KH Tubagus Ahmad Bakri, Tokoh dan Guru Sufi Purwakarta (1)

KH Tubagus Ahmad Bakri, Tokoh dan Guru Sufi Purwakarta (1)

KH Tubagus (Tb) Ahmad Bakri, lebih dikenal dengan sebutan Mama Sempur. Mama merupakan istilah bahasa sunda yang berasal dari kata rama artinya Bapak. Di kalangan masyarakat Jawa Barat, kata Mama ini biasanya disematkan kepada Ajengan atau Kiai sehingga sebutannya menjadi Mama Ajengan atau Mama Kiai. Sementara Sempur adalah sebuah Desa yang ada di Kecamatan Plered, Purwakarta, Jawa Barat.<>

Mama Sempur lahir di Citeko, Plered, Purwakarta, Jawa Barat pada tahun 1259 H atau bertepatan dengan tahun 1839 M, ia merupakan putera pertama dari pasangan KH Tubagus Sayida dan Umi, selain KH Tubagus Ahmad Bakri dari pasangan ini juga lahir Tb Amir dan Ibu Habib.

Keturunan Rasulullah saw

Dari jalur ayahnya, silsilah KH. Tubagus Ahmad Bakri sampai kepada Rasulullah saw sebagaimana dapat dilihat dalam karyanya yang berjudul Tanbihul Muftarin (h. 22), sebagaimana berikut KH. Tb. Ahmad Bakri bin KH. Tb. Saida bin KH. Tb. Hasan Arsyad Pandeglang bin Maulana Muhammad Mukhtar Pandeglang bin Sultan Ageng Tirtayasa (Abul Fath Abdul Fattah) bin Sultan Abul Ma’ali Ahmad Kenari bin Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdul Qodir Kenari bin Maulana Muhammad Ing Sabda Kingking bin Sultan Maulana Yusufbin Sultan Maulana Hasanudin bin Sultan Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) bin Sultan Syarif Abdullah bin Sultan Maulana Ali Nurul Alam bin Maulana Jamaluddin al-Akbar bin Maulana Ahmad Syah Jalal bin Maulana Abdullah Khon Syah bin Sultan Abdul Malik bin ‘Alwi bin Muhammad Shohib Mirbath bin  Ali Kholi’ Qosam bin ‘Alwi bin Muhammad bin ‘Alwi bin Sayyidina Ubaidillah bin Imam al-Muhajir ila Allah Ahmad bin ‘Isa an-Naqib bin Muhammad an-Naqib bin ‘Ali al-‘Aridl bin Imam Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Sayyidina wa Maulana Husain bin Saidatina Fatimah az-Zahra binti Rosulillah SAW.

Ayah KH Tubagus Sayida yang juga kakeknya KH Tubagus Ahmad Bakri adalah KH. Tubagus Arsyad, ia seorang Qadi Kerajaan  Banten, namun KH Tubagus Sayida nampaknya tidak berminat untuk menjadi Qadi Kerajaan Banten menggantikan posisi ayahnya dan dengan berbagai pertimbangan akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan Banten.

Perjalanan KH. Tubagus Arsyad dari Banten membawanya sampai di daerah Citeko, Plered, Purwakarta, di tempat inilah Tubagus Sayida bertemu dan menikah dengan Umi, dan di daerah ini pula seorang bayi yang diberi nama Ahmad Bakri dilahirkan, Ahmad Bakri muda mendapatkan pendidikan agama dari keluarga, untuk menambah wawasan dan ilmu keislaman, ia belajar di berbagai Pondok Pesantren yang ada di Jawa dan Madura, sebelum berangkat, KH. Tb. Sayida berpesan kepada Ahmad Bakri agar jangan berangkat ke Banten apalagi menelusuri silsilahnya, ia baru diperbolehkan melakukan hal tersebut ketika masa studinya di pesantren selesai.

Tidak puas belajar di Jawa dan Madura membuat KH. Tubagus Ahmad Bakri bertekad berangkat ke pusat studi Islam, yaitu Mekkah, disana ia belajar kepada ulama-ulama nusantara, setelah dianggap cukup dan berniat menyebarkan agama Islam ia kemudian pulang ke Purwakarta dan pada tahun 1911 M, ia memutuskan untuk mendirikan pesantren di daerah Sempur dengan nama Pesantren As-Salafiyyah.

