KH ABBAS DJAMIL BUNTET CIREBON, SANG PENDEKAR SEJATI YANG TAK PERNAH MATI

 

BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM. ‘ALA HADZIHINNIYYATI WALIKULLI NIYYATIN SHOLIHAH BIBAROKATI UMMUL QUR’AN,AL-FATIHAH …….

ALLOHUMMA INNI AS ALUKAS SALAMATA WAL ‘AFIATA FIL IJAAZATI WAL KAROMATI WAL ISTIQOMATI, WAASALUKAL LOHUMMAR ROHMATA WAL BAROKATA WAL’INAYATA WALQUWWATA WASSAJAA’ATA FIDDIINI WADDUNYA WAL AKHIROH,TABAARUKAL LIASMAAILLAHI TA’ALA, AL-FATIHAH…….

Alaa Biidznillahi Ta’ala Wabiridhoillahi Wabi Barokatihi Wabi Syafaa’atihi Rosulillahi SAW.Ila Hadrotinnabiyyil Mustofa Sayyidina Muhammadin SAW,Wa ‘ala Aalihi Wa Ashhabihi Wa Azwajihi Wadzurriyyatihi Wa Ahlibaitihil Kirom Syaiun Lillahi Lahumul Fatihah…….

Khususon Ila Ruuh Abiina Adam AS Wa ummina Hawa Wama Tanaasalu Bainahuma Ila Yaumil Qiyaamati,Syaiun Lilahi lahumal fatihah…….

Waila Hadroti Jamii’il Anbiyaai Walmursaliin,Sholawatullohi Wasalaamuhu ‘alaihi Wa’alaihim Ajma’in.Wajami’il Malaaikatil Muqorrobina Warruhaaniyyin Khususon Ila Ruhil Amiin Sayyidina Jibril AS, Wa Sayyidina Mikail AS,Wasayyidina Isrofil AS,Wa Sayyidina Izroil AS,Wa Sayyidina Naubatil Kiroom AS Syaiun Lillahilahumul fatihah …….

Tsumma Ila Hadroti Jamii’is Shohabati Rosulillahi SAW Minal Muhajiriina Wal Anshoriyyiina,Khususon Ila Ruhi Saadzatina Abi Bakrin,Wa ‘Umar,Wa ‘Usman,Wa ‘Ali Rodiyallohu ‘anhum Syaiun Lillahi Lahumul Fatihah …….

Khususon Ila Ruh Nabiyulloh Khidir Balya Bin Malkan AS , Wa Nabiyulloh Ilyas AS Al-fatihah …….

Tsumma Ila Arwahil Arba’atil Aimmatil Mujtahidiina Wamuqollidihim Fiddiin Wal ‘Ulamail ‘Amiliina Wal Fuqohai Wal Muhadditsiin Wal Qurrooi Wal Mufassiriina Wassaadzaati Shufuufiyyatil Muhaqqiqiin Wataabi’ihim Ila Yaumiddiin, Al-fatihah …….

Khususon Ila Hadroti Sulthonil Aulia Sayyidina Syekh Abdul Qodir Jailani RA,Shohibil Karomati Wal ‘Ajiibaah,Wal Ma’unati Wassalaamati Wal Barokah. Wausulihi Wafuruu’ihi Wa Talaamidzihi Innalloha Yu’li Darojaatihi Fil Jannati Waayyu’ida ‘alaina Min Barokatihil Fatihah …….

Wa ila Hadroti Jami’il Aulia Akthob,Wal Anjaab,Wal Autaad,Wal Akhyar Min Masyaariqil Ard Ila Maghoribiha Fi Barriha Wabahriha, Min Yaminiha Ila Simaliha,Khususon Ila Ruh :

