celetukan segar
Aji Wewe Putih, merupakan ajian kategori Aji Panglimunan
(menghilang/menyamarkan diri). Aji Wewe Putih ini terdiri dari
beberapa varian lafal yang berbeda. Jumlah puasa yang harus dijalankan
juga tak sama, meskipun menggunakan puasa ngebleng. Di samping itu,
laku pengiring yang dilakukan pun berbeda. Ada yang memakai kain kafan
(atau asal putih), mandi kembang, sholat hajat, dan lain sebagainya.
Di bawah ini ada tiga contoh variannya :
1. “Bismillaahirrahmaanirrahiim. Ingsun amatak ajiku si wewe putih.
Wewe putih gendhongen aku. Kudungana mega mendhung cat tan katon. Wong
sewu padha lamur. Pitos tan ana weruh. Sangka kersaning Allah.”
2. “Bismillaahirrahmaanirrahiim. Ingsun matek ajiku wewe putih.
Nganggo kemul mega putih. Kang maya-maya tan kena sinawang ing mata,
tan katon saking kersaning Allah.”
3. “Sallalahu alaihi wasalam. Ingsun nggugah sedulur ingsun si wewe
putih, kang kinemulan mega putih, sinawang maya-maya datan katon. Bis
teguh, ning luput, jubah cupet 3x, cupet saking kersaning Allah,
turuk’e nini buntet, peline si kaki cupet, cupet, cupet ,cupet, saking
kersaning Allah.”
Dilihat dari pilihan kata, varian 1 dan 3, diduga berasal dari
Jawa-Tengahan. Sedangkan varian kedua, dimungkinkan asli dari
Jawa-Timuran. Dalam segi pemakaian, nampaknya varian 1 yang paling
populer.
Seperti ajian lain yang beraroma Agama Islam, ada yang menggunakan
Paham Basmalah (maksudnya diawali dengan Basmalah), ada yang memakai
Paham Sholawat (maksudnya diawali dengan Sholawat). Demikian juga
halnya dengan Aji Wewe Putih ini.
Selain itu, beberapa ajian yang dianggap bisa disalah-gunakan,
biasanya ada penangkalnya, begitu juga dengan Aji Wewe Putih ini.
Penangkal dari aji ini, salah satunya disebut Amalan Siluman Putih.
Amalan ini mampu membuat penggunanya dapat melihat orang yang memakai
Aji Wewe Putih. Meskipun amalan ini pula sebenarnya termasuk kategori
Aji Panglimunan
0 thoughts on “AJI WEWE PUTIH”