ILMU MENGENAL DIRI

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dan terima kasih atas kemurahan hatinya kepada EYANG SAMAR / kepada siapa saja yang telah menampilkan kiriman artikel saya ini, hanya ALLAH SWT yang bisa membalasnya dan melipat gandakannya

Ada istilah siapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhannya, mengenai ilmu mengenal diri penjabarannya adalah panjang lebar

Bila ingin mengetahui penjabarannya yang panjang lebar maka silahkan ke Syaikh Tarekatnya masing-masing, walaupun masing-masing tarekat mempunyai resep yang berbeda2 tetapi tujuannya sama

Posisi saya disini bukan menggurui tetapi hanya sharing saja, karena posisi saya sendiri masih seorang pemburu ilmu yang harus terus belajar dan menyerap ilmu

Penjelasan saya disini masih pada level dasar saja / level terendahnya saja dari apa itu ilmu mengenal diri bahkan belum menjelaskan tentang ilmu mengenal TUHAN

Walau penjelasannya panjang lebar tetapi berusaha saya ringkas seringkas-ringkasnya dan dengan kalimat semudah-mudahnya

Yang menjadi kata kunci dari diri sendiri adalah sama dengan hamba pengemis
Memandang rendah seorang pengemis ternyata diri ini juga pengemis
Melihat hina seorang pengemis ternyata diri ini juga pengemis
Namun pengemis yang selalu berharap kepada TUHAN, bukan kepada sesama manusia
( Tidak menyarankan jadi pengemis sungguhan dengan alasan agar bisa mempraktekan ilmu mengenal diri sendiri, karena nanti bisa-bisa diangkut oleh Satpol PP )

Ilmu mengenal diri ada pada ayat Surat AlFatihah :
Iyyaaka na’budu wa-iyyaaka nasta’iin
Arti : Hanya kepada ENGKAU kami menyembah dan hanya kepada ENGKAU kami memohon pertolongan

Contoh # 1 :
Adab berdoa dijelaskan pada Surat Al Araf ayat ke 55-56 :
“Berdo’alah kepada TUHANmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya ALLAH tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (ALLAH) memperbaikinya dan berdo’alah kepadaNYA dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat ALLAH amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.

Seorang pengemis jalanan sejati apabila meminta uang kepada orang lain maka dia akan menerapkan adab yaitu : amat sangat sopan sekali, lembut saat berbicara, dll

Apabila saat berdoa kepada TUHAN tidak bersikap seperti seorang pengemis yang menjaga adab, sopan, lembut saat berbicara / meminta, maka dia tidak akan bisa mengamalkan / mempraktekan ayat diatas yaitu :
1. Berdo’alah kepada TUHANmu dengan berendah diri dan suara yang lembut
2. Berdo’alah kepadaNYA dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).

Apabila tidak mempraktekan ayat dengan memposisikan diri sebagai hamba pengemis maka hasilnya akan berdoa dengan tergesa-gesa, terburu-buru seperti dikejar waktu ( padahal waktunya amat sangat luang ), bahkan apa yang diucapkan tidak tahu arti maknanya apalagi menghayati doa tersebut

Intinya berusaha benar-benar memposisikan bahwa dirinya adalah hamba yang sedang membutuhkan / meminta, bukan hanya hamba yang memenuhi kewajiban berdoa saja + ala kadarnya saja / seenaknya saja, dan itulah tidak mengenal dirinya / tidak memposisikan dirinya

Contoh # 2 :
Seorang pengemis jalanan sejati apabila meminta uang kepada orang lain maka dia akan mengerti bahwa ucapannya harus benar-benar minta uang dan fokus ke uang, tidak mengucapkan minta air / roti / yang laiinya

Begitu juga pada waktu sholat saat membaca surat AlFatihah, Doa rukuk, Doa Sujud, dll maka harus tahu artinya, biar fokus, tumakninah, tidak tergesa-gesa dan fikiran tidak melayang kemana-mana

Ketika dimulut membaca surat Al Fatihah maka di otak mengartikannya ke bahasa Indonesia, jadi barusaha antara mulut dan otak selaras

Apabila otak dibiarkan kosong maka yang terjadi, di mulut membaca Surat AlFatihah namun di otak melayang entah kemana karena tidak fokus / istilahnya tidak konsentrasi

Intinya berusaha benar-benar memposisikan dirinya bahwa dirinya adalah hamba yang sedang memuji / bersyukur, bukan hanya hamba yang sedang memenuhi kewajiban bersyukur + ala kadarnya / seenaknya saja, dan itulah tidak mengenal dirinya / tidak memposisikan dirinya

