OLAH MANAH

OLEH: MAS KUMITIR

Senja menggelayut di ufuk barat. Saya,  Camat, Raden Rahmat, Nugraha dan Fadli ditemani dua orang yang baru kami kenal bergegas untuk berangkat memulai perjalanan. Dua orang baru itu adalah: satu orang pendekar suku Badui Banten dan seorang muridnya yang berusia belia. Kami berkemantapan bila malam ini adalah malam melakukan perjalanan olah rasa.

Perjalanan terasa lamban dan dua jam kemudian kami sampai pada sebuah tempat yang asing. Dada terasa sesak di malam yang gelap gulita itu. Langit di atas bertabur bintang tidak mampu menyinari jalan setapak yang sebenarnya hanyalah semak belukar. Jalan tidaklah mendaki, namun menuruni batu-batu tajam yang licin. Tidak sepertu saudara dari Badui yang berjalan lincah tersebut, tapak kami terpeleset-peleset dan mencoba bertahan agar tidak terjatuh.  Energi goib terasa semakin kuat.

Mata kedua sedulur Badui tersebut menyorot tajam ke segala arah. Bak elang yang siaga terhadap semua kejadian, kami tenang berjalan di belakangnya. Hingga sampai ke sebuah sungai kecil berbatu. Air terasa sangat dingin, begitu kaki kami celupkan di dalamnya. Tak kuasa rasanya berlama-lama di tempat itu. Namun panggilan membawa kami pada kesimpulan bahwa kami tetap harus disitu memenuhi niat kami.

Kami terpaku sesaat di sungai. Sesepuh Badui yang kami panggil Abah itu, tiba-tiba mengeluarkan suara adzan dan qomat. Dilanjutkan dengan bertawassul mengirimkan al fatihah ke para penghulu agama dan leluhur-leluhur terdahulu. Kami tercenung karena suara sederhana itu menghentikan jantung kami sesaat.

Setelah pakaian dilepas dan bertelanjang, kami menceburkan diri ke air yang diperkirakan sekitar sepuluh derajat celcius tersebut. Abah mengambil posisi duduk, meramu bunga tujuh warna dan membakar buhur. Satu persatu kami diminta untuk berada di depannya dalam posisi berjongkok. Kepala kami diminta untuk menyelam sejenak dan kemudian kepala kami diguyur air bunga tersebut. Doa-doa kepada Allah SWT dilantunkan dari mulutnya.

Itu adalah pengiajazahan langsung yang baru saja kami terima malam tadi. Abah tidak memberi tahu apapun terkait dengan doa yang baru dilantunkannya, apa faedahnya, bagaimana menggunakannya. Kami dalam hati hanya mengucapkan; “Qobiltu saya terima doa dari abah atas ijin Tuhan Yang Maha Kuasa”.

Abah adalah sosok yang tawadu, meski ilmu kependekarannya sudah sangat mumpuni, sehari-hari dia berpenampilan sangat bersahaja. Hampir semua tingkat ilmu diajarkannya kepada siapapun yang menginginkan mulai ilmu debus, ilmu kanuragan/kejadukan, ilmu-ilmu asihan, ilmu kerezekian dan lain sebagainya. Ilmu-ilmu diajarkannya tanpa pamrih dan hanya ingin bertujuan agar yang diajarinya mau untuk menebarkan kebaikan dan kemanfaatan, amar makruf nahi munkar.

Usianya memang sudah tergolong tua. Namun di Badui, usia seperti Abah masih terbilang belum terlalu tua. Sebab gurunya abah ini masih hidup dan berusia 130 tahun. Hidup dekat dan menyatu dengan alam, hati damai tenang dan tidak banyak keinginan, membuat usia manusia melenggang santai di sana dan tahu-taru berusia seratus tahun bahkan lebih. Abah masih terlihat berusia empat puluhan. Tiada satu keriput pun di kulitnya, giginya masih utuh dan terlihat gagah.

