ILMU BERI BUNIAN (PUCUK SEGALA PUCUK DARI ORANG BUNIAN)

RAJA RYZAL KELAYANG

Bismillahhirrahmannirrahim…. assallammualaikum warahmatullahhi wabarakatuh,mumpung masih ada sedikit waktu luang untuk dapat menulis,sambil minum kopi luak saya coba membeberkan sedikit pengetahuan dari guru saya ninik nan besusu tunggal yang bergelar bidan raya dari kampung BUNIAN,uluk salam ijin pamit saya memohon kepada sesepuh sesepuh handai taulan,orang orang pintar,cerdik pandai,para pendekar yang ada di blog ini,untuk mengijinkan saya menulis sedikit pengetahuan dan inteligen/info dari komunitas orang bunian ini,dari pada lapuk di badan lebih baik lapuk di makan orang tersimpan dalam lembari digital LASKAR KHODAM SAKTI ini….terima lah salam hormat saya.
ilmu BERI BUNIAN ini adalah sebuah ilmu semula jadi yang sangat di rahasia kan oleh komunitas orang bunian terutama di Riau,karena kalimat semula jadi ini adalah kalimat yang wajib di miliki oleh 9 kepala suku orang bunian jika ia akan menjadi pemimpin dari komunitasnya tersebut,selain itu kalimat ini sangatlah reaktif sekali jika ia di ketahui saja dan di bunyikan maka secara aktif dan instan dapat mempengaruhi alam bawah sadar benda benda di sekitarnya.
kalimat semula jadi ini jugalah yang saya gunakan untuk dapat masuk dalam kampung orang bunian,mencari pengetahuan alam yang tersimpan rapi dan original di sana,kalimat ini mampu membuat daya pelaris yang sangat instan dan mengejutkan banyak orang moderen,kenapa..? kalimat ini jika di baca oleh seorang pedagang maka si pembeli akan datang selalu dengan berbaris baris seperti semut mendatangi gula,ia memang berasal dari keramatnya semut yang berbaris baris.
jika saya hidupkan kalimat semula jadi ini di mata orang maka saat kalimat ini ia bunyikan maka matanya memiliki daya pekasih yang sangat memabuk kan sehingga saat ia memandang seonggok api pun maka api tersebut berubah sipat dan kadar alamnya menjadi sesuatu seperti yang ia kehendaki,mabuk kasih karena kasih api panas pun menjadi kasih,jika kalimat semula jadi ini di tanamkan pada tanah maka ia instan mampu membuat emas emas perhiasan yang tersimpan dalam bumi terpancar keluar zahir ke alam nyata ( untuk yang ini pastikan bahwa di tanah tersebut benar benar tersimpan zat emasnya/ada emasnya )bahkan jika kalimat tersebut di hidupkan di seluruh bagian tubuhnya insyaALLAH orang tersebut mampu terapung dan berdiri di tengah sungai yang dalam,ia tidak akan hanyut terbawa arus karena daya pekasih di tubuhnya yang membuat air sayang kepadanya sehingga tidak termakan oleh keras dan kasarnya arus air sungai,kalimat semula jadi ini mampu membuka pintu utama pori pori tubuh manusia,sehingga energy dan kemampuan apa saja dalam tubuh manusia tadi dapat di pancarkan ke alam nyata,seperti kita ketahui bahwa ada banyak orang yang memiliki kesaktian,energy,khodam,jin dan lain lain dalam batang tubuhnya,ia dapat merasakan energy yang begitu besar terebut dalam tubuhnya namun ia TIDAK MAMPU MENGELUARKANNYA KE ALAM NYATA,sehingga energy itu seperti udara yang berada dalam sebuah balon,hanya mengembang dalam tubuh saja dan tidak dapat di gunakan dan di lihat khasiat dari ilmunya tadi,kenapa ini terjadi tentulah karena pintu masuk dan keluar dari semua energy tubuhnya tertutup,seungguhnya semua manusia itu memiliki energy dan kadar ilmu yang sama dan telah ada sama rata juga di batang tubuhnya,namun sesiapa yang mampu mengeluarkan