PANTAI PARANGKUSUMO, KANJENG RATU KIDUL DAN PANEMBAHAN SENOPATI

Sangat mengasyikkan menelusuri jejak-jejak magis pantai Parangkusumo dalam hubungannya dengan kekuasaan para Raja Mataram. Jadi nanti sambil bersilaturahim, Keluarga LASKAR KHODAM SAKTI (K.W.A). bisa menerawang ke masa lalu untuk melangkah ke masa depan.

AKHIR KEJAYAAN PAJANG…
Tahun 1584. Sesaat setelah Ki Ageng Pemanahan meninggal, Ki Juru Martani menghadap Sultan Hadiwijaya, untuk memilih siapa di antara enam putra pemanahan yang akan diangkat sebagai penerus kerajaan Mataram yang baru saja dikembangkan saat babad alas mentaok. Ki Ageng Pemanahan adalah keturunan Majapahit dari garis ayah dan keturunan Nabi Muhammad dari garis ibu. Sementara Ki Juru Martani adalah ipar dan penasehatnya.

Sultan Hadiwijaya kemudian memilih Danang Sutawijaya, putra sulung Pemanahan dan diberi gelar Senopati Ing Ngalaga Sayidin Panotogomo. Sementara Ki Juru Mertani diserahi tugas untuk menjadi penasehat Mataram dengan gelar Adipati Mandaraka. Keduanya diizinkan untuk tidak usah sowan ke Pajang selama satu tahun agar dapat konsentrasi membangun Mataram. “Kalau sudah setahun, datanglah kemari jangan terlambat,” titah Sultan Hadiwijaya.

Setelah diangkat tersebut, itu berarti Sutawijaya yang sudah bergelar Senopati Ing Ngalaga Sayidin Panotogomo alias Panembahan Senopati adalah Raja Pertama Mataram. Setahun lamanya, Panembahan Senopati menata sedikit demi sedikit kerajaan baru tersebut sehingga tiba saatnya dia sowan ke Pajang (eks Demak) sebagai tanda “ngabekti”nya Mataram ke Pajang. Namun, karena alasan khusus Sang Panembahan Senopati enggan sowan ke Pajang. Sultan Hadiwijaya pun mulai curiga dan mengirim utusan terpercaya Ngabehi Wuragil dan Ngabehi Wilamarta untuk mencermati perkembangan Mataram.

Meskipun sebagai utusan Raja, dua Ngabehi ini tetap andap asor dan turun dari kuda lebih dulu ketika menemui Panembahan Senopati yang tetap duduk di punggung kuda. Kalau dilihat dari segi etika, hal ini tentu tidak pantas dan menunjukkan sikap merendahkan bahkan menantang tidak hanya utusan itu tetapi juga yang mengutus. Dengan sopan, utusan Pajang menyampaikan amanat Sultan Hadiwijaya bahwa Panembahan Senopati segera sowan menghadap ke Pajang, tidak mengadakan jamuan pesta dan tidak berambut gondrong.

Tetap duduk di punggung kuda, Panembahan Senopati menjawab, “Sampaikan kepada Kanjeng Sultan, saya tidak akan menghentikan pesta karena saya masih suka, saya disuruh cukur lha wong ini rambut-rambut saya sendiri. Saya diisurun menghadap ke Pajang ya mau saja asalkan Sultan menghentikan kesukaannya mengambil isteri para abdinya,.”

Dua utusan Pajang itu pun pulang dan melaporkan sebagai berikut bahwa Panembahan Senopati segera menghadap dan baik-baik saja. Soal Mataram sedang membangun tembok mengelilingi kerajaan dan sikap serta ucapan menantang Raja Pajang tidak mereka laporkan.

Semuanya mengalir apa adanya sesuai dengan jalan dan kehendak sejarah…

PANEMBAHAN SENOPATI: SOSOK WASIS-WASKITA
Panembahan Senopati adalah sosok yang pandai menyerap energi kekuasaan dan kekuatan alam semesta demi membangun kerajaan Mataram. Mulai dari membina hubungan dengan penguasa Kedu dan Bagelen di sisi barat Mataram. Termasuk membangun kesatrian yang berhasil memiliki 1000 tentara pilih tanding dalam olah perang. Melihat gelagat egoisme Panembahan Senopati yang berlebihan ini, Ki Juru Martani menegur dan memberikan nasehat:

