ILMU MENGENAL DIRI – 3

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh

Ilmu mengenal diri adalah untuk merasakan / meniru bagaimana kondisi hati para wali-wali dahulu saat berdoa / berdzikir / beribadah ( kalimat diatas adalah kalimat yang diwejangkan / dinasehatkan kepada saya dalam mimpi setelah -+ seminggu mengamalkan ilmunya )

Jadi intinya tidak hanya anggota badannya saja yang menghamba tetapi hatinya juga belajar ikut menghamba dan untuk yang lebih tinggi lagi seperti para Nabi, cara menghambanya sudah melebihi tingkatan cara pengemis, seluruh jiwa raga dan hatinya sudah melebur ke titik nol dengan kepasrahan tingkat tinggi / tanpa ke egoan sehingga benar-benar menghamba

Dan “La haula wala quwwata illa billah” ( tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan ALLAH ) benar-benar menyatu / melebur ke dalam dirinya

Contoh perbedaan kondisi batin / hati antara Nabi saw dengan umatnya terdapat pada hadist berikut :
Riwayat dari Anas ra. sebelum Nabi saw diberi wahyu
Beliau didatangi oleh 3 malaikat ketika beliau tidur di Masjidil Haram
Malaikat pertama bertanya : “Yang mana dia”
Malaikat yang ditengah menjawab : “Dia yang terbaik”
Malaikat yang terakhir menjawab : “Bawalah dia yang terbaik”
Maka terjadilah peristiwa Isra’ Miraj…………….
Nabi saw melihat mereka dengan mata hatinya
Karena ketika mata Nabi saw tidur, hatinya tidak tidur
Para Nabi memang seperti itu
Yakni ketika mata mereka tidur, hati mereka tidak tidur
Kemudian Nabi saw diajak oleh Jibril hingga naik ke langit bersama beliau
( HR. Imam Bukhari 3570 )

Dan sebaiknya tidak usah bernafsu langsung ke tingkatan tinggi karena ilmu yang tinggi tanpa diikuti pengalaman-pengalaman dan arahan guru bisa membuat terpelesetnya seseorang

Tiba-tiba mengaku-ngaku, merasa tinggi hati, besar hati, dll, sehingga bisa membuat terpeleset hati tanpa disadari / tidak terasa karena itu semua bersifat halus dan lembut
Ilmu mengenal diri juga merupakan kunci ibadah kepada ALLAH SWT, jadi sebelum berfikir surga lebih berfikirlah lagi / dahulu tentang tangga / kendaraan / jembatannya terlebih dahulu untuk menuju kesana

Sama saat kita sedang bersekolah, sebelum menikmati nilai 80 / 90 / 100 maka berfikir terlebih dahulu cara untuk mendapatkannya

Begitu juga sebelum berkumpul dengan jamaah orang-orang yang baik kelak, berfikirlah terlebih dahulu apakah tingkah lakunya serta keramahannya sudah mencerminkan orang yang baik
Dilarang keras menuju surga dengan cara instan yaitu melakukan aksi teroris / pengeboman, demi menuruti kehendak / ego / seenaknya sendiri tanpa melihat hasil perbuatannya kepada orang lain dan tanpa mengenal apa sebenarnya / hakikatnya yang menjadi keinginan TUHAN

Hakikat Islam adalah agama rahmatan lil alamin ( memberi contoh / tauladan yang baik ), jangan jadikan Islam sebagai agama pilihan atau tujuan untuk jalan instan menuju surga dengan melakukan aksi terorisme

Baru mengenal 1 ayat sudah beraksi, padahal ayatnya adalah ayat yang menceritakan kondisi pada masa perang tetapi dipraktekkan pada masa damai ( terpeleset dalam menafsirkan karena merasa ilmunya telah tinggi )

Barang siapa yang menduga bahwa terdapat seseorang yang lebih memusuhi daripada nafsunya sendiri maka sedikitlah mengenal / mengetahui terhadap dirinya sendiri
( Nashaihul Ibad, Syekh Muhammad Nawawi Al Bantani Al Jawi )

Contoh # 10 :
Seorang pengemis jalanan sejati tidak akan puas hanya mendapat 1 uang saja, dia akan terus melangkah agar mendapatkan uang yang lain lagi dan amat sangat haus uang

