DIMANA ALLOH SWT?

Assalamu wr.wb.
Alloh SWT menciptakan akal untuk membedakan manusia-jin dengan hewan-tumbuhan. Hakikat akal diciptakan oleh Alloh SWT adalah untuk membedakan mana yang benar dan salah dan memahami kebenaran itu sendiri. Hal ini terkait pula dengan Keadilan Ilahi. Ada kalangan menganggap sesuatu yang buruk bagi manusia belum tentu buruk menurut Alloh adalah sesuatu yang salah. Karena baik buruk menurut akal manusia sesuai dengan baik – buruk menurut Alloh SWT.Karena tidak mungkin Alloh Yang Maha Suci tidak akan menciptakan sesuatu yang bertentangan dengan perintahNya/AturanNya. Misal ada orang berkata :”Saya sudah ditakdirkan Alloh menjadi penzina seumur hidup.” Padahal Alloh melarang berzina. Jadi tidak mungkin Alloh Yang Maha suci disisi lain menghendaki manusia yang satu ini menjadi penzina dan disisi lain melarang berzina bagi seluruh manusia. Yang Maha Suci tidak mungkin melakukan pertentangan.Untuk pembahasan awal kali ini adalah mengenai Ketuhanan?ilmu tauhid.Sebenarnya sangat luas untuk membahas ilmu tauhid bisa berkitab – kitab banyaknya. Tapi saya berusaha untuk meringkasnya dan berusaha dengan bahasa mudah dipahami terutama oleh akal manusia/jin.
Imam Ali As dari Rosululloh SAWW bersabda:” Awaluddin Makrifatun(Awal agama mengenalNya).” adalah ungkapan yang masuk akal. Karena tanpa mengenal Tuhan yang kita sembah bisa- bisa kita salah menyembah walaupun kita beryakinan Alloh itu satu.Apakah Alloh yang kita sembah adalah Alloh yang sebenarnya?Jika kita sudah mengenal Tuhan yang kita sembah maka kita harus mengetahui ajaran mana yang membawa kaidah ilmu tauhid tersebut diera banyaknya mazhab – mazhab.Kita sebagai kaum muslimin tidak boleh menerima begitu saja agama yang kita terima dari orang tua kita atau mayoritas lingkungan kita dan menganggap benar agama yang dianutnya..kita harus mengkajinya dengan baik terutama dari segi akidah. Jika tidak,maka bila kita lahir di India yang mayoritas beragama Hindhu maka akan menganggap agama Hindhu benar . Maka Alloh menciptakan akal untuk manusia mencari kebenaran dalam beragama. Ilmu tauhid pun memiliki tema yang banyak seperti bukti Alloh itu Esa secara akal, pembahasan soal takdir,keadilan Ilahi dsb. pada tulisan kali ini saya mengambil tema:”DIMANA ALLOH?”
Pertanyaan tersebut masih banyak dipertanyakan oleh kaum muslimin dengan jawaban yang berbeda.diantaranya:
1.Alloh itu ada dilangit
Pernyataan ini sering didengar sebagian kalangan ulama – ulama. Mereka yang berpendapat seperti ini mengharamkan akal berperan dalam pengkajian agama. padahal di Alqur’an banyak ayat -ayat dimana manusia harus berpikir terhadap ayat tersebut. Bukankah berpikir dengan akal.(QS:2:164 dsb)
Hadis:”Agama Islam adalah agama akal”(Hadis Syarif).
Semua kaum muslimin pasti setuju bahwa langit adalah ciptaan Alloh SWT dan ada sesudah Alloh menciptakannya dan tiada sebelum Alloh belum menciptakannya. Sebelum Alloh menciptakan langit dimana Alloh berada?Adakah yang bisa menjawab?
Bumi kita bulat sisi timur akan berlawanan dengan sisi barat sisi Utara akan berlawanan dengan sisi selatan. bila bumi bulat berarti ada empat langit diatasnya. langit yang mana Alloh berada?memang ada hadis dari Abu Hurairoh yang menyatakan Alloh turun dari langit bumi pada sepertiga malam…dst. Perlu diingat di bumi ini tiap hari pasti ada sisi malamnya. kalau Alloh tiap sepertiga malam turun dari langit bumi kapan Alloh naik ke langit tempat Dia tinggal?Hadis ini sudah dikaji para ulama di timur tengah bahwa hadis ini palsu karena bertentangan dengan akal dan ayat Alqur’an.

