PENGALAMAN KETIKA MENARIK UANG GAIB

==DIMAS==

Sebelumnya saya mohon maaf kepada EYANG SMAAR, dan para sesepuh semuanya….

Saya mau menceritakan sedikit pengalaman hasil melanglang buana mencari tentang kebenaran tentang adanya orang menarik dana dari alam gaib….sudah banyak orang pintar, kyai, paranormal yg saya datangi tapi belu, ada satupun yang benar-benar bisa membuktikan kebenaran menarik uang dari alam gaib…yang ada hanya sulapan saja, bukan uang beneran yang berhasil ditarik dari alam gaib….

Setelah berkelana dari dari ujung timur sampai ke barat sy akhirnya menemukan seorang guru dari daerah jawa timur yang benar-benar bisa menarik uang dari alam gaib. Setelah saya mengutarakan maksud sy ke guru saya tersebut..suatu malam saya di suruh mengajak teman atau saudara yg lagi terbelit masalah hutang, malam itu pas malem jum’at legi setelah semua syarat di sediakan maka mulailah saya, saudara saya, dan guru saya melakukan ritual…

Setelah guru melakukan ritual jarak 2 jam kemudian saya sama saudara sy di suruh membuka kain yang menutupi sarana ritual tadi…aneh tapi nyata disitu ada uang ratusan ribu dan lima puluh ribuan berserakan di situ……setelah diambil dan dihitung ternyata uangnya dapat 50 juta….. dan uangnya diserahkan ke saudara saya yang punya hutang tadi….

Sungguh ini pengalaman nyata seumur hidup baru pertama kali saya benar-benar bisa melihat dan membuktikan sendiri apa itu yg dinamakan dana gaib atau apalah….dan ini uang nyata bisa di pakai buat bayar hutang……setelah itu saya minta dengan ikhlas dan ridho guru ilmu tersebut…..syukur alhamdulillah saya diberikan ijazah ilmu menarik uang tersebut.

Demikian sekelumit kisah nyata dari apa yg pernah saya alami dan semoga bisa bermanfaat buat saudaraku di KHODAM SAKTI semua nya saja. Jika ada kata-kata yang mungtkin kurang berkenan sy dengan rendah hati mohon maaf yang sebesar-besarnya. @@@

===============================================

INI ARTIKEL LAIN DI INTERNET TENTANG UANG GOIB

Kata “Pesugihan” berasal dari bahasa Jawa, yang artinya “sesuatu yang bisa membuat kaya”. Jadi yang dimaksud Ilmu Pesugihan adalah sebuah pengetahuan yang bisa membuat seseorang menjadi kaya. Dari pengertian ini, Anda bisa memahami bahwa semua orang kaya di dunia ini, pastinya punya Ilmu Pesugihan.

Jadi semua orang sebetulnya punya Ilmu Pesugihan. Akan tetapi, diantara orang-orang yang menempuh cara menjadi kaya secara normal, ada pula yang menempuh cara menyimpang, yaitu dengan melakukan pemujaan kepada setan agar diberi kekayaan dunia. Kami rangkum pesugihan yang memuja pada setan, berikut 5 jenis pesugihan uang gaib, sebagai berikut :

1. Pesugihan Uang Pulang Pergi (PP)

Pesugihan uang PP ada 2 jenis,yaitu jenis besar dan kecil. Pesugihan uang PP jenis besar, bank gaib memberi pinjaman bisa sampai 50 juta, dan si pelaku harus bisa mendapatkan uang hasil kembalian sebesar 2 Miliar. Uang tersebut bisa dipakai bisa dipakai berkali-kali dan hanya bisa digunakan dari pukul  7 pagi sampai dengan pukul 4 sore dengan jangka waktu tertentu. Setelah hasil 2 miliar didapat, maka uang pinjaman tadi harus dikembalikan, apabila tidak bisa mengembalikan pada jangka waktu tertentu maka akan mendapat kesusahan.

Pesugihan uang PP jenis kecil, bank gaib memberi pinjaman uang sekitar 3 juta, uang tersebut bisa digunakan 30 kali belanja dalam sehari dan hanya bisa digunakan dalam 1 bulan. Setelah 1 bulan, uang pinjaman tersebut bisa balik sendiri ke bank gaib tersebut tanpa dikembalikan. Pesugihan uang PP jenis ini biasanya untuk orang yang bermodal kecil.

Pesugihan uang PP ini katanya lebih aman, dikarenakan tidak adanya tumbal (Percaya?  .red) dan karena uang yang didapatkan nantinya adalah uang dari hasil penarikan dana orang-orang kaya yang tidak mau berzakat.

