Secara Umum– Mangsa “Saddha”
Orang yang terlahir pada Mangsa “Saddha” mempunyai watak kembar, pada umumnya orang “Saddha” mempunyai kecerdasan yang luar biasa. Selain kecerdasannya juga mempunyai Feeling yang kuat pula. Sehingga langkahnya lebih berhati-hati. Bergaul dengan orang “Saddha” pada umumnya sangat menyenangkan.
Karena kecerdasan otaknya, maka orang “Saddha” dapat membantu untuk memecahkan berbagai kesulitan sahabat-sahabatnya. Ditambah lagi keistimewan orang “Saddha” yang pandai bergaul dan dapat menempatkan diri dengan tata kesopanan dan penampilan yang berkesan. Sehingga banyak orang senang padanya.
Tetapi sayangnya orang “Saddha” tidak dapat membut suatu keputusan yang tepat. Walaupun dia mempercayai seseorang, tetapi di lubuk hatinya merasa curiga kepada orang kepercayaannya itu. Begitu pula dalam hal pekerjaan yang dilakukan hanya bersiap coba-coba. Akibatnya dia tidak akan mendapatkan suatu keuntungan apa pun dari jerih payahnya itu. Karena sebelum pekerjaan itu tuntas sudah ditinggalkan. Keputusan-keputusannya sering mendua, dalam keraguan-keraguan. Dalam waktu yang relatif singkat keputusannya dapat berubah lagi.
Oleh karenanya sering membuat orang kebingungan atas keputusannya. Karenanya orang “Saddha” dapat tergolong sering ingkar janji. Sering terseret dalam kesulitan yang bersumber dari ulahnya sendiri, yang semula bertujuan untuk menolong orang lain. Tetapi sangat berlebihan, sehingga dia tidak dapat menyelesaikannya.
Maka dia yang harus menanggung segala akibatnya. Dalam penampilan orang “Saddha” tampak selalu rapi, dengan rambut yang tersisir rapi. Kerapian menjadi kunci kemantapan langkah orang “Saddha” dalam pergaulan. Sehingga mendudukan dia dalam tempat yang terhormat, ditambah dengan tutur kata dan sopan santun yang baik.
Maka orang sering mengagumi dan sekaligus memanfaatkan segala kekurangan yang pernah diperbuat orang “Saddha” sebelumnya. Kerapkali mengalami kesulitan keuangan dan selalu saja mendapat bantuan dri orang-orang yang berada disekitarnya. Sebaliknya kalau orang “Saddha” mendapat rejeki lebih, dibaginya rejeki itu kepada orang lain. Hatinya selalu tersentuh dan sedih, kalau menyaksikan orang sedang dirundung kesusahan.
Dalam hal pendidikan, orang “Saddha” sangat mudah menerima pelajaran, bahkan dapat mempelajari hal-hal yang tidak mungkin dipelajari oleh orang lain. Baik itu tentang Sains maupun Spiritual.
A. Keadaan Fisik .
Orang kelahiran mangsa “Saddha” bentuk tubuhnya tinggi besar, baik Pria maupun Wanitanya. Wajahnya bulat telur dan licin dengan mata bulat tajam. Bibrinya tipis dan alisnya tebal. Walaupun bentuk tubuhnya tinggi besar tetapi tidak berotot. Kalau berjalan seperti tidak menginjak tanah. Langkahnya lebar tetapi tidak tergesa-gesa, keapala menunduk seolah menghitung langkahnya yang kalem.
B. Keadaan Masa Kanak-kanak .
Anak-anak kelahiran Mangsa “Saddha” pada usia balita bentuk tubuhya kurus. Sering rewel dan malas makan. Bahkan sering pula menderita sakit panas.
Ketika sudah mulai berkembang dan menginjak usia sekolah, maka sering mengjukan banyak pertanyaan yang sulit kepada orang tuanya. Karena sifat anak “Saddha” serba ingin tahu.
Sejak masih kanak-kanak sudah tidak mau dikalahkan, apalagi diperintah. Dia menghendaki kebebasan, tidak diperintah, tidak didikte oleh siapapun.
Sering pula berbantah, biasanya anak “Saddha” selalu menang. Bahkan dengan orang tua sendiri sering berdebat, tetapi karena biasanya anak “Saddha” kata-katanya besar, maka orang tua pun tidak dapat berkata apa-apa selain mengelus dada.
