KALIMAT SUMPAH SAYYIDINA JA’FAR SHODIQ

Dan Bukti nyata dari Fadhilah Hauqolah

Pangeran Sukemilung

Menyimak pelajaran yang diterima Santri KOS selama ini, ada satu hal yang terlupakan dan jarang dibahas lebih mendetail. Yaitu kalimat dzikir yang didalamnya terkandung ma’na mentauhidkan Allah SWT Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Dan dengan kalimat inilah berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan sumber kekayaan yang akan memperkaya hamba yang berdzikir dengannya. Setelah sekian lama kita terjebak didalam iklan ke ilmuan yang menyebutkan berbagai macam fadhilah, sehingga tanpa sadar kita menafikan / melupakan kekuasaan dan kekuatan Allah Jalla Jalaluh.

Didalam Syarah Ratib Al-Atthas, Al-Habib Umar shohibur Ratib menyertakan kalimat ini karena dibaliknya tersimpul ma’na yang menyatakan bahwa Allah Ta’ala dalam memberikan rahmat-NYA adalah menyeluruh dan merata untuk semua makhluk, juga selain pemberian-NYA yang nampak dan nyata selama ini masih ada Rahmad-NYA yang lain yang disediakan-NYA dan akan dilimpahkan-NYA.

Ketahuilah…sesungguhnya kelebihan-kelebihan dan kemuliaan dzikir ini tidak dapat disebutkan batas banyaknya dan tidak ada kemungkinan untuk bisa menguraikannya. Jangankan akan sampai ke batas puncaknya, yang terendah darinya pun juga tidak.

Dikarenakan dia adalah suatu kelebihan dari kelebihan dan dia adalah lautan yang tidak diketahui dimana tepinya dan dimana dasar kedalamannya.Dan apa yang akan kami tunjukkan disini adalah yang tersedikit dari yang tak terbatas jumlahnya. Dari ayat-ayat Al-Quran yang menyatakan tentang kelebihan zikir ini diantaranya adalah Firman Allah Ta’ala :
“ Dan Mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua Ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). “ ( QS. Al-Kahfi : 39 )

Yaitu menyatakan kesadaranmu, bahwa sebenarnya bagimu hanyalah menghuni dan menikmatinya saja semuanya telah tersedia dan terwujut adanya sedikitpun andil usaha darimu dalam mewujudkannya dan terhadap nikmat dan rahmad yang dilimpahkan-NYA itu, engkau sangat bersyukur kepada-NYA.
“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh. “ ( QS.Az-Zariyyat : 56-58 )

Ayat tersebut memberitahukan dengan jelas bahwa dalam DIA menciptakan segala sesuatu terdapat suatu tujuan yaitu semata-mata untuk memberikan kebaikan dan rahmad kepada makhluk-NYA.
“ Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” ( QS. Al-Hajji : 40 )

Ayat ini memberitahukan dengan jelas bahwa segala sesuatu telah diatur-NYA dengan sempurna, dan tidak ada sama sekali tujuan untuk menyulitkan hamba-hamba-NYA.Dan mereka tidak pula dibiarkan-NYA begitu saja. Karena apalah arti kemampuan mereka kalau tidak dengan pertolongan-NYA.

Diantara Hadist-hadist An-Nabawiyah yang memberitahukan bahwa kalimat tersebut, bermartabat / berkhasiat / bermanfaat lainya, sebagai berikut :
Riwayat Abu Hurairah tentang Rasulullah SAW bahwa beliau telah bersabda,” Kamu perbanyaklah dari pengucapan LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHI, sesungguhnya dia adalah kekayaan yang terpendam dari kekayaan-kekayaan yang ada di surga.”
Riwayat Sayyidina Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah bersabda bahwa kalimat ini adalah penyembuh dari 99 penyakit. Yang paling ringan adalah depresi / stres / tertekan batin.
Riwayat Al-Bazza’ bersumber dari Rabah ibnu Tsabit dari Anas bin Malik Ra dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,” Barang siapa yang mengucapkan kalimat ini dalam sehari 10 kali, maka dia akan keluar dari dosa-dosanya seperti keadaan pada hari dia dilahirkan oleh ibunya dan Allah akan memelihara dia dari 70 pintu malapetaka dunia. Diantaranya sakit jiwa, kusta, belang, kelumpuhan, dan bagi amalnya diberi Allah nilai lebih besar dari pada 70 kali berhaji dan ber umroh yang diterima sesudah Haji Wajib, dan Allah wakilkan 70 ribu malaikat untuk memintakan ampunan baginya sampai menjelang waktu malam.
Riwayat lain mengatakan bahwa kalimat ini memenuhi 100 hal yang dibutuhkannya, 80 hal untuk akhirat dan 20 didunia.