Diijazahi oleh Abah, badan terasa nyaman, sehat dan hati terasa tenang. Ini adalah satu episode perjalanan spiritual yang kami tidak pernah menduga sebelumnya. PANTA RHEI—semua mengalir gemericik sebagaimana aliran sungai menuju ke muara. Kami semua hanya bisa menunggu dengan berkarya sebaik-baiknya sesuai kemampuan dan kapasitas yang diberikan pada kami. Tidak akan kami sia-siakan sisa waktu untuk tidak memaknai apa yang tergelar ini. Hidup adalah tugas untuk meramu arti dan menemukan hakikat.

Dan dari doa-doa yang terlantun dari hati ikhlasnya Abah, kami terasa mendapatkan kekuatan dan semangat baru untuk menyelami hakikat Rasa. Yang empunya rasa ini ialah jasad/jasmani. Yaitu rasa lelah, lemah dan capai. Kalau Rasa lapar dan haus itu bukan milik jasmani melainkan milik nafsu.

Mengapa jasmani memiliki rasa ini?. Karena sesungguhnya dalam jasmani/jasad ada penguasanya/penunggunya. Orang tentu mengenal nama Qodham atau Alif Lam Alif. Itulah sebabnya maka didalam Al Qur’an, Allah memerintahkan agar kita mau merawat jasad/jasmani. Kalau perlu, kita harus menanyakan kepada orang yang ahli/mengerti. Selain merawatnya agar tidak terkena penyakit jasmani, kita pun harus merawatnya agar tidak menjadi korban karena ulah hawa nafsu maka jasad kedinginan, kepanasan ataupun masuk angin.

Bila soal-soal ini kita perhatikan dengan sungguh-sungguh, niscaya jasad kita juga tahu terima kasih. Kalau dia kita perlakukan dengan baik, maka kebaikan kita pun akan dibalas dengan kebaikan pula. Karena sesungguhnya jasad itu pakaian sementara untuk hidup sementara dialam fana ini. Kalau selama hidup jasad kita rawat dengan sungguh-sungguh kita bersihkan dengan mandi, sebelum puasa keramas, sebelum sholat berwudhu dulu agar tidak menjadi korban hawa nafsu, serta kita lindungi dari pengaruh alam, maka dikala hendak mati jasad yang sudah suci itu pasti akan mau diajak bersama-sama kembali keasal, untuk kembali ke sang pencipta.

Seperti halnya kita bersama-sama pada waktu lahir kealam fana ini. Mati yang demikian dinamakan mati tilem (tidur) atau mati sempurna. Pandangan yang kita lakukan malah sebaliknya. Mati dengan meninggalkan jasad. Kalau jasad sampai dikubur, maka Qodham atau Alif Lam Alif, akan mengalami siksa kubur. Dan kelak dihari kiamat akan dibangkitkan.

Dalam mencari nafkah baik lahir maupun batin, jangan mengabaikan jasad. Jangan melupakan waktu istirahat. Sebab itu Allah ciptakan waktu 24 jam (8 jam untuk mencari nafkah, 8 jam untuk beribadah, dan 8 jam untuk beristirahat). Juga dalam hal berpuasa, jangan sampai mengabaikan jasad. Sebab itu Allah tidak suka yang berlebih-lebihan. Karena yang suka berlebih-lebihan itu adalah Dzad (angan-angan). Karena dzad mempunyai sifat selalu tidak merasa puas.

Dari mana rasa itu? Apapun yang datangnya dari luar tubuh dan menimbulkan adanya rasa, maka rasa itu dinamakan sejatinya rasa. Jadi sejatinya rasa adalah milik panca indera yaitu mata: Senang karena mata dapat melihat sesuatu yang indah atau tidak senang bila mata melihat hal-hal yang tidak pada tenpatnya. Telinga: Senang karena mendengar suara yang merdu atau tidak senang mendengar isu atau fitnahan orang. Hidung: Senang mencium bebauan wangi/harum atau tidak senang mencium bebauan yang busuk. Kulit: Senang kalau bersinggungan dengan orang yang disayang atau tidak senang bersunggungan dengan orang yang nerpenyakitan. Lidah : Senang makan atau minum yang enak-enak atau tidak senang memakan makanan yang busuk.

Rasa sejati akan timbul bila terdapat rangsangan dari luar, dan dari tubuh kita akan mengeluarkan sesuatu. Pada waktu keluarnya sesuatu dari tubuh kita itu, maka timbul Rasa Sejati. Untuk jelasnya lagi Rasa Sejati timbul pada waktu klimaks/pada waktu melakukan hubungan seksual.

