ARGUMENTASI SYAR’IYAH PEMBELAJARAN KAUM SUFI

Disarikan dari pemikiran al-Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulumiddin

Oleh Juru Angon

Ketahuliah, bahwa seseorang yang mengetahui sesuatu – walaupun sesuatu yang sangat sederhana – dengan melalui ilham yang tiba-tiba saja ada dalam hatinya tanpa pernah menyadarinya, maka berarti ia telah mengetahui kebenaran jalan tersebut. Dan barang siapa yang belum pernah mendapatkan pengetahuan ilhami semacam ini, hendaklah dia mempercayai tentang kebenaran adanya, karena pengetahuan semacam ini merupakan pengetahuan yang sangat tinggi tingkatannya. Hal ini diperkuat dengan dalil-dalil syara’ dan pengalaman atau kisah-kisah mereka yang mengalaminya.

Di antara dalil-dalil itu adalah firman Allah Swt: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik” (Qs. Al-Ankabut; 69).

Semua hikmah itu muncul dari hati lantaran ketekunannya dalam beribadah dan bukan disebabkan karena belajar, dengan kata lain, melalui ilham dan kasyf.

Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa yang berbuat sesuai dengan apa yang diketahuinya, maka Allah Swt akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum pernah diketahuinya dan memberikan petunjuk atas apa yang dikerjakannya sehingga ia berhak mendapatkan surga. “Barang siapa yang tidak berbuat sesuai dengan apa yang diketahuinya, maka Allah Swt akan menyesatkan apa yang telah diketahuinya itu dan (Allah Swt) pun tidak memberikan petunjuk atas apa yang dikerjakannya, sehingga ia pantas masuk neraka.”

Allah Swt berfirman: “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah Swt, Allah Swt akan memberikan jalan keluar baginya (dari semua kesulitan dan ketidaktahuan), dan menganugerahkan rizki kepadanya dari jalan yang tidak terduga” (Qs.Al-Thalaq; 2-3). Maksudnya adalah; Allah Swt menganugerahkan ilmu tanpa melalui belajar dan memberikannya kecerdasan tanpa harus berlatih.

Allah Swt berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan” (Qs. Al-Anfal; 29).

Yang dimaksud dengan “furqan” dalam ayat diatas adalah cahaya atau nur yang bisa membedakan antara yang haq dan yang batil serta dapat mengeluarkankannya dari hal-hal yang syubhat atau tidak jelas status halal-haramnya. Oleh karena itu, Rasulullah Saw dalam do’anya selalu memohon diberikan cahaya atau nur, sebagaimana nampak dalam do’a beliau berikut ini:

“Ya Allah, berilah aku nur, tambahilah aku nur dan jadikanlah nur berada dalam hatiku, dalam kuburku, dalam pendengarnku, dalam penglihatanku, dalam rambutku, dalam kulitku, dalam dagingku, dalam darahku dan dalam tulangku.”

Rasulullah Saw pernah ditanya tentang maksud kata “syaraha” dalam ayat: “Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (Qs. Al-Zumar; 22).

Jawab Rasulullah Saw: “Yakni “meluaskan atau melapangkan”, karena jika Allah Swt menempatkan nur dalam hatinya, maka dadanya akan menjadi luas dan lapang.”

Rasulullah Saw juga pernah mendo’akan Ibn Abbas:“Ya Allah, fahamkanlah ia dalam persoalan agama dan ajarkanlah ia ta’wil (kemampuan untuk menafsiri al-Qur’an-pen).”

Ali (semoga Allah Swt meridlainya) berkata: “Tidak ada sesuatu pun di sisi kami yang bisa mebuat Rasulullah Saw senang kepada kami, kecuali Allah Swt memberikan seorang hamba yang faham betul terhadap kitab suci-Nya.” Dan ini bukan diperoleh karena belajar.