2.Alloh diatas Arsy
Ungkapan ini juga dilontarkan para ulama – ulama anti akal terutama dari kalangan khowarij dan wahabi. pernyataan ini berdasarkan ayat Alqur’an:QS:25:59 dsb. padahal dikatakan bahwa ayat -ayat alqur’an perlu ada penafsiran yang lebih dalam lagi. Arsy ada sebelum Alloh atau ada sesudah Alloh?. Kalau jawabnya Arsy ada sebelum Alloh ada berarti Dia itu bukan Alloh karena Alloh adalah Yang Awal dan Yang Akhir.Kalau ada seusudah Alloh berarti Arsy itu diciptakan. lalu dimana Alloh sebelum Arsy diciptakan.?
Alloh bersemayam diatas arsy atau langit adalah akidah yang sudah tepengaruhi oleh akidah agama nasrani sekarang yang berpendapat Alloh tinggal di surga. Namun kita tidak sadar akan hal itu. kadang kita berdoa sambil mata atau kepala mengenadah ke langit seolah-olah Alloh tinggal dilangit. Masya Alloh berarti dia bukan berdoa kepada Alloh yang Hakiki. Siapakah yang dia sembah atau panjatkan doanya?

3. Alloh ada pada zamanNya.
Beberapa tahun lalu majelis kami berdiskusi dengan para mahasiswa di UI dadri mereka ada yang megotot bahwa Alloh SWT berada di zamannYa. Lalu ditanya zamannYa itu ada sebelum Alloh atau ada sesudah Alloh?Dia menjawab Alloh Yang Maha Awal dan zamaNya ada karena Alloh mencipta. Lalu kami tanya lagi Dimana Alloh ketika zamanYa belum dicipta?

4.Alloh bersemayam di hati para auliya.
Berapa banyak auliya dimuka bumi ini,hitung saja misal ada dua orang.berarti ada dua hati dan berarti pula ada dua tuhan yang bersemayam.Maha suci Alloh karena Qul hu Allohu Ahad.

5.Alloh dapat dilhat disyurga
pernyataan ini berdasarkan QS:75:22,23 dan hadis. padahal syurga itu adalah tempat dan tidak mungkin Alloh bergantung pada makhlukNya seperti yang dkatakan QS:35:15. QS:75:22-23 harus ditakwil lahi dan menurut sebuah penafsiran dari ahlul bait bahwa kata aalaa harus ditakwil dan menjadi melihat nikmat- nikmat Alloh. Jika tidak maka QS:75:22,23 akan bertentangan dengan QS:75:15 dan QS:6:103:”(Alloh tidak dapat dicapai dengan pandangan mata(pernyataan ini adalah untuk selamanya bila dikaji dengan beberapa ilmu ahlul bait)

Dari pernyataan – pernyataan diatas menganggap bahwa Alloh itu bertempat. Tempat adalah ciptaanNya dan ada sesudah Alloh menciptaNYa. Padahal Alloh tidak bergantung pada ciptaanNya. seperti yang dikatakan dalam QS:35:15: “kalianlah yang memerlukan Alloh.Sesungguhnya Alloh Maha kaya.”.
Imam Ali As pernah ditanya oleh salah seorang sahabat:”Dimana Alloh?” Imam Ali As menjawab:”Tidak ada kata dimana dengan Alloh.Dimana menunjukkan tempat dan tempat adalah ciptaanNya.”
Hati -hati pula juga dalam sholat dan doa jangan sampat kita membayangkan Alloh bisa-bisa bukan Alloh yang sebenarnya yang kita sembah.membayangkan Alloh berarti membatasi Alloh padahal Alloh tidak terbatas.Karena jika terbatas ada awal dan akhir.Hal yang tidak mungkin. dan juga memberi tempat pada Alloh SWT hal inisama saja menghinakanNya sebagai Alloh Yang Maha Kaya.mohon maaf bila ada kekurangan dalam tulisan ini.saya rangkum dari hasil diskusi majelis kami dengan majelis -majelis lain.semoga dengan tulisan ini saya harap minimal kita harus mengkaji sesuatu yang didapatkan dalam agama terutam masalah akidah. Wss



