AURAD (DZIKIR) MIFTAH KHAIRAT – FATIHAH POWER

KI ABDUL JABBAR

PENDAHULUAN

Salam takzim dan salam Rahayu buat semua ikhwan dan akhwat KOS. Saat sdg mencari pekerjaan atau menganggur memang sangat tertekan. Secara logika, orang mau sukses harus ahli (expert), sabda Rasululla saw “serahkan pada ahlinya”, sabda Rasulullah yg lain adalah “jika rezeki itu keluar dari 10 pintu, 9 pintu adalah perniagaan”. Dari 2 sabda tsb, saya keluar dari perusahaan Industri Pesawat Terbang di Bdg melamar kerja di perusahaan ritail terbesar di Jakarta, menjadi sales. Saya harus expert atau ahli dibidang pekerjaan saya. saya tdk peduli apakah saya akan mendapat penghargaan atau celaan dgn pekerjaan ini, prinsipnya DO THE BEST. sampai akhirnya bukan saya yg butuh perusahaan tetapi perusahaan yg butuh saya. Terakhir saya bekerja di perusahaan Jerman sbg Product Manager seluruh negara2 Asia berkantor di Bangkok. Saya mengundurkan diri dan membuat perusahaan sendiri, karena saya jarang sholat Jumat (saya ganti Dzuhur), krn di luar negeri susah mencari Masjid. Untuk menebusnya saya sering dzikir istighfar dan Yaa Allah, yaa Hayyu yaa Qoyyum, yaa adzim dan yaa Robbal ‘alamin. Saya gak tahu apa pahalanya, yg saya lakukan krn saya senang dgn dzikir itu.

Jadi saran ke 1 saya ke pada Mas DS, lakukan yg terbaik yg Anda bisa kalau perlu menjadi sangat AHLI. Jika Anda tukang Baso, jadilah tukang Baso yg ahli, sehingga baso eunak tenan. Saran saya, lebih baik Anda berjualan makanan, baso, empek-empek, dll yg sesuai dengan hobby atau kesenangan Anda. Ikhtiar ini sangat penting dan wajib, kalau hanya

dzikir atau berdoa tanpa ikhtiar, sama halnya mengharap pepesan kosong.

Saran saya yg ke-2 mulailah Anda HIJRAH, atau keluar dari alam lingkungan Anda. karena saya tdk melihat peluang yang bagus di daerah Anda. Pergilah ke kota besar dan berdaganglah….. Anda tidak cocok kerja di perusahaan.

Saran ke-3 dzikirkan secara rutin sesuai dengan hajat Anda dzikir di bawah ini:

AURAD (DZIKIR) MIFTAH KHAIRAT – FATIHAH POWER

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM, aladzī bihi tablughunī watasa’unī rahmatullah. Wa ana mahfūzhun min syarri kulli dābbatin. Allahu Ākhidzun bināshiyatihā – Fa¬-ashbaha man arādanī bisū¬in aw dhurrin nazhruhu fintikāsin wayaduhu fī iflāsin wa qalbuhu fī wiswās – wabihi fa-ashbahtu wa amsaytu fī shihhatin wa ‘āfiyatin wa nashrin wa qahrin min kulli aduwwin wa fikulli harbin – wa kuntu bihi qawīyan fī1’ilmi wal jismi – walā yadnurrunī sammun walā dā-un walā syai-un mā fissamāwāti wal ardhi – inna fī dzālika ‘alallahi yasīr wa qadhir.

(Dengan Nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang dengan-Nya (lafadz bismillahirrahmaanirrahiim), Rahmat Allah Swt sampai kepadaku dan meliputi diriku. Aku terjaga dari kejahatan setiap makhluk, yang Allah memegang kendali atasnya. Maka siapapun yang ingin berbuat jelek dan membahayakan diriku, pandangannya menjadi kosong, upayanya gagal dan hatinya menjadi was-was karna takut. Dengannya, maka aku di waktu pagi dan petang dalam keadaan sehat-afiyat. Di dalam kemenangan dan penguasaan atas setiap musuh dan diriku kuat di dalam ilmu dan fisik. Tidak ada racun dan penyakit yang membahayakan diriku. Dan segala sesuatu, baik di langit maupun di muka bumi, sesungguhnya di dalam urusan yang demikian itu, bagi Allah sangatlah mudah dan mampu).