ØSYEKH ABU HASAN AS-SADZILI RA,SHOHIBUL KAROMAH WAT THORIIQOH

ØSYEKH IMAM GHOZALI

ØSYEKH IMAM NAWAWI TANARA

ØSYEKH MUHAMMAD HAQQIN NAAZILI

ØSYEKH ABI ABDILLAH MUHAMMAD BIN MUHAMMAD AS SANUSI

ØSYEKH ABU QOSIM JUNAIDI AL BAGHDADI

ØSYEKH AHMAD BAIDOWI

ØSYEKH AHMAD RIFA’I

ØSYEKH AHMAD NABHANI

ØSYEKH AHMAD DAIROBI

ØSYEKH ABU YAZID AL BUSTOMI

ØSYEKH IMAM AHMAD BIN ALI AL BUNI

ØSYEKH IMAM SYAMSUDIN MUHAMMAD BIN ABU BAKAR BIN AYUB AD DAMSUKI

ØSYEKH ALI ABU HAYILLAH AL MARZUQI

ØSYEKH ABU HAMID AL GHOZALI

ØSYEKH ABU ABDULLAH MUHAMMAD BIN YUSUF

Rodiyallohu ‘anhum,Annalloha Yaghfirolahum Wayarhamuhum Wayataghosahum Birrohmati Wal Maghfiroti Wayu’li Darojatihim Fil Jannah,Wayanfa’una Bibarokatihim Waasroorihim Wa Anwarihim Wa’Uluumihim Fiddini Waddunya Walakhiroh,Syaiun Lillahi Lahumul Fatihah…….

Wa ila Arwahi Jami’il Auliya Wal Ulama Indonesi & Pulau Jawa, Khususon Ila Hadroti

ØSYEKH JAMBU KARANG

ØSYEKH MAULANA MALIK IBROHIM SUNAN GRESIK

ØSYEKH MAULANA RADEN ROHMAT SUNAN AMPEL

ØSYEKH MAULANA RADEN AINUL YAQIN SUNAN GIRI

ØSYEKH MAULANA RADEN QOSIM SYARIFUDIN SUNAN DRAJAT

ØSYEKH MAULANA MAKDUM IBROHIM SUNAN BONANG

ØSYEKH MAULANA JAFAR SHIDIQ SUNAN KUDUS

ØSYEKH MAULANA RADEN SA’ID SUNAN MURIA

ØSYEKH MAULANA RADEN SYAHID SUNAN KALIJOGO

ØSYEKH MAULANA SYARIF HIDAYATULLOH SUNAN GUNUNG JATI CIREBON

ØSYEKH MAULANA RADEN FATAH DEMAK

ØSYEKH MAULANA HASANUDIN BANTEN

ØSYEKH MAULANA MANSYURUDIN BANTEN

ØSYEKH IMAM NAWAWI BANTEN

ØSYEKH AHMAD SALIM BANTEN

ØSYEKH ABDUSSALAM BANTEN

ØSYEKH ALI MANDAYA BANTEN

ØSYEKH MUHAMMAD SYAMSUDIN BANTEN

ØSYEKH ABUYA DIMYATI BANTEN

ØAL HABIB HUSEN AL IDRUS KAROMAH LUAR BATANG JAKARTA

ØRADEN PRABU KIAN SANTANG SUNAN ROHMAT GARUT

ØSYEKH ABDUL MUHYI PAMIJAHAN TASIKMALAYA

ØKI AGENG ANGGAWANA KALISOKA TEGAL

ØRADEN PURBAYA KALISOKA TEGAL

ØSYEKH SARIDIN PATI

ØSYEKH SUBAKIR

ØSYEKH ABDURRAHMAN SAMBU REMBANG

ØSYEKH ASY’ARI TUBAN

ØSYEKH TUNDUNG MUSUH TUBAN

ØSYEKH MAULANA IBROHIM SAMARQONDI TUBAN

ØSYEKH SULAIMAN MOJOKERTO

ØSYEKH ABDUL HAMID PASURUAN

ØSYEH MUHAMMAD KHOLIL BANGKALAN

ØSYEKH AHMAD KHOTIB BIN ABDUL GOFAR SAMBAS

ØSYEKH FATHULLOH HARUN AL MURTADLO

ØSYEKH GIRI WASIAT

ØSYEKH NGADIROSO

ØEYANG SHOLEH AL HAJJ

ØKIYAI SABUK ALU PINAYUNGAN

ØKIYAI SUKMA AJI SEGARA

ØKIYAI GUNTUR HIDAYATULLOH

ØMUHAMMAD FATWA AL FATIH

ØEYANG PRABU SILIWANGI

ØEYANG PRABU GALUH

ØEYANG NAGARAPAGEUH CIAMIS

ØEYANG JAGADITA SAKTI CIAMIS

Rodiyallohu ‘anhum, Annalloha Yaghfirolahum Wayarhamuhum Wayataghosahum Birrohmati Wal Maghfiroti Wayu’li Darojatihim Fil Jannah,Wayanfa’una Bibarokatihim Waasroorihim Wa Anwarihim Wa’Uluumihim Fiddini Waddunya Walakhiroh,Syaiun Lillahi Lahumul Fatihah…….

