BERBAGI PENGALAMAN MENGAMALKAN ILMU DI KOS

DUCATI
Muhammad Fauzi

prima_asyifa@yahoo.co.id
Sudah terlalu banyak amalan, asma, ilmu dan ajian yang pilih tanding di KOS tercinta. Mungkin kita yang ingin mengamalkan juga sering bingung karena harus mulai dari mana dan mau dibawa kemana ilmu yang kita dapatkan. Disini saya hanya ingin menuliskan sebuah kisah yang semoga bisa diambil hikmahnya. Kisah ini saya tulis berdasarkan pengalaman nyata yang mudah-mudahan dapat bermanfaat. Jika menurut ADMIN KOS kisah ini hanya mencari sensasi lebih baik jangan “di tayangkan”.
 Terlahir sebagai “indigo” mungkin bisa disebut anugerah/musibah tergantung menyikapinya. Bakat supranatural yang saya miliki memang karena adanya factor keturunan karena itulah info yang saya terima dari salah seorang tokoh spiritual bogor yang ilmunya lumayan tinggi ketika menerawang ketubuh saya. Namun yang membuat saya bingung ayah dan ibu saya bukanlah keturunan kiyai/ulama apalagi keturunan keraton atau kerajaan. Adapun Bakat indigo yang saya terima bisa untuk membaca karakter/sifat seseorang dari wajah, menerawang, mengukur ilmu seseorang, bahkan celaka dan na’as nya seseorang sampai ajalnya bisa saya ketahui hanya dengan melihat wajah. Lantas apakah semua orang saya tau ajalnya??… tidak… tidak semua orang bisa saya baca celaka dan ajalnya biasanya orang tersebut ditutup atau dihijab oleh Allah sehingga saya tidak dapat menembusnya.
Singkat cerita bakat tersebut membuat saya suka dengan ilmu ghaib. Sedikit ilmu yang saya pelajari tapi saya berusaha untuk mengaplikasikannya dengan membantu sesama. Walaupun saya tidak sehebat Habib Ali Halilintar, ki hongmankim, ki KHODAM SAKTI, ki sadewa, ki nur jati dan seluruh sesepuh disini yang berilmu tinggi, tapi saya berusaha “berjihad” membantu sesama walau ilmu saya hanya sebatas “silet” yang hanya bisa digunakan untuk mencukur jenggot belum bisa menjadi “pedang” yang bisa menebas apapun seperti ilmunya Habib Ali ,ki hongmankim, ki KHODAM SAKTI ki sadewa, ki nur jati ki ageng jj, ki sukemilung  dan sesepuh semuanya.
 Diusia yang cukup muda seperti sekarang ini, mungkin bagi mereka yang berkecimpung didunia hikmah saya belum pantas untuk membantu orang lain atau bahasa kerennya “buka praktek”. Ilmu yang saya miliki dengan ditopang bakat indigo  dapat saya aplikasikan dengan baik untuk membantu sesama dalam hal pengobatan non medis, pekerjaan, karir, rejeki dll. Saya pun hanya membantu perorangan karena memang tidak pernah buka praktek atau memasang plang nama karena saya masih kuliah dan belum siap dikenal banyak orang. Bahkan diwebsite pun saya tulis dengan nama samaran. Namun anehnya makin hari makin banyak orang yang datang kerumah.
 Awalnya saya karena kasihan membantu teman-teman yang telah belajar ilmu ghoib kemana-mana dengan biaya tak sedikit tapi malah tidak mendapatkan apa-apa. Ada juga yang telah masang susuk dan mandi ruwatan dengan biaya yang cukup mahal justru tidak membuat dia kaya juga. Akhirnya banyak kawan-kawan yang menyuruh saya memiliki situs untuk kemudahan informasi yang diterima. Karena banyak yang nyasar mencari-cari alamat rumah saya,maklum rumah saya nyempil. Karena biasanya mereka tau alamat saya dari mulut ke mulut.
Hingga akhirnya senin malam selasa tgl 19 desember 2011, saya kedatangan tamu empat orang. Tamu tersebut meminta bantuan karena temannya lagi terbaring dan dirawat dirumah sakit sudah 2 minggu. Sebut aja Ida. Ida berumur 30 tahun dan belum nikah Sakitnya mendadak sejak pulang jalan-jalan dari kantor ke puncak sampai dirumah langsung sakit dan akhirnya dirawat. Dokter bilang dia sakit kanker,eh beberapa hari kemudian bilang tumor, kemudian bilang lagi paru-paru sehingga membuat keluarga ida bingung dan curiga. Keluarga ida pun akhirnya memanggil paranormal namun paranormal itu menyerah. Kemudian minta bantuan kepada anak indigo. Anak indigo itu juga nyerah.
