MENYIKAPI ALIRAN SESAT

Akhir-akhir ini, media massa dicecar pemberitaan tentang aliran yang dianggap sesat. Bagaimana kita menyikapinya? Berikut artikel yang bisa kita jadikan bahan perenungan yang ditulis oleh Kyai Muhammad Luthfi Ghozali, pengasuh Ponpes “Al Fithrah” Gunungpati Semarang yang sudah pernah dimuat di koran Suara Merdeka, 3-2-2006.

SEJAK manusia diturunkan di muka bumi, Allah SWT berfirman kepada Nabi Adam as. dan istrinya,”Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka “.( QS Toha 123). Yang demikian itu adalah sunatullah yang sejak diciptakan-Nya tidak akan ada perubahan lagi untuk selama-lamanya.

Sejak itu manusia dengan dunianya terbagi menjadi dua golongan, golongan yang baik dan yang jelek, golongan yang lurus dan yang sesat. Masing-masing golongan sebagai musuh yang akan mendapat bala bantuan, golongan yang lurus dengan malaikat dan yang sesat dengan setan.

Selama kehidupan manusia masih ada, maka keburukan dan kejelekan akan tetap ada, bahkan menjadi satu bagian yang tidak dapat dipisahkkan menjadi satu sistem yang saling terkait. Artinya kalau tidak ada yang namanya sesat maka tidak ada yang namanya lurus.

Oleh karena itu yang dikatakan kesesatan, kemungkaran dan kemaksiatan, selama tidak membahayakan bagi keselamatan jiwa manusia, tidak seharusnya diperangi dan dihancurkan (kecuali pada masa perang), tapi diantisipasi dampak negatifnya dan dijadikan tolak ukur serta peringatan.

Supaya yang lurus dan yang makruf, mengetahui kebenaran dirinya dan kemudian mampu disyukuri oleh manusia, bahwa dirinya telah dimasukkan di dalam golongan yang terbaik dan “selamat”.

Yang sesat bisa saja menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat manakala yang lurus mampu menyikapinya dengan tepat. Seperti kotoran binatang ternak yang menjijikkan dan najis, manakala manusia mampu memanfaatkannya dengan benar, kotoran itu akan dapat menyuburkan tanaman.

Demikian pula iman, ia harus teruji, sedangkan realita (keburukan dan kebaikan) adalah sarana ujian yang sangat efektif supaya iman menjadi semakin kuat. Setan dan nafsu sahwat, walau keduanya adalah bagian yang buruk dan musuh utama bagi manusia, akan bermanfaat bagi kehidupan orang-orang yang beriman manakala mereka mampu memperlakukannya dengan benar.

Sebagai kalifah bumi, manusia harus menentukan pilihan jalan hidupnya, supaya manusia mendapatkan pahala atau dosa, di sinilah letak kemanfaatan yang sesat. Seandainya yang ada hanya yang lurus saja, berarti manusia telah kehilangan fungsi hidupnya. Selanjutnya kehidupan akan menjadi mandul dan tidak bergairah. Oleh karenanya, setiap pribadi yang beriman tertantang untuk meningkatkan ilmu dan imannya, lebih-lebih para ulama.

Ketika mereka melihat yang sesat, sebagai penyeimbang kehidupan, seharusnya mereka juga mampu memperlihatkan yang lurus. Supaya manusia mampu memilih jalan hidupnya sendiri. Supaya manusia mampu bermujahadah untuk meningkatkan hak kebebasannya dalam memilih, dengan itu manusia akan mendapatkan “peningkatan derajat” di sisi Allah

Mencegah kemungkaran itu tidak selamanya dengan menghancurkan “sarang kemungkaran” yang terjadi di dalam realita saja. Yang lebih penting adalah menghilangkan “penyebab kemungkaran” yang ada dalam hati manusia sendiri, yaitu “potensi untuk berbuat jahat” yang setiap manusia pasti memilikinya.

Dengan membangun amal makruf, meningkatkan kekuatan iman dengan jalan beribadah dan mujahadah di jalan Allah, bagaimana supaya “potensi kejelekan” itu dapat dihindari.

