Mangsa Kasanga (2 Maret – 26 Maret).

Secara Umum– Mangsa “Kasanga”

Orang yang terlahir pada Mangsa “Kasanga” pada saat itu bertepatan pada musim hujan. Candranya “Tersiar Berita Bahagia”, secara umum memiliki sifat seperti angin, orang “Kasanga” mempunyai kesenangan berpergian jauh. Seolah angin yang meniupnya sampai kemana-mana.

Dia sangat menyenangi pemandangan alam yang indah. Juga mengagumi hal-hal yang penuh misteri, khususnya alam gaib. Sering pula angan-angannya terhembus angin jauh entah kemana.

Hidupnya antara alam nyata dan alam khayal. Sehingga memerlukan ada yang memacu dirinya untuk berbuat secara nyata. Dia sering menolong kawan-kawannya yang sedang bertengkar, tetapi suatu ketika dia sendiri kalau diganggu orang , pilih mengalah. 

Dengan sikap yang lemah lembut, kebaikan-kebaikannya untuk menolong sesama itu menyebabkan dia sangat disenangi dalam pergaulan. Begitu besar sayangnya, sampai kawan-kawannya pun bersedia melindungi.
Kuran berani mengutarakan pendapatnya, hal itu disebabkan dia khawatir kalau apa yang diutarakan itu menjadi bertambah runyam. Itulah kebiasaanya berkhayal menurut imajinasinya, padahal kenyataannya mungkin tidak demikian. Sehingga orang “Kasanga” kelihatan seperti orang pendiam. Padahal yang sebenarnya tidak demikian, dia ingin banyak bercerita dan membagi pendapat. Pengaruh angin yang sangat kuat menguasai dirinya, sehingga dia seolah terombang-ambing.
Orang “Kasanga” mempunyi dasaar kebaikan hati “Membela kebenaran dan kebaikan”. Sifat dasar yang baik itu akan hilang kalau tidak ada yang membibingnya. 

Karena ada pula sifat bimbang dalam segala hal. Sifat bimbang itu akan berkepanjangan kalau dia hidup di lingkungan yang tidak menentu, artinya kalangan yang beragam keadaan penghuninya, misalnya ditempat-tempat yang kumuh dan berjubal dengan berbagai tingkat latar belakang sosialnya, pendidikan dan karakter.

Sejak masih dini orang tua memegang peran penting atas sifat anaknya yang “Kasanga” tersebut. Harus dibimbing dengan penuh bijaksana. Karena anak “Kasanga” juga tidak dapat dengan mudah menerima teguran dan perintah. Kalau dia mendapat kekerasan , maka kekerasan itulah yang akan tersimpan dalam memori bawah sadarnya. Bisa saja dia juga akan menjadi orang yang keras dan brutal.

 A. Keadaan Fisik .

Orang kelahiran Mangsa “Kasanga” mempunyai keistemewaan dalam bentuk tubuhnya gemuk dan tidak begitu tinggi seperti umumnya orang dewasa. Walaupun oang “Kasanga” berbadan gemuk, tetapi tidak kelihatan berotot, jadi mulus saja. Walaupun ada pula yang normal postur tubuhnya seperti pada umumnya orang dewasa dan berotot. Tetapi hal itu hanya berjumlah sedikit, artinya terkecualikan.

Penampilan orang “Kasanga” tenang dan beribawa. Wajahnya tampak sendu. Kakinya juga tidak begitu kuat, maka dianjurkan untuk melatih diri agar kuat untuk berjalan jauh. Senam, lari pagi maupun olah raga bersepeda santai dapat melatih kekuatan kakinya. Juga selalu memperhatikan kesehatannya dengan minum jamu daun pepaya unutk menjaga kesehatan perutnya.
Bagi wanita “Kasanga”, mempunyai keistimewaan pada payudara. Bentuk payudaranya lebih besar dari umumnya, bahkan pinggulnya istimewa pula besarnya.

B. Keadaan Masa Kanak-kanak .

Anak-anak kelahiran Mangsa “Kasanga” pada umumnya senang merenung atau melamun, hatinya mudah tersinggung. Sering kali berbuat sesuatu yang bertentangan dengan apa yang diucapkannya. Anak “Kasanga” senang kepada kedamaian, selalu mengalah. Walaupun dalam hatinya tertekan. Dia gampang sekali terpengaruh keadaan di sekelilingnya.