Wa Khususon Ila Arwahi :

ØHADROTUS SYEKH KH.HASIM ASY’ARI JOMBANG

ØKH.ABDURRAHMAN WAHID JOMBANG

ØGUS MA’SUM LIRBOYO

ØKH.ABDUL HAMID PASURUAN

ØKH.RADEN KHOLIL (AYAH BANJAR) CIAMIS

ØKH.MUHAMMAD ILYAS RUHYAT TASIKMALAYA

ØKH. ABBAS ABDUL JAMIL BUNTET CIREBON

Rodiyallohu ‘anhum ,Annalloha Yaghfirolahum Wayarhamuhum Wayataghosahum Birrohmati Wal Maghfiroti Wayu’li Darojatihim Fil Jannah,Wayanfa’una Bibarokatihim Waasroorihim Wa Anwarihim Wa’Uluumihim Fiddini Waddunya Walakhiroh,Syaiun Lillahi Lahumul Fatihah…….

KHUSUSON ILA ABI WA UMMI LAHUMAL FATIHAH…….

TSUMA ILAA JAMII’IL AHLIL KUBUUR MINAL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAATI, WALMUMINIINA WAL MUMINAATI MIN MASYAARIQIL ARDI ILA MAGHORIBIHAA, BARRIHAA WA BAHRIHAA KHUSUUSHON ILAA AABAAINA WA UMMAHAATINA WAAJDADINAA WAJADDATINAA WAMASYAAYIKHINA WAMASYAAYIKHI MASYAAYIKHINAA WALIMAN AHSANA ILAINA WALIMAN AHABBA ILAINA WALIMANIJTAMA’NA HAA HUNAA BISABABIHI,LAHUMUL FAATIHAH…………

###

SURABAYA TAHUN 1945.

Syahdan, ia berdiri di atas tempat yang agak tinggi. Mengenakan bakiak yang dibawanya dari Cirebon, ia membaca doa sambil menengadahkan tangannya ke langit. Saat itulah kekuatan karamahnya keluar. Ribuan alu (penumbuk padi) dan lesung melesat dari rumah-rumah penduduk dan menerjang para serdadu musuh, memukul mundur pasukan penjajah. Pihak sekutu kemudian mengirimkan pesawat pengebom Hercules untuk meluluhlantakkan Surabaya. Namun pesawat itu, berkat kekuatan karamah Kyai Abbas, meledak di udara. ALLAHU AKBAR….

Setiap usai salat zuhur atau Asar, tahun 1920-an, sebuah langgar di langgar Buntet, Cirebon, selalu penuh sesak oleh para tamu. Ada yang datang dari daerah sekitar Jawa Barat, Jawa Tengah, bahkan ada yang dari Jawa Timur. Mereka bukan santri yang hendak menuntut ilmu agama, melainkan masyarakat yang hendak belajar ilmu kesaktian kepada sang guru.

Walaupun namanya sudah sangat terkenal di seantero pulau jawa, baik karena kesaktian maupun kealimannya. Kala itu Kiai Abbas (1879-1946) tetap saja hidup sederhana. Dilanggar beratap genteng itu, ada dua kamar dan ruang terbuka cukup lebar dengan hamparan tikar yang terbuat dari pandan. Di ruang terbuka inilah, sejak tahun 1920 hingga 1945 kiai Abbas menerima tamu tak henti-hentinya

Kiai Abbas Djamil Buntet adalah putra sulung Kiai Abdul Djamil, yang dilahirkan pada hari Jumat 24 Zulhijah 1300 H atau 1879 M di desa Pekalangan, Cirebon. Sedangkan KH. Abdul Djamil adalah putra KH. Muta’ad, menantu pendiri Pesantren Buntet, yakni mbah Muqayyim, salah seorang Mufti pada masa pemerintahan Sultan Khairuddin I, kesultanan Cirebon.

Masa kecilnya banyak dihabiskan dengan belajar pada ayahnya sendiri, KH Abdul Djamil. Setelah menguasai dasar-dasar ilmu agama, ia baru pindah ke Pesantren Sukanasari, Pleret, Cirebon, di bawah asuhan Kiai Nasuha. Kemudian pindah lagi ke Pesantren salaf di daerah Jatisari, Pimpinan Kiai Hasan, masih di jawa Barat, lalu ia melanjutkan ke sebuah Pesantren yang diasuh oleh Kiai Ubaidah di Tegal, Jawa Tengah.