ALHAMDULILLAHI RABBIL ‘ĀLAMĪN – Alhamdulillāhi wakulluhu lillāhi wahdahu Iā syarīka lahu, wabihaqqihi labistu khila’al ‘izzi wal qabūl wal wuslati wal wusūl. wa a’udzu birabbil ‘ālamīn min syarril fāsidīn wa kaydil hāsidīn. wa baghyizh zhāIimīn wamin syarril aujā’i kullihā wa syarri kulli mā attaqīihi.

(Segala puji bagi Allahو Tuhan semesta alam. Segala puji bagi-Nya. Dan segala sesuatu hanya milik-Nya semata. Tiada sekutu bagi-Nya. Dengan Haq-Nya aku berpakaian kemuliaan, pengabulan, dan pencapaian. Aku berlindung kepada Tuhan semesta alam dari perbuatan sihir para perusak dan makar jahat orang yang dengki, kedurhakaan para orang zhalim, dan keburukan segala penyakit, serta dari kejahatan segala hal yang aku takuti).

ARRAHMĀNIRRAHĪM – Āmantu birrahmānirrahīm. alladzī yarzuqunī bighairi Hisaab. innahu yarzuqu may yasyā-u bi ghairi hisāb. wa yarā makānī wa yasma’u du’ā-ī wa kalāmī wa ya’lamu hājatī. wa innahu qādirun ay yaqdhiya lī kulla hājatin min hawā-ijid dunya wal ākhirati wa min jawāmi’il khairi wa khawātimahu

Wa sawābiqahu wa fawā-idahu. wa jamī’i dzalika bidawāmi fadhlihi wa ihsānihi wamannihi wa rahmatihi, inna fī dzalika ‘alallāhi yasīrun wa qadīr.

IRHAMNĀ YĀ ARHAMARRĀHIMĪN (7 X)

(Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang telah memberiku rezeki tanpa hisab. Sesungguhnya Dia memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab, yang melihat tempatku dan mendengar do‘a dan ucapanku, dan yang mengetahui kebutuhanku, dan sungguh Dia mampu untuk mengabulkan segala hajatku, baik hajat di dunia dan akhirat, dan segala macam kebaikan, serta dengan kekalnya keutamaan, kebaikan, anugerah, sungguh di dalam hal itu, bagi Allah sangat mudah dan kuasa).

Berilah rahmat kepada kami

Wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi (7 x)

MĀLIKI YAUMIDDĪN. Astau-di’u nafsī wa ahlī wamā razaqanī rabbī ilā MāIiki yau-middīn. wa ufawwidhu amrī ilā man biyadihil mulku, alladzī yu-til mulka may yasyā-u wa yanzi’ul mulka mim mayyasyā-u wa yu’izzu mayyasyā-u wa yudzillu may yasyā-u biyadhil khairu wa huwa alā kulli syai-in qādīr. bihaqqi māliki yau-middiin.

Hasbii – Hasbii – Hasbii (3x)

Lā sabīla man arādanī bizhulmin, waIā haula walā quwwata man mana’a ‘anniyal khaira wan ni’mata minallāhi.

Mā syā Allāhu lā quwwata illā billāhi.

Mā syā Allāhu kullu ni’matin minallah.

Mā syā Allāh alkhairu kulluhu biyadillah azza wajalla.

Mā syā Allāh fā yashrifus su-a illallah.

lā haulā walā quwwata illā billāhil ‘aliyil azhīm (3 x)

RAJA DI HARI PEMBALASAN. aku serahkan diriku, keluargaku serta segala apa yang Tuhan-ku telah rezekikan atasku, kepada Raja Yang di Tangan-Nyasegala kerajaan…

Cukuplah bagiku, Cukuplah bagiku, Cukuplah bagiku (3x)

Tidak ada jalan untuk orang yang hendak berbuat zholim atas diriku. Tiada daya dan upaya atas siapa yang hendak menghalangi diriku menerima kebaikan dan nikmat Allah.

Segala sesuatu sesuai kehendak Allah, tiada kekuatan kecuali atas izin-Nya.

Segala sesuatu sesuai kehendak Allah, Segala ni’mat itu dari Allah.

Segala sesuatu sesuai kehendak Allah, segala kebaikan ada di tangan Allah.

Segala sesuatu sesuai kehendak Allah, tiada yang dapat mencegah segala keburukan kecuali Allah.

Tada daya dan upaya kecuali atas izin Allah, Yang Maha Mengetahui

lagi Maha Agung (3 x)

BERDOA SESUAI HAJAT….!!!

IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAKA NASTA’IIN -fabihaqqil ‘ibaadati wal isti’aanati ilallahi wahdahu – fa-ana fii lujjati bahri aradiyyatin wa thomthoomi yammi wahdaniyyatihi -Wa bikaroomati “Iyyakana’budu wa iyyaka nasta’iin” Iaa ajidu hamman illa furrija walaa saqoman illa syufiya Wa laa ‘aiban illa sutiro walaa rizqon illa busitho wa laa khoulan illa umina walaa dzanban illa ghufiro wa laa suuan illa shurrifa walaa haajatan illa qudhiya

YAA QOODHIYAL HAAJAAT (7X)

“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.” – maka dengan haq “Ibadah dan isti’aanah hanya kepada-Nya semata – maka saya di dalarn lautan ketunggalan-Nya dan di dalam samudra keesaan-Nya – dan dengan kermuliaan “iyyaka na‘budu wa iyyaka nasta‘iin “ tidak saya dapati duka-cita kecuali terbebaskan, tidak kudapati penyakit kecuali disembuhkan, tidak kudapati ‘aib kecuali ditutupi. tidak kudapati rezeki kecuali diluaskan, tidak kudapati rasa takut kecuali diamankan, tidak kudapati dosa kecuali diampuni, tidak kudapati kejelekan kecuali disingkirkan dan tidak kudapati kebutuhan kecuali dikabulkan

Wahai Yang Maha Menunaikan Hajat (7x)

IHDINASH SHIROOTHOL MUSTAQIIM – SHIROOTHOL IADZIINA AN’AMTA ALAIHIM GHOIRIL MAGHDHUBI ALAIHIM WALADH DHOOLLIIN – Faashbahtu wa amsaitu bihaqqi hidaayatillah mamluu-an bidhiyaa-il huda was salaamati fid dunya wal aakhiroti wa bidhiyaa-it – taufiiqit thoo’ati wa ghuliqo annii abwaabal ma’shiyah – bisirril Fatihati wa bihaqqiha wabihurmatiha wa bikaroomatiha

Hasbii – Hasbii – Hasbii (3x)

biidznillahil ladzii anzalahaa ilaa Mummadin shollallahu ‘alaihi wa aalihi wasallama –

lijalbish shihhati wal ‘aafiyati wan nashri Wal falaahi wal ‘izzi wal qobuuli wal wushlati wal wushuuli wa lijalbi barookatir rizki wa miftaahi kulli khoirin – Inna fii dzaalika alallahi yasiir wa qodiir

” Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” Maka dengan hak “hidayah Allah” – saya di pagi dan petang dipenuhi cahaya petunjuk dan keselamatan dunia-akhirat dan dipenuhi cahaya ketaatan serta dijauhi dari pintu-pintu kemaksiatan. Dengan rahasia surat Al-Fatihah, dengan haknya, dengan kehormatannya dan dengan karomahnya

CUKUPLAH BAGIKU, CUKUPLAH BAGIKU, CUKUPLAH BAGIKU (3x)

dengan izin Allah yang telah menurunkan surat Al-Fatihah kepada Muhammad Saw untuk meraih sehat dan afiat, meraih pertolongan dan kebahagiaan, meraih kemuliaan dan pengabulan, meraih pencapaian dan keberhasilan serta untuk meraih keberkahan rezeki dan kunci segala kebaikan. Sesungguhnya di dalam urusan itu, bagi Allah sangat mudah dan mampu.

Yaa Khoirol Faatihiin (30X)

Iftah lanaa kulla khoirin,

Iftah lanaa kulla barookatin,

Iftah Lanaa kulla rohmatin,

Wa anta khoirul Faatihiin

Washollallahu ’alaa sayyidina Muhammadin wa aalihi sayyidinaa Muhammadin wal hamdulillahi robbil ’alamiin

Wahai Yang Maha Pembuka (30x)

Wahai Zat Yang sebaik-baiknya pembuka,

Bukalah untuk kami segala kebaikan

Bukalah untuk kami segala keberkahan

Bukalah untuk kami segala rahmat

Engkaulah Zat Yang sebaik-baiknya pembuka.