energy dan ilmu tadi dari tubuhnya maka ialah yang di lihat orng memiliki ilmu,hanya karena ia dapat mengeluarkan energy tersebut saja sebenarnya,jadi inti dari sebuah ilmu ghaib/energy yang ada dalam tubuh manusia dapat berkhasiat adalah karena ia di keluarkn dari batang tubuh,untuk dapat mengeluarkan energy yang teramat besar itu ia harus membuka pintu dari seluruh tubuhnya apa itu pintu energy batang tubuh ialah PORI PORI TUBUH,pori pori tubuh ini berjumlah 99999 ( saya dapat melihatnya pertama sekali karena di lihatkan oleh salah satu ahli pengobatan orang bunian,semacam dokter dari bunian,antum dapat mengeceknya pada scan sinar supra x di hospital hospital ternama ) nah ternyata sebanyak 99999 itulah tenaga dan energy yang tertanam semula jadi pada tubuh semua manusia,sama rata,sama adanya dan sama kadarnya,berbeda hanya karena sebagian orang lain mampu mengeluarknnya sementara sebagian yang lain tertutup pori porinya,sesungguhnya orang yang mampu mengendalikan jalur pintu energy pori pori tubuh ini ia sangatlah mungkin untuk melakukan pengobatan diri sendiri dan orang lain,jika tubuhnya terlalu panas maka ia keluarkan sebagian dari hawa panas (demam ) nya tadi keluar dari tubuh dengan membuka pori porinya,begitu juga jika ia kekurangan energy/oxigen,nitrogen maka ia dapat menyerapnya dari alam semesta melalui membuka pori pori tubuhnya ( alam menyediakan apa saja yang di butuhkan manusia ).
ada seorang teman yang mampu sembuh dari penyakit HIV/AIDS yang telah di vonis dokter umurnya hanya tinggal paling lama 1 tahun hanya dengan di bimbing membuka pori pori tubuhnya,dengan setiap hari mengeluarkan racun racun dan bakteri HIV melalui pori pori tubuhnya yang memang bakteri tersebut berada mengalir dalam darah,dengan sedikit memanaskan darahnya dan mampu membuka serta mengendalikan terbuka dan tertutupnya pori pori tubuh ia selamat dari penyakit yang sangat mematikan tersebut,kebetulan gambarnya ada saat ia saya hidupkan kalimat semula jadi BERI BUNIAN ini dan mengaplikasikannya pada pndangan mata (saya telah di ijinkannya untuk memposting gambar saat ia saya hidupkan kalimat semula jadi ini).
nah setelah berpanjang lebar kita membacanya lalu timbul pertanyaan,kalimat ini dari mana asal kaji serta kejadiannya…?menurut dari pengalaman saya yang cukup lama bershabat,bertanya,bersilaturahmi pada kampung orang bunian barulah terbuka jelas bahwa kalimat yang berasal dan di rawat oleh orng bunian ini berasal dari nabi SULAIMAN (dalam islam ) orang bunian menyebutnya TUK LAMAN PATIH karena ada sebagian komunitas orang bunian ber nabi kan/ nabi nya NABI SULAIMAN dengan agama yang mereka anut adalah agama yang nabi SULAIMAN anut juga,tentulah segala ilmu ilmu yang ada pada jaman nabi sulaiman menjadi ilmu pokok/makanan utama dari kaji mereka setiap hari termasuk guru saya ini juga nabi beliau adalah NABI SULAIMAN dengan tetap mengakui sipat sipat kenabian MUHAMMAD,kalimat beri bunian ini menurut kaji orang bunian berasal dari kejadian alam saat nabi sulaiman tengah berjalan bersama ribuan pasukannya untuk berperang,di sebelah kanan dari kuda biru nabi sulaiman berdiri seorang panglima nya bernama KHIDIR BINTI SITIMAH,( nabi KHIDIR jika dalam islam) di sebelah kiri berdiri panglima khotib berpakaian baju perang terbuat dari emas ( kemungkinan ini kakek moyang nya Raja RUM) lalu saat pasukan nabi sulaiman itu berjalan lewat jugalah barisan sepasukan