OLAH MANAH

OLEH: MAS KUMITIR

Senja menggelayut di ufuk barat. Saya,  Camat, Raden Rahmat, Nugraha dan Fadli ditemani dua orang yang baru kami kenal bergegas untuk berangkat memulai perjalanan. Dua orang baru itu adalah: satu orang pendekar suku Badui Banten dan seorang muridnya yang berusia belia. Kami berkemantapan bila malam ini adalah malam melakukan perjalanan olah rasa.

Perjalanan terasa lamban dan dua jam kemudian kami sampai pada sebuah tempat yang asing. Dada terasa sesak di malam yang gelap gulita itu. Langit di atas bertabur bintang tidak mampu menyinari jalan setapak yang sebenarnya hanyalah semak belukar. Jalan tidaklah mendaki, namun menuruni batu-batu tajam yang licin. Tidak sepertu saudara dari Badui yang berjalan lincah tersebut, tapak kami terpeleset-peleset dan mencoba bertahan agar tidak terjatuh.  Energi goib terasa semakin kuat.

Mata kedua sedulur Badui tersebut menyorot tajam ke segala arah. Bak elang yang siaga terhadap semua kejadian, kami tenang berjalan di belakangnya. Hingga sampai ke sebuah sungai kecil berbatu. Air terasa sangat dingin, begitu kaki kami celupkan di dalamnya. Tak kuasa rasanya berlama-lama di tempat itu. Namun panggilan membawa kami pada kesimpulan bahwa kami tetap harus disitu memenuhi niat kami.

Kami terpaku sesaat di sungai. Sesepuh Badui yang kami panggil Abah itu, tiba-tiba mengeluarkan suara adzan dan qomat. Dilanjutkan dengan bertawassul mengirimkan al fatihah ke para penghulu agama dan leluhur-leluhur terdahulu. Kami tercenung karena suara sederhana itu menghentikan jantung kami sesaat.

Setelah pakaian dilepas dan bertelanjang, kami menceburkan diri ke air yang diperkirakan sekitar sepuluh derajat celcius tersebut. Abah mengambil posisi duduk, meramu bunga tujuh warna dan membakar buhur. Satu persatu kami diminta untuk berada di depannya dalam posisi berjongkok. Kepala kami diminta untuk menyelam sejenak dan kemudian kepala kami diguyur air bunga tersebut. Doa-doa kepada Allah SWT dilantunkan dari mulutnya.

Itu adalah pengiajazahan langsung yang baru saja kami terima malam tadi. Abah tidak memberi tahu apapun terkait dengan doa yang baru dilantunkannya, apa faedahnya, bagaimana menggunakannya. Kami dalam hati hanya mengucapkan; “Qobiltu saya terima doa dari abah atas ijin Tuhan Yang Maha Kuasa”.

Abah adalah sosok yang tawadu, meski ilmu kependekarannya sudah sangat mumpuni, sehari-hari dia berpenampilan sangat bersahaja. Hampir semua tingkat ilmu diajarkannya kepada siapapun yang menginginkan mulai ilmu debus, ilmu kanuragan/kejadukan, ilmu-ilmu asihan, ilmu kerezekian dan lain sebagainya. Ilmu-ilmu diajarkannya tanpa pamrih dan hanya ingin bertujuan agar yang diajarinya mau untuk menebarkan kebaikan dan kemanfaatan, amar makruf nahi munkar.

Usianya memang sudah tergolong tua. Namun di Badui, usia seperti Abah masih terbilang belum terlalu tua. Sebab gurunya abah ini masih hidup dan berusia 130 tahun. Hidup dekat dan menyatu dengan alam, hati damai tenang dan tidak banyak keinginan, membuat usia manusia melenggang santai di sana dan tahu-taru berusia seratus tahun bahkan lebih. Abah masih terlihat berusia empat puluhan. Tiada satu keriput pun di kulitnya, giginya masih utuh dan terlihat gagah.

Diijazahi oleh Abah, badan terasa nyaman, sehat dan hati terasa tenang. Ini adalah satu episode perjalanan spiritual yang kami tidak pernah menduga sebelumnya. PANTA RHEI—semua mengalir gemericik sebagaimana aliran sungai menuju ke muara. Kami semua hanya bisa menunggu dengan berkarya sebaik-baiknya sesuai kemampuan dan kapasitas yang diberikan pada kami. Tidak akan kami sia-siakan sisa waktu untuk tidak memaknai apa yang tergelar ini. Hidup adalah tugas untuk meramu arti dan menemukan hakikat.