Kerugian

Kalau manusia hanya mengubah kemungkaran yang ada di luar jiwanya saja, maka manusia akan mengalami kerugian dalam beberapa hal.

Pertama, melupakan potensi kemungkaran yang ada dalam dirinya sehingga manusia cenderung terjebak untuk berbuat sombong. Kedua, amar makruf menjadi terabaikan.

Ketiga, oleh karena terbitnya setiap kemungkaran pasti dari limbah kehidupan, maka selama kehidupan masih ada berarti kemungkaran pasti juga ada. Dengan asumsi demikian, maka perbuatan itu – menghancurkan sarang kemungkaran – akan menjadi sia-sia belaka.

Sebaliknya, manakala orientasi ibadah dibangun di dalam aspek amar makruf, hasilnya pasti sangat berbeda. Pertama, secara otomatis saat itu bagian kemungkaran yang ada dalam diri manusia terisi dengan kebaikan. Selanjutnya ketika yang lurus dan yang sesat berjalan seimbang, manusia dengan ilmu dan imannya dapat menentukan pilihan untuk melaksanakan fungsi kekalifahannya. Hasilnya, dengan izin Allah kemungkaran akan ditinggalkan.

Kalau kemudian sebagian manusia ada yang memilih mengerjakan kemungkaran dan meninggalkan amal makruf, itu adalah salahnya sendiri dan untuk itulah neraka telah disiapkan jauh sebelum manusia diciptakan. Kalau semua manusia mengikuti jalan yang lurus, karena setiap kesesatan telah berhasil dihancurkan, berarti tujuan proyek pembangunan neraka menjadi gagal total.

Komunitas Eden yang dipimpin Lia Aminuddin hanyalah sekelompok kecil manusia lemah yang sedang dimabukkan bayangan imajinasi yang telah meracuni kesadaran basyariah. Adalah contoh kecil yang telah mampu dimunculkan oleh keanekaragaman kehidupan yang menarik untuk disimak sebagai pelajaran dan penelitian.

Bagaikan manik-manik kehidupan yang mewarnai samudra kehidupan yang terbentang luas, keberadaannya hanyalah seperti sepercik bintang kecil di tengah-tengah taburan gemerlap bintang yang menghiasi langit.

Kalau toh ada penyimpangan di sana, barangkali hanyalah penyimpangan pribadi yang teramat kecil yang tidak membahayakan bagi kehidupan umat manusia, dibandingkan dengan penyimpangan yang diperbuat oleh sekelompok manusia lain yang ada di sekeliling mereka yang jauh lebih membahayakan. Seperti budaya korupsi yang telah mampu memunculkan kecemburuan sosial dan bahkan telah memakan banyak korban.

Dengan penanganan yang arif dan bijaksana serta penuh rahmatan lil alamin dari para penyelenggara negara yang terhormat, barangkali akan lebih bermanfaat dan lebih menunjukkan tingkat kepribadian yang tinggi serta kedewasaan dalam menentukan sikap dan sudut pandang. Baik secara khusus untuk kehidupan Lia dan komunitasnya maupun secara umum bagi keseimbangan kehidupan manusia secara universal, daripada harus menghancurkan bagian kehidupan yang secara hakiki memang tidak dapat dihilangkan itu yang malah akan menimbulkan penilaian yang negatif dari berbagai pihak, baik dari dalam negri sendiri maupun dari luar negri.

Seleksi Alam

Inilah bagian ujian hidup dan sistem seleksi alam yang harus mampu diselesaikan dan dilewati oleh setiap manusia, maka hanya Ulul Albab yang dapat mengambil pelajaran.

Allah telah memberikan solusi dengan firman-Nya, “Dan katakanlah, kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”.QS.aI-Kahfi/29.