Bila semua perbuatannya dilarang secara keras, pada masa dewasanya dia menjadi pemuda minder.
Anak “Kasanga” mempunyai kesenangan dalam bidang sosial, senang menolong orang lain, hatinya sangat perasa dan mulia. Tidak sampai hati kalau melihat orang lain menderita. Tetapi sifat yang demikian mulia itu harus diarahkan, sehingga dapat menyalurkan sifatnya itu untuk hal-hal yang benar-benar mulia. Jangan sampai disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Karena dapat juga dengan memanfaatkan sifat yang lemah-lembut dan sosial itu untuk kepentingan orang lain. Dia dapat masuk kedalam jerat manipulasi terselubung suatu gerakan sosial. Oleh karena sifat orang “Kasanga” itu tidak menaruh curig keapda akal licik orang lain. Semua orang dianggap sejujur dan semulia dia. Yang perlu diketahui benr adalah sifat anak “Kasanga”, dalam memutuskan sesuatu tidak bisa mantap, karena selalu bimbang. Maka kelemahan ini harus disadari, sehingga dapat menghadapi kenyataan hidup penuh semangat dan optimis, harus berani menghadapi kenyataan hidup apa pun resikonya. Tetapi perkembangan jiwanya akan berubah, semua tingkah dan sifat yang tanpa pehitungan dengan bertambahnya usia.

Tinngkat kejiwaan itulah yang akan menunjukan kiat kehidupan, romantika hidup. Harus memilih lingkungan hidup yang baik, kawn bekerja yang bijak dan arif, maka orang “Kasanga” pun akan terpengaruh olehnya. Tetapi kalau lingkungan kawan sekerja yang bermalas-malas, maka begitu pulalah orang “Kasanga” keadaannya.

C. Keadaan Masa Remaja .

Bagi orang “Kasanga”, pada tingkat kehidupannya masa remaja. Tiada hal-hal yang jauh berbeda dengan masa kanak-kanak. Hanya saja pada masa remaja, akal dan fikirannya sudah muali berfungsi. Segala langkah dan perbuatan banyak digerakan oleh program bawah sadar.

Tetapi sifat berangan-angan yang negatif dan otak-atik fikirannyayng pesimis, selalu masih bermunculan dan mengganggu kehidupannya. Rasa khawatir masa depan yang suram dan kemiskinan, adalah fikiran khayalannya yang paling utama. Oleh karenanya pemuda “Kasanga” tampak selalu murung dan takut menghadapi masa depan.

Senang menolong orang lain , meyenangkan hati orang, berani berkorban, senang mengalah dan ramah kepada siapapun dengan penampilan yang tampan, menarik serta tutur kata lembut. Itulah remaja “Kasanga” dalam pergauulan sehari-hari dikancah kehidupan yang penuh keganasan. Maka disarankan bagi remaja “Kasanga” untuk mengerti jati dirinya, agar sepak terjang dan langkahnya dapat terkontrol agar tak terkena dampak pergaulan bebas.



D. Ciri Khas Yang Mencolok .

Anak-anak maupun Remaja kelahiran mangsa “Kasanga” mempunyai ciri khas yang sangat menonjol adalah sikapnya yang pembimbang seolah terhembus angin. Tetapi sifat yang baik khas orang “Kasanga” adalah senang menolong seseorang diluar batas dan berlebih-lebihan.

Memberikan bantuan biaya pengobatan untuk kawannya yang sakit, hingga benar-benar si penderita itu sembuh. Itulah ciri khas orang “Kasanga” yang menginginkan semua yang dikerjakannya harus tuntas.
Adapun cirri khas orang “Kasanga” yang kurang baik, adalah sifat ragu-ragu, dualism dan gampang terpengaruh oleh keadaan lingkungannya. Tidak dapat mengontrol diri dan tidak berani menghadapi kenyataan yang pahit, seolah lesu darah dan menyerah.
Padahal kalau dia sadar, bahwa dirinya mempunyai pengaruh Angin, maka dia harus optimis karena mempunyi kemampuan untuk menyapu bersih apa saja yang menghalangi dan tidak disukainya. Membela kebenaran adalah topiknya.

