HAKEKAT ASMAK RADJA DIRAJEH

INNA JAHARA……..

Ia banyak guyon. Saya mengenalnya sebagai seorang yang selalu ‘tawadhu’, rendah hati dan sopan. Dia cenderung menghindari konflik terbuka. Namun sesungguhnya ia seorang pengamat yang jeli melihat pergerakan batin yang terjadi.

Dan pada suatu ketika, sebuah persinggungan batiniah terjadi antara saya dengan sosok mulia tersebut. Sudah menjadi kehendak-NYA bahwa saya melalui perantara sosok mulia ini kemudian mengenal ASMA RADJA DIRAJEH. Saat itu, saya tidak menyangka kalau ternyata dia memberikan sebuah hadiah kepada saya tanpa saya mampu untuk membalasnya sama sekali. Hadiah terindah dalam hidup saya yang terasa begitu singkat…

Sebelum mengenal Asma ini, saya terlebih dulu pengamal Asma Sunge Rajeh Madura Utara dan beberapa asma lainnya. Meskipun jumlahnya tidak seberapa, alhamdulilah energi metafisis dalam tubuh saya berkembang sedemikian rupa dan saya rasakan sangat selaras dengan kodrat alam. Sesuatu yang saya syukuri karena tanpa keselarasan dengan kodrat alam, maka amalan apapun rasa-rasanya malah banyak mudharat daripada manfaatnya.

Dulu, saya punya beberapa amalan, jimat, ajian-ajian peninggalan para leluhur. Namun karena merasa mengganggu jalur kehidupan normal, mereka kemudian saya lepaskan begitu saja. Saya berniat untuk menjalani hidup ada adanya dengan ikhlas. Pada saat pasrah itulah, justeru pada suatu maghrib yang sunyi sebuah SMS masuk dari sosok mulia yang saya sebutkan di awal tulisan ini mengijazahi sebuah amalan.

Saya terperangah dan tergagap. Detak jantung saya terasa berhenti untuk sesaat… “Duh Gusti, inilah momen yang baru. Engkau berikan aku sesuatu yang lain sehingga aku harus menjalani tahapan-tahapan hidup yang lain pula. Kenapa kau berikan aku Asma Sunge Rajeh Madura Utara?….? Pertanyaan ini berkecamuk dalam benak saya. Sebuah pertanyaan yang hingga saat saya menulis sekarang ini belum mendapatkan jawabannya yang pasti.

Kejadian itu tidak pernah saya prediksi sebelumnya. Saya tidak punya cita-cita dan keinginan untuk kejatuhan ilmu-ilmu gaib sedemikian warna warni. Saat muda dan masih suka berguru ke sana kemari, justeru ilmu yang saya cari tidak saya temukan. Kini, ketika saya tidak mengharapkan lagi amalan-amalan dan ilmu-ilmu gaib seperti itu dan hanya jadi wong omahan, eee…. malah saya diijazahi beragam ilmu gaib yang aneh-aneh….

Untunglah, saya merasa wadah saya cukup besar. Sehingga banyaknya amalan gaib insya allah tidak akan menjadikan diri saya abnormal, aneh-aneh dan neko-neko. Saya merasa di usia yang tidak muda lagi ini, amalan tidak akan membawa manfaat sama sekali bila tidak dialirkan dan memberi kemanfaatan untuk orang lain. Bagi saya, amalan yang hanya dipergunakan untuk diri sendiri sama artinya dengan membuat sebuah baju besi panas berapi yang malah akan mengungkung diri sendiri dalam siksa dan kebodohan.

Namun sebaliknya, amalan yang dialirkan kepada orang lain maka diri terasa seperti sebuah lampu pijar terbuka yang energinya akan terus memancar ke segala arah. Tubuh tidak merasa panas karena memiliki beragam amalan. Sebab diri ini selaras dengan anasir-anasir kekuatan serta kehendak alam. Apa itu kehendak alam?

INNA JAHARA…..

Kehendak alam adalah selalu bertasbih dan memuji Asma-Asma-NYA dalam beragam bentuk sesuai dengan kodrat dan wilayah-wilayah mana diri kita dihidupkan. Anjing, kucing, rumput, malaikat, manusia akan bertasbih dengan caranya masing-masing… Itulah kehendak alam. Jadi, kehendak alam adalah bersujud syukur dan memuji Asma-NYA yang Maha Agung dan Maha Mulia.