Oleh karena itu manusia harus membekali hidupnya dengan ilmu pengetahuan yang tinggi dan iman yang kuat serta pelaksanaan akhlak yang mulia supaya mereka dapat mensikapi aliran sesat dengan cara yang tidak sesat.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

SEPENGGAL CATATAN DARI MANGLAYANG

Berusahalah sekuat tenaga dengan memastikan bahwa kalian bisa memiliki kepatuhan seutuhnya sebelum hadir dihadapan NYA, tidak melakukan kesalahan apalagi kurang ajar terhadap NYA…Sesungguhnya kalian ini pembohong, tidak mengetahui jalan menuju pintu NYA…. Bagaimana kalian tahu jalan menuju Allah bila mata kalian buta?

(Syeikh Abdul Qodir al Jilani: Qaddasallah Sirrah al Aziz)

DSC_0381Tersebutlah suatu ketika saya menyadari dan menggedor-gedor nurani untuk tidak hanya menghayati kata-kata Syaikh Abdul Qodir tersebut namun bermaksud membuktikan apa yang disampaikannya. Konon syaikh adalah pemimpin para wali yang ada di bumi. Saya yakin apa yang disampaikannya itu benar, namun bila ada pembuktian lebih lanjut tentu saja nilai lebih bagi kita. Tidak hanya kata anu, kata ini kata itu.. namun tahu dengan pengalaman dan penyaksian akan menancap dalam hati sanubari yang terdalam. Kemantapan hati berbuah tekad yang kuat untuk berangkat memenuhi panggilan itulah NIAT AWAL saya.

Bagaimana kalian tahu jalan menuju Allah bila mata kalian buta?

Berangkatlah saya dengan persiapan minim menuju ke wilayah barat pada hari Sabtu 13 April 2013. Uang saku dan bekal pun pas pasan hanya untuk bertahan hidup. Raga dan tubuh syariatnya menuruti ‘peraturan’ dan ‘perintah’ keduniawian semata, namun hati dan rasa/batinnya sungguh lain. Hati harus menuruti sebuah PERINTAH yang kadar KEHARUSANNYA lebih berat.

Wilayah yang kutuju saat itu adalah Gunung Manglayang, sebuah gunung yang tidak terlalu tinggi yang berada di wilayah Jatinangor, Sumedang Jawa Barat. Titik koordinatnya pun sudah pasti sesuai syariat yaitu di depan Bumi Perkemahan Kiara Payung, sekitar 5 km dari jalan raya utama Sumedang- Bandung. Hawanya dingin sejuk memaksa saya untuk menyesuaikan diri sebisa mungkin. Maklum, aku terbiasa hidup di Sidoarjo, Jawa Timur yang berhawa panas menyengat. Di Manglayang, keringat tidak akan keluar sehingga bau badan pun tidak berubah. Tetap harum meski tanpa parfum.

Terkait dengan tempat dingin sejuk seperti ini, saya langsung ingat Gunung Bromo. Siang pun memang tetap panas kena cahaya matahari, namun udara yang dihembuskannya tidak membuat kulit menjadi kering. Pepohonan rindang dan lingkungan yang masih alami membuat betah berlama-lama. Di Manglayang, saya tinggal dua belas hari lamanya. Mengakhiri perjalanan tanggal 27 April 2013 kemarin. Lumayan lama untuk ukuran saya yang biasa dengan mobilitas tinggi. Jangka waktu dua belas hari itu saya manfaatkan benar-benar untuk belajar. Belajar mulai dari nol lagi hingga merangkak naik setahap demi setahap.

Saya tidak pernah malu memulai dari nol, sebab berkaca pada Rasulullah, panutan hidup saya bahwa: Nabi Muhammad SAW pun memulai dari nol sebelum melangkah ke tahap demi tahap pendakian spiritual. Bagaimana tidak?

Bukankah saat pertama kali Muhammad SAW menerima wahyu dia menganggap dirinya tidak ‘bisa’ membaca? Padahal saat itu dia sudah ahli berpuasa dan nyepi di gua? Bukankah saat itu dia sudah memiliki kedewasan mental spiritual yang matang? Bukankah saat itu dia sudah ‘sakti’ dan memiliki ‘kekuatan spiritual’ yang pilih tanding sehingga kuat ditempa masalah hidup yang sedemikian berat? Faktanya, Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi ketika usianya 40 tahun. Masa sebelum usia 40 tahun itu, dia harus mampu bertahan dari kejinya fitnah, bertahan dari lingkungan yang dominan paganism yang begitu tua di jazirah Arab. Hal yang mustahil dilakukan orang kebanyakan yang dalam hidupnya tidak punya prinsip dan keteguhan.