“Ada tiga kesalahan yang kamu buat ngger… Kamu memusuhi Raja Pajang Kanjeng Sultan yang tak lain orang tua dan gurumu. Saya malu karena kita yang ada di kerajaan Mataram sepertinya tidak tahu membalas budi baiknya. Bukankah kita telah diberi tanah dan wilayah untuk kita tempati dan kita bangun ini? Saya minta ngger, sekarang mintalah kepada Allah dengan teguh agar nanti bila Kanjeng Sultan sudah wafat, kamu bisa menggantikan keratonnya. Tapi sekarang jangan sekali-kali memusuhi beliau. Justeru sebaliknya, balaslah kebaikannya agar batinnya rela nanti kamu yang menggantikan kedudukannya sebagai raja”

Panembahan Senopati kemudian memenuhi petunjuk Ki Juru Mertani. Ia kemudian berangkat ke Lipura untuk bertapa. Di sebuah tempat sepi, dia melihat sebuah batu hitam mengkilat yang cucuk untuk dipakai meditasi. Batu indah ini dikenal sebagai “Sela Gilang” dan di batu ini pula Panembahan mendapatkan WAHYU KERATON, yaitu sebuah wisik gaib yang jelas dan terang berbunyi: “KAMU AKAN MENJADI RAJA MATARAM SEJATI MENGALAHKAN PAJANG DAN KERAJAAN-KERAJAAN LAIN, BEGITU JUGA DENGAN ANAK CUCUMU. TETAPI CICITMU KELAK JUGA AKAN MENJADI AKHIR KERAJAAN MATARAM….”

Selesai bertapa, Panembahan Senopati menghadap Ki Juru Mertani dan Ki Juru mengatakan bahwa pekerjaan besar baru dimulai sekarang. Pekerjaan besar yang dimaksud Ki Juru adalah mencari dukungan kekuatan adikodrati dari alam gaib. Panembahan Senopati diminta pergi ke pantai segara kidul (laut selatan) dan Ki Juru sendiri pergi ke gunung Merapi.

Di mata seorang Ki Juru yang waskita ini, dua tempat ini dikuasai oleh sosok penguasa di alamnya masing-masing. Penguasa samudra yaitu Kanjeng Ratu Kidul dan penguasa gunung berapi yaitu Kyai Sapu Jagad dan kadang juga muncul sosok bernama Kanjeng Ratu sekar Kedhaton. Selain itu masih ada dua penguasa gaib lagi yang perlu untuk diminta bantuan agar kerajaan Mataram ini bisa kuat yaitu Kanjeng Sunan Lawu di timur kerajaan, dan Sang Hyang Pramoni dan di barat yang menguasai hutan Krendhawahana.

MEDITASI DI PANTAI PARANGKUSUMO
Sejak dulu, pantai Parangkusumo cukup dikenal kalangan mistikus. Pantai yang terletak di sebelah barat Pantai Parangtritis yang kini ditandai dengan Bangunan Cepuri ini konon merupakan titik dimana pintu gerbang Kerajaan Gaib Segara Kidul berada. Bila anda melakukan meditasi di pinggir pantai menghadap ke laut maka di kejauhan akan tampak Pintu Gerbang Kerajaan Segara Kidul terbuat bahan berwarna emas dengan tinggi menjulang puluhan meter dari lautan. Jadi bentangan pantai dari barat ke timur adalah alun-alun Kerajaan Segara Kidul tersebut. Sebuah penampakan yang indah yang bisa dinikmati oleh para pejalan spiritual.

Tiba di pantai Parangkusumo, panembahan Senopati segera berjalan di bebatuan karang di pantai. Di sebuah batu kecil dan menonjol, dia duduk dan melakukan meditasi. Menyatukan semua pancaindera ke satu titik dan menata batin untuk berdoa agar Tuhan Semesta Alam berkenan memberikan bantuan.

Tuhan tentu saja punya puluhan, ratusan, jutaan, milyaran cara untuk membantu orang yang ingin ditolong-NYA. Salah satu cara itu adalah mengutus Kanjeng Ratu Kidul untuk menemui Panembahan Senopati. Sebagaimana hukum alam yang berlaku, bantuan dan pertolongan Tuhan ini pastilah ada kisah dan cerita uniknya.