Kehendak alam selalu mengosongkan diri dari EGO dan KEAKUAN. Kekuatan dan keperkasaan bukan milik manusia. Manusia hakekatnya lemah lunglai tidak berdaya berhadapan dengan kekuatan alam semesta. Apalagi kekuatan Tuhan. Para pengamal asma sunge rajeh senantiasa berhadapan dengan kata INNA QUWWATIH……. Sesungguhnya semua kekuatan itu sudah ada dalam “kitab”-NYA. Ini sepadan dengan tiada daya dan kekuatan kecuali kekuatan-NYA semata.

Maka, manusia tidak diperkenankan untuk mengaku AKU. Tidak ada ceritanya seorang Rasul yang diutus di muka bumi ini hanya hidup untuk dirinya sendiri, untuk memperkaya dirinya sendiri, untuk menumpuk tahta harta dan benda sebanyak-banyaknya tanpa peduli dengan penderitaan orang lain… Tidak ada Rasul yang seperti itu. Rasul adalah sosok yang sudah berada dalam posisi NOL EGO, NOL KEAKUAN. Akunya sudah benar-benar hilang sehingga tidak akan mampu lagi IBLIS bersemayam dalam tubuh gaib para Rasul. Jangankan bersemayam, mendekat saja sudah tidak bisa.

Para Rasul itu adalah sosok yang dilindungi oleh energi ikhlas. Mereka selalu melantunkan wirid Al-Ikhlas dan menciptakan atmosfir diri ikhlas. Mereka pasti siap menanggung beratnya ujian dan faktanya: Iblis bersumpah tidak akan mampu menyentuh para rasul yang ikhlas dan akhirnya membiarkannya merdeka bercinta dengan Allah.

EGO atau AKU pada hakikatnya adalah IBLIS itu sendiri. IBLIS dulu dan kini tetap hidup bahkan semakin bugar… Cara termudah untuk mengenali iblis adalah masih adanya IRI DENGKI, MENYEBARKAN PERMUSUHAN, INGIN MEMPERKAYA DIRI SENDIRI, TIDAK PERDULI PENDERITAAN ORANG LAIN dan sebagainya. Kalau itu terjadi pada kita, berarti iblis masih hidup subur pada diri kita. Jangan mengaku sebagai makhluk yang paling mulia se jagad kalau iblis masih ada pada diri kita…..

EGO yang sudah mendarah daging pada diri kita hampir pasti akan membuat diri kita tidak bisa “terbang ke aras langit dan mengetuk pintu-pintu surga.” Sangat mengerikan bila seseorang yang sudah berusia tua namun tidak memahami bahwa sesungguhnya hijab ruhani manusia itu sebenarnya bisa dibuka bila dia mampu untuk menghilangkan aku dan ego-nya. Disinilah letak sinergitas iman dan amal sholeh. Saat diri kita sudah mengucapkan SYAHADAT .. TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH, maka implementasinya adalah BERAMAL. Memberikan apa yang kita klaim sebagai kepunyaan dan milik kita kepada orang lain yang membutuhkan. Langkah ini sekaligus mengikis dan menghilangkan EGO/AKU/IBLIS kita.

Kalau EGO sudah hilang, maka yang terjadi pada diri kita adalah sebuah aku/INGSUN. Yaitu AKU-NYA TUHAN yang sudah manunggal ke diri kita. Instrumen batin kita sudah diterangi oleh ruh yang berasal dari DIA sehingga tercapai hakikat hidup sejati yaitu ZAT WAJIBUL MULYANINGRAT, al rabb al alamin… Sukma kita yang menjelma sebagai hamba, hamba yang menjelma sebagai sukma dan napas sirna menuju ketiadaan sementara badan kembali menjadi tanah.

Maka, jangan heran bila orang Jawa berdoa dengan kalimat yang sederhana namun energinya sangat dahsyat “NIAT INGSUN……” Pada keadaan MANUNGGALING KAWULO LAN GUSTI ini aku kita langsung dipimpin dan dibimbing oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan meniupkan ruh-NYA ke untuk memperkuat ruh yang sudah ada. Ruh inilah yang menjadi cahaya yang menunjuk ke jalan yang lurus al shirat al mustaqim. Ruh inilah yang disebut dengan MURSYID GAIB. Sedangkan orang yang sudah mendapat mursyid disebut guru yang bisa menunjukkan orang lain ke jalan yang lurus.

