SEDULUR PITU

Warsono Gogon

Saya haturkan salam rahayu dumateng SEDULUR, akan saya bahas sedikit tentang pengaktifan SEDULUR PITU.

Pengaktifan pertama adalah : upacara ruwat pembersihan segala dosa yang pernah dilakukan mulai kanak kanak sampai dewasa. sedulur 7 pernah aktif semasa manusia itu masih bayi, karena bayi itu belum tercemar dengan dosa yang parah, maka sedulur 7 masih ikut secara gaib ngemong dan memberikan perlindungan , tetapi karena bayi itu bertumbuh dewasa dan sudah mengenal dosa maka gaib sedulur pitu akan terthimpit oleh dosa sampai mengalami kelemahan dan tidak aktif lagi. maka perlu pensucian secara ruwat .Dan yang kedua setelah diruwat harus suguh, kramas lodo merang ketan hitam dan suguh kembang mawar , telon , melati, dengan doa spt berikut :

NIAT INGSUN SESUGUH NGGUGAH SEDULUR KU , KAKANG KAWAH, ADI ARI-2, ADI RAH, ADI PUSER, SEDULURKU MAR LAN MARTI, tangio marang ragaku, jangkungen kanti temah slamet. kanti panguasane Gusti kang Murbehing dumadi. lalu menepuk dada sebelah kiri. dan dengan iman mengatakan (tangio marang ragaku 3 x).

Tentang ruwat / penyucen adalah : manusia harus di mandikan tujuh air sumber yang ada di wilayah jawa, bunga tujuh rupa,minyak tujuh bau, dan tujuh pengeling-eling yang diwedarkan oleh pemimpin ritual, untuk ngaweruhi pada dasarnya 7 hari Tuhan menyempurnakan ciptaannya, 7gaib pula manusia terbentuk, bahkan 7 cakra mulia manusia terbekali kekuatan, dan 7 sedulur gaib manusia terlindungi, 7 mantra jawa manusia akan melihat gaib, 7 hari manusia akan menjalani waktu (senin s/d minggu) 7 patrap manusia akan mengalami kasampurnan, CARA RUWATNYA adalah mandi air 7 sumber dicampur bunga 7 rupa dan setetes minyak 7 bau dengan niatan “SUN lelaku penyucen kanggo ragaku, jiwoku lan sukmoku kersaning Gusti kang murbeng dumadi” lalu mandi jam 12 malam. per air sumber akan mempunyai rasa yang tidak sama ditubuh anda. itulah cara sederhana ttg ruwat.

Coba saja lakukan ruwat itu , secara otomatis akan datang 7 penjuru khodam tanah jawa , salah satunya sabdo palon noyo genggong yang berjanji akan membangkitkan manusia jawa dengan mendatangi Spiritual -2 jawa. karna beliau termasuk yang merawat tanah dan gunung ditanah jawa. nanti ada tandanya anda akan tahu.

Sebenarnya bisa orang melakukan ritual sucen sendiri tapi lelaku itu berhasil atau tidak biasanya sulit untuk diketahui. caranya tetap gunakan 7 sumber mata air , 7 bunga, 7 minyak ( 1 minyak 1 cc Rp. 3000 ) dgn doa : ingsun lelaku penyucen kanggo ragaku, jiwoku lan sukmoku kersaning Gusti kang murbeng dumadi” lalu mandi jam 12 malam. kalau rasa dari 7 sumber itu berbeda-2 maka kemungkinan berhasil. Lalu sediakan kopi 1 gelas, air putih 1 gelas, dupa 7 dinyalakan, nasi putih 1 kepal ditaruh di piring kecil, jadikan itu sesuguh dikamar , pada saat sesuguh mengucapkan doa : “niat ingsun sesuguh ngaweruhi sedulurku kakang kawah, adi ari-2, adi rah , adi puser, sedulurku mar lan marti. tangio marang badanku, jangkungen ragaku nganti temah slamet”
lalu dilanjutkan puasa 3 hari mulai mulai selasa kliwon. nanti untuk mengetahui apakah sedulur pitu masuk ada doanya.

Ini doanya plus sebagai sarana penyerang gaib yang digerakkan oleh sedulur mar dan marti : ambil nafas ditahan sambil membaca doanya dengan kaki bersila tangan posisi spt yoga. apabila belum bergerak ulangi lagi mantranya berkali2 dibaca dalam hati.