Panembahan Senopati yang memang dikenal sakti ini memulai untuk bertapa. Laut selatan yang semula bergelombang alamiah tiba-tiba menampakkan keanehannya. Ombak laut bergulung-gulung semakin membesar. Dinginnya air laut selatan sedikit demi sedikit berubah menjadi panas hingga mendidih. Penghuni lautan pastilah terganggu. Ikan-ikan serta binatang laut lainnya banyak yang mati akibat panasnya energi spiritual yang terpancar dari batin Panembahan. Setiap Panembahan masuk ke lebih dalam wilayah “NING” atau keheningan dan satu kulit batin terkelupas maka satu kulit itu menjadi energi panas yang membakar alam sekitar. Proses yang alamiah terjadi itu hampir sama persis saat seseorang melakukan matek aji atau matek hizib dan mantra yang mengeluarkan hawa panas ke lingkungan sekitarnya.

Para prajurit dan punggawa kerajaan Segara Kidul kuwalahan membendung energi panas yang terpancar dari tubuh Panembahan Senopati. Segala kesaktian dan kekebalan ratusan ribuan makhluk halus ini tawar dan membuat tubuh mereka melemas. Cukup berbahaya bila tidak dilakukan pencegahan karena jagad lelembut dan jagad fisik laut selatan semakin banyak yang tewas. Di saat yang genting itu, muncullah Kanjeng Ratu Kidul.

Ternyata begitu melihat penyebabnya semua ini adalah Panembahan Senopati yang sedang “manekung” atau “maneges”, Kanjeng Ratu kemudian membangunkan kesadaran Panembahan Senopati. Setelah berdialog, lahirlah sebuah konsensus atau perjanjian gaib antar dua makhluk di dua dimensi yang berbeda ini. Perjanjian gaib itu berbunyi: KANJENG RATU KIDUL AKAN MENDUKUNG PENUH KEJAYAAN DAN KEMAKMURAN ANAK KETURUNAN PENGUASA MATARAM BILA MEREKA SELALU SETIA DENGAN PERNIKAHAN MEREKA.

Jadi dengan perjanjian tersebut, maka Para Raja Mataram sejak Panembahan Senopati hingga saat ini harus menikah dengan Kanjeng Ratu Kidul dan setia dengan perjanjian ini. Pernikahan ini juga secara filosofis bisa diartikan sebagai kewajiban Raja-Raja Mataram untuk wajib nguri-uri atau memelihara adat istiadat dan budaya Jawa karena ini sudah merupakan perjanjian. Bila perjanjian ini dilanggar, maka Kanjeng Ratu Kidul berpesan dirinya tidak akan menjamin lagi keamanan dan kesejahteraan kerajaan Mataram. Sebab secara alamiah tanah Mataram memang terkenal tanah yang sesungguhnya menyimpan potensi bencana. Bencana gempa bumi akibat pergeseran-pergeseran lempeng bumi dan bencana gunung berapi.

Setelah selesai bertemu dan mengadakan perjanjian dengan Kanjeng Ratu Kidul maka Panembahan Senopati menyelesaikan meditasinya. Momentum selesainya meditasi sang Panembahan ini adalah datangnya Sunan Kalijaga yang mengijazahkan pusaka Kyai Tunggul Wulung untuk dimiliki Raja-Raja Mataram secara turun temurun. Sunan Kalijaga akhirnya berpesan kepada Panembahan Senopati jangan terlalu mengandalkan kesaktiannya. Tidak lupa berdoa dan ikhlas menyerahkan hasil usahanya pada Tuhan Yang Maha Kuasa.

BENDE KI BICAK DATANGKAN KANJENG RATU KIDUL
Bala bantuan pasukan gaib Kanjeng Ratu Kidul itu dalam sejarah benar-benar terbukti. Suatu ketika Kerajaan Pajang berkekuatan 10.000 orang yang dipimpin langsung Kanjeng Sultan Hadiwijaya menggempur kerajaan Mataram berkekuatan 1000 orang dipimpin Panembahan Senopati. Di wilayah Prambanan, kedua pasukan ini bertemu dan terjadilah peperangan yang berat sebelah.