Sementara, Rasa Tunggal Jati sering diperoleh oleh mereka yang sudah dapat melakukan Meraga Sukma (keluar dari jasad) dan Solat Dha’im. Beda antara Meraga Sukma dan Sholat Dha’im ialah : Kalau Meraga Sukma jasad masih ada.batin keluar dan dapat pergi kemana saja. Sementara bila Sholat Dha’im jasad dan batin kembali keujud Nur dan lalu dapat pergi kemana saja yang dikehendaki. Juga dapat kembali dan bepergian ke Alam Lauhul Makhfuz.

Bila kita Meraga Sukma maupun sholat Dha’im, mula pertama dari ujung kaki akan terasa seperti ada “aliran“ yang menuju ke atas kekepala. Pada Meraga sukma, bila “aliran“ itu setibanya didada akan menimbulkan rasa ragu-ragu/khawatir atau was-was. Bila kita ikhlas, maka kejadian selanjutnya kita dapat keluar dari jasad, dan yang keluar itu ternyata masih memiliki jasad. Memang sesungguhnyalah, bahwa setiap manusia itu memiliki 3 buah wadah lagi, selain jasad yang tampak oleh mata lahir ini. Pada bagian lain bab ini akan kita kupas.

Kalau sholat Dha’im bertepatan dengan adanya “Aliran“ dari arah ujung kaki, maka dengan cepat bagian tubuh kita akan “Menghilang“ dan kita akan berubah menjadi seberkas Nur sebesar biji ketumbar dibelah menjadi tujuh bagian. Bercahaya bagai sebutir berlian yang berkilauan. Nah, rasa keluar dari jasad atau rasa berubah menjadi setitik Nur. Nur inilah yang disebut sebagai Rasa Tunggal Jati. Selain itu, baik dalam Meraga Sukma maupun Sholat Dha’im. Bila hendak bepergian kemana-mana kita tinggal meniatkan saja maka sudah sampai.

Rasa ini juga dapat disebut Rasa Tunggal Jati. Sebab dalam bepergian itu kita sudah tidak merasakan haus, lapar, kehausan, kedinginan dan lain sebagainya. Bagi mereka yang berkeinginan untuk dapat melakukan Meraga Sukma dianjurkan untuk sering Tirakat puasa. Jadikanlah puasa itu sebagai suatu kegemaran. Maka di momen Ramadhan yang akan kita jalani ini kita memulai berlatih agar nanti kita sampai pada tujuan azali kesemua itu yaitu menjadi orang yang bertakwa, Dan yang penting juga jangan dilupakan melakukan Dzikir gabungan Nafi-Isbat dan QOLBU. Dalam sehari-hari sudah pada tahapan lillahi ta’ala.

Hal ini berlaku baik mereka yang menghendaki untuk dapat melakukan Sholat Dha’im. Kalau Meraga Sukma mempergunakan Nur Allah, tapi bila Sholat Dha’im sudah mempergunakan Nur Illahi. Karena ada Rasa Sejati, maka Rasa merupakan asal usul segala sesuatu yang ada. Oleh sebab itu bila hendak mendalami ilmu Ma’rifat dianjurkan untuk selalu bertindak berdasarkan rasa. Sehari-hari kita berlatih olah manah (orah rasa) dengan cara jangan membenci, jangan menaruh dendam, jangan iri, jangan sirik, jangan bertindak sembrono, jangan bertindak kasar terhadap sesama manusia.

Sebab dihadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, kita ini semua sama karena masing-masing memiliki rasa. Rasa merupakan lingkaran penghubung antara etika pergaulan antar manusia, juga sebagai lingkaran penghubung pergaulan umat dengan Penciptanya. Rasa Tunggal jati ini mempunyai arti dan makna yang luas. Karena bagai hidup itu sendiri. Apapun yang hidup mempunyai arti. Dan apapun yang mempunyai arti itu hidup. Sama halnya apapun yang hidup mempunyai Rasa. Dan apapun yang mempunyai Rasa itu Hidup.

