Dengan kerendahan hati dan mohon ampun kepada Allah atas saya yg dhoif ini,untuk saya memberanikan diri mencoba membagi2 amalan doa kepada sedulur2 di KOSA yg kita cintai ini. Mohon di periksa dan silahkan diralat jika ada bacaan yg kurang pas oleh para pinisepuh KOS.
Doa Bismillah (segala hajat) ini saya dapatkan dari Guru Saya Tubagus Muhammad Machmud,Kadu Gajah-Pandeglang,14 tahun yg lalu. Dan insya Allah jika diamalkan scr ikhlas krn Allah dan dawam,akan menjadikan Hajat kita diijabah oleh Nya.
Ini bacaan Doa nya :
Bismillah hirrohman nirrohim
Allahumma inni as’aluka bi fadlika
Bismillah hirrohman nirrohim Wabihaqi
Bismillah hirrohman nirrohim wabihaybati
Bismillah hirrohman nirrohim wabi munzilati
Bismillah hirrohman nirrohim irfa’ qodriy wayasirli amri,wasroh sodri
yaa man huwa
Kaf HA YA SOD ‘AIN SIN QOF ALIF LAM
MIM SOD ALIF LAM RO’ KHA MIM
Allahulaila haila huwal hayyul Qoyyum
Bisiril haybati wal qodarihi wabisiril jabaruti
Wal idhomati ‘ajj ‘alni min ibadikal
Mutata ani wa ahli to’atikal mujibati
Waf’alliiii……(Baca hajat nya)…kada yaa
Robbal ‘alamiin
Stlh itu diwirid bismillah nya 100x.
NB : huruf hijaiyah yg kapital (hrf besar,dibaca yg panjang kira2 3-6 harokat)
Demikian amalan ini saya sharing,tidak ada yg saya kurangi ataw tambahi,memang begitulah adanya yg saya dpt dr guru saya. semoga bisa bermanfaat buat para sedulur di KOS yg kita cintai ini…amiin. Monggo diamalkan buat yg berminat mengamalkan. Ats sgl kesalahan yg ada di penulisan ini,kepada sederek2 saya minta maaf dan kepada yg terutama Allah SWT saya mohon ampunan. Wassalam.
@@@
Maulana Malik Ibrahim, dikenal juga dengan sebutan Maghribi atau Syekh Maghribi. Meskipun beliau bukan asli orang Jawa, namun beliau telah berjasa kepada masyarakat. Karena beliaulah yang mula pertama memasukkan islam ke tanah Jawa. Sehingga berkat usaha dan jasanya, penduduk pulau jawa yang kebanyakan masih beragama Hindu dan Buddha di kala itu, akhirnya mulai banyak memeluk agama Islam. Adapun dari kalangan orang-orang Hindu, hanya dari kasta-kasta Waisya dan Syudra yang dapat di ajak memeluk agama Islam.
Sedang dari kasta-kasta Brahmana dan Ksatria pada umumnya tidak suka memeluk Islam, bahkan tidak sedikit dari kalangan Brahmana yang lari sampai ke pulai Bali, serta menetap disanalah mereka akhirnya mempertahankan diri hinggga sekarang, dan agama mereka kemudian dikenal dengan sebutan agama Hindu Bali. Apabila dikalangan kaum Brahmana dan Ksatria tidak suka masuk agama Islam, hal itu mudah dimengerti karena bagi mereka tentunya agak berat untuk duduk sejajar bersamasama dengan kaum Waisya dan Syudra yang selama ini mereka hina. Sudah barang tentu dengan adanya konsepsi Islam yang radikal dan revoulsioner dalam bidang sosial, sukar sekali untuk diterima dengan kedua belah tangan terbuka oleh mereka. Sebab bukankah meerka selama ini telah didewa-dewakan, tiba-tiba turun tahta, duduk sama rendah berdiri sama tinggi dengan bekas hamba sahaya mereka, rakyat jelata yang selama ini telah memuja serta mendewa-dewakan mereka.