Menyadari kekuatan pasukan Mataram yang kecil, Juru Martani mendapat wisik agar menabuh bende Ki Bicak. Bende ini peninggalan Ki Ageng Sela. (Bende ini pun ada sejarahnya. Konon sewaktu menanggap wayang dengan dalang Ki Bicak, Ki Ageng Sela jatuh hati pada isteri sang dalang. Ki Ageng kemudian membunuh Ki Bicak dan mengambil usteri serta gamelan termasuk bende. Menurut Sunan Kalijaga, bende itu nanti akan menjadi pusaka Keraton Mataram dan bila bende itu dibunyikan maka bunyinya menggelegar memenuhi angkasa dan penabuh akan menang perang.)

Suara Bende yang ditabuh menggelegar ini pula yang kemudian terdengar oleh Kanjeng Ratu Kidul. Itu tanda bahwa Mataram butuh bantuan sehingga Kanjeng Ratu beserta puluhan ribu bala bantuannya datang menyerang pasukan Pajang. Sementara penguasa gunung Merapi yaitu Kyai Sapu Jagad membuka kunci kawah gunung tersebut. Gunung Merapi meletus di tengah kegelapan, hujan lebat, banjir dan gempa bumi. Bala bantuan gaib yang berpadu dengan kekuatan alam yang hebat itulah yang membuat pasukan pajang berkekuatan lebih besar itu morat marit. Sultan Hadiwijaya sosok yang sakti mandraguna —yang mudanya disebut Jaka Tingkir dan punya guru sakti yaitu Ki Ageng Sela—ini pun harus terjatuh dari gajah tunggangannya dan harus melarikan diri dalam keadaan terluka yang parah.

Panembahan Senopati terus mengejar dengan 40 orang pasukan khususnya hingga masuk ke wilayah Pajang. Tahu kekuatan Panembahan yang tidak seberapa itu, pasukan Pajang yang dipimpin Benawa, anak Sultan Hadiwijaya segera siap melakukan penghadangan dan penumpasan. Namun Benawa diwejang sang ayah agar tidak membunuh Panembahan Senopati

“Jangan berani terhadap kakangmu (panembahan senopati), karena kalau aku sudah wafat maka kakangmu itu yang menjadi penggantiku. Rukun dan berbaktilah padanya” ujar Sultan Hadiwijaya yang kemudian menghembuskan nafas terakhirnya. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1587 atau tiga tahun setelah ayah Panembahan Senopati, Ki Ageng Pemanahan wafat.

Memang sudah menjadi takdir bahwa Sultan Hadiwijaya wafat pada tahun itu. Namun konon salah satu lantaran sebabnya adalah berikut ini. Ki Juru Taman, seorang raja Jin abdi Panembahan Senopati menawarkan jasa untuk membunuh Sultan Hadiwijaya. Mendengar tawaran itu, Panembahan Senopati berkata: “Saya tidak punya niat seperti itu, tapi jika engkau ingin membunuhnya maka terserah dan saya tidak memberi perintah padamu tapi juga tidak melarangmu!”

Tahu dan tanggap sasmita narendra apa yang diinginkan sang Panembahan, Raja Jin Ki Juru Taman segera melakukan aksi membunuh Sultan Hadiwijaya dengan kesaktiannya. Jenazahnya dimakamkan oleh masyarakat di Makam Kota Gede, yang berjajar dengan Makam Nyai Ageng Enis, ibu Ki Ageng Pemanahan dan Pangeran Jayaprana— leluhur Raja-Raja Surakarta dan Yogyakarta.



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Asma’ Jabar Malaka ( ilmu andalan para pendekar )

