NADI ALI KABIR

Herjuno Boudhitama

Khasiatnya:

-bila mengalami perkara sulit dibaca 7x selesai sholat hajat malam

-bila ingin atasan/pembesar mengasihinya,bila ingin menghadap pada hari itu dibaca 3x dengan niat agar dikasihi pembesar tersebut.setelah dibaca tiupkan ke bahu kanan lalu bahu kiri

-bila ingin berkecukupan dalam harta dibaca 9x setelah sholat shubuh

-ingin menundukan orang baca 14x pada malam jum’at.setiap 1x baca sebut nama yang dituju kemudian baca:ALAHUMMA SHOLLI ‘ALA MUHAMMAD WA AALI MUHAMMAD 100x.

Untuk menundukan orang jangan lupa bayangkan wajahnya.

-agar dapat membayar hutang baca 22x selesai sholat hajat malam

-wanita yang sulit melahirkan dibaca pada air putih dalam gelas 5x dengan niat agar mudah melahirkan&bayi selamat.untuk diminum.sisakan sedikit untuk dibalur ke perut

INILAH AMALAMNYA:

NAADI ‘ALIYYAM MAZHHAROL ‘AJAA’IB,TAJIDHU ‘AWNAL LAKA FIN NAWAA’IB,LII ILALLOOHI HAAJAATII,WA ‘ALAYHI MU’AWWALII,KULLAMA AMARTAHUU WA ROMAYTU MUNQODHII FII ZHILILLAAHI WA YUDHILILILLAAHU LII, AD’UUKA KULLA HAMMIW WA GHOMMING SAYANJALII, BI AZHOMATIKA YA ALLOOH, BI NUBUWWATIKA YAA MUHAMMAD, BI WILAAYATIKA YAA ‘ALIYY YAA ‘ALIYY YAA ‘ALIYY,ADRIKNII BI HAQQI LUTHFIKAL KHOFIYY,ALLOHU AKBAR,ANA MIN SYARII A’DAA ‘IKA BARII,ALLOOHU SHOMADII MIN ‘INDIKA MADADII,WA ‘ALAYKA MU’TAMADII, BI HAQQI IYYAAKA NA’BUDU WA IYYAAKA NASTA’IIN, YAA ABAL GHOYTSI AGHITSNII, YAA ABAL HASANAINI ADRIKNII, YAA SAYFALLOOHI ADRIKNII, YAA BAABALLOOHI ADRIKNII,YAA HUJJATALLOOHI ADRIKNII,YAA WALIYYALLOOHI ADRIKNII BI HAQQI LUTHFIKAL KHOFIYY,YAA QOHHAARU TAQOHHARTA BIL QOHRI WAL QOHRU FII QOHRII QOHRIK,YAA QOHHAARU,YAA QOOHIROL ADUWWI,YAA WAALIYAL WALIYYI,YAA MAZHHAROL ‘AJAA’IB,YAA MURTADHOO ALIYY, ROMAYTA MAN BAGHOO ‘ALAYYA BI SAHMILLAAHI WA SAYFILAAHIL QOOTIL, UFAW WIDHU AMRI ILALLOOHI INNALLOOHA BASHIIRUM BIL ‘IBAAD,WA ILAHUKUM ILAAHUN WAAHIDUR LAA ILAAHA ILLAA HUWA ROHMAANURROHIIM,ADRIKNII YAA GHIYAATSAL MUSTAGHIITSIIN, YAA DALIILAL MUTAHAYYIRRIIN,YAA AMAANAL KHOO’IFIIN, YAA MU’IINAL MUTAWAKKILIIN,YAA ROOHIMAL MASAAKIIN,YAA ILAHAHAL ‘AALAMIN,BI ROHMATIKA WA SHOLLALOOHU ‘ALAA MUHAMMADIN WA AALIHII AJAMA’IIN,WAL HAMDU LILAAHI ROBBIL ‘AALAMIIN.

Amalan ini berasal dari keluarga nabi Muhammad Saww yang berarti dari nabi turun ke imam ali,turun ke imam hasan,imam husain dst. @@@

DOA MUSTAJABAH

BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM.ALLAHUMMA SHOLI ‘ALA MUHAMMAD WA AALI MUHAMMAD,NAADI ‘ALIYAAM MAZHHAROOL ‘AJAA’IB,TAJIDUHU ‘AUNAALLAKA FII NAWAA’IB,KULLU HAMMIW WA GHOMMIN SAYANJALII BI’AZHOMATIKA YAA ALLOOH,BI NUBUWWATIKA YAA MUHAMMAD,BI WILAAYATIKA YAA ‘ALI YAA ‘ALI YAA ‘YAA ALI.

Artinya:Dengan nama Alloh Yang Maha Pengasih&Penyayang.Ya Alloh curahkanlah rahmatMu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,panggilan ali yang padanya ditampakkan berbagai keajaiban,akan engkau dapati dia sbg pertolongan bagimu di dalam berbagai bencana penderitaan,agar segala duka dan kesedihan hilang tersapu,dengan kebesaranMu Yaa Alloh,dengan hak kenabianmu yaa Muhammad,dengan hak wilayahmu yaa Ali yaa Ali yaa Ali.

