PENGASIHAN ASMA KHODAM / PENGASIHAN AYAT 5

Assalamualaikum, para sedulur KOS yang saya hormati. Ijinkanlah saya membagikan amalan pengasihan yang saya peroleh dari guru spiritual saya. Pengasihan ini sangat manjur sekali mohon jangan disalahgunakan untuk jalan yang tidak diridhoi Allah SWT karena sejak teman guru saya menerima pengasihan ini dijadikan amalan harianya (ketika itu beliau tidak mempunyai target) sering digoda dan dipaksa oleh perempuan mana saja yang memandangnya dan semua perempuan yg melihatnya menjadi birahi luar biasa. sampai-sampai beliau lari dan mencari tempat untuk bersembunyi. setelahnya amalan itu tidak diamalkannya lagi, maka keadaan kembali normal.

Bismillahirrahmanirrahim

Kamaa-in anzalnaahu minas samaa-i , fakhtalatho bihi nabatul ardhi
fa asbaha hasyiiman tadzruuhur riyah,
yaa haghqolzaa-iil

Huwalloohulladzi la ilaaha illa huwa `aalimul ghoibi
wasy syahaadati huwar rohmaanur rohiim,
yaa jaghsyakyaa-il

Yaumal azifati idzil quluubul ladal hanajiri kazhimina ma lizh-zholimina min hamiimiw
walaa syafii-iy yuthoo` ,
yaa ghodz yaa-iil

`Alimat nafsun maa akhdorot falaa uqsimu bil khunnasil jawaril kunnasi
wal laili idzaa `as `asa was-sub hi idzaa tanaffas,
yaa wa` zal zaa-il

Shod wal qur`aani dzidz-dzikri
balilladziina kafaruu fii `izzatiw wa syiqoq,
yaa daghsya` yaa-iil

Tawakkaluu ya khuddaama haadzihil aayaati,
wa ayyuhas sayyid maythothorun
bi tahyiiji qolbi … … … (nama target) , `ala mahabbati wa mawaddati
aluuhan aluuhan, al `ajal al `ajal, as saa`ah as saa`ah,
`alaa mulki Sulaimaana bin Daauda alaihimas salaam
bihaqqit taurooti wal injiili wal zabuuri wal furqooni bihaqqi
Muhammadinil mustofaa sholalloohu alaihi wa sallam
wa bihaqqi hadzihil aayatil `izhom wal asmaa-il kiroom
wa bihaqqi
Kahfazmahyuusyin
Allohumma inni as aluka an tusakh khiroli wa tuharrika li qolba …. …. ….(nama target)
`alaa mahabbati wa mawaddati nashrum minalloohi wa fathung qoriib.

Tata cara:

#dibaca 7x setelah sholat 5 waktu dan 41x sehabis sholat hajat selama 7 hari. Setelah 7 hari bisa dibaca 3x/7x setelah sholat.

#Pada saat membaca nama target lakukan visualisasi sejenak.

#Kalau untuk umum …..(nama target) diganti :

-“semua yang memandangku”

-“fii qulubinnas (semua manusia)”

-“fii qulubin nisa-i (semua wanita)’

-“fii qulubir rijal (semua laki-laki)”

Demikian amalan pengasihan yang dapat saya share di KOS tercinta ini, semoga amalan ini bisa bermanfaat bagi kita semua,,,AMIN.



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

TATA CARA NGELMU SANGKAN PARAN

“Ingsun tojalining Dzat Kang Maha Suci, Kang murba amasesa, Kang kuwasa Angandika Kun Fayakun mandi sakucapingsun, dadi saksiptaningsun, katurutan sakarsaningsun, kasembadan saksedyaningsun karana saka Kodratingsun. Ingsun Dzating manungsa sejati, saiki eling besuk ya eling. Saningmaya araning Muhamad , Sirkumaya araningsun, Sir Dzat dadi sak sirku, yaiku sejatining manungsa, urip tan kena ing pati,langgeng tan keno owah gingsir ing kahanan jati, ing donya tumeka jagad langgeng. Ingsun mertobat lan nalangsa marang Dzat ingsun dewe, regede badaningsun, gorohe atiningsun, laline uripingsun, salahe panggaweningsun, ing salawas lawase dosaningsun kabeh sampurna saka kodratingsun.”

“Ilmu iku kalakone kanthi laku”: ilmu itu terlaksana karena dilakukan di dalam perbuatan yang nyata. Dalam konteks khasanah falsafah Jawa, kata “ngelmu” menunjuk pada ajaran hidup menuju kesempurnaan diri pribadi. Ajaran itu teori dan teori tidak akan membawa manfaat apa-apa bila tidak dipkraktekkan dalam hidup sehari-hari.

Di dalam sebuah ajaran ada perintah dan larangannya. Tujuan perintah larangan adalah untuk mendisiplinkan diri agar diri yang sebelumnya “liar” menjadi “jinak”, diri yang sebelumnya memperturutkan keinginan “diri”/ego/keakuan menjadi diri yang bisa menurut dengan diri-Nya/Ego-Nya.