SUN MATEK AJI MONTRO DIRGO
ROGOMULYO ROSO JATI INGSUN
PODO SEBO MARANG DUMADI
SURO DIRO JOYO NINGRAT
LEBUR DENING PANGASTUTI
HAYU HAYU HAYU RAHAYU
KERSANING GUSTI KANG MOHO SUCI

Sedulur pitu akan menggerakkan raga kita dengan otomatis kalau kita tidak bisa melihat gaib maka sedulur pitu akan secara otomatis menyerang gaib negatif sesuai dengan perintah kita, PASTIKAN BERHASIL, KARNA INI TIDAK MAIN MAIN
ingat efeknya pada saat merapal akan terasa panas diruangan rumah bahkan keluarga sampean akan merasakan efek panas juga. beritahukan pada anak istri saat lelaku puasa. supaya tidak kaget semoga berhasil …. Gusti MOHO SUCI tansan amberkahi putro-putro jawi Amien.

Air sumber boleh diambil dari daerah mana saja asal dari mata air asli, tuang ke dalam bak masing-2 satu sumber satu bak, bunga juga satu bak satu jenis bunga.

mengenai minyak 7 rupa minyak jadikan satu mangkuk lalu usapkan di dahi sampai leher belakang setelah mandi 7 air smoga berhasil. RAHAYU Carito sedulur 7, saknaliko pitung sedulur lagi nglakoni topo broto ono ing jero GUA Garbo ya sesebutan gua purno dumadi suwene sangang wulan sepuluh dina, tansah kepikiran si kakang barep ya sesebutan kakang kawah kang duweni laku nitahake sabdone Gusti kudu ngiring lampah brojole sijabang bayi . saknaliko wektune si kakang kawah ajak-ajak sijabang bayi nglereni anggone topo kanti rerayu ” delengen padange jagad gumebyaring bumi duh adiku tansoyo endah yen siro gelem nyawang kerlap kerlip wernane sunar kasunyatan. tanpo den pikir jabang bayi tangi sarono wat wat sakuwat gonjing guwa jabang bayi tumungkul gandeng adine ari ari.rumongso den apusi mulo jabang bayi mular tinangisan, dudu gebyaring jagad endah nanging roso adem njejet kang karoso nanging si ADI ARI-ARI kang kanggonan wicaksono tansah kekudang, ojo nangis mengko dak rewangi sarono sukmo suci, tak belani kanti pecahing dodo wutahing ludiro, mula tekane adi RAH kang kasebut getih melu metu naliko asmane disebut gandeng adi puser, jangkep teko 5 sedulur kang ngrampungi topo broto banjur teko kang senebutan Sukmo putih empune panguripan yo Mar lan Marti kang tansah ngayomi tapaning sedulur limo MAR ateges roso samar sak durunge dulur limo lahir, MARTI ateges roso lego sak wise dulur limo dilahirno. tugase mar lan marti yoiku cipto gaib wenehi pengayoman mring guru cipto (perlindungan kpd ibu) yang menghubungkan komunikasi gaib antara anak dan ibu.
apabila bayi mengalami bahaya maka ibu akan merasakannya itu tugas MAR dan MARTI.

Jangan salah yang namanya empunya panguripan itu untuk kehidupan didalam gua Garbone ibu, karna secara umum bahwa empunya kehidupan itu Tuhan. lalu cipto gaib itu roh suci yang kalau bayi sudah besar akan mendapatkan asmo (asmo) ini khusus untuk orang jawa / kejawen, makanya di arab tidak ada). ADI ARI ARI berjanji bakal ngayomi bayi nganti pecahing dodo wutahing ludiro, mulo diteruske anggone topo broto ing jero bumi, mulo iku ari ari mesti di pendem ngarep omah sarono lampu teplok ateges topo broto dolek pepadang nenuwun pengayomane Gusti Moho Suci kangge keslametane bayi. Ora ketinggalan den pesenke marang si adi puser kang empune kesarasan supoyo ngayomi lewat kesehatan. mulo yen bayi panas cukup den tempelke ing dadane bakal ora suwe temah saras. den pesenke marang adi rah yen bayi meneng bakal dikudang kudang nganti temah mesem mula bayi ngguyu dewe, den pesenke marang kakang kawahe kahanan pangane mulo yen bayi luwe/ngelak susu mesti tetek e ibune bakal kroso ngrangsemi lan metu susune.iku kabeh pesene adi ari-ari marang sedulure supoyo jogo sijabang bayine. nganti temah gede.