2. Pesugihan Uang MT (Uang Meteng)

Pesugihan ini biasanya dipakai oleh wanita yang telah diperkosa dan sedang hamil. Pesugihan ini membutuhkan tumbal janin dan bapak si janin, biasanya yang dikorbankan adalah janin dari hubungan gelap dan si pelaku yang menghamili tidak mau bertanggung jawab. Dengan bantuan alam gaib tersebut, si pelaku pesugihan akan mendapatkan bantuan uang dari bank gaib dengan jumlah minimal 1 Miliar hingga 10 Miliar rupiah.

3. Pesugihan Uang JM (Jual Musuh)

Pesugihan ini biasanya digunakan oleh orang-orang yang sakit hati dan merasa dilecehkan oleh orang lain. Pelaku pesugihan akan menumbalkan musuhnya tersebut kepada bank gaib untuk ditukarkan dengan sejumlah uang yang telah disepakati bersama.

4. Pesugihan Uang Jual Bojo

Pesugihan ini dipakai oleh suami/istri yang merasa tersakiti oleh pasangannya, baik itu karena alasan selingkuh, ditinggalkan, tidak dinafkahi, dan lain-lain. Pelaku pesugihan ini menumbalkan suami/istrinya kepada bank gaib untuk ditukarkan dengan sejumlah harta yang telah disepakati, tentunya dengan syarat-syarat tertentu.

5. Pesugihan Uang Pinjaman (Utang gaib)

Pesugihan ini biasanya digunakan oleh orang yang sedang kepepet ekonominya atau mempunyai hutang yang banyak. Pelaku pesugihan meminta pinjaman kepada bank gaib dengan jaminannya yaitu orang yang paling disayangi pelaku, biasanya yang jadi jaminan adalah anak. Apabila pelaku tidak mampu mengembalikan pinjaman sampai waktu yang telah disepakati, maka akan terjadi kejadian yang buruk.

Namun, apapun nama dan bentuk dari pesugihan itu, janganlah kita sebagai orang yang beragama mencoba-coba hal seperti ini. Selain musyrik, hal ini tentu saja menjadi peluang emas bagi penipu-penipu yang mencari celah dengan lemahnya iman anda. Percaya pada Allah, maka Allah tidak akan membiarkan umatnya kekurangan.

===================================================

DIATAS ADALAH EMAIL YANG SAYA TERIMA DARI SEORANG PEMBACA KOS DAN DIBAWAHNYA ADALAH ARTIKEL TENTANG UANG GOIB DI INTERNET TENTANG PESUGIHAN. SAYA TIDAK INGIN BERPENDAPAT APAPUN SOAL UANG GOIB. APAKAH ANDA PERCAYA ATAU TIDAK MONGGO, MARI KITA DISKUSIKAN BERSAMA AGAR ADA PEMBELAJARAN….



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

MEMBUAT BENTENG GHOIB

Olah rasa atau batin yang kuat akan memunculkan energi spiritual yang kuat pula. Bisa disalurkan untuk membentengi diri dan barang-barang milik kita dari pencurian dan serangan gaib pihak lain. Dalam khasanah ngelmu kebatinan dikenal dengan membuat pagar gaib. Caranya?

Kemusyrikan berawal dari ketidaktahuan. Ketidaktahuan inilah yang harus diganti dengan pengetahuan sehingga kita bisa terbebas dari kemusyrikan. Kemusyrikan adalah penyembahan kepada kepada makhluk baik makhluk hidup berupa pohon, binatang, jin, manusia maupun makhluk yang “tidak hidup” atau yang tidak memiliki nyawa bisa berupa benda-benda khusus seperti jimat, patung, komputer, uang, jabatan, kekayaan dan sebagainya.

Ajaran agama jelas melarang segala bentuk kemusyrikan atau dikenal dengan ajaran tauhid. Yaitu yang terangkum dalam satu kesimpulan penghayatan total, final dan eternal pergelaran yang ada. Kalimat itu adalah La ilaha ilallah, yang diartikan sebagai TIDAK ADA TUHAN (sesembahan yang patut disembah) selain ALLAH. Ini membutuhkan sebuah kondisi psikologis yang khusus dan berat: yaitu kepasrahan total, sumarah, sumeleh kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Bagaimana bila kita percaya kepada dokter agar sembuh dari penyakit? Ini sama saja dengan musyrik atau mempersekutukan Tuhan. Bagaimana bila kita percaya kepada kekayaan agar bisa sukses? Ini juga disebut musyik. Bagaimana bila kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan, gelar, jabatan kekuasaan sebagai cara untuk mencapai kemuliaan hidup? Ini juga termasuk mempersekutukan Tuhan. Bagaimana bila kita masih percaya pada akal budi, dan batin kita sendiri sebagai sumber pengetahuan yang bebas dari kemusyrikan? Ini juga termasuk musyrik…..

