ILMU-ILMU DAYAK WARISAN LELUHUR

rickointra
Saya Asli Dayak dari Barito Timur,saya mau berbagi sedikit ilmu dayak dgn teman2 di sebrang sana…
1.PRAKASIH,Guna nya supaya org yg marah/benci menjadi luluh.= Bismilah.. Nuri kata nya burung,mula Hak katanya Allah,ya Allah-Allah sakampung sagabah. Baca 3x sambil menahan Nafas,setelah itu tiup ke dada kiri-tengah-kanan.

2.Kata salisih:Supaya kita tidak bisa bertemu dengan musuh bila ada musuh/terancam/mau dikeroyok. Berikut Mantra nya:
Puang Sagar tau panalu musuh mansa. Baca 3x menahan nafas,setelah itu ambil daun sirih robek menjadi dua lalu buang ke kiri dan ke kanan. (ILMU ini luar biasa,dampak nya sial 3 Jumat/susah dpt rejeki)

3.Ilmu Taguh Gansang,melawan orang 1 kampung yg mengeroyok. Ini Mantra nya:
Rata jari kapui jari tane. Baca 1 kali smbl menahan nafas,lalu cabut bulu di jempol kaki anda dan telan. (Jgn pernah mencoba klo tidak dalam keadaan darurat/Perang bisa VATAL…!!!.) Ilmu ini sangat tinggi,meskipun hujan peluru anda tidak akan apa2.
4.Cara mengusir hantu: Ambil 3 biji beras ketan lalu makan. Setelah itu jejak kan kaki ke bumi 3x seraya menghambur garam.
5.Supaya rumah tidak di masuki maling,tuyul,babi ngepet,sirep dll: Taruh sapu ijuk terbalik di depan pintu. (Buktikan)
Terimakasih.

Salam



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

TAWADHU

Didik Mulyono

Assalaamualaikum wr…wb…kepada kangmas EYANG SAMAR..poro sepuh lan pini sepuh,Izinkan,saya sedikit memberikan setitik ilmu yang pernah saya dapat dari sebuah kitab yang saya pelajari.Dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua pada umumnya dan pada saya pada khususnya,agar kita kembali pada titah kita sebagai mahluk Alloh yang kamil..amin.

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Salah satu tanda kebahagiaan dan kesuksesan adalah tatkala seorang hamba semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dan kasih sayangnya. Dan semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya. Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk membantu sesama. Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat pula dia dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka.”

Beliau melanjutkan, “Dan tanda kebinasaan yaitu tatkala semakin bertambah ilmunya maka bertambahlah kesombongan dan kecongkakannya. Dan setiap kali bertambah amalnya maka bertambahlah keangkuhannya, dia semakin meremehkan manusia dan terlalu bersangka baik kepada dirinya sendiri. Semakin bertambah umurnya maka bertambahlah ketamakannya. Setiap kali bertambah banyak hartanya maka dia semakin pelit dan tidak mau membantu sesama. Dan setiap kali meningkat kedudukan dan derajatnya maka bertambahlah kesombongan dan kecongkakan dirinya. Ini semua adalah ujian dan cobaan dari Allah untuk menguji hamba-hamba-Nya. Sehingga akan berbahagialah sebagian kelompok, dan sebagian kelompok yang lain akan binasa. Begitu pula halnya dengan kemuliaan-kemuliaan yang ada seperti kekuasaan, pemerintahan, dan harta benda. Allah ta’ala menceritakan ucapan Sulaiman tatkala melihat singgasana Ratu Balqis sudah berada di sisinya (yang artinya), “Ini adalah karunia dari Rabb-ku untuk menguji diriku. Apakah aku bisa bersyukur ataukah justru kufur.” (QS. An Naml : 40).”

Kembali beliau memaparkan, “Maka pada hakekatnya berbagai kenikmatan itu adalah cobaan dan ujian dari Allah yang dengan hal itu akan tampak bukti syukur orang yang pandai berterima kasih dengan bukti kekufuran dari orang yang suka mengingkari nikmat. Sebagaimana halnya berbagai bentuk musibah juga menjadi cobaan yang ditimpakan dari-Nya Yang Maha Suci. Itu artinya Allah menguji dengan berbagai bentuk kenikmatan, sebagaimana Allah juga menguji manusia dengan berbagai musibah yang menimpanya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Adapun manusia, apabila Rabbnya mengujinya dengan memuliakan kedudukannya dan mencurahkan nikmat (dunia) kepadanya maka dia pun mengatakan, ‘Rabbku telah memuliakan diriku.’ Dan apabila Rabbnya mengujinya dengan menyempitkan rezkinya ia pun berkata, ‘Rabbku telah menghinakan aku.’ Sekali-kali bukanlah demikian…” (QS. Al Fajr : 15-17). Artinya tidaklah setiap orang yang Aku lapangkan (rezkinya) dan Aku muliakan kedudukan (dunia)-nya serta Kucurahkan nikmat (duniawi) kepadanya adalah pasti orang yang Aku muliakan di sisi-Ku. Dan tidaklah setiap orang yang Aku sempitkan rezkinya dan Aku timpakan musibah kepadanya itu berarti Aku menghinakan dirinya.” (Al Fawa’id, hal. 149).




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262