Cekap semanten carito kulo saking Putro Jowo, budoyo jawi ingkang kebak misteri lan seni, mugo sedoyo sageto meguru marang guru carito kanti wicaksono. hayu hayu hayu rahayu kersaning Gusti Moho Suci.

Yang membuat manusia selamat dunia akherat adalah diri kita sendiri, Tuhan sudah memberikan banyak jalan dan itu di globalkan menjadi 2 pilihan antara yang BAIK dan Jahat, barang siapa memilih jalan baik maka mereka akan diselamatkan, dalam kebenaran itu Tuhan akan membimbing dengan berbagai Roh penolong contohnya ROH SUCI, NUR MUHHAMMAD, SATRIO SEJATI, ROH KUDUS, TEDJO SUCI itu adalah nama nama Roh Tuhan yang disertakan pada manusia yang memilih kebenaran. Kebenaran adalah laku spiritual yang intinya adalah manunggal dengan TUhan , maka banyak disebutkan sebagai manunggaling kawulo marang Gusti. artinya menyatunya TUhan dalam bathin kita membuat kita selalu dibimbing Roh Tuhan dalam kebenaran ,tanpa ritualpun manusia bisa mensucikan diri dengan cara mengheningkan cipta selalu , atau lebih modern dengan berdoa meminta pengayoman dan pengampunan akan kehidupan kita mulai pagi hinga pagi. yang penting selama kita sebagai manusia mampu membuat hati Tuhan senang maka kita akan dilayakkan, artinya dalam hidup kita selalu menyenangkan hati tuhan. dengan perbuatan dan laku yang baik dan benar.
HANANIRO HANANINGSUN , WUJUD IRO WUJUD INGSUN, SIRO SIRNO MATI DENING SATRIO SEJATI, KETIBAN IDUKU PUTIH , SIRNO LAYU DENING ASMO SEJATI, Estu sebagai kadang jawa harus memegang teguh persatuan dan kesatuan darah kejawen untuk menyingkirkan liturgi dan pengertian yang telah dibelok kan ajaran asing kita harus senantiasa meminta kebijakkan dari Tuhan yang maha Kuasa , oleh sbab itu mari saudara-2 yang berdarah jawa kita kembali pada kebenaran sejati, bangkitlah ” wonten unen-2 “WIS WANCINE JOWO BANGKIT KADUNG KETITIK SILEME GABUS NGAMBANGE WATU ITEM ” sudah saatnya mereka yang berbaju putih-2 itu tenggelam dan yang berbaju hitam-2 akan bermunculan pertanda kejawen tlah bangkit menggenapi 500 tahun bangkitnya para manusia jawa dan bangkitnya gaib tanah jawa yang ditandai dengan gonjang ganjing bawono nuswantoro, eling marang sabdone Noyogenggong. nuhun rahayu.

Untuk mengetahui kemana arah kita berdoa adalah kita harus tahu hari pasaran saat itu…misalnya Sabtu Legi=14 berarti kita berdoa menghadap ke selatan…(tapi kalo sholat kita tetap menghadap kiblat…doa bersama sedulur papat limo pancer plus kakang kawah adi ari-ari bisa dilakukan kapan saja dan untuk keperluan apa saja…karena niat awalnya adalah doa dengan ditemani “saudara-saudara”…jadi bukan untuk digabung dengan lain-lain….ini adalah doa pribadi yang spesial kepada Tuhan)…kakang kawah adi ari-ari adalah pendamping kita yang paling setia..tidak pernah makan,minum,tidur…mereka yang selalu menjaga kita…kalo ingin bertemu ya harus kita sambati.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