Dan seorang pengemis ALLAH sejati tidak puas hanya beribadah wajib saja, tetapi juga menambah ibadah tambahan lainnya seperti sholat qobliyah dan ba’diyah, berzikir, mengaji Al Quran, bersholawat, dll, dan sangat haus beribadah karena merasa ibadahnya ( rasa syukurnya ) masih sedikit sekali

Kemudian DIA menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaannya) NYA dan DIA menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur
( QS. As Sajdah 9 )

Riwayat dari Al Mughirah bin Syu’bah ra. dia berkata :
Nabi saw berdiri dalam sholat Sunnah di malam hari
Sehingga ke 2 telapak kakinya atau ke 2 betisnya bengkak
Kemudian Rasulullah saw ditanya mengenai hal itu
Rasulullah saw ditanya :
Mengapa anda masih juga beribadah seperti itu
Padahal ALLAH swt sudah menjamin anda dengan surga
Maka beliau menjawab :
Apakah aku tidak boleh menjadi hamba ALLAH yang bersyukur
( HR. Imam Bukhari 1130 )

Hadist diatas menerangkan bahwa Nabi saw adalah pribadi yang haus bersyukur

Dalam dunia tarekat ada beberapa penambahan dzikir yang disebut Zikir Sirri, Zikir Khususiyah, dll. Penambahan dzikir ada yang diberikan secara umum / massal ada yang diberikan secara khusus
Zikir Sirri dan Zikir khususiyah pada masing-masing tarekat berbeda-beda hitungannya tetapi tujuannya sama. Zikir Sirri contohnya seperti membaca asma ALLAH dalam hati dengan menggunakan hitungan, pada awalnya 1000x dan kemudian terus meningkat

Tujuan dijalankan Zikir Sirri adalah agar setelah keluar dari tempat berzikir untuk kembali bekerja / melakukan aktifitas lain, di dalam hatinya tetap ingat dan mengucapkan Asma ALLAH
Sedangkan Zikir Khususiyah adalah seperti membaca surat AlFatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, AnNass, Al Waqiah, dll

Walau panjang saya usahakan menjelaskan dengan kalimat yang semudah-mudahnya untuk diserap dan mohon maaf apabila ada tulisan yang saya ringkas karena sebenarnya bisa berlembar-lembar apabila benar-benar dituliskan secara mendetail

1. Mengapa bersyukur dengan membaca surat AlFatihah ?
Jawaban sekaligus perintahnya ada pada ayatnya :
Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin. Arrahmaanirrahiim…………..
Arti :
Segala puji bagi ALLAH, TUHAN semesta alam. Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang………………….

Ayat diatas menerangkan dan memerintahkan agar pujilah ( syukurilah ) ALLAH atas sifatNYA yang sangat luar biasa yaitu Yang Maha Pengasih dan Penyayang

Kita bersalah namun tidak langsung ditimpakan azabNYA kepada kita karena ALLAH SWT sangat Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada kita

Kita kurang ajar namun tidak langsung ditimpakan azabNYA kepada kita karena ALLAH SWT sangat Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada kita

Surat Al fatihah selain juga disebut sebagai surat pembuka AlKitab ( Fatihatul Kitab ) dan Induk Bacaan ( Ummul Quran ) juga merupakan surat pujian / surat syukur
Jadi apabila berterima kasih ( mensyukuri ) kepada ALLAH SWT khususnya karena sangat Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada kita, maka kita berterima kasih / syukuri dengan melantunkan membaca Surat Al fatihah

2. Mengapa bersyukur dengan membaca surat Al Ikhlash ?
Jawaban sekaligus perintahnya ada pada ayatnya :
Qul Huwallahu ahad……….
Arti :
Katakanlah, DIA-lah ALLAH Yang Maha Esa………….

Kita patut bersyukur bahwa ALLAH SWT itu Maha Esa, tempat meminta, tidak beranak dan tidak diperanakan, tidak ada sesuatupun yang setara dengan DIA

Bayangkan jika ALLAH SWT ada dua, pasti para pemikir yang lain akan berfikir lagi jangan2 ALLAH itu ada 3 / 4 / dan masih ada yang lain lagi

Maka perlu disyukuri dengan melantunkan membaca Surat Al Ikhlash sebagai bentuk terima kasih bahwa ALLAH SWT itu memperkenalkan kepada hamba-hambaNYA sebagai TUHAN Yang Maha Esa dan tidak ada TUHAN yang ke 2 / 3 / masih banyak lagi yang lainnya

3. Mengapa bersyukur dengan membaca surat Al Falaq ?
Jawaban sekaligus perintahnya ada pada ayatnya :
Qul ‘Audzubirabbil falaq. Min syarri maa qolaq………….
Arti :
Katakanlah : Aku berlindung kepada TUHAN Yang menciptakan Subuh. Dari kejahatan semua makhluk ciptaanNYA………..