Itulah cerita yang saya dapat dari temannya ketika bertamu kerumah saya. Saya langsung kontemplasi dan konsentrasi menerawang kondisi ida dirumah sakit. Setelah saya lihat, saya bilang ke temannya ida bahwa dibelakang kepala ida ada jin hitam tinggi besar. Temannya tersebut juga membenarkan ucapan saya, katanya, paranormal dan anak indigo kemaren juga bilang gitu. Mereka melihat jin hitam dengan memakai jubah hitam juga tinggi besar. Itu bukan jubah, itu aura yang berasal dari jin tersebut jika diliat dengan mata telanjang ya kaya jubah hitam dan jin itu udah 90% menguasai tubuh ida bahkan nyawa ida bisa hilang jika dibiarkan mungkin hari jumat ida bisa meninggal, ujar saya menjelaskan. Paman saya pada saat itu yang ikut duduk mendengar dari awal menyuruh saya agar segera menolongnya kerumah sakit. Saya tidak mau, karena saya tau berhadapan dengan siapa. Sebab ida lagi jadi korban santet kiriman orang yang sakit hati. Dan santetnya pun terlihat ganas jadi saya tidak mau sembarangan. Walau dari awal menolong orang selalu saya niatkan jihad, tapi saya tidak mau jihad saya “mati konyol” tanpa mempersiapkan apa-apa. Akhirnya saya meminta waktu semalaman untuk mempersiapkan “senjata” sekaligus untuk membantu orang lain. Karena saya sadar, bahwa saya tidak memiliki ilmu apa-apa dan kali ini nyawa saya yang benar-benar dipertaruhkan.
Semalaman saya berdzikir dan mohon bantuan Allah agar dimudahkan untuk menolong ida. karena saya  bingung amalan, ajian, atau asma apa yang bagus untuk menghadapi jin kiriman santet tersebut. Keesokkan harinya saya menunggu dirumah untuk dijemput kerumah sakit mengobati ida. Hingga menjelang maghrib tidak ada yang datang menjemput akhirnya paman saya telephone karena temannya ida yang semalam datang mengabari paman saya bahwa tadi ba’da zuhur ida meninggal dunia dan sekarang sudah dikubur. Badan saya langsung lemas dan airmata ini sulit dibendung. Saya hanya bisa menyesal, kenapa ya Allah tidak semalam saja saya mengobati ida walau nyawa saya taruhannya saya ikhlas. Sekarang saya hanya bisa menyesal dan kirim alfatihah untuknya. setelah saya cek ternyata jin kiriman dukun santet tau bahwa saya menerawang ida pantas aja dia melotot pas saya menerawang dari rumah sehingga dia menghabisi ida sebelum saya sempat datang kerumah sakit.
Semoga dengan kisah ini bisa memberi semangat teman-teman untuk membantu sesama. Kita tidak perlu menunggu untuk menjadi superman atau ultraman untuk menolong orang lain selagi kita bisa maka cepatlah bantu orang disekitar kita. Jadi teringat nasehat guru, setetes ilmu yang ente miliki digunakan untuk menolong orang lain akan menjadi samudera yang luas dan dalam jika ente ikhlas.
Dan saran saya jika punya ilmu jangan dibawa sombong merasa paling hebat. Pernah suatu hari saya ditantang oleh s’orang dukun daerah parung. Kata abang ipar saya si dukun pengen tau saya kaya gimana sampe warga disalah satu daerah di parung pada kenal saya padahal saya tinggal diciputat dan jarang ke parung. Hingga suatu hari saya datang kerumah abang ipar di parung dan bless saya bertatap muka dengan dukun yang nantangin pengen ngejajal ilmu saya karena kebetulan si dukun lagi maen dirumah abang ipar saya. maklum deh ni dukun kepercayaan keluarga besar abang ipar. Pernah ni dukun nyuruh abang ipar tanemin kepala babi katanya si supaya aman di rumahnya. Saya ga setuju pas abang ipar cerita ke saya, bahkan dia dimintai uang 1 juta bwt ritual tanem kepala babi. untungnya abang ipar nurut kata saya dan ga jadi tanemin kepala babi. Selanjutnya ni dukun kaget melihat saya karena saya masih muda, pas saya lagi duduk istirahat di ruang depan karena baru sampai sambil mulut komat kamit karena lagi ngamalin RDR belum tuntas 7 hari jadi ngejar setoran deh,heheh. si dukun kemudian menatap saya lebih dalam (kaya menerawang gitu deh) dan selanjutnya tanpa basa basi si dukun langsung keluar naek motor tancep gas. Abang ipar dan keluarganya pada bingung kenapa si dukun ngibrit tancep gas???.  sampe roko sampoerna nya ketinggalan???
Abang ipar pun tanya, kenape zi dia ampe pergi ga bilang atau pamit? saya hanya nyengir, dan bilang, lagian salah dia, ketawan ane lagi ngamalin RDR dari ki nur jati (yang di ijazahin pas gathering di ragunan) pake diterawang2 segala, takut kalee ngeliat khodamnya,,hehehe…coz ane klo ngamalin asma setiap saat suka ane dzikirin trz. Ke esokkan harinya si dukun di telphon oleh abang ipar tapi dia ga mau dateng ke rumah abang ipar saya lagi….abang ipar pun bilang ke saya katanya kemaren2 nantangin pengen ketemu ente zi eh pas ketemu ko malah kabur????…
so… jadilah seperti padi semakin berisi justru semakin merunduk….

