HIZIB MALAIKAT

Salam Rahayu dari negeri nan permai, bayt para Aulia dan syuhada, tempat para santri mengaji dan benteng para Muhibbin. Negeri kami yang bernama Palembang Darussalam. Salam rindu kepada para Hikmater dan semua Bolo Samar.Salam Ta’dhim dengan dua tangan menjura kepada para sesepuh dan pengampuh di LASKAR Orang Samar ini.

Pengertian Hizib dan perbedaannya dengan wirid yang lain

Hizib berasal dari suku kata حِزْبٌ yang dapat diartikan sebagai lasykar, kumpulan , golongan atau pasukan. Melihat dari redaksi atau susunan yang terdapat didalam suatu hizib maka untuk selanjutnya pengertian Hizib adalah Sebuah kumpulan wirid ( yang berasal dari Alqur’an atau hadist Nabi ) yang digunakan untuk memohon pertolongan kepada Allah dalam menghadapi persoalan lahir maupun batin, baik urusan dunia ataupun akhirat.

Karena besarnya fadhilah suatu Hizib, dan kekhususannya, pengertian Hizib menjadi lebih Spesifik. Hizib tidak lagi hanya serangkaian wirid tapi merupakan pasukan pelindung bagi mereka yang mudawamah membacanya. Kekhususan Hizib ini tidak hanya terletak pada penciptaannya, tapi juga karena tidak sembarang Ulama yang dapat membuat Hizib. Karena itu sampai sekarang kita hanya kenal sedikit sekali dari berbagai bacaan yang bernama Hizib ini. Antara lain Hizib Maghrabi, Hizib Barqi, Hizib Iqbal dan lain-lain, yang jumlahnya dibandingkan dengan bacaan sejenis adalah sangat sedikit. Keistimewaan Hizib ini adalah penciptaannya oleh Ulama / Wali yang memang dibikin khusus untuk kalangan tertentu.

Rangkaian wirid tidak semuanya dapat disebut sebagai Hizib. Walaupun dilihat dari susunannya sama. Yakni sama-sama kumpulan ayat, dzikir, dan doa yang dipilih dan disusun oleh Ulama Salafush shalih yang termasyhur sebagai Waliyullah. Suatu rangkaian wirid ada yang bernama Ratib. Dewasa ini jama’ah-jama’ah Ratib tumbuh subur dimana-mana. Karena sifatnya yang ‘dingin’ dan tidak menimbulkan efek samping secara batiniah. Yang sangat terkenal adalah Ratib Al-Hadad yang diciptakan seorang Wali Qutub Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, atau Ratib Al-Atthas ciptaan Wali Qutub Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthas.

Yang membedakan suatu ratib dengan ratib yang lain atau suatu hizib dengan hizib yang lain adalah asrar yang terkandung didalam setiap rangkaian ayat, doa, atau kutipan hadist yang disesuaikan dengan Waqi’iyyah ( latar belakang penyusunannya, red )-nya. Namun meski muncul pada Waqi’ yang sama dan oleh penyusun yang sama, ratib sejak awal dirancang oleh Aulia untuk konsumsi umum meski tetap mustajab. Semua orang dapat mengamalkan untuk memperkuat benteng dirinya bahkan tanpa perlu Ijazah, meski tentu jika dengan ijazah lebih afdhal.

KEHARUSAN HIZIB UNTUK IJAZAH

Berbeda dengan Hizib, sejak awal dirancang untuk kalangan tertentu yang oleh sang Wali dianggap memiliki kemampuan lebih, karena itu mengandung dosis yang sangat tinggi. Hizib juga mengandung lebih banyak sirr ( rahasia ) yang tidak mudah dipahami oleh orang awam. Seperti kutipan ayat yang isinya seperti tidak terkait dengan rangkaian doa sebelumnya, padahal yang terkait adalah asbabun nuzulnya. Hizib juga biasanya mengandung lebih banyak Ismul ‘Azham ( Asma Allah Yang Agung ) yang tidak ada dalam ratib.