Diriwayatkan, bahwa yang dimaksud dengan “hikmah” dalam ayat (“Barang siaa yang telah diberi hikmah, maka sesunggunya ia telah dikaruniai kebaikan yang sangan banyak”- Qs. Al-Baqarah; 269) adalah “pemahaman terhadap kitabullah”. Sedangkan maksud ayat (“Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); Qs. Al-Anbiya; 79) adalah Allah Swt telah memberikan kasyf kepada Sulaiman ‘alaihi salam.

Abu Darda berkata: “Seorang mukmin adalah orang yang melihat dengan nur Allah Swt dari belakang hijab yang tipis. Demi Allah Swt, sesungguhnya Allah Swt telah menempatkan cahaya atau nur kebenaran dalam hati mereka dan lidah mereka.”

Salah seorang salaf berkata: “Seorang mukmin sering disangka sebagai “kuhan” atau paranormal.”

Rasulullah Saw bersabda: “Berhati-hatilah dengan “firasat” orang yang beriman, karena ia melihat dengan “nur” Allah Swt.”

Hal itu juga diisyratkan oleh Allah Swt dalam firmannya: “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda” (Qs. Al-Hijr; 75); dan dalam ayat:“Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin” (Qs. Al-Baqarah; 118).

Al-Hasan meriwayatkan dari Rasulullah Saw, bahwa beliau bersabda: “Ilmu itu ada dua. Ilmu batin itu ada di dalam hati, dan itulah ilmu yang bermanfaat…”

Ketika salah seorang ulama ditanya tentang ilmu batin, dia menjawab: “Ilmu batin adalah salah satu rahasia Allah Swt yang diberikan ke dalam hati para kekasih-Nya. Allah Swt bahkan tidak memberikannya kepada malaikat dan manusia biasa”.

Rasulullah Saw bersabda: “Di antara umatku ada yang menjadi “muhdisin” guru dan mukallimin (ahli kalam). Sedangkan Umar adalah salah satu dari mereka.” Yang dimaksud dengan al-muhdis adalah al-mulham (orang yang diberi ilham), yakni orang yang hatinya telah dibukakan (al-kasyf) oleh Allah Swt, sehingga bisa mengetahui sesuatu tanpa menggunakan perantaraan panca indera sebagaimana orang kebanyakan.

Sedangkan al-Qur’an telah menjelaskan bahwa taqwa adalah kunci dari hidayah dan al-kasyf, yang berarti bahwa al-kasyf diperoleh tanpa harus belajar. Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa” (Qs. Yunus; 6).

Ayat di atas mengisyaratkan bahwa hanya orang yang beriman saja lah yang diberi keistimewaan untuk mengetahui semua yang diisyaratkan dalam ayat di atas.

Dalam ayat lain, Allah Swt juga berfirman: “(Al Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa” (Qs. Ali Imran; 138).

Abu Yazid al-Busthami berkata: “Bukanlah dinamakan ‘alim orang yang menghafalkan kitab, karena jika ia lupa maka ia menjadi orang yang bodoh. Yang disebut ‘alim yang sesungguhnya adalah orang yang mendapatkan ilmunya langsung dari Allah Swt tanpa menghafal atau belajar. Inilah ilmu rabbani yang diisyaratkan Allah Swt dalam firmanya (“Lalu mereka (Musa dan pembantunya) bertemu dengan seorang hamba (Nabi Khidlir) di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” – Qs. Al-Kahfi; 65).

Meskipun semua ilmu adalah berasal dari Allah Swt, tetapi ada sebagian ilmu yang diperoleh harus dengan belajar-mengajar dan ini tidak disebut dengan ilmu ladunni. Adapun ilmu ladunni adalah ilmu yang ada dengan sendirinya di dalam hati tanpa sebab-sebab yang wajar, sebagaimana biasanya pengetahuan masuk dari luar.”