Bagaimana kalian tahu jalan menuju Allah bila mata kalian buta?

Maka Rasulullah SAW memulai di titik nol ketika bertemu Malaikat Jibril, PERANTARA PERJUMPAAN DENGAN JALAN ALLAH SWT. Dan bagi Rasulullah, kejujuran untuk mengakui bahwa dirinya ‘tidak bisa membaca’ bermakna bahwa dia belum mampu membaca semua kejadian ini dalam kerangka pemahaman yang holistic, nyambung, awal akhir lahir dan batin dalam genggaman Allah SWT.

Buah kejujurannya itulah dia kemudian diberkahi Allah SWT dengan ilmu, yang mana dengan ilmu itu dia mampu untuk ‘membaca dengan Nama Tuhan Yang Maha Menciptakan’. Jadi tidak sekedar pengetahuan yang berasal dari akal dengan menyusun fakta-fakta dan kemudian dijadikan mossaik pandangan hidup yang tersusun lengkap, namun benar-benar menghancurkan EGO DIRI –tahap akhir pendakian spiritual — dan berada di titik NOL sehingga hidayah ALLAH SWT itu turun.

Meneladani Rasulullah SAW itulah semangat dan tekad saya. Kuanggap ini sebuah purifikasi. Katarsis menuju titik NOL. Menjiwai dan mencoba belajar untuk bertahan di tengah kepungan masalah hidup, kepungan citra-citra diri, nilai-nilai yang campur baur, kemacetan pehamanan dan penghayatan akan makna hidup di sana sini, salah kaprahnya tujuan yang akhirnya membekam plus menutup diri untuk mbobot dan mbabar, metamorphosis kepompong menjadi kupu-kupu…

Tidaklah menarik untuk menceriterakan secara detail apa yang saya alami; setiap detik berlalu lalang makhluk-makhluk dari beragam jenis dari yang tampak maupun yang tidak tampak. Juga muncul berbagai peristiwa layaknya para pejalan spiritual yang lain. Itu semua hanya bumbu duniawi semata dan yang lebih penting untuk diungkap dan disampaikan adalah RASAnya.  APA RASA YANG LAHIR ketika berada di TITIK NOL. Saya tidak tahu apa-apa. Rasanya terlahir kembali, melihat dengan cara pandang baru tentang semuanya. Mengalir tenang dan lancarnya aliran yang selama ini tersumbat oleh kotor lemak dan sampah duniawi.

Bagaimana kalian tahu jalan menuju Allah bila mata kalian buta?

Di satu titik, di depan BUMI PERKEMAHAN, KIARA PAYUNG CAMP, di depannya.. bukan di dalam, hanya di pinggir jalan kecil, saya jadikan homebase. Setiap kesempatan saya berlalu lalang, naik mendaki ke puncak, minum di air sumber, dan turun lagi ke homebase. Mencari makan yang tersedia. Termasuk diberi sedekah makan oleh tiga sahabat KWA: (1) sesepuh KWA Mbah Selor Selawe (matur suwun sudah ditraktir sate dan bakso, maaf saya harus pura-pura jadi pejabat) (2) mas Ghozali (matur suwun sudah dikasih jamuan makan malam dan sweater, maaf saya harus pura-pura jadi ustad) dan (3) mas Firman (atas pasedulurannya dan keheranannya). Al Fatihah sent…

Kalau perut sudah kenyang, maka Raga tubuh saya istirahatkan tertidur, menikmati hidup, nafas tarik nafas keluar, meditasi tidur, meditasi duduk, meditasi dinamis, bergerak naik ke Manglayang, kehujanan, sholat, minum air sumber, makan yang bisa saya makan, semuanya adalah syariat agar tetap hidup. Toh saya dilarang membunuh diri sebab saya tidak memiliki hidup. Hidup itu milik NYA, dan tugas/kewajiban saya hanyalah menjalankan raga sesuai PERINTAH. Untuk mempermudah pemahaman, saya mengkategorikan menjadi tiga perintah.

