OPINI MISTIK: ILMU HITAM DAN ILMU PUTIH

Belajar ilmu supranatural sama halnya mempelajari ilmu bela diri. Bedanya, ilmu supranatural melatih olah batin sedang bela diri melatih olah fisik. Lantas apa bedanya ilmu hitam dan putih di dunia ‘persilatan’? Sama-pula dengan ilmu bela diri, ada yang digunakan untuk merampok dan membunuh, ada juga yang digunakan untuk menjaga diri dari kejahatan dan sekadar untuk berolahraga semata.

Hitam dan putih itu tergantung masih-masing individu yang mempelajari ilmu tersebut. Jika yang menggunakan memanfaatkan untuk kejahatan, putih bisa menjadi hitam. Pengertian hitam dan putih bukan terletak jenis ilmu yang dipelajari seseorang, melainkan berdasarkan sifat adigang, adigung, adiguna dalam diri si pemiliknya.

Ilmu kharomah adalah kekuatan khusus yang dimiliki para wali. Kharomah adalah turunan dari mukjizat. Bedanya, mukjizat diturunkan kepada Nabi dan Rosul dan tidak bisa dipelajari manusia biasa, sedangkan kharomah adalah ilmu yang diturunkan kepada para wali karena keimanannya kepada Tuhan.

Kharomah tak memerlukan khodam melainkan kekuatan atas izin Allah, yang muncul saat dibutuhkan dan tidak berfungsi apabila digunakan menggunakan nafsu atau untuk gagah-gagahan. Kharomah bisa dipelajari bagi mereka yang selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, bisa melalui zikir atau doa-doa khusus. Untuk itu, hanya orang-orang terpilih (ahli zikir) yang dihinggapi kharomah.

Dulu, ketika masih baru mempelajari ilmu kharomah dari guru di Jombang, saya pernah menemui ilmu teluh (santet) yang menggunakan ayat-ayat suci Alquran sebagai sarana. Saat itu, kebetulan guru saya dimintai tolong oleh seseorang. Saya dan beberapa teman diajak guru saya itu untuk mengambil atau melebur ilmu ghaib yang memagari rumah orang tersebut agar kembali normal.

Sebelumnya, si empunya rumah harus disembuhkan dulu dari pengaruh ghaib ilmu teluh dan memagarinya. “Biasanya pagar ghaib yang dikirim si dukun teluh berwujud pocong. Isinya macam-macam, ada yang dari tanah makam, paku, kapas dan lain sebagainya, yang dibungkus dengan kain mori (kafan). Di dalam, pasti diselipkan kertas bertuliskan nama orang yang di teluh, bisa dengan huruf arab atau huruf Jawa. Bahkan ada yang menyertakan penggalan ayat Alquran.

Bagi dukun teluh yang melambari ilmu santetnya itu dengan ayat Alquran, apa itu disebut ilmu putih? Jelas tidak. Sebab, bagi mereka (penganut ajaran sesat) yang menggunakan ayat-ayat suci Alquran untuk kejahatan, sesungguhnya itulah yang disebut ilmu hitam. Pun begitu juga sebaliknya.

Ada banyak orang yang menjalani lelaku nyeleneh, tapi memanfaatkan ilmu yang didapat itu untuk kebaikan dan menolong orang. Misalkan meminta bantuan (khodam) jin atau makhluk halus lainnya. Namun, lelaku jenis ini, bisa mengarahkan pada kesyirikan atau penyekutuan terhadap Tuhan sang Maha Tunggal.

Misalnya, ada orang yang lelaku di makam Maling Cluring di Mojokerto. Mereka menjalani ritual berharap mendapatkan sesuatu dari makam tersebut, kemudian bisa mempelajari ilmu kesaktian dari Maling Cluring, yang bisa menghilang dan terbang di bulan. Tapi ilmunya itu bukan untuk kejahatan, bukan untuk gagah-gagahan dan menakut-nakuti atau tidak menggunakan ilmunya sebagai teluh atau santet, maka ilmunya itu bisa dikategorikan ilmu putih.

