RENUNGAN WALIYULLAH (BAGIAN KEDUA)

Assalamu’ alaikum Wr. Wb. Warga LASKAR KHODAM SAKTI yang berbahagia. Dalam posting sebelumnya, Ibn Arabi menceritakan tentang seorang waliyullah yang sedang bertafakkur dan bermunajat kepada Rabb-nya. Dia mengadukan berbagai persoalan dan kebingungan yang melilit perjalanan hidupnya, sampai kemudian Allah Swt memberikan petunjuk kepadanya melalui ilham. Sebagian isi ilham sudah dipaparkan pada postingan yang lalu. Postingan kali ini adalah kelanjutan dari ilham Allah Swt yang diterima oleh waliyullah tersebut. Silahkan menyimak, semoga bermanfaat. Wassalamu ‘ala man ittaba’al huda. Nuwun

Juru Angon

===ooo===

Hai hamba-Ku! Jika kamu merasa berat melaksanakan apa yang Aku perintahkan kepadamu, ucapkanlah:

Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.
Sebagaimana hal itu diucapkan oleh para malaikat-Ku yang memikul ‘Arasy, karena meresa merasa sangat berat menanggunya.

Jika kamu ditimpa musibah atau cobaan, ucapkanlah:

Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan sesungguhnya kepada-Nya lah kami kembali.
Sebagaimana hal itu diucapkan oleh para kekasih-Ku.

Jika kamu tergelincir berbuat maksiyat atau dosa kepada-Ku, berdoalah sebagaimana kekasihku Adam dan isterinya memohon kepada-Ku:

Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

Jika kamu kamu mengahadapi masalah, bingung dan ingin memperoleh petunjuk untuk menyelesaikannya, maka berdo’alah seperti do’a yang diucapkan oleh kekasihku Ibrahim ‘alaihi salam:

(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, dan Dia-lah yang memberi petunjuk kepadaku (78) Dia-lah yang memberi makan dan minum kepadaku (79) Jika aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkanku (80) Dia-lah yang dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali) (81) Dia-lah Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat (82) (Ibrahim berdo`a): “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, (83) dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, (84) dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan, (85) dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat, (86) dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (87) (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, (88) kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”(89) (Qs Al-Syu’ara; 78-89)
Jika kamu ditimpa musibah yang menyedihkan, ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh Nabi Ya’qub ‘alaihi salam:

Ya`qub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya.”(Qs Yusuf; 86)
Jika kamu melakukan kesalahan, ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh Nabi Musa ‘alaihi salam:

“Ini adalah perbuatan syaitan sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya)” (Qs Al-Qashash; 15)
Jika terbersit dalam hatimu untuk berbuat maksiyat kepaaku, maka ucapkanlah seperti yang dikatakan oleh Nabi Yusuf ‘alaihi salam:

“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs Yusuf; 53)
Jika kamu ditimpa suatu fitnah atau ujian, maka lakukanlah seperti yang dilaksanakan oleh kekesih-Ku Daud ‘alaihi salam, yakni meminta ampun, bersujud dan bertaubat (sebagaimana tersurat dalam al-Qur’an surat Shad ayat 24).

“Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat” (Qs Shad; 24).
Jika kamu melihat hamba-hamba-Ku yang bermaksiyat dan berbuat kesalahan,dan kamu tidak tahu bagaimana aku akan menghukum mereka, maka ucapkanlah seperti ucapan Nabi Isa ‘alaihi salam:

“Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.(Qs Al-Maidah;118)
Jika kamu hendak meminta ampun kepada-Ku, maka berdo’alah seperti do’a yang diucapkan oleh Nabi Muhammad Saw dan sahabat-sahabatnya:

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”(Qs Al-Baqarah; 286).
Jika kamu khawatir akan akibat dari suatu perkara dan kamu tidak tahu bagaimana akhir dari proses perjalanan hidupmu, maka berdo’alah seperti yang diucapkan oleh para kekasih-Ku:

(Mereka berdo`a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia). “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.” (Qs Ali Imran; 8-9).