Dan dari doa-doa yang terlantun dari hati ikhlasnya Abah, kami terasa mendapatkan kekuatan dan semangat baru untuk menyelami hakikat Rasa. Yang empunya rasa ini ialah jasad/jasmani. Yaitu rasa lelah, lemah dan capai. Kalau Rasa lapar dan haus itu bukan milik jasmani melainkan milik nafsu.

Mengapa jasmani memiliki rasa ini?. Karena sesungguhnya dalam jasmani/jasad ada penguasanya/penunggunya. Orang tentu mengenal nama Qodham atau Alif Lam Alif. Itulah sebabnya maka didalam Al Qur’an, Allah memerintahkan agar kita mau merawat jasad/jasmani. Kalau perlu, kita harus menanyakan kepada orang yang ahli/mengerti. Selain merawatnya agar tidak terkena penyakit jasmani, kita pun harus merawatnya agar tidak menjadi korban karena ulah hawa nafsu maka jasad kedinginan, kepanasan ataupun masuk angin.

Bila soal-soal ini kita perhatikan dengan sungguh-sungguh, niscaya jasad kita juga tahu terima kasih. Kalau dia kita perlakukan dengan baik, maka kebaikan kita pun akan dibalas dengan kebaikan pula. Karena sesungguhnya jasad itu pakaian sementara untuk hidup sementara dialam fana ini. Kalau selama hidup jasad kita rawat dengan sungguh-sungguh kita bersihkan dengan mandi, sebelum puasa keramas, sebelum sholat berwudhu dulu agar tidak menjadi korban hawa nafsu, serta kita lindungi dari pengaruh alam, maka dikala hendak mati jasad yang sudah suci itu pasti akan mau diajak bersama-sama kembali keasal, untuk kembali ke sang pencipta.

Seperti halnya kita bersama-sama pada waktu lahir kealam fana ini. Mati yang demikian dinamakan mati tilem (tidur) atau mati sempurna. Pandangan yang kita lakukan malah sebaliknya. Mati dengan meninggalkan jasad. Kalau jasad sampai dikubur, maka Qodham atau Alif Lam Alif, akan mengalami siksa kubur. Dan kelak dihari kiamat akan dibangkitkan.

Dalam mencari nafkah baik lahir maupun batin, jangan mengabaikan jasad. Jangan melupakan waktu istirahat. Sebab itu Allah ciptakan waktu 24 jam (8 jam untuk mencari nafkah, 8 jam untuk beribadah, dan 8 jam untuk beristirahat). Juga dalam hal berpuasa, jangan sampai mengabaikan jasad. Sebab itu Allah tidak suka yang berlebih-lebihan. Karena yang suka berlebih-lebihan itu adalah Dzad (angan-angan). Karena dzad mempunyai sifat selalu tidak merasa puas.

Dari mana rasa itu? Apapun yang datangnya dari luar tubuh dan menimbulkan adanya rasa, maka rasa itu dinamakan sejatinya rasa. Jadi sejatinya rasa adalah milik panca indera yaitu mata: Senang karena mata dapat melihat sesuatu yang indah atau tidak senang bila mata melihat hal-hal yang tidak pada tenpatnya. Telinga: Senang karena mendengar suara yang merdu atau tidak senang mendengar isu atau fitnahan orang. Hidung: Senang mencium bebauan wangi/harum atau tidak senang mencium bebauan yang busuk. Kulit: Senang kalau bersinggungan dengan orang yang disayang atau tidak senang bersunggungan dengan orang yang nerpenyakitan. Lidah : Senang makan atau minum yang enak-enak atau tidak senang memakan makanan yang busuk.

Rasa sejati akan timbul bila terdapat rangsangan dari luar, dan dari tubuh kita akan mengeluarkan sesuatu. Pada waktu keluarnya sesuatu dari tubuh kita itu, maka timbul Rasa Sejati. Untuk jelasnya lagi Rasa Sejati timbul pada waktu klimaks/pada waktu melakukan hubungan seksual.