Mohammad Toif, yang juga satu guru dengan pernah mengatakan kepada saya: hitam dan putih itu ada dalam diri seseorang. Antara kebaikan dan kejahatan dalam diri seseorang itulah yang mempengaruhi prilaku. “Sebelum mempelajari ilmu, pondasi agama itu yang sebenarnya harus dibangun. Karena tanpa itu, ilmu yang dipelajari bisa membawa seseorang pada kegelapan. Bagian itu yang paling suli.

Bagi mereka yang ahli zikir, tanpa harus mempelajari ilmu yang aneh-aneh, sesungguhnya itulah ilmu kesaktian yang luar biasa. Ucapan si ahli zikir, seperti sapta pandita ratu, ucapannya seperti hukum yang direstui alam dan ucapannya adalah doa mujarab. Jika dia sudah berkata-kata maka terjadi-terjadilah, seperti ucapan para wali Allah. Biasanya para ahli zikir ini selalu menjaga sikap dan perkataan, karena mereka selalu menyadari ucapannya bisa membawa malapetaka. Inilah kesaktian yang hakiki yang datang atas seizin Allah.

Kewibawaan para ahli zikir ini juga luar biasa. Ketika akan dijahati orang, kebanyakan mereka (orang yang ingin berbuat jahat) menjadi gentar hanya dengan menatap sorot mata si ahli zikir. Maka dia bisa dikategorikan orang sakti.

Lantas bagaimana dengan si pencuri kepala mayat di Cilacap, Jawa Tengah yang ingin menjadi sakti mandra guna? Untuk mempelajari ilmu, ada banyak cara. Nah, cara seperti itu (mencuri mayat) yang salah, karena melanggar hukum. Seperti halnya kasus Sumanto yang memakan mayat. Tapi itu perjanjian antara dia dengan setan, jin atau sebagainya, yang menjadi syarat untuk menjadi digdaya. Jelas ini mengantarkan pada kesyirikan.

Toif yang kini mempelajari ajaran ketauhidtan pasca-wafatnya gurunya mengatakan, untuk mempelajari ilmu kesaktian menggunakan khodam jin, tidak harus melanggar hukum, yaitu dengan mencuri mayat.

Zaman dulu banyak orang sakti, bisa menghilang dan bisa terbang, bahkan tidak mempan oleh senjata tajam. Atau bisa hidup kembali setelah dibunuh, karena mempelajari rawa rontek. Mereka mempelajari itu dengan lelaku, tapa brata puasa 40 hari 40 malam atau sebagainya.

Seperti kisah Sarip Tambak Oso semasa pendudukan Belanda. Saat itu pemuda Sarip yang tinggal di Tambak Oso, Waru, Sidoarjo selalu hidup kembali setelah ditembak tentara Belanda. Sarip hidup kembali setelah diminta ibunya untuk bangun, karena belum waktunya mati. Sarip memiliki ilmu itu, karena selalu menghormati ibu yang melahirkannya. Ini bukti, ilmu tidak harus dipelajari dengan cara melanggar hukum.

Sementara di tengah peradaban zaman, ilmu supranatural ternyata masih relevan. Karena menurut Toif, ada fisika pasti ada metafisika. Artinya, antara kehidupan nyata, selalu ada persoalan ghaib. Ada masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan nalar manusia, meski di zaman internet. Dan bagi mereka yang mengerti akan mengembalikan segala sesuatu pada yang ghaib.

Bagi ahli zikir akan mengembalikan pada sang pencipta, bagi orang yang menguasai ilmu yang lain, akan melakukan dialog dengan cara ghaib.