ASMA’ JABAR MALAKA
Asma’ Jabar Malaka merupakan rahasia
besar ilmu susuk menyusuk.Dalam ilmu
jabar malaka ini terdapat teknik-teknik
berbagai macam susuk loloh / telan.
Di mana teknik susuk loloh / telan ini
di anggap sebagai cara yang paling aman,
akurat dan bisa mendarah mendaging dan tanpa pantangan apapun, jadi susuk ini sangat berbeda dengan susuk tancap, karena teknik pemasangannya dengan cara menancapkan material berupa logam dan sejenisnya ke dalam organ tubuh kita, cara seperti ini adalah cara yang salah dan berbahaya di karenakan bila di pasang di bagian wajah yang dekat dengan mata di hawatirkan akan mengenai saraf mata sehingga menimbulkan kebutaan mata, karena susuk tancap itu selalu berjalan mengikuti aliran darah. Mengingat susuk tancap itu sangat berbahaya maka kami disini menyajikan susuk loloh / telan yang sangat praktis dan aman dengan ilmu asma’ jabar malaka susuk loloh ini ada beberapa media di antaranya :
• SUSUK MEDIA PADI : untuk kekebalan senjata tajam maupun tumpul, kekuatan stamina para atlit, kekuatan batin para pendekar, menambah keberanian dan semangat, penakluk hewan dan manusia, charisma, kewibawaan, untuk pejabat, pemimpin, militer, aparat dll
• SUSUK LOLOH MEDIA MERICA : untuk kecerdasan meningkatkan IQ, meningkatkan semangat belajar dll
• SUSUK LOLOH MEDIA BUTIR EMAS, INTAN, BERLIAN : untuk meningkatkan daya pengasihan tubuh, pemanis semua anggota tubuh tatapan mata yang menghanyutkan, suara yang bagus ketika bernyayi, menggertak lawan. Penakluk, daya kharismatik dll.
• SUSUK LOLOH MEDIA BAJA ( PELOR / GOTRI ) : untuk kekebalan senjata tajam maupun tumpul, kekuatan stamina para atlit, kekuatan batin para pendekar, menambah keberanian dan semangat, penakluk hewan dan manusia, charisma, kewibawaan, untuk pejabat, pemimpin, militer, aparat dll
• SUSUK LOLOH PENGOBATAN : benda apapun asalkan tidak beracun atau berbahaya bisa kita gunakan sebagai media. Khasiatnya untuk segala jenis penyakit medis maupun non medis. Media karena sudah di lolohkan dengan ilmu asma’ jabar malaka, maka akan di serap secara sempurna oleh tubuh, tidak seperti makanan biasa yang menyisakan kotoran untuk di buang seperti tinja dan kencing.

• TATACARA PEMASANGAN SUSUK : sediakan media yang di kehendaki lalu bacakan :
• BISMILLAHIRROKHMANIRROKHIIM 3x
• ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALA SAYYIDINAA MUKHAMMAD WA ‘ALA ALI SAYYIDINAA MUKHAMMAD 3x
• ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUKHAMMADAR ROSUULULLOH 3x
• ALLAHU AKBAR 12x
• LILLAAHI TA’ALA 3x
• LAA KHAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL ADZIIM 3x

DI TUTUP DO’A SEJENIS SUSUK SEBAGAI BERIKUT :
1. KUAT KUAT KUAT KUAT KUAT BATANG TUBUH SI ………………( GABAH / BAJA )
2. ASIH ASIH ASIH ASIH ASIH WONG SEJAGAD PADA SI…………..…….( EMAS DLL )
3. TERANG TERANG TERANG TERANG TERANG HATI SI………………..…….( MERICA)
4. WARAS WARAS WARAS WARAS WARAS JIWA RAGANYA SI …….(PENGOBATAN )
5. TAMBAHKAN DO’A : ALLAHUMMA SAKHIRLII JAMI-IL KHOLQIKA KAMAA SAKHORTAL BAKHRO LIMUUSA ‘ALAIHISSALAAM WALAYINLII QULUUBAHUM KAMAA LAYANGTAL KHADIDII LIDAWUUDA ‘ALAIHISSALAAM LILLAHI TA’ALA LAA KHAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL ADZIIM 3x
6. LALU DI TIUPKAN KE MEDIA SUSUKNYA
7. SEHABIS ITU SUSUK BISA DI KEMAS KE DALAM KAPSUL, YANG WAJIB DI KEMAS ADALAH SUSUK GABAH

KETERANGAN SUSUK :
• Susuk gabah bisa 7-59 butir buat perempuan dan 7-109 buat laki-laki.
• Untuk susuk emas, intan, berlian, laki-laki dan perempuan 1-7 butir.
• Untuk susuk baja 1-7 butir
• Untuk susuk pengobatan sesuai dosis pemakainya.
• Untuk susuk merica 7-14 burtir