Itulah beberapa uraian tentang dalil-dalil naqliyah mengenai persoalan di atas. Sekiranya kami kumpulkan semua ayat, hadits dan perkataan sahabat atau tabiin niscaya akan sangat banyak.

Adapun bukti-bukti yang berupa pengalaman juga sangat banyak, dan itu banyak dialami oleh para sahabat, tabiin dan generasai sesudahnya. Abu Bakar Ashidiq, menjelang wafatnya, pernah berkata kepada puterinya, ‘Aisyah :”Engkau akan mempunyai adik perempuan.” Pada saat itu isteri Abu Bakar sedang hamil dan ternyata memang kemudian melahirkan seorang bayi perempuan. Abu Bakar telah mengetahui sebelumnya bahwa anak yang dikandung isterinya adalah perempuan.

Umar bin Khatab juga pernah berteriak di tengah-tengah khutbahnya: “Awas, berlindunglah kalian di balik bukit itu!” Umar saat itu mengalami kasyf, yakni mengetahui bahwa di atas bukit, musuh sedang mengawasi pasukan Islam, sehingga Umar memperingatkan pasukan Islam yang saat itu sedang berperang di suatu tempat, padahal beliau sedang berada di atas mimbar masjid, tetapi suara beliau terdengar sampai ke tengah-tengah pasukan Islam. Hal ini tentu merupakan salah satu bukti karamah beliau.

Anas bin Malik menceritakan pengalamannya: “Saya bertamu ke rumah Usman bin Afan. Sebelumnya, di tengah jalan, saya bertemu dengan seorang wanita. Saya sempat meliriknya dan membayangkan kecantikannya. Ketika saya masuk ke rumah Usman, beliau berkata: “Ada salah seorang di antara kalian yang masuk ke rumahku dan sisa-sia zina nampak di matanya! Tidakkah kamu tahu bahwa zina mata adalah memandang (pada sesuatu yang dilarang)? Kamu mau bertaubat, atau saya hukum kamu?” Saya bertanya kepadanya: “Adakah wahyu setelah nabi? Jawab beliau: “Tidak, tetapi saya tahu (kejadian tentangmu) berdasarkan firasat yang benar.”

Abu Said al-Harraz berkata: “saya memasuki masjidil haram dan melihat serang faqir yang mengenakan pakaian sobek-sobek. Aku pun berkata dalam hati: “Orang ini mungkin pura-pura miskin.” Lalu dia mengundangku dan berkata: “Sesungguhnya Allah Swt mengetahui apa yang ada di hatimu, maka takutlah kepada-Nya” (Qs. Al-Baqarah; 235). Kemudian, aku pun beristighfar dalam hati dan dia berkata lagi: “Sesungguhnya Allah Swt menerima taubat dari hamba-hamba-Nya” (Qs. Al-Syura; 25), lalu dia menghilang dan aku tidak pernah melihatnya lagi.

Zakariya bin Daud berkata: “Abu al-Abbas bin Masruq berkunjung ke rumah Abu al-Fadl al-Hasyimi yang sedang sakit. Al-Hasyimi mempunyai keluarga yang banyak dan Abu al-Abbas tidak mengetahui darimana al-Hasyimi menghidupi keluarganya. Al-Hasyimi berkata: “Ketika aku bertanya dalam hati, darimana laki-laki ini bisa memberi makan keluarganya, tiba-tiba al-Hasyimi menghardikku: “Hai Abu al-Abbas, hilangkanlah pikiran yang rendah itu, karena sesungguhnya Allah Swt memiliki rahasia yang tersembunyi.”