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

para leluhur sunda dan makamnya (bag 2)

Embah Dalem Dardja (Tjikopo)
Embah Djaengranggadisastra (Tjikopo)
Nyi Mas Larasati (Tjikopo)
Embah Dalem Warukut (Mundjul, Cibubur)
Embah Djaya Sumanding (Sanding)
Embah Mansur Wiranatakusumah (Sanding)
Embah Djaga Alam (Tjileunyi)
Sembah Dalaem Pangudaran (Tjikantjung Majalaya)
Sembah Dalem Mataram (Tjipantjing)
Eyang Nulinggih (Karamat Tjibesi, Subang)
Embah Buyut Putih (Gunung Pangtapaan, Bukit Tunggul)
Embah Ranggawangsa (Sukamerang, bandrek)
Eyang Yaman (Tjikawedukan, Gunung Ringgeung Garut)
Embah Gurangkentjana(Tjikawedukan, Gunung Ringgeung Garut)
Embah Gadjah Putih (Tjikawedukan Gunung wangun)
Ratu Siawu-awu (Gunung Gelap, pameungpeuk Sumedang)
Embah Mangkunegara ( Cirebon )
Embah Landros (Tjibiru Bandung)
Eyang latif (Tjibiru Bandung)
Eyang Penghulu (Tjibiru Bandung)
Nyi Mas Entang Bandung (Tjibiru Bandung)
Eyang Kilat (Tjibiru Bandung)
Mamah Hadji Umar (Tjibiru Bandung)
Mamah Hadji Soleh (Tjibiru Bandung)
Mamah Hadji Ibrahim (Tjibiru Bandung)
Uyut Sawi (Tjibiru Bandung)
Darya binSalmasih (Tjibiru Bandung)
Mmah Hadji Sapei (Tjibiru Bandung)
Embah Hadji Sagara Mukti (Susunan Gunung Ringgeung)
Eyang Istri (Susunan Gunung Ringgeung)
Eyang Dewi Pangreyep (Gunung Pusaka Padang Garut)
Ratu Ayu Sangmenapa (Galuh)
Eyang Guru Adji panumbang (Tjilimus Gunung Sawal)
Eyang Kusumah Adidinata (Tjilimus Gunung Sawal)
Eyang Rengganis (Pangandaran Ciamis)
Ki Nurba’in (Sayuran, Gunung Tjikursi)
Buyut Dasi (Torowek Tjiawi)
Embah Buyut Pelet (Djati Tudjuh Kadipaten)
Embah Gabug (Marongge)
Eyang Djayalaksana (Samodja)
Nyi Mas Rundaykasih (Samodja)
Nyi Mas Rambutkasih (Samodja)
Eyang Sanghiang Bongbangkentjana (Ujung Sriwinangun)
Eyang Adipati Wastukentjana (Situ Pandjalu Ciamis)
Eyang Nila Kentjana (Situ Pandjalu, Ciamis)
Eyang Hariangkentjana (Situ Pandjalu Ciamis)
Embah Dalem Tjikundul (Mande Cianjur)
Embah Dalem Suryakentjana (PantjanitiCianjur)
Embah Keureu (Kutamaneuh Sukabumi)
Ibu Mayang Sari (Nangerang Bandrek Garut)
Eyang Prabu Widjayakusumah (Susunan Payung Bandrek Garut)
Embah Sayid Kosim (Gunung Alung Rantjapaku)
Embah Bang Sawita (Gunung Pabeasan Limbangan Garut)
Uyut Manang Sanghiang (Banten)
Eyang Ontjar (Nyampai Gunung Bungrangrang)
Eyang Ranggalawe (Talaga Cirebon)
Ibu Siti Hadji Djubaedah (Gunung Tjupu Banjar Ciamis)
Mamah Sepuh ((Gunung Halu Tjililin Bandung )
Embah Sangkan Hurip (Ciamis)
Embah Wali Abdullah (Tjibalong Tasikmalaya)
Mamah Abu (Pamidjahan Tasikmalaya)
Embah Dalem Panungtung Hadji Putih Tunggang Larang Curug Emas (Tjadas Ngampar Sumedang)
Raden AstuManggala (Djemah Sumedang)
Embah Santiung (ujung Kulon Banten)
Eyang Pandita (Nyalindung Sumedang)
Embah Durdjana (Sumedang)
Prabu Sampak Wadja (Gunung Galunggung Tasikmalaya)
Nyi Mas Siti Rohimah/Ratu Liongtin (Jambi Sumatera)
Eyang Parana (Kulur Tjipatujah, Tasikmalaya)
Eyang Singa Watjana (Kulur Tjipatujah, Tasikmalaya)
Eyang Santon (Kulur Tjipatujah, tasikmalaya)
Eyang Entjim (Kulur Tjipatujah, Tasikmalaya)
Eyang Dempul Wulung (Djaga Baya Ciamis)
Eyang Dempul Walang (Djaga Baya Ciamis)
Eyang Giwangkara (Djaga Baya Ciamis)
Embah Wali Hasan (Tjikarang Bandrek, Lewo Garut)
Embah Raden Widjaya Kusumah (Tjiawi Sumedang)
Dalem Surya Atmaja (Sumedang)
Eyang Rangga Wiranata (Sumedang)
Eyang Mundinglaya Dikusumah (sangkan Djaya, Sumedang)
Eyang Hadji Tjampaka (Tjikandang, Tjadas Ngampar Sumedang)
Eyang Pangtjalikan (Gunung Ringgeung Garut)
Eyang Singa Perbangsa (Karawang)
Embah Djaga Laut (Pangandaran)
Raden Ula-ula Djaya (Gunung Ringgeung Garut)
Raden Balung Tunggal (Sangkan Djaya, Sumedang)
sembah dalem wirasuta (Majalaya )
Embah Raja Peduni (majalaya)
Eyang santoan Qobul (Banjaran, bandung)
pangeran qudratulloh di gunung cabe / g. sunda pelabuhan ratu
prabu ciung wanara di belakang SMU 7 Bogor komplek Bantar jati
raden mbah jangkung kp. cilumayan – sisi cibereno , bayah – bantenLeluhur-leluhur dari pihak wanita. Yang ada di situs Medang Kamulan Ciamis dan Situs Medang Kamulan di Gunung Padang Cianjur
1. Ibu Sakti Pertiwi Gilang Gumilang Herang
2. Ibu Ratu Siti Dewi Hasta
3. Ibu Ratu Siti Dewi Banjaransari
4. Ibu Ratu Siti Dewi Pohaci
5. Ibu Ratu Siti Dewi Ratna Nastuna Larang Lancang Kamurang Galuh Pakuwon
6. Ibu Ratu Siti Dewi Cakrawati
7. Ibu Ratu Siti Dewi Sekar Jagat
8. Ibu Ratu Siti Dewi Niti Suari Sunan Ambu
9. Ibu Sakti Pertiwi Dewi Poerbasari
10. Ibu Ratu Siti Dewi Cempo Kemuning
11. Ibu Ratu Siti Dewi Ayu Jendrat
12. Eyang Sepuh Tunggal Dewa Sinuhun Rama Agung
13. Eyang Sepuh Prabu Manikmaya
14. Eyang Sepuh Prabu Ismaya
15. Syech Sulton Jannawiyah
16. Sri Baduga Maharaja Prabu Wangi (Lingga Buana) – Kakek dr Sri Baduga Maharaja Siliwangi
17. Sri Prabu Dewa Naskala Ningrat Kencana (Ayahanda dr Prabu Siliwangi)
18. Hyang Makukuhun Wali Haji Sakti Galuh Pakuwon