semut sepanjang 17 depa (meter) dengan Raja semut berjalan paling depan bernama TUM (nama ini juga di pakai dan di adopsi oleh raja tersohor yaitu Raja RUM yang kemungkinan juga menggunakan sebagian dari kalimat semula jadi semut berbaris ini,lalu karena takut terinjak injak oleh kuda pasukan nabi sulaiman tadi maka raja semut memerintahkan kepada pasukkannya untuk berhenti seketika,dengan berkata hormat bahwa seorang nabi sekaligus wakil tuhan yang sangat dermawan dan kaya tengah pergi berjihad (jihad bahasa yang telah sya translate )nabi sulaiman adalah nabi yang ALLAH titipkan kemampuan mengerti bahasa segala hewan mendengar suara tersebut,lalu ia berhenti dan turun dari kudanya menghampiri Raja semut tersebut,Raja semut terkejut ternyata nabi sulaiman mengerti bahasa semut padahal sudah beribu ribu tahun hanya nabi ADAM yang memiliki kemampuan itu,di sana terjadi pembicaraan tentang ketuhanan antara semut dan nabi sulaiman,setelah selesai maka SEBAGAI RASA TERIMA KASIH KARENA NABI SULAIMAN TELAH MENYELAMATKAN PASUKAN SEMUT TADI DAN DI BERI KAJI TUNJUK AJAR SOAL KETUHANAN MAKA RAJA SEMUT MEMBERIKAN SEBUAH KALIMAT BERTUAH/KALIMAT YANG ALLAH TITIPKAN SATU SATUNYA DARI SEMUA MAKHLUK CIPTAANNYA HANYA KEPADA HEWAN SEMUT,SEBAGAI WAKIL DAN JUGA SIPAT ADIL ALLAH TUHAN SERU SEKALIAN ALAM KEPADA SETIAP MAKHLUKNYA WALAU SELEMAH DAN SEBURUK APAPUN……..(sesungguhnya terbuktilah maha adilnya ALLAH,ia menitipkan senjata/kemampuan pada setiap makhluk yang ia ciptakan) Raja semut bersumpah jika kalimat ini sampai ke tangan dan lidah manusia maka jika ia menyebutnya maka lidahnya akan membuat manusia lain mendengar berbaris baris di hadapan si penyebut kalimat ini,jika di di sebut pada sesuatu maka seluruh sipat sipat yang ada dalam semut akan terjadi pada kehidupannya,di mana ia berada maka selalu manis berada,tuah dan berkah akan menghampirinya,tentu di lambari juga dengan tindakan yang ber niat lurus.kalimat semula jadi nan keramat dari raja semut inilah yang di simpan dan di turunkan oleh orang bunian secara turun temurun saja sebagai piandel/pucuk segala pucuk dari solusi setiap permasalahan yang akan di selesaikan oleh setiap kepala suku dari orang bunian di seluruh asia tenggara ini,begitu juga manusia selanjutnya di sesuaikan dan di gabung dengan kerja nyata sebagai QODO dan QADAR hakikat kita sebagai manusia nyata yang hidup dalam alam material/zahir.
nah di penghujung tahun ini ada baiknya hal ini saya sampaikan sebagai cindera mata akhir tahun bagi yang telah setahun penuh berkecimpung,bersilaturahmi terkadang saling caci maki walaupun niatnya sesungguhnya bukanlah caci di hati terkadang hanya rasa cinta dan tunjuk ajar yang di beri,agar kalimat keramat ini tetap lestari dan terjaga ke asliannya serta tidak di plintir plintir sak enake dewe sehingga takut akan menyinggung rasa kasih guru guru saya di kampung bunian maka saya akan tuliskan kalimat utuhnya saja,bagaimana menghidupkan kalimat ini di tubuhnya tidak dapat saya tuliskan,karena ada pantang larang yang harus saya ketahui dulu dari si penerima ijazah,paling tidak saya mendengar suaranya minimal 5 menit agar dapat menentukan pilihan bahwa si penerima tengah berniat dengki atau berniat di beri,saya rasa kita bisa ber telephone ria untuk saling mengenal sehingga terasa klop dan lega hati saya untuk menghidupkan kalimat BERI BUNIAN ini di batang tubuhnya,berikut kalimat BERI BUNIAN tersebut