Dengan penjelasan ini, maka dapat diambil kesimpilan bahwa yang mendiami Rasa itu adalah Hidup. Dan Hidup itu sendiri ialah berasal dari Sang Pencipta. Padahal kita semua ini umat yang hidup. Jadi sama-sama ada Penciptanya. Oleh sebab itu, umat manusia harus saling menghormati, tidak saling merugikan, dan harus saling tolong menolong karena sesungguhnya kita satu kesatuan dalam keberagaman. Semoga kita mampu untuk menjadi manusia yang wajar seperti ini. Amin.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

ASMAK SURYANI PENGIJASAHAN ASMAK SURYANI — ASMAK PERANG MILIK PANGERAN DIPONEGORO

Pengijazahan ASMAK SURYANI oleh  Bapak AJI SETIAWAN

kepada Pembaca LASKAR KHODAM SAKTI.

SEJARAH

Asmak Suryani ini dimiliki oleh ulama besar dan pahlawan nasional Kanjeng Pangeran Diponegoro. Beliau berguru pada seorang ahli filsafat dari Arab untuk memperoleh ilmu ini.

Pada suatu hari beliau berjalan-jalan sampai di suatu daerah, daerah tersebut sunyi dan hening, ternyata keheningan tersebut karena keserakahan dan kebiadaban belanda, betapa kegetnya beliau ketika melihat orang belanda menganiaya seorang Indonesia, lalu beliau mengambil kacang hijau dan berdoa pada Allah dengan membaca asma’ suryani, kemudian menyebarkan kacang hijau tersebut ke segerombolan orang belanda tersebut dan anehnya seketika itu juga kacang hijau tersebut berubah jadi ratusan tentara, sehingga belanda lari terbirit-birit.

Ini adalah bukti sejarah berupa monumen sebuah tembok yang dijebol Pangeran Diponegoro dengan Asmak Suryani saat meloloskan diri saat hendak ditangkap Belanda. Tembok jebol atau berlubang ini merupakan saksi bisu yang terletak di sebelah barat kompleks Museum Diponegoro Tegalrejo Yogyakarta yang masih bisa dilihat oleh pengunjung museum hingga saat ini.

ASMAK SURYANI DIPONEGORO

TAWASULAN KEILMUAN ASMAK SURYANI

Yth Para Guru-guru dan ahli silsilah Keilmuan Silat Pencak Kordho Manyuro (SPKM) CAMPURDARAT TULUNGAGUNG.

Yth sedulur KOS:
Dalam pengamalan sebuah keilmuan saya sangat mengandalkan tawasulan, karena pesan Guru saya, lebih mudah mendapatkan KERAMAT GANDUL daripada KERAMAT HAKIKI, keramat gandul ibaratnya LINK energy ke BOSTER yang lebih kuat powernya, jadi pijar lampu kita akan menyala terang, dalam sebuah guyonan anak-anak pondok Keramat Gandul diibaratkan seorang SOPIR yang lagi menghantarkan sang Kyai pada saat Makan-minum maupun AMPLOPANnya kadang-kadang bisa sama dengan Pak Kyainya.

Asma’dibawah ini niatkan MENGAMBIL IJAZAH dari orang / Waliyullah yang pertama mengijazahkan Asma’………….jadi LINKnya jangan ke saya, saya cukup perantara saja. Dengan demikian Insya Allah Powernya lebih Ampuh dan waktu baiat biasanya tangan menjadi membesar, mengeras dan ada energi yang merasuk dan menjalar, tapi jika menjalarnya masuk kejantung (Kecer ati / pulung hati) harus niat dalam diri sendiri untuk dihentikan, agar tidak membekukan jantung) dan Khodamnya bagi yang sudah terbuka biasanya hadir disekitar tempat Pengijazahan

TAWASULANNYA

  1. Biniyati Liridho Ilahi ta’ala Warohmatihi, wataufikihi, wa hidayatihi, wa Nurri Subhanahuwata’ala Al-Fatehah

  2. Ilahadrati Nabi Muhammadin Saw. Aj-wajihi waduriyatihi wa Ahli Baitihi Al-Fatehah

  3. Ila hadrati Malaikat Jibril, Mikail, Izrofil, ‘Ijroil Al-Fatehah

  4. Ila Hadrati Sayidina Khidir Balya Bin Malkan Al-Fatehah

  5. Ila hadrati Nabi Adam as, Nabi Ibrohim as, Nabi Yusus as, Nabi Sulaiman as, Nabi Musa as, Nabi Ayub as, Nabi Isa as. Al-Fatehah