KH Ahmad Shofawi, Tokoh Alim nan Dermawan

KH Ahmad Shofawi, Tokoh Alim nan Dermawan
Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/1) mendatang, akan mengadakan peringatan haul para sesepuh pondok, salah satunya adalah KH. Ahmad Shofawi. KH. Ahmad Shofawi, putera dari Akram bin Ikram bin Thohir lahir di Kota Solo pada tahun 1879. Selain sebagai salah satu tokoh pendiri Al-Muayyad, juga dikenal sebagai seorang pengusaha yang dermawan lagi sholeh. Juga wira’i, cermat dan hati-hati dalam menjalankan syariat, tawaddhu’ dan rendah hati. Beliau sangat menyayangi ulama dan kyai-kyai serta berbahasa Jawa halus (Kromo Inggil).
Sejak kecil, ia mendapatkan pendidikan agama terutama dari sang Bapak. Setelah menginjak usia remaja, Shofawi mondok di Pesantren yang diasuh Kiai Ahmad Kadirejo Klaten guna mempelajari dan mendalami ilmu tasawuf, Thoriqoh Naqsabandi. Di pesantren ini pula ia bertemu dengan sahabatnya, KH Abdul Mannan (ayah KH Ahmad Umar), yang kelak bersama-sama mendirikan Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan.
Saat menjadi santri, Shofawi bercita-cita menghafal Al-Quran, akan tetapi hal tersebut tidak sempat terwujud. Namun disamping itu, ia juma memiliki tiga cita-cita lainnya, yaitu; berkediaman di dekat (mangku) masjid, menunaikan ibadah haji dengan kapal berbendera Islam, dan memiliki anak-anak yang mangku (mengasuh) pondok pesantren. Cita-cita tersebut, di kemudian hari, semuanya telah terwujud.
Putera-puterinya kini menjadi pengasuh berbagai pondok, antara lain KH Rozaq Shofawi (Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Solo) dan Nyai H. Siti Maimunah Baidlowi, mendampingi suaminya KH A. Baidlowi (almarhum), mengasuh Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin di Brabo.
Kembali ke Solo, Shofawi muda kemudian menekuni dunia usaha. Di bidang dunia usaha, Kiai Shofawi terkenal sebagai pengusaha yang bonafide dan maju. Di saat orang masih menggunakan alat tenun tangan, beliau telah menggunakan alat tenun mesin, suatu yang sangat langka pada masa itu. Kualitas barang selalu dijaga, pelayanan yang baik dan barang dijual dengan layak. Kesemuanya membuat perusahaan batik dan tenun cap “Pohon Kurma” milik beliau dapat menguasai pasar Solo dan Surabaya.
Dengan kekayaannya, beliau gunakan untuk membantu berbagai macam pihak, termasuk menyediakan keperluan para pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam barisan kiai Sabilillah maupun Hizbullah yang terkenal dengan “Pasukan Lawa-lawa”.
Tak hanya itu, Mbah Kaji Sapawi, begitu sapaan masyarakat kepadanya, turut membantu pembangunan masjid dan pesantren di berbagai daerah, antara lain 3.500 meter persegi untuk membangun pesantren, madrasah dan masjid Al-Muayyad, Laweyan Solo. Kayu jati untuk masjid di pondok pesantren Krapyak Yogyakarta-pun, atas pembiayaan beliau. Pondok pesantren lainnya juga banyak dibantunya, seperti pesantren Serang Rembang, pondok pesantren Gontor Ponorogo dan lain sebagainya.
Bantuan yang berikan di masa lampau tersebut, bahkan masih diingat oleh pengasuh pesantren generasi penerusnya. Seperti yang dituturkan salah satu putera Mbah Kaji Sapawi, KH Idris Shofawi, saat diwawancarai NU Online di kediamannya, belum lama ini (14/10).
“Dulu sewaktu saya masih muda, saya pergi ke Gontor bersama sejumlah jamaah. Di sana, pendiri Pondok Gontor Kiai Zarkasyi dalam sambutannya mengatakan ketika masih membangun Pondok Gontor, ia mengirim 3 utusan ke Solo untuk mencari tambahan donatur. Salah satunya ke Mbah Sapawi. Kemudian oleh Mbah Sapawi, dicukupi biaya yang dibutuhkan,” terang Kiai Idris.