Sementara, Rasa Tunggal Jati sering diperoleh oleh mereka yang sudah dapat melakukan Meraga Sukma (keluar dari jasad) dan Solat Dha’im. Beda antara Meraga Sukma dan Sholat Dha’im ialah : Kalau Meraga Sukma jasad masih ada.batin keluar dan dapat pergi kemana saja. Sementara bila Sholat Dha’im jasad dan batin kembali keujud Nur dan lalu dapat pergi kemana saja yang dikehendaki. Juga dapat kembali dan bepergian ke Alam Lauhul Makhfuz.

Bila kita Meraga Sukma maupun sholat Dha’im, mula pertama dari ujung kaki akan terasa seperti ada “aliran“ yang menuju ke atas kekepala. Pada Meraga sukma, bila “aliran“ itu setibanya didada akan menimbulkan rasa ragu-ragu/khawatir atau was-was. Bila kita ikhlas, maka kejadian selanjutnya kita dapat keluar dari jasad, dan yang keluar itu ternyata masih memiliki jasad. Memang sesungguhnyalah, bahwa setiap manusia itu memiliki 3 buah wadah lagi, selain jasad yang tampak oleh mata lahir ini. Pada bagian lain bab ini akan kita kupas.

Kalau sholat Dha’im bertepatan dengan adanya “Aliran“ dari arah ujung kaki, maka dengan cepat bagian tubuh kita akan “Menghilang“ dan kita akan berubah menjadi seberkas Nur sebesar biji ketumbar dibelah menjadi tujuh bagian. Bercahaya bagai sebutir berlian yang berkilauan. Nah, rasa keluar dari jasad atau rasa berubah menjadi setitik Nur. Nur inilah yang disebut sebagai Rasa Tunggal Jati. Selain itu, baik dalam Meraga Sukma maupun Sholat Dha’im. Bila hendak bepergian kemana-mana kita tinggal meniatkan saja maka sudah sampai.

Rasa ini juga dapat disebut Rasa Tunggal Jati. Sebab dalam bepergian itu kita sudah tidak merasakan haus, lapar, kehausan, kedinginan dan lain sebagainya. Bagi mereka yang berkeinginan untuk dapat melakukan Meraga Sukma dianjurkan untuk sering Tirakat puasa. Jadikanlah puasa itu sebagai suatu kegemaran. Maka di momen Ramadhan yang akan kita jalani ini kita memulai berlatih agar nanti kita sampai pada tujuan azali kesemua itu yaitu menjadi orang yang bertakwa, Dan yang penting juga jangan dilupakan melakukan Dzikir gabungan Nafi-Isbat dan QOLBU. Dalam sehari-hari sudah pada tahapan lillahi ta’ala.

Hal ini berlaku baik mereka yang menghendaki untuk dapat melakukan Sholat Dha’im. Kalau Meraga Sukma mempergunakan Nur Allah, tapi bila Sholat Dha’im sudah mempergunakan Nur Illahi. Karena ada Rasa Sejati, maka Rasa merupakan asal usul segala sesuatu yang ada. Oleh sebab itu bila hendak mendalami ilmu Ma’rifat dianjurkan untuk selalu bertindak berdasarkan rasa. Sehari-hari kita berlatih olah manah (orah rasa) dengan cara jangan membenci, jangan menaruh dendam, jangan iri, jangan sirik, jangan bertindak sembrono, jangan bertindak kasar terhadap sesama manusia.

Sebab dihadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, kita ini semua sama karena masing-masing memiliki rasa. Rasa merupakan lingkaran penghubung antara etika pergaulan antar manusia, juga sebagai lingkaran penghubung pergaulan umat dengan Penciptanya. Rasa Tunggal jati ini mempunyai arti dan makna yang luas. Karena bagai hidup itu sendiri. Apapun yang hidup mempunyai arti. Dan apapun yang mempunyai arti itu hidup. Sama halnya apapun yang hidup mempunyai Rasa. Dan apapun yang mempunyai Rasa itu Hidup.