Perintah itu bertingkat-tingkat: pertama perintah AKAL. Kedua perintah HATI NURANI. Ketiga PERINTAH dari KEBENARAN/KESESATAN. Untuk BISA MENTAATI perintah ketiga itu, AKAL harus memiliki kelurusan LOGIKA dan HATI yang jujur. Tiada lain syarat untuk itu kecuali MEMBUKA DIRI untuk terus belajar dan JANGAN PERNAH MERASA SUDAH PINTAR. Akan lebih mudah kita mendapatkan kelurusan logika dan hati yang jujur bila kita mau untuk terus mau mendengarkan pendapat orang lain, tidak menyanggah, namun kemudian menyaringnya. Tetaplah tersenyum meskipun barangkali tidak pas dan tidak sesuai dengan hati nurani, itu akan lebih BIJAKSANA karena anda akan mendapatkan lebih banyak dari orang lain. Bila anda mendebat pendapat orang lain, bukankah orang lain akhirnya diam dan anda tidak mendapatkan informasi lagi?

Ketika menjadi kepompong, di gunung manglayang tersebut, saya diuji dengan beragam ujian. Yang bisa saya ceritakan di forum ini adalah ujian kabar dari isteri: rumah saya hampir roboh. Tak bisa berbuat apapun untuk menolong keluarga di rumah, saya hanya bisa bersabar sambil menunggu selesainya tugas dan ada perintah untuk pulang. Semoga keluarga dalam lindungan ALLAH SWT. Inna lillahi wainna ilaihi rojiun… Selain itu banyak ragam ujian lain, misalnya, dari Eyang Guntur yang menyambar-nyambar kepala hingga membuat keberanian habis, dan seterusnya…

Bagaimana kalian tahu jalan menuju Allah bila mata kalian buta?

Ada satu orang tua yang membuat saya terkesan meskipun pertemuan saya dengannya hanya sekilas, tidak kurang dari sekian menit dan itu pun pertemuan yang terasa ‘tidak disengaja’. Padahal tidak demikian, apa sih di dunia ini yang kebetulan? Tentu saja TIDAK ADA. Semua sudah ditentukan sesuai dengan NIAT dan TUJUAN kita. Nah, orang tua ini seorang buruh pengangkut getah kayu pinus. Sehari-hari dia hanya mendapatkan upah sekian rupiah dari usahanya membawa berpuluh-puluh kilo dengan jarak yang amat jauh. Namun ia jalani dengan ikhlas kerjanya untuk menghidupi anak dan isterinya di desa jauh terpencil.

Auranya wajahnya memancar kejujuran dan pancaran cahaya ilahiah tersimpan dibalik baju kumal ala kadarnya. Saya dapatkan ILMU HIKMAH YAITU ILMU NOL, ILMU KEKOSONGAN: jadilah orang sederhana mengakui kelemahan dan ketidakberdayaan kita. Apa yang kita sombongkan? Dihadapan Ilahi, semuanya adalah sama dan setara kecuali amalnya.

Di gunung manglayang itu pula, saya bertemu dengan Sembilan Guru Tanah Pasundan yang baik hati. Ilmu mereka tinggi-tinggi, jauuuhhh di atas kita.

Guru pertama, seorang perempuan. Dia mengajari banyak gerakan tubuh yang selaras dan serasi dengan aliran “chi”, ilmu pelet pengasihan yang dahsyat.

Guru Kedua, seorang perempuan juga, mengajari ilmu-ilmu tentang rezeki lancar.

Guru ketiga, seorang unik nyeleneh. Pria berbadan tegap pemberani. Dia mempraktekkan kesaktiannya dengan menembus dinding dan penjagaan aparat yang sangat ketat tanpa terdeteksi.

Guru keempat, misalnya, memamerkan kedigdayaannya dengan ilmu peluntur. Seketika itu juga menghilangkan kesaktian orang.

Guru Kelima, seorang pria, memamerkan teknik menyerap ilmu orang lain dengan singkat dengan cara langsung ‘meniru’ maka semua ilmu orang dihadapannya akan terserap.

dan seterusnya hingga….

