WIRID AL-ALLAMAH AS-SYAIKH ACHMAD AT-TAMIMI R.A

Assalamu’alaikum wr, wb….Rahmat Allah atas kalian semua. Inilah jawaban untuk para santri yang menginginkan pemecahan dari semua persoalan yang mereka hadapi. Inilah jalan keluar walau semustahil apapun permasalahan yang kau hadapi. Inilah wirid yang di Ijazahkan kepada saya oleh Al-Habib Muhammad bin Ali Syahab, saat saya terpuruk dan tidak menemukan jalan keluarnya.Seperti inilah yang dilakukan para pendahulu dari guru-guru kami saat beliau-beliau itu menghadapi persoalan yang tidak lagi bisa mereka pecahkan.Dan inilah yang seharusnya para santri lakukan saat kehidupan terasa memberatkan, saat terasa semua jawaban atas ribuan pertanyaan tertutup.Carilah jawaban itu dengan cara yang baik, saat itu kau lakukan maka Allah SWT akan menjawabmu dengan baik.Kebaikan-NYA akan meliputi hidupmu selamanya.Amiin….!!

Inilah wirid yang dimaksud.

بسم الله الرحمن الرحيم
انا اوحينا اليك كما اوحينا الى نوح والنبيين من بعده,واوحينا الى ابراهيم واسماعيل واسحاق ويعقوب والاسباط,وعيسى وايوب ويونس وهرون وسليمان,واتينا داود زبورا,ورسلا قد قصصناهم عليك من قبل ورسلا لم نقصصهم عليك وكلم الله موسى تكليما.( النساء : 163-164 )

Inna auhayna ilaika kamaa auhaynaa ilaa Nuuhin wannabiyyinna mim ba’diha. Wa auhaynaa ilaa Ibrohiima wa ismaa’iila wa Ishaaqo wa Ya’quuba wal asbaa-thi,wa Isaa wa Ayyuuba wa Yunuus wa Haruun wa Sulaimaana, wa ataynaa Dawuuda Dzabuuro.Wa Rasuulan Qod Qoshoshnaahum ‘alaika wa kallamallahu Muusaa takliimaa. ( An-Nisa : 163-164 )

Ma’nanya :

“ Sesungguhnya kami telah memberikan Wahyu kepadamu sebagai mana kami telah memberikan wahyu kepada Nabi Nuh dan Nabi-Nabi yang kemudiannya, dan kami telah memberikan wahyu ( pula ) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan kami berikan Zabur kepada Daud.
Dan ( Kami telah mengutus ) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” ( QS.An-Nisa : 163-164 )

Riwayat Shohibul Wirid :
Al-Allamah Ahmad At-Tamimi R.a, menyebutkan, siapa saja mempunyai masalah/urusan yang sangat penting baik itu urusan Diniyyah atau Dunyawiyah dan sudah tidak ada lagi seseorang yang bisa membantu untuk mengatasinya, dan dia sendiri sudah tidak mampu lagi dan cemas dikarenakannya, maka untuk itu caranya adalah : Jangan memakan segala yang bernyawa atau yang keluar dari yang bernyawa selama 7 hari, dan setiap hari-hari itu dia membaca ayat tersebut 72 x . Pada malam terakhirnya atau malam ketujuhnya nanti maka dia akan melihat seorang Ruhaniah dari Aulia Allah memberitahukan kepadanya suatu cara untuk mengatasinya, dan turutilah apa yang telah diajarkannya itu. Jika ajaran itu betul-betul dipatuhi maka semua itu akan menjadi beres. Insya Allah !

=== Sempurna Ijazah ===

MENITI SUNNAH MENUJU MARDHOTILLAH

Biografi Singkat Sayyidul Walid Al-Mukarom
Pangeran Muhammad KH Ali Umar Thoyyib Al-Palembani.
Palembang Darussalam.