Shalawat serta salam atas Sayidina Muhammad dan keluarga Sayidina Muhammad dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Manfaat Wirid Miftah Khairat

“Miftah Khairat” adalah Surat Al-Fatihah Plus. Artinya selain mengandung Surat Al-Fatihah juga mengandung do’a-do’a khusus Surat Al-Fatihah yang efektif dan sarat akan segala yang kita butuhkan. Sangat baik sekali untuk diamalkan secara istiqomah oleh setiap Muslim mengingat besarnya keutamaan dan fadhilahnya. Berikut beberapa keutamaan dan fadhilah “Miftah Khairat” :

  • Kunci segala kebaikan
  • Pembuka Rahmat Allah
  • Kunci Keselamatan
  • Pembuka keberkahan rezeki
  • Pembuka jalan kemuliaan
  • Jalan menuju keberhasilan cita-cita
  • Pembuka pencapaian spiritual
  • Do’a yang mustajab
  • Ketenangan jiwa
  • Kesehatan lahir-batin
  • Cahaya petunjuk jalan
  • Kemakmuran
  • Dll 2

CARA PENGAMALAN AUROD “Miftah Khairat”

”Jika Anda menginginkan barokah dan keutamaan “Miftah Khairat” ini, maka hendaknya Anda membacanya setiap hari dengan cara : membaca surat Al-Fatihah sebanyak 70x lalu do’anya 1x. Jika Anda tidak sanggup amalkan sebanyak 40x namun jika Anda masih kesulitan – Anda dapat baca sebanyak 19x setiap hari lalu do’anya sebanyak 1x. Pastikan bahwa Anda amalkan setiap malam. Jika Anda dapat mengamalkannya dapat dipastikan kehidupan Anda akan diliputi dengan kebahagiaan, keberkahan dan kemakmuran serta kemuliaan. Ada keyakinan bahwa Do’a Miftah Khoirot ini jika dibaca paling tidak 70x setiap hari plus do’anya sekali – maka orang yang mengamalkannya akan merasakan adanya perubahan hidup menuju sukses, bahagia dan makmur serta keberkahan dalam berbagai urusan/hal. Umumnya memasuki bulan ke 4 – perubahan tersebut akan terasa sekali. Bahkan, jika terus diamalkan setiap hari – manfaatnya akan menjaga dari kepikunan serta mati jelek. Tidak mungkin orang yang mengamalkan Miftah Khoirot ini secara istiqomah akan sakit menjelang ajalnya dengan sakit yang merepotkan keluarga dengan karomah Do’a ini.

Jika Anda mengalami kesulitan atau keadaan sangat genting apapun urusannya maka amalkan “Miftah Khairat” tersebut – dimalam atau siang hari. Bacalah surat Fatihahnya sebanyak 313 x dan do’anya 1x – lakukanlah selama 3 hari 3 malam – yakinlah Anda akan merasakan keajaibannya. Yang perlu Anda tambahkan adalah dimana Anda telah membaca do’anya – tepatnya di dalam kalimat “Iyya kana’budu waiyya kanasta’in …..walaa haajatan illa qudhiya”- maka hendaklah Anda sampaikan hajat dan kebutuhan Anda – tidak masalah didalam bahasa Indonesia sekalipun. Lakukanlah dengan khusyu dan sepenuh keyakinan.

 

Jika Anda tidak mampu mengamalkannya dengan cara diatas – maka Anda bisa lakukan dengan membaca Al-Fatihah setiap malam/hari hanya 7x dan do’anya 1x dan sangat dianjurkan untuk mengamalkan Miftah Khairat ini seminggu sekali secara berjama’ah atau sendirian dengan membaca surat Al-Fatihahnya sebanyak 40 x atau 70 x dan do’anya 1 x – Cara inipun sangat manjur untuk mempercepat ijabah Allah atas do’a dan harapan kita – juga dengan idzin Allah, kita akan diselamatkan dari segala bahaya dan keburukan yang sering terjadi disekitar kita. Bagi yang istiqomah – pasti akan kagum akan kehebatan aurod atau dzikir Miftah Khairat ini. Semoga Allah meridhoi kita semua. Amin

menghancur leburkan musuh YANG DHOLIM

Sebelum membahas lebih lanjut amalan ini, silahkan  Tawassul/kirim Al Fatihah kepada: Nabi Muhammad SAW, Syekh Hasan Syadzili, orang tua kita.

Fadhilah:

Target akan mengalami sakit, tertimpa bencana dan bahkan bisa membinasakan mereka dari kehidupan ini.

