PENGANTAR ILMU TARIK UANG GAIB SYECH ABDUL WAHID DAN GENDAM SAJADAH

Sungguh tidak mudah untuk memaparkan sebuah amalan ilmu gaib yang selama ini dirahasiakan dalam kotak kayu dalam gudang padepokan-padepokan. Penulisnya mau tidak mau tidak bisa lepas dari anggapan miring dan negatif, dianggap sok hebat sok suci dan sebagainya. Padahal, tujuan penulis tersebut adalah ikhlas untuk memaparkan pemberian-NYA agar bisa mendatangkan manfaat dalam hidup sehari-hari. Tidak ada pretensi agar nanti sang penulis mendapat keuntungan finansial. Yang ada adalah harapan agar Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi kita semua sebab salah satu amal sholeh adalah ilmu yang manfaat dunia dan akhirat.

Beberapa kali saya berdiskusi dengan seorang penulis artikel di blog LASKAR KHODAM SAKTI, yaitu Ki Arya Kusuma Dewa terkait hal ini. Beliau sangat berhati-hati untuk membuka dua amalan TARIK UANG GAIB SYECH ABDUL WAHID dan GENDAM SAJADAH. Sebelum amalan ini dibagikan ke pembaca, saya dan Ki Arya mendiskusikan faedah dan manfaatnya. Kami mengantisipasi pro dan kontra yang nanti muncul, termasuk komplain apabila ilmu tersebut tidak bisa difungsikan.

Ilmu gaib apapun apakah ilmu itu yang dianggap negatif sebenarnya tetap ada manfaatnya. Ilmu dianggap sia-sia apabila diamalkan tidak dalam kondisi dan situasi yang tepat. Saat berada di dalam keadaan terpaksa dan mendesak, kita membutuhkan sebuah amalan ilmu gaib apakah itu ajian A, B atau C. Namun bila diamalkan dalam keadaan tidak tepat, maka bisa jadi ilmu tersebut tidak membawa manfaat apapun. Seseorang yang memang dalam kondisi “kepepet” dan mendesak dan “tidak ada cara lain selain mengamalkan ajian tertentu” maka hukumnya bahkan menjadi wajib. Namun bila situasinya tidak tepat, bisa jadi haram bila mengamalkannya.

Kesiapan mental emosional spiritual oleh mereka yang ingin mengamalkan sebuah ajian juga menjadi kunci apakah amalan itu bisa berfungsi dengan baik atau tidak. Menurut Ki Arya, ada beberapa ilmu yang khodamnya terasa sangat kuat. Salah satunya adalah khodam TARIK UANG GAIB DAN GENDAM SAJADAH yaitu “SYECH ABDUL WAHID”. “Para murid padepokan yang baru belajar bahkan bisa jadi pingsan bila khodam ajian semacam ini datang. Bahkan dewan guru padepokan yang sudah puluhan tahun belajar saja bisa jadi direpotkan dengan datangnya khodam yang kuat seperti ini,” ujar Ki Arya.

Agar nanti khodam bisa selaras dan tidak mendatangkan masalah, maka energinya perlu diselaraskan dengan para pengamalnya. Hal ini juga untuk memperkecil peluang gagal saat mengamalkan ilmu gaib TARIK UANG GAIB DAN GENDAM SAJADAH. Keselarasan antara energi yang kita pancarkan dan energi khodam mutlak perlu dilakukan. Hal ini bisa dicapai bila kita mampu untuk mencapai TITIK HENING saat bermeditasi/semedi serta mental dan emosional yang pasrah, sumeleh dan nrimo. Bila para pengamal berada di dalam kondisi jiwa yang labil, bingung dan ruwet maka peluang gagal mengamalkan ilmu ini cukup besar.

Untuk mencapai TITIK HENING dan mampu memperkuat mental emosional dan spiritual kita semua, maka Ki Arya mengajak siapa saja yang ingin mengamalkan ilmu TARIK UANG GAIB DAN GENDAM SAJADAH untuk melakukan: DOA DAN WIRID MEMUJI ASMA-NYA DAN MEMOHON BELAS KASIH-NYA DAN MEMOHON KEKUATAN-NYA, MENGIRIMKAN ALFATIHAH UNTUK NABI MUHAMMAD KELUARGA DAN SAHABATNYA, SEMUA NABI DAN RASUL, PARA MALAIKAT, SERTA KESELAMATAN SELURUH UMAT MUSLIMIN DAN MUSLIMAT BAIK JIN DAN MANUSIA DIMANAPUN BERADA BAIK YANG SUDAH MENINGGAL MAUPUN YANG MASIH HIDUP.

RITUAL SELENGKAPNYA BACA: PENGUMUMAN TENTANG TRANSFER ENERGI ASTRAL ALAM SEMESTA OLEH KI ARYA KUSUMA DEWA.

DOA DILAKSANAKAN DI TEMPAT MASING-MASING SECARA SERENTAK ATAU BERSAMAAN TERSEBUT DILAKSANAKAN PADA HARI SELASA PON, 20-APRIL 2010 PADA TENGAH MALAM PUKUL 24.00-00.30 WIB. KI ARYA DI PADEPOKANNYA DI BOGOR JUGA AKAN MENGADAKAN WIRIDAN BERSAMA SEHINGGA NANTI ENERGI KHODAM BISA SELARAS DENGAN PARA PENGAMAL DI MANA PUN BERADA.

Demikian pemberitahuan kami, mohon maaf bila ada kata yang kurang berkenan dan semoga amal ibadah kita semua diterima Allah SWT. Amin ya Robbal Alamin.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Sunan Kudus

Sunan Kudus dilahirkan dengan nama Jaffar Shadiq. Dia adalah putra dari pasangan Sunan Ngudung, adalah panglima perang Kesultanan Demak Bintoro, dan Syarifah, adik dari Sunan Bonang. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.

Sunan Kudus pernah menjabat sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, dan dalam masa pemerintahan Sunan Prawoto, dia menjadi penasihat bagi Arya Penangsang. Selain sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, Sunan Kudus juga menjabat sebagai hakim pengadilan bagi Kesultanan Demak.
Dalam melakukan dakwah penyebaran Islam di Kudus, Sunan Kudus menggunakan sapi sebagai sarana penarik masyarakat untuk datang untuk mendengarkan dakwahnya.

Sunan Kudus juga membangun Menara Kudus yang merupakan gabungan kebudayaan Islam dan Hindu yang juga terdapat Masjid yang disebut Masjid Menara Kudus.

Pada tahun 1530, Sunan Kudus mendirikan sebuah mesjid di desa Kerjasan, Kudus Kulon, yang kini terkenal dengan nama Masjid Agung Kudus dan masih bertahan hingga sekarang. Sekarang Masjid Agung Kudus berada di alun-alun kota Kudus, Jawa Tengah.

Peninggalan lain dari Sunan Kudus adalah permintaannya kepada masyarakat untuk tidak memotong hewan kurban sapi dalam perayaan Idul Adha untuk menghormati masyarakat penganut agama Hindu dengan mengganti kurban sapi dengan memotong kurban kerbau, pesan untuk memotong kurban kerbau ini masih banyak ditaati oleh masyarakat Kudus hingga saat ini.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262