GANGGUAN JIN & CARA MENGOBATINYA: MANAQIB SULTON AULIA SYEIKH ABDUL QODIR AL JAELANI R.A

GANGGUAN JIN & CARA MENGOBATINYA: MANAQIB SULTON AULIA SYEIKH ABDUL QODIR AL JAELANI R.A

Penulis: Raden Arya Kelana (Ade Hermanto)

Sehubungan dengan banyaknya e-mail masuk yang meminta untuk menerbitkan kisah-kisah Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani, maka dalam kesempatan ini saya mencoba untuk menterjemahkan “Tafrih Al-Khotir” Yang menceritakan Manaqib atau kisah kisah perjalanan Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani R.A Hal 18 dalam bab Manqobah 18 – 22 , Mudah-mudahan semua yang mengamalkan ilmu khususnya yg membaca Manaqib ini Alloh S.W.T laksanakan semua hajat-hajat anda, Al-ustadz Al-‘Alim Al-Fahhamah Al-Habib Abdurrahman ibni Samahatil Imam Al-Hafidz Al-Musnid Al-habib Abdulloh Bilfaqih Al’Alawy Al-Husaini R.A berkata ” Derajat paling rendah dari khasiat pembacan Manaqib Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani adalah kaya, Maka dari itu pesugihan Islami adalah membaca Manaqib Sulthon Aulia Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani “.

Diriwayatkan dalam kitab Tafrih Al-Khotir’, Nabi Sulaiman A.S pada suatu hari hatinya merasa Khawatir pada manusia di akhir Zaman, yang di khawatikannya adalah bangsa Jin yang sangat bengal & Bengis, Bergumam nabi sulaiman di dalam hatinya ” Bagaimana nanti jikalau aku sudah tidak ada, Mereka bangsa jin dan Setan pasti tidak akan menghargai bangsa manusia, Sekarangpun aku masih ada, mereka sangat Bengal & Bengis “, Tiba- tiba datang hatif ( Suara tanpa Wujud ) dari yang Haqq ” Janganlah engkau khawatir sebab nanti ada penutupnya para nabi yaitu Nabi Muhammad S.A.W dan salah satu cucunya yang bernama Abdul Qodir yang akan di berikan kekuasaan oleh alloh S.W.T untuk menguasai bangsa Jin, Semua golongan Jin dan Setan akan ta’at serta patuh kepadanya.

Dan diriwayatkan oleh Syeikh Jalal Al-Bukhori apabila ada seseorang yang di ganggu oleh golongan Jin bacakan dan tiupkan pada telinganya do’a di bawah ini 3 x :

YA HADROTA ASY-SYAIKHI QUTBA AL-‘ALAMI MUHYI ALHAQQI WAD DIINI AS-SAYYIDI ABDIL QODIR AL-KAYLANI.

Insya Alloh orang tsb akan sembuh dan apabila ingin mengusir Jin yang mengganggu baik rumah,tempat atau kesurupan supaya tidak kembali mengganggu bacalah dibawah ini 11 x :

YA KHOONIS ABDUL QODIR AL-MUQIIMU BI BAGHDADI YAQULU LAKA LA TA’UD TAHLIK

Artinya : Hai Khoonis (Khoonis nama golongan Jin yg suka mengganggu manusia) Syeikh Abdul Qodir yang bermukim di bagdad berkata kepadamu janganlah engkau kembali kesini, Jika engkau kembali maka engkau akan celaka.

Do’a di atas sering sekali dicoba oleh para ulama’ dari jaman terdahulu hingga sekarang dan hasilnya sangat luar biasa, tempat seangker apapun akan terbebas dari gangguan Jin dan tidak akan kembali pada tempat itu, penulis dan putra guru penulis Al- ‘Alim Al-Habib Abdurrohman bilfaqih sering mencoba hal ini, do’a di atas di ambil dari perkataan Syeikh Abdul Qodir Jaelani pada seseorang yang kerabatnya sering kesurupan dan tidak bisa di obati oleh para ahli Ta’zim ( ahli azimat pada zaman Syeikh abdul Qodir ), sehingga beliau berpesan pada orang tsb agar di bacakan pada orang tsb do’a di atas tadi, yang akhirnya selama seumur hidupnya kerabat orang tsb tidak pernah lagi kesurupan & dahsyatnya lagi kota baghdad selama hidupnya Syeikh Abdul Qodir Jaelani tidak pernah terdengar ada orang yang kemasukan Jin dan ini di akui oleh semua ahli Ta’zim di baghdad.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

ILMU PAWANG HUJAN

Ilmu ini tergolong sangat tua dan sudah ada sejak sebelum zaman para wali. Namun ia populer bersamaan dengan para wali melakukan syiar Islam di tanah Jawa. Pertanyaannya : Benarkah turunnya hujan dapat dihalangi…?