Guru kesembilan seorang perempuan tua memamerkan dirinya mengalahkan dengan mudah penunggu goib (dahnyang) sebuah wilayah.

Namun anehnya, Sembilan guru sakti ini masih ada celah kelemahannya. Misalnya, suatu ketika guru kesembilan ini berjalan di atas air namun tiba-tiba kakinya tersedot bumi sehingga kaki kanannya terjepit. Guru kesatu hingga kesembilan ini, kesimpulan saya akhirnya adalah, mereka ini guru-guru dunia…

Tataran ilmu mereka tidaklah seperti guru kesepuluh yaitu eyang sepuh buruh pengangkut getah kayu pinus tadi. Kusimpulkan, guru kesepuluh inilah guru akhirat yang sesungguhnya. Meskipun guru akhirat, dia memberiku satu mahkota unik dan langka, yang sekarang saya simpan sebagai tanda kasih sayang saya pada guru-guru ilmu hikmah dari tanah Pasundan yang telah mengajari saya. Al fatihah sent…

Bagaimana kalian tahu jalan menuju Allah bila mata kalian buta?

(bersambung: dahsyatnya kekuatan wirid AL IKHLAS



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Khasiat Mistik Tumbuhan pekarangan

KASIAT MISTIK TANAMAN DI PEKARANGAN

 

v POHON SEDAP MALAM

di pekarangan akan mendapat ketentraman damai dalam kehidupan

v POHON PINANG MERAH

untuk kelancaran rizqi dan juga untuk meredam santet, guna-guna ilmu hitam dll, mencgah perselingkuhan

v BUNGA MATAHARI

memebawa keharmonisan rumah tangga, bila ada anak balita tidak rewel

v POHON SAWO KECIK

untuk mengangkat derajat, wibawa warga sekitar akan hormat, karena membawa aura bagus

v POHON KENONGO

untuk menangkal ilmu hitam, santet,, guna-guna, bisa menetralisir energi negative di sekitar rumah, di tanam pas hari weton.

v POHON KELOR

menangkis serangan santet dll, menghancurkan pengaruh susuk dalam tubuh.

v POHON KUPING GAJAH

aliran rizqi mengalir terus kepada penanamnya, semakin subur semakin bagus, jangan sampai layu,kemudian mati, karena membawa pengaruh yang tidak baik..

v POHON WIJAYAKUSUMA

membawa hoki keberuntungan

v POHON BUNGA MAWAR

mampu menarik rizqi.

v POHON TALAS BESAR

di tanam di sudut pekarangan atau rumah menolak pencurian, tuyul akan malas melangkah.

v POHON ANGGUR

jangan di tanam di depan rumah, hati-hati orang kaya raya atau pengusaha sukses, bisa membuat bangkrut dan rizqi seret, jangan di tanam di sekitar rumah, karena akan kehilangan mata pencaharian

v BUNGA KAMBOJA

kalau punya bunga kelopak ganjil untuk menrik   rizqi empat penjuru mata angin, rumah akan aman, nyaman, banyak tamu,jangan menanam sembarang pohon kamboja di halaman rumah, karena roh jahat seperti di undang.

v BAMBU BUTA/BAMBU TIDAK BERONGGA

bisa mencegah ilmu hitam, juga bisa menakuti makhluk halus.

v DAUN SIRIH

jika di kantongi untuk menghadap pengusaha, usaha jadi lancar, ucapan di dengarkan, cocok untuk lobi, bisnis, sales, pengusaha dll, untuk ujian daun sirih di taruh di dalam sepatu di injak kaki, membawa ketenangan pikir, untuk mengujungi pacar daun sirih di kantongi di kemeja menjadi lebih percaya diri, membangkitkan simpati. untuk mengetahui isi hati daun sirih masukkan dalam bantal bacakan basmalah 3x tanpa nafas, bila di pakai tidur akan mengucapkan kata-kata isi hati

v POHON BERINGIN

jangan di tanam di depan rumah karena menjadi tempat mahluk halus, rizqi seret, tidak harmonis keluarganya, mudah bertengkar.