  6. Ila hadrati Sahadatina Abi Bakrin, Wa Umaru, Wa Ustmanu, Wa Ali Radiyallahu anhu Al-Fatehah

  7. Ila hadrati Sayid Syech Muhyidin Abdul Qadir al Jilani Ra, Wa ila Hadrati Quthbi Jami’il Makom Wa Ghautsil A’dhom Sulthanu Auliya’i Arifina Sayid Syech Abi Hasan Ali As Syadzily Ra. Al Fatehah

  8. Ila Hadrati Syech Imam Al Ghozali, Syech Imam Ahmad Ali Al Buni, Syech Makruf Al Kharakhi, Syech Aqil Manjabihi, Syech Ngiyat Abi Qoyisin Al-fatehah

  9. Ila hadrati Para Wali Songo, khususipun Kanjeng Sunan Kali Jogo, Kanjeng Sunan Gunung Jati & Syech Subakir Al Fatehah

  10. Ila Hadrati Syaikhina Wa Mursidina Wamurobi Ruhina Al Alim Alamah Abu Muhammad Bahaudin Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Hasim Bin Yahya, wa ila Hadrati Syakhi Quthbi Simbah Abdul Malik Bin Ilyas Bin Yahya, Wa ila Syaikhina Mujiz Kyai Muhammad Ibnu Mu’thi Al-Fatehah

  11. Ila Hadrati Kanjeng Pangeran Benowo, Kanjeng Pangeran Diponegoro, Syech Basarudin, Mbah Sunan Kuning, Syech Magelung Sakti, Mbah Wali Bujuk Tumpeng, Pangeran Cakra Buana, Syech Kholil Bangkalan & Mbah Yai Damanhuri Pamekasan Al Fatehah

  12. Kobiltu Fi-ijazati Mbah Buyut Mundzir Campurdarat, mbah wali Dimyati Campurdarat, Mbah Raden Sunandar Suroboyo, Romo Yai Njosremo Suroboyo, Mbah Suro Ponorogo, Mbah Sihab Tulungrejo, Mbah Munawir Krapyak, Mbah Yai Khozin Malang, Mbah Miran Cembung, Mbah Abdul Karim, Mbah Ramelan, Mbah Abu, Mbah Dul Salam, Gus Maksum Dzauhari, Mbah Yon, KH. Ali Musta’in, Syech Muhammad Zaenal Arif Kediri & Syech Samsul Arifin wa Ila Hadrati Man Ajazani ila muntaha Wa Karomatihi Amin Al –Fatehah

  13. Khususon Para Leluhur Al Fatehah

  14. Khususon Lijasati Abi wa Umi (Ibu-Bapak) Al-Fatehah

  15. Khususon Cikal Bakal Desa (tempat kita)…….Al-Fatehah

  16. Khususon Badanku Pribadi : Mar-Marti, Kakang Kawah Adi Ari-ari, getih puser, sedulur ingsun kang krumatan, sedulur ingsung kang ora krumatan, sedulur ingsun kang metu soko margo hino, sedulur ingsun kang ora metu soko margo hino, lan sedurlur ingsun kang lahir bareng sedino, Bapak ono ngarep ibu ono mburi, ayo podo rewang-rewangono anggonku………. (isi niat / ilmu yang ingin dimasukkan) rumasuko marang Sumsum, Balung, Getih, Daging, Otot, kulit, ulu, rambut lan utek manjingo marang Paningal, pangambu, pangrungu, pangucap, panjongko, pangasto lan pangrosoku berkat kalimah Lailaha Ilallah Muhammadarasulullah Al-Fatehah

  17. Ila Jami’il Khodami Ayat, Wal Mu’jizati karomatil Ayat Al-Fatehah (tidak perlu dibaca bagi yang belum pernah bermimpi bertemu dengan Kanjeng Nabi Muhammad Saw.)

