KHODAM JIN DAN KHODAM MALAIKAT

KI SENGGOL MODOT

Yang dimaksud khodam dalam uraian ini adalah penjaga yang didatangkan dari dunia ghaib untuk manusia, bukan untuk benda bertuah. Didatangkan dari rahasia urusan Ilahiyah yang terkadang banyak diminati oleh sebagian kalangan ahli mujahadah dan riyadlah tetapi dengan cara yang kurang benar. Para ahli mujahadah itu sengaja berburu khodam dengan bersungguh-sungguh. Mereka melakukan wirid-wirid khusus, bahkan datang ke tempat-tempat yang terpencil. Di kuburan-kuburan tua yang angker, di dalam gua, atau di tengah hutan.
Ternyata keberadaan khodam tersebut memang ada, mereka disebutkan di dalam al-Qur’an al-Karim. Diantara mereka ada yang datang dari golongan Jin dan ada juga dari Malaikat, namun barangkali pengertiannya yang berbeda. Karena khodam yang dinyatakan dalam Al-Qur’an itu bukan berupa kelebihan atau linuwih yang terbit dari basyariah manusia yang disebut “kesaktian”, melainkan berupa sistem penjagaan dan perlindungan yang diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh sebagai buah ibadah yang mereka lakukan. Sistem perlindungan tersebut dibangun oleh rahasia urusan Allah s.w.t yang disebut “walayah”, dengan itu supaya fitrah orang beriman tersebut tetap terjaga dalam kondisi sebaik-baik ciptaan. Allah s.w.t menyatakan keberadaan khodam-khodam tersebut dengan firman-Nya:
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Bagi manusia ada penjaga-penjaga yang selalu mengikutinya, di muka dan di belakangnya, menjaga manusia dari apa yang sudah ditetapkan Allah baginya. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubahnya sendiri”. (QS. ar-Ra’d; 13/11)
Lebih jelas dan detail adalah sabda Baginda Nabi s.a.w dalam sebuah hadits shahihnya:
حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ قَالَ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ قَالَ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ رواه البخاري و مسلم *
“Hadits Abi Hurairah r.a berkata: Rasulullah s.a.w bersabda: “Sesungguhnya Allah apabila mencintai seorang hamba, memanggil malaikat Jibril dan berfirman : “Sungguh Aku mencintai seseorang ini maka cintailah ia”. Nabi s.a.w bersabda: “Maka Jibril mencintainya”. Kemudian malaikat Jibril memanggil-manggil di langit dan mengatakan: “Sungguh Allah telah mencintai seseorang ini maka cintailah ia, maka penduduk langit mencintai kepadanya. Kemudian baginda Nabi bersabda: “Maka kemudian seseorang tadi ditempatkan di bumi di dalam kedudukan dapat diterima oleh orang banyak”. (HR Bukhori dan Muslim )
Dan juga sabdanya:
حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ
“Hadits Abi Hurairah r.a Sesungguhnya Rasulullah s.w.t bersabda: “Mengikuti bersama kalian, malaikat penjaga malam dan malaikat penjaga siang dan mereka berkumpul di waktu shalat fajar dan shalat ashar kemudian mereka yang bermalam dengan kalian naik (ke langit), Tuhannya bertanya kepada mereka padahal sesungguhnya Dia lebih mengetahui keadaan mereka: di dalam keadaan apa hambaku engkau tinggalkan?, mereka menjawab: mereka kami tinggalkan sedang dalam keadaan shalat dan mereka kami datangi sedang dalam keadaan shalat”. (HR Buhori dan Muslim)
Setiap yang mencintai pasti menyayangi. Sang Pecinta, diminta ataupun tidak pasti akan menjaga dan melindungi orang yang disayangi. Manusia, walaupun tanpa susah-susah mencari khodam, ternyata sudah mempunyai khodam-khodam, bahkan sejak dilahirkan ibunya. Khodam-khodam itu ada yang golongan malaikat dan ada yang golongan Jin. Diantara mereka bernama malaikat Hafadhoh (penjaga), yang dijadikan tentara-tentara yang tidak dapat dilihat manusia. Konon menurut sebuah riwayat jumlah mereka 180 malaikat. Mereka menjaga manusia secara bergiliran di waktu ashar dan subuh, hal itu bertujuan untuk menjaga apa yang sudah ditetapkan Allah s.w.t bagi manusia yang dijaganya.
Itulah sistem penjagaan yang diberikan Allah s.w.t kepada manusia yang sejatinya akan diberikan seumur hidup, yaitu selama fitrah manusia belum berubah. Namun karena fitrah itu terlebih dahulu dirubah sendiri oleh manusia, hingga tercemar oleh kehendak hawa nafsu dan kekeruhan akal pikiran, akibat dari itu, matahati yang semula cemerlang menjadi tertutup oleh hijab dosa-dosa dan hijab-hijab karakter tidak terpuji, sehingga sistem penjagaan itu menjadi berubah.