TATACARA PENUIRUNAN ASMA’ JABAR MALAKA :
• SEDIAKAN AIR 7 SUMUR LALU BACAKAN :
• BISMILLAHIRROKHMANIRROKHIIM 3x
• ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALA SAYYIDINAA MUKHAMMAD WA ‘ALA ALI SAYYIDINAA MUKHAMMAD 3x
• ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUKHAMMADAR ROSUULULLOH 3x
• ALLAHU AKBAR 12x
• LILLAAHI TA’ALA 3x
• LAA KHAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL ADZIIM 3x
• ALLAHUMMA SAKHIRLII JAMI-IL KHOLQIKA KAMAA SAKHORTAL BAKHRO LIMUUSA ‘ALAIHISSALAAM WALAYINLII QULUUBAHUM KAMAA LAYANGTAL KHADIDII LIDAWUUDA ‘ALAIHISSALAAM LILLAHI TA’ALA LAA KHAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL ADZIIM 3x
• MASUK MASUK MASUK MASUK MASUK ASMA’ JABAR MALAKA KE DALAM JIWA DAN RAGANYA SI ………………BERFUNGSI MULAI SAAT INI DAN SAMPAI SELAMANYA SEUMUR HIDUP.
PERINGATAN !!!!!
Pasien yang sudah menelan susuk kita nasehati agar selalu berbuat baik dan tidak sombong.

ILMU ASMA’ JABAR MALAKA ini kami lengkapi juga dengan ilmu menyusuk yang dahsyat dan sangat langka, yaitu ILMU SUSUK RAKSA BESI KURSANI yang medianya menggunakan air raksa yang cara pengisiannya dengan mengoleskan media ke anggota tubuh yang di kehendaki dan pada saat itu juga kekuatannya masuk ke dalam tubuh secara permanen dan tanpa pantangan apapun.
Khasiat dari asma’ susuk besi kursani : pukulan, kekuatan kaki, kebal kulit, dan seluruh tubuh, untuk bobot badan, pengobatan penyakit seperti : reumatik, batuk, pilek, jantung, hernia, darah tinggi, bisul, menguatkan alat kelamin (penis) sangat kuat sekali dll.

TATACARA ILMI INI :
• Sediakan air secukupnya,
• air jeruk bali secukupnya,
• air perasan daun sirih 7 lembar,
• minyak wangi arab (bisa minyak apa saja)
• bahan-bahan di atas di campur dengan air raksa lalu bacakan

HAI RAKSAMU HAI RAKSAKU, HAI RUMAHMU HAI RUMAHKU, LIPUT OLEHMU AKAN SEKALIAN NURAT, SENDI SEKALIAN TUBUH, BERKAT LAA ILAHA ILLALLOH MUKHAMMADURROSUULULLOH
Lalu kita isi ilmu besi kursani yang sebelumnya terlebih dahulu bacalah tawasul bagi orang muslim seperti di bawah ini :
1. ILA KHADROTI NABIYYINA MUKHAMMADIN SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM AL FATIKHAH…………………….
2. ILA KHADROTI SAYYIDI SYECH MUKHYIDDIN ABDUL QODIR JAILANI AL FATIKHAH……………
3. ILA KHADROTI SYECH AHMAD KABIRIR RIFA’I AL FATIKHAH…………
4. BACA SURAT AL IKHLAS 3x
5. BACA SURAT AL FATIKHAH 3x
6. BACA SURAT AL FALAQ 3x
7. BACA SURAT ANNAS 3x
8. BACA SHOLAWAT 3x
9. YAA SAYYIDIS SYECH AHMAD KABIRIR RIFA’I 7x
10. DI LANJUTKAN MEMBACA ILMUNYA
INI DO’A NYA :
• MA’SYUUQILLAAHI AGITSNI BI IDZNILLAH 7x
• ALLAHUMMA SYAHHIL ‘ALA ADKHIL AYYABQOO LII JASADIHI KHAARISAN NAAFI’AN MINGKULLI ADUWWIN WADAWA’IN MINGKULLI DAA’IN WA ILLATIN DHOHIRIN WABAATHINAN BIBAROOKATI SAYYIDINAA MUKHAMMADIN WA-ALIHI WASOKHBIHI WASALLAM 7x
Setelah bacaan selesai kita tiupkan ke media 3x dan setelah ritual ini selesai bahan-bahan susuk yang kita ritualkan tadi kita masukkan ke dalam botol jadi sewaktu-waktu akan kita gunakan maka kita keluarkan bahan susuk ke dalam piring kecil lalu bacakan do’a sambil di kucek perlahan dengan jari. Do’anya seperti di awah ini :