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

ILMU PANGRACUTAN (ILMU KESEMPURNAAN WARISAN KANJENG SUNAN KALIJAGA)

“BADANINGSUN JASMANI WUS SUCI, INGSUN GAWA MARANG KAHANAN JATI TANPO JALARAN PATI, BISO MULYO SAMPURNA WALUYA URIP SALAWASE, ANA ING ALAM DONYA INGSUN URIP TUMEKANE ‘ALAM KAHANAN JATI INGSUN URIP, SAKA KODRAT IRADATINGSUN, DADI SAKCIPTANINGSUN, ANA SASEDYANINGSUN, TEKA SAKARSANINGSUN.”
“Badan jasmani ku telah suci, kubawa dalam kehidupan sejati yang tidak diakibatkan kematian, dapat sempurna abadi selamanya, di dunia aku hidup, sampai di alam sejati aku juga hidup, dari kodrat iradat KU, terjadilah apa yang KU pikirkan, apa yang KU inginkan ada dan datang apa yang KU kehendaki” (Kanjeng Sunan Kalijaga)
Itulah mantra Ilmu Pangracutan yang terkenal sejak dipergunakan oleh Sunan Kalijogo dan Syekh Siti Jenar. Dua pendekar wali tanah Jawa ini terkenal karena kemampuannya untuk meracut seketika dan tiba-tiba. Meracut artinya melepaskan nyawa dari tubuh.
Menurut Sunan Kalijogo yang mendapatkan inti sari ilmu dari Sunan Ampel —-sebagaimana manuskrip huruf Jawa Serat Kekiyasaning Pangracutan Serat Kekiyasaning karya Sultan Agung Raja Mataram (1613-1645) yang ditulis kembali pada tahun shaka 1857 / 1935 masehi oleh R. Ng. Rongowarsito —-untuk menguasai ILMU PANGRACUTAN seseorang perlu memiliki dasar kemampuan spiritual yang mapan dan mumpuni. Kemampuan spiritual itu adalah mukjizat seperti yang di alami para Nabi, atau datangnya karomah seperti para Wali, atau datangnya Ma’unah seperti para mukmin khos.
Caranya adalah menjalani apa yang disebut LAKU LAMPAH 1000. Detail lakunya sebagai berikut:
1. Menahan hawa nafsu, 1000 HARI (siang dan malam)
2. Menahan Syahwat (Seks), 100 hari (siang dan malam)
3. Tidak berbicara, topo bisu 40 hari (siang dan malam)
4. Puasa padam api (pati geni) 7 hari 7 malam
5. Melek, lamanya 3 hari 3 malam
6. Pati raga/Raga Sukma, tidak bergerak-gerak lamanya sehari semalam
Keterangan sebagai berikut: Menahan hawa nafsu, bila telah mendapat 900 hari, lalu diteruskan dengan Menahan syahwat selama 40 hari lalu dirangkap juga dengan Membisu tanpa berpuasa selama 40 hari. Adapun membisu bila sampai pada 33 hari dilanjutkan dengan, Pati geni selama 7 hari tujuh malam, setelah mendapat 4 hari 4 malam dilanjutkan dengan Jaga selama 3 hari tiga malam, bila sudah mendapatkan 2 hari 2 malam dilanjutkan dengan Pati raga/Raga Sukma  sehari semalam.
Pakar ilmu kebatinan menamakan pati raga dengan kemampuan Meraga Sukma yang sangat bermanfaat karena bisa: 1. Mendekatkan yang jauh, 2. Apa yang dipikirkan akan terjadi 3. Mendatangkan apa yang dikehendaki, 4. Sangat bermanfaat bila digunakan di jalan yang benar termasuk bila telah sampai pada sakaratul maut. 5. Sarana melatih kenyataan, supaya dapat mengetahui pisah dan kumpulnya Kawula dan Gusti.