semoga KOS tetap jaya melestarikan ilmu-ilmunya…




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Sunan Bonang

Raden Maulana Makdum Ibrahim, atau yang kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Bonang, adalah seorang putera dari Sunan Ampel.

Berbicara tentang Sunan Bonang yang namanya didepannya tercantum kata-kata Maulana Makdum, mengingatkan kita kembali kepada cerita di dalam sejarah Melayu. Konon kabarnya dalam sejarah Melayu pun dahulu ada pula tersebut tentang cendekiawan islam yang memakai gelar Makdum, yaitu gelar yang lazim dipakai di India. kata atau gelar Makdum ini merupakan sinonim kata Maula atau Malauy gelar kepada orang besar agama berasal dari kata Khodama Yakhdamu dan infinitifnya (masdarnya) khidmat.

dan maf’ulnya dikatakan makhdum artinya orang yang harus dikhidmati atau dihormati karena kedudukannya dalam agama atau pemerintahan Islam di waktu itu.

Salam seorang besar yang mengepalai suatu departemen ketika terjadi pembentukan adat yang berdasarkan Islam, tatkala agama Islam memasuki lingkungan Minangkabau, berpangkat Makdum pula.Rupanya Makhdum atau Mubaligh Islam yang berpangkat atau bergelar Makhdum itu data ke Malaka dalam abad ke XV, ketika Malaka mencapai puncak kejayaannya. kembali mengenai diri Sunan Bonang disamping beliau adalah putera Sunan Ampel juga menjadi muridnya pula. adapun daerah operasinya semasa hidupnya adalah terutama Jawa Timur. Disanalah beliau mulai berjuang menyebarkan agama Islam.

