NUR MUHAMMAD DILIHAT OLEH MALAIKAT KETIKA MAU BERSUJUD KEPADA ADAM

Nabi Adam alaihisallam bertanya : “Ya,Allah mengapa para malaikat ini berdiri berbaris bershaf-shaf dibelakangku?”Allah subhana Wata’ala berfirman kepada Nabi Adam: Wahai Adam para malaikat itu berdiri dibelakangmu, karena tengah memperhatikan Nur kekasihku Muhammad

Dijelaskan bahwa Allah Subhana Wata’ala membagi Nur Muhammad menjadi empat bagian.Bagian pertama dari Nur muhammad, dijadikan Lauhih Mahfuz dan bagian kedua dari Nur Muhammad. Allah Subhana wata’ala menjadikan Qolam atau pena. Selanjutnnya, Bagian ketiga dari Nur muhammad, dengan Nur tersebut Allah subhana wata’ala menjadikan Arsyi.Arsyi adalah Mahkluk Allah subhana Wata’ala yang terbesar seperti digambarkan dalam firmannya yaitu “wahuwa Robbul Arsyil”adzhim Dia-lah Allah Subhana Wata’ala pemelihara Arsyi yang besar Makhluk terbesar ini pun berasal Nur Muhammad.

Bagian keempat dari Nur Muhammad tersebut Allah Subhana Wata’ala menjadi empat bagian pula dengan rincian sebagai berikut :

1. Bagian pertama dari Nur Muhammad yang keempat dengan nur itu Allah subhana Wata’ala menjadikan akal bagi manusia.

2. Bagian kedua dari Nur Muhammad yang keempat dengan Nur tersebut Allah Subhana Wata’ala menjadikan Ilmu pengetahuan.

3. Bagian ketiga dari Nur muhammad yang keempat dengan Nur itu, Allah Subhana Wata’ala menjadikan cahaya hati,cahaya siang dan cahaya Arsyi

4. Bagian keempat dari Nur Muhammad yang keempat, bagian Nur inilah yang kelak akan menjadikan fisik nabi kita, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan lahir lahir ke dunia ini.Nur yang kelak menjadi Fisik nabi kita itu disimpan oleh Allah Subhana Wata’ala dibawah Arsyi selama 2000 tahun sebelum Allah menciptakan Nabi Adam ‘Alaihissalam

Ketika Allah Subhana Wata’ala menciptakan Nabi Adam ‘Alaihissalam, Nur yang tersimpan di bawah Arsyi yang kelak akan lahir menjadi fisik Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dipindahkan oleh Allah subhana Wata’ala ke dalam tulang sulbi Nabi Adam Alaihissalam selesai diciptakan ba’da ashar hari Jumat, langsung ditempatkan di dalam sorga. Allah subhana Wata’ala memerintahkan malaikat untuk sujud menghormat terhadap Nabi Adam ‘Alaihissalam .

Saat para malaikat diperintahkan oleh Allah subhana Wata’ala untuk sujud menghormati Nabi Adam ‘Alaihissalam, Para malaikat pun segera berdiri dibelakang nabi Adam ‘Alaihissalam berbaris bershaf-shaf memnajang ke belakang nabi Adam ‘Alaihissalam. Secara rasio, nampak ada sesuatu yang janggal,yakni menghormati seseorang namun dari arah belakang, karena hal ini tidak pernah terjadi, itulah sebabnya Nabi Adam ‘Alaihissalam akhirnya bertanya kepada Allah subhana Wata’ala. Ya Allah mengapa para malaikat ini berdiri berbaris bershaf-shaf dibelakangku?”Lalu Allah subhana Wata’ala berfirman kepada Nabi Adam: Wahai Adam para malaikat itu berdiri dibelakangmu, karena tengah memperhatikan Nur kekasihku Muhammad, penutup para rasul dan nabi,karena Nur kekasihku akan ku keluarkan dari tulang rusukmu.

