PENYAKIT AKIBAT JIN — SYAITAN ANAK CUCU SEROBAT

Asalammuealaikum Warahmatullah Wabarakatu Para Sedulur Rahimakummullah,Pada Kali Ini Saya akan Membeberkan Penyakit Yang Disebabkan anak cucu serobat dan Cara Penanggulannya.Penyakit ini bisa juga disebut penyakit Serobat,karena pada waktu dulu pernah terjadi pada putra Nabi sulaiman,yang mana penyakitnya berpindah pindah berubah ubah macam,jika berada di mata ,maka tidak bisa melihat,jika di telinga maka tidak akan bisa mendengar,jika di mulut akan bisu,jika di otak akan seperti orang Gila ,jika di punggul tidak bisa duduk,jika pada kaki maka akan lumpuh,jika pada kemaluan tidak bisa kencing Kadang2 sampai kencing batu,dan jika pada dubur kadang kadang tidak bisa bergerak.Semacam Inilah penyakit yang Diderita/ dialami Putra Nabi Sulaiman walau pun ayahnya adalah Nabiyullah Allah.Kumudian Nabi Sulaiman Mengumpulakn semua dokter,dukun dan tabib,,,namun semua itu sia sia.Jadi sebagai sebab Kesembuhan Putra Nabi sulaiman ialahKedatangan Malaikatil Jibril yang memerintahkan agar memanggil Ratu Syaitan Yang bernama Serobat,Maka datanglah “Serobat” Kepada Nabi Sulaiman dengan badan gemetar karena ketakutan seraya berkata: “Wahai Nabi Sulaiman!Sebenarnya yang mengganggu Putra Engkau Adalah anak cucu saya,karena sudah diijinkan tuhan”.Syetan Itu mempunyai Nama berbeda beda dan kelemahannya berbeda beda,maka obatnya pun berbeda beda pula.

Inilah Sebagai Penjelasan Nama yang mengganggu dan obatnya.

1. Otak,maka nama syaitan yang mengganggu adalah Mina adapun obatnya ialah,lempuyang,deringu bawang daun,kulik jeruk,jambe,gambir dan garam,kemudian ditumbuk sampai halus dan dikukus sampai panas,lalu diusapkan pada kepala berulang ulang kali.

2. Badan,maka nama syetannya Ro’in dan obatnya ialah daun sirih bertemu ruas,deringu,bawang daun,kunyit,asam masak,garam mesoyi dan gambir,semua bahan ditumbuk sampai halus lalu diberi air lalu dibalurkan ke seluruh badan

3. Telinga,nama syaitannya Hubbi,adapun obatnya Jahe manis,timahan,semut hitam dan garam,semua bahan di seduh kedalam cangkir,lalu airnya diusapkan keselulur bagian telinga.

4. Mulut,maka nama syaitannya Marani,Obatnya minyak latung diusapkan berulang ulang kali.

5. Mata ,nama syaitannya Duhri,maka obannya,daun anton anton,ditimbuk sampai halus setelah itu diperas dan airnya dipipiskan pada sekeliling mata yang sakit.

6. Lengan,maka Syetannya Wahitu.Obatnya bawang putih,kulit telur,asam kawak, semua bahan ditumbuk lalu dibalurkan pada lengan yang sakit.

7. Sungsum maka nama Setanya Bayuh,obatnya merica,cabe dan daun maniran ,deringu,bawang,gadung,jambe cukak,garam Madinah (yang warnanya merah) semua bahan ditumbuk sampai halus jadi satu lalu dibuat perem,kemudian dibalurkan pada sekujur badan

8. Hati (pikiran) maka setannya Baliyun,Obatnya Lengkuas tiga iris,jeruk purut,cukak dan garam,bahan tersebut ditumbuk sampai halus kemudian diperas dimunumkan kepada si sakit