Tata cara:

Puasa tiga hari dimulai hari Selasa. Pada malam hari diatas jam 12, saat kebanyakan orang tertidur maka bangunlah dan wudhu kemudian shalat dua raka’at (shalat sunat mutlak). Pada raka’at pertama membaca surat alfatihah dan ayat mulia, yaitu:

=HASBUNALLOH  WA NI’MAL WAKIL  450 x

Ulangi pada raka’at kedua dengan bacaan yang sama.

Setelah selesai shalat, duduk dan wiridkan:

=HASBUNALLOH  WA NI’MAL WAKIL  450 x

Setelah selesai,  baca ayat:

=YUSHOBBU MINFAUQIRU’USIHIMUL HAMIIMU YUSHHARU BIHII MAA FII BUTHUUNIHIM WALJULUUDU WALAHUMMAQOOMI’U MIN HADIIDIN. KULLAMAA AROODUU AYYAKHRUJUU MINHAA ‘UIIDUU FIIGA WADZUUQUU ‘ADZAABAL HARIIQI  3 x

=FA AKHODZATHUM SHOO’IQOTUL ‘ADZAABIL HUUNI BAMAA KAANUU YAKSIBUUNA 3 x

=YAUMA YAUNA MAA YUU’ADUU LAM YALBATSUU ILLAA SAA’ATAMMINNAHAARIN, BALAAGHUN FAHAL YUHLAKU ILLAL QOUMUL FAASIQUUNA.  3 x

Artinya:

Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka (orang kafir). Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (kepada mereka dikatakan), “Rasailah azab yang membakar ini”.

Maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.

Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.

Selanjutnya baca surat al fiil:

=ALAM TARA KAYFA FA’ALA RABBUKA BI-ASH-HAABIL FIIL. ALAM YAJ’AL KAYDAHUM FII TADHLIIL. WA-ARSALA ‘ALAYHIM THAYRAN ABAABIIL. TARMIIHIM BIHIJAARATIN MIN SIJJIIL. FAJA’ALAHUM KA’ASHFIN MA KUUL

artinya:

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Selanjutnya, lakukan shalat dua raka’at lagi seperti diatas, dan membaca ayat-ayat diatas dengan bilangan yang telah ditentukan tersebut dan hal ini (shalat dua raka’at beserta  bacaannya serta membaca ayat-ayat di atas) sampai dua atau tiga kali. Kemudian membaca doa:

=KHUDZUU KADZA WA KADZAA AKHDZA ‘AZIIZIMUQTADIRIN. FABILLAAHI WA BIROSUULIHII SHOLLALLOOHU ‘ALAIHI WASALLAMA TSUMMA BIKUM AJIIBUU BILLADZII KHOLAQOKUMMINNUURIHI WA ASKANAKUM FII SAMAA’IHI WA ADNAAKUMMIN HIJAABIHII WAQORROBAKUMMIN ‘ARSYIHII WA AMADDAKUM BINUURIMMUSYA’SYA’IN SAATHI’IN LAAMI’IN TAKHTHOFU BIHIL ABSHOORO WA JA’ALA BI AIDIIKUM HAROBAMMINNAARIL MAGHBUUTHI BI HUBBIKUM ‘ALAIKUM BIL KALIMAATIL MUQODDASATI. YAA KHUDDAAMA HAADZIHIL ASMAA’I WAL AYAATISSYARIIFATIF’ALUU MA’A (isi nama target anda  ………IBNI  FULAANIN )  ‘ALAA AYYI NA’UIN TURIIDUHUU FAIINNAHUU YAKUUNU DZAALIKA BIIDZNILLAAHI TA’AALA.

Artinya:

tindaklah (wahai para penjaga/malaikat) seperti ini (yang aku bayangkan) sesuai tindakan Allah SWT yang Maha Agung lagi Maha Pemberi Kuasa. Maka dengan Allah SWT, dengan rasul-Nya SAW kemudian dengan kalian. Kabulkanlah dengan Allah SWT yang telah menciptakan kalian dari cahaya-Nya dan yang telah menempatkan kalian di langit-Nya, telah mendekatkan kalian pada tirai-Nya, telah mendekatkan kalian kepada singgasana-Nya dan yang telah memberkahi kalian dengan cahaya yang sangat terang, cahaya yang bisa menghapus penglihatan. Dan dengan Allah SWT yang telah menjadikan  peperangan di bawah kuasa kalian, peperangan dengan api yang diliputi cinta kalian atas kalian terhadap kalimat-kalimat yang disucikan. Wahai para penjaga asma  ini dan ayat-ayat mulia, lakukanlah atas  ……… putra ……… (nama target  lengkap dengan nama ayah/atau ibunya)  dengan cara yang Engkau kehendaki.  Karena sesungguhnya hal itu dengan izin Allah SWT. 