Makhluk ciptaannya ada yang berbuat jahat dan kita dihindarkan dari kejahatan semua makhluk ciptannNYA, maka perlu berterima kasih ( bersyukur ) dengan melantunkan membaca surat Al Falaq

4. Mengapa bersyukur dengan membaca surat An Naas ?
Jawaban sekaligus perintahnya ada pada ayatnya :
Qul A’udzu birabbin naas…….
Min Syaril was wasil khannaas. Alladzi yuwaswisu fii shudurin naas…………..
Arti :
Katakanlah : Aku berlindung kepada TUHAN penguasa manusia…………
Dari kejahatan syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan ( kejahatan ) ke dalam dada manusia……….

Anugerah ALLAH SWT yang berupa perlindunganNYA kepada kita sehingga kita tidak terpengaruh / menuruti bisikan / ajakan syetan ke dalam dada kita agar kita korupsi, mencuri, merampok, membunuh, berjudi, mabuk, berkata jorok, cerewet, mudah mengeluh, suka berteriak-teriak, mengadu hewan / melakukan tindak kejahatan yang lainnya, maka kita perlu berterimakasih ( bersyukur ) dengan membaca surat An Naas

5. Mengapa bersyukur dengan membaca surat Al Waqiah ?
Jawaban sekaligus perintahnya ada pada ayatnya :
Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu
( QS. Al Waqiah 8 )

Sesungguhnya Al Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia
Pada kitab yang terpelihara
Tidak menyentuhnya kecuali hamba2 yang disucikan
Diturunkan dari TUHAN Semesta Alam
Maka apakah kamu menganggap remeh Al Quran ini?
( QS. Al Waqiah 77 – 81 )

Dari keterangan diatas jelaslah bahwa ALLAH SWT sangat memuliakan golongan kanan dan kitab suci Al Quran

Jika ALLAH SWT memuliakan golongan kanan dan kitab suci Al Quran, yang disampaikanNYA melalui Surat Al Waqiah, maka sebagai hamba ALLAH sejati seharusnya juga ikut memuliakan golongan kanan dan kitab suci Al Quran tersebut

Salah satunya bukti fisik / praktek pertama / awal dari langkahnya adalah dengan turut memuliakannya dengan membaca firman TUHAN tersebut khususnya Surat Al Waqiah
Untuk praktek selanjutnya dalam kehidupan sehari2 adalah menjaga tata krama / kesopanan / adab, dll

* Apakah setelah membaca Surat Al Waqiah, kemudian selesai ?

Setelah membaca Surat Al Waqiah adalah bertasbih

Jawaban sekaligus perintahnya ada pada ayatnya :
Maka bertasbilah dengan (menyebut) nama TUHAN Yang Maha Agung
( QS. Al Waqiah 96 )

Di dalam ayat khususnya ayat terakhir Surat Al Waqiah terdapat perintah agar bertasbih “Maka bertasbihlah” ( berzikir dengan membaca tasbih )

* Apakah setelah membaca Tasbih, kemudian selesai ?

Setelah membaca Tasbih adalah beristighfar

Jawaban sekaligus perintahnya ada pada ayat :

Maka bertasbihlah dengan memuji TUHANmu dan mohonlah ampun kepadaNYA. Sesugguhnya DIA adalah Maha Penerima Taubat
( QS. An Nashr 3 )

Hendaklah kamu meminta ampun kepada ALLAH agar kamu diberi rahmat
( QS. An Naml 46 )

Dan aku tidak membebaskan diriku ( dari kesalahan ), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh TUHANku. Sesugguhnya TUHANku Maha Pengampun dan Maha Penyayang
( QS. Yusuf 53 )

Selain beristighfar untuk diri sendiri juga beristighfar untuk orang lain, Wahab bin Munabah berkata :
Ditulis dalam kitab Taurat, Barang siapa yang ingin mempunyai badan yang sabar, lidah yang berzikir, hati yang khusyu maka hendaklah dia memperbanyak istighfar mohon ampunan bagi orang mukmin baik laki2 maupun perempuan, muslim laki2 maupun perempun
( Nashaihul Ibad, Syekh Muhammad Nawawi Al Bantani Al Jawi )

* Apakah setelah membaca Istighfar, kemudian selesai ?

