IHDINASHIROTOL MUSTAQIM

by Bagong Suwung

Saudaraku…Dalam kehidupan sehari hari kita sering di hadapkan kepada banyak persoalan dari yang ringan, sedang maupun yang berat, baik itu masalah yang berhubungan dengan kebutuhan ekonomi, menderita sakit atupun masalah masalah lainnya. Yang kadang memaksa seseorang bertindak irasional, bodoh, konyol, nekat atau apapun istilahnya. Misalnya berbuat nekat seperti menipu, mencuri bahkan merampok, mendatangi tempat tempat tertentu yang di anggap dapat memberikan solusi atau mendatangi sesorang yang di anggap mempunyai kemampuan tertentu yang bisa memberikan jalan keluar baginya. Parahnya lagi bukannya mendapat solusi justru menambah beban atau memperparah masalah yang kita hadapi. Karena minimnya pemahaman agama seseorang bisa berbuat yang tidak masuk akal bahkan boleh dikatakan menyekutukan Tuhan di pandang dari sudut agama.

Kita sebagai seorang muslim seharusnya sadar dan kembali kepada jalan Allah, bukankah Allah lewat firmanNya dalam Qs. Al Baqoroh; 45-46 telah mengajari kita

45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, 46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.

Allah telah memberikan kita isyarat dalam menghadapi menghadapi segala masalah yang sedang kita hadapi “ jadikanlah sabar..” Pemahaman sabar disini bisa dikaji dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu akan tetapi intinya adalah apapun yang dapat menjadikan seseorang untuk tetap taat dan patuh pada Tuhannya itulah sabar. Sabar bisa berupa menjaga sholat fardlu, sholat malam puasa sunnah, menuntut ilmu ataupun lainnya. Dan “ ..dan sholat ..” di sini bisa kita artikan secara harfiah [ sebagai mana kita menjalankannya sehari hari] dan maknawi, secara maknawi sholat bisa di artikan ingat pada Allah [ dirikanlah sholat untuk mengingatku} mengingat bisa berupa dzikir lisan, qolby maupun perbuatan.

Menjauhi larangan dan menjalankan perintah Tuhan termasuk dzikir [sholat] selanjutnya janji Allah “..sebagai penolongmu..” disini ada petunjuk bahwa dengan sabar dan sholat Tuhan menjanjikan pertolongan segala masalah yang sedang kita hadapi, yang tentunya bentuk pertolongannya adalah dalam ilmu Allah yang kadang kita tidak dapat merasakan secara langsung. Selanjutnya “ dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang orang yang khusyu’..” khusyu di sini maksudnya adalah taat. Memang secara pribadi bagi saya yang demikian itu sangatlah berat karena keinginan keinginan duniawi untuk pemenuhan nafsu yang menghalangi kita untuk khusyu [semoga Allah menolong kita]

Mungkin selama ini kita berasumsi khusyu adalah sebagaimana halnya yang kita dengar seperti kisah Sayiddina Aly kwj saat beliau terkena anak panah dalam sebuah peperangan melawan kaum kafir, beliau meminta shohabat lainnya untuk mencabut anak panahnya saat beliau mengerjakan sholat, sungguh luar biasa beliau tidak merasakan sama sekali saat anak panah di cabut. Yang demikian itu adalah karena tingkat kekhusyu’an beliau. Namun kita juga pernah mendengar Rosulullah SAW saat sholat memperpanjang sujudnya karena cucu beliau menaiki punggung beliau dan beliau mempercepat sholatnya karena mendengar cucu beliau menangis. Apakah ini berarti Sayiddina Aly lebih khusyu dari Rosulullah Saw, tentunya tidak bukan? Karena Rosulullah Saw adalah pemilik maqom KEHAMBAAN yang paling sempurna dari semua makhluk Allah. Jadi jelaslah bahwa khusyu adalah taat {Quran} sedangkan khusyu yang terjadi pada Sayiddina Aly adalah tingkatan karena ilmu dan pertolongan Allah SWT. Jadi sebagaimana kita orang awam melaksanakan sholat adalah bentuk nyata dari khusyu itu sendiri, sekarang tinggal bagaiman kita meningkatkan kualitas kekhusyu’an kita.

Selanjutnya “ .. orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya” di jelaskan lagi bahwa orang orang yang yakin, yakin akan apa? Yakin akan datangnya kematian dan yakin akan hari kebangkitan dimana seluruh makhluk Allah SWT di mintai pertanggung-jawaban akan amanah yang telah di berikan oleh Allah SWT. Tentunya orang orang yang percaya akan itu benar benar mempersiapkan pribadinya untuk menghadapi apa yang telah di janjikanNya, dengan banyak mengingat kematian menjadikan seseorang menjadi Qona’ah [nrimo,jawa] sehingga menyetujui apapun yang menjadi kehendak Allah. Dengan Qona’ah tidak lagi ada perbuatan perbuatan yang melanggar dari apa yang di larang dan di perintahkanNYA. Semoga Allah selalu memberikan kita pertolongan. qqq dan kebaikan yang sempurna. Allhumma amin.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262