@Waspada: Saat latihan harus serius dan dipandu oleh yang sudah menguasai karena kita akan melewati alam kematian. Bila lengah akan mengakibatkan kematian permanen.
Adapun cara Pati Raga/Raga Sukma sebagai berikut:
1. Tangan Sedekap dengan kaki lurus berdempet, menutup kesemua lubang, jari-jari kedua belah tangan saling bersilang, ibu jari bertemu keduanya, lalu ditumpangkan di dada. Dalam sikap tidur itu kedua belah kaki diluruskan, ibu jari kaki saling bertemu, kelamin diamankan agar tidak terhimpit paha.
2. Pandangan memandang lurus dari ujung hidung lurus ke dada hingga tampak lurus melalui pusar hingga memandang ujung jari. Setelah semuanya dapat terlihat lurus maka memulai menarik nafas tadi. Dari kiri tariklah kekanan dan dari arah kanan tariklah kekiri. Kumpulnya menjadi satu berada di pusar beberapa saat lamanya, maka tariklah keatas pelan-pelan jangan tergesa-gesa. Kumpulkan nafas, tanafas, anafas, nufus gaib lalu pejamkan mata dengan perlahan-lahan, mengatubkan bibir dengan rapat, gigi dengan gigi bertemu. Pada saat itulah heningkan cipta, menyerah dengan segenap perasaan yang telah menyatu, pasrah kepada diri sejati kita pribadi.
Setelah itu, baca dengan kesadaran batin dibawah ini:
MANTRA1
INGSUN DZATING GUSTI KANG ASIFAT ESA, ANGLIMPUTI ING KAWULANINGSUN, TUNGGAL DADI SAKAHANAN, SAMPURNA SAKA ING KUDRATINGSUN.
===Aku mengumpulkan Kawula Gusti yang bersifat Esa, meliputi dalam kawulaku, satu dalam satu keadaan dari kodrat-Ku=.
MANTRA 2
INGSUN DZAT KANG AMAHA SUCI KANG SIFAT LANGGENG, KANG AMURBA AMISESA KANG KAWASA, KANG SAMPURNA NILMALA WALUYA ING JATININGSUN KALAWAN KUDRATINGSUN.
===Aku sebenarnya Dzat Yang Maha Suci, bersifat kekal, menguasai segala sesuatu, sempurna tanpa cacat, kembali pada hakekat-Ku, karena kodrat-Ku.
MANTRA 3
INGSUN DZAT KANG MAHA LUHUR KANG JUMENENG RATU AGUNG, KANG AMURBA AMISESA KANG KAWASA, ANDADEKAKE ING KARATONINGSUN KANGA GUNG KANG AMAHA MULYA. INGSUN WENGKU SAMPURNA SAKAPRABONINGSUN, SANGKEP, SAISEN-ISENING KARATONINGSUN, PEPAK SABALANINGSUN, KABEH ORA ANA KANG KEKURANGAN, BYAR GUMELAR DADI SACIPTANINGSUN KABEH SAKA ING KUDRATINGSUN.
===Aku Dzat yang Maha Luhur, yang menjadi Raja Agung. Yang menguasai segala sesuatu, yang kuasa menjadikan istana-Ku, yang Agung Maha Mulia, Ku Kuasai dengan sempurna dari kebesaran-Ku, lengkap dengan segala isinya Keraton-Ku, lengkap dengan bala tentara-Ku, tidak ada kekurangan, terbentang jadilah semua ciptaanKu, ada segala yang Ku-inginkan, karena kodrat-Ku.
