Do’a Membuka Mata Bathin cakra pamungkas

Yaa khobir ala ya,lamu man kholaqo wahuwal latiful khobir. 70x

Laa tudrikuhul absoru wahuwa yudrikuhul absoro wahuwal

latiful khobir 70x

Allohuma ya bathinu,ya bathinu,ya bathinu. 300x

Istigfar 70x sholawat nabi 70x

Al-fatihah 1x

Al-ikhlas 3x

Al-falaq 1x

An-naas 1x

Ayat kursy 10x

Syahadat 1x

Allahumma yaa bathinu,berilah aku mu,jizat ghaib dan karomah nya dari wirid yang aku amal kan ini ke dalam tubuh ku dan hatiku serta lindungilah aku dari kejahatan yang merusak. 1x

Laaillaha illalah berulang-ulang (lebih banyak lebih bagus)

Insya allah bila di restui berguna untuk:

Melihat hal2 yang ghaib/yang tidak bisa di lihat dengan mata lahir

Mengetahui segala rahasia atau perkara bathin

Mengetahui pikiran,perasa,an dan niat hati seseorang

Mengetahui peristiwa masa lalu dan masa yang akan terjadi.

Insya allah, amiin yaa ALLAH

MENYIKAPI ALIRAN SESAT

Akhir-akhir ini, media massa dicecar pemberitaan tentang aliran yang dianggap sesat. Bagaimana kita menyikapinya? Berikut artikel yang bisa kita jadikan bahan perenungan yang ditulis oleh Kyai Muhammad Luthfi Ghozali, pengasuh Ponpes “Al Fithrah” Gunungpati Semarang yang sudah pernah dimuat di koran Suara Merdeka, 3-2-2006.

SEJAK manusia diturunkan di muka bumi, Allah SWT berfirman kepada Nabi Adam as. dan istrinya,”Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka “.( QS Toha 123). Yang demikian itu adalah sunatullah yang sejak diciptakan-Nya tidak akan ada perubahan lagi untuk selama-lamanya.

Sejak itu manusia dengan dunianya terbagi menjadi dua golongan, golongan yang baik dan yang jelek, golongan yang lurus dan yang sesat. Masing-masing golongan sebagai musuh yang akan mendapat bala bantuan, golongan yang lurus dengan malaikat dan yang sesat dengan setan.

Selama kehidupan manusia masih ada, maka keburukan dan kejelekan akan tetap ada, bahkan menjadi satu bagian yang tidak dapat dipisahkkan menjadi satu sistem yang saling terkait. Artinya kalau tidak ada yang namanya sesat maka tidak ada yang namanya lurus.

Oleh karena itu yang dikatakan kesesatan, kemungkaran dan kemaksiatan, selama tidak membahayakan bagi keselamatan jiwa manusia, tidak seharusnya diperangi dan dihancurkan (kecuali pada masa perang), tapi diantisipasi dampak negatifnya dan dijadikan tolak ukur serta peringatan.

Supaya yang lurus dan yang makruf, mengetahui kebenaran dirinya dan kemudian mampu disyukuri oleh manusia, bahwa dirinya telah dimasukkan di dalam golongan yang terbaik dan “selamat”.

Yang sesat bisa saja menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat manakala yang lurus mampu menyikapinya dengan tepat. Seperti kotoran binatang ternak yang menjijikkan dan najis, manakala manusia mampu memanfaatkannya dengan benar, kotoran itu akan dapat menyuburkan tanaman.

Demikian pula iman, ia harus teruji, sedangkan realita (keburukan dan kebaikan) adalah sarana ujian yang sangat efektif supaya iman menjadi semakin kuat. Setan dan nafsu sahwat, walau keduanya adalah bagian yang buruk dan musuh utama bagi manusia, akan bermanfaat bagi kehidupan orang-orang yang beriman manakala mereka mampu memperlakukannya dengan benar.

Sebagai kalifah bumi, manusia harus menentukan pilihan jalan hidupnya, supaya manusia mendapatkan pahala atau dosa, di sinilah letak kemanfaatan yang sesat. Seandainya yang ada hanya yang lurus saja, berarti manusia telah kehilangan fungsi hidupnya. Selanjutnya kehidupan akan menjadi mandul dan tidak bergairah. Oleh karenanya, setiap pribadi yang beriman tertantang untuk meningkatkan ilmu dan imannya, lebih-lebih para ulama.