Assalamu’alaikum wr,wb semua santri KHODAM SAKTI….Izinkan kami menyampaikan sekelumit kisah tentang pribadi yang sangat kami hormati didalam hidup kami. Beliaulah Sang Guru terhormat, yang dengan ketegasannya menyampaikan kebenaran yang Haq, yang dengan kelembutannya merangkul semua insan yang tersesat dalam maksiat. Kami kumpulkan kisah ini dari berbagai tulisan yang terserak dan kami kumpulkan sebagai manifestasi rasa cinta kami kepada Sang Guru. Dan ketahuilah bahwa sebagian Ijazah yang kami persembahkan bagi santri KWA ini adalah berasal dari Sang Guru Teladan ini.

Beliau bernama lengkap As-Syeikh K.H.Ali UmarThoyyib yg dilahirkan di Palembang 54 Tahun yg tepatnya pada tanggal 9 November 1952 dan Beliau di besarkan di lingkungan keluarga yg teguh memegang dan menjalankan norma2 agama,dari situlah terbentuk karakter Beliau sebagai orang yg Ta’at dan taqwa terhadap perintah2 Allah Subhaanahu Wata’ala dan Rosul-Nya Shallallahu Alaihi Wasallam.Beliau memulai pendidikan formalnya di Madrasah Al-Khoiriyyah 3 ilir Palembang, setelah selesai pendidikan di Madrasah tersebut Beliau melanjutkan Pendidikannya ke PGAN Palembang setelah menyelesaikan pendidikan formalnya tepatnya tahun 1970 Beliau melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Darul Hadist Al-Faqihiyyah Malang Jawa Timur yg diasuh oleh seorang ahli Agama Islam terutama dibidang Ilmu Hadist yaitu Prof.Dr.Al-Hafidz Al-Musnid Al-Habib Abdullah Bin Al-Habib Abdul Qadir Bin Ahmad Bilfaqih.

Dengan bimbingan Gurunyalah maka terbentuk karakter Beliau sebagai Ad-Da’i ilallah dan pengajar terutama masalah2 ke Imanan dan Ketaqwa’an Kepada Allah SWT dan dari Gurunya tersebut Beliau menerima Ijazah untuk menyebarkan Thoriqoh Ahlil Bait,dan pada Tahun 1975 Beliau menyelesaikan Pendidikan Pesantrennya sampai ke jenjang Kuliyatul Mu’allimin atau setarap dengan STRATA SATU ( S1 ). Setelah menyelesaikan pendidikannya di pesantren yaitu pada tahun 1975 Beliau pulang ke kota Palembang dan mengajar di Pondok Pesantren ArRiyadh 13 Ulu dari Tahun 1975 sampai dengan Tahun 1983, kemudian Beliau mendapat perintah dari gurunya Al-Habib Alwi Bin Ahmad Bahsin 13-14 Ulu Palembang,untuk berdakwah kepada masyarakat umum dan Beliau mulai merintis Majlis Ta’lim Wat Tadzkir Al-Awwabin Li Ahlis Sunnah Waljama’ah Palembang Darussalam.

Sejak Tahun 1983 sampai dengan sekarang Beliau juga mendapat Gelar dari Kesultanan Palembang Darussalam sebagai Penasehat Kesultanan dengan gelar Pangeran Muhammad Syarif Noto Igamo. Dan Beliau juga mengemban amanat sebagai Imam Dzikir / Ketua Umum Majelis Dzikir Sby Nurussalam Sumatera Selatan yg beralamat di Jl.Dr.M.Isa No.38 Kel.Kuto Batu Palembang Indonesia.

Sekilas tentang Shohibul Fadhilah wal Karomah
KH. Bahri Bin Pandak, Tanjung Atap-Palembang Darussalam.

