KONSEP ATAU CARA MENGENAL DIRI SENDIRI (GURU SEJATI ATAU SEJATINE GURU)

Assalamualaikum wr wb.

Salam Pamuji Rahayu Ki Wong alus selaku pengasuh blog ini. ijinkanlah kaulo berbagi sedikit karunia allah berupa K O N S E P ATAU CARA
M E N G E N A L D I R I S E N D I R I (GURU SEJATI ATAU SEJATINE GURU) yang insya allah akan sangat berguna apa bila mau memahaminya.

Mongo sedulur-sedulur semua kita merenung sejenak siapa diri sendiri untuk mengenal diri kita , dalam keheningan ,mendel ening, “niat ingsun mendel ening nyuwun kamurahane gusti kang moho kuwoso”

Pengetahuan Umumnya.

Bahwa “ manusia sadar “ adalah manusia yang mengetahui akan sifat dan watak pribadi masing-masing. Segala sesuatu yang berkenan atau tidak dihatinya, haruslah dimengerti dan dikendalikan cara-cara ekspresinya. Hal ini sangat penting untuk menempatkan diri kita sesuai dengan harkat manusia yang kita miliki ;

Terutama didalam pergaulan bermasyarakat.Satu hal yang sangat perlu dikemukakan, yakni :

Apabila suatu saat kita tidak setuju pendapat orang lain ataupun tidak menyukai pribadi orang lain, tindakan kita haruslah “diam” tanpa menaruh rasa negatif dalam diri kita.

Hal ini kita lakukan agar supaya tidak terdapat produk-produk negatif dalam diri kita.Sikap diamini bukan sikap apatis, tetapi tetap dalam sikap waspada.

Pertama kita tidak seharusnya menilai pendapat / kemampuan orang lain, kecuali diminta.

Kedua mempersiapkan diri dengan berbagai kemampuan yang kita miliki, digunakan bila perlu.Lain halnya bila seseorang tidak mengenal sifat dan watak diri sendiri, tentu akan sulit untuk mengenal diri orang lain. Dengan demikian akan terjadi silang pendapat tajam, apabila orang yang hanya berkemampuan demikian mengeluarkan pendapat.
Untuk itulah sehubungan dengan tugas dan kewajiban kita “ Menghayu Hayunig Bawono “, kita utamakan “ mengenal diri sendiri “ sebelum melangkah mengomentari pendapat orang lain. ( Ingat : Apabila kita belum menguasai diri kita, berakibat kita akan lebih tidak menguasai diri orang lain, termasuk latar belakang dari pendapat orang lain tersebut ).Sengaja disajikan informasi dalam bentuk global, dimana masih harus dilakukan penelitian untuk “ detail operation “ – nya.Informasi ini dilontarkan, agar menjadi bahan kajian kita bersama, berupa “ Konsep mengenal diri – sendiri “ yang terdiri dari :

I.A P A menyangkut pengertiannya ).

II.B A G A I M A N A ( menyangkut metode pencapaian ).

III. K E M A N A ( menyangkut sasaran ).

I. A P A ( Pengertian )

Manusia terdiri dari dua bagian : jiwa dan raga.Raga sebagai tempat ( wadah bhs Jawa ) dan isinya adalah jiwa.Kita harus mengenal kelemahan dan kemampuan / kelebihan dari bentuk luar yang dipengaruhi oleh Pancaindera, dimana pusat informasi adalah pada susunan saraf terbesar yakni : OTAK ( Cipta ) dan juga pada susunan saraf kedua, yakni : SUMSUM TULANG BELAKANG ( Karsa ).
Kelemahan dan kelebihan dari bentuk yang lebih kedalam dimana pusat informasi
adalah : HATI ( Rasa ) dan akan didukung pusat informasi yang lain, yakni : JANTUNG.Pusat-pusat informasi tersebut harus kita kuasai dengan baik ( ATUL, bhs. Jawa ), agar mencapai sasaran yang kita inginkan ( siapa kita, bagaimana kita dan kemana kita ).( Dengan mengenal semua instrumen yang ada pada diri kita sebaik-baiknya dengan segala aspeknya, maka kita akan mengenal diri kita ( Bandingkan dengan konstruksi pada mesin mobil, misalnya ).

II. B A G A I M A N A ( methode pencapaian )

Dengan memperhatikan bagian luar dan bagian dalam pada diri manusia, kita akan
( baca : harus ) mampu mengelolanya ; dalam arti : selalu dilakukan monitoring
terhadap perangkat yang bersangkutan.Harus diingat, bahwa fungsi perangkat tersebut setiap saat mengalami pasang-surut. Inilah gunanya pengelolaan dan monitoring secara berkesinambungan, agar kita selalu dalam kesiapsiagaan ( WASPADA ).Bentuk luar dikendalikan terutama oleh fungsi OTAK ( CIPTA ).
Cipta harus dilatih semaksimal mungkin secara konstruktif, agar produksinya sesuai kebutuhan.Penataan hidup sehari-hari secara konstruktif dan produktif, merupakan cara terbaik untuk berlatih. Kita harus disiplin melaksanakan jadwal dari hari kehari tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Didalam perjalanannya kita harus meluangkan waktu untuk KOREKSI dan EVALUASI. Sikap kedua adalah melatih CIPTA dengan sikap KONSENTRASI. Hal ini harus dilakukan secara teratur, sehingga kita “ mapan “ dalam mengakumulasi suatu masalah sampai dengan pemecahannya.Untuk melatih bentuk dalam agar produksinya konstruktif dapat dilakukan banyak cara yang intinya selalu menjaga agar kondisi fluktuasi dari HATI ( rasa ) dan JANTUNG tidak mencapai tingkat “ bergejolak “ ; harus mampu dikendalikan. Didalam pergaulan sehari-hari harus mampu menghilangkan sifat-sifat : sombong, takabur, benci dan dendam ( termasuk : dahwen, meren, srehi, drengki ataupun jahil dan methakil ).Untuk melatih langsung RASA ( HATI ) ada dua tahap, yakni SIKAP MEDITASI
( kombinasi CIPTA dan RASA ) dan SIKAP SAMADHI ATAU MANEKUNG.

III. K E M A N A ( Sasaran )

Hampir setiap manusia mampu mengucapkan istilah diri-sendiri dan juga diri-
pribadi. Akan tetapi mereka sebtulnya mengalami kesulitan dalam pengertian yang
hakiki ( misalnya untuk memberikan pengertian / definisinya ). Inilah sumber
permasalahannya.Perlu diketahui dan dimengerti, bahwa bentuk sasaran adalah merupakan tugas dan kewajiban kita bersama dalam rangka pengabdian kita kepada Tuhan, Alam dan Manusia.Sasarannya adalah : setelah mengenal diri-sendiri kita akan mampu mengenal diri-pribadi, yang pada akhirnya kita akan mengenal KEAKHBARAN ALLAH ; untuk selanjutnya menjadi makhluk Allah yang “ KINASIH “ oleh-Nya.
Amien.

( Komunikasi internal / extenal terjadi setelah muncul “ diri pribadi “ atau guru sejati atau sejatine guru) maune ora ono dadi tumekane ono, nanging sing ono ora weruh marang sing ono artinya sak karepmu )

Demikian yang bisa kaulo sampekan, semoga K O N S E P ATAU CARA
M E N G E N A L D I R I S E N D I R I (GURU SEJATI ATAU SEJATINE GURU) yang saya wedarkan bisa memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi sesama yang membutuhkan amin ya robbal alamin

Wassalamualaikum wr wb.

(Ki Ageng Jembar Jumantoro)



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262