Diibaratkan seperti kapsul atau tablet obat, tentu tidak mempunyai dosis yang sama. Demikian juga seperti perbedaan kapsul anti biotic dan vitamin, yang satu diminum 3 kali sehari dan yang lain mungkin hanya boleh diminum satu kali dalam sehari semalam. Bahkan Vitamin, yang jelas-jelas berguna pun jika diminum melebihi dosis yang ditentukan, akan berakibat over dosis dan berakibat buruk bagi tubuh.

Dan yang pasti Hizib tidak disusun berdasarkan keinginan sang Ulama. Karena Hizib rata-rata merupakan ilham dari Allah SWT. Ada juga yang mendapatkannya langsung dari Rasulullah SAW, seperti Hizbul Bahr, yang disusun oleh Syaikh Abul Hasan Ali Asy-Syadzily. Karena itu Hizib mempunyai fadhilah dan khasiat yang luar biasa. Selain itu ada juga syarat usia yang cukup bagi pengamal Hizib. Sebab orang yang sudah mengamalkan Hizib biasanya tidak lepas dari ujian. Ada yang hatinya mudah panas, sehingga cepat marah. Atau ada yang ditampakkan Allah Asrar dari hizib tersebut, si pengamal menjadi kehilangan control terhadap hatinya sehingga timbul kesombongan, ada juga yang berpengaruh kerezeki yang selalu terasa panas sehingga selalu menguap tanpa bekas. Karena itu diperlukan ijazah dari seorang ulama yang benar-benar mumpuni, dalam arti mempunyai sanad Ijazah Hizib yang bersambung dan mengerti dosis hizib tersebut. Selain itu diperlukan guru yang shalih yang mengerti ilmu hati untuk mendampingi dan ikut membantu sipengamal dalam menata hati dan menghindari efek negative dari suatu Hizib.

Dengan begitu, apakah mengambil wirid dari buku atau internet berarti sia-sia ? Jawabnya TIDAK ! Berdasarkan keterangan guru kami Habib Lutfi bin Yahya. Selanjutnya Habib Lutfi mengatakan, “… Ambil dan teruskan bacaan-bacaan wirid tersebut sebagai satu bentuk nilai ibadah,…selanjutnya sesegera mungkin dimintakan ijazah kepada Ulama/guru yang memahami bidang tersebut…” Dalam dunia Wirid, Ijazah diperlukan dalam rangka menata hati supaya lebih mantap dan untuk mencapai pendekatan yang sempurna kepada Allah SWT.

Fenomena Ilmu Hizib ini masih menarik perhatian banyak kalangan, terutama santri-santri muda yang selalu memburu jenis ilmu ini.Walaupun memiliki karakteristik yang keras, Hizib masih mendominasi sebagai ilmu yang ampuh dan nyaris tak terkalahkan. Sekali ini saya hanya menginformasikan salah satu amalan Hizib yang sangat ampuh dan mempunyai karakteristik keras. Tanpa bermaksud apa-apa, sekali ini mohon di maafkan, bahwa artikel ini hanya sebatas informasi saja. Jika para Hikmater ada yang berminat mengamalkannya, saya persilahkan untuk mencari Guru dan memintakan Ijazahnya.

Hizib malaikat di yakini mengambil karomah seribu malaikat. Dengan mengamalkan Hizib ini, seseorang Insya Allah akan di jaga dari berbagai macam bahaya yang mengancam, dengan kata lain akan di jaga dan dilindungi dalam setiap keadaan. Berikut kaifiatu amalan Hizib Malaikat….

Bismillahirrahmaanir rahiim…

Lanuriyahum min ayaatinal kubro hadzaar-rohmatu min(r) robbihi ahbilu laa khaufun ‘alaihim walaahum yakhjanuun. Idztastaghitsuuna robbahum fastajaaba lakum innii mumiddukum bi alfi minal malaikati murdifiinaa.