Setelah berbagai ilmu keagamaan dikuasai, ia pindah ke Pesantren yang sangat kondang di Jawa Timur, Tebuireng, Jombang, di bawah asuhan Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari, tokoh kharismatik yang kemudian menjadi pendiri NU. Di Pesantren Tebuireng, kematangan dan kepribadian Kiai Abbas mulai terbentuk. Di Pesantren itu ia mulai bertemu dengan para santri lain dan Kiai yang terpandang, seperti KH. Wahab Chasbullah (Tokoh dan sekaligus salah seorang arsitek berdirinya NU), KH Abdul Manaf (pendiri pesantren Lirboyo, Kediri).

Abbas Djamil dikenal juga sebagai santri yang gigih dan giat belajar, walaupun ilmunya sudah sangat dalam, ia tetap berniat memperdalam ilmunya dengan belajar ke Makkah Al-Mukarramah. Beruntunglah ia bisa belajar ke sana. Saat itu di Tanah Mekah itu masih ada ulama Jawa terkenal sebagai guru utamanya, yaitu KH Mahfudz Termas, asal Pacitan Jawa Timur.

Sedangkan rekan santri yang lain adalah KH. Bakir (Yogjakarta), KH Abdillah (Surabaya) dan KH. Wahab Chasbullah (Jombang). Di waktu senggang, Kiai Abbas ditugasi mengajar para Mukimin (orang-orang Indonesia yang tinggal di Mekah). Santrinya antara lain, KH Cholil Balerante (Palimanan), KH Sulaiman Babakan (Ciwaringin).

Sepulang dari Makkah, Kiai Abbas Langsung memimpin Pesantren Buntet dengan penuh kesungguhan. Kiai muda ini, sangat energik, mengajarkan berbagai khasanah kitab kuning. Namun ia juga tidak lupa memperkaya dengan ilmu keislaman modern yang mulai berkembang saat itu. Kitab karya ulama Mesir, seperti Tafsir Tontowi jauhari dan Fahrurrazi, juga diajarkan di Pesantrennya.

Dengan sikapnya itu, nama Kiai Abbas dikenal di seluruh Jawa, sebagai seorang ulama yang alim dan berpikiran progresif. Namun demikian ia tetap saja rendah hati kepada para santrinya.

Walaupun usianya ketika itu sudah 60 tahun, tubuhnya masih kelihatan gagah dan tegap. Rambutnya yang lurus, dan sebagian sudah mulai memutih, selalu di tutupi peci putih yang dilengkapi serban, seperti lazimnya para Kiai. Pada saat itu, tahun 1939, perjuangan kemerdekaan sedang menuju puncaknya. Pengajaran ilmu kenuragan dirasa lebih mendesak untuk mendukung kemerdekaan. Maka Kiai Abbas pun mulai merintis perlawanan, dengan mengajarkan berbagai ilmu kanuragan pada masyarakat luas.

Sudah barang tentu orang-orang yang berguru kepada Kiai Abbas bukan sembarangan atau pesilat pemula, melainkan para pendekar yang ingin meningkatkan ilmunya. Biasanya tamu yang datang langsung di bawa masuk ke dalam kamar pribadinya. Dalam kamar itulah mereka langsung dicoba kemampuannya dengan melakukan duel, sehingga membuat suasana gaduh. Baru setelah diuji kemampuannya, sang Kiai mengijazahkan wirid tertentu sebagai amalan yang diperlukan, sehingga kesaktian dan kekebalan mereka bertambah.

Dengan gerakan itu, Pesantren Buntet dijadikan markas pergerakan kaum Republik, untuk melawan penjajahan. Mulai saat itu, pesantren Buntet menjadi basis perjuangan umat Islam melawan penjajah yang tergabung dalam barisan Hisbullah. Di Pesantren Buntet, organisasi ini di ketuai oleh Abbas dan adiknya, KH Anas, serta dibantu ulama lain, seperti KH. Murtadlo, KH. Sholeh, dan KH. Mujahid. Karena itu muncul tokoh Hisbullah di zaman pergerakan Nasional yang berasal dari Cirebon, seperti KH Hasyim Anwar, dan KH Abdullah Abbas, putra Kiai Abbas.

Ketika melakukan perang gerilya, tentara Hisbullah memusatkan perhatiannya di daerah Legok, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, dengan front di perbukitan Cimaneungteung, yang terletak di daerah Walet selatan membentang  ke bukit Cihirup, Kecamatan Ciipancur, Kuningan. Daerah tersebut terus dipertahankan sampai terjadinya perundingan Renville tahun 1947, ketika kemudian pemerintah RI beserta semua tentaranya hijrah ke Yogjakarta pada tahun yang sama.