Dalam olah pikir, anak “Saddha” telah mulai mengembangkan pikirannya dari buku bacaan maupun menanggapi dari kata-kata orang dewasa disekelilingnya. Senang merenung dan mempergunakan khayalan pikirannya. Sehingga dengan demikian dia sering terserang penyakit batuk dan paru-paru.
Rasa kasih sayangnya sangat tinggi, khususnya terhadap sesama kanak-kanak dan juga tidak terusik bila sedang bermain.
Pada umumnya pertumbuhan tubuh anak “Saddha” sangat cepat besar. Lebih banyak mempergunakan emosinya dari pada mempergunakan logika. Sehingga sering merasa kurang puas terhadap keadaan lingkungannya.
C. Keadaan Masa Remaja .
Keadaan masa kanak-kanak adalah masa Remaja. Maka apa yang dialami remaja “Saddha” selanjutnya adalah pembawaan dari masa kanak-kanaknya dulu. Senang bertanya, banyak mempergunakan perasaan daripada fikiran, selalu merasa kurang puas, menginginkan ketenangan. Merasa dirinya selalu diperlakukan kurang adil oleh lingkungannya. Akhirnya sering merenung, Mengolah pikiran dan ketegangan syaraf.
Dalam dunia pendidikan remaja “Saddha” umumnya berhasil. Karena dia gemar belajar dan membaca buku-buku ilmu pengetahuan. Bahkan senang pula membaca buku-buku Biografi Tokoh Dunia Ilmu Pengetahuan maupun Politik, dan orang-orang yang kurang berhasil didunia. Dari buku-buku itulah dia akan berkhayal dengan judul “Kalau Aku..”.
Khayalan itu akan berkembang menjadi suatu cita-cita.
Tetapi karena sifatnya yang selalu mendua, maka keputusannya sering berubah-ubah. Walaupun begitu, untuk membuktikan cita-cita-nya itu, orang “Saddha” berusaha juga. Setelah dia menyadari bahwa dirinya tiada ketentuan yang logis, maka berusaha menekan diri. Mempergunakan waktunya se-efisien mungkin. Barulah dia dapat membuktikan kebenaran janjinya, tetapi hal itu jarang sekali terjadi bagi orang “Saddha”.
Dalam dunia bisnis tidak akan berhasil, karena tidak punya ketetapan hati. Lagi pula banyak mempergunakan perasaan daripada pikiran. Pedagang harus mempergunakan pikiran untuk menggapai keunutungan. Kalau mempergunakan perasaan, akhirya akan lemah dan menyerah.
Hubungannya dengan masyarakat lingkungannya cukup baik. Karena itikadnya yang baik dapat diterima oleh masyarakat, maka dia mau berkorban apa saja untuk kepentingan masyarakat. Bahkan jiwa berkorbannya itu sangat kuat dan merepotkan dia sendiri.
Tetapi kalau masyarakat sekelilingnya mengacuhkan padanya, dia pun akan berbuat serupa. Yang sebenarnya terjadi, Karena masyarakat tidak tahu kemauan orang “Saddha” itu.
Yang paling bermanfaat adalah kalau orang “Saddha” itu menjadi Tokoh Masyarakat, Pemimpin Partai Politik, Asosiasi, Pimpinan Organisasi atau kelompok kegiatan apa saja. Karena dengan demikian dia akan mendapat kesempatan menyampaikan gagasan-gagasan yang umumnya cemerlang dan memajukan Organisasi yang di Pimpinnya itu.
D. Ciri Khas Yang Mencolok .
Tanda khas yang dimiliki orang kelahiran mangsa “Saddha” terutama pada Postur tubuh yang Jangkung dan Tidak Berotot.
Penampilannya malu-malu kucing, dengan dandanan rapi, rambut tersisir rapi. Tingkah lakunya lembut dan sopan.
Menilik kebiasaan sehari-hari, orang “Saddha” mempunyai kebiasaan tidak mau diam. Selalu ada-ada saja yang dikerjakan. Mengerjakan apa saja, walaupun pekerjaan itu tidak berguna.
Dalam pergaulan, kalau kita menemui seseorang yang tidak mau dikalahkan bicarannya dan selalu menonjolkan “Aku”nya, itulah salah satu watak orang “Saddha”.