9. Punggung (lambung) obatnya merica,kemukus,temulawak,kunyit,juruk purut dan ditambah daun daunan,garam. Kemudian ditumbuk dan dibuat perem kemudian dibalurkan ke punggung dan lambung

10. Pinggul (pantat) maka nama setannya Malitung adapun obatnya Jambe,jeruk,jahe manis,garam semua bahan ditumbuk menjadi satu dan dibalurkan ke pinggul (pantat)

11. Paha,setannya hamun,obatnya sirih bertemu ruas yang kering,deringu,bawang daun merica 50 biji,bawang 25 siung,garam semua bahan ditumbuk lalu dibalurkan

12. Dagu,setannya kadung,obatnya kunci,cabe kemukus,kulit jeruk, dan garam semua bahan ditumbuk sampai halus dan dibalurkan.

13. Tubuh,Setanya Fatikun Obatnya,deringu,bawang daun,daun sirih yang bertemu ruas, dan garam,semua bahan ditumbuk lalu dibalurkan pada bagian yang sakit.

14. Nafsu,setanbya Dalungah, obatnya Suntri Kering,cabe,dan daun mayes,kalo tidak ada cukup daun apa saja yang halal,semua bahan diseduh satu,lalu diminumkan.

15. Dubur,Setannya Kaliku,obatnya Digusuk dengan daun cabe yang dilumatkan dengan minyak kelapa.

16. Usus,maka nama setannya Kilikit maka obatnya daun latengal,daun simbukan dan sirih yang bertemu ruas,deringu,bawang daun dan garam,semua bahan diseduh,lalu airnya diminumkan.

17. Perut (sakit perut aneh) nama setannya Wunus,obatnya deringu,bawang daun,kopi,bubuk,dan garam semua diseduh menjadi satu,lalu diminumkan.

18. Sungsum,Setannya Talapu.Obatnya deringu,bawang,daun anton anton dan garam semua bahan ditumbuk lalu dibuat perem dan dibalurkan.

19. Daging nama setannya Kanif,obatnya masoyi,temulawak,kunyit,kencur,danun bengkok dan garam semua bahan ditumbuk satu,lalu dibuat perem dan dibalurkan.

20. Betis Setannya Manang,Adapun Obatnya diurut dengan gajih ayam putih.

Semua Bahan Tersebut supaya dipipih yang halus dll (sesuai keterangannya) untuk di buat perem/Bobok bagi orang yang sakit.Sesudah Ratu Setan Yang Namanya Serobat menerangkan Kepada Nabi Sulaiman,Selanjutnya Ia Bekata lagi Pada Nabi Sulaiman,Semua bahan yang sudah jadi Dibacakan Doa Serobat.Insya allah dengan kuasa Allah Ijin Allah Makan Akan Sembuh.

Ki Kacil Banua




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Sejarah Patrap

Ditulis Oleh Abu Sangkan
Saya tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang kajian tasawuf, setelah saya kehilangan guru saya, Mamak Abdullah bin Nuh dipanggil ke rahmatullah. sulit sekali saya mencari gantinya, untuk bisa mengenalkan kajian kitab-kitab yang pernah beliau ajarkan setiap ba’da subuh, antara lain kitab Ihya’ Ulumuddin karangan Imam al Ghazali dan kitab Al Hikam karangan Syeikh Ibnu ‘Athoillah Al Iskandary. Kedua kitab ini menjadi bacaan favorit si setiap pesantren di Indonesia, karena merupakan kitab tasawuf yang bisa dipertanggungjawabkan dan sebagai rujukan para ulama sufi.

Pertemuan saya dengan bapak Haji Slamet Oetomo, bermula dari berita seorang teman yang menceritakan bahwa ada seorang yang kasyaf dan mengerti ilmu hakikat makrifat.

Dengan berbekal ilmu dari pesantren, saya berniat ingin berjumpa dan memperdalam ilmu hakikat makrifat secara konkret, bukan teori. Akan tetapi alangkah terkejutnya hati saya, melihat penampilan beliau yang amat sederhana, tidak seperti yang saya bayangkan, berjengot, berjubah dan bersorban.