Harus diakui, pada derajat-derajat tertentu, kita masih termasuk golongan yang mempersekutukan Tuhan. Sehingga untuk mencapai TAUHID yang murni, yaitu hanya percaya bahwa satu-satunya Dzat yang wajib disembah dan diyakini sebagai SATU-SATUNYA SUMBER KEBAHAGIAAN, KESUKSESAN, KEMULIAAN adalah sebuah derajat kemanusiaan tertinggi. Makrifat kepada Allah SWT tercapai bila kita sudah mampu untuk bertauhid secara murni.

Tugas berat namun mulia. Berat karena kita butuh perjuangan untuk yakin bahwa akal budi, batin, serta semua nilai-nilai maupun benda-benda tersebut sesungguhnya hanyalah alat dan cara. Mereka semua bukan TUJUAN. Dokter adalah alat dan cara, uang adalah alat dan cara, kekuasaan dan kebahagiaan adalah alat dan cara untuk memperoleh keselamatan, dan seterusnya. Sehingga mau tidak mau kondisi bertauhid adalah menjadikan semua alat dan cara itu perlu untuk mencapai tujuan. Kebahagiaan, kesuksesan, kemuliaan adalah tangga menaiki tujuan. Tanpa adanya tangga, mustahil kita mampu mendaki untuk mencapai TAUHID.

Setelah kita memahami paradigma ketauhidan, maka pada kesempatan kali ini, ijinkah saya untuk membeberkan sebuah teknik untuk memagari diri dan semua yang masih kita klaim sebagai milik kita (padahal sesungguhnya semua ini termasuk milik-Nya) dari serangan gaib pihak yang lain. Ya, kita tetap perlu hati-hati agar terhindar dari menyeleweng dari keyakinan bahwa semua ini sumbernya tetap Allah SWT.

Pada suatu kesempatan saat saya di Gianyar Bali, saya mewawancarai seorang pemuka adat. Saya menanyakan kenapa rumah-rumah di Bali selalu ditunggu penjaga yang berupa makhluk halus (jin) di depan rumah.

Saya mendapatkan jawaban sebagai berikut: “Makhluk halus ini bagi warga Bali bukan diposisikan sebagai musuh. Mereka teman kita yang bisa untuk menjaga rumah. Kami memberi mereka sesajen setiap hari.. selain sebagai bentuk sukur pada Hyang Widi, juga sebagai bentuk penghormatan kami kepada makhluk ciptaan-Nya, di antaranya mahluk halus…mereka akan menjaga rumah kita karena kita juga menghormati keberadaannya”

Sebuah jawaban yang sangat bijaksana. Semua makhluk (baik yang hidup dan nyata maupun makhluk yang tidak kasat mata/makhluk halus) sebenarnya juga wajib dihargai dan dihormati. Manusia harus bertoleransi dan tidak saling menyakiti. Itu sebabnya, di Bali setiap pohon yang ada penghuni makhluk halus diberi kain kotak hitam putih dan diberi sesajen. Dalam konteks pagar gaib, maka orang Bali sudah membentengi benda dan barang-barang miliknya dengan menggunakan makhluk halus…

Bagaimana di Jawa? Bisa kita saksikan di lingkungan sekitar kita, rumah-rumah rata-rata orang Jawa tidak memiliki pagar gaib. Jangankan makhluk halus, pohon-pohon besar saja sekarang sudah banyak yang ditebangi digantikan pohon-pohon perdu, bunga-bunga yang hanya berfungsi estetis belaka. Padahal, ditilik dari segi kelestarian lingkungan hidup keberadaan pohon-pohon besar jelas sangat menguntungkan hidup manusia. Ya, penghormatan kita terhadap alam semesta memang mengalami degradasi…. bahkan kita tega bila hutan dirusak dan kayunya dijual.

Bila penghargaan terhadap lingkungan hidup jangan diharap kita bisa mendapatkan kekuatan alam sebagai pelindung hidup kita. Sebaliknya, pertahanan gaib manusia akan jebol dan bersiap-siap saja menunggu datangnya serangan balik dari lingkungan. Buktinya, situ gintung yang jebol, tanah longsor dan banjir menjadi fakta yang kita temui sehari-hari di kampung kita sendiri. Benar-benar mengerikan.