Semasa perang kemerdekaan, banyak warga pesantren Buntet yang gugur dalam pertempuran. Diantaranya, KH. Mujahid, Kiai Akib, Mawardi, Abdul Jalil, Nawawi, dan lain-lain.

Basis-basis kekuatan laskar yang dibangun oleh Kiai Abbas itu kemudian menjadi pilar penting bagi tercetusnya Revolusi Nofember di Surabaya tahun 1945. Peristiwa itu terbukti setelah KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. Bung Tomo segera datang berkonsultasi kepada KH. Hasyim Asy’ari guna minta restu dimulainya perlawanan terhadap tentara Inggris. Tetapi KH Hasyim menyarankan agar perlawanan rakyat itu tidak dimulai terlebih dahulu sebelum Kiai Abbas dan laskar andalannya datang ke Surabaya.

Memang setelah dipimpin oleh Kiai Abbas dan adiknya KH. Anas, laskar Pesantren Buntet mempunyai peranan besar dalam perjuangan menentang tentara Inggris yang kemudian dikenal dengan peristiwa 10 November 1945, atas restu KH. Hasyim Asy’ari. Ia terlibat langsung dalam pertempuran di Surabaya tersebut. Selanjutnya juga Kiai Abbas mengirimkan para pemuda yang tergabung dalam tentara Hisbullah ke berbagai daerah pertahanan, untuk melawan penjajah yang hendak menguasai kembali Republik ini, seperti ke Jakarta, Bekasi, Cianjur dan lain-lain.

Di mata KH Hasyim Asy’ari, KH. Abbas memang bukan sekedar santri biasa. Dialah santri yang mempunyai beberapa kelebihan, baik dalam bidang ilmu beladiri maupun ilmu kedigdayaan. Tidak jarang kiai Abbas diminta bantuan khusus yang berkaitan dengan keahliannya itu. Hubungan KH. Hasyim dengan Kiai Abbas memang sudah lama terjalin, terlihat ketika pertama kali KH Hasyim mendirikan Pesantren Tebuireng, Kiai sakti dari Cirebon itu banyak memberikan perlindungan, terutama dari gangguan para penjahat setempat, yang merasa terusik oleh kehadiran Pesantren Tebuireng sekitar tahun 1900.

Walaupun revolusi November 1945 di Surabaya dimenangkan oleh laskar-laskar pesantren dengan gemilang, hal itu tidak membuat mereka terlena. Belanda dengan segala kelicikannya akan selalu mencari celah menikam Republiki ini. Karena itu kiai Abbas selalu mengikuti perkembangan politik, baik di lapangan maupun di meja perundingan.

Di tengah gigihnya perlawanan rakyat terhadap penjajah, misi diplomasi juga dijalankan. Semua tidak terlepas dari perhatian para ulama. Maka betapa kecewanya para pejuang, termasuk para ulama yang memimpin perang itu, ketika sikap para diplomat kita sangat lemah, banyak mengalah pada keinginan Belanda dalam perjanjian Linggarjati pada tahun 1946, yang hasilnya banyak mengecewakan tentara RI.

Mendengar isi perjanjian seperti itu, Kiai Abbas sangat terpukul, merasa perjuangannya dikhianati. Ia jatuh sakit, dan akhirnya kiai yang sangat disegani sebagai pemimpin gerilya itu wafat pada Hari Ahad, Subuh, 1 Rabiulawal 1365 atau tahun 1946 M. Beliau dimakamkan di komplek Pesantren Buntet. Mutiara dari Pesantren Buntet itu telah menyumbangkan sesuatu yang sangat berarti bagi nusa dan bangsa. Meskipun dia sudah tiada, namun semangat kepahlawanannya tidak pernah luntur dan menjadi inspirasi para pejuang muslim di seluruh nusantara



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

KAJIAN “ASMA SEGALA ASMA”

Santosoiman Wahyu

Assalamu’alaikum Wr. WB. Salam hormat untuk para Sedulur dan Sesepuh KOS. Tulisan saya ini anggap saja sebagai oretan-oretan lemah dari orang yang kurang pengetahuannya saja. Tiada maksud untuk menggurui atau menghakimi dari tulisan lain sekedar urun rembug dan share saja. Saya minta maaf sekali jika tidak berkenan di hati saudara. Jika memang mengganggu anggap saja tulisan sekedar lewat.