Beliau adalah putera dari Sunan Ampel dalam perkawinannya dengan Nyai Ageng Manila, seorang putera dari Arya Teja, salam seorang Tumenggung dari kerajaan Majapahit yang berkuasa di Tuban. menurut dugaan Sunan Bonang dilahirkan dalam tahun 1465 M, serta wafat pada tahun 1525 M.
Maulana Makhdum Ibrahim, semasa hidupnya dengan gigih giat sekali menyebarkan agama Islam di daerah Jawa Timur, terutama di daerah Tuban dan sekitarnya. sebagaimana halnya ayahnya, maka Sunan Bonang pun mendirikan pondok pesantran di daerah Tuban untuk mendidik serta menggembleng kader-kader Islamyang akan ikut menyiarkan agama Islam ke seluruh tanah Jawa. konon beliaulah yang menciptakan gending Dharma serta berusaha mengganti nama-nama hari nahas/sial menurut kepercayaan Hindu, dan nama-nama dewa Hindu diganti dengan nama-nama malaikat serta nabi-nabi. Hal mana dimaksudkan untuk lebih mendekati hari rakyat guna diajak masuk agama Islam.

Di masa hidupnya, beliau juga termasuk penyokong dari kerajaan Islam Demak. serta ikut pula membantu mendirikan Masjid Agung di kota Bintoro Demak.

Adapun mengenai filsafat Ketuhanannya, adalah :
“Adapun pendirian saya adalah, bahwa imam tauhid dan makrifat itu terdiri dari pengetahuan yang sempurna, sekiranya orang hanya mengenal makrifat saja, maka belumlah cukup, sebab ia masih insaf akan itu. Maksud saya adalah bahwa kesempurnaan barulah akan tercapai hanya dengan terus menerus mengabdi kepada Tuhan. Seseorang itu tiada mempunyai gerakan sendiri, begitu pula tidak mempunyai kemauan sendiri. dan seseorang itu adalah seumpama buta, tuli dan bisu. Segala gerakannya itu datang dari Allah.”

Ada kitab yang disebut Suluk Sunan Bonang yang berbahasa prosa Jawa Tengah-an, tetapi isinya mengenai hal-hal agama islam. di mana kalimatnya agak terpengaruh oleh bahasa Arab. Besar kemungkinan kita ini adalah berisi kumpulan atau himpunan catatan dari pelajaran-pelajaran yang pernah diberikan oleh Sunan Bonang semasa hidupnya kepada murid-muridnya. Di dalam dongeng-dongeng diceritakan,.bahwa pada suatu ketika pernah ada seorang pendita hindu yang datang untuk mengajak berdebat dengan sunan bonang, bahkan kemudian pendeta hindu itupun akhirnya bertaubat serta menyatakan dirinya masuk ke dalam agama Islam.

Pada masa hidupnya dikatakan bahwa Sunan Bonang itu pernah belajar ke Pasai. Sekembalinya dari Pasai, Sunan Bonang memasukkan pengaruh Islam ke dalam kalangan bangsawan dari keraton Majapahit, serta mempergunakan Demak sebagai tempat berkumpul bagi para murid-muridnya.

Sunan Bonang perjuangannya diarahkan kepada menanamkan pengaruh ke dalam. Siasat dari Sunan Bonang adalah memberikan didikan Islam kepada Raden Patah putera dari Brawijaya V, dari kerajaan Majapahit, dan menyediakan Demak sebagai tempat untuk mendirikan negara Islam. adalah tampak bersifat politis dan Sunan Bonang rupanya berhasil cita-citanya mendirikan kerajaan Islam di Demak.
Hanya sayang sekali harapan beliau agar supaya Demak dapat menjadi pusat agama Islam untuk selama-selamanya kiranya tidak berhasil




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262