Contoh # 3 :
Seorang pengemis jalanan sejati yang ada di dalam hatinya adalah uang dan uang ( karena dihatinya hanya fokus ke satu arah yaitu uang dan uang )

Maka seorang hamba pengemis ALLAH dihatinya juga harus satu fokus yaitu ALLAH, masalah duniawi boleh di semua alat indera tetapi hati milik ALLAH

Perintahnya terdapat pada firman ALLAH Surat Al Araf ayat ke 205 :
“Dan sebutlah (nama) TUHANmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut”

Jadi intinya dimulut membaca surat apa saja / berdzikir / bersholawat dimanapun berada, namun dihati tetap mengucapkan ALLAH…. ALLAH…. ALLAH….

Intinya berusaha benar-benar memposisikan dirinya bahwa dirinya adalah hamba yang sedang mengingat, bukan hanya hamba yang memenuhi kewajiban ingat + ala kadarnya / seenaknya saja, dan itulah tidak mengenal dirinya / tidak memposisikan dirinya

Mengetahui istilah hamba namun tidak bisa mempraktekan / mengamalkannya
Mengetahui istilah hina dan fakir namun tidak tahu hina dan fakir seperti apa
Yaitu Hamba yang hina dan fakir seperti seorang pengemis

Apabila tidak menjalankan seperti hamba pengemis yang hina, fakir dan butuh ALLAH SWT maka dalam menjalankan ibadah tanpa terasa bisa-bisa muncul rasa bangga, besar hati, dll ( tanpa terasa karena sifatnya begitu lembut / halus )

Firman ALLAH Surat Al Hadid ayat ke 23 :
“Dan ALLAH tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri”

Contoh # 4 :
Syekh Zarruq : Banyak orang mengaku sebagai hamba ALLAH, tetapi praktiknya malah menandingi ALLAH. Banyak orang menghadap ALLAH, tetapi menghadap dengan gengsi dan egonya

Dialog Dzun Nun Al Mishri saat bertanya kepada Tokoh yang ada di Marokko
Dzun Nun : Kapan mengenal dirinya ?
Tokoh Marokko : Jika telah tenggelam di dalam lautan anugerah dan keluar dari tempat ke egoan dan berpijak pada langkah keluhuran

Tokoh Marokko tersebut menjawab : “Keluar dari tempat ke eogoan”

Jika masih tidak melaksanakan adab kesopanan dan kelembutan, terburu-buru, tergesa-gesa, tidak tahu arti yang diucapkan, dll saat beribadah maka itulah sama dengan menuruti ego diri / seenaknya saja dan tidak menuruti / mengenal / mengetahui apa yang menjadi kehendak TUHAN saat beribadah

Cukup sekian dari saya yang sudah terlalu banyak omong dan jika diteruskan penjelasannya bisa bertambah menjadi hamba yang lain lagi selain menjadi hamba pengemis, karena orang yang sibuk duniawi akan mempunyai double / triple / bahkan lebih pekerjaan sampingan yang lain lagi begitu pula dengan pekerjaan menuju akhirat

Dan kembali lagi ke kalimat yang diatas bahwa penjelasan saya disini masih level dasar / level terendah saja dan apabila ingin mengetahui penjabarannya yang panjang lebar maka silahkan ke Syaikh Tarekatnya masing-masing

Mengenai masalah hal lain, mohon maaf bagi yang belum dibalas emailnya satu persatu ( karena saya jarang mainan via email ) mengenai kiriman artikel saya yang berjudul MENCARI PENGGANTI RDR dan rata2 pertanyaan yang masuk adalah sama

1. Ada yang bertanya mengenai maksudnya ?
Maksudnya dapat disimpulkan bahwa penggantinya adalah Ismul Adhom

2. Dengan cara apa bertemu ?
Saya menggunakan perantara dengan membaca Sholawat Husainiyah
Bertemu karena Izin ALLAH SWT dan Beliau berkenan dan bukan karena saya
Sholawat Husainiyah adalah sholawat yang panjang dari Syekh Abdul Qadir Al Jailani
Sholawat Husainiyah saya peroleh dari Ponpes AlFitrah, Kedinding, Surabaya ( Syeikh Ahmad Asrori Al Ishaqi )
Ditempat lain ada yang menyebutnya sebagai Sholawat Basyairul Khairat
Ditempat lain ada juga yang menyebutnya sebagai Sholawat Quran ( karena selain bersholawat juga ada pembacaan ayat2 Al Quran )