  18. Ilahi anta maqsudi wa ridhoka matlubi Al-Fatehah

  19. Baca Al-Ikhlas 11x Falaq –Annas – Ayat Kursi masing – masing 7x

  20. Asma Pembuka dan Penutup segala Keilmuan :

  • Ashadu Alla ila Ha ilallah, Wa Ashadu anna Muhammadarasulullah 3x

  • Allahuma sholi ‘ala Sayidina Muhammad Wa-ala ali Sayidina Muhammad 3x

  • Lahaula Wala Quwata Ila Billahil Aliyil Adzim 3x

  • Astagfirullahil Adzim, aladzi Lailaha ilallah Huwal Hayul Qayum Wa-atubu Ilaih 3x

  • Ya Qayum 3x

  • Allahu Akbar 3x

  • Setelah dibuka, Wiridkan Asma Suryani

ASMA’ SURYANI:
BISMILLAHIROHMANIRROHIM WAMANG KANA WA-INAHU AKAU THOU-THOU KAUSI WAMA KANA ROSULIHI AKAUTIN TUSI

lalu ditutup kembali dengan asma diatas, biar wiridnya tidak memuai / ngabar dan kalau bisa juga dikunci Insya Allah Mustajab

Asma Penutup :

  • Ashadu Alla ila Ha ilallah, Wa Ashadu anna Muhammadarasulullah 3x

  • Allahuma sholi ‘ala Sayidina Muhammad Wa-ala ali Sayidina Muhammad 3x

  • Lahaula Wala Quwata Ila Billahil Aliyil Adzim 3x

  • Astagfirullahil Adzim, aladzi Lailaha ilallah Huwal Hayul Qayum Wa-atubu Ilaih 3x

  • Ya Qayum 3x

  • Allahu Akbar 3x

MAHAR ASMAK SURYANI

Saat Pertama kali membaca Tulisan ini langsung saja ambil uang seikhlasnya (jika diberikan orang,orang yang diberi itu langsung kaget, tapi kagetnya jangan karena terlalu sedikit he2..), genggam tangan kiri/kanan terserah, baca Alhamdulillah 9x wujud rasa syukur mendapatkan asma ini, lalu keluar rumah jika ada orang baik itu anak atau orang dewasa / kotak amal /masjid jika disitu hati anda merasa tersentuh dan ingin memberikan uang tersebut langsung berikan, niatkan sodakoh. Lalu dalam perjalanan cari batuan yang sekiranya menarik hati entah karena unik, bagus, ada nilai beda dll ambilah batu itu yang nantinya bisa anda guna untuk proses pentransferan asma’ Suryani, biasanya ada orang yang menawari entah itu batu akik, kul buntet dll

 

CARA MEMILIKI ASMA’ SURYANI

  • Tanpa puasa tapi harus hafal

  • Kalimat dirahasiakan ( tidak boleh ditulis dan dibaca keras-keras, didengarkan orang yang tidak memiliki asma’ ini, jangan sampai didengarkan orang yang sedang hamil, karena bisa keguguran )

  • Setelah orang yang dituruni ilmu asma’ ini hafal, kemudian orang tersebut dikasih minum air azimat

Inilah rajahnya (sudah saya modifikasi bentuknya biar mudah dibuatnya, tanpa mengurangi atau menambah dari rajah aslinya, ini merupakan rajah tajrib (menurut Guru saya dari Kediri, merupakan surat Al Fiil /alamtara yang pada bacaan TARMIHIMTAR) :

rajah-suryani KWA

 Setelah jadi azimat dilipat segi empat, terus dikasih batu lalu dilipat satu kali lipatan, kemudian diikat pakai benang dan direndam ke dalam gelas yang beriisi air, Sebelum minum salami dulu orangnya, bacakan 7x tapi suruh orang yang ditransfer tahan nafas, stelah selesai ganti orang tersebut yang anda tuntun membaca sampai hafal lalu tiupkan keair dan kemudian diminumkan kepada orang yang sudah dituruni asma’ ini, selanjutnya orang tersebut selama tujuh malam berturut-turut sehabis sholat isya’ harus membaca asma’ suryani min 100 x untuk pribadi sedangakan untuk BOSTER / GURU Minimal diamalkan sebanyak 6666x, insya Allah kekebalan orang tersebut bisa dicoba selama orang tersebut  masih hafal asma’ ini.