Pergaulan antar sesama juga mengalami degradasi. Kita menganggap orang lain sebagai musuh dan saingan untuk mencapai kesuksesan. Paling-paling, keberadaan orang lain hanyalah sarana agar kita bisa menjalin relasi yang ujung-ujungnya untuk egoisme pribadi. Kebaikan dan keakraban kita kebanyakan dilatarbelakangi oleh motif kita agar dikagumi, dipuja dan sukur-sukur mau untuk kita jadikan kuda tunggangan suksesnya bisnis kita. Wah, manusia macam apa kita ini?

Di tengah keruhnya situasi dan kacaunya nilai-nilai kemanusiaan yang seperti di atas itulah muncul banyaknya para dukun dan paranormal untuk menyediakan jasa menjual PAGAR GHAIB. Pagar gaib versi paranormal dan dukun jelas untuk kepentingan individual dan sesaat belaka. Pagar gaib itu akan melindungi pemiliknya dari pencurian, perampokan dan pengerusakan. Rumah yang diberi pagar gaib akan terhindar dari orang lain yang berniat jahat. Kalaupun toh masih ada pencuri yang bisa masuk ke pekarangan rumah, misalnya, maka pencuri akan kebingungan dan merasa tidak memiliki keberanian untuk mengambil benda-benda milik kita.

Bila kita sudah memiliki kedewasaan mental spiritual dan situasi/kondisi psikologis kita sudah siap untuk tidak masuk ke wilayah MEMPERSEKUTUKAN TUHAN, maka tidak salah untuk membuat PAGAR GAIB sendiri yang terbebaskan dari syirik. Bagaimana caranya? Metode yang dipaparkan dibawah ini menggunakan cara yang sederhana dan tanpa menggunakan makhluk halus namun memanfaatkan energi alam semesta agar alamiah dan terhindar dari ketergantungan akut pada makhluk yang lain.

Pertama, tetapkan niat bahwa semuanya ini sumbernya dari Allah SWT, dan kekuatan yang dimiliki oleh makhluk-makhluk-Nya ini sumbernya juga dari DIA juga.

Kedua, SERAP DAN SATUKAN energi Anda dengan energi alam semesta yang ada di sekeliling Anda. Dan berdoa dalam hati kepada Tuhan Yang Maha Perkasa agar niat Anda diijinkan-Nya. Tanpa ijin-Nya, semua upaya Anda pasti akan gagal…

Ketiga, lakukan kontak energi berupa menyerap dan mengarahkan energi batiniah Anda untuk memagari benda-benda milik Anda. Caranya sederhana: heningkan cipta sesaat dan bayangkan sebuah bola kristal berada di kedua tangan Anda. Masukkan benda-benda yang ingin Anda lindungi tersebut ke dalam bola kristal tersebut dan berikan pancaran energi batiniah dengan mengatakan dalam hati:

“MOBIL/RUMAH/SPD MOTOR/DIRI ANDA SENDIRI ini sudah ada dalam bola kristal gaib pemberian-Nya… kau akan aman terhadap segala bentuk kejahatan”

Selanjutnya adalah lemparkan bola kristal yang berisi bayangan benda-benda milik Anda tersebut ke angkasa dan setelah itu lupakan.

Kenapa bola kristal gaib ini harus dilupakan sesaat setelah diterbangkan ke udara? Sebab bola kristal itu akan memasuki langit keikhlasan. Tanpa memasuki langit keikhlasan, maka bola kristal yang Anda buat tidak memiliki kekuatan gaib.

Ya, Anda harus ikhlas bahwa Anda sudah berusaha secara batiniah dengan pasrah total apapun hasilnya kepada Tuhan. Semakin Anda ikhlas, maka semakin kuat energi batiniah Anda. Jin dan makhluk halus yang ingin memasuki pagar gaib Anda akan terlempar dan menjauh. Manusia yang memiliki niat jahat pun akan mengurungkan niatnya. Semuanya pasti ATAS IJIN ALLAH SWT.

Langkah terakhir setelah Anda berupaya secara gaib adalah melakukan pengamanan harta milik Anda secara standar sebagaimana biasanya. Baik itu menggunakan gembok, dikunci dan diletakkan dengan benar dan sebagainya. Sebab, setelah berdoa Rasulullah juga mengikat unta agar tidak lepas dari tangannya. Nah, mudah bukan?




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262