E. Ikatan Persahabatan .

Orang kelahiran mangsa “Kasanga” pada umumnya banyak mempunyai sahabat. Sahabat-sahabat orang “Kasanga” sangat setia dan sifatnya melindungi.

Karena mereka menganggap orang “Kasanga” memerlukan perlindungan. Mereka sayang, karena sifat lemah lembut, ramah, pengalah dan wajah yang syahdu.
Namun begitu sahabat yang benar-benar cocok bagi orang kelahiran “Kasanga” adalah orang kelahiran mangsa “Kaso” kemudian dengan orang kelahiran mangsa “Kalima”.
Dalam pergaulan orang “Kasanga” dapat dikatakan tidak pernah berkelahi, dia lebih baik mengalah. Kalau dia terpojok oleh lawan yang benar-benar memusuhi dan akan mencelakainya, tanpa terduga dia dapat mengatasi kasusnya itu dengan sempurna. Sehingga lawannya membatalkan niatnya bahkan dapat berbaik-baik.

F. Keadaan Kesehatan .

Adapun keadaan kesehatan orang mangsa “Kasanga” ini mempuyai kondisi tubuh yang lumyan. Hanya saja baginya kemungkinan dapat terserang penyakit paru-paru basah. Karena sifatnya yang pemurung, ngeluyur malam atau merenung berkepanjangan, bahkan kondisi badan tidak diperhatikan. Kelemahannya adalah pada alat pernafasan dan paru-paru.

Selain itu ada pula beberapa penyakit sakit kulit, Gatal-gatal, Bisul bahkan kelamin, penyakit tulang atau reumatik. Khususnya kelemahan sendi-sendi kaki. Bahkan pada usia diatas 30 tahun dapat terserang kelumpuhan.
Tentu saja dalam bidang kesehatan, lebih utamamencegahnya daripada mengobati. Pencegahan untuk sakit paru-paru adalah berfikir positif jangan banyak berangan-angan yang bukan-bukan. Gizi dan Vitamin, dengan makan teratur dan jangan meninggalkan sayur serta buah yang mengandung Vit-C. Keteraturan hidup dan juga rileks, tidur teratur pula. Tentu saja semua ini sulit dilakukan bagi orang “Kasanga”, tetapi dengan kesungguhan dan tekad yang kuat untuk masa depan, pasti akan berhasil.
Selain itu diperlukan pula senam, atau berolahraga dengan teratur. Dapat memilih olahraga yang cocok, khususnya untuk pemeliharaan urat kaki dan pinggul.

G. Pekerjaan Yang Cocok/Karier .

Para Pakar Astrolog Jawa telah membagi 3 (Tiga) Kelompok dari kelahiran Mangsa “Kasanga” dalam kelompok hari kelahiran –nya. Mereka itu adalah sebagai berikut.
“EKA” – Kelompok I : Mereka yang terlahir pada Hari Minggu, Hari Rabu dan Hari Jumat. Mereka yang terlahir pada hari tersebut ada beberapa bidang pekerjaan yang cocok baginya.

Sebagai Karyawan/Pegawai bidang Humas, menjadi pengarang, Kolomnis atau Wartawan, dapat juga profesi sebagai Paragnos/Paragnosa. Tetapi pekerjaan yang sesuai dengan jiwa dan hobi senang bergerak dan berpergian ialah sebagai Wartawan atau Koresponden dari Mass media maupun electronik. Maka bidang pekerjaan Wartawanlah yang akan mengantarkan anda dalam kesuksesan karier.

“DWI” – Kelompok II : Mereka yang terlahir pada Hari Senin. Bidang pekerjaan yang cocok dan akan mengantarkan sukses karier dalam profesi ahli Kejiwaan (Psikologi). Profesi ahli Kejiwaan itulah pekerjaan yang paling cocok. Tetapi selain dari pekerjaan itu, ada pula beberapa bidang pekerjaan yang cocok : Travel Biro dan Parawisata, bekerja pada Apotik, Toko Obat, Jamu, Night Club, Pub, Tempat hiburan lainnya, Hotel.