Misalnya dengan saudaranya (ari-ari), atau biasa disebut kakang kawah adi ari-ari dalam ilmu Jawa. Bagi orang yang mempelajari ilmu ini, dia bisa memecah raga menjadi dua bagian. Ya cara gampang, kalau kita lihat Sinetron Kian Santang, kita bisa melihat Prabu Siliwangi berdialog dengan wujudnya yang lain, seperti itulah ilmu kakang kawah adi ari-ari



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

AMALAN MEMPERTAJAM MATA BATIN, AMALAN MAHABBAH & KEREZEKIAN SERTA AMALAN KESUKSESAN

Noercholish Santri

Assalamua’alaikum WR.WB. Puji syukur kehadirat illahi Robbi gusti ALLAH SWT atas segala karunia yang tlah dianugerahkan kepada kita semua ciptaanNYA. Salam ta’dzim kita Padepokan ”Nur Langit” kepada ki KHODAM SAKTI beserta sesepuh pengampuh blog ini.

Terima kasih atas kepercayaan sedulur semua yg menghubungi saya via SMS/telp serta E-mail, sungguh saya ini Cuma manusia yg lemah tanpa punya daya upaya dan kekuatan, semua kembali hanya milik Gusti ALLOH SWT Tuhan saya dan Tuhan kita semua yang maha segalanya, sesungguhnya tetap permohonan dan do’a hanya wajib kita panjatkan kehadirat gusti ALLAH SWT yg maha kuasa atas segalanya, Jadi jangan menjadikan syirik atas apapun itu karena semua ini apa itu berupa ilmu atau benda hanyalah makluk. Sudah menjadi keniscayaan percaya atau tidak kekuatan metafisik lewat laku spiritual semisal : lantunan do’a khusus, amalan-amalan ilmu hikmah, dzikir, istighotsa, riadho/tirakat, shodaqoh, puasa, qiyamullail, do’a ortu, do’a para guru/kyai/ustadz, sahabat dll. Bisa bekerja mendukung apa yang kita harapkan insyaALLAH. Peliharalah rasa yaqin sebagai suatu bumbu penyedap dari semua syariat bersifat multi amal, karena manusia itu makluk yg sangat lemah hanya punya ikhtiar atau sebab dan yang menentukan hanyalah gusti ALLAH SWT semata. Allahu a’lam bissawab.

Atas permintaan semua dulur melalui Telp/SMS untuk yg ke-3 kali setalah saya bedarkan amalan ”Manfaat mandi garam dan bunga 7 rupa” serta ”Do’a Tasbih Mustika Keramat” kini saya akan berbagi sedikit ilmu yg pernah di ijazahkan salah satu guru hikmah pengasuh ponpes di daerah jatim. Beliau mengikhlas-kan amalan ini bagi siapa saja mengamalkan dengan ikhlas dan mengharap ridho gusti ALLOH SWT. Amalan tersebut :

” AMALAN MEMPERTAJAM MATA BATIN, AMALAN MAHABBAH & KEREZEKIAN SERTA AMALAN KESUKSESAN ”

AMALAN MEMPERTAJAM MATA BATIN
Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh. A’uudzu billahi minasy syaithanir rajiem. Bismillahir rahmanir rahiem.
– LAAILAAHA ILLAAHUL HAADIE
( tiada Tuhan selain ALLAH yg maha pembimbing)
Di baca : setiap saat agar Mata batin kita tajam.

AMALAN MAHABBAH & KEREZEKIAN
– LAAILAAHA ILLAAHUL WADUUDUR RAZZAAQ
Di baca : setiap saat untuk mahabbah/dikasihi & rizeki.

AMALAN KESUKSESAN
– LAAILAAHA ILLAAHUL WADUUD
Di baca : sebanyak mungkin insya Allah Ta’ala sukses

Amalan khusus ini ijazah langung dari Kyai Khairul Huda, ARM Pengasuh Ponpes “AL BARAKAH & Kajian NAHDLATUL JUHALAA’ “ GRESIK-Jatim (Cucu Eyang Prabu Brawijaya V & Eyang Kanjeng Sunan Giri).  semoga amalan ini bermanfaat dunia sampai akherat. Bi’idznillah. Bagi yg kirim E-mail mohon maaf tdk bisa membalas ataupun telat membuka karena kesibukan kami. Wassalam Wr.Wb



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

KONSEP ATAU CARA MENGENAL DIRI SENDIRI (GURU SEJATI ATAU SEJATINE GURU)

Assalamualaikum wr wb.