Sekilas, kita akan meremehkan beliau dari sisi ini, apalagi beliau seorang karyawan sebuah perusahaan, yang jarang terjadi pada seorang ahli dibidang ilmu makrifat melakukan hal ini. Beliau tetap seorang manusia biasa yang bekerja dengan tangannya sendiri. Beliau adalah seorang keturunan ulama besar di Banyuwangi, Mbah Mas Muhammad Shaleh.

Tradisi pengajaran ilmu hakikat makrifat di wi;ayah Banyuwangi selalu mengaitkan silsilah ajarannya kepada Mbah Muhammad Shaleh. Beliau adalah imam masjid pertama pada masa Tumenggung Pringgo Kusumo yang sekarang menjadi mesjid Jami’ di kota Banyuwangi, dan wafat pada tahun 1918.

Bapak Haji Haji Slamet Oetomo, di masa remajanya memegang nasihat buyutnya yang diberikan secara turun-temurun, yaitu : “Kalaulah kamu tidak mau bershalawat kepada Rasulullah, cintailah Rasulullah, Pelajarilah semua ilmu asal jangan mempersulit matimu, yaitu ilmu hakikat makrifat”.

Barangkali berangkat dari sinilah kemudian beliau mencari guru-guru ilmu baik ilmu kanuragan maupun mengenai ketuhanan. Semua aliran sudah dimasukinya, bahkan sampai di tanah Banten. Akan tetapi ia tidak meninggalkan nasihat buyutnya tersebut, yaitu memperteguh bertauhid kepada Allah. Alangkah kecewanya ia pada masa pencariannya, ketika melihat kenyataan bahwa ilmu kanuragan kedigdayaan masih bisa dikalahkan dengan aliran ilmu yang lainnya, jagoan ini dikalahkan dengan jagoan itu, kesaktian-kesaktian itu tidak memberikan manfaat apa-apa terhadap kehidupannya, bahkan beliau sering diberi ilmu oleh beberapa pendekar terkenal, namun anehnya mengapa ilmu-ilmu itu tidak bisa masuk ke dalam tubuhnya. Maka beliau kembali berpikir, ternyata tidak ada seorangpun yang melebihi kesaktian Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hanya Allah yang Maha Kuat, yang Maha Hebat dan senantiasa memberikan manfaat kepada kehidupan manusia.

Setelah ia menelusuri segala macam aliran dan ilmu, maka nasihat buyutnyalah yang menjadi pemicu semangatnya untuk menemui ilmu hakikat makrifat.

Selama 33 tahun beliau menjalani tafakur, dengan menekuni ketauhidan dan berzikir secara terus menerus baik sambil berdiri, duduk maupun berbaring. Kemudian secara perlahan-lahan banyak yang tertarik untuk nyantri kepada beliau dan terus bertambah hari demi hari sehingga saat ini santrinya banyak tersebar di seantero nusantara maupun di luar negeri.

Beliau banyak membuka cakrawala imu hakikat dengan mudah dan sederhana. Tanpa harus menggunakan bahasa yang sulit. Karena lebih banyak praktek ketimbang bicara. Itulah prinsip dari beliau yang saya tangkap. Dan sebagai santri saya ditugaskan untuk menceritakan kembali hasil kajian ilmu keislaman beliau, dalam bentuk tulisan.

Beliaulah yang pertama kali membuka cakrawala pikiran saya mengenai hakikat makrifat yang sesungguhnya. Walaupun saya sudah membaca banyak kitab di pesantren, tetapi secara konkret saya belum pernah menjalankan kerohanian yang sebenarnya.