Ketika mereka melihat yang sesat, sebagai penyeimbang kehidupan, seharusnya mereka juga mampu memperlihatkan yang lurus. Supaya manusia mampu memilih jalan hidupnya sendiri. Supaya manusia mampu bermujahadah untuk meningkatkan hak kebebasannya dalam memilih, dengan itu manusia akan mendapatkan “peningkatan derajat” di sisi Allah

Mencegah kemungkaran itu tidak selamanya dengan menghancurkan “sarang kemungkaran” yang terjadi di dalam realita saja. Yang lebih penting adalah menghilangkan “penyebab kemungkaran” yang ada dalam hati manusia sendiri, yaitu “potensi untuk berbuat jahat” yang setiap manusia pasti memilikinya.

Dengan membangun amal makruf, meningkatkan kekuatan iman dengan jalan beribadah dan mujahadah di jalan Allah, bagaimana supaya “potensi kejelekan” itu dapat dihindari.

Kerugian

Kalau manusia hanya mengubah kemungkaran yang ada di luar jiwanya saja, maka manusia akan mengalami kerugian dalam beberapa hal.

Pertama, melupakan potensi kemungkaran yang ada dalam dirinya sehingga manusia cenderung terjebak untuk berbuat sombong. Kedua, amar makruf menjadi terabaikan.

Ketiga, oleh karena terbitnya setiap kemungkaran pasti dari limbah kehidupan, maka selama kehidupan masih ada berarti kemungkaran pasti juga ada. Dengan asumsi demikian, maka perbuatan itu – menghancurkan sarang kemungkaran – akan menjadi sia-sia belaka.

Sebaliknya, manakala orientasi ibadah dibangun di dalam aspek amar makruf, hasilnya pasti sangat berbeda. Pertama, secara otomatis saat itu bagian kemungkaran yang ada dalam diri manusia terisi dengan kebaikan. Selanjutnya ketika yang lurus dan yang sesat berjalan seimbang, manusia dengan ilmu dan imannya dapat menentukan pilihan untuk melaksanakan fungsi kekalifahannya. Hasilnya, dengan izin Allah kemungkaran akan ditinggalkan.

Kalau kemudian sebagian manusia ada yang memilih mengerjakan kemungkaran dan meninggalkan amal makruf, itu adalah salahnya sendiri dan untuk itulah neraka telah disiapkan jauh sebelum manusia diciptakan. Kalau semua manusia mengikuti jalan yang lurus, karena setiap kesesatan telah berhasil dihancurkan, berarti tujuan proyek pembangunan neraka menjadi gagal total.

Komunitas Eden yang dipimpin Lia Aminuddin hanyalah sekelompok kecil manusia lemah yang sedang dimabukkan bayangan imajinasi yang telah meracuni kesadaran basyariah. Adalah contoh kecil yang telah mampu dimunculkan oleh keanekaragaman kehidupan yang menarik untuk disimak sebagai pelajaran dan penelitian.

Bagaikan manik-manik kehidupan yang mewarnai samudra kehidupan yang terbentang luas, keberadaannya hanyalah seperti sepercik bintang kecil di tengah-tengah taburan gemerlap bintang yang menghiasi langit.

Kalau toh ada penyimpangan di sana, barangkali hanyalah penyimpangan pribadi yang teramat kecil yang tidak membahayakan bagi kehidupan umat manusia, dibandingkan dengan penyimpangan yang diperbuat oleh sekelompok manusia lain yang ada di sekeliling mereka yang jauh lebih membahayakan. Seperti budaya korupsi yang telah mampu memunculkan kecemburuan sosial dan bahkan telah memakan banyak korban.

Dengan penanganan yang arif dan bijaksana serta penuh rahmatan lil alamin dari para penyelenggara negara yang terhormat, barangkali akan lebih bermanfaat dan lebih menunjukkan tingkat kepribadian yang tinggi serta kedewasaan dalam menentukan sikap dan sudut pandang. Baik secara khusus untuk kehidupan Lia dan komunitasnya maupun secara umum bagi keseimbangan kehidupan manusia secara universal, daripada harus menghancurkan bagian kehidupan yang secara hakiki memang tidak dapat dihilangkan itu yang malah akan menimbulkan penilaian yang negatif dari berbagai pihak, baik dari dalam negri sendiri maupun dari luar negri.

Seleksi Alam

Inilah bagian ujian hidup dan sistem seleksi alam yang harus mampu diselesaikan dan dilewati oleh setiap manusia, maka hanya Ulul Albab yang dapat mengambil pelajaran.

Allah telah memberikan solusi dengan firman-Nya, “Dan katakanlah, kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”.QS.aI-Kahfi/29.

Oleh karena itu manusia harus membekali hidupnya dengan ilmu pengetahuan yang tinggi dan iman yang kuat serta pelaksanaan akhlak yang mulia supaya mereka dapat mensikapi aliran sesat dengan cara yang tidak sesat.

menghancur leburkan musuh YANG DHOLIM

Sebelum membahas lebih lanjut amalan ini, silahkan  Tawassul/kirim Al Fatihah kepada: Nabi Muhammad SAW, Syekh Hasan Syadzili, orang tua kita.