Salam Pamuji Rahayu Ki Wong alus selaku pengasuh blog ini. ijinkanlah kaulo berbagi sedikit karunia allah berupa K O N S E P ATAU CARA
M E N G E N A L D I R I S E N D I R I (GURU SEJATI ATAU SEJATINE GURU) yang insya allah akan sangat berguna apa bila mau memahaminya.

Mongo sedulur-sedulur semua kita merenung sejenak siapa diri sendiri untuk mengenal diri kita , dalam keheningan ,mendel ening, “niat ingsun mendel ening nyuwun kamurahane gusti kang moho kuwoso”

Pengetahuan Umumnya.

Bahwa “ manusia sadar “ adalah manusia yang mengetahui akan sifat dan watak pribadi masing-masing. Segala sesuatu yang berkenan atau tidak dihatinya, haruslah dimengerti dan dikendalikan cara-cara ekspresinya. Hal ini sangat penting untuk menempatkan diri kita sesuai dengan harkat manusia yang kita miliki ;

Terutama didalam pergaulan bermasyarakat.Satu hal yang sangat perlu dikemukakan, yakni :

Apabila suatu saat kita tidak setuju pendapat orang lain ataupun tidak menyukai pribadi orang lain, tindakan kita haruslah “diam” tanpa menaruh rasa negatif dalam diri kita.

Hal ini kita lakukan agar supaya tidak terdapat produk-produk negatif dalam diri kita.Sikap diamini bukan sikap apatis, tetapi tetap dalam sikap waspada.

Pertama kita tidak seharusnya menilai pendapat / kemampuan orang lain, kecuali diminta.

Kedua mempersiapkan diri dengan berbagai kemampuan yang kita miliki, digunakan bila perlu.Lain halnya bila seseorang tidak mengenal sifat dan watak diri sendiri, tentu akan sulit untuk mengenal diri orang lain. Dengan demikian akan terjadi silang pendapat tajam, apabila orang yang hanya berkemampuan demikian mengeluarkan pendapat.
Untuk itulah sehubungan dengan tugas dan kewajiban kita “ Menghayu Hayunig Bawono “, kita utamakan “ mengenal diri sendiri “ sebelum melangkah mengomentari pendapat orang lain. ( Ingat : Apabila kita belum menguasai diri kita, berakibat kita akan lebih tidak menguasai diri orang lain, termasuk latar belakang dari pendapat orang lain tersebut ).Sengaja disajikan informasi dalam bentuk global, dimana masih harus dilakukan penelitian untuk “ detail operation “ – nya.Informasi ini dilontarkan, agar menjadi bahan kajian kita bersama, berupa “ Konsep mengenal diri – sendiri “ yang terdiri dari :

I.A P A menyangkut pengertiannya ).

II.B A G A I M A N A ( menyangkut metode pencapaian ).

III. K E M A N A ( menyangkut sasaran ).

I. A P A ( Pengertian )

Manusia terdiri dari dua bagian : jiwa dan raga.Raga sebagai tempat ( wadah bhs Jawa ) dan isinya adalah jiwa.Kita harus mengenal kelemahan dan kemampuan / kelebihan dari bentuk luar yang dipengaruhi oleh Pancaindera, dimana pusat informasi adalah pada susunan saraf terbesar yakni : OTAK ( Cipta ) dan juga pada susunan saraf kedua, yakni : SUMSUM TULANG BELAKANG ( Karsa ).
Kelemahan dan kelebihan dari bentuk yang lebih kedalam dimana pusat informasi
adalah : HATI ( Rasa ) dan akan didukung pusat informasi yang lain, yakni : JANTUNG.Pusat-pusat informasi tersebut harus kita kuasai dengan baik ( ATUL, bhs. Jawa ), agar mencapai sasaran yang kita inginkan ( siapa kita, bagaimana kita dan kemana kita ).( Dengan mengenal semua instrumen yang ada pada diri kita sebaik-baiknya dengan segala aspeknya, maka kita akan mengenal diri kita ( Bandingkan dengan konstruksi pada mesin mobil, misalnya ).