Berdasar keterangan ini banyak para ulama yang berpendapat bahwa secara zhohir para malaikat menghormat kepada Nabi Adam ‘Alaihissalam, namun pada hakikatnnya, para malaikat itu menghormat dengan ta’zim kepada nabi muhammad, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Setelah Nabi Adam “Alaihissalam mengetahui para malaikat berdiri di belakang mereka karenamelihat Nur Muhammad yang tersimpan di tulang sulbinya, maka Nabi Adam ‘Alaihissalam pun meminta pada Allah subhana Wata’ala agar Nur muhammad tersebut dipindahkan ke bagian depan dirinya. Maka dipindahkan Nur tersebut dari tulang sulbi ke kening Nabi Adam ‘Alaihissalam, Ketika Nur tersebut pindah, maka serentak malaikat pun pindah menghadap ke kening Nabi Adam “Alaihissalam. Lalu Nabi Adam ‘Alaihissalam meminta lagi kepada Allah subhana Wata’ala agar Nur tersebut dipindah ke bagian tubuhnya yang ia bisa melihat Nur tersebut. Lalu dipindahkan Nur Muhammad tersebut ke telunjuk Nabi Adam ‘Alaihissalam, sesaat kemudian nabi Adam ‘Alaihissalam melihat Nur tersebut sangat indah dan menakjubkan. Nabi Adam “Alaihissalam semakin takjub dengan Nur tersebut mana kala ia mendengar Nur tersebut mengucap tasbih kepada Allah subhana Wata’ala dengan tasbih yang sangat agung dan mulia.

Di kemudian hari setelah Allah subhana Wata’ala hawa, Nur Muhammad tersebut dipindahkan ke wajah hawa. Nabi Adam ‘Alaihissalam melihat Nur tersebut laksana matahari yang tengah memancarkan cahayanya dengan gemerlapan. Inilah makhluk pertama yang menjadi tempat persinggahan Nur Muhammad tersebut. Setelah Nabi Adam “Alaihissalam mempunyai anak, Nur tersebut pindah lagi ke salah satu anak Nabi Adam “Alaihissalam yang bernama Syits. Saat Nur Muhammad berada di tulang rusuk Syits, saat itulah Nabi Adam “Alaihissalam memohon perjajian kepada Allah subhana Wata’ala agar Nur Muhammad selalu berada di tulang rusuk-tulang rusuk laki-laki mulia dan suci bersih serta perempuan-perempuan mulia dan suci bersih. Sejak saat itulah nur muhammad selalu berpindah dari satu tulang sulbi laki-laki mulia dan suci bersih ke tulang sulbi laki-laki lain yg mulia dan suci bersih ke perempuan lain yg mulia dan suci bersih ke perempuan yg mulia dan suci bersih sampai ke tulang sulbi laki-laki mulia bersama Sayyydina Abdullah bin Abdul Tholib dan wanita mulia bernama Sayyidatina Aminah binti Wahab. Beliau lahir menjelang subuh, senin 12 Rabiul Awal sebagai pemimpin Para rasul dan penutup para Nabi, sebagai sumber rahmat bagi seluruh makhluk.***

Sumber kitab :
Madarijussu, Imam Nawawi hal.2-3




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

PAGUYUBAN NGESTI TUNGGAL

Salah satu saat yang paling saya sukai saat malam hari adalah berkumpul dengan rekan-rekan wong Jowo yang menamakan dirinya Paguyuban Ngesti Tunggal (Pangestu). Jangan bayangkan paguyuban seperti ini semacam sekte tertutup, eksklusif dan wingit tapi sebaliknya. Mereka adalah sama seperti kita yang terbiasa diskusi ngalor ngidul secara ilmiah maupun batiniah.

Seperti Senin malam kemaren. Saya bergabung dengan komunitas ini untuk membahas satu buku induk Paguyuban Ngesti Tunggal yang bernama SERAT SASONGKO JATI. Setelah membaca dan mengartikan kata demi kata buku babon berbahasa Jawa itu, kami terlibat dalam diskusi tentang spiritualitas ketuhanan lintas agama dan kepercayaan.