Bagi orang Indonesia umumnya dan Palembang khususnya pasti tahu dengan sosok Ulama satu ini.Salah satu dari Waliyyulah yang bermagom ( berkedudukan ) Quthb, ialah yang bernama KH. Bahri bin Pandak.Seorang Ulama’ yang sangat tawadhu’ dan waro’ lagi kasyaf zhohir dan bathin, beliau tinggal di daerah Tanjung Atap kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. Beliau sangat masyhur dengan kekeramatannya yang nyata terhadap mereka yang berhadapan langsung dengan beliau, sehingga orang-orang beramai-ramai mendatangi beliau agar mendapatkan berkah. adapun berbagai keramat beliau adalah sebagai berikut :

1. Pada suatu hari pernah datang beberapa orang tamu, lalu mereka langsung saja masuk ke musholla dan ketika sampai dilihat mereka Kiyai sedang tidak ada lalu mereka bertanya kemana Kiyai Bahri lalu penjaga musholla bilang Kiyai sedang mencangkul disawah. ketika itu juga salah seorang dari tamu tersebut langsung mengambil perahu dan menyusul ketempat Kiyai berladang, ketika sampai orang tersebut mengucap salam dan dibalas Kiyai akan salamnya lalu tamu tersebut mengutarakan bahwa ada tamu yang mau bertemu dengan Kiyai lalu Kiyai menjawab kamu duluan aja entar saya nyusul tapi dilihat oleh tamu tersebut tidak ada perahu buat kiyai pulang nanti tetapi Kiyai masih menyuruh tamu tersebut pulang duluan, maka tamu tersebut pulang duluan. Dan ketika tamu tersebut sampai ke Musholla tiba-tiba Kiyai sudah duduk sambil menulis sebuah wirid, maka terheran tamu yang menyusul Kiyai tadi. didalam hatinya dia berkata: bagaimana Kiyai bisa pulang mendahului saya sedangkan tidak ada perahu buat kiyai pulang dan jalannya pun sama yakni tidak ada jalan pintas buat pulang. Lalu Kiyai memandang wajah tamu tersebut sambil tersenyum.

2. Pada suatu malam ketika beliau ( kiyai Bahri ) sedang mengajar tiba-tiba lampu padam, lalu salah seorang muridnya hendak menghidupkan jenset buat penerangan tetapi Kiyai malah menyuruhnya tetap duduk dan tidak usah menghidupkan jenset lalu Kiyai berkata: coba kalian sama-sama menghitung dari satu sampai tiga insya Allah lampu akan hidup lagi, lalu mereka sama-sama menghitung dengan hati yang heran 1, 2, 3 maka lampu kembali hidup dan semua orang terheran-heran.

3. Suatu malam ketika jam sudah menunjukan pukul 11.00 WIB. ada salah seorang tamunya hendak pulang kerumahnya tetapi hari sudah larut malam dan tidak ada lagi mobil yang menuju Palembang kalau sudah larut malam, tetapi dia masih ingin pulang lantas ia mengutarakan kepada Kiyai bahwa ia ingin pulang terus Kiyai memperbolehkannya pulang dan menyuruhnya lewat jalan situ sambil menunjukan jalannya tapi Kiyai berpesan kepada tamu tersebut untuk jangan menoleh kekanan dan kekiri serta ngomong ketika jalan.lantas tamu tersebut menuruti perintah Kiyai, lalu dia pun pamit terus pulang. Ketika sampai dirumah dia merasa aneh waktu dia melihat jam baru menunjukan pukul 11.30 WIB padahal jarak antara Kota Palembang dengan Tanjung Atap itu memerlukan waktu 2 jam atau secepatnya 1,5 jam.lalu esok harinya dia ingin melihat tempat yang dilaluinya semalam ternyata tempat tersebut adalah rawa-rawa yang sangat luas. Dia pun merasa takjub dengan keramat Kiyai Bahri bin Pandak.

