KEMURAHAN ALLAH

Disarikan dari karya al-Ghazali
Oleh KI SENGGOL MODOT

Ilmu Allah Swt itu sangat tak terbatas. Sedangkan tingkatan tertinggi adalah tingkatan para nabi yang kepadanya disingkapkan hakikat segala sesuatu tanpa mereka harus belajar dan berusaha untuk mendapatkannya. Mereka telah “dibukakan hatinya” oleh Allah Swt dalam waktu yang sangat singkat. Disebabkan karena anugerah ini lah, seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah Swt. “Dekat” dalam pengertian maknawi, hakikat dan sifat, bukan dalam pengertian tempat dan jarak.

Setiap orang yang “berjalan” menuju Allah Swt akan melalui berbagai tahapan atau tingkatan. Namun demikian, seorang salik (penempuh jalan tasawuf) hanya bisa mengetahui tingkatan yang sedang dan telah dilaluinya. Ia tidak bisa memahami secara pasti tingkatan yang ada di atasnya. Ia hanya meyakini tentang keberadaannya, seperti kita yang mempercayai dan meyakini kebenaran adanya nabi dan nubuwwah (kenabian), tetapi hanya nabi sendirilah yang mengetahui hakikat kenabiannya.
Begitu juga seorang janin atau bayi, ia tidak mengetahui apa yang akan terjadi – dan pengetahuan yang dimilikinya – pada masa balitanya, pada masa kanak-kanaknya dan pada masa dewasanya. Oleh karena itu, manusia biasa tidak akan bisa memahami dan mengetahui secara pasti apa yang diberikan Allah Swt kepada para wali-Nya, yang berupa rahasia dan rahmat-Nya. “Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Qs. Al-Fathir; 2).
Semua rahmat tersebut menunjukkan kemurahan dan kemuliaan Allah Swt, namun hanya hati yang siap menerima “hembusan” rahmat-Nya saja lah yang bisa mendapatkannya. Sabda Rasulullah Saw: “Sesungguhnya pada masa-masa tertentu dalam kehidupanmu, Allah Swt selalu “meniupkan” rahmat-Nya, maka bersiaplah untuk menerima hembusan itu.” Bersiap diri untuk menerima “hembusan” itu adalah dengan cara membersihkan hati dan mensucikannya dari berbagai kotoran yang diakibatkan oleh akhlaq yang tercela, sebagaimana akan dipaparkan nanti.
Tentang kemurahan Allah Swt tersebut, Nabi Muhammad Saw bersabda: “Setiap malam Allah Swt “turun” ke langit dunia dan berfirman: Adakah orang yang berdo’a, niscaya Aku kabulkan do’anya.”
Dalam hadits qudsi Allah Swt berfirman: “Sungguh orang-orang yang baik telah lama memendam kerinduan untuk bertemu dengan-Ku, tetapi Aku lebih merindukan bertemu dengan mereka.”
Dalam hadits qudsi yang lain, Allah Swt juga berfirman: “Barang siapa yang mendekat kepadaku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya satu hasta.”
Semua keterangan di tas menunjukkan bahwa cahaya ilmu Allah Swt tidak akan pernah terhalang dari hati, artinya, dengan kemurahan-Nya akan memberikan ilmu-Nya kepada hamba-Nya. Maha Suci Allah Swt dari sifat bakhil, yakni menyembunyikan ilmu-Nya.
Namun demikian, penyebab terhalangnya ilmu atau cahaya dari hati adalah karena faktor hati itu sendiri yang penuh dengan kekotoran dan karat. Hati itu ibarat sebuah gelas, jika ia telah penuh dengan air, maka tidak ada lagi tempat kosong untuk masuknya udara. Begitu juga dengan hati yang sibuk memikirkan selain Allah Swt, maka “ma’rifat” tentang keagungan Allah Swt tidak bisa masuk kepadanya.
Nabi Muhammad Saw memberikan isyarat tentang hali itu dengan bersabda: “Seandanya syaitan tidak mengitari/menutupi hati manusia, niscaya manusia bisa melihat “kerajaan” langit.”
Dari semua keterangan di atas, dapa disimpulkan bahwa keistimewaan manusia terletak pada ilmu dan hikmahnya. Ilmu yang tertinggi adalah ilmu tentang Allah Swt, sifat-sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Dengan mengetahui ilmu itu, manusia menjadi sempurna. Dalam kesempurnaannya itu, manusia memperoleh kebahagiaannya “di sisi” Allah Swt yang Maha Agung dan Maha Sempurna.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.