Barangkali pengajaran kepada saya di pesantren yang boleh dikatakan sebagai ulama tasawuf dari seorang ulama besar, Mama’ Abdullah bin Nuh di Bogor (penerjemah kitab Minhajul ‘Abidin, Oh Anak, karya Imam Al Ghazali, penyusun kamus bahasa Inggris-Arab-Indonesia). Dalam kuliahnya beliau mengajarkan, bagaimana Al Ghazali menguraikan dasar-dasar makrifatullah dan tanjakan-tanjakan yang harus ditempuh bagi orang yang ingin menjalankan kesufian, salah satunya dengan beruzlah.

Haji Slamet tidak mau disebut Guru. Seringkali dalam setiap pertemuan beliau mengatakan : Saya bukan guru kalian, saya adalah teman seperjalanan menuju Allah, teman diskusi, teman berbagi pengalaman dan …”Watawa shaubil haqqi watawa shaubish shabr.” … saling nasihat-menasihati dalam kebenaran dan kesabaran”. (QS. Al ‘Ashr, 103 ayat : 3). Ayat inilah kiranya yang lebih tepat dalam mendudukkan maqam bapak Haji Slamet Oetomo, tidak lebih!!! Meskipun demikian, saya tidak akan pernah menghilangkan himmah saya kepada beliau, saya tetap menjalankan tradisi pesantren sebagai seorang santri.

Hak beliau untuk tidak mau dianggap sebagai guru, tetapi kewajiban saya untuk menghargai dan tawadhu’ serta menggurukan beliau, tanpa harus mengkultuskan beliau sebagai imam atau guru mursyid, beliau sendiri melarang penghormatan yang berlebih-lebihan karena dapat berakibat syirik.

Hal inipun pernah ditakutkan oleh Rasulullah, tatkala orang-orang mulai memujanya terlalu berlebihan. Rasulullah mengatakan : “Sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu … ” (QS. Al Kahfi, 18 : 110). Juga Rasulullah mengkhawatirkan umatnya bersikap seperti orang-orang Nasrani yang memuja rahib-rahib dan para Nabi sebelumnya. Sebagaimana firman Allah di bawah ini :

“Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan juga mereka mempertuhankan Al Masih putra Maryam, padahal mereka hanyalah disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At Taubah, 9 : 31)

Yang menjadikan saya tertarik lebih dalam atas wejangan (nasihat) bapak Haji Slamet Oetomo adalah, “Kita jangan mengubah syariat Islam, akan tetapi justru kita harus mengkhusuki syariat yang sudah ada. Jangan membuat syariat baru, karena shalat dan zikir yang sudah dinash-kan oleh Allah itulah yang kita ikuti”. Sebagaimana firman ALlah dalam surat Al Kahfi, 18 : 110:

“…Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya”.

Dari nasihat ini saya teringat pelajaran Al Hikam, salah satu kitab yang sangat mantap ajaran tauhidnya. Didalamnya tertulis pendapat Al Junaed mengenai ajaran tasawuf yang benar, yaitu :

* Mengenal Allah, sehingga antaramu dengan Allah tidak ada perantara (hubungan dengan Allah tanpa perantara).
* Melakukan semua akhlak yang baik menurut sunnaturrasul dan meninggalkan semua akhlak rendah.
* Melepaskan hawa nafsu menurut kehendak Allah.
* Merasa tiada memiliki apapun, juga tidak dimiliki oleh siapapun kecuali Allah.

Adapun caranya : Yaitu mengenal Asma Allah (menyebut nama Allah) dengan penuh keyakinan, sehingga menyadari sifat-sifat dan af’al Allah di alam semesta ini.

Adapun gurunya : Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang telah mengajarkan dari tuntunan wahyu danmelaksanakannya lahir batin sehingga diikuti oleh para sahabt-sahabtanya.

Adapun manfaatnya : Mendidik hati sehingga mengenal zat Allah, sehingga berbuah kelapangan dada, bersih hati dan berbudi pekerti yang luhur dalam menghadapi semua makhluk.

Wassalam,
Abu Sangkan




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262