Artinya :

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Diperlihatkan kepada kalian dari tanda-tanda kekuasaan-KU itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Maka janganlah kalian merasa takut dan janganlah kalian merasa susah. Ketika Tuhan kalian dimintai pertolongan maka Tuhan kalian mengabulkannya. Sesungguhnya Allah mengutus kepada kalian dengan seribu malaikat untuk jadi pengawal.

Cara mengamalkannya :

Mandi keramas ( mandi besar ) sebelum mulai puasa.Hizib ini dipuasai 3 hari dengan cara puasa mutih. Hari terakhir puasa sebaiknya kholwat ( berdiam diri di tempat tertutup dan banyak berdzikir atau membaca sholawat ).Setelah sholat shubuh baru bisa keluar dari tempat kholwat.
Selama menjalankan puasa sebaiknya setiap tengah malam melakukan sholat Taubat dan sholat Hajat khusus ( seperti sholat Hajat yang di ajarkan Nabiyullah Khidir AS )
Amalan Hizib ini dibaca sebanyak 111x setiap malam.Dan 5x setiap bada sholat fardhu.Setelah selesai puasa, maka cukup dibaca 3x saja setiap ba’da sholat fardhu.

Demikianlah…semoga berguna untukmu. Ini adalah sadaqoh dari kami untuk para sahabat.Barakallohu ‘alaikum…Wassalamu’alaikum wr wb.



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

HIZBUL QUR’AN atau QOLBU QUR’AN

Pangeran Sukemilung

Assalamu’alaikum wr,wb…Segala puji bagi Allah Tuhanku dan Tuhan segala yang menjadi isi semesta ini. Yang mengumpulkan hati kita yang terserak dalam keindahan silaturahim. Semoga sholawat dan salam tetap dicurahkan kepada Junjungan kita Penutup para Nabi, pemilik Syafaat yang Utama, Pemilik rahasia Ketuhanan, Cahayanya cahaya, Tuanku dan Junjunganku Rasulullah Sayyidina Muhammad SAW putra Sayyidina Abdillah bin Abdul Mutholib. ‘Amma ba’du…..

Santri LASKAR KHODAM SAKTI yang kami mulyakan…artikel panjang dibawah ini merupakan bacaan (wirid) nya para Ahlil Qur’an. Sebagian para sahabat kami menyebutnya Hizbul Qur’an dan sebagian lagi menyebutnya Qolbu Qur’an. Disebut demikian karena isi dari bacaan ini merupakan bagian dari surat ( ayat ) yang ada didalam Al-Qur’an Al-Kariim. Wirid ini mengandung 114 ayat Qur’an .Dimana didalam setiap surat diambillah satu ayat. Sahabat kami para Hafizh ( penghapal Qur’an ) menyebutkan berbagai faedah yang mereka dapatkan dari mengamalkan bacaan ini. Alangkah baiknya jika kitapun turut beramal seperti mereka. Dan mendapatkan faedahnya sebagai karunia Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Harapan kami semoga artikel ini bermanfaat bagimu dan kehidupanmu, dengan itu dapat membuatmu menjadi lebih dekat dengan Ar-Rahman. Jadikanlah Hizbul Qur’an ini sebagai wasilahmu dalam mendapatkan semua keinginan dan kebutuhan, dengan wushulnya doamu maka Qobul yang kau harapkan akan semakin dekat. Insya Allah !!

Maka dahuluilah pembacaan Hizbul Qur’an ini dengan pembacaan Fatehah. Selanjutnya bacalah dia dari awal hingga penghabisan. Dan tutuplah dengan doa apa saja yang kau inginkan.

Alfatehah bil-Qobuuli wa tamaami kulli suulin wa ma’muulin wa sholaahis-sya’ni dhohiron wa bathinan dafi’atan likulli syarrin jaalibatan likulli khoirin was-sholahi was-suruuri wa ilaa hadrotir rasuuli Sayyidina Muhammadin Sholallahu ‘alaihi wa sallama.Bisirril al-fatehah….1x

Bismillahir rahmaanir rahiim.

  • Maaliki yaumiddiin.Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iinu.