Dengan penjelasan ini, maka dapat diambil kesimpilan bahwa yang mendiami Rasa itu adalah Hidup. Dan Hidup itu sendiri ialah berasal dari Sang Pencipta. Padahal kita semua ini umat yang hidup. Jadi sama-sama ada Penciptanya. Oleh sebab itu, umat manusia harus saling menghormati, tidak saling merugikan, dan harus saling tolong menolong karena sesungguhnya kita satu kesatuan dalam keberagaman. Semoga kita mampu untuk menjadi manusia yang wajar seperti ini. Amin.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

UNTUK SEBENTUK KEINGINAN

Enrico Burhan

Assalamu’alaikum wr wb….salam ta’dhim saya haturkan kepada semua sesepuh dan pengampuh dii LASKAR KHODAM SAKTI, salam sayang penuh cinta untuk semua santri Alus dimanapun kalian berada.

Saat ini saya hanya ingin ber intermezzo saja dengan kalian. Ada saatnya sejenak kita meletakkan beban dan mencoba untuk rilex dari kesibukan. Terlebih bagi para Hikmater ( Ahli wirid, begitu saya menyebutnya.red ). Mungkin saja,entah dimana dan dalam keadaan bagaimanapun…mereka yang mencintai wirid selalu disibukkan dengan hitungan dan bacaannya. Bukan tanpa sebab, demi sebentuk keinginan maka kebanyakan dari kita mencoba meraihnya dalam waktu secepat mungkin dan sebanyak mungkin. Hajat dan keinginan yang membuncah di dalam dada terkadang mengalahkan pikiran-pikiran rasional.

Saat ini saya tidak berbicara sebagai Pangeran Sukemilung…saya berbicara sebagai pribadi seorang sahabat yang bernama Enrico Burhan. Dengan kebiasaan dan keadaan yang sama dengan kalian. Kenapa saya katakan begitu ?? Sebabnya sederhana…jika para sahabat menghubungi saya sebagai seorang Pangeran Sukemilung sama artinya dengan para sahabat akan mencurahkan isi hati dan masalahnya kepada saya. Sedangkan saya tidaklah beda dengan kalian. Hanyalah sebuah pribadi yang kadang kala juga terjebak kesalahan, ke khilafan dan  kelemahan. Semua itu manusiawi menurut saya. Perbedaan yang nyata adalah bahwa saya pernah duduk bersama guru-guru dan mursyid dalam majelis ilmu. Dan dari beliaulah saya mendapatkan apa yang saya miliki sekarang. Sebagian dari itu sudah saya bagi kepada para sahabat dengan tulus ikhlas. Mungkinkah dari semua pemberian itu, baik dari saya yang dhoif ataupun dari para sesepuh yang lain, sudah bisa memberikan solusi bagi hajat para sahabat ?? Sudahkah semua pemberian itu menghantarkan keinginan para sahabat kepada tempatnya ?? Jika pun kalian menerima semua bentuk bacaan wirid ( Ilmu.red ) apakah para sahabat yaqin bahwa kelak pemberian itu tetap bermanfaat bukan hanya bagi kehidupan dunia tapi juga di akhir kelak saat kita berkumpul dalam penghisaban di Yaumil Akhir ??

Saat ini mungkin waktu yang tepat bagi semua pertanyaan yang ada dalam batin para sahabat untuk saya jawab. Saya tidak akan berbicara tentang tingkatan makrifat dan kedudukan spiritual para sahabat, saya hanya ingin membuka wawasan kalian bahwasanya semua gelisah yang menghantui jiwa kita pasti akan ada JAWABANNYA ??

Kita mulai dari sebuah pertanyaan   :

BERAPA LAMA DOA YANG KALIAN PANJATKAN SAMPAI KEPADAMU DAN MENGANTARKANMU KEPADA TUJUAN ?

Bagi kalian yang sering mengambil amalan wirid di LASKAR ini pasti mempunyai stok wirid yang mungkin saja menyamai stok wiridnya para Kyai. Kalian mengumpulkannya berdasarkan keinginan kalian. Dengan melihat faedahnya dan kegunaan wirid tersebut. Dengan nafsu yang menggebu- gebu semua amalan itu di simpan rapi didalam arsip ghaib yang kalian beri judul :

KUMPULAN AMALAN-AMALAN MUSTAJAB.