Termasuk salah satu yang patut dicatatkan disini adalah riwayat yang tercantum dibeberapa kitab. Yaitu sebuah kisah yang menceritakan tentang hal yang pernah terjadi antara Imam Ja’far As-Shodiq Ra dengan Al-Manshur ( Pejabat yang berkuasa waktu itu ). Disitu dikatakan bahwa Al-Manshur pernah mengirimkan utusannya kepada Imam Ja’far Shadiq untuk memanggil beliau supaya datang menghadapnya, untuk mempertanggung jawabkan sebuah laporan yang diterima Al-Manshur dari salah seorang bawahannya.

Isi laporan itu adalah bahwa Imam Ja’far Shadiq telah merencanakan akan memimpin suatu pemberontakan terhadap kekuasaan yang dipegang Al-Manshur dan akan menggulingkannya ( Coup d’tad ).Mendengar isi laporan itu Imam Ja’far merasa sedikit khawatir dan takut kalau saja Al-Manshur akan melakukan sesuatu terhadap dirinya secara sewenang-wenang tanpa menyelidikinya terlebih dahulu.Bagaimana duduk persoalan yang sebenarnya serta dengan menunjukkan bukti-buktinya atau tanpa memberinya suatu kesempatan untuk memberikan penjelasan dan membela diri lagi. Karena beliau telah mengenal betul watak jelek Al-Manshur. Maka secara spontan beliau berucap : Laa Haula walaa Quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adhiim.

Kemudian pergilah beliau menemui Al-Manshur. Begitu keduanya bertemu muka tanpa basa-basi dan sopan santun lagi, dengan sangat murkanya Al-Manshur langsung berkata kepadanya,” Wahai Aba Abdillah…si fulan ( orang yg melaporkan Imam Ja’far ) telah memberi tahu saya tentang dirimu, bahwa engkau telah ingkar terhadap kepemimpinan dan kekuasaanku, serta berusaha memimpin pemberontakan untuk menjatuhkan dan menyingkirkan saya. Maka biarlah saya dibunuh Allah jika tidak saya akan mendahului membunuhmu !’

Melihat sikap dan mendengar kata-kata Al-Manshur tersebut , maka Imam Ja’far berusaha menenangkannya agar segala sesuatu dapat berjalan dengan baik dan dijelaskan dengan tenang.Beliau berkata kepada Al-Manshur,” Wahai amirul mu’minin, sesungguhnya Sulaiman telah diberi kekuasaan, maka dia bersyukur.Sesungguhnya Ayyub telah diberi bala cobaan, maka dia bersabar.Sesungguhnya Yusuf telah dianiaya, maka dia memaafkan. Dan saya memohon darimu agar engkau menghadirkan disini orang yang telah memberitahumu mengenai diriku dengan apa yang kau sebutkan tadi.”

Maka orang itu pun dipanggil dan dihadirkan dipertemuan . Kemudian Al-Manshur bertanya kepada orang itu,” apakah benar apa yang telah engkau beritahukan kepadaku mengenai Ja’far ?” dijawab orang itu,” Benar !” Mendengar apa yang dijawabkan oleh orang itu kepada Al-Manshur dihadapan beliau sendiri, maka Imam Ja’far merasa bahwa posisinya menjadi tersudut dan semakin berbahaya. Maka Imam Ja’far berkata kepada Al-Manshur,” Saya meminta kepadamu agar engkau menyuruhnya mengangkat sumpah atas kebenaran apa yang dikatakannya itu.

Dengan tanpa ragu-ragu orang itupun mengangkat sumpah untuk membuktikan kebenarannya. Hal itu membuat Imam Ja’far menjadi bertambah terpojok, maka kemudian beliau berkata lagi kepada Al-Manshur,” Suruhlah agar dia bersumpah dengan sumpah yang akan aku sumpahkan kepadanya, dan agar dia membatalkan sumpah yang telah di ucapkannya tadi.”

Maka jawab Al-Manshur kepada Imam Ja’far,” Aku persilahkan kepadamu untuk menyuruhnya bersumpah dengan kalimat apa pun yang kau pilih dan kau inginkan.”

Maka Imam Ja’far berkata kepada orang itu,” Engkau ucapkanlah kalimat ini :

“ BARI’TU MIN HAULILLAHI WA QUWWATIHI WA ILTAJA’TU ILAA HAULII WA QUWWATI LAQOD FA’ALA JA’FAR…….( KADZA WA KADZA ) “

Arti kalimat diatas :

“ BARI’TU MIN HAULILLAHI WA QUWWATIHI WA ILTAJA’TU ILAA HAULII WA QUWWATI LAQOD FA’ALA JA’FAR……( KADZA WA KADZA ) “

Aku nyatakan bahwa aku telah berlepas diri dari pertolongan daya dan kekuatan Allah, dan aku bersandar kepada daya dan kekuatan diriku sendiri bahwa benar Ja’far telah melakukan ini dan ini….( yaitu apa yang telah diberitahukannya kepada Al-Manshur ).