Begitu pula kalau ada seseorang yang memberikan bantuan kepada sahabatnya hingga berlebih-lebihan hingga dia sendiri mendapat kesulitan, itupun termasuk perilaku orang “Saddha” Kalau pria banyak dikerumuni cewek-cewek atau biasa disebut “PlayBoy”.
E. Ikatan Persahabatan .
Dalam tata kehidupan ini ada berpasang-pasang, siang dan malam, pria dan wanita, baik dan buruk, susah dan gembira dan begitu pula dalam pergaulan.
Sahabat adalah orang yang termasuk dekat dengan kita, sahabat lebih dari kawan lebih pula dari saudara.
Karena sahabat tempat kita mencurahkan perasaan dan mempercayakan rahasia pribadi.
Maka untuk mendapatkan sahabat itu juga tidaklah gampang. Tidak segampang mencari kenalan atau kawan. Adalah hubungannya dengan jiwa, perasaan yang paling dalam.
Tentu saja kecocokan diantara dua hati.
Bagi orang “Saddha” sahabta yang paling cocok adalah orang “Kapat” dan selain itu cocok pula dengan orang kelahiran mangsa “Kawolu”.
Persahabatan “Saddha” dengan “Kapat” ini ibarat tempat nasi mendapat tutup, biasa saling mengisi dalam hal berkarya. Si “Saddha” pencetus ide-ide dan si “Kapat” yang mempertimbangkan, sehingga terwujud cita-cita orang “Saddha” itu. Tidak hanya bergantung diatas bintang. Begitu pula dengan orang “Kawolu”, bagaikan Gayung bersambut
F. Keadaan Kesehatan .
Orang kelahiran “Saddha” pada umumnya tingkat kesehatannya kurang baik. Sejak masih kanak-kanak sering kena penyakit, Sakit Kepala, Batuk dan Radang Paru-paru.
Penyakit itu akan terbawa ketika mencapai usia Remaja dan menjadi Orang Tua. Maka lebih baik memelihara kesehatan dari pada mengobati setelah tertimpa penyakit.
Kelemahan dirinya telah diketahui, yaitu bagian Paru-paru, khususnya bagi mereka yang terlahir pada hari Minggu Pon.
Menjaga kesehatannya dengan bersenam kebugaran setiap pagi. Berolah raga yang ringan-ringan saja, seperti lari pagi atau bulu tangkis. Jangan terlalu memaksakan diri. Minum air jernih setiap pagi sebanyak Satu Liter.
Bagi mereka yang terlahir pada hari Selasa Kliwon jangan terlalu banyak berangan-angan dan berkhayal, karena dapat terganggu kestabilan Jiwa dan dapat terkena gangguan Syaraf. Karena kelemahannya terletak di Otaknya dan juga di Jantung. Dianjurkan Senam dan Ber-Olah Raga teratur.
G. Pekerjaan Yang Cocok/Karier .
Bagi orang “Saddha” bidang pekerjaan yang cocok khususnya yang ada kaitannya dengan dunia Seni. Walau begitu para Pakar Astrolog Jawa telah mengelompokan orang kelahiran Mangsa “Saddha” dalam Tiga Kelompok, masing-masing kelompok ditinjau dari Hari Kelahirannya sebagai berikut :
“EKA” - Kelompok I : Mereka yang telahir pada Hari Minggu, Hari Rabu dan Hari Jumat. Mereka yang terlahir dalam kelompok ini, pekerjaan yang cocok untuk ditekuni adalah Seni :
Pengarang
Wartawan
Penulis Skenario Film
Sinetron dan Teater.
Selain itu berbakat pula sebgai penggerak Massa
“DWI” – Kelompok II : Mereka yang terlahir pada Hari Senin. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini mempunyai lapangan kerja yang cocok adalah sebagai :
Pengacara
Notaris
Sekretaris
Guru
Tetapi paling cocok sebenarnya sebagai Pelukis.
“TRI” – Kelompok III : Mereka yang terlahir pada Hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Mereka yang terlahir pada kelompok ini, mempunyai kesempatan kerja pada bidang
Per-Surat Kabaran dibagian Percetakan dan Layout.
Kedokteran
Sebagai Pemandu Wisata
Atau Sebagai Pegawai Negeri
Dapat pula bekeja pada sebuah Perusahaan Swasta, sebagai apapun.