  • Shummun bukmun ‘umyun fahum laa yarji’uuna.

  • Qul in kuntum tuhibbuunallaha fattabi’uunii yuhbibkumullahu wa yaghfir lakum dzunuubakum wallahu ghofuurur-rohiim.

  • Man yuthi-‘ir rasuula faqod athoo’allaha wa man tawalla famaa arsalnaaka ‘alaihim hafiidhoon.

  • A’lamuu annallaha syadiidul iqoobi wa annallaha ghofurur rohiim.

  • Laa tudrikuhul abshooru wahuwa yudrikul abshoroo wahuwal lathiiful khobiiru.

  • Qoolaa robbanaa dholamnaa anfusanaa wa inlam taghfirlanaa watarhamnaa lanakuu nanna minal khosiriina.

  • Falam taqtuluuhum walakinnallaha qotalahum wamaa romayta idz romayta walakinnallaha romaa, waliyubliyal mukminiina minhu balaa-an hasanaan, innallaha samii’un ‘aliim.

  • Qullan yushiibanaa illa maa kataballahu lanaa huwa maulanaa, wa ‘alallahi falyatawakkalil mukminuuna.

  • Wa in yamsaskallahu bidhurrin falaa kaasyifa lahu illa huwa, wa in yuridka bi khoirin falaa rodda li fadhlihi yushiibu bihi man yasyaa-u min ‘ibaadihi, wahuwal ghofuurur rohiimu.

  • Walaqod arsalnaa muusaa bi-aayaatinaa wa sulthonin mubiin.

  • Idz qoola yuusufu li-abiihi yaa abati inni ro-aytu ahada ‘asyaro kaukabaan wasy-syamsa wal qomaro ro-aytuhum lii saajidiina.

  • Salaamun ‘alaikum bimaa shobartum fani’ma ‘uqbad-daari.

  • Robbanaa innaka ta’lamu maa nukhfii wa maa nu’linu wamaa yakhfaa ‘alallahi min syai-i fiil ardhi walaa fis-samaa-i. Alhamdulillahil ladzii wahaba lii ‘alal kibari ismaa’iila wa ishaaqo, inna robbii lasamii’ud-du’aa-i.

  • Nabbi’ ‘ibaadii anni anaal ghofuurur rohiimu.

  • Ilaahukum ilaahun waahidun falladziina laa yu’minuuna bil akhiroti qulubuhum munikrotun wahum mustakbiruuna.

  • Wayas-aluunaka ‘anir-ruuhi, Qulir-ruuhu min amri robbii wamaa uutiitum minal ‘ilmi illa qoliilan.

  • Almaalu wal banuuna dziinatul hayawaatid-dunyaa, wal baaqiyaatus-shoolihaatu khoirun ‘inda robbika tsawaban wa khoirun amalan.

  • Wadz-kurun fiil kitaabi idriisa innahu kaana shiddiiqoon nabiyyan. Wa rofa’naahu makaanaan ‘aliyyaan.

  • Qoola robbisy-rohlii shodrii. Wa yassir lii amrii.

  • Qulnaa yaa naaru kuuni bardaan wasalaaman.

  • Innallaha yudkhilul ladziina aamanuu wa ‘amilush-shoolihaati jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru, innallaha yaf’alu maa yuriidu.

  • Qoola robbi unshurnii bimaa kadz-dzabuuni.

  • Wa ‘adallahul ladziina aamanuu minkum wa ‘amiluus-shoolihaati la yastakh-lifannahum fiil ardhi kamaas takhlafal-ladziina min qoblihim walaa yumak-kinanna lahum diinahumul-ladzii artadhoo lahum wala yubaddi lannahum min ba’di khoufihim amnaan, ya’buduunanii laa yusy-rikuuna bii syaii-an, wa man kafaro ba’da dzaalika fa-uulaa-ika humul fasiquuna.

  • Walladziina yaquuluuna robbana hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrota a’yunin waj’alnaa lil muttaqiina imaamaan.