Bismillah. Saya mencoba mengkaji Tulisan dari saudara saya yang saya hormati Mas Wong Awan “ASR Amalan tertua Didunia yang lebih dari 4000 tahun”. Karena saya tiada pengetahuan tentang ASR tersebut maka saya tidak berani menulis tentang ASR tersebut. Saya sedikit meluruskan saja. Bahasa Aram bukanlah bahasa tertua tapi salah satu yang tertua selain Arab.Hindi (Sansekerta), Hebrew /Ibrani .Greek/Yunani.

Memang menurut banyak kajian ada mahluk Allah lain yang hidup sebelum Nabi Adam
Dan ini bisa dilihat dari banyaknya peninggalan tengkorak kepala dan kerangka manusia yang umurnya jauh sebelum nabi Adam.

Menurut pengetahuan bumi diciptakan 3,4 Milyard tahun lalu. Kemudian kehidupan bermula 400 jt th yg lalu. Antropologi (Wiliam Smith – Inggris & Al Baron Kufeigh- Perancis). Juga ada bukti yang bisa kita cari di google. Seperti ttg ledakan nuklir dari reaktor modern yg umurnya 5 juta th lalu.dll.

Sesuai dengan Al-Quran Surah Al Baqarah ayat : 30 ‘Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:’Sesungguhnya aku hendak menjadikan seseorang Di muka bumi.’Mereka berkata: ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi itu, orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?’ tuhan berfirman: sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.’ Dari ayat tersebut mungkinkah ada mahluk lain sebelum nabi Adam..Wallahu’Alam. hanya Allah yg tahu. Tapi saya tidak berpanjang kisah tentang itu.

Saya coba mengurutkan secara sejarah mengenai bahasa sejak manusia pertama Nabi Adam. Sebagai Manusia Pertama.

Dari kitab transkrip Taurat tertua yaitu Taurat Yunani (Sab’iniyah) karena transkrip taurat yg lain yaitu Ibrani dan Samiri mengatakan umur Adam lebih muda dari transkrip Yunani / yang jarang perubahaannya. Bab ke 7 Pasal kejadian :
Nabi Adam : di ciptakan kira-kira 5.872 th SM :
Nabi Syith : + 130 th
Anusy : nabi Syith + 150 Th
Qinan :Anusy + 90 th
Mahla’il : Qinan + 70 th
Yarid : Mahla’il + 65 th
Akhnukh = Yarid + 162 th
Matusyalah = Akhnukh + 65 th
Lamak = Matusyalah + 162
Nabi Nuh = Lamak + 183
Banjir besar ketika Nabi Nuh umur 600 th.

Dari nabi Adam sampai Nuh ada jarak 1656 th.

Bahasa yg dipergunakan pada masa Nabi Adam : Bahasa Surga (Arab)

Sesuai dengan firman Allah dalam banyak ayat di Qur’an : yang paling jelas dalam
surat Ar Rahman (1-4)” Ar Rahman. ‘Allama lQura-na. Khalaqa alInsa-na. ‘Allamahu lBayaana”
yg artinya : Yang Maha Pemurah. Mengajarkan Al Quran. Menciptakan manusia. Mengajarkan kepadanya Al Bayan(Al Quran).
Dan QS. 12: 2, 14: 4, 13: 37, 44: 58, dan 46 : 12.
Ini menunjukan Bahasa Manusia pertama adalah Arab.
Bahasa semit yg lain adalah turunan dari bahasa Arab : seperti Hebrew/Ibrani. Parsi/Suryani.
Meskipun begitu, menurut Isrâ’il Wilfinson, dalam bukunya Târîkh al-Lughât
al-Sâmiyyah (History of Semitic Language), seperti yang dikutip Prof.
Al-A‘zamî, ternyata bahasa asli PL itu tidak disebut Ibrani. Bahasa
pra-pengasingan (pre-exilic language) yang digunakan oleh Yahudi adalah dialek
Kanaan dan tidak dikenal sebagai Ibrani. Orang-orang Funisia (atau lebih
tepatnya, orang-orang Kanaan) menemukan alfabet yang benar pertama kali ± 1500
S.M, berdasarkan huruf-huruf ketimbang gambar-gambar deskriptif. Semua alfabet
yang berturut-turut seterusnya adalah utang budi pada, dan berasal dari,
pencapaian Kanaan ini.New Testament (Gospel, Injil) yang diklaim bahasa aslinya
adalah bahasa Yunani juga sudah hilang, sehingga tidak ada naskah asli dari
Injil.

Dan itulah rahasia mengapa Islam diturunkan di Arab dengan seorang nabi yang
berbicara dalam bahasa Arab. Ternyata bahasa Arab itu adalah bahasa tertua di
dunia. Sejak zaman nabi Ibrahim as, bahasa itu sudah digunakan. Bahkan sebagian
ulama berpendapat bahwa bahasa Arab adalah bahasa umat manusia yang pertama.