Bisa dilanjutkan dengan membaca sholawat dan perintahnya ada pada ayat :

Sesungguhnya Allah dan Malaikatnya bershalawat untuk Nabi, Hai orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya
( QS. Al Ahzab 56 )

Jika ALLAH SWT bersholawat kepada Nabi Muhammad saw, maka seorang hamba ALLAH sejati juga harus mengikuti perintahnya yaitu bersholawat kepada Nabi Muhammad saw
Ada sholawat yang full bersholawat saja dan ada sholawat plus doa / doa memohon ampunan didalamnya

Dalam Zikir Khusuyiyah Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah paling sering bersholawat “Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammadin nabiyil ummiyi wa ala alihi washohbihi wassalim”

Sholawat yang ada doa didalamnya dan yang berkaitan dengan memohon ampunan dan rahmat, contohnya adalah Sholawat Munjiyat dan Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah juga mendawamkan membaca Sholawat Munjiyat

Di dalam Sholawat Munjiyat terdapat kata2 “dengan rahmat itu ENGKAU membersihkan kita dari segala kesalahan / kejelekan”

Didalam Sholawat Nariyah terdapat kata2 yang penting yaitu memohon Husnul Khotimah dan turunnya hujan rahmat.

Kyai Hamid Pasuruan yang terkenal dengan berbagai karamahnyapun juga istiqomah membaca Sholawat Nariyah

Ulama besar seperti Hadratus Syeikh Ahmad Asrori Al Ishaqi ( Ponpes Al Fitrah, Kedinding. Surabaya ) juga dawam / istiqomah membaca Sholawat yang panjang dari Syekh Abdul Qadir Al Jailani yaitu Sholawat Husainiyah / Sholawat Basyairul khairat / Sholawat Qur’an

Cukup sekian, dan terima kasih sebesar-besarnya atas kesabarannya kepada siapa saja yang telah memposting artikel saya, karena artikelnya saya bagi menjadi beberapa bagian agar tidak terlalu panjang dan tidak menjenuhkan

Sekali lagi dan tak bosan saya sampaikan, hanya ALLAH SWT yang bisa membalasnya dan melipatgandakannya. Aamiin

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

BERPUTUS ASA DALAM BERDOA

Kenapa kita tidak boleh mutung dan membatalkan doa yang telah dipanjatkan kepada Tuhan?

Salah satu sifat wajib Tuhan Yang Maha Esa adalah MAHA MENDENGAR dan MAHA MELIHAT. Dengan memiliki sifat ini, manusia tidak boleh khawatir dan takut bahwa apa yang diharapkannya tidak didengar bahkan dilupakan oleh Tuhan.

Kalau kita berharap sesuatu, maka selidikilah kepada siapa harapan dan doa itu kita gantungkan? Kalau kita berharap pada tetangga, pada bupati, pada gubernur, pada menteri, pada polisi, pada jaksa, bahkan pada presiden, maka kita tidak usah seratus persen yakin bahwa harapan kita itu dikabulkan. Kenapa? Sebab mereka adalah manusia yang bisa lupa.

Meskipun bisa jadi kita sudah mengadakan akad yang ditulis di atas hitam dan putih pun jangan berharap banyak deh. Misalnya kita berharap agar uang yang kita tanam di bank suatu ketika akan menghasilkan laba, namun harapan itu hendaknya tidak usah terlalu diyakini… Sebab bisa jadi banknya kolaps, tutup dan sebagainya. Kalau suatu ketika kita mengadakan perjanjian di atas kertas bermaterai pun dengan demikian kita menanamkan harapan, juga hendaknya tidak usah terlalu yakin bahwa harapan kita itu bisa benar-benar akan ditunaikan oleh pihak lain.

Menanam harapan dan perjanjian di dunia boleh saja, bahkan bisa jadi menentramkan. Namun kita tidak boleh menggantungkan keyakinan dengan derajat kepastian seratus persen. Kalau kita meyakini seratus persen, bersiaplah untuk menanggung kekecewaan seumur hidup. Sebab semua perjanjian yang dibuat antar makhluk apalagi makhluk yang punya akal, sifatnya RELATIF. Manusia punya akal, dia mudah ngakali dan akal-akalan dengan janjinya.