4. Suatu pagi yakni hari Jum’at terlihat Kiyai sangat sibuk membersihkan Musholla, dan membentangkan permandani yang sangat bagus, lalu seorang murid beliau yang termasuk juga ayahanda ane bertanya ada apa Kiyai membersihkan Musholla dan membentang permadani? Lalu Kiyai menjawab : Akan ada tamu agung yang akan datang. Setelah beberapa lama terlihat seorang yang berkulit hitam seperti orang negro memakai celana jeans berbaju kemeja dan memakai blangkon, lalu orang itu masuk dan duduk dihadapan Kiyai, anehnya mulut ayahanda ane serta murid-murid Kiyai yang lain seperti membisu tidak dapat berkata apa-apa hanya bisa memandang dan mendengar perbincangan Kiyai dengan orang tersebut, selang beberapa lama orang itu pergi lalu Kiyai Bahri bertanya kepada para muridnya tahukah kalian siapa orang yang datang tersebut? Kami tidak tahu Kiyai. Lalu Kiyai menjawab itulah Nabiyallah Khidhir AS beliau datang mau bersilaturahmi. Maka murid-murid Kiyai pun mencari orang tersebut, ternyata orang itu sudah tidak ada lagi.

Karomah Ki Bahri bin Pandak Tg. Atap.
Di kalangan warga kota Palembang dan sekitarnya, nama Ki Bahri bin Pandak desa Tanjung Atap cukup dikenal. Teristimewa di lingkungan masyarakat di daerah Pangkalan Lampam, Selapan, Sungai Bungin, Sungsang dan sekitarnya.
Banyak cerita aneh (“karomah”) mengenai Ki. Bahri bin Pandak Tanjung Atap, namun kali ini kami hanya menyajikan cerita dari orang yang langsung mengalaminya bersama Ki Bahri bin Pandak Tg. Atap, di antaranya adalah :
A Rohim Abdullah, warga desa Tanjung Atap, menceritakan bahwa beliau bersama tiga orang lainnya pernah diajak oleh Ki Bahri untuk menebas rumput di pesanteren beliau di seberang desa Tanjung Atap. Kepada mereka berempat Ki Bahri berpesan agar membawa perlengkapan sholat, karena mereka akan bekerja sampai sore. Menjelang tengah hari mereka merasa lelah dan lapar. Melihat hal itu, Ki Bahri lalu memberi mereka masing-masing satu helai daun untuk dimakan. Anehnya, setelah memakan daun tersebut badan mereka menjadi kembali segar, dan rasa laparnya hilang seketika, sehingga mereka kembali dapat melanjutkan pekerjaannya sampai sore hari.

Salah seorang keponakan beliau, menceritakan bahwa pada suatu hari ia menginap di rumah Ki Bahri. Di malam harinya, ia membuka semua laci mesin jahit untuk mencari jarum, karena salah satu kancing bajunya terlepas. Namun ia tidak menemukannya. Laci mesin jahit itu kosong, tidak ada apa-apa di sana. Keesokan harinya, ia dipanggil oleh Ki Bahri, dan diperintahkan untuk membeli semen dalam jumlah yang cukup banyak. Ki Bahri juga berpesan untuk mengambil uangnya di dalam laci mesin jahit yang ia lihat tadi malam. Tentu saja keponakan beliau itu bingung, karena ia tahu persis bahwa laci mesin jahit itu kosong. Ia berusaha menjelaskannya kepada Ki Bahri, tapi beliau terus mendesak untuk memeriksa kembali laci mesin jahit itu. Akhirnya, karena penasaran, keponakan beliau itu kembali memeriksa laci mesin jahit tersebut. Ternyata, keempat lacinya semua penuh berisi uang, lebih dari cukup untuk membeli semen.

=== Tammat Kisah ===
Inilah cerita sederhana untuk Guru yang sederhana namun besar dihati kami. Salam Untukmu Guru, salam ta’dzim kami. Teriring doa untukmu selalu. “ Yaa Alloh, kelak kumpulkan kami kembali bersama Guru terkasih di surga nan Abadi. Amiin.”