Selesai…



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

GANGGUAN JIN & CARA MENGOBATINYA: MANAQIB SULTON AULIA SYEIKH ABDUL QODIR AL JAELANI R.A

GANGGUAN JIN & CARA MENGOBATINYA: MANAQIB SULTON AULIA SYEIKH ABDUL QODIR AL JAELANI R.A

Penulis: Raden Arya Kelana (Ade Hermanto)

Sehubungan dengan banyaknya e-mail masuk yang meminta untuk menerbitkan kisah-kisah Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani, maka dalam kesempatan ini saya mencoba untuk menterjemahkan “Tafrih Al-Khotir” Yang menceritakan Manaqib atau kisah kisah perjalanan Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani R.A Hal 18 dalam bab Manqobah 18 – 22 , Mudah-mudahan semua yang mengamalkan ilmu khususnya yg membaca Manaqib ini Alloh S.W.T laksanakan semua hajat-hajat anda, Al-ustadz Al-‘Alim Al-Fahhamah Al-Habib Abdurrahman ibni Samahatil Imam Al-Hafidz Al-Musnid Al-habib Abdulloh Bilfaqih Al’Alawy Al-Husaini R.A berkata ” Derajat paling rendah dari khasiat pembacan Manaqib Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani adalah kaya, Maka dari itu pesugihan Islami adalah membaca Manaqib Sulthon Aulia Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani “.

Diriwayatkan dalam kitab Tafrih Al-Khotir’, Nabi Sulaiman A.S pada suatu hari hatinya merasa Khawatir pada manusia di akhir Zaman, yang di khawatikannya adalah bangsa Jin yang sangat bengal & Bengis, Bergumam nabi sulaiman di dalam hatinya ” Bagaimana nanti jikalau aku sudah tidak ada, Mereka bangsa jin dan Setan pasti tidak akan menghargai bangsa manusia, Sekarangpun aku masih ada, mereka sangat Bengal & Bengis “, Tiba- tiba datang hatif ( Suara tanpa Wujud ) dari yang Haqq ” Janganlah engkau khawatir sebab nanti ada penutupnya para nabi yaitu Nabi Muhammad S.A.W dan salah satu cucunya yang bernama Abdul Qodir yang akan di berikan kekuasaan oleh alloh S.W.T untuk menguasai bangsa Jin, Semua golongan Jin dan Setan akan ta’at serta patuh kepadanya.

Dan diriwayatkan oleh Syeikh Jalal Al-Bukhori apabila ada seseorang yang di ganggu oleh golongan Jin bacakan dan tiupkan pada telinganya do’a di bawah ini 3 x :

YA HADROTA ASY-SYAIKHI QUTBA AL-‘ALAMI MUHYI ALHAQQI WAD DIINI AS-SAYYIDI ABDIL QODIR AL-KAYLANI.

Insya Alloh orang tsb akan sembuh dan apabila ingin mengusir Jin yang mengganggu baik rumah,tempat atau kesurupan supaya tidak kembali mengganggu bacalah dibawah ini 11 x :

YA KHOONIS ABDUL QODIR AL-MUQIIMU BI BAGHDADI YAQULU LAKA LA TA’UD TAHLIK

Artinya : Hai Khoonis (Khoonis nama golongan Jin yg suka mengganggu manusia) Syeikh Abdul Qodir yang bermukim di bagdad berkata kepadamu janganlah engkau kembali kesini, Jika engkau kembali maka engkau akan celaka.

Do’a di atas sering sekali dicoba oleh para ulama’ dari jaman terdahulu hingga sekarang dan hasilnya sangat luar biasa, tempat seangker apapun akan terbebas dari gangguan Jin dan tidak akan kembali pada tempat itu, penulis dan putra guru penulis Al- ‘Alim Al-Habib Abdurrohman bilfaqih sering mencoba hal ini, do’a di atas di ambil dari perkataan Syeikh Abdul Qodir Jaelani pada seseorang yang kerabatnya sering kesurupan dan tidak bisa di obati oleh para ahli Ta’zim ( ahli azimat pada zaman Syeikh abdul Qodir ), sehingga beliau berpesan pada orang tsb agar di bacakan pada orang tsb do’a di atas tadi, yang akhirnya selama seumur hidupnya kerabat orang tsb tidak pernah lagi kesurupan & dahsyatnya lagi kota baghdad selama hidupnya Syeikh Abdul Qodir Jaelani tidak pernah terdengar ada orang yang kemasukan Jin dan ini di akui oleh semua ahli Ta’zim di baghdad.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262