MANTRA 4
JISIMINGSUN KANG KARI ANA ING ALAM DUNYA, YEN WIS ANA JAMAN KARAMAT KANG AMAHA MULYA, WULU KULIT DAGING GETIH BALUNG SUNGSUM SAPANUNGGALANE KABEH, ASALE SAKA ING CAHYA MULIHA MARING CAHYA, SAMPURNA BALI INGSUN MANEH, SAKA ING KODRATINGSUN.
===Aku meracut jisim-Ku yang masih tertinggal di alam dunia, bila telah tiba di zaman keramatullah yang Maha Mulia, bulu, kulit, kuku, darah, daging, tulang, sungsum keseluruhannya, yang berasal dari cahaya, yang berasal dari bumi, api, angin, bayu kalau sudah kembali kepada anasir-Ku sendiri-sendiri, lalu aku racut menjadi satu dengan sempurna kembali kepada-Ku, karena kodrat-Ku.
MANTRA 5
AKU MENARIK ANAK-KU YANG SUDAH PULANG KERAHMATULLAH, KAKI, NINI, AYAH, IBU, ANAK DAN ISTERI, SEMUA DARAH-KU YANG MEMANG SALAH TEMPATNYA, SEMUANYA AKU TARIK MENJADI SATU DENGAN KEADAAN-KU, MULIA SEMPURNA KARENA KODRAT-KU. AKU MENGUKUT KEADAAN DUNIA, AKU JADIKAN SATU DENGAN KEADAANKU, KARENA KODRAT-KU. KETURUNANKU YANG MASIH TERTINGGAL DI ALAM DUNIA, SEMUANYA SEMOGA MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN, KAYA DAN TERHORMAT, JANGAN SAMPAI ADA YANG KEKURANGAN, DARI KODRAT-KU.
MANTRA 6
AKU MENGAMALKAN AJI PENGASIH, KEPADA SEMUA MAHKLUK-KU, BESAR, KECIL, TUA, MUDA, LAKI-LAKI, PEREMPUAN, YANG MENDENGAR DAN MELIHAT SEMOGA WELAS ASIH PADAKU, KARENA KODRAT-KU.
MANTRA 7
AKU MENERAPKAN DAYA KESAKTIAN, KEPADA SEMUA MAHKLUK-KU, BARANG SIAPA YANG TIDAK MENGINDAHKAN AKU, AKAN TERKENA AKIBAT DARI KESAKTIAN-KU, KARENA KODRAT-KU.
Setelah selesai membaca mantra di atas, hati ditenangkan dan rasakan sensasinya. Kadang muncul sesak nafas namun harus ditertibkan lagi selalu ingat pada Tuhan dan sentosa. Penting untuk menjaga agar jangan sampai kacau balau pernapasan karena nafas itu ikatan badan berada di hati dan menjadi jembatan yang menghubungkan antara fikiran dan hati.
Bila sudah begitu roh larut lalu terasalah kram seluruh organ tubuh, mengakibatkan mata menjadi kabur, telinga menjadi lemas, hidungpun lemah lubang hidung menciut, lidah mengerut, akhirnya cahaya suram, suara hilang, yang tinggal hanyalah hidupnya fikir dan dzikir saja.
Kita akan merasakan nikmat pada seluruh bagian tubuh, melebihi kenikmatan ketika mengeluarkan rahsa saat bersenggama. Pada saat itulah di batin akan muncul tekad yang kuat bahwa kita ini hidup langgeng karena ada Dzat yang Maha Hidup di dalam diri kita dan kita akan karam dimabuk rindu pada DZAT-NYA…. wallahu’alam.
Begitulah sedikit yang bisa saya sampaikan dan mohon maaf bila ada kekurangan. Wassalamualaikum wr wb.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