Bismillahi
lam ta lam tum
TUM TUM LAYATALLATUM

NB: di atas saya lampirkan beberapa photo sebagai penambah cindera mata tentang ilmu beri bunian ini,sebagai arah dan semangat kita dalam menggali tenaga tenaga supranatural warisan bumi nusantara raya ini,salam damai salam kasih salam peluk hangat teruntuk semua kawan kawan dimana pun berada,baik yang ada di LASKAR KHODAM SAKTI dan digital digital internet supranatural lain….saya akhiri dengan kasih segala kasih kasih sidang anak manusia pada pembaca KWA terkasih..assallammualaikum warahmatullahi wabarakatuh. @@@




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

OLAH MANAH

OLEH: MAS KUMITIR

Senja menggelayut di ufuk barat. Saya,  Camat, Raden Rahmat, Nugraha dan Fadli ditemani dua orang yang baru kami kenal bergegas untuk berangkat memulai perjalanan. Dua orang baru itu adalah: satu orang pendekar suku Badui Banten dan seorang muridnya yang berusia belia. Kami berkemantapan bila malam ini adalah malam melakukan perjalanan olah rasa.

Perjalanan terasa lamban dan dua jam kemudian kami sampai pada sebuah tempat yang asing. Dada terasa sesak di malam yang gelap gulita itu. Langit di atas bertabur bintang tidak mampu menyinari jalan setapak yang sebenarnya hanyalah semak belukar. Jalan tidaklah mendaki, namun menuruni batu-batu tajam yang licin. Tidak sepertu saudara dari Badui yang berjalan lincah tersebut, tapak kami terpeleset-peleset dan mencoba bertahan agar tidak terjatuh.  Energi goib terasa semakin kuat.

Mata kedua sedulur Badui tersebut menyorot tajam ke segala arah. Bak elang yang siaga terhadap semua kejadian, kami tenang berjalan di belakangnya. Hingga sampai ke sebuah sungai kecil berbatu. Air terasa sangat dingin, begitu kaki kami celupkan di dalamnya. Tak kuasa rasanya berlama-lama di tempat itu. Namun panggilan membawa kami pada kesimpulan bahwa kami tetap harus disitu memenuhi niat kami.

Kami terpaku sesaat di sungai. Sesepuh Badui yang kami panggil Abah itu, tiba-tiba mengeluarkan suara adzan dan qomat. Dilanjutkan dengan bertawassul mengirimkan al fatihah ke para penghulu agama dan leluhur-leluhur terdahulu. Kami tercenung karena suara sederhana itu menghentikan jantung kami sesaat.

Setelah pakaian dilepas dan bertelanjang, kami menceburkan diri ke air yang diperkirakan sekitar sepuluh derajat celcius tersebut. Abah mengambil posisi duduk, meramu bunga tujuh warna dan membakar buhur. Satu persatu kami diminta untuk berada di depannya dalam posisi berjongkok. Kepala kami diminta untuk menyelam sejenak dan kemudian kepala kami diguyur air bunga tersebut. Doa-doa kepada Allah SWT dilantunkan dari mulutnya.

Itu adalah pengiajazahan langsung yang baru saja kami terima malam tadi. Abah tidak memberi tahu apapun terkait dengan doa yang baru dilantunkannya, apa faedahnya, bagaimana menggunakannya. Kami dalam hati hanya mengucapkan; “Qobiltu saya terima doa dari abah atas ijin Tuhan Yang Maha Kuasa”.

Abah adalah sosok yang tawadu, meski ilmu kependekarannya sudah sangat mumpuni, sehari-hari dia berpenampilan sangat bersahaja. Hampir semua tingkat ilmu diajarkannya kepada siapapun yang menginginkan mulai ilmu debus, ilmu kanuragan/kejadukan, ilmu-ilmu asihan, ilmu kerezekian dan lain sebagainya. Ilmu-ilmu diajarkannya tanpa pamrih dan hanya ingin bertujuan agar yang diajarinya mau untuk menebarkan kebaikan dan kemanfaatan, amar makruf nahi munkar.

Usianya memang sudah tergolong tua. Namun di Badui, usia seperti Abah masih terbilang belum terlalu tua. Sebab gurunya abah ini masih hidup dan berusia 130 tahun. Hidup dekat dan menyatu dengan alam, hati damai tenang dan tidak banyak keinginan, membuat usia manusia melenggang santai di sana dan tahu-taru berusia seratus tahun bahkan lebih. Abah masih terlihat berusia empat puluhan. Tiada satu keriput pun di kulitnya, giginya masih utuh dan terlihat gagah.

Diijazahi oleh Abah, badan terasa nyaman, sehat dan hati terasa tenang. Ini adalah satu episode perjalanan spiritual yang kami tidak pernah menduga sebelumnya. PANTA RHEI—semua mengalir gemericik sebagaimana aliran sungai menuju ke muara. Kami semua hanya bisa menunggu dengan berkarya sebaik-baiknya sesuai kemampuan dan kapasitas yang diberikan pada kami. Tidak akan kami sia-siakan sisa waktu untuk tidak memaknai apa yang tergelar ini. Hidup adalah tugas untuk meramu arti dan menemukan hakikat.