“TRI” – Kelompok III : Mereka yang terlahir pada Hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Mereka ini cocok dalam bidang pekerjaan di Perkapalan. Tetapi ada beberapa pula pekerjaan yang cocok ialah sebagai Karyawan pada Galangan kapal, diperusahaan apa saja, dapat juga sebagai Mandor maupun bagian Gudang. Namun yang paling cocok adalah pekerjaan dalam bidang Perkapalan, pekerjaan itulah yang akan meningkatkan kariernya.


Demikian pendataan pekerjaan yang cocok yang akan mengantarkan orang “Kasanga” kepuncak kariernya. Semoga diteliti dan dipertimbangkan dengan benar dan baik-baik.

H. Gambaran tentang Rejeki .

Pendapatan berikut ini adalah untuk orang “Kasanga”, hal-hal yang menyangkut dengan penghidupannya. Tetapi Astrologi Jawa dalam menentukan keadaan penghidupan orang “Kasanga”, mengadakan penelitian dengan mendata lewat hari kelahiran dalam 3 (Tiga) kelompok kelahiran, sebagai berikut :

“EKA” – Kelompok I : Mereka ini adalah kelahiran Hari Minggu, Hari Rabu dan Hari Jumat. Kelompok pertama ini keadaan Rejeki dan Penghidupannya yang cukup baik, rejekinya banyak. Tetapi sayangnya mempunyai jiwa social yang berlebihan menjurus pemborosan. Walaupun begitu, orang “Kasanga” kelompok ini, selalu ada saja yang mentransfer uang padanya. Tetapi kalau sampai umur 30 tahun keatas tidak mau koreksi diri dan mengubah cara hidup, maka pada hari tuanya akan mengalami kemelaratan tanpa ada yang mempedulikan.

“DWI” – Kelompok II : Mereka adalah yang dilahirkan pada Hari Senin. Kelompok ini, adalah orang “Kasanga” yang bernasib kurang baik. Bila telah mencapai rejeki lumayan, ada-ada saja gangguan dan pemborosan yang harus dilakukannya. Nasibnya itu akan terus berlangsung hingga berumur 36 tahun. Barulah pada usia 42 tahun keatas dapat memperbaiki jenjang ekonominya, untuk bekal hari tua dan keturunannya. Walaupun dalam bidang ekonomi mungkin membaik, tetapi ganti mengalami kerepotan dalam rumah tangga (Keluarga). Kurang bahagia dalam keharmonisan berkeluarga. Anak dan istrinya seolah memusuhinya. Kembali kepada sifat orang “Kasanga”, walaupun dia menderita tetapi dapat tersungging senyuman di bibir.

“TRI” – Kelompok III : Mereka yang terlahir pada Hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Mereka yang terlahir pada hari tersebut, mempunyai keberuntungan sosialny sangat baik. Adalah tergolong kelompok orang “Kasanga” yang selalu mendapat keberuntungan. Segala usahanya selalu berhasil. Tidak pernah kekurangan uang. Lebih-lebih setelah menikah, rejekinya lebih baik, bahkan dapat diibaratkan “Selalu diberkahi Tuhan” artinya segala usahanya mendatangkan uang yang berlimpah-limpah.

Pada usianya yang telah lanjut 40 tahun keatas, rejekinya terus menumpuk bahkan dihari tua dapat menjadi orang kaya dan sosiawan. Bahkan ada yang mendirikan Rumah Yatim Piatu untuk menyalurkan desakan jiwa sosialnya.

I. Saat Yang Tepat Untuk mengerjakan Sesuatu .

Mangsa “Kasanga” mempunyai saat-saat yang baik untuk melakukan suatu pekerjaan yang besar atau utama bagi kepentingan orang “Kasanga”.
Saat terbaik dalam setiap tahunnya, jatuh pada tanggal 12 Mei sampai dengan 9 Juni.

Pada saat-saat itu seolah “Cipta Jadi”, apa yang direncanakan
dan dikerjakan selalu berhasil. Lebih-lebih kalau dalam tanggal-taggal tersebut, mempergunakan hari Kamis, Selasa dan MInggu. Tetapi yang terbaik adalah pada hari Kamis, untuk memulai pekerjaan yang terpenting maka akan berhasil.

j. Hobi .