KHODAM JIN DAN KHODAM MALAIKAT
‘Setan’, menurut istilah bahasa Arab berasal dari kata syathona yang berarti ba’uda atau jauh. Jadi yang dimaksud ‘setan’ adalah makhluk yang jauh dari kebaikan. Oleh karena hati terlebih dahulu jauh dari kebaikan, maka selanjutnya cenderung mengajak orang lain menjauhi kebaikan. Apabila setan itu dari golongan Jin, berarti setan Jin, dan apabila dari golongan manusia, berarti setan manusia. Manusia bisa menjadi setan manusia, apabila setan Jin telah menguasai hatinya sehingga perangainya menjelma menjadi perangai setan. Rasulullah s.a.w menggambarkan potensi tersebut dan sekaligus memberikan peringatan kepada manusia melalui sabdanya:
لَوْلاَ أَنَّ الشَّيَاطِيْنَ يَحُوْمُوْنَ عَلَى قُلُوْبِ بَنِى آَدَمَ لَنَظَرُوْا اِلَى مَلَكُوْتِ السَّمَاوَاتِ
“Kalau sekiranya setan tidak meliputi hati anak Adam, pasti dia akan melihat alam kerajaan langit”.
Di dalam hadits lain Rasulullah s.a.w bersabda:
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَجْرِى مِنِ ابْنِ آَدَمَ مَجْرَى الدَّمِ فَضَيِّقُوْا مَجَاِريَهُ ِبالْجُوْعِ.
“Sesungguhnya setan masuk (mengalir) ke dalam tubuh anak Adam mengikuti aliran darahnya, maka sempitkanlah jalan masuknya dengan puasa”.
Setan jin menguasai manusia dengan cara mengendarai nafsu syahwatnya. Sedangkan urat darah dijadikan jalan untuk masuk dalam hati, hal itu bertujuan supaya dari hati itu setan dapat mengendalikan hidup manusia. Supaya manusia terhindar dari tipu daya setan, maka manusia harus mampu menjaga dan mengendalikan nafsu syahwatnya, padahal manusia dilarang membunuh nafsu syahwat itu, karena dengan nafsu syahwat manusia tumbuh dan hidup sehat, mengembangkan keturunan, bahkan menolong untuk menjalankan ibadah.
Dengan melaksanakan ibadah puasa secara teratur dan istiqomah, di samping dapat menyempitkan jalan masuk setan dalam tubuh manusia, juga manusia dapat menguasai nafsu syahwatnya sendiri, sehingga manusia dapat terjaga dari tipudaya setan. Itulah hakekat mujahadah. Jadi mujahadah adalah perwujudan pelaksanaan pengabdian seorang hamba kepada Tuhannya secara keseluruhan, baik dengan puasa, shalat maupun dzikir. Mujahadah itu merupakan sarana yang sangat efektif bagi manusia untuk mengendalikan nafsu syahwat dan sekaligus untuk menolak setan. Allah s.w.t berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka berdzikir kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat”. (QS.al-A’raaf.7/201)
Firman Allah s.w.t di atas, yang dimaksud dengan lafad “Tadzakkaruu” ialah, melaksanakan dzikir dan wirid-wirid yang sudah diistiqamahkan, sedangkan yang dimaksud “Mubshiruun”, adalah melihat. Maka itu berarti, ketika hijab-hijab hati manusia sudah dihapuskan sebagai buah dzikir yang dijalani, maka sorot matahati manusia menjadi tajam dan tembus pandang.
Jadi, berdzikir kepada Allah s.w.t yang dilaksanakan dengan dasar Takwa kepada-Nya, di samping dapat menolak setan, juga bisa menjadikan hati seorang hamba cemerlang, karena hati itu telah dipenuhi Nur ma’rifatullah. Selanjutnya, ketika manusia telah berhasil menolak setan Jin, maka khodamnya yang asalnya setan Jin akan kembali berganti menjadi golongan malaikat.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ(30)نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) “Janganlah kamu merasa takut janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”(30)Kamilah pelindung-pelindungmu di dalam kehidupan di dunia maupun di akherat”. (QS. Fushilat; 41/30-31)
Firman Allah s.w.t di atas yang artinya: “Kami adalah pelindung-pelindungmu di dalam kehidupan di dunia maupun di akherat”, itu menunjukkan bahwa malaikat-malaikat yang diturunkan Allah s.w.t kepada orang yang istiqamah tersebut adalah untuk dijadikan khodam-khodam baginya.
Walhasil, bagi pengembara-pengembara di jalan Allah, kalau pengembaraan yang dilakukan benar dan pas jalannya, maka mereka akan mendapatkan khodam-khodam malaikat. Seandainya orang yang mempunyai khodam Malaikat itu disebut wali, maka mereka adalah waliyullah. Adapun pengembara yang pas dengan jalan yang kedua, yaitu jalan hawa nafsunya, maka mereka akan mendapatkan khodam Jin. Apabila khodam jin itu ternyata setan maka pengembara itu dinamakan walinya setan. Jadi Wali itu ada dua (1) Auliyaaur-Rohmaan (Wali-walinya Allah), dan (2) Auliyaausy-Syayaathiin (Walinya setan). Allah s.w.t menegaskan dengan firman-Nya:
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ ءَامَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Dan orang-orang yang tidak percaya, Wali-walinya adalah setan yang mengeluarkan dari Nur kepada kegelapan. Mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”. (QS.al-Baqoroh.2/257)
Dan juga firman-Nya:
إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
“Sesungguhnya kami telah menjadikan setan-setan sebagai Wali-wali bagi orang yang tidak percaya “. (QS. Al-A’raaf; 7/27)
Seorang pengembara di jalan Allah, baik dengan dzikir maupun wirid, mujahadah maupun riyadlah, kadang-kadang dengan melaksanakan wirid-wirid khusus di tempat yang khusus pula, perbuatan itu mereka lakukan sekaligus dengan tujuan untuk berburu khodam-khodam yang diingini. Khodam-khodam tersebut dicari dari rahasia ayat-ayat yang dibaca. Semisal mereka membaca ayat kursi sebanyak seratus ribu dalam sehari semalam, dengan ritual tersebut mereka berharap mendapat¬kan khodamnya ayat kursi.
Sebagai pemburu khodam, mereka juga kadang-kadang mendatangi tempat-tempat yang terpencil, di kuburan-kuburan yang dikeramatkan, di dalam gua di tengah hutan belantara. Mereka mengira khodam itu bisa diburu di tempat-tempat seperti itu. Kalau dengan itu ternyata mereka mendapatkan khodam yang diingini, maka boleh jadi mereka justru terkena tipudaya setan Jin. Artinya, bukan Jin dan bukan Malaikat yang telah menjadi khodam mereka, akan tetapi sebaliknya, tanpa disadari sesungguhnya mereka sendiri yang menjadi khodam Jin yang sudah didapatkan itu. Akibat dari itu, bukan manusia yang dilayani Jin, tapi merekalah yang akan menjadi pelayan Jin dengan selalu setia memberikan sesaji kepadanya.
Sesaji-sesaji itu diberikan sesuai yang dikehendaki oleh khodam Jin tersebut. Memberi makan kepadanya, dengan kembang telon atau membakar kemenyan serta apa saja sesuai yang diminta oleh khodam- khodam tersebut, bahkan dengan melarungkan sesajen di tengah laut dan memberikan tumbal. Mengapa hal tersebut harus dilakukan, karena apabila itu tidak dilaksanakan, maka khodam Jin itu akan pergi dan tidak mau membantunya lagi. Apabila perbuatan seperti itu dilakukan, berarti saat itu manusia telah berbuat syirik kepada Allah s.w.t. Kita berlindung kepada Allah s.w.t dari godaan setan yang terkutuk.
Memang yang dimaksud khodam adalah “rahasia bacaan” dari wirid-wirid yang didawam¬kan manusia. Namun, apabila dengan wirid-wirid itu kemudian manusia mendapatkan khodam, maka khodam tersebut hanya didatangkan sebagai anugerah Allah s.w.t dengan proses yang diatur oleh-Nya. Khodam itu didatangkan dengan izin-Nya, sebagai buah ibadah yang ikhlas semata-mata karena pengabdian kepada-Nya, bukan dihasilkan karena sengaja diusahakan untuk mendapatkan khodam.
Apabila khodam-khodam itu diburu, kemudian orang mendapatkan, yang pasti khodam itu bukan datang dari sumber yang diridlai Allah s.w.t, walaupun datang dengan izin-Nya pula. Sebab, tanda-tanda sesuatu yang datangnya dari ridho Allah, di samping datang dari arah yang tidak disangka-sangka, bentuk dan kondisi pemberian itu juga tidak seperti yang diperkiraan oleh manusia. Demikian¬lah yang dinyatakan Allah s.w.t:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا(2)وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah. Allah akan menjadikan jalan keluar baginya (untuk menyelesaikan urusannya) (2) Dan memberikan rizki kepadanya dari arah yang tidak terduga”. (QS. ath-Tholaq; 65/2-3)
Khodam-khodam tersebut didatangkan Allah s.w.t sesuai yang dikehendaki-Nya, dalam bentuk dan keadaan yang dikehendaki-Nya pula, bukan mengikuti kehendak hamba-Nya. Bahkan juga tidak dengan sebab apa-apa, tidak sebab ibadah dan mujahadah yang dijalani seorang hamba, tetapi semata sebab kehendakNya. Hanya saja, ketika Allah sudah menyatakan janji maka Dia tidak akan mengingkari janji-janji-Nya.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