Dan dari doa-doa yang terlantun dari hati ikhlasnya Abah, kami terasa mendapatkan kekuatan dan semangat baru untuk menyelami hakikat Rasa. Yang empunya rasa ini ialah jasad/jasmani. Yaitu rasa lelah, lemah dan capai. Kalau Rasa lapar dan haus itu bukan milik jasmani melainkan milik nafsu.

Mengapa jasmani memiliki rasa ini?. Karena sesungguhnya dalam jasmani/jasad ada penguasanya/penunggunya. Orang tentu mengenal nama Qodham atau Alif Lam Alif. Itulah sebabnya maka didalam Al Qur’an, Allah memerintahkan agar kita mau merawat jasad/jasmani. Kalau perlu, kita harus menanyakan kepada orang yang ahli/mengerti. Selain merawatnya agar tidak terkena penyakit jasmani, kita pun harus merawatnya agar tidak menjadi korban karena ulah hawa nafsu maka jasad kedinginan, kepanasan ataupun masuk angin.

Bila soal-soal ini kita perhatikan dengan sungguh-sungguh, niscaya jasad kita juga tahu terima kasih. Kalau dia kita perlakukan dengan baik, maka kebaikan kita pun akan dibalas dengan kebaikan pula. Karena sesungguhnya jasad itu pakaian sementara untuk hidup sementara dialam fana ini. Kalau selama hidup jasad kita rawat dengan sungguh-sungguh kita bersihkan dengan mandi, sebelum puasa keramas, sebelum sholat berwudhu dulu agar tidak menjadi korban hawa nafsu, serta kita lindungi dari pengaruh alam, maka dikala hendak mati jasad yang sudah suci itu pasti akan mau diajak bersama-sama kembali keasal, untuk kembali ke sang pencipta.

Seperti halnya kita bersama-sama pada waktu lahir kealam fana ini. Mati yang demikian dinamakan mati tilem (tidur) atau mati sempurna. Pandangan yang kita lakukan malah sebaliknya. Mati dengan meninggalkan jasad. Kalau jasad sampai dikubur, maka Qodham atau Alif Lam Alif, akan mengalami siksa kubur. Dan kelak dihari kiamat akan dibangkitkan.

Dalam mencari nafkah baik lahir maupun batin, jangan mengabaikan jasad. Jangan melupakan waktu istirahat. Sebab itu Allah ciptakan waktu 24 jam (8 jam untuk mencari nafkah, 8 jam untuk beribadah, dan 8 jam untuk beristirahat). Juga dalam hal berpuasa, jangan sampai mengabaikan jasad. Sebab itu Allah tidak suka yang berlebih-lebihan. Karena yang suka berlebih-lebihan itu adalah Dzad (angan-angan). Karena dzad mempunyai sifat selalu tidak merasa puas.

Dari mana rasa itu? Apapun yang datangnya dari luar tubuh dan menimbulkan adanya rasa, maka rasa itu dinamakan sejatinya rasa. Jadi sejatinya rasa adalah milik panca indera yaitu mata: Senang karena mata dapat melihat sesuatu yang indah atau tidak senang bila mata melihat hal-hal yang tidak pada tenpatnya. Telinga: Senang karena mendengar suara yang merdu atau tidak senang mendengar isu atau fitnahan orang. Hidung: Senang mencium bebauan wangi/harum atau tidak senang mencium bebauan yang busuk. Kulit: Senang kalau bersinggungan dengan orang yang disayang atau tidak senang bersunggungan dengan orang yang nerpenyakitan. Lidah : Senang makan atau minum yang enak-enak atau tidak senang memakan makanan yang busuk.

Rasa sejati akan timbul bila terdapat rangsangan dari luar, dan dari tubuh kita akan mengeluarkan sesuatu. Pada waktu keluarnya sesuatu dari tubuh kita itu, maka timbul Rasa Sejati. Untuk jelasnya lagi Rasa Sejati timbul pada waktu klimaks/pada waktu melakukan hubungan seksual.