Pawang hujan, pasti semua sudah pernah mengenal istilah ini. Ya, sesungguhnayaperbuatan yang dilakukan oleh pawang hujan hanyalah suatu ikhtiar atau usaha semata. Sebab, manusia pada hakekatnya tidak punya otoritas sama sekali untuk ikut campur dalam urusan Allah.

Menurut istilah dalam mistik Islam, apa yang dilakukan Pawang Hujan hanya merupakan hukum Wadhi. Jadi pada hakekatnya, seorang Pawang Hujan tidak punya kuasa apapun. Hal ini sesungguhnya sama halnya dengan seorang pilot. Ia tidak punya kuasa apa-apa atas pesawatnya. Apabila telah lepas landas, maka ia hanya menjalankan hukum Wadhi. Apa yang akan terjadi dengan pesawatnya, maka itu atas kehendak Allah semata.

Sejatinya, Pawang Hujan bukan menghentikan hujan, akan tetapi mengalihkan hujan ke tempat yang lain, seperti gunung, lembah, laut, atau hutan. Ini dilakukan karena ada sesuatu hajat atau perayaan penting. Karena itulah hujan untuk sementara waktu dialihkan ke tempat lain.

Dalam tulisan ini, saya akan membahas tentang Ilmu Pawang Hujan atau Ilmu Memindahkan Hujan. Walau terkadang hanya diperlukan pada waktu-waktu tertentu saja, namun sebenarnya ilmu yang satu ini sangat banyak kegunaannya. Pada dasarnya karena kebanyakan manusia enggan untuk bersusah payah, maka mereka baru merasa perlu jika keadaan sudah teramat mendesak. Khususnya jika ada keluarga atau salah seorang dari mereka akan menggelar perhelatan, atau ada acara-acara tertentu yang diselenggarakan di tanah lapang.

Ilmu ini tergolong sangat tua, sudah ada sebelum para wali. Namun Ilmu Memindah Hujan ini populer bersamaan dengan para wali menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Konon, menurut cerita masyarakat yang hidup pada masa lalu, untu meminta turunnya hujan tidak jarang harus menggunakan tumbal berupa nyawa manusia. Hal ini masih sering terjadi sampai pada saat Syech Maulana Malik Ibrahim melakukan syiar Islam di Tanah Jawa. Melihat keadaan ini, beliau langsung memberi nasehat kepada mereka.

Sang Waliyullah menunjukkan kekharomahannya. Usai beliau berdoa, hujanpun turun dengan lebatnya. Melihat kejadian itu, akhirnya dengan serta merta mereka menjadi pengikut setia sang wali.

Keanehan semacam ini juga terjadi saat sang Proklamator Ir. Soekarna bertandang ke pulau dewata yang saat itu sedang tertimpa kekeringan yang berkepanjangan. Pada saat Bung Karno datang, hujanpun turun dengan lebatnya mengguyur Pulau Dewata. Dan sejak saat itulah banyak masyarakat Bali yang beranggapan bahwa Bung Karno adalah titisan Dewa Wisnu. Itu semua adalah bukti dari kekharomahan seorang yang mampu mendatangkan hujan.

Kini timbul pertanyaan, bagaimana caranya jika hendak memindahkan hujan..?

Jawabannya satu, itu semua berpulang kepada manusianya sendiri. Sebab, jika dirinya mau mempelajari atau mengkaji dengan sungguh-sungguh, pasti akan membuahkan hasil, sebagaimana yang diharapkan. Tetapi, keberhasilan hanya akan didapat oleh manusia yang benar-benar tekun.

Dibawah ini saya uraikan mantera untuk memindahkan hujan :

Bismillaahirrohmaanirrohiim
waiyyaka nasta’in
wujudku byak…byak….byak…
alam taro kaifafa ala robuka,
byas…byas…byas… karena Allah

Sedang tata cara untuk menguasai ilmu yang tergolong langka ini adalah, seseorang harus menjalani puasa sunnah selama 3 hari berturut-turut. Selama menjalankan puasa, mantera tersebut diamalkan terus menerus sebanyak 999x pada tiap malamnya.

Pada saat masih menjalakan puasa, jika sedang bepergian dan di tengah jalan kehujanan, tidak boleh sekali-kali berteduh. Sementara pada pelaksanaannya, mantera tersebut di baca di tengah halaman runah orang yang akan berhajat sambil membakar kemenyan. Bisa juga di tanah lapang yang akan digunakan untuk suatu acara.

Dan yang pasti, jika sekali dicoba tetapi masih belum berhasil, berarti kita harus mencobanya sekali lagi. Bahkan beberapa kali, hingga benar-benar berhasil menguasai ilmu Memindah Hujan ini.

Demikianlah kajian singkat tentang Ilmu Memindah Hujan yang dewasa ini banyak digunakan, terutama pada saat hendak menggelar perhelatan. Semoga uraian ini dapat berguna bagi Anda sekalian. Jika Anda menguasainya dengan sempurna, Insya Allah akan menjadi Pawang Hujan yang andal. Amiin ya robbal ‘alamiin…




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262