Catatan :

Jika ingin menggunakan kalimat sumpah ini maka cukup diganti namanya dan sebutkan maksud sumpah itu untuk apa.Afdholnya dalam bahasa arab !!

Setelah orang itu mendengar bunyi kalimat sumpah yang diminta oleh Imam Ja’far tadi agar dia mengucapkannya demikian, maka orang itu berubah menjadi takut dan tidak mau menurutinya. Melihat ulah orang itu, maka Imam Ja’far memalingkan pandangannya kepada Al-Manshur sebagai isyarat, lihatlah sendiri keadaannya.Dengan begitu maka bangkitlah amarah Al-Manshur kepada orang itu seraya membentaknya dan berkata,” Engkau harus mematuhi apa yang dikatakan oleh Ja’far !”

Dikarenakan sangat takut terhadap ancaman Al-Manshur, karena dia telah mengetahui betul bagaimana watak Al-Manshur jika marah-dia tidak akan segan-segan memerintahkan membunuh. Maka dengan terpaksa orang itu menurut dan bersumpah dengan sumpah itu.Suasana dipertemuan itu menjadi sangat tegang. Namun tidak berselang berapa lama setelah orang itu mengucapkan sumpah , tiba-tiba dia menghentak-hentakkan kakinya ke bumi dan mati seketika itu juga. Semua kejadian itu disaksikan sendiri oleh Al-Manshur, dan berobahlah sikap Al-Manshur terhadap Al-Imam Ja’far ShodiQ menjadi penuh rasa hormat dan kekaguman penuh penghargaan. Setelah itu Imam Ja’far ShadiQ memohon diri dan pulang.Diiringi dengan penghargaan dan penghormatan yang disampaikan Al-Manshur kepada beliau.

Setelah mengetahui rahasia tersebut, guru kami Al-Habib Muhammad bin Ali Syahab, pernah melakukan cara itu kepada seseorang yang akan benar-benar melakukan penipuan terselubung kepada beliau. Dan ternyata hasilnya seperti yang diceritakan. Hanya saja orang itu tidak sampai mati seketika ditempat.Yang terjadi setelah orang yang akan menipu beliau meninggalkan tempat dan sampai dirumahnya, mendadak dan tanpa sebab dia mau membunuh dirinya sendiri. Keluarganya menjadi gempar dan membuat geger orang disekitar.Orang tersebut berhasil diselamatkan.Akhirnya dia itu dibawa kembali ketempat Al-Habib Muhammad. Setelah meminta maaf dan mengembalikan semua yang telah diambilnya dari guru kami, maka keadaannya menjadi membaik. Alhamdulillah..

Maka inilah jawaban dari kami bagi mereka yang gelisah dan tertekan saat menunggu doa yang terasa tak kunjung Qobul.Apabila dia tanamkan dihatinya makna melepaskan diri dari kemampuan dan kekuatannya sendiri, dan dia berpegang teguh dengan kemampuan dan kekuatan Allah serta meyakini adanya bantuan yang diberikan-NYA, dan hal itu diulang-ulangnya dengan lisan dan hatinya, maka akan timbullah dalam dirinya suatu kesadaran dan pengetahuan yang betul-betul akan meyakinkannya, bahwa memang demikianlah keadaan dirinya bahwa sebenarnya dia tiada berkemampuan dalam segala hal dan lemah.Terkecuali jika dia diberi Allah kemampuan dan kekuatan dari-NYA. Maka akan hilanglah perasaan tertekan dan menjadi lapanglah dadanya, serta bertambahlah pengetahuannya terhadap Tuhannya. Sabda Rasulullah SAW,” Barangsiapa yang beriman dengan Al-Qoder ( Ketentuan Allah ) maka hilanglah depresinya.”

Sekianlah Syarah Hauqolah ini kami tuliskan. Semoga bisa dipahami semua sedulur disini. Mohon maaf jika penjelasan ini tidak menjadikanmu jelas atau malah membingungkanmu. Kami hanya memintamu untuk membacanya dengan pelan dan jernih, dan kami berharap akan timbul darimu Hikmah kebijaksanaan yang sebenarnya, sehingga bertambahlah kesabaran, ketekunan, dan pengharapannya akan doa yang di nanti datangnya. Sehingga doa itu akan wushul dan Qobul sebab kita telah memperbaiki etika dan adab sebagai hamba yang dhoif kepada Allah SWT. Atau dengan sebab kalimat ini menjadikan damai mereka yang bertentangan, mendahulukan Ego, yang mau menang sendiri atau yang berniat buruk.

Wabillahit taufiq wal hidayah, Wassalammu’alaikum wr.wb.



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.