MEMASUKI ALAM ASTRAL DENGAN WIRID NURBUAT

Didik Mulyono

Assalaamualaikum wr..wb.poro sepuh lan pinih sepuh dan poro sedulur KOS tercinta yang tidak pernah lelah mencari ILMU ALLOH di LASKAR tercinta ini.Izinkanlah saya untuk berbagi suatu amalan sekaligus pengalaman yang saya alami sendiri.Dan semoga bisa bermanfaat bagi sedulur semua.

Namun ilmu ini hanya saya hususkan bagi poro sedulur yang benar2 memiliki mental baja dan keberanian sekuat karang,bukan untuk sedulur yang masih memiliki rasa takut yang kuat.karena Insya Alloh Ilmu ini langsung bisa dibuktikan sebagaimana yang sudah saya buktikan dan saya alami sendiri.Jadi saya mohon maaf sekali bagi sedulur yang belum memiliki keberanian sekuat baja saya harap tidak mencobanya dulu…..
caranya:

1.sediakan sebatang sapi lidi yang panjang(alat ini berguna sebagai penanda agar tidak tersesat jika kita sudah memasuki alam astral).
2.carilah tempat yang sangat sepi(hutan,kuburan,telaga wingit.dll yang dianggap dikeramatkan/halaman belakang rumah juga bisa)
3.Persiapkan mental,dan kesehatan harus prima
4.Setelah menemukan tempat itu.duduklah bersila dan tancapkan sebatang sapu lidi tadi didepan kita

5.atur nafas biasa,baca doa perlindungan,setelah itu wiridkan DO’A NURBUAT secara terus menerus jangan sampai putus,pada tahap ini usahakan bacaan NURBUAT jangan sampai putus.

Biasanya, pada sampai bacaan nurbuat dapat 11 kali,pintu gerbang alam ASTRAL akan mulai terbuka dengan ditandai langit semakin gelap, meski saat itu bulan sedang purnama,bulan itu akan menghilang,bacalah terus doa NURBUAT dengan mata terbuka,setelah itu suasana sekitar akan berubah tidak seperti saat semula kita melakukan wirit,setelah suasana alam berubah akan muncul ribuan kelelawar sebesar anak sapi yang terbang menutupi langit,terus bacalah doa NURBUAT jangan sampai putus,tetap tenang dan perhatikan dengan seksama,setelah itu akan muncul ratusan serigala yang bermata merah menyala,dan ratusan binatang lain yang tidak pernah kita temui didunia nyata,Pada saat itulah,tubuh kita sudah berada memasuki alam astral.bukan hanya ruh kita raga kita juga sudah memasuki alam astral,Dan batang lidi yang kecil tadi sudah berubah menjadi tonggak yang sudah tinggi setinggi monas yang menyala tinggi,terus baca NURBUAT jangan putus.

Setelah itu satu persatu alam astral setingkat demi setingkat akan terbuka dengan sendirinya,mulai dari alam perkampungan DLL,segala bentuk mahluk yang menyeramkan juga akan mulai menampakkan diri,mereka bisa melihat kita namun mereka tidak akan bisa mendekati kita selama kita tidak putus mewiridkan NURBUAT,setelah itu berdirilah dan berjalan2lah sesuai keinginan hati untuk mengobati penasaran dengan terus membaca nurbuat,Jika kita putus satu kali saja membaca nurbuat,maka sapu lidi tadi akan sedikit demi sedikit akan mengecil,dan mahluk2 tadi akan berani mendekati kita dan menyerang kita,Tetapi jika kita terus mewiridkan NURBUAT tanpa putus mereka tidak akan berani mendekat apalagi menyentuh,paling hanya melihat tertunduk pada kita,Pada saat itulah kita akan benar2 bisa melihat dengan jelas bagaimana suasana alam astral yang ada didunia lain selain dunia kita.

Silahkan terus berkeliling,asal masih bisa melihat puncak sapu lidi yang sudah menjadi tonggak tinggi itu,karena sapu lidi itulah yang sebagai patokan jika kita ingin kembali lagi kealam dunia nyata kita,saya pesan jangan jauh2 berkeliling jangan sampai lupa diri.Metode ini pernah saya gunakan untuk mencari tahu alam astral yang biasanya berada disuatu gedung sekolah yang mana setiap tahun selalu mengalami kesurupan pada siswanya,dengan mempelajari seluk beluk alam lain itu kita bisa punya solusi bagaimana cara penanganannya dengan aman.

Demikian setetes ILMU dan pengalaman saya, semoga bisa jadi wacana yang bermanfaat bagi kita,jika sedulur ingin mencobanya kiranya ingat selalu pesan2 saya yang sudah saya tulis.Jika ada kurang lebihnya,dari hati yang paling dalam saya mohon maaf yang sebesarnya,karena saya hanya manusia biasa yang masih perlu belajar lebih banyak dari sedulur yang lain juga,wassalamualaikum wr..wb.



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Khasiat Kembang Sore

 

Nama botani: Abutilon indicum (L.) Sweet
Sinonim : Sida indicum Linn.
Famili: Malvaceae
Nama daerah : Cemplok (Jawa), Barulau, belalang sumpa (Palembang); Jeuleupa (Aceh), Kembang sore kecil (Maluku),; Gandera ma cupa (Ternate);
Nama asing: Abutilon (US), Atibala, Khangi (India), Dong kui zi, Mi lan cao (China).