Hobi kelahiran mangsa “Kasanga” mempunyai beberapa hobi antara lain sebagai berikut :

Barang-barang seni, khususnya Melukis
Makanan enak
Perjalanan/Bertamasya dan Berbelanja
Membaca buku apa saja, khususnya Spiritual
Bergaul dengan siapa saja.

K. Jodoh (Calon Suami/Istri yang tepat) .

Orang kelahiran mangsa “Kasanga” mempunyai calon pasangan hidup yang sesuai dan cocok adalah dengan kelahiran mangsa “Kaso”. Dalam kehidupan berumah tangga dapat mencapai keharmonisan, kedua belah pihak saling dapat menyesuaikan diri. Tidak ada pertengkaran yang berarti, sampai mencapai hari tua.

Tetapi ada pula beberapa calon yang dapat menjadi jodohnya, mereka itu adalah orang-orang yang terlahir pada mangsa “Kalima” atau kelahiran mangsa “Desta”, baik pula dengan sesama kelahiran mangsa “Kasanga”.
Apa yang telah diutarakan oleh para Pakar Asrtrologi Jawa tersebut, tidak menutup kemungkinan terjadinya pernikahan dengan Mangsa/Zodiak lain. Hanya saja pernikahannya akan mengalami keretakan-keretakan, sehingga mengurangi keharmonisan suatu pernikahan. Walaupun orang “Kasanga” akan tersenyum menghadapi kegetiran pernikahan atau rumah tangganya itu.
Orang “Kasanga” dalam memilih jodoh tidak melalui perkenalan langsung. Dia akan mengalami kesulitan dalam perkenalan pertama dengan lain jenisnya. Maka pada umumnya, perkenalannya dengan calon pasangan hidup, melalui perantara orang lain.

Orang “Kasanga” dalam hal permainan ranjang cukup baik dan bervariasi. Hal itu dapat terjadi karena orang “Kasanga” mempunyai daya khayal yang tinggi. Tetapi sebenarnya tidak menggemari permainan ranjang. Lebih senang bercumbu, hal itu akan menentramkan hatinya.
Orang “Kasanga” mempunyai rasa bertanggung jawab yang sangat kuat terhadap keluarganya. Begitu pula laki-laki “Kasanga” mempunyai andil yang sangat besar dalam mendidik anak-anaknya, dan sabar. Sehingga anak-anaknya pun mendapat bimbingan yang cukup.

L. Batu Permata .

Ada beberapa jenis batu permata yang cocok bagi orang kelahiran mangsa “Kasanga”. Selain sebagai permata aksesoris batu permata mempunyai khasiat yang sangat berguna bagi si pemeilik yang mempercayainya.
Adapun batu permata yang cocok bagi orang “Kasanga” sebagai berikut :

Blue Sapphire (Saffir Biru)
Selain indah untuk aksesoris, berkhasiat juga sebagai menolak racun, penyakit menular, sakit kulit, sakit panas dan melindungi mata dari kerusakan penyakit cacar.

Amethyst (Kecubung Kasihan)
Batu permata ini indah, warna ungu, ungu muda atau ungu tua kemerahan, lebih tampak indah kilaunya kalau digosok faset berlian. Sebagai aksesori sangat indah dan mempunyai perbawa lembut dan mendatangkan rasa kasih. Selain itu juga mempunyai khasiat untuk mencegah mabuk minuman keras, menolak bahaya racun, keracunan dan mencegah sakit jantung.

Emerald (Batu Jamrud Hijau)
Batu aji Jamrud hijau ini yang bagus dapat mencapai Puluhan Juta Rupiah dalam ukuran sebesar biji asem. Bagi yang percaya Jamrud mempunyai khasiat mencegah sakit kepala.

M. Warna Yang Serasi .

Bagi orang Mangsa “Kasanga” ada beberapa jenis warna yang cocok dan ideal baginya, antara lain :
Hijau, Merah Tua, Hitam, Putih, Biru Tua dan Abu-abu.
Adapun warna yang paling cocok adalah Abu-abu. Warna yang ideal di sini, adalah warna yang paling tepat dan apik dipakai oleh orang kelahiran mangsa “Kasanga”. Termasuk juga warna untuk interior rumahnya.