Jadi, semua guru pasti punya tubuh sedang mursyid tidak berjasad karena sifatnya gaib dan berupa ruh yang diutus oleh Tuhan untuk menerangi jalan hidup manusia yang berkelok-kelok.

Terasa membebaskan dada bila pada akhirnya kita sampai dalam pemahaman yang seperti ini. Kita tidak perlu lagi mencari-cari mursyid hingga ke ujung dunia karena sebenarnya sang mursyid itu ada di dalam diri kita yang sudah mampu menghilangkan iblisnya. Mursyid itu bisa kita temukan kalau kita sudah benar-benar bersih dari lemak-lemak kotor ego kita. Pasti diperlukan upaya aktif kita untuk bertaubat atas kesalahan yang pernah kita buat, menukar keburukan dengan kebaikan, berprasangka baik terhadap semua penciptaan, tidak nggrundel/nggreneng/putus asa. Apabila kita mampu bersabar untuk sementara waktu saja, sang mursyid sudah pasti akan berkenan hadir membimbing kita.

Yang tidak boleh dilupakan, bahwa semua itu butuh proses. Menempuh proses pasti butuh kesabaran karena kita ini memang dari sononya diplot untuk tergesa-gesa saat menginginkan sesuatu: Inna khalaqnal insana fil’ajal…. sesungguhnya Aku ciptakan manusia cenderung bersikap tergesa-gesa….

INNA JAHARA…..

Sesungguhnya, sudah mampu merasakan MANUNGGALING KAWULO LAN GUSTI maka tidak akan pernah bisa dikalahkan oleh siapapun. Iblis akan menyerah takluk karena diri ini akan dilindungi energi wirid al ikhlas. Disinilah kita akan menjadi PANCER yang akan mampu menyangga langit dan bumi. Ia tidak akan pernah berhenti menebarkan salam dan kebaikan, mencegah dan menolak segala kejahatan dari jin dan manusia. Inilah hakikat Asma Radja Dirajeh……

Sebelum mengakhiri artikel ini, saya pribadi memohon maaf bila selama ini banyak kesalahan dan menyesatkan. Ya, saya telah dholim, …Robbana dholamna anfusana…Inni kuntu minadh-dholimin…… dan siapakah aku, sehingga mantap untuk tak melihat diriku tersesat?

Sekarang, bila saya mengenang sang pengijazah Asma ini— sedulurku yang mulia ini—ingin rasanya saya bertemu dan memberikan secangkir kopi hangat untuknya. Sekedar simbol dari rasa terima kasih yang mungkin tak akan sampai disini saja




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

PAGUYUBAN NGESTI TUNGGAL

Salah satu saat yang paling saya sukai saat malam hari adalah berkumpul dengan rekan-rekan wong Jowo yang menamakan dirinya Paguyuban Ngesti Tunggal (Pangestu). Jangan bayangkan paguyuban seperti ini semacam sekte tertutup, eksklusif dan wingit tapi sebaliknya. Mereka adalah sama seperti kita yang terbiasa diskusi ngalor ngidul secara ilmiah maupun batiniah.

Seperti Senin malam kemaren. Saya bergabung dengan komunitas ini untuk membahas satu buku induk Paguyuban Ngesti Tunggal yang bernama SERAT SASONGKO JATI. Setelah membaca dan mengartikan kata demi kata buku babon berbahasa Jawa itu, kami terlibat dalam diskusi tentang spiritualitas ketuhanan lintas agama dan kepercayaan.

Mulailah kami membahas tentang tingkatan-tingkatan untuk memahami hakikat sholat, mulai dari SEMBAH RAGA, SEMBAH CIPTA DAN SEMBAH RASA. Sholat diartikan sembah raga, karena di dalam sholat kita melakukan aktivitas fisik tertentu yang sesuai dengan syariat agama. Mulai dari apa arti dari mengangkat tangan saat takbir sampai sujud. Sholat diartikan sembah cipta apabila pikiran kita terfokus pada satu titik yaitu Gusti Allah. Dan yang terakhir adalah sholat sebagai sembah rasa, yaitu sholat adalah sebagai sarana rasa sejati kita untuk bertemu dengan Tuhan Yang Maha Dekat.