Maulana Malik Ibrahim mulai menyiarkan agama Islam di tanah Jawa didaerah Jawa Timur. Dari sanalah dia memulai menyingsingkan lengan bajunya, berjuang untuk mengembangkan agama Islam. Adapun caranya pertama-tama ialah dengan jalam mendekati pergaulan dengan anak negeri. Dengan budi bahasa yang ramah tamah serta ketinggian akhlak, sebagaimana diajarkan oleh Islam, hal itu senantiasa diperlihatkannya didalam pergaulan sehari-hari.
Beliau tidak menentang secara tajam kepada agama dan kepercayaan hidup dari penduduk asli. Begitu pula beliau tidak menentang secara spontan terhadap adat istiadat yang ada serta berlaku dalam masyarakat kita yang masih memeluk agama Hindu dan Buddha itu, melainkan beliau hanya memperlihatkan kaindahan dan ketinggian ajaran-ajaran dan didikan yang dibawa oleh Islam. Berkat keramah tamahannya serta budi bahasa dan pergaulannya yang sopan santun itulah, banyak anak negeri yang tertarik masuk ke dalam agama Islam.
Untuk mempersiapkan kadur ummat yang terdidik bagi melanjutkan perjuangan guna menegakkan ajaran-ajaran Islam di tanah air kita, maka dibukanyalah pesantrenpesantren yang merupakan perguruan Islam tempat mendidik serta menggembleng para siswa sebagai calon mubaligh Islam untuk masa depan. Bertambah banyak orang yang masuk Islam, bertambah berat pula tugas dan pekerjaannya. tentu saja orang-orang itu tidak dibiarkan begitu saja. Mereka harus diberi didikan dan penerangan secukupnya sehingga keimanannya menjadi kuat dan keyakinannya menjadi kokoh.
Di dalam usaha yang sedemikian itu, beliau kemudian menerima tawaran dari raja negeri Cheermen, raja Cheermen itu sangat berhajat untuk meng-Islam-kan raja Majapahit yang masih beragama Hindu. Seperti ternyata kemudian, dari hasil didikannya akhirnya tersebar diseluruh penjuru tanah air mubaligh-mubaligh islam yang dengan tiada jemu-jemunya menyiarkan ajaranajaran agamanya. Dalam riwayat dikatakan, bahwa maulana maghribi itu adalah keturunan dari Zainul Abidin Bin Hassan Bin Ali ra, keterangan ini menurut buku karangan Sir Thomas Stamford Raffles.
Sebagaimana diketahui, Stamford Raffles (1781-1826) adalah seorang ahli politik Inggris, serta bekas letnan Gubernur Inggris ditanah Jawa dari tahun 1811-1816 M. Adapun bukunya yang terkenal mengenai tanah Jawa adalah : “History of Java” yang ditulisnya pada tahun 1817 M. Mengenai filsafat Ketuhannya, diantaranya Syekh Maulana Malik Ibrahim pernah mengatakan apakah yang dinamakannya Allah itu ? ujarnya “Yang dinamakan Allah ialah sesungguhnya yang diperlukan adanya,… ? Menurut setengah riwayat mengatakan, bahwa beliau berasal dari Persia.
Bahkan dikatakan bahwa Maulana Malik Ibrahim beripar dengan raja di negeri Cheermen. Mengenai letak negeri Cheermen itu terletak di Hindustan, sedangkan ahli sejarah yang lain mengatakan bahwa letaknya Cheermen adalah di Indonesia. Adapun mengenai nama kedua orang tuanya, kapan beliau dilahirkan serta dimana, dalam hal ini belum diketahui dengan pasti. ada yang mengatakan bahwa beliau berasal dari Kasyan (Persia).
Bilamana beliau meninggal dunia ? Kalau ditilik dari batu nisan yang terdapat pada makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, dekat Surabaya terukir sebagai tahun meninggalnya 882 H, atau tahun 1419 M. Di dalam sumber menyebutkan, bahwa beliau itu berasal dari Gujarat India, yang rupanya disamping berniaga, beliau juga menyiarkan agama Islam Makam Maulana Malik Ibrahim yang terletak dikampung Gapura di Gresik, sekarang jalan yang menuju kemakam tersebut diberi nama jalan Malik Ibrahim. Dalam sejarah beliau dianggap sebagai pejuang seta pelopor dalam menyebarkan agama Islam ditanah Jawa, dan besar pula jasa beliau terhadap agama dan masyarakat.