MASALAH ASMA
Maafkan saya karena keterbatasan ilmu saya tidak membahas ASR maupun RDR semua Versi (Madura,Cirebon,Blora,Laut,Tunggal,Bagdad,Langit,Kayu,Api dll) karena takut salah. Sebagaimana Nabi Musa dengan Nabi Khidir ketika bertemu. Karena ilmu Allah sangat luas, bahkan jika air laut dijadikan tinta maka akan habis untuk menulis hanya sebagian kecil dari ilmu Allah. Jadi saya tidak menafikkan ilmu ASR maupun RDR. Hanya Allah SWT yang tahu dan Hanya Allah pula yang memberikan ilmu-ilmunya pada Manusia pilihan dari sisi Nya (Laduni).

Bagi saya pribadi Asma yang bobot nya sampai 7 lapis Langit 7 lapis bumi dan bukan hanya dapat mengetar Arsy seperti Asma Israfil..Wallahu Alam. Asma tersebut adalah

“LAA ILAAHA ILLALLAAH”

Afdholudzdzikri Fa’lam Annahu / seutamanya Dzikir

Kalimat Laa Ilaaha Illallah sebenarnya memuat NAFI (PENOLAKAN, PENGOSONGAN ATAU PENIADAAN) dan ITSBAT (PENETAPAN). Nah, apakah yg ditolak dan apakah yg ditetapkan itu??

NAFI = menolak segala bentuk sesembahan dari segala sesuatu selain dari ALLAH SWT. Ini tercermin dari kata Laa Ilaaha. Kemudian menetapkan sesembahan hanya kepada ALLAH dg ucapana ILLALLAH. Secara ringkas, Laa Ilaaha Illallah adalah bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yg benar selain ALLAH SWT. Yg ditekankan di sini adalah MENJADIKAN ALLAH SWT SEBAGAI SATU2NYA SESEMBAHAN DALAM IBADAH. Sehingga berdoa, istighosah, bernadzar, menyembelih, sholat, dll hanya didasarkan kepada ALLAH SWT, bukan kepada yg lain.

Kita harus jujur kepada diri sendiri apa maksud kita mengamalkan ASR atau RDR.

Jika kita ingin dekat kepada Allah mengapa kita tidak mengamalkan Kalimat Laa Ilaaha Illallah tsb. Mengapa dalam 7 hari kita tidak mengamalkan Kalimat tsb 1000 x. tiap malam. Jika kita tidak ada pengetahuan tentang ASR maupun RDR dari sisi Allah melalui wali-walinya. Maka alangkah baiknya jika kita amalkan kalimat tersebut jika ingin dekat kepada Allah SWT.

Tetapi lain jika anda sudah ada pengetahuan atau ilmunya tentang ASR maupun RDR dengan sanad yg jelas atau bertemu wali Allah SWT. Maka saya yakin Asma tersebut akan di amalkan dengan keyakinan anda untuk dekat kepada Allah SWT.

Inna A’malu bil niat / sesungguh segala sesuatu tergantung Niat. Jika anda ingin dekat kepada Allah dan mendapat kasihNya tiada lafaz yang lebih mulia dibanding Tahlil. Akan berbeda jika anda ingin mempunyai kekuatan maka tergantung dari pribadi masing-masing.

Sesungguhnya jika kita berniat akan sesuatu dan bersungguh-sungguh maka suatu kalimat akan menjadi apa yang diharapkan . MAN JADA WA JADA. Kalimat tersebut zaman dahulu disebut mantra jika sebagian sesudah masuk ke unsur Islam menjadi Hizb atau Asmak jika dalam pengertian modern disebut AFIRMASI. Maka suatu mantra atau Afirmasi akan mempunyai pengaruh kepada yang membaca dan mengamalkannya apabila ada keyakinan terhadap kalimat tersebut. Masuk kedalam Man Jada Wa Jada. Tetapi Keyakinan tersebut harus kita dapatkan dengan ilmu dan pengetahuan tentang Hizb tersebut. Apakah Hizb tersebut berdasarkan keyakinan yg disandarkan kepada Allah atau selain Allah. Kita harus tahu dan yakin sanad dan asal muasalnya. Dan tahu artinya lebih utama.