Fadhilah:

Target akan mengalami sakit, tertimpa bencana dan bahkan bisa membinasakan mereka dari kehidupan ini.

Tata cara:

Puasa tiga hari dimulai hari Selasa. Pada malam hari diatas jam 12, saat kebanyakan orang tertidur maka bangunlah dan wudhu kemudian shalat dua raka’at (shalat sunat mutlak). Pada raka’at pertama membaca surat alfatihah dan ayat mulia, yaitu:

=HASBUNALLOH  WA NI’MAL WAKIL  450 x

Ulangi pada raka’at kedua dengan bacaan yang sama.

Setelah selesai shalat, duduk dan wiridkan:

=HASBUNALLOH  WA NI’MAL WAKIL  450 x

Setelah selesai,  baca ayat:

=YUSHOBBU MINFAUQIRU’USIHIMUL HAMIIMU YUSHHARU BIHII MAA FII BUTHUUNIHIM WALJULUUDU WALAHUMMAQOOMI’U MIN HADIIDIN. KULLAMAA AROODUU AYYAKHRUJUU MINHAA ‘UIIDUU FIIGA WADZUUQUU ‘ADZAABAL HARIIQI  3 x

=FA AKHODZATHUM SHOO’IQOTUL ‘ADZAABIL HUUNI BAMAA KAANUU YAKSIBUUNA 3 x

=YAUMA YAUNA MAA YUU’ADUU LAM YALBATSUU ILLAA SAA’ATAMMINNAHAARIN, BALAAGHUN FAHAL YUHLAKU ILLAL QOUMUL FAASIQUUNA.  3 x

Artinya:

Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka (orang kafir). Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (kepada mereka dikatakan), “Rasailah azab yang membakar ini”.

Maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.

Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.

Selanjutnya baca surat al fiil:

=ALAM TARA KAYFA FA’ALA RABBUKA BI-ASH-HAABIL FIIL. ALAM YAJ’AL KAYDAHUM FII TADHLIIL. WA-ARSALA ‘ALAYHIM THAYRAN ABAABIIL. TARMIIHIM BIHIJAARATIN MIN SIJJIIL. FAJA’ALAHUM KA’ASHFIN MA KUUL

artinya:

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Selanjutnya, lakukan shalat dua raka’at lagi seperti diatas, dan membaca ayat-ayat diatas dengan bilangan yang telah ditentukan tersebut dan hal ini (shalat dua raka’at beserta  bacaannya serta membaca ayat-ayat di atas) sampai dua atau tiga kali. Kemudian membaca doa:

=KHUDZUU KADZA WA KADZAA AKHDZA ‘AZIIZIMUQTADIRIN. FABILLAAHI WA BIROSUULIHII SHOLLALLOOHU ‘ALAIHI WASALLAMA TSUMMA BIKUM AJIIBUU BILLADZII KHOLAQOKUMMINNUURIHI WA ASKANAKUM FII SAMAA’IHI WA ADNAAKUMMIN HIJAABIHII WAQORROBAKUMMIN ‘ARSYIHII WA AMADDAKUM BINUURIMMUSYA’SYA’IN SAATHI’IN LAAMI’IN TAKHTHOFU BIHIL ABSHOORO WA JA’ALA BI AIDIIKUM HAROBAMMINNAARIL MAGHBUUTHI BI HUBBIKUM ‘ALAIKUM BIL KALIMAATIL MUQODDASATI. YAA KHUDDAAMA HAADZIHIL ASMAA’I WAL AYAATISSYARIIFATIF’ALUU MA’A (isi nama target anda  ………IBNI  FULAANIN )  ‘ALAA AYYI NA’UIN TURIIDUHUU FAIINNAHUU YAKUUNU DZAALIKA BIIDZNILLAAHI TA’AALA.

Artinya:

tindaklah (wahai para penjaga/malaikat) seperti ini (yang aku bayangkan) sesuai tindakan Allah SWT yang Maha Agung lagi Maha Pemberi Kuasa. Maka dengan Allah SWT, dengan rasul-Nya SAW kemudian dengan kalian. Kabulkanlah dengan Allah SWT yang telah menciptakan kalian dari cahaya-Nya dan yang telah menempatkan kalian di langit-Nya, telah mendekatkan kalian pada tirai-Nya, telah mendekatkan kalian kepada singgasana-Nya dan yang telah memberkahi kalian dengan cahaya yang sangat terang, cahaya yang bisa menghapus penglihatan. Dan dengan Allah SWT yang telah menjadikan  peperangan di bawah kuasa kalian, peperangan dengan api yang diliputi cinta kalian atas kalian terhadap kalimat-kalimat yang disucikan. Wahai para penjaga asma  ini dan ayat-ayat mulia, lakukanlah atas  ……… putra ……… (nama target  lengkap dengan nama ayah/atau ibunya)  dengan cara yang Engkau kehendaki.  Karena sesungguhnya hal itu dengan izin Allah SWT. 