Tetapi yang paling cocok dan bebas dari campur tangan orang lain adalah sebagai Penerbit.
H. Gambaran tentang Rejeki .
Pada umumnya orang kelahiran mangsa “Saddha” penghidupannya kurang baik. Semua itu dapat terjadi karena orang “Saddha” selalu Bimbang dan men-Dua Hati, maka banyak kesempatan emas yang terlepas. Begitu pula dalam mengerjakan segala sesuatu sering terburu-buru, yang akibatnya sering berbuat kesalahan. Sehingga pekerjaannya itu sia-sia dan menanggung rugi. Dengan demikian selalu kekurangan uang dan selalu dirundung hutang. Walau begitu, Pakar Astrolog Jawa telah mengelompokan orang kelahiran mangsa “Saddha” itu menjadi 3 (Tiga) kelompok, sebagai berikut :
“EKA” - Kelompok I : Mereka ini adalah kelahiran Hari Minggu, Hari Rabu dan Hari Jumat. Mereka yang terlahir dalam kelompok ini, rejeki dan penghidupannya agak kurang baik, dia harus berjuang gigih untuk memperjuangkan kehidupannya.
Tetapi setelah usia 30 tahun bagi mereka yang terlahir pada Minggu Wage, Rabu Wage, Minggu Pon, Rabu Legi, Jumat Kliwon, Minggu Paing, Rabu Pon, Rabu Kliwon, Jumat Paing, sedangkan selain Weton-weton tersebut, maka harus banyak berjuang dan jangan berputus asa.
“DWI” – Kelompok II : Mereka adalah yang dilahirkan pada Hari Senin. Mereka yang terlahir pada kelompok ini mempunyai nasib yang lebih baik dari yang pertama. Tetapi sering pula mengalami kesulitan karena sikapnya yang mendua, pembimbang dan kurang tegas mengambil sikap. Tetapi setelah usia 30 tahun bagi yang lahir Senin Legi, Senin Pon, Senin Kliwon, dan bagi mereka yang tidak masuk dalam catatan ini jangan berkecil hati, karena akan baik juga pada usia mencapai 35 tahun. Pada hari Tua akan mencapai keberhasilan setelah dapat mengetahui Jati Dirinya, akan lebih berhti-hati dalam langkahnya.
“TRI” – Kelompok III : Mereka yang terlahir pada Hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini keadaan penghidupannya baik sekali. Semua itu dapat terjadi karena orang yang terlahir dalam kelompok ini agak Realistis. Mau menyesuaikan rasio. Walaupun sifat Bimbang dan Keraguan itu ada, tetapi dapat terkendalikan dengan pikiran yang sehat dan Realistis. Dalam usia 24 tahun sudah mulai baik ekonominya, mereka itu adalah kelahiran di hari Kamis Legi, Satu Legi, Sabtu Kliwon, dan yang terlahir pada weton lainnya, maka mulai berhasil pada usia 29 tahun.
Teapi pada umumnya kelahiran kelompok ketiga ini akan mengalami kehidupan yang baik di hari tua, kaya raya dan bahagia, Amin.
I. Saat Yang Tepat Untuk Mengerjakan Sesuatu .
Orang kelahiran mangsa “Saddha” akan menemukan suatu ketika yang baik dan sangat terkesan. Waktu itu adalah saat sinar terang terpancar dari kedudukan mangsa “Saddha” pada tanggal 18 Pebruari.
Lebih-lebih kalau tanggal tersebut jatuh pada hari Rabu atau Sabtu.
Karena pada hari-hari tersebut dapat dipergunakan untuk segala keperluan yang penting. Akan berhasil dengan baik sampai dikemudian hari membawa keberuntungan.
J. Hobi .
Orang kelahiran mangsa “Saddha” mempunyai berabagai hobi, antara lain :
Melukis termasuk Koleksi Lukisan
Seni Tari dan Seni Pentas
Mendaki Gunung dan Alam terbuka
Membaca, Buku-buku Fiksi dan Non-Fiksi
Belajar Autodidak
Mendengarkan Musik, Pop, Bebas dan Irama Tenang.
Mempelajari Ilmu Spiritual, Parapsikologi
Pesta dan makan Enak
Koleksi Barang Kuno, termasuk Pusaka Keris.