Beberapa santri KH Tubagus Ahmad Bakri yang menjadi ulama terkemuka diantaranya KH. Abuya Dimyati Banten, KH Raden Ma’mun Nawawi Bekasi, KH Raden Muhammad Syafi’i atau dikenal dengan Mama Cijerah Bandung, KH Ahmad Syuja’i atau Mama Cijengkol, KH Izzuddin atau Mama Cipulus Purwakarta.

Di pesantren ini pula KH. Tubagus Ahmad Bakri banyak menuangkan pemikirannya dalam berbagai kitab yang ia tulis, dan selama hidupnya KH Tubagus Ahmad Bakri diabdikan hanya untuk mengaji atau thalab ilm, dan thalab ilmu inilah yang menjadi jalannya untuk mendekatkan diri kepada Allah (tarekat), maka tarekat yang ia pegang adalah Tarekat Ngaji, sebagaimana ia ungkapkan dalam karyanya yang berjudul Futuhatut Taubah Fi Shidqi Tawajuhit Tarekat pada (h. 47-49) sebagaimana berikut:

Ari anu pang afdol2na tarekat dina zaman ayeuna, jeung ari leuwih deukeut2na tarekat dina wushul ka Allah Ta`ala eta nyatea tholab ilmi, sarta bener jeung ikhlash.

(Tarekat yang paling afdol zaman sekarang dan tarekat yang paling dekat dengan `wushul` kepada Allah adalah thalab ilmi serta benar dan ikhlash) 

Pernyataan KH Tubagus Ahmad Bakri ini dikutip dari jawaban seorang Mufti Syafi`i yaitu Syaikh Muhammad Sayyid Babashil yang mendapat pertanyaan seputar tarekat dari Syaikh Ahmad Khatib. Dialog kedua ulama tersebut dikutip oleh Mama Sempur dalam dalam Kitab Idzharu Zughlil Kadzibin halaman 61.

Menurut salah seorang cucu KH. Tubagus Ahmad Bakri, yaitu KH. Tubagus Zein, KH. Tubagus Ahmad Bakri pernah mengecam terhadap penganut tarekat, karena sebagian dari mereka ada yang meninggalkan syariat dan menurut KH. Tubagus Zain, kecaman ini lebih kepada melindungi masyarakat agar tetap bisa menyeimbangkan antara syariat dan hakikat.

Namun demikian, dalam kitab Futuhatut Taubah Fi Shidqi Tawajuhit Tarekat (h. 32) seraya mengutip pernyataannya Syaikh Muhammad Amin Asyafi`i Annaqsyabandi, KH. Tubagus Ahmad Bakri menyatakan bahwa hukum masuk dalam salah satu tarekat mu`tabarah bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan yang sudah mukallaf adalah fardlu`ain. Sehingga menurut salah satu riwayat KH Tubagus Ahmad Bakri pun tetap menganut tarekat mu`tabarah. Adapun tarekat yang dianutnya adalah Tarekat Qadiriyyah wan Naqsyabandiyah (TQN).

Sementara mengenai Tarekat Ngaji ini, bisa dilihat dari aktifitas dan kesibukan KH. Tubagus Ahmad Bakri sehari-hari, sebagaimana disampaikan oleh salah seorang muridnya, KH Mu`tamad. Menurut Pengasuh Pesantren Annur Subang ini, setiap pukul empat pagi, KH. Tubagus Ahmad Bakri sudah bersila dan berdzikir di dalam masjid, kemudian dilanjutkan dengan mendirikan shalat subuh berjamaah, selepas wiridan dan shalat berjamaah selesai, ia tetap bersila sampai waktu dluha tiba, kemudian melaksanakan shalat dluha dan dilanjutkan kembali dengan mengajar ngaji santri sampai pukul 11.00 WIB.

Usai mengajar ngaji santri, jadwal pengajian selanjutnya adalah mengajar ngaji kiai-kiai sekitar kampung dan dilanjutkan dengan shalat Dhuhur berjamaah. Kemudian ia pulang ke rumah dan istirahat. Namun ia tak pernah bisa istirahat sepenuhnya, karena sudah ditunggu para tamu, sampai waktu ashar.