Kenapa diri ini harus manut dengan keinginan atau kehendak-Nya? Ada sebuah analogi yang gampang dicerna. Misalnya, sebuah mobil BMW diciptakan dan diproduksi oleh pabrik BMW di Jerman. Pabrik sudah mengeluarkan petunjuk penggunaan, aturan perintah dan larangan.

Pabrik tidak asl bikin petunjuk penggunaan. Sang insinyurnya sudah memiliki prediksi agar mesin dan bodi mobil itu awet, maka oli harus dignti saat mobil sudah mencapai sekian kilometer. Insinyur juga memiliki prediksi bahwa usia efektif mobil tersebut sekian tahun. Hingga mencapai batas usia tertentu, maka mobil akan digolongkan istimewa dan menjadi barang antik.

Begitu pula manusia. Manusia diciptakan oleh Tuhan dan Sang Insinyur Manusia ini sudah mengeluarkan buku panduan lengkap, tata cara hidup dan berkelakuan agar dipedomani sebagai arahan hidup mulai o tahun hingga semilyar tahun mendatang.

Beda dengan benda yang “ada”nya begitu sederhana. “Adanya” manusia ini sungguh luar biasa. Manusia diberikan kebijaksanaan untuk menentukan masa depannya sendiri sebelum dia dilahirkan di dunia. Manusia diberi kekuasaan-Nya untuk merancang sendiri dia nantinya akan jadi apa, akan kemana, apa tujuan hidupnya. Ya, karena Tuhan Maha Pemurah, maka manusia dijinkan menjadi insinyur yang bebas merancang dirinya sendiri.

Ruh yang merupakan “manusia sejati” dan “sejatinya manusia” itu, sebelum ada di dunia telah merancang dirinya sendiri dengan menulis di buku kitabnya masing-masing. Tuhan hanya memberikan kata “ACC” dan membubuhkan “stempel” saja. Tuhan pun menekankan bahwa yang berlaku nanti di bumi adalah hukum sebab akibat. Hukum karma, sunatullah atau disebut juga dengan hukum alam.

Jadi, salah bila dikatakan bahwa adanya sial, bencana, bahaya, ketidaksuksesan hidup itu karena Tuhan. Tuhan tidak cawe-cawe sama sekali. Itu murni urusan manusia yang tidak paham dan malah mungkin melanggar pantangan hukum sebab akibat.

Keberhasilan dan kesuksesan adalah akibat dari sebuah sebab. Sebab keberhasilan/kesuksesan adalah kerja keras. Untuk bekerja keras butuh motivasi kerja yang tinggi dan niat yang teguh. Tubuh/Raga yang rajin bergerak mencari rezeki yang halal, asalnya adalah jiwa/batin yang tenang, nyaman dan bahagia.

Kembali ke tema awal. Apa saja tata cara ngelmu sangkan paran? Di dalam khasanah Kejawen, dalam buku “Cipta Brata Manunggal” karangan Ki Brotokesawa disebutkan laku yang perlu dijalani:

1. Sabar, tawakal, tekun, dan nrimo

2. Jaga kebersihan lahir batin

3. Olah raga

4. Olah nafas

5. Berpakaian yang pantas dan bersih.

7. Olah cipta, banyak membaca dan menggali ilmu pengetahuan

8. Bekerja rajin

9. Sore hari belajar untuk tambahan pengetahuan

10. Makan teratur dan higienis.

11. Minum air putih dingin pagi, siang, malam

13. Istirahat selama 6 atau 8 jam sehari semalam.

14. Perasaan dan pikiran terarah.

16. Tidak terlalu banyak bicara. Tidak bicara kotor dan berbicara seperlunya. Bila akan tidur hendaklah instropeksi diri sambil berdoa sebagaimana yang tertera di kalimat pembuka.

Dalam buku “Cipta Brata Manunggal” juga dipaparkan proses tingkat-tingkat manembah/sembah kepada Gusti. Berikut tingkatan itu:

A. SEMBAH RAGA yaitu tapaning badan jasad kita. Tubuh, jasad bergerak atas perintah batin. Batin diperintah oleh dua unsur, baik (nur Ilhiah) dan buruk (nar Iblis). Agar tubuh disiplin, terarah dan terkendali maka perlu dilatih. Tingkatnya adalah syariat. Tubuh tetap melakukan disiplin ibadah.

B. SEMBAHING CIPTA, di Islam dinamai Tarekat, sembahnya hati yang luhur. Untuk mencapai hati luhur perlu kesadaran nalar (logika). Diperlukan olah nalar yang bagus sesuai dengan prinsip-prinsip logika. Tujuan sembah cipta adalah  mengerti akan “kasunyatan”. Ilmu pengetahuan harus dikuasai agar memiliki perbandingan baik dan buruk. Kebijaksanaan akan lahir bila kita mampu menekan dan mengendalikan hawa nafsu. Memahami Ilmu Ketuhanan diperlukan syarat berupa cipta yang bersih dari hawa nafsu dan olah nalar yang mumpuni. Ilmu Ketuhanan adalah ilmu yang “sangat halus” yang bisa ditangkap dengan kegigihan memperhalus batin dan mentaati prinsip-prinsip berpikir yang lurus.