v POHON MAJA /MOJO

jangan di tanam di depan rumah, karena menjadi celaka, musibah tiap hari, bisnis bangkrut dll.

v POHON JAHE

bila di tanam di halaman rumah mahluk halus tidak berani menggangu penghuni rumah.

v POHON PEPAYA

jangan di tanam di depan rumah, karena akan mendapat kesialan

v POHON BELIMBING WULUH

jangan di tanam karena akan selalu di ganggu mahluk halus dan serangan santet akan mudah masuk.

v JAGUNG

jangan di tanam di halaman rumah, karena akan sakit-sakitan dan akan selalu bertengkar.

v BAWANG

jangan di tanam di pekarangan rumah, karena akan mengalami kesialan.

v CABE

jangan di tanam di pekarangan rumah karena akan selalu berselisih dengan keluarga

 

KHASIAT MEGIC KAYU MUSTIKA

Ø  KAYU WALIKUKUN ( zaman H Mengku Buono 6 )

Penawar tanah angker di tanam 4 pojok rumah atau pekarangan, Di tebus dengan puasa 7 hari dan selamatan untuk sedulur papat, sesajinya bubur merah putih, tumpeng mancar warno, jenang manca warno, kembang setaman, pisang raja setangkep, jajan pasar, Bacakan mantra : BADANKU BADAN ROKHANI, PINERNAH AKE ING SEGORO ASAT, BADANKU BADAN ROHANI PINERNAHKE ING GUNUNG, GUNUNG GUGUR, BADANKU BADAN ROKHANI PINERNAH KE ING KAYU, KAYU RUBUH, BADANKU ROKHANI PINERNAHKE WONG JAIL UTOWO SETAN JAIL, MATI KORMAT, BANJUR KOYO WIWIT DI PENDEM ING PADOPAT, “ agar lebih ampuh di baca tiap hari mantranya

Ø  KAYU WARU

Bagus di tanam didepan rumah, kantor, toko, warung dll insya Allah bisa memudahkan rizqi, lumintu, pandai menyimpan harta, sehat, tentram hidupnya, tak kekurangan hidupnya. sebelum menanam puasa mutih 7 hari 7 malam di tutup pati geni sehari semalam, di mulai hari kamis wage, waktu menanam bacalah mantra :                                      MARCONO MASIDAM SAPI GUMARANG KANG KANGGO NYAUR UTANG, KEBO DUNGKUL KANG KANGGO MACUL, NINI KANG NGIDERI, KAKI KANG MIJENI, METIK SANDANG PANGAN SRI SADONO, KANG NGANGGO SUNDUK KEMBANG MULYO, SRI SADONO KANG ONO TEGIL KEPANASAN, KULO BETO WANGSUL DATENG GEDONG PENGAYOMAN OJO OBAH OJO POLAH, YEN ORA INGSUN KANG NGILAH AKE .

Ø  BLIMBING LINGIR

Tidak baik di tanam di depan rumah, tapi mendapati rumah lama yang sudah tumbuh pohon blimbingnya baik daya prabawanya, tapi ada tebusan bila ingin menebangya, harus dengan selamatan bubur manca warna, tumpeng manca warna, ikan ayam lembaran, kembang boreh, jajan pasar. Yang menebang tidak boleh pemilik rumah, harus orang lain, karena akan berakibat mati rizqinya.

Ø  KAYU LETREK

Potongan kayu di rendam di air   di bacakan mantranya, di minum orang yang mau melahirkan, sebagian di oleskan ubun-ubun insya Allah cepat lahir. Mantranya :                                                                                       DEN BAGUS PLENTANG, MBOK ROSO SUMPEL, BUMI RENGKO, JAGAT MENGO, OJO NGAWEGO WEGI NGENGGONKU BABARAKE KAWULO, NGAKNO DALANE JABANG BAYI GECOK MROCOT WELUT PUTIH COT MROCOT, NGAKNO DALANE SI JABANG BAYI, SAKING KERSANE ALLAH, ALLOHUMMA AMIN, TALI UNGGULNO ALLOHUMMA IMAN TALI LUWARONO , LUWAR SAKING KERSANE ALLAH.

