Sholawat Sayyidina Al-Faqihul Muqaddam Tsani

Al-Habib Abdurrahman As-seqaf

Assalamu’alaikum wr,wb….santri KHODAM SAKTI yang kami muliakan. Saya mendapat nasehat dari sahabat saya Gus Nurcholis Lamongan, Pengampuh Sanggar Nur Langit- untuk kembali menularkan suatu Ijazah yang secara syariat bisa bernilai ibadah. Dalam SMS beliau kepada saya, kembali beliau mengingatkan saya akan suatu bentuk bacaan wirid ( Amalan ) yang sangat luar biasa barokah dan bernilai sangat besar di sisi Allah SWT. Bacaan itu adalah sholawat ‘alan-Nabiyy SAW.

Secara kebetulan sebenarnya sudah terbersit niat untuk itu. Alhamdulillahnya…saya baru mendapatkan Ijazah sholawat miliknya Sayyidina Al-Faqihul Muqaddam Tsani Al-Habib Abdurrahman Asseqaf. Awalnya mendapat ijazah itu karena saya mendapat kesulitan ditempat kerja saya yang baru. Karena itulah suatu pagi sehabis dari kantor saya mampir ke Majelis dan bertemu dengan Ustadz Mgs. Abdul Hamid. Saya ceritakan kesulitan saya kepada beliau. Saat itu beliau hanya menceritakan beberapa faedah sholawat Nabi.Selepas itu beliau memberikan lembaran Ijazah yang berisikan bacaan sholawat. Yang mana sholawat itu adalah Ijazah dari Alm. Al-Habib Muhammad bin Muhsin Asseqaf. Beliau ini adalah salah satu tokoh Habaib di kota Palembang Darussalam. Dan ijazah sholawat itu didapat oleh Ust. Hamid sesaat sebelum Al-Mukarom mangkat.

Malamnya…saya berniat untuk mencoba mengamalkan ijzah itu sehubungan dengan Hajat saya.Selang beberapa hari kemudian….alhamdulillah saya mendapat orderan yang jumlahnya luar biasa.Dan di bulan itu nilai sales saya melampaui target dari perusahaan. Alhamdulillah….

Lucunya…awal bulan saya mendapat ujian dari Allah karena tidak bisa masuk kerja hamper 3 minggu. Kendala itu sudah saya sampaikan dikantor.Untuk sementara kantor bisa memahami kondisi saya.Ternyata sampai 3 minggu masalah saya belum selesai. Dari seorang teman saya mendapat info kalo kantor akan melakukan PHK terhadap saya. Cemas akan kondisi itu, malamnya saya coba kembali Riyadhoh sholawat.Besok paginya saya hubungi kantor…bicara langsung dengan pimpinan saya.Hasilnya….saya yang pegang kendali.Pimpinan yang tadinya keras sekali akhirnya bisa melunak terhadap saya.Bahkan sekarang saya sering sms an dengan bos saya dengan enjoy, kebetulan pimpinan saya adalah perempuan yang masih muda.Umurnya masih dibawah saya. Bahkan istri saya bilang kalo sms saya kesannya mesra sekali…hahahaha.

Apapun itu…hasil yang saya dapat merupakan barokah dari bacaan sholawat yang saya amalkan. Bukan untuk mencari sensasi negative. Dan semoga harapan saya, siapapun para ikhwan KHODAM SAKTI yang menyukai sholawat juga akan mendapatkan Makhroj yang memuaskan hati. Insya Allah.

Dan inilah sighot sholawat yang dimaksud :

Kaifiatu ‘Amal :

Laksanakan Sholat Hajat terlebih dahulu. Setelah itu sebelum memulai Riyadhoh…mulailah terlebih dahulu dengan adab-adabnya. Insya Allah akan menambah point bagi anda.

Tertib Fatehah Tawasul :

Al-fatehah….( niat )…Ilaa Hadrotin Nabiy Sayyidina Muhammad SAW wa Ilaa ruuhi Al-Imam Al-Faqihul Muqaddam Tsani Al-Habib Abdurrahman Asseqaf annallahu yataghossahu birrohmah wal maghfiroh wa khususon ilaa Ruhii Shohibul Ijazah Sayyidul Walid Al-Habib Muhammad bin Muhsin Asseqaf – Palembang wa syaikhina mursyidina murobbi ruuhina KH.Ali Umar Toyyib Al-Palembani. Bisirril fatehah…..