PENGIJAZAHAN ASMAK WALISONGO VERSI LENGKAP

Didik Mulyono
mr_sengkreng242@yahoo.com

Assalamualaikum EYANG SAMAR lan poro sesepuh lan pini sepuh yang berada di LASKAR KHODAM SAKTI. Dengan ini saya mohon ijin untuk menularkan ilmu yang pernah saya miliki,sekaligus untuk melengkapi asmak walisongo yang sudah ada di blog ini.Asmak ini saya dapatkan dari guru ngaji saya,saat ikut perkumpulan sholawatan di daerah saya.Gresik. Saat saya membaca artikel ASMAK WALISONGO yang sudah ada saya merasa terketuk untuk ikut menularkan wirid saya dulu.Saya merasa asmak yang ada belum lengkap atau memang begitu adanya dari kang DIVIDI. Jika saya salah mohon di maafkan dan untuk para sesepuh mohon petunjuknya jika ada salah tulis dalam menshare asmak walisongo milik saya ini.

ASMAK WALISONGO VERSI LENGKAP
BISSMILLAHIRROHMAANIRROHIIM
ILA KHADROTIN NABIYYIL MUSTOFA MUHAMMADIN SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASSALAM WA ‘ALA AALIHI WASHOKHBIHI WAJAMII’IL AMBIYAAI WAL MURSALIIN WA AULIYAAISSHOOLIKHIINA WAL MALAAIKATIL MUQORROBIIN.WA KHUSUSON ILAA ABAINA ‘ADAM WA UMMIYA HAWA WAKHUSUSON ILAA KHADROTI SYAIDINA MAUKHAB. WAKHUSUSON ILAA KHADROTI SHULTHOONIL AULIYAAIL ‘AARIFIINA SYAYIDINAA SYECH ABDUL QODIR JAILANY RODHIALLOHU ANHU, WA AHLI BAITIHI WA FURUU IHI WA SYAIKHIHI WA MASYAABIKHIHI. WA KHUSUSON ILA KHADROTI AULIYAA ILLAAHIL GHOOIBIR RUQOBAA I NUQOBAA I NUJABAA I ‘ABDAL AUTAD LAMUSUL KHUTUB. WAKHUSUSON ILAA KHADROTIL AULIYAA I FII SYAIKHI AWWALUHA:

WA KHUSUSON ILAA KHADROTI SUNAN ROHMATULLOH (NGAMPEL).
WAKHUSUSON ILA KHADROTI SUNAN MAULANA IBROHOM ASMORO QONDI
WA KHUSUSON ILAA KHADROTI SUNAN MAULANA MAKDUM IBROHIM
WA KHUSUSON ILAA KHADROTI SUNAN PAKU ‘AINUL YAQIIN
WA KHUSUSON ILA KHADROTI SUNAN DERAJAT RADEN QOSIM
WA KHUSUSON ILAA KHADROTI SUNAN JA’FAR SODIK (KUDUS)
WA KHUSUSON ILA KHADROTI SUNAN SA’ID (MURIA)
WA ILA KHADROTI SUNAN GUNUNG DJATI (CIREBON)
WA KHUSUSON ILA KHADROTI SUNAN KALI JOGO(KADILANGU JAWA TENGAH)
QODHOO SHOLLALLOHU SIRROKUM WAKHUSUSON ILAA KHADROTI MAN AJAAZANII WA SYAIKHI WA MASYAA IKHI WAKHUSUSON ILAA KHADROTI WA LIDAINII, WA KHUSUSON ILAA KHADROTI JAAMI IL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAAT MU’MINIINA WAL MU’MINAATIAL AKHYAA I MIN HUM WAL AMWAATH.(AL FATEHA 7X).

BISSMILLAHIRROHMAANIRROHIIM. IQRO BISMIRROBBIKALLADHII KHOLAQ.KHOLAQOL INSAANAMIN ‘ALAQ.IQRO WAROBBUKAL AKROM……sampai dengan………KALLA LA TUTI’HU WASJUD WAKTARIB. 1X

LAQOD JAA AKUM ROSUULUM MIN ANFUSIKUM ‘AZIIZUN ‘ALAIHIMA ANITTUM KHARIISUN ‘ALAIKUM BIL MU’MINIINA RO UFURROHIIM.FAINTAWALLAU FAQUL KHASBIYYALLOHU LAAILAAHAILLAAHUWA ‘ALAIHI TAWAKKALTU WAHUWA ROBBUL ‘ARSYIL ‘ADHIIM. 7X.

BISSMILLAA…..WA ANZALNAA KHADIIDA FIIHI BA’TSU SADIIDUN WAMANAA FI’U LINNASI WALIYA’LAMALLOHU MAYYANSUROHU WAROSUULAHU BILGHOIBI INNALLOOHA QOWWIYUNG ‘AZIIZU. 7X

BISSMILLAAH……WALAQOD AATAINA DAAWUUDA MINNA FADHLAA YAA JIBAALU AWWIBII MA’AHU WATTHOIRO WA A LANNAA LAHUL KHADIIDA.7X

BISSMILLAH…..BISSMILLAAHILLADHII LAA YADHURRU MA’ASMIHI SYAI UN FIL ARDHI WALAA FISSAMAA I WAHUWASSAMII’UL ‘ALIIM.7X

BISMILLAH…BISSMILLAAHI KHOOLIQIL AKBARI KHRRIS MIMMAA AKHOOFU WA AKHDHAR LAA QUDROTA LIL MAKHLUUQI KAAF HAA YAA ‘AIN SHOOD KHAA MIIM ‘AIN SIIN QOOF WA ‘ANNATIL WUJUUHU LIL KHAYYIL QOYYUUMI WAQODKHOOBA MAN KHAMALA DHULMAN WAKHASBIYYALLOOHU WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULAA WANI’MAN NASIIR WALAA KHAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAAHIL ‘ALIYYIL ‘AHIIM. 7X