sejarah
Syahdan menurut hikayat tutur kata para sepuh, setelah pada tahun 17 M Sri Panggung Pertama bergelar Sri Ratu Prabu Gung Binathara Adjar Kusuma Padangi menginjakkan kakinya di Gunung Padang dan mengukuhkan situs Salaka Domas maka kemudian Sri Panggung Pertama beserta keluarga dan bala tentaranya membuat keraton kerajaan di Gunung Padang yang diberi nama Medang Kamulan.
Sri Panggung Pertama bergelar Sri Ratu Prabu Gung Binathara Adjar Kusuma Padangi menikahi Siti Dewi Hasta yang bergelar Ratu Sindil karena menciptakan Kitab Sindil, dan memiliki putri Sri Ratu Dewi Nyi Mas Ayu Jendrat yang menciptakan Kitab Nila Sastra Ayu Jendrat yang dikenal sebagai kitab para Dewa dan memuat ajaran ajaran Pitutur (berisi tutur riwayat berdirinya kerajaan atau nagari) , Pituduh (berisi petunjuk aturan hidup dalam masyarakat) , Pibakalen (berisi pembekalan manusia dari lahir hingga proses kematian).
Sampurasun rampes. Neda maaf ka Gusti Pangeran nu Maha Agung nyuwun hampurakeun ka luluhur sepuh jeung pinisepuh nu kasebat Tataran Sunda