  • Fa-anjaynaahu waman ma’ahu fiil fulkil masyhuuni. Tsumma aghroqnaa ba’dul baaqiina. Inna fii dzaalika la-ayatan wamaa kaana aktsaruhum mukminiina.

  • Innahu min sulaimaana wa innahu Bismillahir rahmaanir rohiim. Alla ta’luu ‘alayya waktuunii muslimiina.

  • Walaa tad’u ma’allahi ilaahaan aakhoro laa ilaaha illa huwa, kullu syai-in haalikun illa wajhahu lahul hukmu wa ilaihi turja’uuna.

  • Qoola robbi unshurni ‘alal qoumil mufsidiina.

  • Walam yakul-lahum min syurokaa-ihim syufa’aa-u wa kaanuu bi syurokaa-ihim kafiriina.

  • Lillahi maa fiis-samaawaati wal ardhi, innallaha huwal ghonniyul hamiidu.

  • Walau taroo i-dzil mujrimuuna naakisuu ru-uusihim ‘inda robbihim robbanaa abshornaa wa sami’naa farji’naa na’mal shoolihaan inna muuqinuuna.

  • Wa tawakkal ‘alallahi, wa kafaa billahi wakiilan.

  • Walaqod aataynaa dawuuda minna fadhlaan, yaajibaalu awwibbii ma’ahu wathoiro, wa alannaa lahul hadiida. Ani’mal saabighootin wa qoddir fis-sardi, wa’maluu shoolihan inni bimaa ta’maluuna bashiirun.

  • Innallaha ‘alimu ghoibis-samaawaati wal ardhi innahu ‘alimun bi dzatish-shuduuri.

  • Salaamun qoulam mir-robbir rohiimin.

  • Subhaanallahi ‘ammaa yashifuuna.

  • Fasajadal malaa-ikatu kulluhum ajma’uuna.

  • Allahu khooliqu kulli syai-in, wahuwa ‘alaa kulli syai-in wakiilun.

  • Walaqod arsalnaa muusaa bi-aayaatinaa wa sulthoonin mubiinin.

  • Waman ahsanu qoulam mimman da’aa ilallahi wa ‘amila shoolihaan wa qoola innani minal muslimiina.

  • Allahu lathifun bi’ibaadihi yarzuqu man yasyaa-u, wahuwal qowiyyul ‘aziizu.

  • Adkhuluul jannata antum wa ajwaa-jukum tuhbaruuna.

  • Rahmatan mir-robbika innahu huwas-samii’ul ‘aliimu.

  • Hadzaa hudaan wal-ladziina kafaruu bi-aayaati robbihim lahum ‘adzaabun(m) mir-rijdzin aliimun.

  • Awalam yarau annallahal-ladzii kholaqos-samaawaati wal ardho walam ya’yaa bi-kholqihinna bi qoodirin ‘alaa an yuhyiyal mautaa, balaa innahu ‘alaa kulli syaii-in qodiirun.

  • innamaal hayaatud dunyaa la’ibun walahwun wa in tu’minuu watat-taquu yuktikum ujurokum walaa yas-alkum amwaalakum.

  • Innal-Ladziina yubaa yi’uunaka innamaa yubaa yi’uunallaha yadullahi fauqo aidiihim, faman nakatsa fa-innamaa yankutsu ‘ala nafsihi, waman aufaa bimaa ‘aahada ‘alaihullaha fasayu’tiihi ajroon ‘adhiimaan.

  • Innal-Ladziina yunaaduunaka min waroo-il hujurooti aktsaruhum laa ya’qiluuna.

  • Man khosyiyar-rohmaana bil ghoibi wajaa-a bi qolbin(m) muniibin.

  • Wamaa kholaqtul jinna wal insa illa liya’buduuni.

  • Qul tarobbashuu faa inni ma’akum minal mutarobbishiina.

  • Wa qouma Nuuhin(m) min qoblu, innahum kaanuuhum adhlama wa athghoo.

  • Fafatahnaa abwaabas-samaa-i bimaa-in(m) munhamirin.