Uraian :

Tanaman ini dapat ditemukan dari 1-400 m dpl. Menyukai tempat terbuka seperti di hutan, semak, tanah kosong yang terlantar, kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias. Perdu tegak berumur panjang, tinggi 0,5-3 rn, pangkalnya kerapkali berkayu dengan ranting yang keluar dari bawah, berambut pendek dan rapat. Daun letak berseling, bertangkai panjang, bentuknya seperti jantung dengan ujung runcing, tepi bergerigi atau beringgit kasar, tulang daun menjari, panjang 3-11 cm, lebar 2,5-7 cm.

Bunga tunggal dengan 5 daun mahkota berwarna kuning, diameter 2-2,5 cm, bertangkai yang panjangnya 2-6 cm, keluar dari ketiak daun dan mekar setelah tengah hari. Buah bentuknya seperti bola tertekan dengan tinggi 1,5 cm, penampang 2,5 cm, terdiri dari 15-20 celah yang berisi 3 buah biji berbentuk ginjal. Herba ini merupakan tanaman yang menghasilkan serat berwarna putih. Perbanyakan dengan biji.

Sifat Kimiawi Dan Efek Farmakologis:

Manis, tawar, netral. Membersihkan panas dan lembab di dalam tubuh (antipiretik), melancarkan peredaran darah, anti radang, peluruh dahak dan peluruh kencing (diuretik). Daun: Manis, kelat, hangat. Akar: Manis, tawar, sejuk. Peluruh kencing, menenangkan organ paru (pulmonary sedative), masuk kedalam meridian ginjal. Biji: Peluruh kencing, laksans, peluruh dahak, aphrodisiak.

Kandungan Kimia:

Asam amino, asam organik, zat gula dan flavonoid yang terdiri dari gossypin, gossypitrin dan cyanidin-3-rutinoside. Biji mengandung minyak raffinose (C18 H32 O16).

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Wasir, Bisul, Sakit Telinga, TB Paru (Bronkhitis), Kencing batu; Reumatik, Cacing kremi, sakit gigi, gusi bengkak, Demam, Diare; Kaligata, gondongan, Batuk, Sembelit, Kencing nanah;

Bagian Yang Dipakai:

Seluruh tanaman. Untuk penyimpanan, herba setelah dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya, kemudian dijemur sampai kering.

Kegunaan:

Daun / seluruh tanaman:

Pembengkakan saluran telinga yang menyebabkan rasa sakit, pendengaran menurun atau teiinga berdenging (tinnitus).
Demam, gondongan (epidemic parotitis).
TB paru, radang saluran napas (bronchitis).
Kencing sedikit (oliguria), kencing nanah, kencing batu.
Radang kandung kencing, radang saluran kencing (urethritis).
Diare.
Bisul (furunkeo, kaligata (urticaria).
Sakit gigi, gusi bengkak.
Rheumatik.

Akar:

Batuk
Kencing nanah
Diare
Radang telinga tengah (otitis media)
Wasir
Demam

Biji:

Disentri
Sembelit
Kencing nanah
Cystitis kronis
Cacing keremi
Bisul

Contoh Pemakaian:

Untuk minum:
Seluruh tanaman: 15-30 gram (bahan segar: 30-60 gram), rebus.
Akar: 10-15 gram, rebus.
Pemakaian luar: Daun dilumatkan sampai halus, untuk bisul dan koreng,

1. Wasir:

150 gram akar direbus dengan air secukupnya sampai kental. Diminum 100 cc, sisanya diuapkan ke lubang dubur selagi panas.

2. Bisul:

1 buah biji kering digiling menjadi bubuk, lalu diseduh dengan 1 cangkir air panas, hangat-hangat diminum.
Daunnya setelah dicuci bersih dilumatkan dan tambahkan madu secukupnya, tempelkan pada bisul.

3. Sakit telinga, pendengaran menurun:

60 gram herba segar atau 20-30 buah dicuci bersih lalu direbus dengan daging tanpa lemak.
Setelah dingin disaring lalu diminum.
Lakukan setiap hari.

4. Tuberkulose paru (TB paru) yang masih ringan:

30 gram akar kembang sore, 30 gram akar 1 lex asprelia, 15 gram Mahonia japonica, direbus.
Setelah dingin disaring, dibagi dalam 3 bagian untuk diminum habis dalam satu hari.

5. Kencing batu:

Herba direbus, dipakai untuk merendam tubuh.
Untuk tapalnya, ambil daun secukupnya, setelah dicuci bersih lalu digiling sampai halus dan dipakai sebagai tapal pada pinggang dan kandung kemih.
Harus sering diganti, karena daunnya berbau busuk.

6. Rheumatik:

Rebusan herba ini dipakai untuk mandi atau sebagai kompres pada bagian tubuh yang sakit.

7. Cacing kerami pada anak:

Biji digiling halus lalu digulung seperti rokok kemudian dibakar.
Asapnya ditiupkan kelubang dubur.

8. Sakit gigi, gusi bengkak:

Daun direbus, hangat-hangat dipakai untuk kumur-kumur.

Catatan :
– Hati-hati bila pemakai sedang hamil.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262