Amalan ini berasal dari keluarga nabi Muhammad saw. Ada kisah nyata pada revolusi iran,ayatulloh khomeni membaca amalan ini ke pasir lalu dilempar ke atas ke arah pesawat tempur amerika yang ingin menembakan bom, akibatnya pesawat langsung jatuh&hancur.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Khasiat Kembang Sore

 

Nama botani: Abutilon indicum (L.) Sweet
Sinonim : Sida indicum Linn.
Famili: Malvaceae
Nama daerah : Cemplok (Jawa), Barulau, belalang sumpa (Palembang); Jeuleupa (Aceh), Kembang sore kecil (Maluku),; Gandera ma cupa (Ternate);
Nama asing: Abutilon (US), Atibala, Khangi (India), Dong kui zi, Mi lan cao (China).

Uraian :

Tanaman ini dapat ditemukan dari 1-400 m dpl. Menyukai tempat terbuka seperti di hutan, semak, tanah kosong yang terlantar, kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias. Perdu tegak berumur panjang, tinggi 0,5-3 rn, pangkalnya kerapkali berkayu dengan ranting yang keluar dari bawah, berambut pendek dan rapat. Daun letak berseling, bertangkai panjang, bentuknya seperti jantung dengan ujung runcing, tepi bergerigi atau beringgit kasar, tulang daun menjari, panjang 3-11 cm, lebar 2,5-7 cm.

Bunga tunggal dengan 5 daun mahkota berwarna kuning, diameter 2-2,5 cm, bertangkai yang panjangnya 2-6 cm, keluar dari ketiak daun dan mekar setelah tengah hari. Buah bentuknya seperti bola tertekan dengan tinggi 1,5 cm, penampang 2,5 cm, terdiri dari 15-20 celah yang berisi 3 buah biji berbentuk ginjal. Herba ini merupakan tanaman yang menghasilkan serat berwarna putih. Perbanyakan dengan biji.

Sifat Kimiawi Dan Efek Farmakologis:

Manis, tawar, netral. Membersihkan panas dan lembab di dalam tubuh (antipiretik), melancarkan peredaran darah, anti radang, peluruh dahak dan peluruh kencing (diuretik). Daun: Manis, kelat, hangat. Akar: Manis, tawar, sejuk. Peluruh kencing, menenangkan organ paru (pulmonary sedative), masuk kedalam meridian ginjal. Biji: Peluruh kencing, laksans, peluruh dahak, aphrodisiak.

Kandungan Kimia:

Asam amino, asam organik, zat gula dan flavonoid yang terdiri dari gossypin, gossypitrin dan cyanidin-3-rutinoside. Biji mengandung minyak raffinose (C18 H32 O16).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Wasir, Bisul, Sakit Telinga, TB Paru (Bronkhitis), Kencing batu; Reumatik, Cacing kremi, sakit gigi, gusi bengkak, Demam, Diare; Kaligata, gondongan, Batuk, Sembelit, Kencing nanah;

Bagian Yang Dipakai:

Seluruh tanaman. Untuk penyimpanan, herba setelah dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya, kemudian dijemur sampai kering.

Kegunaan:

Daun / seluruh tanaman:

Pembengkakan saluran telinga yang menyebabkan rasa sakit, pendengaran menurun atau teiinga berdenging (tinnitus).
Demam, gondongan (epidemic parotitis).
TB paru, radang saluran napas (bronchitis).
Kencing sedikit (oliguria), kencing nanah, kencing batu.
Radang kandung kencing, radang saluran kencing (urethritis).
Diare.
Bisul (furunkeo, kaligata (urticaria).
Sakit gigi, gusi bengkak.
Rheumatik.

Akar:

Batuk
Kencing nanah
Diare
Radang telinga tengah (otitis media)
Wasir
Demam

Biji:

Disentri
Sembelit
Kencing nanah
Cystitis kronis
Cacing keremi
Bisul

Contoh Pemakaian:

Untuk minum:
Seluruh tanaman: 15-30 gram (bahan segar: 30-60 gram), rebus.
Akar: 10-15 gram, rebus.
Pemakaian luar: Daun dilumatkan sampai halus, untuk bisul dan koreng,

1. Wasir:

150 gram akar direbus dengan air secukupnya sampai kental. Diminum 100 cc, sisanya diuapkan ke lubang dubur selagi panas.

2. Bisul:

1 buah biji kering digiling menjadi bubuk, lalu diseduh dengan 1 cangkir air panas, hangat-hangat diminum.
Daunnya setelah dicuci bersih dilumatkan dan tambahkan madu secukupnya, tempelkan pada bisul.

3. Sakit telinga, pendengaran menurun:

60 gram herba segar atau 20-30 buah dicuci bersih lalu direbus dengan daging tanpa lemak.
Setelah dingin disaring lalu diminum.
Lakukan setiap hari.

4. Tuberkulose paru (TB paru) yang masih ringan:

30 gram akar kembang sore, 30 gram akar 1 lex asprelia, 15 gram Mahonia japonica, direbus.
Setelah dingin disaring, dibagi dalam 3 bagian untuk diminum habis dalam satu hari.

5. Kencing batu:

Herba direbus, dipakai untuk merendam tubuh.
Untuk tapalnya, ambil daun secukupnya, setelah dicuci bersih lalu digiling sampai halus dan dipakai sebagai tapal pada pinggang dan kandung kemih.
Harus sering diganti, karena daunnya berbau busuk.

6. Rheumatik:

Rebusan herba ini dipakai untuk mandi atau sebagai kompres pada bagian tubuh yang sakit.

7. Cacing kerami pada anak:

Biji digiling halus lalu digulung seperti rokok kemudian dibakar.
Asapnya ditiupkan kelubang dubur.

8. Sakit gigi, gusi bengkak:

Daun direbus, hangat-hangat dipakai untuk kumur-kumur.

Catatan :
– Hati-hati bila pemakai sedang hamil.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262