus Miek yang masuk dengan segala kelebihannya mampu memenangi setiap permainan, sehingga para cukong-cukong itu mengalami kekalahan yang sangat besar. Niac pun yang semula menjadi surga perjudian menjadi neraka yang sangat menakutkan
Satu contoh lagi, ketika Gus Miek berjalan-jalan ke Surabaya, ketika tiba di sebuah club malam Gus Miek masuk kedalam club yang dipenuhi dengan perempuan-perempuan nakal, lalu beliau langsung menuju Watries (pelayan minuman). Beliau menepuk pundak perempuan tersebut sambil meniupkan asap rokok tepat di wajahnya, perempuan itupun mundur, tapi terus dikejar oleh Gus Mek sambil tetap meniupkan asap rokok di wajah perempuan tersebut. Perempuan tersebut mundur hingga terbaring di kamar dengan penuh ketakutan. Setelah kejadian tersebut, perempuan itu tidak tampak lagi di club malam itu.
Pernah suatu ketika Gus Farid (anak KH.Ahamad Siddiq yang sering menemani Gus Miek) mengajukan pertanyaan yang sering mengganjal di hatinya, pertama bagaimana perasaan Gus Miek tentang Wanita?. “Aku setiap kali bertemu wanita, walaupun secantik apapun dia, dalam pandangan mataku yang terlihat hanya darah dan tulang saja, jadi jalan untuk syahwat tidak ada”, jawab Gus Miek.
Pertanyaan kedua Gus Farid menayakan tentang kebiasaan Gus Miek memakai kaca mata hitam, baik itu di jalan maupun saat bertemu dengan tamu. ”Apabila aku bertemu orang dijalan atau tamu, aku diperlihatkan perjalanan hidup orang itu sampai mati. Apabila aku bertemu dengan seseorang yang nasibnya buruk, maka aku menangis. Untuk itu aku memakai kaca mata hitam agar orang tidak tahu bahwa aku sedang menagis“. jawab Gus Miek
Da’wah model Gus Miek tersebut tidak boleh dicontoh begitu saja, karena resikonya sangat berat. Seorang yang paling Alim pun sekaliber KH.Abdul Hamid (pasuruan) mengaku tidak sanggup melakukan da’wah seperti yang dilakukan oleh Gus Miek, padahal KH.Abdul Hamid juga seorang waliyalloh.
Tepat tanggal 5 juni 1993 Gus Miek menghembuskan napasnya yang terakhir di rumah sakit Budi Mulya Surabaya (sekarang Siloam). Kyai yang nyeleneh dan unik akhirnya meninggal dunia dan menuju kehidupan yang lebih abadi dan bertemu dengan Tuhannya yang selama ini beliau rindukan



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262