Lakukan sampai 3 (tiga) kali tiap malam (3 malam atau 7 malam). Kemudian lihat dan nantikan apa yang terjadi: musuh akan mengalami bencana yang menimpa mereka bahkan bisa jadi mereka dibinasakan dari muka bumi ini selama-lamanya.

Catatan Tambahan:

PENGHANCURAN TOTAL:  EFEK AMALAN SEMAKIN MENGERIKAN

Pada saat berdoa bayangkan dalam fikiran sesuai tujuan. Bila bertujuan untuk menghacurkan mereka maka bayangkan kehancuran tersebut bila mana mereka memang pantas dihancurkan. Bila tidak maka  bayangkan bencana yang ringan. Cara membayangkan tersebut adalah seperti layaknya Anda memukul mereka dengan ayat mulia yang diumpamakan sebuah pedang kemudian pedang tersebut Anda gunakan untuk membunuh orang-orang jahat.

Bila Anda menginginkan untuk mengusai atau menundukkan orang dzalim, dengan berbagai adzab hal ini bisa Anda lakukan, yaitu pada hari Sabtu sebelum matahari terbit dan setelah shalat subuh Anda cari tempat yang sepi sekiranya tidak ada orang yang melihat. Selanjutanya bacalah:

=HASBUNALLOH  WA NI’MAL WAKIL  1000 x

Dan setelah selesai bacalah ayat dan doa dibawah ini sebanyak 60 (enampuluh) kali.

=QUL YAA AHAL KITAABI HAL TANQIMUUNA MINNAA ILLAA AN AAMANNAA BILLAAHI WA MAA UNZILA MINQOBLU WA ANNA AKTSAROKUM FAASIQUUNA. QUL HAL UNABBI’UKUM BISYARRIMMINDZAALIKA MATSUUBATAN ‘INDALLOOHI MALLA’ANAHULLOOHU WA GHODHIBA ‘ALAIHI WA JA’ALA MINHUMUL QIROODATA WAL KHONAAJIRO WA ‘ABADATTHOOGHUUTA ULAA’IKA SYARRUMMAKAANAW WA’ADHOLLU ‘AN SAWAA’ISSABIILI.    60 x

Artinya:

Katakanlah: “Hai ahli Kitab, Apakah kamu memandang Kami salah, hanya lantaran Kami beriman kepada Allah SWT, kepada apa yang diturunkan kepada Kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang Fasik? Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah SWT, Yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah SWT, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?”. mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.

Tambahi dengan membaca ayat ini:

=SAROOBIILUHUM MIN QOTHIROONIW WATAGHSYAA WUJUUHAHUMUNNAARU. ALLOOHUMMA AGHSYI ‘ALAA KADZAA WA KADZAANNAARU FII QOLBIHII WA SAA’IRI BADANIHI. LIYAJZIYALLOOHU KULLA NAFSIMMAA KASABAT INNALLOOHA SARII’UL HISAAB. FALLADZIINA KAFARUU QUTHI’AT LAHUM TSIYAABUMMINNAARIN. KADZAALIKA QUTHI’AT LIKADZAA TSIYAABUMMINNAARIN

Artinya:

Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka. Ya Allah SWT, tutuplah atas (orang) ini, begitu pula api di dalam hati dan seluruh  badannya. Agar Allah SWT memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan.  Sesungguhnya Allah SWT Maha cepat hisab-Nya

Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Begitu pula, terbuat untuk (orang) ini pakaian dari api.

Demikian semoga bermanfaat dan gunakan secara bijaksana. Setelah kita punya senjata ilmu dan amalan, namun Ingat sedulur! sesungguhnya MUSUH KITA ADALAH DIRI KITA SENDIRI DAN JIHAD YANG PALING AKBAR ITU BUKAN MENGALAHKAN MUSUH DI LUAR DIRI KITA NAMUN MENGALAHMAN MUSUH DI DALAM DIRI KITA YAITU: MENUNDUKKAN DAN MENGUASAI HAWA NAFSU KITA SENDIRI. JUGA MEMBERI MAAF KESALAHAN ORANG LAIN ADALAH PERBUATAN YANG MULIA. Terima kasih dan salam paseduluran.