Cara Membuang Ilmu Gaib Negatif

Bagi anda yang ingin membuang ilmu gaib khususnya yang berasal dari khodam negatif yang mengganggu, silahkan lakukan cara berikut ini. Insya Allah ilmu/khodam tersebut akan hilang dan kembali ke alamnya. Berikut caranya :

1. Niatkan membuang ilmu tsb ke alamnya kemudian carilah laut karena laut mampu menyerap ilmu tsb.

2. Sebelum menyelam bacalah Al fatehah 41x.

3. Menyelamlah sambil membaca istigfar sekuat-kuatnya nafas. Jika nafas sudah tidak kuat maka ambil nafas lagi ke permukaan.

4. Kemudian menyelam lagi sambil membaca “Yaa hayyuu Yaa qoyyum” sekuat-kuatnya nafas. Jika nafas sudah tidak kuat maka ambil nafas lagi ke permukaan lalu menyelam lagi sambil baca istigfar. begitu seterusnya bergantian dengan menyelam berikutnya membaca “Yaa hayyuu Yaa qoyyum”. Lakukan cara ini selama setengah jam.

5. kemudian jadikan zikir “Yaa hayyuu Yaa qoyyum” sebagai amalan yang dibaca tiap sholat wajib sebanyak 100 kali.

jika lain hari ada kesempatan maka lakukan kegiatan menyelam diatas agar benar-benar bersih dari sisa ilmu tsb.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

DAHSYATNYA ENERGI SURAT NUH

Di dalam Surat Nuh adalah bagian dari kumpulan ayat yang bercerita tentang metode dakwah Nabi Nuh as pada kaumnya yang membangkang. Menyadari bahwa setiap manusia pasti mencintai kemakmuran, kesejahteraan serta beragam kebaikan dunia, maka Nabi Nuh menggugah hati nurani mereka dengan menawarkan solusi untuk perbaikan negeri dan terhindar dari krisis. Ia mengajak kaumnya untuk “istighfar secara massal” agar hidup mereka berkah, makmur, sejahtera dan selamat dari semua bentuk malapetaka. Nabi Nuh berkata, “Mohonlah ampun (beristighfarlah) kepada Tuhanmu”.

Bagian dari surat Nuh adalah ayat 10-12:


فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا  يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا  وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

“Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu’, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”

(QS Nuh [72]: 10-12)

Manurut Ibnu Katsir, maksud ayat di atas adalah “Kembalilah kalian kepada-Nya. Kembalilah kalian dari kesesatan. Bertobatlah kalian sesegera mungkin. Sebab, sesungguhnya barangsiapa yang bertobat kepada-Nya, maka Dia akan menerima tobatnya, sebesar apa pun dosanya, seberat apa pun kekufuran dan kesyirikannya,” (Tafsir Ibnu Katsir V/142).

Istighfar adalah thalabu’l maghfirah, memohon ampunan. Dan maghfirah adalah wiqaayatu syarri’dz dzunub ma’a satriha, perisai keburukan dosa disertai dengan ditutupinya dosa tersebut sehingga tidak terkuak di masyarakat.

Menurut sebagian ulama, ‘istighfar’ bermakna memohon ampunan dengan lisan, sedangkan ‘tobat’ melepas diri dari dosa dengan hati dan seluruh anggota badan. Sebagian lagi tidak membedakan keduanya dan saling melengkapi. Kejujuran istighfar seseorang tentu dibarengi dengan tobat, sebagaimana kesungguhan tobat seseorang pasti diiringi dengan mengulang banyak istighfar. Sungguh dahsyat sebuah istighfar. Ia mampu mendatangkan banyak keutamaan dan manfaat (FADHILAH), di antaranya:

Dimudahkan segala urusannya. Sabda Rasulullah, “Barangsiapa membiasakan diri untuk beristighfar, Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari setiap kesulitan, akan memberikan kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka,” (HR Abu Daud no. 1520 dan Ibnu Majah no. 3951, dan di-dha’if-kan oleh Albani).

Diberi kenikmatan yang baik terus-menerus. Allah berfirman, “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat,” (QS Hud [11]: 3).

Menolak bala dan bencana. Firman-Nya, “Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun,” (QS Al Anfaal [8]: 33).

Penyebab turunnya rahmat Allah. Allah berfirman, Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat,” (QS An Naml [27]: 46).

Dihapus kejelekannya dan diangkat derajatnya. Allah berfirman, “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS An-Nisa’ [4]: 110).

Diampuni dosanya. Seperti firman Allah dalam QS Al Muzzammil [73]: 20, “Dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Sebab, setiap dosa meninggalkan noda hitam pada hati dan noda hitam itu bisa lenyap dengan istighfar.

Menjadi penyebab turunnya hujan yang menghilangkan kekeringan dan menyebabkan kesuburan tanah.

Dilapangkan rezeki dan harta sehingga hidupnya makmur dan sejahtera.

Diberi kemudahan mendapatkan anak dan keturunan.

Ditegaskan Allah dalam ayat di atas, “Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”

Ditambah kekuatannya. Firman Allah, “Dan (dia berkata): ‘Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa,’” (QS Hud [11]: 52).

SELAMAT BERPUASA RAMADHAN. SEMOGA KITA SEMUA MENDAPATKAN AMPUNAN ALLAH SWT. AMIN.



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262