Mengartikan sholat semacam ini tentu saja tepat dan mendalam. Sholat tidak hanya aktivitas fisik, melainkan psikis dan juga ruhani kita haruslah madep mantep tanpa mikir ngalor ngidul lagi Semuanya bersatu dalam fokus dalam suasana batiniah yang hening untuk bertemu dan bertamu, menghadap wajah-Nya, berkomunikasi rasa antara aku sejati dengan Engkau Sejati yaitu, Allah.

Intinya, bahwa sholat adalah wahana dan sarana kita untuk manunggaling kawulo Gusti, bersatunya aku dengan AKU-NYA Tuhan. Persenyawaan ini bisa dipahami karena dalam sholat sesungguhnya kita sedang membuka kulit-kulit perasaan manusiawi kita yang kasar sehingga tinggallah dalam diri kita satu perasaan dasar yang murni atau rasa, yang merupakan jati diri seorang individu (aku). Aku Sejati inilah manifestasi Tuhan dalam individu tersebut. “Rasa adalah aku dan aku adalah Gusti”

Dalam sholat juga terungkap adanya tujuan hidup manusia yaitu untuk TAHU dan MERASAKAN. Rasa tertinggi dalam dirinya sendiri. Pengakuan akan rasa tertinggi ini dicapai dengan cara memiliki kehendak yang murni dengan cara memusatkan kehidupan batinnya, mengintensifkan dan memusatkan semua sumber spiritualnya pada satu fokus kecil namun mampu menghasilkan energi terbesar.

Pada tingkat pengalaman sholat yang merupakan kebersatuan dengan eksistensi tertinggi, kita bisa merasakan semua yang ada ini sejatinya SATU DAN SAMA, keakuan kita hilang dalam individualitasnya. Ini disebabkan karena rasa aku itu bersumber dari Gusti Allah, sebuah obyek abadi yang dialami semua subyek manusia.

Pengetahuan tentang rasa tertinggi merupakan tujuan pencarian mistik yang luhur dan harusnya menjadi tujuan keagamaan semua kepercayaan dan semua agama. Tindakan pemahaman ini sering dianggap memiliki dua tahap utama: NING harafiah berarti HENING, diam yang menunjuk kepada emosi yang setenang-tenangnya dan kemundian NING KEJERNIHAN dan PENGETAHUAN yang dalam, GERAK HATI yang mengikuti keheningan dan yang bisa merupakan sesuatu yang sangat emosional. Biasanya hal ini dilukiskan sebagai SUWUNG atau KOSONG atau KABEH KUI SEJATINE ORA ONO, SING ONO KUI DUDU. (Semua itu hakikatnya tidak ada, yang ada itu sesungguhnya tidak ada…)

Untuk mencapai sholat sekhusyuk-khusyuknya, seseorang harus NGESTI TUNGGAL. Ngesti artinya menyatakan semua kekuatan individu dan mengarahkannya langsung kepada sesuatu tujuan tunggal, pemusatan kemampuan fisik, psikologis dan ruhaniah ke ALLAH SWT saja. Hal ini merupakan penggalian mental yang intens pencarian pengertian yang didukung oleh kehendak yang tidak tertahankan dan suatu penggabungan ke dalam suatu kesatuan sederhana dari berbagai kekuatan di dalam individu tersebut. Semua indera, emosi, seluruh proses fisik psikis tubuh dibawa ke satu persenyaraan dan dipusatkan kepada SATU TUJUAN TUNGGAL, GUSTI ALLAH SWT…..

Akhirnya, tanpa kami sadari diskusi sedemikian gayeng. Malam yang dingin berganti pagi. Adzan subuh bergema dan kami bergegas untuk Ngesti Tunggal.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

ILMU TERAWANGAN VERSI ILMU HIKMAH

ILMU TERAWANGAN VERSI ILMU HIKMAH

Pada tingkatan yang lebih tinggi,seseorang yang menguasai ilmu ini bisa berdialog atau setidaknya bertemu dengan kerabat, sahabat, atau leluhur yang telah meninggal dunia. Seperti apa rahasianya…???


Ada banyak versi mengenai ilmu terawangan. Dalam khasanah mistik Jawa, dikenal ilmu semacam Aji Suket Kalanjana. Ini salah satu contoh ilmu terawangan dari versi lain. Di sini saya akan membahas ilmu terawangan versi mistik Islam atau yang selama ini lebih dikenal sebagai Ilmu Hikmah.
            