SHOLAWAT MAJEMU’ATIL MUBAROKAH

SHELAWAT MAJEMU’ATIL MUBAROKAH : ARTINYA KUMPULAN SELURUH BAROKAH (BERKAT).

Assalamu’alaikum Wr,Wb

Pada kali izinkan saya kepada saudara-saudaraku di KOS untuk berbagi tentang Shelawat yang penuh berkah,

 

Disini hanya sebahagian kecil kami gambarkan beberapa faedahnya, sebagaimana 4 sahabat Rasululullah S.A.W dan sahabat2nya yang lainya. Masing2 memberi gambaran dan pendapat2 mereka atas doa ini, setelah mereka mendapatkanNya dari Nabi Muhammad Rasulullah S.A.W.

Selain itu, banyak lagi sahabat2 yang lainya memberikan gambaran atas barokah yang ada dalam doa ini, baik untuk keperluan dunia dan akhirat.


Pada suatu saat pernah Rasulullah S.A.W berkata kepada Jibril a.s :
”YA JIBRIL A.S BERITAHUKAN AKU, APA SEBENARNYA YANG TERLEBIH BAIK UNTUK-KU. SAMPAIKAN PADA UMATKU. ”Kemudian Jibril a.s berkata : ”YA RASULULLAH S.A.W, TIDAK SATU MAKHLUK MANUSIA PUN TAHU, YANG SELAMA HIDUPNYA DIDUNIA 1 X (SATU KALI) SAJA IA MEMBACA DOA INI, MAKA AKAN BERCAHAYA2 TUBUHNYA DIDALAM SURGA KELAK. Maka Rasulullah berkata kepada Jibril a.s. ”AJARI AKU YA JIBRIL A.S DOA INI UNTUK UMAT2KU.”

Menurut keterangan salah seorang sahabat Rasululullah S.A.W yang selalu ia memperhatikan Rasulullah pada saat beliau sholat, tidak pernah Rasulullah S.A.W meninggalkan doa ini setiap harinya dibaca Rasulullah S.A.W (3 X).

Diantara Barokah Dan Kegunaanya Sebahagian Kecil Adalah :

BARANGSIAPA PADA MALAM JUMAT MEMBACA DOA INI DALAM KEADAAN SUCI, MAKA TURUNLAH 100 MALAIKAT DARI LANGIT MEMOHONKAN BERKAT KEPADA ALLAH S.W.T UNTUK SI FULAN ITU.

APABILA INGIN SESUATU HAJAT DIKABULKAN ALLAH S.W.T, MAKA SHOLATLAH IA 2 RAKAAT (SHOLAT HAJAT), KEMUDIAN SESUDAH ITU IA BERDOA DENGAN DOA INI 100 X, MAKA BERIBU RIBU MALAIKAT MENDOAKANNYA (YAITU TURUT MEMOHONKAN PERMINTAAN ORANG ITU) KEPADA ALLAH S.W.T.

APABILA SESORANG DISURATKAN DIATAS KERTAS,LALU DIBAWANYA KEPERGIAN, MAKA SELAMATLAH DAN JAUH DARI SEGALA YANG MENYETERUINYA. SERTA IA SELALU DIDALAM LINDUNGAN ALLAH S.W.T.

DAN BARANGSIAPA INGIN SUPAYA HAFAL AL-QURAN, MAKA DIBACANYA DENGAN NIAT IKHLAS DAN SUCI HATINYA DIBACANYA 100 X SELESAI SHOLAT MAKA DIKABULKAN NIATNYA ITU.

Dua puluh satu rahmat yang Allah berikan pada doa Majemu, Atil Mubarokah yang tersebut dibawah ini.

BERCAHAYA DIRINYA DI ALAM BARZAH.
TERHINDAR HURUHARA DUNIA DAN AKHIRAT.
JAUH DARI GODAAN SYETAN DAN JIN.
JAUH DARI SIHIR DAN SANTET.
PEMBUKA PINTU REZEKI.
DIJAUHKAN DARI FITNAH.
MENGHINDARI PENYAKIT TA’UN.
DIBUKAKAN PINTU RAHMAT.
HIDUP KITA DISEGANI ORANG.
MUDAH MENGHAFAL ILMU.
DIBUKAKAN PINTU HIJAB.
DIHORMATI PENDUDUK DUNIA.
DIPANJANGKAN UMUR.
JAUH DARIPADA BALA DAN WABAH.
DITUNAIKAN HAJATNYA DIDUNIA.
DIPERTEMUKAN DENGAN NABI MUHAMMAD S.A.W.
AMAN DALAM RUMAH TANGGA.
DIBERIKAN AMPUNAN DOSA2.
TERHINDAR DARI AZAB KUBUR.
DIBERIKAN DERAJAT YANG TINGGI.
MENDAPAT RIZKI YANG BERKAH.
#INILAH SHELAWAT MAJEMU’ATIL MUBAROKAH#