Dalam pengamalan itu terkadang sahabat menemui pengalaman spiritual yang tidak bisa terjawab. Kembali kebingungan melanda. Jika amalan itu untuk kesaktian maka biasanya ada beberapa Ruhaniyaan yang datang, entah itu khodam ayat, jin iseng, ataupun gangguan syaiton. Bagaimana cara sahabat bisa membedakan sifat dan keadaan Ruhaniyan itu ??  Ada lagi yang bertanya kepada saya tentang kemustajaban antara amalan yang satu dengan amalan yang lain ?? Kemudian minta ijazah amalan yang paling  mustajab, yang spektakuler, tajam dan terpercaya ??? Ada lagi yang kebingungan karena doanya seperti tidak pernah di ijabah, lenyap dan hilang ??? Yang lain bercerita sudah riyadhoh belasan hari tapi ilmu belum tajrib juga ??

PRIHATIN  ??? sudah tentu saya miris melihat keadaan itu. Betapa banyak para sahabat yang lelah dalam amalannya tetapi tidak menemui keberhasilan. Betapa banyak sahabat yang merasa ilmunya tajrib tapi kemudian sadar bahwa dia ada dalam lingkaran tipu daya Jin / syethon. Betapa banyak kelelahan itu menyebabkan hilangnya kepercayaan terhadap semua bentuk wirid ?? Mari kita kaji satu persatu para sahabat….

  1. Hilangkan kebiasaan mengkoleksi bacaan wirid yang tidak  kalian fahami asbabun nuzulnya dengan baik.. Kebiasaan seperti ini hanya menyebabkan kalian berangan-angan saja.Apakah dengan mempunyai koleksi puluhan bacaan akan bisa membuat kalian menjadi seorang spiritualis handal atau seorang prayer yang mumpuni ?

  2. Kembali kepada sunah An-Nabi SAW. Pelajari dan pahami dengan baik setiap  sunah Beliau SAW. Tumbuhkan rasa mahabbah dan tawaduq. Yaqini bahwasanya keutamaan beliau SAW lebih dari Nabi manapun.

  3. Carilah Guru Mursyid dan mengabdilah kepada beliau dengan tulus.Satu Mursyid dapat mengantarmu kepada puluhan guru yang bukan Mursyid.

  4. Duduklah bersama sahabat yang bisa membuat batinmu tenang, orang-orang yang menyimpan kebijaksanaan didalam jiwanya. Ilmu yang baik, benar dan yang berasal dari sumber yang jernih akan membuat pengamalnya menjadi lebih lurus  dalam  berpikir dan bertindak. Mereka akan memadukan Dzikir dan Pikir dengan seimbang. Keseimbangan batiniah mereka jauh lebih baik dan sempurna.

  5. Perbanyaklah bermuhasabah. Koreksi dirimu dan perbaiki jika kalian menemukan cela di dalamnya. Cari tahu apa yang menjadi keiinginanmu sebetulnya.

Kelima point di atas belumlah bisa menjawab keseluruhan pertanyaan para sahabat, tapi minimal bisa mewakili apa yang menjadi sebab tidak / belum berhasilnya sebuah riyadhoh. Tulisan ini tidak akan mengambil contoh orang lain, saya akan menceritakan pengalaman saya sendiri. Secara pribadi saya tipe orang yang logis dengan keinginan selalu memperbaiki kualitas spiritual dari waktu ke waktu. Jungkir balik bahkan tak jarang terperosok. Hanya karena kasih sayang-NYA dan bantuan para mursyidlah saya bisa selalu kembali. Saya di kelilingi para sahabat yang siap setiap waktu membela dan menolong saya. Merekalah yang menjadi saksi perjalanan spiritual. Mereka selalu hadir menolong jika saya kesulitan. Mereka-mereka inilah yang di jadikan ‘ KHODAM ‘ oleh Allah SWT untuk saya. Kehadiran mereka yang nyata dan ada membuat jiwa saya selalu tenang dan terjaga. Saya tidak jatuh dalam khayalan ghoib tentang sebentuk khodam tanpa rupa dan mendebarkan. Mereka datang kapanpun mau…tanpa saya harus bersusah payah membaca ribuan wirid. Mereka dating dengan kerinduan seorang sahabat, bukan dalam kegelapan dan kebingungan. Silaturahmi kami pun  terjaga dengan baik.