  • Kullu man ‘alaihaa faanin. Wa yabqoo wajhu robbika dzuul-jalaali wal ikroomi.

  • Farauhun wa roihaanun wa jannatu na’iimin.

  • Wa maghfirootun(m) minallahi wa ridhwaanun, wamaal hayaatud-dunyaa illa mataa’ul ghuruuri.

  • A’addallahu lahum ‘adzaaban syadiidan, innahum saa-a maakaanuu ya’maluuna.

  • Walladziina jaa-uu min(m) ba’dihim yaquuluuna robbanaagh-firlanaa wali-ikhwaaninaal-ladziina sabaquunaa bil-iimaani walaa taj’al fii quluubinaa ghilaan(l) lil-ladziina aamanuu robbanaa innaka ro-uufur rohiimun.

  • Robbanaa laa taj’alnaa fitnatan(l) lil-ladziina kafaruu waghfirlanaa robbanaa, Innaka antal ‘azizul hakiimun.

  • Yaa ayyuhal-ladziina aamanuu hal adullukum ‘alaa tajiirotin tunjiikum min ‘adzaabin aliimin.

  • Yaa ayyuhaal ladziina aamanuu idzaa nuudiya lish-sholaati min yaumil jum’ati faas’au ilaa dzikrillahi wa dzaruul bai’a. Dzaalikum khoirul-lakum in kuntum ta’lamuuna.

  • Sawaa-un ‘alaihim astagh-farta lahum amlam tastaghfir lahum lan yaghfirollahu lahum, Innaallaha laa yamdil qoumal faasiiqiina.

  • Allahu laa ilaaha illa huwa, wa ‘alallahi fal-yatawakkalil mukminuuna.

  • Fadzaa qot wabaala amrihaa wa kaana ‘aaqibatu amrihaa khusroon.

  • In tatuubaa ilallahi faqod shoghot quluu bukumaa, wa in ta dhooharoo ‘alaihi fa innallaha huwa maulahu wa jibriilu wa shoolihul mukminiina, wal malaa-ikatu ba’da dzalika dhohiirun.

  • Qooluu balaa qod jaa-anaa nadziirun.

  • Inna lil-muttaqiina ‘inda robbihim jannaatin na’iimi.

  • Fa idzaa nufikho fish-shuuri nafkhotun waahidatun.

  • Innal insaana khuliqo haluu’aan.

  • Yursilis-samaa-a ‘alaikum midrooroon.

  • Qul inni laa amliku lakum dhorroon walaa rosyadaan.

  • Wadhrib ‘alaa maa yaquuluuna wahjurhum hajroon jamiilaan.

  • Wamah-hadtu lahu tamhiidaan.

  • Wujuuhun yauma-idzin-naadhirotun. Ilaa robbihaa naadhirotun.

  • Wa yathuufu ‘alaihim wildaanun(m) mukhol-laduuna idzaa roaitahum hasibtahum lu’lu-an(m) mantsuuroon.

  • Alam nakhluq-kum mimmaa-in(m) mahiinin.

  • Jadzaa am-minar robbika ‘athoo-an hisaabaan.

  • Wa ammaa man khoofa maqooma robbihi wanahaan nafsaa ‘anil hawaa.

  • Min ayyii syaii-in kholaqohu. Min nuthfatan kholaqohu faqoddarohu.

  • In huwa illa dzikrul-lil ‘aalamiina.

  • Yaa ayyuhal insaanu maa ghorroka birobbikal kariimi.

  • ‘Ainaan yasyrobu bimaal muqorrobuuna.

  • Innahu dhonna an(l) lan yahuuro. Balaa inna robbahu kaana bihi bashiiroon.

  • Fa’aalul limaa yuriidu.

  • Yakhruju min(m) bainis-shulbi wattaroo-ibi.

  • Wa dzakarosma robbihi fashollaa.

  • Wa ilal jibaali kaifa nushibat.

  • Wajaa-a robbuka wal malaku shoffaan shoffaan.