Selepas shalat Ashar, KH. Tubagus Ahmad Bakri kembali mengaji bersama para santri hingga menjelang maghrib. Selepas maghrib, istirahat sejenak dan shalat Isya, setelah shalat isya, ia kembali mengajar sampai pukul 23.00 WIB. Bahkan menurut satu riwayat, kebiasaan KH. Tubagus Ahmad Bakri yang pernah diketahui oleh santrinya adalah ia tidak pernah batal wudhu sejak isya sampai subuh dan tidak pernah terlihat makan.

Beguru Kepada Ulama Nusantara dan Mekkah

Keluarga KH. Tubagus Ahmad Bakri adalah keluarga yang taat beragama, ayahnya pun merupakan salah satu ulama kharismatik, sehingga pendidikan agama KH. Tubagus Ahmad Bakri di usia dini diperoleh melalui ayahnya. Adapun Ilmu-ilmu yang dipelajari oleh KH. Tubagus Ahmad Bakri meliputi Ilmu tauhid, Fiqih, Nahwu, Sharaf, Hadits dan Tafsir.

Menurut salah seorang cucunya, setelah ilmu dasar agama dianggap cukup, Mama Sempur memutuskan untuk menimba ilmu ke pesantren yang ada di Jawa dan Madura, beberapa ulama yang pernah ia timba ilmunya adalah Sayyid Utsman bin Aqil bin Yahya Betawi, Syaikh Soleh Darat bin Umar Semarang, Syaikh Ma’sum bin Ali, Syaikh Soleh Benda Cirebon, Syaikh Syaubari, Syaikh Ma’sum bin Salim Semarang, Raden Haji Muhammad Roji Ghoyam Tasikmalaya, Raden Muhammad Mukhtar Bogor, Syaikh Maulana Kholil Bangkalan Madura bahkan di Syaikh Maulana Kholil inilah beliau mulai futuh (terbuka pemikirannya) terhadap ilmu pengetahuan agama Islam.

Pengembaraan di dunia intelektual tidak membuat Mama Sempur merasa puas. Untuk itu akhirnya ia memutuskan untuk berangkat menuntut ilmu ke Mekkah. Dalam kitab Idlah al-Karatoniyyah Fi Ma Yata’allaqu Bidlalati al-Wahhabiyyah (h. 27), Mama Sempur menyebutkan guru-gurunya sebagaimana berikut: Syaikh Nawawi Al-Bantani, Syaikh Ahmad Zaini Dahlan, Syaikh Mahfudz Termas, Syaikh Said Babshil, Syaikh Umar bin Muhammad Bajunaid, Sayyid Abdul Karim ad-Dighistani, Syaikh Soleh al-Kaman Mufti Hanafi, Syaikh Ali Kamal al-Hanafi, Syaikh Jamal al-Maliki, Syaikh Ali Husain al-Maliki, Sayyid Hamid Qadli Jiddah, Tuan Syaikh Ahmad Khatib, Syaikh Said al-Yamani, Syaikh Mukhtar bin Athorid dan Syaikh Muhammad Marzuk al-Bantani.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Riyadhoh Ilmu Ladunny

Di dalam kitab Manba’u Usulil Hikmah hal 243 Di dalam Bab Jaljalut Qubro dalam Bait yang ke 144 ( Jaljalut ada 2 macam : 1. Jaljalut Sugro 60 Bait 2. Jaljalut Qubro 360 Bait masing2 Bait mempunyai Asror2, Manfaat & Khasiat tersendiri )

Diterangkan di dalam bab tersebut berkata Syeikh Ahmad Ibni Ali Al-Buuny “ Apabila anda menginginkan Ilmu Ladunny yang di ajarkan langsung oleh Sayyid Anyail A.S ( Sayyid Anyail merupakan Khodam Golongan Atas yang di wakilkan Alloh pada hari Jum’at ) , maka inilah tata caranya :
1.Berpuasa 7 hari yang di mulai hari Selasa
2.Berpuasa dengan berbuka tidak makan makanan yang bernyawa
3. Membaca Bait Jaljalut di bawah ini 70 x setiap Ba’da Fardu dan 756 x Setiap tengah malam dan inilah Baitnya :
BI DZO I DZUHURIL ISMI AS ALU DZOHIRON FA YA DZOHIRU IDZHIR LIYAL
UMURO IDZA KHOFAT
4.Senantiasa menjaga Wudhu
5. Waktu kosongnya di isi membaca, Sholawat dan Al-qur’an