Selanjutnya …bagaimana saya menyikapi persoalan yang menimpa saya ??? Bagaimana cara saya mendapatkan semua hajat saya  ??? Berapa record tercepat doa yang saya panjatkan datang dengan sempurna ??? Untuk para sahabat ketahui…saya tidak pernah menjadikan diri sebagai ‘ CHEEKER GUDANG ‘ yang hanya menghapal nama-nama barang / produck. Saya lebih suka menjadi seorang ‘ DOKTER ‘ yang paham takaran dosis serta obat apa yang tepat untuk penyakit saya. Kebanyakan para sahabat hanyalah menjadi CHEEKER GUDANG saja. Menghapal puluhan amalan tanpa tahu obat dan dosis yang tepat  untuk hajat / masalah mereka. Hasilnya  ? ……NOL BESAR

Lihatlah bagaimana cara para Mursyid memberikan Ijazah…beliau tidaklah sama dalam memberikannya. Dua orang yang datang dengan kasus yang sama kemudian minta doa+ijazah, akan diberikan ‘ obat ‘ yang berbeda. Yang satu mungkin hanya disuruh banyak istighfar dan yang lain mungkin saja diminta lebih banyak bershodaqah. Yang tampak di mata seorang mursyid, mereka hanya diminta untuk memperbaiki kekurangan saja. Demikianlah yang biasa kami lakukan !! Saya tidaklah buru-buru memvonis bahwa apa yang terjadi harus segera diselesaikan dengan amalan ini atau itu. Saya mencari terlebih dahulu penyebabnya baru mencari obatnya.

Contoh kasus paling baru   :

  • Awal Januari saya kembali pulang ke palembang setelah sekian lama di tugaskan di medan. Saya kembali sebagai seorang pengangguran. Seorang laki-laki tanpa status dan harga diri. Begitu menurut saya. Awalnya merasa senang karena bebas dari rutinitas kerja. Setelah satu bulan gelisah menghinggapi diri, barulah kemudian saya melaksanakan riyadhoh untuk mencari wiridan yang tepat untuk masalah saya. Saat itu ada tiga hal yg menjadi beban, Utang-Uang-Kerja. Apa wiridan yang tepat yg dapat merangkum semua hajat itu ?? Jawaban sekaligus solusi untuk itu adalah saya mendapatkan Ijazah Asma Ul-Husna dari sahabat saya DENWIEK. Hasilnya bagaimana ?? woow sangat mengagumkan…tuntas dalam tempo tepat 2 minggu. Tentang bagaimana caranya saya mendapatkan Ijazah itu biarlah hanya menjadi rahasia antara saya dan Mbah Denwiek.

  • Kasus ke dua adalah masalah yang menimpa saya dengan abang saya. Permasalahan uang yang menjadi pokok utama. Saya lakukan kembali pencarian Isyaroh itu. Belum ada isyaroh yang dapat di jadikan patokan selama beberapa hari. Tepat hari ke lima, mendadak ba’da dzuhur  Isyaroh itu saya dapatkan. Ba’da dhuhur itu saya membaca Ratib Al-Attos sebanyak 40x.. Belum tau setelah itu akan mendapatkan solusi apa. Malamnya….ba’da maghrib saya di telpon teman dan bilang akan mengembalikan uang saya. Alhamdulillah….berarti kurang lebih 7 jam saja doa itu terjawab.

  • Kasus ke tiga adalah ke inginan saya untuk kerja di tempat lain dengan jabatan yg sama saat terakhir saya bertugas. Kurang lebih 15 hari melakukan riyadhoh, saya teringat akan sebuah Ismul A’dhom ( pernah diposting dengan judul yang sama )…saya  tergerak untuk membacanya. Hasilnya….?? Mendadak saya dapat telpon dari seseorang yang bernama Andri ( kelak akan menjadi Pimpinan saya sekarang ). Beliau bercerita panjang lebar dengan saya. Terjalin ke akraban. Suatu hari saya di undang main ke kantornya, awalnya saya kira beliau adalah pegawai biasa seperti saya. Ternyata sangat mengejutkan…beliau adalah Seorang kepala cabang. Wah…ada apa ini ?? dengan tanpa tedeng aling-aling ( njiplak ucapan Mas Wiro Sableng ! ) beliau menawarkan Jabatan Sub Branch di daerah. Dengan beberapa fasilitas yg membuat saya tertarik. Kalo sudah begini saya ga komentar banyak….Alhamdulillah.