Ilmu ini secara khusus berfungsi untuk melihat alam ghaib atau alam halus. Namun demikian, pada tingkatan yang tinggi bisa melihat alam nyata yang tidak terjangkau oleh pandangan mata kita. Misalnya, si A adalah seorang ahli ilmu terawangan tinggal di Jakarta dan ia bisa melihat saudaranya yang berada di kota jauh dari Jakarta. Bahkan di A bisa membaca surat yang masih tertutup rapat dalam amplop. Orang yang menguasai ilmu ini seakan-akan ia mempunyai ‘mata ketiga’ atau indera ke-enam.
             Pada tingkatan yang lebih tinggi lagi, seseorang yang menguasai ilmu ini bisa bersialog atau setidaknya bertemu dengan ruh kerabat, saudara, atau leluhur yang telah meninggal dunia. Memang hal ini (masalah ruh ) masuk dalam wilayah Ghaib Hakiki. Tentu hanya Allah saja yang mengetahui rahasianya. Namun, atas ridho Allah SWT  jua Ghaib Hakiki itu terkuak hizabnya dan berubah menjadi Ghaib Idhofi, tentu ini berkat mengamalkan ilmu terawangan yang saya jabarkan dibawah ini…
               
               Syarat utama dari mengamalkan ilmu ini adalah berpuasa. Puasa di sini, tidak hanya sekedar tidak makan dan tidak minum, tetapi berpuasa dari nafsu lahir batin. Lahirnya tidak makan tidak minum dan tidak bersetubuh, batinnya mengekang segala sesuatu yang jelek sifatnya. Misalnya saja harus bersikap sabar dan  penuh rasa welas asih, tidak boleh berbohong kepada siapapun, harus memaafkan dan meminta maaf,serta tidak boleh bergibah. Tentu tidak mudah bukan? Apalagi selama menjalankan puasa, Anda pasti akan mendapatkan tantangan munculnya peristiwa peristiwa yang tidak terduga yang membuat Anda marah, memaksa untuk berbohong, dan lain sebagainya yang bisa mengurangi kesucian dan kekhusyukan puasa Anda.
 
Puasa Ilmu Terawangan ada tiga tingkatan, yaitu :
  • Tingkat kesatu, Puasa 3 hari dimulai dari hari Selasa Kliwon
  • Tingkat kedua, Puasa 7 hari dimulai dari hari Selasa Kliwon
  • Tingkat ketiga, Puasa 40 hari dimulai dari hari Sabtu Kliwon
Pada tingkat kesatu, Anda sudah bisa menguasai Ilmu Terawangan, Anda sudah bisa melihat alam ghaib sekalipun belum terlihat jelas dan konkrit.  Karena itulah, sekali pun pada tingkat kesatu ini Anda sudah mampu memiliki Ilmu Terawangan, namun sebaiknya di bulan-bulan berikutnya, Anda harus terus mencoba berpuasa lagi ke tingkat kedua dan ketiga sebab bila sudah tingkat tiga, Ilmu Terawangan Anda akan benar-benar sempurna. Ingat, Anda harus mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan atau cobaan yang tidak terduga.

               Seseorang yang sudah sempurna Ilmu Terawangannya tidak akan mudah terkecoh oleh tipuan makhluk-makhluk alam halus. Perlu diketahui, jin-jin dari tingkat rendah suka mengganggu terawangan kita. Misalnya, Anda ingin menjumpai rohnya Bung Karno. Karena tingkat terawangan Anda masih rendah,datanglah jin jahat menjelma menjadi Bung Karno. Wajah, penampilan, dan suaranya dibuat mirip Bung karno. nah, dengan begitu Anda terkecoh! Padahal Anda terlanjur yakin bahwa yang datang dan Anda lihat itu adalah benar-benar Bung Karno.
Penipuan seperti ini akan lebih celaka jika Anda diminta orang yang kecurian barang. Misalnya, Anda disuruh melihat pencurinya. Kemudian Anda melihat dengan Ilmu Terawangan yang Anda kuasai. Pada saat Anda melakukan penerawangan, ternyata yang hadir adalah roh jahat yang menjelma dalam wujud dan rupa seseorang yang bukan pelaku pencurian tersebut. Roh tersebut asal comot saja pada orang yang dipermainkannya. Padahal Anda sudah yakin dengan terawangan Anda. Nah, dengan begitu Anda berarti memfitnah orang yang sama sekali tidak berlaku sebagaimana yang dituduhkan.
                 Lain lagi bila ilmu terawangan Anda sudah tinggi. Anda akan tahu bahwa Anda dikelabui roh jahat. Tetapi biasanya roh jahat tidak berani mengganggu orang berilmu tinggi.
                     