BISMILAHIRRAHMANIRRAHIM.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL MURSALIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL MUJAAHIDIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDISY SYAAHIDIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL KHO’IFIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL KHOSYI’IIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL THO’I IN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIT TA’IBIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL ‘A’BIIDIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL HAAMIDIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDISH SHOOLIHIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIR ROKI’IIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIS SAAJIDIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL QA’IMIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL QAA’IDIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL MUTTAQIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL MUSTAGHFIRIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIN NADIMIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDISY SYAAKIRIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL HAAFIZIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIDZ DZAAKIRIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL ‘AAQILIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL MUHSINIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL AKROMIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL MUNDZHIRIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL MUBASYIRIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDITH THOYYIBIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIN NABIYYIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDIL ‘ALAMIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN NABIYYIZ ZAKIYYIN NAQIYYI.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADINNIL QUROYSYIYYIL HAASYIMII.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADINIYILL’AROBIYYIL MUKARROMI YAUMILQIYAMAH.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SAYYIDI AHLIL JANNAH.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SHOHIBIL MAQAMIL MAHMUD.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN SHOHIBISHIROOTHILL MUSTAQIM.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIN AFDHOLIL AWWALIN WAL AKHIRIIN.

ALLAHUMMA SHOLLI WA SALLIM ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMMADIW WA’ALAA JAMI’IL AMBIYAA’I WAL MURSALIIN WA’ALAA JAMII’ILMALAIKATIL MUQARROBIIN WA’ALAA’IBAADILLAHISHOLIIHINA MIN AHLISSAMAWAATI WA AHLIL ARDHIINA WA ‘ALAINAA MA’AHUM AJMA’IIN.BIRROHMATIKA YAA AR HAMARROHIMIIN.

INILAH SEBAHAGIAN BERKAT DOA INI, YAA ALLAH YAA ROBBI, YANG MAHA RAHMAN DAN RAHIM DIDALAM SEGALA UJUD KEBESARAN ENGKAU YAA ALLAH S.W.T. RAHMATILAH DIDALAM RIDHA DAN KASIH SAYANG MU BAGI MEREKA YANG SELALU MEMBACA DOA INI DIDUNIA DAN DIAKHIRAT KELAK. WALLAHU-MASTA’AN. WABILLAHI TAUFIK WALHIDAYAH SUMMASSALAMU ‘ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH.

DOA KHUSUS SELEPAS MEMBACA SELAWAT INI.

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM.
ILAAHI YAA ALLAH, HANYA KEPADA ENGKAU HAMBA MOHON BERLINDUNG DARI GODAAN JIN, SHAITON, DAN KEJAHATAN MANUSIA ZAHIRBATIN SERTA DARI HURUHARA DUNIA DAN AKHIRAT. YAA ALLAH……….. (NIAT DAN HAJAT). YAA ALLAH, YAA RAHMAN YAA RAHIM, YAA KAHFI, YAA GHANI, YAA FATTAH, YAA ROZZAQ (DAN LAIN2 NAMA ALLAH), DENGAN BERKAT DOA MAJEMU’ ATIL MUBAROKAH INI YAA ALLAH, DAN ENGKAULAH YANG MELINDUNGI DAN SYAFAAT JUNJUNGAN RASULULLAH S.A.W, SERTA DENGAN RIDHO ENGKAU YAA ALLAH….ILAHI ANTA MAQSUDI WA RIDHO KAMATLUBI, (3X) A’TINII MAHABBATAKA, WA MA’RIFATAKA (KEPADA MU LAH YAA ALLAH YANG AKU HADAPKAN, ENGKAULAH YANG AKU CARI DAN KEREDHAAN MU YANG AKU HENDAK.

WALLAHU’ALAM.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262