Sementara, Rasa Tunggal Jati sering diperoleh oleh mereka yang sudah dapat melakukan Meraga Sukma (keluar dari jasad) dan Solat Dha’im. Beda antara Meraga Sukma dan Sholat Dha’im ialah : Kalau Meraga Sukma jasad masih ada.batin keluar dan dapat pergi kemana saja. Sementara bila Sholat Dha’im jasad dan batin kembali keujud Nur dan lalu dapat pergi kemana saja yang dikehendaki. Juga dapat kembali dan bepergian ke Alam Lauhul Makhfuz.

Bila kita Meraga Sukma maupun sholat Dha’im, mula pertama dari ujung kaki akan terasa seperti ada “aliran“ yang menuju ke atas kekepala. Pada Meraga sukma, bila “aliran“ itu setibanya didada akan menimbulkan rasa ragu-ragu/khawatir atau was-was. Bila kita ikhlas, maka kejadian selanjutnya kita dapat keluar dari jasad, dan yang keluar itu ternyata masih memiliki jasad. Memang sesungguhnyalah, bahwa setiap manusia itu memiliki 3 buah wadah lagi, selain jasad yang tampak oleh mata lahir ini. Pada bagian lain bab ini akan kita kupas.

Kalau sholat Dha’im bertepatan dengan adanya “Aliran“ dari arah ujung kaki, maka dengan cepat bagian tubuh kita akan “Menghilang“ dan kita akan berubah menjadi seberkas Nur sebesar biji ketumbar dibelah menjadi tujuh bagian. Bercahaya bagai sebutir berlian yang berkilauan. Nah, rasa keluar dari jasad atau rasa berubah menjadi setitik Nur. Nur inilah yang disebut sebagai Rasa Tunggal Jati. Selain itu, baik dalam Meraga Sukma maupun Sholat Dha’im. Bila hendak bepergian kemana-mana kita tinggal meniatkan saja maka sudah sampai.

Rasa ini juga dapat disebut Rasa Tunggal Jati. Sebab dalam bepergian itu kita sudah tidak merasakan haus, lapar, kehausan, kedinginan dan lain sebagainya. Bagi mereka yang berkeinginan untuk dapat melakukan Meraga Sukma dianjurkan untuk sering Tirakat puasa. Jadikanlah puasa itu sebagai suatu kegemaran. Maka di momen Ramadhan yang akan kita jalani ini kita memulai berlatih agar nanti kita sampai pada tujuan azali kesemua itu yaitu menjadi orang yang bertakwa, Dan yang penting juga jangan dilupakan melakukan Dzikir gabungan Nafi-Isbat dan QOLBU. Dalam sehari-hari sudah pada tahapan lillahi ta’ala.

Hal ini berlaku baik mereka yang menghendaki untuk dapat melakukan Sholat Dha’im. Kalau Meraga Sukma mempergunakan Nur Allah, tapi bila Sholat Dha’im sudah mempergunakan Nur Illahi. Karena ada Rasa Sejati, maka Rasa merupakan asal usul segala sesuatu yang ada. Oleh sebab itu bila hendak mendalami ilmu Ma’rifat dianjurkan untuk selalu bertindak berdasarkan rasa. Sehari-hari kita berlatih olah manah (orah rasa) dengan cara jangan membenci, jangan menaruh dendam, jangan iri, jangan sirik, jangan bertindak sembrono, jangan bertindak kasar terhadap sesama manusia.

Sebab dihadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, kita ini semua sama karena masing-masing memiliki rasa. Rasa merupakan lingkaran penghubung antara etika pergaulan antar manusia, juga sebagai lingkaran penghubung pergaulan umat dengan Penciptanya. Rasa Tunggal jati ini mempunyai arti dan makna yang luas. Karena bagai hidup itu sendiri. Apapun yang hidup mempunyai arti. Dan apapun yang mempunyai arti itu hidup. Sama halnya apapun yang hidup mempunyai Rasa. Dan apapun yang mempunyai Rasa itu Hidup.

Dengan penjelasan ini, maka dapat diambil kesimpilan bahwa yang mendiami Rasa itu adalah Hidup. Dan Hidup itu sendiri ialah berasal dari Sang Pencipta. Padahal kita semua ini umat yang hidup. Jadi sama-sama ada Penciptanya. Oleh sebab itu, umat manusia harus saling menghormati, tidak saling merugikan, dan harus saling tolong menolong karena sesungguhnya kita satu kesatuan dalam keberagaman. Semoga kita mampu untuk menjadi manusia yang wajar seperti ini. Amin.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262