Buat di Cianjur saya tau karena saya aslinya. Eyang Dalem Cikundul putra dari Eyang Dalem Arya Wangsa Goparna dari Nangka Beurit Sagalaherang subang dimakamkan di Bukit Pasir Gajah Majalaya Cikundul beserta sanak saudara dan keturunan2 beliau termasuk Camat Cikalong Pertama dan Cicitnya yang Pendiri Silat Cikalong Eyang Mama Haji Ibrahim Djajaperbata Bin Dalem Aom Rajadiradja.
Eyang Surya Padang dimakamkan di seberangnya yaitu di Gunung Sawit beserta Eyang Sawit yang konon masih keturunan2 dari para prajurit Pajajaran yang hijrah akibat Islamnisasi dari Banten dan Cirebon. Eyang Gunung Jati alias Eyang Dalem Arya Kidul nu linggih di Bukit Babakan Jati Cianjur yanb\g jadi tempat favorit saya buat tirakatan karena sekalipun di pinggir kota tapi jauh dari mana2 jadi biasa fokus kalau buat ritual. Eyang Dalem Arya Cikondang alias Eyang Dalem Arya Adimanggala di makamkannya ada 2 karena beliau punya ilmu Panca Sona yang legendaris itu,untuk dari leher kebawah dimakamkan di tepi sungai cikondang dibawah pohon mangga di tengah2 sawah,kalau kepalanya ada di bukit cikondang dan tempatnya wingit&angker banget bagi yang ingin tirakatan. Perlu diketahui saya punya babad dan silsilah ketrurunan Eyang Dalem Cikundul/Raden Jayasasana dari beliau kebawah dan dari beliau keatas. Ok dekian dulu buat sekarang

Eyang Nurbaya Eyang Nurbayin, itu ceritanya beda lagi kang kalau beliau dari Kadipaten Cibale Agung yang letaknya dekat jangari cianjur beliau merupakan abdi dalem disana yg pada waktu itu di pimpin oleh kerabat Eyang Dalem Cikundul yaitu keturunan dari adik ayah beliau yang bernama Panembahan Girilaya yang mempunyai putra bernama Eyang Lumaju Agung Dalem Marta yang merupakan pendiri Kadipaten Cibale Agung  Kadipaten Cikundul dibentuk. Salam Buat keturunan2 Eyang Dalem Cikundul. Ngomong2 ada yang punya Ilmu Sahadat Cianjur/Sahadat Rasa Cikundul

Ada Revisi..Makam Eyang Surya Padang tuh adanya di Gn Gambir Cikalong dan selain beliau dimakamkan juga sesepuh dari kerajaan pajajaran yang bernama Eyang Gambir Sawit yang dimakamkan di puncak Gn Gambir sedangkan Eyang Surya Padang sendiri dimakamkan di kaki gn nya. Penunggu Gn Gambir sendiri berupa siluman harimau yang besarnya segede kerbau jantan dan itu banyak org2 skitar atau yang berziarah ke makam beliau kebetulan melihat. Untuk Eyang Gentar Bumi makam beliau ada di kaki Gn Halimun beliau merupakan salah satu panglima perang pajajaran pada masa Prabu Nusya Mulya alias Prabu Seda Raja terakhir Pajajaran sebelum diluluh lantakan oleh Sultan Maulana Yusuf dari Banten.Eyang Gentar Bumi juga salah satu sepuh yang menguasai Ilmu Sahadat Sukawayana yang terkenal itu dan merupakan kunci masuk ke alam ghaib kerajaan pajajaran yang ada di sukawayana dan goa kuta maneuh sukabumi.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262