Tujuan dari sembah cipta itu mengendalikan dua macam sifat: angkara( yang menimbulkan watak adigang, adigung, adiguna, kumingsun dsb.) dan watak keinginan mengusai akan kepunyaan orang lain (kemelikan-jw). Cipta yang bersih yaitu kalau sudah bisa mengendalikan angkara murka, Tandanya bila cipta sudah “manembah”, yaitu waspada terhadap bisikan jiwa.

Jadi sembah itu intinya melatih cara kerja cipta, dengan cara Tata, Titi, Ngati ati, Telaten, dan Atul. Atul adalah pembiasaan diri agar mendarah daging menjadi kebiasaan dan watak yang akhirnya terbiasa mengetahui sejatinya penglihatan (sejatine tingal) yaitu Pramana, bisa dikatakan sampai kepada jalan sejati, yaitu penglihatan pramana (tingal pramana).

Tanda sudah sempurna sembah cipta adalah berda di dalam kondisi kejiwaan sepi dari pamrih apapun.  Seperti tidak ingat apapun itu pertanda sudah sampai batas, yaitu batas antara tipuan dan kenyataan (kacidran lan kasunyatan – jw), jadi sudah ganti jaman, dari jaman tipuan menjadi jaman kenyataan.

Rasa badan ketiga (saka penggorohan maring kasunyatan Rasaning badan tetelu), wadag astral dan mental tadi seketika tidak bekerja. Disitulah lupa, tetapi masih dikuati oleh kesadaran jiwa (elinging jiwa), dan waktu itu menjadi eneng, ening, dan eling.  Artinya eneng: diamnya raga, Ening : heningnya cipta, Eling: ingatnya budi rasa yang sejati.

C. SEMBAH JIWA. di Islam dinamai Hakekat. Kalau sudah bisa melaksanakan sembah cipta baru bisa melaksanakan sembah jiwa. Artinya: rasakan dengan menggunakan rasa “kasukman” yang bisa ditemui dalam eneng, ening dan eling tadi. Tandanya adalah semua sembah, panembah batin yang tulus tidak tercampuri oleh rasa lahir sama sekali.

Bila sudah melihat cahaya yang terang tanpa bisa dibayangkan tetapi tidak silau, pertanda telah sampai kepada kekuasaan “kasunyatan”(kesejatian), yang juga disebut Nur Muhamad, yaitu tiada lain Cahaya Pramana sendiri, karena dinamai pramana karena cahayanya yang saling bertautan dengan rasa sejati dan budi, disitu rasa jati dan budi akan berkuasa(jumeneng), sudah sampai kepada kebijaksanaan. Artinya kebijaksanaan merasa sampai mengerti yang melakukan semadi tadi, saling berkaitan tak terpisahkan dengan cahaya yang terang benderang yang tidak bisa dibayangkan.

D. SEMBAH RASA, di Islam dinamai Makrifat. Sembah rasa itu adalah mengalami Rasa Sejati. Inilah rasa manusia yang paling halus, tempat semua rasa dan perasaan dan bisa merasakan perlunya menjadi manusia  yang berbudi luhur dan menyadari bahwa dia adalah pribadi yang merupakan Wakil-Nya. Bahkan pada tahap akhir pemahaman makrifat, dia akan “menjadi” Tuhan itu sendiri (Gusti amor ing Kawulo). Rasa hidup adalah rasa Tuhan, rasa Ada, ya diri pribadi, bersatu tanpa batas dengan rasa semua ciptaan Nya. Tanda bila sudah mencapai kasunyatan, sudah hilang ilah-ilah yang lain hingga sampai mencapai TAUHID MURNI.  @@@




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Hizib Tijaroh

Melariskan dagangan, Melancarkan usaha bisnis, menang proyek/tender, penjualan tanah/kantor, rumah cepat laku DLL.

Ini Hizibnya:

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

INNAL LADZINA YATLUNA KITABALLAHI WA AQIMUSH HOLATA WA ANFAQU MIMMA ROZAQNAHUM SIRROW WA’ALANIYATAN YARJUNA TIJAROTAN LAN TABURO LIYUWAFFIYAHUM UJUROHUM WAYAZIDAHUM MIN FADHLIHI INNAHU GHOFURUN SYAKUR.

Baca habis sholat Isya sebanyak 41 x. Insya allah kalau didawamkan pasti laku dan maju dagangan atau usahanya.  Syaratnya bila ingin membuktikan niatkan berdagang/berusaha utuk bekal ibadah dan jangan lupa zakat.  Alangkah elok dimulai membaca tawasul umum. Terima kasih. @@@



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262