بِسْمِ ا للهِ الَّر حْمَنِ الَّر حِيْمِ
سُبْحَا نَ الْمَلِكِ الْجَبَّا رْ سُبْحَا نَ الْمَلِكِ الّْسُّتَّارْ سُبْحَانَ الْخَلِقِ اللَّيْلِ وَ النَّهَارْ سُبْحَانَ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْ لَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدْ اِلَهِ يَا رَبِّى هَذِهِ شَيْءٍ عَظِيْمُ بِقُدْ رَ ةِ عِلْمِكَ لاَ حَوْ لَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاا للهِ الْعَلِّىِ الْعَظِيْمِ

SUBKHAANAL MALIKIL JABBAR
SUBKHAANAL MALIKIL SUTTAR
SUBKHAANAL KHOLIKIL LAILI WANNAHAR
SUBKHAANA LAM YALID WALAM YUULAD
WALAM YAKUL LAHU KUFUWAN AHAD
ILAAHI YAA ROBBI HAADZIHI SYAI-IN ADZIIMU BIQUDROTI ILMIKA LAA KHAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIIM

Lalu kita oleskan sambil di pijat-pijat dan ketika memijat-mijat (pijat dengan jari telunjuk) kit abaca : NIAT AKU MEMASUKKAN PEGAWAI YANG SUCI PADA TUBUH BERKAT, LAA ILAHA ILLALLAH MUKHAMMADURROSUULULLOH.
Keterangan Tempat memasukkan air raksa dan bahan campurann yang sudah jadi :
• untuk darah tinggi , di hantarkan antara dua mata / bawah kening
• untuk obat bisul di hantarkan pada kulit dan daging yang bisulan
• kuat alat kelamin di hantarkan antara pusar dan kelamin
• untuk kebal di hantarkan bulu, kulit dan seeluruh tubuh.
• Bobot badan di hantarkan pada persendian
• Sakit hernia di hantarkan pada kedua paha
• Sakit pilek, batuk, jantung di hantarkan pada jantung
• Untuk sakit reumatik di hantarkan pada tulang punggung, pinggang, lengan, kaki
• Kekuatan kaki di hantarkan pada paha, betis, mata kaki, di pijit-pijit di angkat dari bawah ke atas
• Pukulan di hantarkan pada sendi-sendi jari, telapak, punggungnya telapak tangan
• Bagi yang di isi dengan susuk loloh besi kursani, sehabis di isi selama 7 hari setelah pengisian jangan makan ikan busuk, ikan berbisa (lele dll ) ikan yang kulitnya berduri, jangan mendekati pohon pisang, jangan bersetubuh, jangan mendekati wanita haid, jangan makan buah pala, bunga pisang, tunas bambu / rebung, juga jangan makan jeroan hewan. Ini berlaku bagi yang di isi air raksa. Bagi yang di isi ( di turunkan ) ilmu asma’ jabara malaka dan asma’ susuk loloh besi kursani tidak ada larangan apapun
Ilmu ini aktif bersama dengan ilmu asma’ jabar malaka. Jadi tidak perlu ritual atau tirakat.
Bertanyalah apa bila ada yang belum paham karena kami menginginkan semua murid kami bisa menggunakan keilmuan-keilmuan yang kami berikan secara sempurna, harapan kami ilmu yang sudah kami turunkan ini bisa bermanfaat untuk kemaslahatan manusia di dunia ini, juga bermanfaat dan berkah bagi semu murid yang memiliki dan mengamalkan ilmu ini,
kami menurunkan ilmu ini untuk menjaga kelestarian ilmu-ilmu warisan leluhur dan para ulama’. Untuk kemaslahatan umat di dunia, untuk menularkan ilmu-ilmu yang kami miliki kepada semua saudara, untuk menjalin tali persaudaraan sesama umat manusia.

DAN YANG PALING PENTING KAMI MENURUNKAN KEILMUAN-KEILMUAN INI DENGAN HATI YANGSANGAT TULUS DAN IKHLAS LILLAHI TA’ALA ( KARENA ALLAH TA’ALA ) INILAH KEJUJURAN KAMI TANPA ADA KEMUNAFIKAN.
Semoga ilmu ini dapat membwa keberkahan hidup di dunia ini.

ilmu ini kami wariskan kepada seluruh umat manusia ,
untuk memiliki ilmu ini caranya , bagi anggota mtm hadiah fatihah seperti asma’ JEJER .
untuk selain mtm bisa memiliki ilmu ini dengan tata cara sebagai berikut : lakukan puasa mutih selama 21 hari dan asma’nya dibaca 313x tiap tengah malam



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262