Apabila anda melaksanakan tata cara di atas, di hari ke 7 senin malam selasa akan hadir di hadapan anda seorang Khodam Yg bernama Sayyid Anyail A.S Yang akan mengajarkan langsung Ilmu2 dari alam Ghaib dengan langsung hafal dan mengerti terhadap ilmu2 itu,Dan anda akan mendapatkan berbagai macam dari kebaikan2 dan keberkahan2. Tapi peringatan jangan coba2 anda melakukan Ma’siat dengan sengaja,Maka khodam Sayyid Anyail tidak akan menemui anda lagi baik di dalam mimpi maupun Langsung.
Khodam Sayyid Anyail akan berwujud seperti Ulama’ Besar dengan kepala di ikat Imamah
warna Perak dan memakai jubah Putih pada Jidatnya ada satu permata yg mengeluarkan cahaya pelangi yg menyilaukan Mata, Suara Khodam tersebut sangat berwibawa dan mengalirkan hawa yang sangat sejuk pada seluruh tubuh, tapi kalau si pemegang ilmu ini bermaksiat dia akan mendengar langsung bukan mimpi suara Sayyid Anyail A.S lebih keras dari suara petir yang paling keras sekalipun .
Di dalam Bait Jaljalut ke 144 ini terletak Rahasia Huruf Dzo dan Asmaul Husna Adz
Dzohiru Bait di atas tadi sangat banyak sekali manfa’at nya di antaranya apabila anda ingin mengetahui perkara2 yang sulit, Bacalah bait tadi 103 x sebelum tidur selama 3 malam , maka perkara anda akan terlihat di dalam mimpi dengan jelas apa solusi masalah anda, apa yg akan terjadi dengan perkara yg sedang anda hadapi.
Apabila Bait tsb di tulis pada kayu gaharu dengan memakai pena dari bulu qunfud ( Landak)
dan darahnya di pakai tintanya, kemudian kayu tersebut anda pendam di rumah yg dzolim maka di rumah itu akan selalu di ganggu oleh para jin hawwam yg menggangu
Apabila Bait tersebut di tulis pada kertas lalu di kalungkan pada Anak2 maka anak 2 tsb tidak akan sakit-sakitan ( Ririwit, Rewel )

Apabila Bait tersebut di tulis pada logam timah kemudian di letakkan pada sebuah rumah, maka keluarga rumah tersebut akan bercerai berai Dan bagi bait ini mempunyai Kholwatnya apabila anda ingin menarik Khodamnya inilah tata caranya :
1. Berpuasa 41Hari Yang di mulai hari selasa
2. Berbuka tidak memakan makanan Yang bernyawa
3. Membaca Asma’ Adz Dzohir tiap Fardu 1106 x
4. Membaca Bait di atas Tiap Malam 300 x dan Azimah di bawah ini 300 x
Inilah Azimahnya :
Bismillahirrohmanirrohim Dzoharot qudrotuka allohumma fil afaqi as aluka allohumma bima auda’tahu anbiyaika wa auliayaika minal ‘ulumil laduniyyati an tadzharo li sirron min sirrika wa nuron min nurika atasorrufu bihi ‘ala ma turidu fima turidu hayyan hayyan ya Dzo I hatta aroka wa ukhotibuka wa takunu aunan li fi qodoi hawaiji bihaqqil wahidil qohhari wa bi alfi alfi la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzimi wa sollallohu ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala alihi wa sohbihi wa sallam.

Setelah sempurna 41 Hari akan hadir di hadapan anda yang akan meminta anda saling berjanji bahwa dia akan membantu anda pada hajat apa saja yg anda inginkan, dan anda berjanji akan menjaga Batasan2 nya .



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262