  • Wahadainaahun-najdaini.

  • Faqoolalahum rasulullahi naaqotallahi wasuqyaahaa.

  • Wamaa yughnii ‘anhu maaluhu idzaa taroddaa.

  • Wawajadaka ‘aa-ilan fa-aghnaa.

  • Warofa’naa laka dzikroka.

  • Tsumma rodadnaahu asfala saafiliina.

  • Alam ya’alam bi-annallaha yaroo.

  • Khoirun(m) min alfi syahrin. Tanadz-dzalul malaa-ikatuh war-ruuhu fiihaa.

  • Wamaa umiruu illa liya’buduullaha mukhlishiina lahud-diina.

  • Asytaa-taan(l) liyurou a’maalahum.

  • Wa innahu lihubbil khoiri lasyadiidu.

  • Faa-ammaa man tsaqulat mawaadziinuhu. Fahuwa fii ‘iitsatir-roodhiyah.

  • Kalla saufa ta’lamuuna.

  • Watawaa shou-bish-shobri.

  • Wamaa adrooka maal huthomah.

  • Wa arsala ‘alaihim thoiroon abaabiila.

  • Alladzii ath’amahum min juu’in.

  • Fawailul-lil musholliina. Alladziina hum ‘an sholaatihim saahuuna.

  • Fasholli lirobbika wanhar.

  • Walaa antum ‘aabiduuna.

  • Yadkhuluuna fii diinillahi afwaajaan.

  • Sayashlaa naaroon dzaata lahabin.

  • Allahus-shomadu.

  • Min syarri ghoosiqin idzaa waqob.

  • Ilaahinnaasi.

Bil Qobul al-fatehah……. (tutup dengan surah Al-fatehah dan selanjutnya doa & pintalah hajatmu).

Ma’nanya ( Artinya )   :

  1. Yang menguasai di hari pembalasan.Hanya Engkaulah Yang Kami Sembah, Dan Hanya Kepada Engkaulah Kami Meminta Pertolongan.

  2. Mereka tuli, bisu dan buta, Maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).

  3. Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

  4. Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.

  5. Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya dan bahwa Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

  6. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah yang Maha Halus lagi Maha mengetahui.

  7. keduanya berkata: “Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri Kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni Kami dan memberi rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami Termasuk orang-orang yang merugi.

  8. Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

  9. Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.”

  10. Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, Maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, Maka tak ada yang dapat menolak kurnianya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

  11. Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan tanda-tanda (kekuasaan) Kami dan mukjizat yang nyata,

  12. (ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, Sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.”

  13. (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka Alangkah baiknya tempat kesudahan itu.

  14. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang Kami sembunyikan dan apa yang Kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha mendengar (memperkenankan) doa.

  15. Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

  16. Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.

  17. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “roh itu termasuk urusan tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.

  18. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.

  19. Dan Ceritakanlah (Hai Muhammad Kepada Mereka, Kisah) Idris (Yang Tersebut) Di Dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi.Dan Kami Telah Mengangkatnya Ke Martabat Yang Tinggi.

  20. Berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku.

  21. Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah .”

  22. Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.

  23. Nuh berdoa: “Ya Tuhanku, tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku.”

  24. Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. Dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik.

  25. Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

  26. Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan.Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

  27. Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan Sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.Bahwa janganlah kamu sekalian Berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”.

  28. Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

  29. Luth berdoa: “Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu”.

  30. Dan sekali-kali tidak ada pemberi syafa’at bagi mereka dari berhala-berhala mereka dan adalah mereka mengingkari berhala mereka itu.

  31. Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

  32. Dan ( alangkah ngerinya ) jika Sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): “Ya Tuhan Kami, Kami telah melihat dan mendengar, Maka kembalikanlah Kami (ke dunia), Kami akan mengerjakan amal saleh, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang yakin.”

  33. Dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara.

  34. Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada daud karunia dari kami. (kami berfirman): “hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama daud”, dan kami telah melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya aku melihat apa yang kamu kerjakan.

  35. Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala isi hati.