N. Bunga .

Ada beberapa jenis bunga yang dapat membangkitkan semangat bahkan dapat mendatangkan inspirasi bagi orang “Kasanga” adalah bunga :

Melati

Lily Putih

Gradiul, Suflir, Anggrek Scorpio

Mawar Merah Tua, Mawar Margareta

Gardena atau Ceplok Piring.

Demikian data-data mangsa “Kasanga” baik kehidupan dan penghidupan secara umum. Mangsa “Kasanga” berorbit 25 hari lamanya. Dalam orbitnya menempati langit disebelah Barat Laut. Akan bertemu dengan Wuku Tolu (5), Piesces, Wuku Bala (25), dan Wuku Julungpujud (15). Dalam perjalanan 25 hari itu, ditandai dngn candra “Tersiarnya Berita Bahagia”.

Pada mangsa itu adalah musim Buah-buahan dan Bulir-bulir Padi pun telah berisi bahkan ada yang telah menguning. Merupakan berita bahagia bagi orang “Kasanga” pada sekitar tanggal 12 Mei – 9 Juni adalah pemberkahan agung.



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

KH Tubagus Ahmad Bakri, Tokoh dan Guru Sufi Purwakarta (1)

KH Tubagus Ahmad Bakri, Tokoh dan Guru Sufi Purwakarta (1)

KH Tubagus (Tb) Ahmad Bakri, lebih dikenal dengan sebutan Mama Sempur. Mama merupakan istilah bahasa sunda yang berasal dari kata rama artinya Bapak. Di kalangan masyarakat Jawa Barat, kata Mama ini biasanya disematkan kepada Ajengan atau Kiai sehingga sebutannya menjadi Mama Ajengan atau Mama Kiai. Sementara Sempur adalah sebuah Desa yang ada di Kecamatan Plered, Purwakarta, Jawa Barat.<>

Mama Sempur lahir di Citeko, Plered, Purwakarta, Jawa Barat pada tahun 1259 H atau bertepatan dengan tahun 1839 M, ia merupakan putera pertama dari pasangan KH Tubagus Sayida dan Umi, selain KH Tubagus Ahmad Bakri dari pasangan ini juga lahir Tb Amir dan Ibu Habib.

Keturunan Rasulullah saw

Dari jalur ayahnya, silsilah KH. Tubagus Ahmad Bakri sampai kepada Rasulullah saw sebagaimana dapat dilihat dalam karyanya yang berjudul Tanbihul Muftarin (h. 22), sebagaimana berikut KH. Tb. Ahmad Bakri bin KH. Tb. Saida bin KH. Tb. Hasan Arsyad Pandeglang bin Maulana Muhammad Mukhtar Pandeglang bin Sultan Ageng Tirtayasa (Abul Fath Abdul Fattah) bin Sultan Abul Ma’ali Ahmad Kenari bin Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdul Qodir Kenari bin Maulana Muhammad Ing Sabda Kingking bin Sultan Maulana Yusufbin Sultan Maulana Hasanudin bin Sultan Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) bin Sultan Syarif Abdullah bin Sultan Maulana Ali Nurul Alam bin Maulana Jamaluddin al-Akbar bin Maulana Ahmad Syah Jalal bin Maulana Abdullah Khon Syah bin Sultan Abdul Malik bin ‘Alwi bin Muhammad Shohib Mirbath bin  Ali Kholi’ Qosam bin ‘Alwi bin Muhammad bin ‘Alwi bin Sayyidina Ubaidillah bin Imam al-Muhajir ila Allah Ahmad bin ‘Isa an-Naqib bin Muhammad an-Naqib bin ‘Ali al-‘Aridl bin Imam Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Sayyidina wa Maulana Husain bin Saidatina Fatimah az-Zahra binti Rosulillah SAW.

Ayah KH Tubagus Sayida yang juga kakeknya KH Tubagus Ahmad Bakri adalah KH. Tubagus Arsyad, ia seorang Qadi Kerajaan  Banten, namun KH Tubagus Sayida nampaknya tidak berminat untuk menjadi Qadi Kerajaan Banten menggantikan posisi ayahnya dan dengan berbagai pertimbangan akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan Banten.