Ø  KAYU  DEWA / DEWANDARU

Pengobatan digigit ular, di tempelkan pada luka, di bacakan :             SANG ROSO WING WANG LAKI DEWA SOMA TAYO, PATUTAN NOGO WASESO, ILMUNE ORA MANDI, ISIH MANDI IDUKU,

Ø  KAYU SULASTRI

Untuk keutuhan rumah tangga yang sering cekcok, bila wanita yang menggunakan di sertai puasa biasa 3 hari mantra di baca sebanyak-banyaknya : AKU SRI WEDORO, ESEMKU DEWI SUPROBO, LIRINGKU DEWI RATIH SENG ANDULU SENG BANDELENG, TEKO WELAS TEKO ASIH, TEKO DEMEN, TEKO KANGEN, MENYANG JIWAKU, SAKING KERSANE ALLAH. bilayang menggunakan laki-laki puasa 7 hari, mantranya : HONG HYANG HYANG KAMAJAYA, DUMARING KERASIKAN, SUREP SORO, SURO SARENG ASMORO, PRAHARSANING WANITO……..(sebut nama istri) KANANG ULUN CIPTO, SING DAYENG AJI ASMORO GOMO HYANG WISESANING PADUKO, SANG HYANG KOMO JOYO

Ø  BUNGA TERATAI

Sangat baik di tanam di depan rumah, akan memiliki daya ayem tentrem

Ø  POHON KEMUNING

Di tanam di depan rumah akan tentram dan damai

Ø  POHON KEPEL

Bila di tanam di depan rumah akan rukun, tentram, damai, harum namanya.

Ø  JAMBU KLAMPOK HARUM

Di tanam di kanan rumah akan harum namanya, tapi kalau di tanam di kiri rumah akan membuat petaka, jelek namanya.

Ø  PACAR CINA

Memperlancar rizqi dalam mencari nafkah

Ø  BAMBU AIR

Pemiliknya akan tahan lapar, haus, kuat berjalan jauh, harus di tebus puasa mutih 7 hari, baca mantra sebanyak-banyaknya: KLINGKING-KLINGKING WETENGKU SEDANI AKING, CANGKEMKU SAK CEPLUKAN, USUSKU SAK LENG-LENGAN, DOMM SUDI, WAREG TANPO MANGAN, TAN NGORONG TAPO NGUMBE,, NORA KESEL TANPO LEREN, ADEM ASREP KOYO KETIBAN BANYU SEWINDU

Ø  KEMLADEHAN PRENG

Untuk obat saraf dan obat kuat, 5 lembar daun di rebus dengan 2 gelas air hingga tinggal satu gelas di minum 2x sehari, pagi dan sore

Ø  BAMBU BUNTET

Untuk mrnolak sihir, santet, guna-guna, dll puasa bias 3 hari mulai selasa keliwon, mantra di baca sebanyak-banyaknya waktu puasa : bambu buntet kageyo satekamu,durgo teluh bolak balik kesumpet, moro ngetan pepet kidul sumpet, ngulon rapet, ngalor dampet, kersaning allah ono tengah delek-delek deprok bingung kami tengggengen.

Ø KAYU LEWUNG LAREN LANANG

Tolak balak menjauhkan bahaya, di bawa pergi sebelum pergi baca mantra : jagad bumi sak isine kabeh, semurubo marang atmo, atmo semurupo maring ingsun, inggsun jumeneng oribadi, kunfayakun slamet, slamet saking kersane allah.   Yang lebih afdhol di pusai mutih 3 hari dan tidak boleh makan ikan yang di sembelih 40 hari

Ø KAYU KASTIGI

Untuk penawar bias dan penolak serangan ilmu hittam, warnanya ada yang putih, coklat, hitam, lorek. Bila di masukkan air tenggelam, kalau mau di gunakan baca mantra : jagat bumi sak isine kabeh, sumurubo marang ingsun, ingsun arso jumeneng, jurungan kang permatti, tawar tawar tawar tawar saking kersane allah.



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262