FAEDAH ASMAK SURYANI 

  1. Mendatangkan seribu keinginan

Cara : sholat haja dua rekaat, setelah salam membaca asma’ suryani 313 x tapi sebelumnya mintalah pada Allah apa yangdiinginkan, insya Allah dikabulkan.

  1. Mahabbah atau pelet ampuh

Cara : duduk bersila menghadap kiblat, konsentrasi (bayangkan wajah orang yang dimaksud, seolah-olah dia tersenyum pada anda)

Lalu bacalah do’a penyalur aura ini :

ILAA KHADZOROTI KHUSUSON……(sebut nama yang dituju) SUPAYA……(sebut hajat anda), LAHU (jika laki-laki) LAHA (jika perempuan) LAHUMA (jika dua orang) LAHUM (jika orang banyak laki-laki aatau perempuan) LAHUNNA (jika khusus untuk rombongan wanita) ASMA’ SURYANI ” (asma’nya dibaca)

  1. Kekebalan dan pengisian kepala

Cara : baca asma’ suryani 3 x tanpa nafas, kemudian bayangkan seolah-olah asma’ suryani masuk keseluruh badan atau kepala, insya Allah jika kepala dihantam pakai genteng tidak apa-apa (harus masih hafal asma’ suryani)

  1. Pengisisan tangan dan kaki

Cara : sholat hajat 2 rekaat, setelah salam, niatlah anda mengisi balsem untuk kekuatan tangan dan kaki, lalu asma’ dibaca 100 x dan ditiupkan ke balsam 3 x, kemudian balsam dioleskan ke tangan dan kaki, insya Allah menambah pukulan, tendangan, dan loncatan.

  1. Menagih hutang agar cepat dibayar

Cara : sholat hajat 2 rekaat, setelah salam membaca :

ILA KHADZOROTI KHUSUSON … (sebut orang yang punya hutang)SUPAYA MAU MELUNASI HUTANGNYA DENGAN SEGERA, JIKA TIDAK TERKENA SIAL SEUMUR HIDUPNYA LAHU / LAHA asma’ suryani (asma’nya dibaca)

  1. Pengisian gawang supaya bola tidak bisa masuk

Cara : bacalah asma’ pada tiang gawang kanan 7x dan gawang kiri 7 xsambil ditiupkan 3 kali 3 kali, lalu didepan gawang dibacakan 7 kali.

  1. Pengisisan kaki untuk permainan sepak bola

Cara : baca asma’ 7 kali, lalu ditiupkan ke kaki 3 kali atau balsem

  1. Menghancurkan orang dhalim (santet)

Cara : sebelumnya bayangkanlah wajah orang yang mau dihancurkan dan bacalah :

ILA KHADZOROTI KHUSUSON … (sebut namanya) SUPOYO … (terserah keinginan anda) SUPOYO HANCUR LAHU / LAHA / LAHUM / LAHUNNA asma’ suryani (asma’nya dibaca)

Keterangan :

  • Jika yang dituju laki-laki satu : LAHU

  • Jika yang dituju perempuan satu : LAHA

  • Jika yang dituju laki-laki / permpuan dua : LAHUMA

  • Jika yang dituju laki-laki / perempuan banyak : LAHUM

  • Jika yang dituju perempuan banyak : LAHUNNA

 Ilmu ini pada intinya adalah ilmu atraksi dipondok pada waktu pengijazahan dulu bisa untuk atraksi makan beling, kekebalan dll sedangkan ditempat saya melatih silat Kordho Manyuro bisa untuk atraksi berjalan diatas 2 lembar koran, pukulan jarak jauh, kebal pukul, silat karomah, beratkan benda, tarik mobil, kebal iris, mengeraskan orang, anti api, meringankan tubuh, lari cepat dan untuk meringankan tubuh & lari cepat digabung dengan Asma Karomatul Husna, mantra klambi watu, aji tapak angin dan asma al-Karim (asma yang jika dibaca dengan khusuk akan datang angin yang membuat kita melayang)




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262