Sighot Sholawat :

Allahumma sholli wa sallim wa barik wa karim wa syarif wa adhiim, ‘alaa sayyidina wa maulana Muhammadin sholatan takuunu li kulli ‘usrin yusro wa li kulli hammin farojaan wa li kulli daa-in dawaa-an wa li kulli saqoomin syifaa-an wa ‘alaa alihi wa shohbihi wa barik wa sallim. 10x / 300 x

Begitulah sholawat yang kami maksudkan. Jangan berpatokan kepada jumlah, semakin banyak maka semakin baik. Selain itu jagalah adabmu terhadap Rasulullah SAW, sambungkan hatimu dengan Baginda SAW. Munajat kepada Allah SWT minta syafaat Rasulullah SAW. Insya Allah akan terqabulkan semua doamu.

Ijazah ini saya persembahkan kepada seluruh Bolo KHODAM SAKTI tanpa kecuali khususnya kepada sahabat saya Muhammad 69 dan Gus Nurcholish Lamongan. Semoga persaudaraan ini semakin membuat kita menjadi lebih dekat dengan Allah SWT dan Baginda Rasul Sayyidina Muhammad SAW.

Akhirul kalam…sertakanlah kami didalam doa-doamu. Barakalloh….

=== Tammat Ijazah ===




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

MENGENAL PATRAP

Ditulis Oleh Abu Sangkan
Apakah Patrap ?

Di dalam Serat Pepali Ki Ageng Selo (karya R.M. Sotardi Soeryohoedoyo), zikir berarti patrap, yaitu orang susila, orang beradab. Peradaban atau kesusilaan seseorang ditentukan oleh pendirian hidupnya dan kesusilaan dalam arti kata yang sedalam-dalamnya dan terikat pada sarat-sarat utama yaitu dapat menguasai diri sendiri yang dijabarkan sebagai berikut :

1. Menguasai tubuh sepenuhnya, yang berarti mampu untuk menguasai perjalanan nafas dan darah, sehingga orang tidak lekas naik darah dan tidak mudah dipermainkan oleh urat syarafnya (nervous), yang besar faedahnya bagi kesehatan badan.

2. Menguasai perasaan, yaitu dapat menahan rasa marah, jengkel, sedih, takut dan sebagainya, sehingga dalam keadaan bagaimanapun juga selalu tenang dan sabar, oleh karena itu lebih mudah untuk dapat mengambil tindakan-tindakan yang setepat-tepatnya.

3. Menguasai pikiran sehingga pikiran itu dalam waktu-waktu yang terluang tidak bergelandangan semaunya sendiri dengan tidak terarah dan bertujuan, akan tetapi dapat diarahkan untuk memperoleh pengertian dan kesadaran tentang soal-soal hidup yang penting.

Patrap kepada Allah bukan hanya sekedar menyebut nama Allah di dalam lisan atau di dalam pikiran dan hati. Akan tetapi patrap kepada Allah ialah ingat kepada Asma, Zat, Sifat dan Af’al-Nya. Kemudian memasrahkan kepada-Nya hidup dan mati kita, sehingga tidak akan ada lagi rasa khawatir dan takut maupun gentar dalam menghadapi segala macam mara bahaya dan cobaan. Kematian baginya merupakan pertemuan dan kembalinya roh kepada raja diraja Yang Maha Kuasa. Mustahil orang dikatakan berpatrap kepada Allah yang sangat dekat, bila ternyata hatinya masih resah dan takut, berbohong, tidak patuh terhadap perintah-Nya dan lain-lain. Konkretnya berpatrap kepada Allah adalah merasakan keberadaan Allah itu sangat dekat, sehingga mustahil kita berlaku tidak senonoh di hadapan-Nya, berbuat curang dan tidak mengindahkan perintah-Nya.

Sikap patrap dalam Islam diidealisasikan dalam sosok Nabi Muhammad sebagai uswatun hasanah, tidak kenal rasa takut, tidak gentar dalam keadaan bagaimanapun juga, beliau selalu sabar, tenang dan selalu diliputi oleh rasa kasih sayang kepada sesama hidup.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262