Untuk kasus yang lain sangat banyak. Hal itu yang membuat saya selalu  hati-hati dalam memilih wirid yang tepat untuk suatu hajat. Saya pun menyarankan para sahabat untuk bersikap demikian. Jangan terjebak dalam iklan faedah suatu amalan. Cari tahu dan yaqini bahwa amalan yang kau dapat bisa mengantarmu dengan baik tanpa kehilangan barokah para Nabi dan Aulia Allah. Ucapkanlah QOBILTU…jika memang hatimu berkata bahwa memang itulah obat yang tepat bagimu. Insya Allah saya akan mengajarkan kepada kalian bagaimana caranya mencari Isyaroh yang tepat. Saya bukanlah orang sakti seperti kebanyakan sangka para sahabat. Sama seperti kalian…saya pun menadahkan tangan kepada-NYA saat menemui kesulitan. Saya pun menangis dan mengadu kepada-NYA akan beban batin saya.

Intermezo ini rasanya sudah terlalu panjang. Maafkan saja jika kelemahan artikel ini membuatmu tersinggung atau tersindir. Demi Sebentuk keinginan mari sama-sama memperbaiki kwalitas spiritual kita. Akhirul kalam saya ucapkan kepada semua sahabat, jangan pernah bersedih jika doamu belum di ijabah. Kau tidaklah tahu apa Rahasia dibalik itu sampai kelak Allah akan membukakannya untukmu. Selamat berdoa semoga semua hajat segera terqabulkan…Amiin.

Untuk sedikit intermezzo ini saya hanya meminta kepadamu “ sertakanlah saya dan keluarga juga semua Mursyid dan guru kami didalam doa-doamu…Insya Allah kepada semua sahabat, kita akan berjumpa kelak secara langsung. Rindunya hati seorang sahabat kepada sahabatnya jauh lebih berat dan besar dari sebuah gunung ataupun jauh lebih luas dari sebuah samudera “

Saya Pamit….Jazakumullah bi ahsanil jaza. Barakalloh fiikum…

Footnote :

Salam ta’dhim buat Abangku Sanjaya di Bandung…thx atas nasehatnya. Good Job Brother !

Salam sayang untuk sahabat terbaik Muhammad69…Jangan nganji yo ji !! hehehehehe




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

siapakah pangeran mandhi minyak

Banyak orang kesulitan mendapatkan informasi tentang siapakah pangeran mandhi minyak, oleh karena itu situs http://khodamsakti.com ini berdiri dengan tujuan memberikan informasi bagi anda terkait dengan siapakah pangeran mandhi minyak yang sedang anda cari. Pada halaman ini, kami mempunyai informasi tentang siapakah pangeran mandhi minyak yang bisa Anda baca. Anda juga bisa membaca kumpulan artikel lainnya seperti siapakah pangeran mandhi minyak yang Anda baca saat ini. Bila ingin menjadikan artikel siapakah pangeran mandhi minyak sebagai bahan kliping atau makalah, di sini anda bisa mendownloadnya secara gratis.
siapakah pangeran mandhi minyak adalah salah satu artikel yang paling banyak dicari dan diminati oleh banyak orang. Setiap orang mempunyai alasan dan kebutuhan tersendiri mengapa mencari artikel siapakah pangeran mandhi minyak di internet. Namun sayangnya, artikel siapakah pangeran mandhi minyak yang diminati oleh banyak orang ini sangat terbatas jumlahnya di internet. Dan untungnya http://khodamsakti.com selalu update artikel terbaru tentang hal-hal yang berkaitan dengan siapakah pangeran mandhi minyak.
Keputusan Anda untuk mengunjungi situs http://khodamsakti.com sangatlah tepat. Apapun alasan Anda untuk mencari artikel tentang siapakah pangeran mandhi minyak, yang pasti kunjungan Anda di situs ini tidak akan sia-sia karena di halaman yang Anda buka dan baca ini memuat konten artikel yang lengkap yang berkaitan dengan informasi tentang siapakah pangeran mandhi minyak yang sedang Anda cari.
Harapan kami, Informasi tentang siapakah pangeran mandhi minyak yang disajikan di halaman ini bisa membantu Anda dalam mendapatkan informasi terkait dengan siapakah pangeran mandhi minyak. Jika informasi yang disajikan di halaman ini tidak sesuai dengan keinginan Anda, silahkan jelajahi website http://khodamsakti.com ini melalui menu atau kategori agar Anda bisa mendapatkan informasi terkait siapakah pangeran mandhi minyak sesuai dengan kebutuhan Anda.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262