Perjalanan KH. Tubagus Arsyad dari Banten membawanya sampai di daerah Citeko, Plered, Purwakarta, di tempat inilah Tubagus Sayida bertemu dan menikah dengan Umi, dan di daerah ini pula seorang bayi yang diberi nama Ahmad Bakri dilahirkan, Ahmad Bakri muda mendapatkan pendidikan agama dari keluarga, untuk menambah wawasan dan ilmu keislaman, ia belajar di berbagai Pondok Pesantren yang ada di Jawa dan Madura, sebelum berangkat, KH. Tb. Sayida berpesan kepada Ahmad Bakri agar jangan berangkat ke Banten apalagi menelusuri silsilahnya, ia baru diperbolehkan melakukan hal tersebut ketika masa studinya di pesantren selesai.

Tidak puas belajar di Jawa dan Madura membuat KH. Tubagus Ahmad Bakri bertekad berangkat ke pusat studi Islam, yaitu Mekkah, disana ia belajar kepada ulama-ulama nusantara, setelah dianggap cukup dan berniat menyebarkan agama Islam ia kemudian pulang ke Purwakarta dan pada tahun 1911 M, ia memutuskan untuk mendirikan pesantren di daerah Sempur dengan nama Pesantren As-Salafiyyah.

Beberapa santri KH Tubagus Ahmad Bakri yang menjadi ulama terkemuka diantaranya KH. Abuya Dimyati Banten, KH Raden Ma’mun Nawawi Bekasi, KH Raden Muhammad Syafi’i atau dikenal dengan Mama Cijerah Bandung, KH Ahmad Syuja’i atau Mama Cijengkol, KH Izzuddin atau Mama Cipulus Purwakarta.

Di pesantren ini pula KH. Tubagus Ahmad Bakri banyak menuangkan pemikirannya dalam berbagai kitab yang ia tulis, dan selama hidupnya KH Tubagus Ahmad Bakri diabdikan hanya untuk mengaji atau thalab ilm, dan thalab ilmu inilah yang menjadi jalannya untuk mendekatkan diri kepada Allah (tarekat), maka tarekat yang ia pegang adalah Tarekat Ngaji, sebagaimana ia ungkapkan dalam karyanya yang berjudul Futuhatut Taubah Fi Shidqi Tawajuhit Tarekat pada (h. 47-49) sebagaimana berikut:

Ari anu pang afdol2na tarekat dina zaman ayeuna, jeung ari leuwih deukeut2na tarekat dina wushul ka Allah Ta`ala eta nyatea tholab ilmi, sarta bener jeung ikhlash.

(Tarekat yang paling afdol zaman sekarang dan tarekat yang paling dekat dengan `wushul` kepada Allah adalah thalab ilmi serta benar dan ikhlash) 

Pernyataan KH Tubagus Ahmad Bakri ini dikutip dari jawaban seorang Mufti Syafi`i yaitu Syaikh Muhammad Sayyid Babashil yang mendapat pertanyaan seputar tarekat dari Syaikh Ahmad Khatib. Dialog kedua ulama tersebut dikutip oleh Mama Sempur dalam dalam Kitab Idzharu Zughlil Kadzibin halaman 61.

Menurut salah seorang cucu KH. Tubagus Ahmad Bakri, yaitu KH. Tubagus Zein, KH. Tubagus Ahmad Bakri pernah mengecam terhadap penganut tarekat, karena sebagian dari mereka ada yang meninggalkan syariat dan menurut KH. Tubagus Zain, kecaman ini lebih kepada melindungi masyarakat agar tetap bisa menyeimbangkan antara syariat dan hakikat.

Namun demikian, dalam kitab Futuhatut Taubah Fi Shidqi Tawajuhit Tarekat (h. 32) seraya mengutip pernyataannya Syaikh Muhammad Amin Asyafi`i Annaqsyabandi, KH. Tubagus Ahmad Bakri menyatakan bahwa hukum masuk dalam salah satu tarekat mu`tabarah bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan yang sudah mukallaf adalah fardlu`ain. Sehingga menurut salah satu riwayat KH Tubagus Ahmad Bakri pun tetap menganut tarekat mu`tabarah. Adapun tarekat yang dianutnya adalah Tarekat Qadiriyyah wan Naqsyabandiyah (TQN).