  36. (kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai Ucapan selamat dari Tuhan yang Maha Penyayang.

  37. Maha suci Allah dari apa yang mereka sifatkan.

  38. Lalu Seluruh Malaikat-Malaikat Itu Bersujud Semuanya.

  39. Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.

  40. Dan Sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata,

  41. Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?”

  42. Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah yang Maha kuat lagi Maha Perkasa.

  43. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan”.

  44. Sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

  45. Ini (Al Quran) adalah petunjuk. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Tuhannya bagi mereka azab Yaitu siksaan yang sangat pedih.

  46. Dan Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, Kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan) Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

  47. Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau.

  48. Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu Sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, Maka Barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan Barangsiapa menepati janjinya kepada Allah Maka Allah akan memberinya pahala yang besar.

  49. Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar(mu) kebanyakan mereka tidak mengerti.

  50. (yaitu) orang yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan Dia datang dengan hati yang bertaubat,

  51. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

  52. Katakanlah: “Tunggulah, Maka Sesungguhnya akupun Termasuk orang yang menunggu (pula) bersama kamu”.

  53. dan kaum Nuh sebelum itu. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang paling zalim dan paling durhaka,

  54. Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.

  55. semua yang ada di bumi itu akan binasa.dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.

  56. Maka Dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta jannah kenikmatan.

  57. ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

  58. Allah telah menyediakan bagi mereka azab yang sangat keras, Sesungguhnya Amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.

  59. dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”

  60. “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan Kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. dan ampunilah Kami Ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

  61. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?

  62. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

  63. sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

  64. (Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja.

  65. Maka mereka merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya, dan adalah akibat perbuatan mereka kerugian yang besar.

  66. jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, Maka Sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.

  67. mereka menjawab: “Benar ada”, Sesungguhnya telah datang kepada Kami seorang pemberi peringatan.

  68. Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) syurga-syurga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.

  69. Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup.

  70. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

  71. niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat.

  72. Katakanlah: “Sesungguhnya aku tidak Kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu dan tidak (pula) suatu kemanfaatan”.

  73. dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.

  74. dan Ku lapangkan baginya (rezki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya.

  75. Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.kepada Tuhannyalah mereka melihat.

  76. dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan.

  77. Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?

  78. sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak,

  79. dan Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.

  80. dari Apakah Allah menciptakannya? dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya.

  81. Al Qur’aan itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.

  82. Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah.

  83. (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.

  84. Sesungguhnya Dia menyangka bahwa Dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya).(Bukan demikian), yang benar, Sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya.

  85. Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya.

  86. yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.

  87. dan Dia ingat nama Tuhannya, lalu Dia sembahyang.

  88. dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?

  89. dan datanglah Tuhanmu; sedang Malaikat berbaris-baris.

  90. dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan.

  91. lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka: (“Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya”.

  92. dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.

  93. dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

  94. dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.

  95. kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka).

  96. tidaklah Dia mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?

  97. Kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril.

  98. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.

  99. dalam Keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka,

  100. dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.

  101. dan Adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.

  102. janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu).

  103. dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran.

  104. dan tahukah kamu apa Huthamah itu?

  105. Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong.

  106. Yang Telah Memberi Makanan Kepada Mereka Untuk Menghilangkan Lapar.

  107. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat.(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.

  108. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.

  109. Dan Kamu Tidak Pernah (Pula) Menjadi Penyembah

  110. Masuk agama Allah dengan berbondong-bondong.

  111. Kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.

  112. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

  113. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.

  114. Sembahan manusia.

Catatan :
Bacalah dia kapan saja kau sempat, diwaktu dan disaat kau lapang, atau saat kau berhajat, atau saat kau dirundung kesusahan. Didalam perjalananmu atau saat kau bermuqim ditempat yang kau khawatirkan keadaannya. Sertakanlah kami didalam doamu. Barakalloh fikum…

Wabillahit-taufiq wal hidayah wassalamu’alaikum wr wb.

=== Tammat Hizbul Qur’an ===




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262