Lakukan sampai 3 (tiga) kali tiap malam (3 malam atau 7 malam). Kemudian lihat dan nantikan apa yang terjadi: musuh akan mengalami bencana yang menimpa mereka bahkan bisa jadi mereka dibinasakan dari muka bumi ini selama-lamanya.

Catatan Tambahan:

PENGHANCURAN TOTAL:  EFEK AMALAN SEMAKIN MENGERIKAN

Pada saat berdoa bayangkan dalam fikiran sesuai tujuan. Bila bertujuan untuk menghacurkan mereka maka bayangkan kehancuran tersebut bila mana mereka memang pantas dihancurkan. Bila tidak maka  bayangkan bencana yang ringan. Cara membayangkan tersebut adalah seperti layaknya Anda memukul mereka dengan ayat mulia yang diumpamakan sebuah pedang kemudian pedang tersebut Anda gunakan untuk membunuh orang-orang jahat.

Bila Anda menginginkan untuk mengusai atau menundukkan orang dzalim, dengan berbagai adzab hal ini bisa Anda lakukan, yaitu pada hari Sabtu sebelum matahari terbit dan setelah shalat subuh Anda cari tempat yang sepi sekiranya tidak ada orang yang melihat. Selanjutanya bacalah:

=HASBUNALLOH  WA NI’MAL WAKIL  1000 x

Dan setelah selesai bacalah ayat dan doa dibawah ini sebanyak 60 (enampuluh) kali.

=QUL YAA AHAL KITAABI HAL TANQIMUUNA MINNAA ILLAA AN AAMANNAA BILLAAHI WA MAA UNZILA MINQOBLU WA ANNA AKTSAROKUM FAASIQUUNA. QUL HAL UNABBI’UKUM BISYARRIMMINDZAALIKA MATSUUBATAN ‘INDALLOOHI MALLA’ANAHULLOOHU WA GHODHIBA ‘ALAIHI WA JA’ALA MINHUMUL QIROODATA WAL KHONAAJIRO WA ‘ABADATTHOOGHUUTA ULAA’IKA SYARRUMMAKAANAW WA’ADHOLLU ‘AN SAWAA’ISSABIILI.    60 x

Artinya:

Katakanlah: “Hai ahli Kitab, Apakah kamu memandang Kami salah, hanya lantaran Kami beriman kepada Allah SWT, kepada apa yang diturunkan kepada Kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang Fasik? Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah SWT, Yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah SWT, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?”. mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.

Tambahi dengan membaca ayat ini:

=SAROOBIILUHUM MIN QOTHIROONIW WATAGHSYAA WUJUUHAHUMUNNAARU. ALLOOHUMMA AGHSYI ‘ALAA KADZAA WA KADZAANNAARU FII QOLBIHII WA SAA’IRI BADANIHI. LIYAJZIYALLOOHU KULLA NAFSIMMAA KASABAT INNALLOOHA SARII’UL HISAAB. FALLADZIINA KAFARUU QUTHI’AT LAHUM TSIYAABUMMINNAARIN. KADZAALIKA QUTHI’AT LIKADZAA TSIYAABUMMINNAARIN

Artinya:

Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka. Ya Allah SWT, tutuplah atas (orang) ini, begitu pula api di dalam hati dan seluruh  badannya. Agar Allah SWT memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan.  Sesungguhnya Allah SWT Maha cepat hisab-Nya

Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Begitu pula, terbuat untuk (orang) ini pakaian dari api.

Demikian semoga bermanfaat dan gunakan secara bijaksana. Setelah kita punya senjata ilmu dan amalan, namun Ingat sedulur! sesungguhnya MUSUH KITA ADALAH DIRI KITA SENDIRI DAN JIHAD YANG PALING AKBAR ITU BUKAN MENGALAHKAN MUSUH DI LUAR DIRI KITA NAMUN MENGALAHMAN MUSUH DI DALAM DIRI KITA YAITU: MENUNDUKKAN DAN MENGUASAI HAWA NAFSU KITA SENDIRI. JUGA MEMBERI MAAF KESALAHAN ORANG LAIN ADALAH PERBUATAN YANG MULIA. Terima kasih dan salam paseduluran.