 

Sekali lagi terima kasih atas kemurahan hatinya kepada EYANG SAMAR / kepada siapa saja yang telah menampilkan kiriman artikel saya, hanya ALLAH SWT yang bisa membalasnya dan melipat gandakannya
Aamiin
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

ILMU LATIFAH BAB KEWASKITAAN

Ilmu Latifah atau belajar ilmu tentang rahasia kehalusan dari ke-ghaiban (sir = rahasia) tidak sembarangan diajarkan oleh para guru spiritualis kepada murid-muridnya apabila dianggap belum cukup umur ataupun matang rohani. Hal ini dikhawatirkan dapat merusak akidah keimanan dari murid yang belum matang baik fisik maupun rohaninya tersebut.
Belajar Ilmu Latifah kalau boleh kami berpendapat hampir mirip dengan belajarilmu Tharekat dalam ajaran agama Islam yang secara bertahap akan melalui tahapan-tahapan riadah latifah (suluk kehalusan/sirri = rahasia) dalam tujuan untuk memperoleh maqomat (kedudukan) dan pengabdian tanpa meminta imbalan hadiah/pahala dari Tuhan dengan menempuh tahapan seperti syariat, hakekat, dan ma’rifat.
Akan tetapi dalam kancah dunia spiritualis, ilmu latifah disini diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan supranatural si-pelaku dengan mempelajari dan menemukan sir (rahasia-rahasia) ke-ghaiban dan hikmah yang tersembunyi yang dirahasiakan oleh Tuhan.
 
Berikut ini ada beberapa petikan hikmah dari ilmu Latifah yang telah di-ijazahkan (pemberian izin untuk mempelajari) kepada kami dari guru spiritual dan para pendekar kebathinan. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan anda :
 
1. Bila anda ingin dapat mendengar dan melihat alam ghaib dan nyata, amalkan wirid asma : “Yaa As-Sami’u Yaa Bashiiru” = (Yang Maha Melihat dan Maha Mendengar) sebanyak 10.000x dibagi 5 waktu sholat wajib sehari semalam, selama 40 hari tanpa ada yang terlewati istiqomahnya.
 
2. Bila anda ingin selalu mendapat petunjuk dari Allah dan dapat berhubungan erat dengan Malaikat Ruhaniah agar memperoleh banyak limpahan ilmu hikmah dan rahasia baik lahir maupun bathin, amalkanlah secara istiqomah wirid : “Basmalah” setiap hari seumur hidup sebanyak 1000x.
 
3. Bila anda ingin memiliki ilmu Mata Bathin Kubro yang dapat meneropong masa depan dan masa lalu baik yang dhahir (fisik) maupun yang bathin (ghaib), amalkan wirid : “Yaa Allamul Ghuyuubi” (Dzat Yang Maha Mengetahui segala yang samar) sebanyak-banyaknya selama 40 hari dengan berpantangan makan daging dan berkumpul dengan isteri.
 
4. Bila anda berkeinginan dapat melihat segala hal dengan mata bathin di alam nyata, amalkan wirid : “Yaa Rahman” (Yang Maha Pengasih) sebanyak 2.500x untuk Ilmu Terawangan di Alam Nyata. Atau sebanyak 1.000x selama 40 hari untuk membuka mata bathin anda.
 
5. Bila anda menginginkan untuk dapat selalu ber-Ma’rifat kepada Allah, perbanyaklah berwirid : “Yaa Halhalat” (Dzat Yang Membagi-bagikan Rizqi) sebanyak 72x setelah selesai mengerjakan sholat subuh.
 
6. Bila anda menginginkan terbukanya mata hati, mengetahui ke-ghaiban, dan dapat membedakan antara haq dan bathil, perbanyaklah wirid-wirid di bawah ini sebanyak-banyaknya selama 40 hari. Pilihan wirid sesuai dengan keinginan anda :
a). Yaa Nuuru (Dzat Yang Bercahaya)
b). Yaa Fattahu Yaa Allimu (Dzat Yang Maha Membuka dan Maha Tinggi)
c). Yaa Awwallu Yaa Akhiruu (Dzat Yang Maha Awal dan Maha Akhir)
d). Yaa Dhahiru Yaa Bathinu (Dzat Yang Maha Nyata dan Maha Ghaib)
e). Yaa Alliyyu Yaa Adzimu (Dzat Yang Maha Tinggi dan Maha Agung)
 
Selamat mencoba dan berlatih.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262