KH Abdurahman Mustafa, Mendakwahkan Ahlussunnah wal Jama’ah di NTT

KH Abdurahman Mustafa, Mendakwahkan Ahlussunnah wal Jama’ah di NTT

Lahir di Kota Provinsi Kupang Nusa Tenggara Timur pada 7 Juli 1938, Abdurahman Mustafa berasal dari perkampungan Islam tertua Islam, kampung Air Mata di Kecamatan Kota Raja Kota Kupang. Ia adalah seorang tokoh ulama pejuang sejak masa orde lama menyebarkan ahlusunah wal jama’ah di kota Kupang maupun di beberapa kabupaten kota di wilayah pulau Flores, wilayah Pulau Timor dan wilayah pulau Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur. <>

Selaku imam kelima masjid tertua NTT Masjid Baitul Kodim Airmata Kota Kupang, tetap mempertahan ahlusunah wal jama’ah menjadi prinsip dasar islam, merasa kegembiraan teramat sangat mendalam. Karena telah melewati beban begitu berat lahir dari keluarga tokoh yang memperjuangkan Islam di kota Kupang.

Sejak kecil sudah dikenalkan dengan prinsip-prinsip ke-NU-an oleh seluruh rumpun keluarga. Ia menjalankan amanah dengan meneruskan syiar Islam semasa muda melalui berbagai kegiatan organisasi kepemudaan melaksanakan mengaji, beberapa TPA khusus masjid di wilayah kota Kupang, melaksanakan yasinanan bergilir, mengajar kunut pada kelompok-kelompok pengajian. Tak hanya disitu perjuangan, berbagai misi demi menegambangkan Aswaja melalui kelompok masyarakat kecil dari kampung ke kampung dan tetap menjaga kemejemukan antara umat beragama di wilayah kota kupang dan sekitarnya.

Berjuangan mendakwahkan Islam NU dari kampung ke kampung pada orde lama tentu banyak tantangan walaupun sedikit keberhasilan yang diraih. Ketika berbincang bersma NU Online di Kupang Nusa Tenggara Timur, ia mengatakan keberhasilan atas perjuangan tersebut bisa mengislamkan 15 ribu Warga Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS) dari kelompok Kafir hingga masuk islam pada tahun 1960-1972.

Melalui berbagai cara, perjuang lewat pendidikan, pengajian sehingga masyarakat perkampungan dapat mengenal Islam dan memilih organisasi keagamaan adalah Nadhlatul Ulama (NU). Perjuangan pada masa itu, beberapa tokoh-tokoh muda dari kampung di kirim ke sekolah pesentren di Jawa. Agar mereka lebih mehamai NU lebih luas dan tidak menghilangkan cirri khas para pejuang pendiri NU.

Sebagai pendiri serta mantan Sekretaris Pertama NU Nusa Tenggara Timur (NTT)  pada tahun 1964, bermimpi akan terus menyebarkan ahlusunah waljama’ah kapanpun dan dimanapun. Walaupun hari ini dibilang usia yang cukup tua, tetapi perjuangan masih tetap terlihat melalui berbagai mimpar keagamaan.

Mantan Anggota DPR RI dari Fraksi NU pada tahun 1966-1970, KH. Abdurahman Mustafa, tetap mengontrol perkembangan NU melalui gedung senayan Jakarta. Tak merasa mewah berada di kursi empuk sebagai utusan NU Nusa Tenggara Timur, ketika turun ke NTT tetap mengunjungi basis-basis NU yang ada di beberapa kabupaten daratan timor, Sumba Maupun Flores.

Misi perjuangan sebagai tokoh syiar agama tetap patri perjuangan Islam, semasa lepas dari kursi senayan, mampu mendirikan beberapa Cabang Nadhlatul Ulama (NU) di seluruh pelosok Nusa Tenggara Timur.

Ia yang mendapat amanah sebagai Rais Suriah PWNU NTT berbagi pesan moral kepada seluruh kaum Nahdiyin di NTT agar tetap menjaga ahlusunnah sebagai landasan dasar Islam final dan Islam adalah agama yang rahmatan lilalamin. NU tetap menjaga nilai-nilai toleran sesama umat maupun sesama kelompok pemeluk agama lainnya.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

DOA 4 KITAB (MINANGKABAU)

AHMAD ABRAR
abrardatuk@hotmail.com

Bismillahirahmanirrahim,Assalamu’laikum utk seluruh keluarga Besar KOS, mohon maaf sebelumnya kepada para sedulur yg tingkat keilmuan dan pengalaman yg tentunya sudah sangat tinggi jika dibandingkan dgn saya yg hanya tahu sedikit saja dan masih berusaha belajar mencari hikmah kebesaran Ilahi, untuk menambah-nambah file catatan sedulur semua,juga sebagai tanda persaudaraan maka saya yg fakir ilmu ini ingin berbagi suatu ilmu yg diturunkan oleh seorang Datuk dari pagaruyung,minangkabau – sumatera barat. Ilmu ini disebut DOA AMPAT KITAB,diambil dari ibu 4 kitab taurat,zabur dan injil. Energi ilmu ini bisa digunakan untuk pertahanan,penyerangan dan pengobatan.

Bacaanya adalah :

DAS  SANDAL  MUJUK KULLU SYAIUN SYAULILLAHI ALFATIHAH

Katerangan : Das artinya tempat Bersandar(Taurat) , Sandal artinya tempat berpijak(Zabur),Mujuk artinya  tempat berpegang (Injil), KULLU SYAIUN SYAULILLAHI ALFATIHAH (Alquran) artinya segala sesuatu itu bagi Allah ada di alfatihah, kira2 maksud doa diatas adalah Baik menurut Zabur,taurat, injil bahwa apa saja dimuka bumi  bergantung kepada Allah dan disimpulkan pada Alfatihah,alfatihah bersimpul pada bismillah,bismillah tersimpul pada ”Ba”, Ba tersimpul pada satu titik, titik air asal kejadian alam,termasuk manusia.

Cara Pengamalannya : Baca satu nafas dan diakhiri dgn alfatihah,trus telan ludah dan baca amin,,ulangi beberapa kali sampai benar2 paham akan maksud kata perkata tsb.,jika benar2 paham dan yakin maka lakukan pengetesan :

Ambil lampu dinding/lampu semprong,trus nyalakan sampai semprongnya benar2 panas,trus baca doa ini dlm satu nafas dan alfatihah,trus tiup ke arah semprong,bisa jarak deket maupun dr jauh,yakinkan klu atas kekuatan  ibu empat kitab dan izin Allah semprong yg panas itu menjadi dingin,kemudian siram dgn air semprong panas tadi,jika tidak pecah atau retak berarti kekuatan ilmu ini sudah meresap kediri anda.

Sekian semoga bermanfaat,klu kurang berkenan angap saja untuk mengisi2 waktu luang anda dan bahan obrolan kita dalam keluarga besar KOS ini. Terima kasih untuk Eyang Samar atas media silaturahim ini.

Wasalam

DATUK



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262