Berikut ini asma’ / doa Ilmu Terawangan versi Mistik Islam :
 
Allaahumma antas salam
qodia haajatii ghoibu Maasyaa’ allaah
‘Alimul ghoibi was syahaadatil khobiirul muta’al
‘Alaa A’lamu man kholaq wahual lathiful khobiir
 
Syarat dan lakunya :
  • Selama berpuasa sehabis shalat fardhu, doa tersebut dibaca 13x, kemudian diteruskan membaca “Yaa Khobiir” sebanyak 812x
  • Selama berpuasa harus melakukan shalat Hajat di tengah malam. Selesai shalat Hajat membaca Istigfar 1000x, lalu membaca shalawat 100x, dan baca doa di atas sebanyak 13x, lalu ditutup dengan wirid “Yaa Khobiir” 812x
  • Selesai puasa, pada malam harinya (tengah malam) dicoba ditempat yang gelap dan sunyi, seperti di punden (tempat pedanyangan) atau tempat yang dianggap angker. Bisa juga untuk dicoba melihat isi pusaka (keris, batu akik, besi kuning san sebagainya). Untuk mencobanya, duduklah bersila dengan santai menghadap ke obyek. Bila Anda merasa takut, boleh membawa teman satu atau dua orang. Tetapi teman Anda jangan boleh mengganggu konsentrasi Anda.
  • Gunakan pernafasan yang halus dan teratur. Baca dulu dalam hati Doa Terawangan di atas sebanyak 13x lalu wirid “Yaa Khabiir” seyak 812x. Setelah itu tarik nafas dalam-dalam dan tahan kuat-kuat disertai dengan memejamkan mata rapat-rapat. Dalam hati memohon pertolongan Allah. Konsentrasi dipusatkan ke titik pangkal hidung (antara dua mata). Nikmati gelap itu, bila ada titik cahaya, pandanglah terus titik cahaya itu dengan mata batin. Cahaya itu lama kelamaan akan membesar. Biasanya warnanya sejuk putih kebiru-biruan seperti sinar neon. Nah, dengan memandang cahaya gaib terus menerus, dalam waktu cepat Anda akan melihat alam halus dan makhluk-makhluk halus di sekitar Anda. Mata fisik terus terpejam. Gunakan mata batin untuk melihat alam gaib tersebut. Setelah Anda berhasil, nafas yang tadi ditahan segera dilepaskan pelan-pelan dan mulailah bernafas biasa.
Pantangannya :
 
Pantangan Ilmu ini kalau sampai dilanggar akibatnya pasti fatal. Beberapa pantangan Ilmu Terawangan versi Islam ini, adalah :
  1. Tidak boleh minum minuman beralkohol, apalagi sampai mabuk.
  2. Jangan meninggalkan shalat 5 waktu.
  3. Jangan berzina, durhaka pada orang tua,guru,termasuk suami/istri.
  4. Jangan berbohong tanpa alasan yang jelas.
  5. Jangan sekali-kali sengaja menerawang bagian-bagian vital (alat kelamin) lawan jenis Anda. Misalkan menerawang orang yang sedang mandi.
  6. Jangan sekali-kali menerawang dengan sengaja orang bersenggama.

               Bila Anda melanggar pantangan ini, maka selain Anda akan berdosa dan dikutuk oleh ruh-ruh leluhur, Ilmu Terawangan yang telah Anda kuasai dipastikan akan berkurang atau hilang sama sekali. Terkecuali Anda tidak sengaja menerawang hal itu, untuk hal yang demikian cepat-cepatlah Anda membaca istigfar 3x dan cepat-cepat menjauh dari pandangan tersebut.

 
                     Demikianlah penjabaran Ilmu Terawangan versi Ilmu Hikmah. Insya Allah keilmuan ini merupakan ilmu yang benar dan sejalan dengan akidah. Tentu jika mengamalkannya dengan benar dan dengan tujuan yang diridhoi Allah SWT. Semoga keilmuan ini dapat menambah koleksi Ilmu Hikmah yang membaca blog ini….




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262