BISSMILLAH….ROBBII NAJJINII MINAL QOUMIDHOOLOMIIN.7X

BISSMILLAH….WA ALFI LAA YAMUUTU SAAILUN ILLA BI IDHNILLAAHI.7X

BISSMILLAAH…..ASYHADUANLAA ILAAHA ILLALLOH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADURROSULULLOH.ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAA SYAIDINA MUHAMMADIN WA ‘ALAA ‘AALI SYAIDINA MUHAMMAD.1X

BISSMILLAAH….NJOBO ALLOH,NJERO ALLOH,WA GHOIRUL KHAQ,GEDUNG ALLOH TUTUP NABI,KANCING ALLOH,ALLOH WUJUD,MUHAMMAD LAGI WUJUD,OPO MANEH LIYA-LIYANE HIYO DURUNG WUJUD

BISSMILLAAH…ANEKADAKE URIP MELBU ALLOH METU ALLOH,ANEKADAKE URIP UTEG DUNUNGNO,KODRAT HAK ADAM SUMINGKIRO,ALLOH ONO ING KENE.

BISSMILLAH…ASYHADU ALLA ILAA HA ILLALLOH WA ASYHADU ORA ONO OPO-OPO,SANGSORO SUMINGKIRO ALLOH MAREKO SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASSALAM,SUT GUMOLONG KENDANG GUMOLONG,TEGUH KIKAT KIKUT KEMRUKUT KARANG KARUT,AKU NGRESOYO KARO KOWE,SAKEHING LANCIP,SAKEHING LANDEP,SAKEHING PAMOR,KUWI KANG DARBENI,INGGIH KAWULONGERUMEKSANI MBOK DEWI PERTIWI INGKANG MANGGEN WONTEN PUSERING BUMI DALEM YEN LEPAT PANJENENGAN EMUTAKEN SOPO BAPAKE SEMAR TOGOG ARANE PETENG DEDET TAN KATINGAL YAA ALLOH YAA ROSULULLOH KEMUL ALLOH.SANGBANGKU ROSO SOPO KANG SEJO OLO MARING AKU KELUARGAKU LAN ROJO DARBEKU SIKILE TANPO TINDAK TANGANE TANPO NYEKEL IRUNGE TANPO NGAMBU KUPINGE TANPO NGRUNGU MATANE TANPO NDELENG CANGKEME TANPO NGUCAP UTEGE TANPO ANGEN2 TANPO KULIT TANPO DAGING TANPO GETIH TANPO BALONG MATIYO SISAN WONG KANG SEJO OLO MARING KELUARGAKU LAN ROJO DARBEKU ORA WARAS ORA MARI YEN ORA AKU SING NAMBANI LAA ILAAHA ILLALLOH MUHAMMADARROSULULLOH.SANGBANGKU ROSO SOPO KANG SEJO OLO MARING AKU KELUARGAKULAN ROJO DARBEKU CELATU TANPO BANYU NGUCAPE TANPO ILAT WADUKMU BENGKAH TIBAKNO ING BUMI SALEMBO OJO SIRI OBAH YEN DURUNG ONO JAGAT OBAH PREK KELIMPREK KEL KETRINGKEL SOKO AWAKMU DEWE.AKU GAGAH KOWE TUNGGAK AKU ANGGAK KOWE TUNGGAK KOWE KEDADEAN KOMO WURUNG AKU KEDADEYAN WORO SEMBODRO TALIPAK TALIPUK NGELEMPRUK KOYO KAPUK.BOPO ADAM IBU HAWA TIS PUTIH SONGKO BOPO TIS ABANG SONGKO BIYANG,MBOTEN WONTEN TIYANG KIYAT INGGIH KAWULO TIYANG KIYAT.LUPUT LORO KENO PATI,YAA ALLOH KANG MOHO AGUNG,SHOLALLOHU ‘ALAIHI WA SALAM,INGGIH KAWULO UTUSANE GUSTI ALLOH,SU KHURMAT ALLOH,LAN SEDEREK KULO GANGSAL INGKANG WONTEN KILEN JOYO BASUKI,INGKANG WONTEN LER JOYO LENGGONO,INGKANG WONTEN WETAN JOYO WINOTO,INGKANG WONTEN KIDUL JOYO BRONTO,INGKANG WONTEN TENGAH JOYO PANOTO WALI WOLU,SONGO TINARE,MALAIKAT SATUS SEKAWAN DOSO INGKANG GREKSO BADAN KULO,KELUARGA KULO,LAN ROJO DARBEK KULO.BOPO ADAM IBU HAWA,MENAWI LEPAT KULO NYUWUN NGAPURO,MENAWI LERES KULO NYUWUN PANDONGO(SELAMET 3X).SELAMET AWAK KULO KELUARGA KULO ROJO DARBEK KULO LAN SEDOYO FAMILI UGO KONCO2 KULO(ALLOHU KAFI,ALLOHU GHONI 3X)LAA ILAA HA ILLALLOH MUHAMMADDARROSULULLOH SHOLALLOHU ‘ALAIHI WASSALAM.