II. B A G A I M A N A ( methode pencapaian )

Dengan memperhatikan bagian luar dan bagian dalam pada diri manusia, kita akan
( baca : harus ) mampu mengelolanya ; dalam arti : selalu dilakukan monitoring
terhadap perangkat yang bersangkutan.Harus diingat, bahwa fungsi perangkat tersebut setiap saat mengalami pasang-surut. Inilah gunanya pengelolaan dan monitoring secara berkesinambungan, agar kita selalu dalam kesiapsiagaan ( WASPADA ).Bentuk luar dikendalikan terutama oleh fungsi OTAK ( CIPTA ).
Cipta harus dilatih semaksimal mungkin secara konstruktif, agar produksinya sesuai kebutuhan.Penataan hidup sehari-hari secara konstruktif dan produktif, merupakan cara terbaik untuk berlatih. Kita harus disiplin melaksanakan jadwal dari hari kehari tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Didalam perjalanannya kita harus meluangkan waktu untuk KOREKSI dan EVALUASI. Sikap kedua adalah melatih CIPTA dengan sikap KONSENTRASI. Hal ini harus dilakukan secara teratur, sehingga kita “ mapan “ dalam mengakumulasi suatu masalah sampai dengan pemecahannya.Untuk melatih bentuk dalam agar produksinya konstruktif dapat dilakukan banyak cara yang intinya selalu menjaga agar kondisi fluktuasi dari HATI ( rasa ) dan JANTUNG tidak mencapai tingkat “ bergejolak “ ; harus mampu dikendalikan. Didalam pergaulan sehari-hari harus mampu menghilangkan sifat-sifat : sombong, takabur, benci dan dendam ( termasuk : dahwen, meren, srehi, drengki ataupun jahil dan methakil ).Untuk melatih langsung RASA ( HATI ) ada dua tahap, yakni SIKAP MEDITASI
( kombinasi CIPTA dan RASA ) dan SIKAP SAMADHI ATAU MANEKUNG.

III. K E M A N A ( Sasaran )

Hampir setiap manusia mampu mengucapkan istilah diri-sendiri dan juga diri-
pribadi. Akan tetapi mereka sebtulnya mengalami kesulitan dalam pengertian yang
hakiki ( misalnya untuk memberikan pengertian / definisinya ). Inilah sumber
permasalahannya.Perlu diketahui dan dimengerti, bahwa bentuk sasaran adalah merupakan tugas dan kewajiban kita bersama dalam rangka pengabdian kita kepada Tuhan, Alam dan Manusia.Sasarannya adalah : setelah mengenal diri-sendiri kita akan mampu mengenal diri-pribadi, yang pada akhirnya kita akan mengenal KEAKHBARAN ALLAH ; untuk selanjutnya menjadi makhluk Allah yang “ KINASIH “ oleh-Nya.
Amien.

( Komunikasi internal / extenal terjadi setelah muncul “ diri pribadi “ atau guru sejati atau sejatine guru) maune ora ono dadi tumekane ono, nanging sing ono ora weruh marang sing ono artinya sak karepmu )

Demikian yang bisa kaulo sampekan, semoga K O N S E P ATAU CARA
M E N G E N A L D I R I S E N D I R I (GURU SEJATI ATAU SEJATINE GURU) yang saya wedarkan bisa memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi sesama yang membutuhkan amin ya robbal alamin

Wassalamualaikum wr wb.

(Ki Ageng Jembar Jumantoro)



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262