Demikian Beberapa Hobi yang dinikmati oleh kelahiran mangsa “Saddha” sebagai suatu perwujudan gejolak jiwa.
K. Jodoh (Calon Suami/Istri yang tepat ).
Dalam hal perjodohan bagi orang “Saddha” tidaklah terlalu sulit, karena didalam pergaulan sehari-hari cukup menarik dan dapat pengagumnya, baik itu “Saddha” pria maupun wanita.
Tetapi pacar yang bakal jadi pasangan hidupnya telah ditentukan kecocokannya, keharmonisannya dan benar-benar langgeng abadi.
Bagi orang “Saddha” yang paling cocok adalah dengan orang kelahiran pada mangsa “Kapat”, tetapi juga dapat cocok dan serasi dengan kelahiran mangsa “Kawolu” dan cocok pula dengan sesama kelahiran mangsa “Saddha”.
Garis-garis perjodohan itu merupak suatu kesimpulan para Astrolog Jawa. Tetapi tidak menutup suatu kemungkinan untuk menikah dengan kelahiran pada mangsa yang lainnya. Namun ada kendala yang berakibat rumah tangga itu akan retak dan tidak harmonis, bahkan bisa terjadi peristiwa ‘Pisah Ranjang’ walaupun tampak dari pandangan umum rukun dan satu rumah.
L. Batu Permata .
Orang yang terlahir pada mangsa “Saddha” dapat mempergunakan beberapa batu permata yang sesuai dan mendatangkan rasa percaya diri.
Beberapa jenis Batu Permata itu adalah sebagai berikut :
Aquamarin (Batu sinar laut hijau)
Batu permata ini warnanya hijau, ada pula yang biru laut. Bagus sekali untuk Aksesories, baik sebagai Batu Cincin maupun Liontin dan Bros. Khasiatnya dapat mencegah sakit lever, sakit pencernaan dan lemah badan.
Emerald (Jamrud Hijau)
Jamrud hijau merupakan batu permata yang cocok bagi orang kelahiran mangsa “Saddha” selain keindahannya sebagai Aksesories, berkhasiat pula untuk melindungi dari Sakit Kepala.
Agaat (Akik-Berbagai warna)
Batu permata ini umumnya untuk batu cincin. Khasiatnya dapat untuk mencegah skit panas demam, sakit perut dan batuk-batuk.
M. Warna Yang Serasi .
Ada beberapa jenis warna yang cocok dan ideal bagi orang kelahiran mangsa “Saddha” yaitu warna-warna yang paling apik untuk busana, interior, maupun karpet lantai dan mebel. Warna itu adalah sebagai berikut :
Putih
Kuning
Biru Muda
Dengan warna tersebut orang kelahiran mangsa “Saddha” akan merasa cocok dan apik. Sehingga dalam penampilannya dapat bersikap optimis pula.
N. Bunga .
Pemilih bungapun, tidaklah sembarang pilih asal bunga. Karena salah pilih bisa runyam jadinya. Bagi orang mangsa “Saddha”, ada beberapa jenis bunga yang cocok dan seperti warnapun, bunga bisa mendatangkan inspirasi dan asumsi bagi seseorang.
Bunga-bunga yang cocok bagi orang “Saddha” sebagai berikut :
Bunga Melati
Bunga Gadena atau Ceplok Piring
Bunga Lely Putih
Bunga Anyelir
Bunga Gradiol Biru
Bunga Anggrek Bulan
Itulah beberapa jenis bunga yang apik dan mendatangkan pengaruh kepada orang kelahiran mangsa“Saddha”, baik untuk dipasang diruang tamu, dikamar tidur dan dikantor.
Demikianlah data-data yang berhasil di himpun dari kelahiran seseorang pada mangsa “Saddha”, yang lamanya orbit selama 41 hari. Masuk dalam mangsa “Saddha” Wuku Sint (1), Rasi Gemini, Wuku Maktal (21) dan Wuku Galungan (11).
Perjalanan mangsa memasuki kedudukan Wuku di langit sebelah Timur Laut. Dengan ditandai oleh Musim Kemarau dan Candranya “Air Lenyap dari Tempatnya”
0 thoughts on “Mangsa “Saddha” (13 Mei – 22 Juni)”