BISSMILLAH….MOTA MATINING PANGUCAPKU SIDO DADI DERIJIKU WESI,PULASANE ING EPEK-EPEKKU,TAK TIBAKNO GUNUNG JUGRUK,TAK TIBAKNOSEGORO ASAT,TAK TIBAKNO BUMI LAMBANG,TAK TIBAKNO WESI PECAH,TAK TIBAKNO WATU BELAH,TAK TIBAKNO KAYU REMUK,TAK TIBAKNO WONG IKU LEBUR DADI BANYU.SEDULURKU PAPAT LIMO NYOWOKU,ENEM BADANKU, PITU PANGERANKU, WOLUAWAKKU, SONGO AYANGKU, SOPO KANG KATIBAN PANGUCAPKU, KATIBAN TANGANKU,LEBUR DADI BANYU.EH YO AKU PALU BUMI, SIDO DADI, KULLU SYAI’IN JAH LAH BU TANGIO.

BISSMILLAH….LAA TUDRI KUHUL ABSORO WAHUWA YUDRI KUL ABSORO WAHUWAL LATHIIFUL KHOBIR.WA ‘ALALLOOHI FAL YATAWAKKALIL MU,MINIINA WA FIISSAMAA I RIZQOKUM WA MAA TUU ADUUN.7X

==KUNCI PENGGUNAAN==
BISSMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM,ASMAK KAROMAH WALISONGO SIRO METUO ONO GAWE “TULUNGONO AKU AREP….(diisi sesuai niat)…….BISSMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM, ALLOHU LATHIIFUN BI’IBAADIHI YARZUQU MAYYASYAAU WAHUWAL QOWWIYYUL’AZIIZUN.ALLOHUMMA INNII AS ALUKA ANTAR ZUQOONII RIZQON KHALAALAN WA SIQOO THOYYIBAA MIN GHOIRI TAGHOBIN WA LAA MASYAQQOTIN WA DHOIRI WA LAA TASHOBIN INNAKA ‘ALAA KULLI SYAI IN QODIR.

Demikian asmak walisongo semoga bermanfaat bagi sedulurku semua yang berada di blog LASKAR KHODAM SAKTI.silahkan diamalkan bagi yang membutuhkan.Untuk para sesepuh LASKAR nyuwun agungepun pangapunten ingkang katah jika ada kata2 yang tidak berkenan di hati panjenengan sedoyo.wassalam…….@@@



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

IJAZAH ASMAK BERAS BAROKAH Agar Beras Awet dan Berkah

Asma ini bermanfaat ketika anda akan mengadakan hajatan ataupun berbisnis kuliner yang menggunakan beras ataupun memasak beras untuk keluarga. Insya Allah walaupun beras tersebut di masak sedikit akan mencukupi di makan orang banyak, mengenyangkan dan memberikan berkah terhadap siapapun yang memakannya.

Tata cara :

Setiap akan mencuci beras baca asma’ ini:

ALLOHUMMA SUMBERE DONYO,DALILE LAFADZ ROHMAN MALAIKATE QOSIM,NABI SULAIMAN KANG DI PARINGI TURAH SEKO ALLAH,GEDONGE RAGAKU ALLAH,KUNCI RAGAKU ROSULULLOH, LAA ILAAHA ILLALLOH, MUHAMMADUR ROSULULLOH,SHOLLALLO HU ‘ALAIHI WASALLAM.



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262