Masih mending menaruh harapan dengan benda mati. Misalnya mobil atau sepeda motor. Bila suatu ketika kita membeli mobil atau sepeda motor baru, semua onderdilnya pasti juga baru dan jika kita mengisinya dengan bensin yang cukup dan melaju di jalan tol yang lengang, maka kita bolehlah berharap banyak bahwa si mobil mampu digeber dengan kecepatan 120 kilometer perjam lebih.

Masih juga mending kita menaruh harapan pada makhluk halus. Misalnya jika kita ingin cepat kaya dan memelihara tuyul, maka kita boleh berharap banyak agar si tuyul tiap hari mencuri uang dan memberikannya pada kita. Makhluk tuyul sangat kecil kemungkinannya untuk memberikan uang hasil curiannya pada orang lain yang dia tidak kenal. Tuyul takut melanggar perjanjian dan akad yang telah dibuat bersama sehingga suatu ketika Tuyul juga menagih haknya sesuai dengan perjanjian awal saat seseorang berkeinginan memelihara tuyul.

Contoh lain, saat seseorang berkeinginan untuk menyantet. Seorang dukun mengadakan perjanjian dengan makhluk halus. Dukun berjanji akan memberi makanan berupa ritual slametan dan berjanji akan memberi tumbal (nyawa keluarga klien) bila si makhluk halus berhasil menyantet seseorang (musuh klien). Dalam prakteknya, membuat perjanjian degan makhluk halus derajat kepastiannya malah lebih bisa dijamin dibanding dengan manusia.

Manusia kayaknya mudah untuk mblenjani (inkar) janji. Sangat sering kita dengar, seseorang berjanji namun dia mengingarinya sendiri. Padahal, ciri-ciri manusia beriman salah satunya adalah MENEPATI JANJI. Jika kita tidak menepati janji, maka oleh Tuhan kita ini dianggap tidak beriman. Beriman jelas letaknya tidak di mulut, namun di dalam hati yang memancar di dalam perilaku. Manusia yang sudah tinggi tingkat spiritualnya, pastilah orang-orang yang tidak suka mengobral janji namun sedikit usaha. Sebaliknya, mereka sedikit obral janji namun banyak usaha.

DAFTAR TUNGGU DOA
Kita sudah sering membahas tentang hakikat doa, yaitu harapan yang kita sampaikan kepada pihak lain. Yaitu hanya kepada Tuhan. Doa tidak perlu disampaikan kepada akik, keris, tombak, dan sebagainya. Doa yang benar hanya disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat.

Saat kita berdoa, maka malaikat pasti mencatat doa kita dan buku catatan itu tidak ditinggal di sembarang tempat. Doa kita diletakkan di kotak-kotak yang suatu saat pasti akan dikabulkan untuk kita. Mari kita renungkan, mana doa kita yang sudah dan belum dikabulkan pada Tuhan? Bertanyalah kepada orang yang hampir meninggal, apa ada doanya yang tidak dikabulkan Tuhan. Pasti jawabannya “semua doa saya sudah dikabulkan Tuhan.”

Doa manusia memang tidak langsung dikabulkan Tuhan. Sebab Tuhan bukan pelayan di restoran cepat saji. Tuhan juga bukan tuas gas dan rem mobil yang jika kita gerakkan langsung bereaksi sesuai dengan kehendak kita. Ya, kita memang sangat-sangat keterlaluan memperlakukan Tuhan.

Padahal kita tahu bahwa Tuhan Rabbul Alamin. Pencipta Alam semesta satu-satunya dan tidak ada duanya. Satu dalam kemanunggalannya. Satu yang tidak ada yang lain. Kata “satu”inipun tidak begitu tepat karena nanti ada kata dua, tiga, empat dan seterusnya. Jadi, ya pokoknya hanya DIA YANG ADA DAN SATU-SATUNYA SUMBER SEMUA YANG ADA. Karena Yang Ada adalah satu-satunya predikat yang paling umum dan mendasari semua yang ada, maka tanpa kehadiran Tuhan, semua yang ada ini menjadi tidak bermakna dan tidak masuk akal. Tuhan adalah LOGOS YANG MENCIPTAKAN KOSMOS.