Bangun Masjid Tegalsari
Kiai Showafi, pula yang banyak mendukung berdirinya madrasah dan masjid di Tegalsari. Tanah yang menjadi tempat untuk mendirikan masjid serta sebagian yang sekarang menjadi kompleks bangunan pesantren dan sekolah MI/SD/SMP Ta’mirul Islam di Tegalsari, merupakan wakafnya. Tanah seluas 2000 m2 (lebar 40 m, panjang 50 m) tersebut, dulunya disebut gramehan yaitu tempat untuk memelihara ikan gurami.
Saat membangun masjid tersebut beliau sangat berhati-hati, karena karena beliau dikenal sebagai Kiai wira’i (cermat dan hati-hati menjalankan syari’at), suka riyadlah (prihatin demi cita-cita luhur) serta taat kepada guru dan kiai. Kewira’i-an beliau ditandai dengan beliau memerintahkan seluruh tukang harus berwudlu sebelum berkerja, agar mereka dalam keadaan yang suci juga.
Dan atas perintah ayahnya, Masjid Tegalsari dibangun dengan tiga syarat, yaitu; 1) Dilarang mencari dana dengan mengeluarkan surat edaran ke manapun., 2) Harus dibiayai sendiri (prinsip mandiri)., 3) Bila ada dermawan lain memberi bantuan supaya diterima, tetapi tidak usah meminta bantuan. Hal ini dipegang teguh dalam pendirian masjid sampai selesai. Dana-dana yang masuk harus halal. Karena ini untuk menjaga kesucian dari pembangunan masjid Tegalsari.
Kesucian Masjid Tegalsari memang benar-benar dijaga oleh pendirinya yaitu KH Ahmad Shofawi. Saat itu Indonesia masih diduduki Belanda, dan Belanda mencurigai Masjid Tegalsari sebagai tempat persembunyian pejuang kemudian Belanda masuk tanpa melepas alaskaki dan membawa anjing pelacak.
Setelah Belanda keluar dari masjid, KH Ahmad Shofawi langsung menyujikan sendiri masjid itu, 7 kali dengan air dan salah satunya dengan pasir untuk menghilangkan najis mugholladhoh (najis besar). Dalam kesucian beliau sangat berhati-hati, dalam kesehariannya beliau mencuci pakaiannya sendiri, ini dikarenakan agar beliau dapat memastikan pakaian yang dipakai benar-benar suci.
Konsisten akhir hayat
Sebagai seorang tokoh panutan di lingkup Tegalsari, bahkan wilayah Surakarta, Mbah Kaji Sapawi menjadi sosok yang benar-benar konsisten dalam menjaga dua prinsip: Quu anfusakum wa ahlikum naaran (jagalah dirimu dan keluargamu dari Api Neraka) dan wa ta’awanu ‘alal birri wat taqwa (tolong menolonglah kalian semua dalam kebaikan dan taqwa).
“Bahkan hingga jelang akhir hayatnya, Mbah Sapawi tetap ikut mengawasi pendidikan dan ibadah putera-puterinya. Seringkali ia shalat berjamaah di masjid, berada di shaf belakang putranya yang masih kecil, seperti Pak Idris dan Pak Muid untuk mengawasi sholat mereka. Setelah sahalat kalau masih gojek, beliau menyabetkan serban sebagai peringatan masih mengawasi,” ungkap salah satu tokoh Masjid Tegalsari, Ahmaduhidjan, saat disambangi NU Online, di kediamannya, beberapa waktu lalu.
Di bidang pendidikan, imbuh Mbah Ahmadu, Mbah Sapawi juga mendatangkan beberapa ulama untuk mengajarkan pendidikan agama Islam kepada puteri-puterinya. “Mbah Kiai Shofawi mengundang sejumlah kiai antara lain KH Djauhar Keprabon, KH Mawardi Sepuh Keprabon, KH Masjhud Keprabon, dan KH Asy’ari Tegalsari.untuk datang ke rumahnya dan mengajari putra-putrinya belajar ilmu agama, dan kemudian juga turut bergabung anak putri yang lain,” ungkap dia.
Keistiqomahan beliau dalam ibadah dan berhubungan baik dalam masyarakat terjaga hingga pada usia 83 tahun, tepatnya pada tahun 1962, Kiai Shofawi wafat. Jenazah beliau dimakamkan di Maqbaroh “Pulo” Laweyan Solo. Lahu al-fatihah!




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262