Mulailah kami membahas tentang tingkatan-tingkatan untuk memahami hakikat sholat, mulai dari SEMBAH RAGA, SEMBAH CIPTA DAN SEMBAH RASA. Sholat diartikan sembah raga, karena di dalam sholat kita melakukan aktivitas fisik tertentu yang sesuai dengan syariat agama. Mulai dari apa arti dari mengangkat tangan saat takbir sampai sujud. Sholat diartikan sembah cipta apabila pikiran kita terfokus pada satu titik yaitu Gusti Allah. Dan yang terakhir adalah sholat sebagai sembah rasa, yaitu sholat adalah sebagai sarana rasa sejati kita untuk bertemu dengan Tuhan Yang Maha Dekat.

Mengartikan sholat semacam ini tentu saja tepat dan mendalam. Sholat tidak hanya aktivitas fisik, melainkan psikis dan juga ruhani kita haruslah madep mantep tanpa mikir ngalor ngidul lagi Semuanya bersatu dalam fokus dalam suasana batiniah yang hening untuk bertemu dan bertamu, menghadap wajah-Nya, berkomunikasi rasa antara aku sejati dengan Engkau Sejati yaitu, Allah.

Intinya, bahwa sholat adalah wahana dan sarana kita untuk manunggaling kawulo Gusti, bersatunya aku dengan AKU-NYA Tuhan. Persenyawaan ini bisa dipahami karena dalam sholat sesungguhnya kita sedang membuka kulit-kulit perasaan manusiawi kita yang kasar sehingga tinggallah dalam diri kita satu perasaan dasar yang murni atau rasa, yang merupakan jati diri seorang individu (aku). Aku Sejati inilah manifestasi Tuhan dalam individu tersebut. “Rasa adalah aku dan aku adalah Gusti”

Dalam sholat juga terungkap adanya tujuan hidup manusia yaitu untuk TAHU dan MERASAKAN. Rasa tertinggi dalam dirinya sendiri. Pengakuan akan rasa tertinggi ini dicapai dengan cara memiliki kehendak yang murni dengan cara memusatkan kehidupan batinnya, mengintensifkan dan memusatkan semua sumber spiritualnya pada satu fokus kecil namun mampu menghasilkan energi terbesar.

Pada tingkat pengalaman sholat yang merupakan kebersatuan dengan eksistensi tertinggi, kita bisa merasakan semua yang ada ini sejatinya SATU DAN SAMA, keakuan kita hilang dalam individualitasnya. Ini disebabkan karena rasa aku itu bersumber dari Gusti Allah, sebuah obyek abadi yang dialami semua subyek manusia.

Pengetahuan tentang rasa tertinggi merupakan tujuan pencarian mistik yang luhur dan harusnya menjadi tujuan keagamaan semua kepercayaan dan semua agama. Tindakan pemahaman ini sering dianggap memiliki dua tahap utama: NING harafiah berarti HENING, diam yang menunjuk kepada emosi yang setenang-tenangnya dan kemundian NING KEJERNIHAN dan PENGETAHUAN yang dalam, GERAK HATI yang mengikuti keheningan dan yang bisa merupakan sesuatu yang sangat emosional. Biasanya hal ini dilukiskan sebagai SUWUNG atau KOSONG atau KABEH KUI SEJATINE ORA ONO, SING ONO KUI DUDU. (Semua itu hakikatnya tidak ada, yang ada itu sesungguhnya tidak ada…)

Untuk mencapai sholat sekhusyuk-khusyuknya, seseorang harus NGESTI TUNGGAL. Ngesti artinya menyatakan semua kekuatan individu dan mengarahkannya langsung kepada sesuatu tujuan tunggal, pemusatan kemampuan fisik, psikologis dan ruhaniah ke ALLAH SWT saja. Hal ini merupakan penggalian mental yang intens pencarian pengertian yang didukung oleh kehendak yang tidak tertahankan dan suatu penggabungan ke dalam suatu kesatuan sederhana dari berbagai kekuatan di dalam individu tersebut. Semua indera, emosi, seluruh proses fisik psikis tubuh dibawa ke satu persenyaraan dan dipusatkan kepada SATU TUJUAN TUNGGAL, GUSTI ALLAH SWT…..

Akhirnya, tanpa kami sadari diskusi sedemikian gayeng. Malam yang dingin berganti pagi. Adzan subuh bergema dan kami bergegas untuk Ngesti Tunggal.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262