Saya beri contoh tentang sekilas tentang Asma dari Asmaul Husna diambil dari kitab (Syamsul Ma’arif Kubra wa latahiful Awarif – Imam Al Buni 622 H) Ya Allah : 300 x , 1.000 x , 10.000 X maka akan di dekatkan kepada Allah 66 x sesudah sholat hajat di malam hari di dahului puasa sunat maka akan di hampiri malaikat Kahyail Alayhis Salam atas izin Allah membantu hajat kita

Ya Salam : dibaca dan di rutinkan setiap saat maka atas izin Allah SWT khadam dari Asma ini yaitu Malaikat Dar’ ayail akan menjaga dari fitnah dan semua dari Asmaul Husna Allah beri ke istimewaan didalamnya dengan Khadam Malaikatnya yang menjaga. Syarat utamanya mengamalkannya hanya satu yang utama berharap kepada Allah Aza Wa jala.

Akan tetapi bagi sebagian Wali-wali Allah yang sudah di istemewakan seperti Nabi-nabi maka ucapan apapun sudah menjadi kehendak Allah. Dan bagi wali wali sesudah Nabi pun berlaku hal seperti itu di karenakan dekatnya: seperti Syeh Abdul Qadir Jailani ..yang melempar tulang ayam menjadi ayam lagi..Sunan Kalijaga yang sudah tidak asing lagi dengan karomahnya. Syeh Lemah Abang dan banyak lagi Wali-wali Allah.

Bahkan murid Sunan kali ad yang bisa ke Mekah berhaji hanya dengan Bismillah. Itu semua karena hatinya sudah berisi kalimat Tauhid dan sudah dekat dengan Allah sehingga Kun Fa Yakun. Tetapi karomah tersebut bukan tujuan utama dari mereka karena tujuan utamanya adalah menjadi dekat dengan Allah.

Apapun yang kita ucapkan jika sudah dekat dengan Allah maka akan menjadi. Maka adapula yang mengatakan adanya ASR dengan bahasa Madura itu tidak heran.

Yang membuat suatu amalan itu menjadi hebat sebenarnya bukan Amalan tersebut tetapi yang mengamalkannya. Contoh pedang bagus akan berfungsi baik ditangan ahli pedang. Artinya jika amalan kita amalkan tanpa dasar dan keyakinan yang benar maka bukan Allah yang datang tetapi Khadamnya yang akan datang. Maka tak heran suatu Hizb yang bersifat dingin akan menjadi panas karena ketidak tahuan kita.

Meditasi
Di pandang dari sudut ilmiah Afirmasi akan berpengaruh kepada orang jika tubuh kita bersih. Sesuai dengan penelitian orang jepang, air yang di beri doa dngan yang tidak molekulnya menjadi berbeda. Tubuh kita 75 persen terdiri dari Air. Sehingga kalau kita rutin meng Afirmasi diri kita sendiri maka akan berubah molekul air /darah kita.

Dengan darah bersih maka hati bersih pikiran jernih maka seluruh cakra akan membuka dengan baik. Ditunjang dengan makanan yang baik. Afirmasi dengan meditasi duduk sempurna sehingga tulang belakang kita lurus tapi santai sehingga jalur sumsumna (Jalur Kharma) menjadi lancar. Lalu kita afirmasi dengan perlahan tubuh kita. Maka dari chakra dasar (Muladra) yang terdapat gulungan 3,5 linkaran akanmembuka dan berputar kekiri dan kekanan sehingga menghidupkan api tubuh kita yang akan menjalar ke cakra lainnya sampai Cakra Mahkota yang akan membuka Teratai sempurna sehingga langsung ke atas menuju Ilahi Robbi lalu dari atas akan masuk cahaya Ilahi yang masuk melalu cakra mahkota meneranginya dan turun melalui Sumsumna membersihkan/ memutuskan tali karma (ikatan keduniawian) sampai cakra dasar. Jika kita sandarkan dalam ibadah Islam maka akan direpresenatsikan dalam Duduk berzikir.

Kesimpulannya : Laksanakan/amalkan apa yang menjadi hak kita dengan bersandar kepada Allah semata. Jangan lakukan amalan yang kita tidak berhak karena ketidak tahuan kita. Karena tubuh kita akan terkena dampaknya. Untuk menjadi tahu maka bertanya pada yang lebih tahu. Siapa ya para Mursyid, Wali Allah. Kalau sudah kehendak Allah maka Allah akan memberikannya. Demikian ulasan dari saya. Mohon maaf jika ada yang salah karena keterbatasan pengetahuan saya. Yang benar semata dari Allah yang salah pasti dari saya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
WIMANS



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262