Dengan Kemahabijaksanaan-Nya Tuhan tidak menolak doa kita. Dia Maha Welas Asih sehingga doa kita pasti dikabulkannya. Malaikatlah yang mencatat doa kita dan diletakkan di daftar tunggu antrian di alam malakut. Daftar tunggu itu seperti lemari besar milik seorang manusia yang di dalamnya ada kotak-kotak doa kita. Orang yang tidak pernah berdoa, maka di dalam lemari hidup itu kosong melompong. Banyak tidaknya kotak doa di lemari harapan ini sejatinya tidak menunjukkan derajat ketinggian spiritual manusia. Sebab ada orang yang banyak berdoa, namun doanya kebanyakan berisi doa tentang ketidakpuasan hidupnya di dunia, keinginan-keinginan yang disampaikan melulu bersifat duniawi… maka derajatnya pasti sangat rendah.

Ada lagi doa yang banyak dipanjatkan untuk mensyukuri nikmat-nikmatnya sehingga lemari harapan ini penuh. Ini lemari manusia yang derajatnya sangat mulia. Dan yang paling mulia, adalah lemari harapan yaitu doa agar manusia diperkenankan untuk melihat wajah Nya dan mencicipi nikmatnya bersatu dengan Dzat-Nya kemudian hidupnya dipenuhi dengan semangat untuk menolong semua makhluk ini dari kesesatan. Manusia yang demikian pasti mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya.

Kenapa Tuhan menunda doa kita? Itu karena Tuhan menyayangi kita. Kita yang biasanya tidak tahu apa yang akan terjadi, biasanya doa yang kita panjatkan juga asal-asalan. Kita tidak tahu jika doa kita langsung dikabulkan, bisa jadi kita akan tidak siap dan menjadi orang yang manja. Padahal, hukum alam semesta ini pasti mengutuk sikap MANJA. Hukum yang berlaku di Alam Semesta ini adalah HUKUM KAUSALITAS SEBAB AKIBAT yang jauh dari sikap manja. Dalam hidup ini, kita diminta untuk berusaha, membanting tulang dan mencari rezeki yang halal. Alam semesta hanya menyediakan bahan mentah dan manusia diwajibkan untuk mengolah bahan mentah agar dia bisa hidup secara layak dan manusiawi.

Di alam semesta berlaku SELEKSI ALAM. Siapa yang berusaha keras maka dia yang akan berhasil mendapatkan sesuatu sesuai dengan yang diusahakannya. Jangan berharap lebih dari apa yang kita usahakan, karena di sana nanti ada unsur NEGATIF dan ada amalan yang bisa membalik ke kita lagi. Bila Anda menanam biji mangga maka berharaplah agar mangga itu akan berbuah. Jangan berharap berbuah duren atau pisang karena itu berarti tidak mungkin. Jangan berharap mendapatkan rezeki nomplok turun dari langit setelah kita berdoa jutaan kali, karena Tuhan tidak mungkin memberikannya.

Jangan berharap akan kaya mendadak, kecuali bila Anda memang anak seorang bos yang sudah kaya duluan. Bila tidak ingin miskin, maka ambil cangkul dan bangunlah pada pagi hari. Berangkat ke sawah dan berharaplah suatu saat apa yang Anda tanam itu mendatangkan hasil. Hiduplah serasi dengan hukum alam, hiduplah harmoni dengan hukum Tuhan. Meskipun kita bukan orang besar, terkenal dan jauh dari hiruk pikuk dunia yang gemerlap tapi yakinlah bahwa suatu saat kita akan menjadi makhluk paling terhormat karena mampu menjaga nilai-nilai yang abadi dan suci.

Jadi, jangan pernah mutung dan membatalkan doa yang telah dipanjatkan kepada Tuhan. Namun, lupakan saja doa yang pernah kita panjatkan agar kita tidak dihinggapi penyakit TIDAK YAKIN BAHWA TUHAN MAHA MELIHAT DAN MAHA MENDENGAR. Berdoalah dengan sungguh-sungguh. Cukup sekali saja dan kemudian lanjutkan hidupmu dengan hati yang sabar dan pasrah.

Mohon maaf sahabatku semua, saya sedang menggurui. Menggurui diri saya, nafsu-nafsu saya, harapan saya, doa saya, jiwa dan nyawa saya sendiri…
Nuwun.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262