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

AJI PANGLIMUNAN: MENGHILANG DARI PANDANGAN MATA

Diciptakan untuk dijalani. Diciptakan untuk dicoba dan berhasil. Inilah prinsip siswa perguruan olah batin. Bagaimanapun juga diciptakannya banyak ajian oleh para leluhur kita dulu tidak hanya untuk menjadi perbendaharaan ilmu kesaktian saja. Namun, berbagai ajian itu diciptakan agar dilakoni/dijalani dan memberikan kemanfaatan.

Pada suatu kurun waktu, adalah sebuah suratan takdir bila seseorang harus mengalami sebuah kejadian yang tidak diharapkannya. Misalnya, apa yang dialami oleh nenek atau kakek kita dulu, atau simbahnya kakek atau nenek kita dulu. Kalau di suruh memilih, mungkin mereka akan memilih hidup di jaman sekarang yang serba enak dan mudah. Namun, karena takdir akhirnya mereka harus dilahirkan pada jaman peperangan, jaman sengsara, jaman dimana seleksi alam berlaku: yang kuat akan menang dan yang lemah akan kalah.

Dalam khasanah perbendaharaan ilmu kesaktian Jawa, kita mengenal Aji Panglimuman. Pemilik ajian ini benar-bila bisa menghilang dari pandangan mata sehingga tidak bisa dideteksi keberadaannya. Para pendekar yang memiliki aji panglimunan dipastikan mereka yang ilmu kesaktiannya sudah sampai tataran tinggi. Olah rasa/batinnya sudah benar-benar bisa dibuktikan. Sebab ajian ini sebenarnya untuk njangkepi/melengkapi semua ajian yang sudah ada.

Ajian panglimunan adalah jenis ajian yang tidak digunakan untuk menyerang, namun untuk menghindar dari serangan fisik dan metafisik. Maka sifat Aji panglimunan ini adalah untuk bertahan dan menjauh tanpa diketahui oleh pihak lawan. Meskipun begitu, Aji Panglimunan juga bisa digunakan untuk memasuki wilayah-wilayah musuh untuk mencuri informasi penyerangan. Maka ajian ini cocok untuk para telik sandi namun tidak boleh digunakan untuk mencuri. Sebab, bila digunakan untuk mencuri untuk kepentingan pribadi, maka si pemiliknya akan mendapatkan celaka.

Untuk mendapatkan ajian langka ini, para murid paguron harus melaksanakan laku sebgai berikut: Puasa ngebleng 7 hari 7 malam, dimulai pada hari Selasa Kliwon. Mantra ajian ini sebagai berikut:

“Sir ora katon, sirep berkat saking nabi Muhammad la illaha illallahu yahu anta anta hem, iyo iyo hum nasrum hu allah”

Setelah usai menjalani laku, pagi harinya saat matahari terbit para murid ini merapalkan mantra aji panglimunan dan membuktikan apakah mereka sudah bisa menghilang dengan cara melihat bayangannya sendiri. Tanda-tanda ajian ini sudah bekerja dengan baik adalah bila tubuhnya sudah tidak ada bayangannya lagi. Ini artinya mata manusia biasa sudah tidak bisa melihat dirinya lagi.

Namun, bila belum berhasil menghilangkan tubuh, itu berarti dia masih belum menguasai aji panglimunan dan harus kembali menjalani laku puasa ngebleng dari awal.

Bila sudah berhasil menguasai ajian hebat ini termasuk juga ajian lin, oleh para leluhur kita disarankan untuk menggunakannya dengan bijaksana yang disertai dengan sikap rendah hati dan mampu menguasai emosi sebaik-baiknya. Bhirawa Anoraga: Perkasa tapi rendah hati. Sebab sebaik-baik manusia adalah manusia yang berbudi luhur dengan memeri kemanfaatan pada sesama, mengayomi/melindungi mereka yang lemah dan tidak menebar permusuhan. Kebaikan pasti akan mengalahkan kejahatan. “Suradira jayadiningrat, lebur dening pangastuti.”



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262