Sementara mengenai Tarekat Ngaji ini, bisa dilihat dari aktifitas dan kesibukan KH. Tubagus Ahmad Bakri sehari-hari, sebagaimana disampaikan oleh salah seorang muridnya, KH Mu`tamad. Menurut Pengasuh Pesantren Annur Subang ini, setiap pukul empat pagi, KH. Tubagus Ahmad Bakri sudah bersila dan berdzikir di dalam masjid, kemudian dilanjutkan dengan mendirikan shalat subuh berjamaah, selepas wiridan dan shalat berjamaah selesai, ia tetap bersila sampai waktu dluha tiba, kemudian melaksanakan shalat dluha dan dilanjutkan kembali dengan mengajar ngaji santri sampai pukul 11.00 WIB.

Usai mengajar ngaji santri, jadwal pengajian selanjutnya adalah mengajar ngaji kiai-kiai sekitar kampung dan dilanjutkan dengan shalat Dhuhur berjamaah. Kemudian ia pulang ke rumah dan istirahat. Namun ia tak pernah bisa istirahat sepenuhnya, karena sudah ditunggu para tamu, sampai waktu ashar.

Selepas shalat Ashar, KH. Tubagus Ahmad Bakri kembali mengaji bersama para santri hingga menjelang maghrib. Selepas maghrib, istirahat sejenak dan shalat Isya, setelah shalat isya, ia kembali mengajar sampai pukul 23.00 WIB. Bahkan menurut satu riwayat, kebiasaan KH. Tubagus Ahmad Bakri yang pernah diketahui oleh santrinya adalah ia tidak pernah batal wudhu sejak isya sampai subuh dan tidak pernah terlihat makan.

Beguru Kepada Ulama Nusantara dan Mekkah

Keluarga KH. Tubagus Ahmad Bakri adalah keluarga yang taat beragama, ayahnya pun merupakan salah satu ulama kharismatik, sehingga pendidikan agama KH. Tubagus Ahmad Bakri di usia dini diperoleh melalui ayahnya. Adapun Ilmu-ilmu yang dipelajari oleh KH. Tubagus Ahmad Bakri meliputi Ilmu tauhid, Fiqih, Nahwu, Sharaf, Hadits dan Tafsir.

Menurut salah seorang cucunya, setelah ilmu dasar agama dianggap cukup, Mama Sempur memutuskan untuk menimba ilmu ke pesantren yang ada di Jawa dan Madura, beberapa ulama yang pernah ia timba ilmunya adalah Sayyid Utsman bin Aqil bin Yahya Betawi, Syaikh Soleh Darat bin Umar Semarang, Syaikh Ma’sum bin Ali, Syaikh Soleh Benda Cirebon, Syaikh Syaubari, Syaikh Ma’sum bin Salim Semarang, Raden Haji Muhammad Roji Ghoyam Tasikmalaya, Raden Muhammad Mukhtar Bogor, Syaikh Maulana Kholil Bangkalan Madura bahkan di Syaikh Maulana Kholil inilah beliau mulai futuh (terbuka pemikirannya) terhadap ilmu pengetahuan agama Islam.

Pengembaraan di dunia intelektual tidak membuat Mama Sempur merasa puas. Untuk itu akhirnya ia memutuskan untuk berangkat menuntut ilmu ke Mekkah. Dalam kitab Idlah al-Karatoniyyah Fi Ma Yata’allaqu Bidlalati al-Wahhabiyyah (h. 27), Mama Sempur menyebutkan guru-gurunya sebagaimana berikut: Syaikh Nawawi Al-Bantani, Syaikh Ahmad Zaini Dahlan, Syaikh Mahfudz Termas, Syaikh Said Babshil, Syaikh Umar bin Muhammad Bajunaid, Sayyid Abdul Karim ad-Dighistani, Syaikh Soleh al-Kaman Mufti Hanafi, Syaikh Ali Kamal al-Hanafi, Syaikh Jamal al-Maliki, Syaikh Ali Husain al-Maliki, Sayyid Hamid Qadli Jiddah, Tuan Syaikh Ahmad Khatib, Syaikh Said al-Yamani, Syaikh Mukhtar bin Athorid dan Syaikh Muhammad Marzuk al-Bantani.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262