PERBEDAAN ANTARA ILMU TEORITIS DAN ILMU KASYF

Disarikan dari Kitab Ihya al-Ghazali
Oleh KI SENGGOL MODOT

Jika selubung yang menghalangi seseorang dan Lauh Mahfudz sudah tersingkap, maka ia bisa menyaksikan segala sesuatu yang ada di Lauh Mahfudz. Ilmu pengetahuan akan mengalir kepadanya. Dia tidak perlu menggunakan panca inderanya untuk mendapatkan ilmu tersebut. Semua itu bagaikan air yang menyembur dari dalam tanah. Namun jika ia berhadapan dengan imajinasi yang berasal dari fantasi panca inderanya, maka imajinasi tadi menjadi hijab yang menghalangi dirinya untuk menyaksikan Lauh Mahfudz, sebagaimana dengan air, jika air mengalir di atas sungai, maka itu akan menghalangi munculnya air dari dalam tanah (yang ada di bawah air sungai). Begitu juga dengan orang yang melihat bayangan matahari di atas air, sesungguhnya ia tidak melihat matahari itu sendiri.
Dengan demikian, hati itu mempunayi dua pintu. Satu pintu menghadap ke ‘alam al-malakut yang tidak lain adalah Luh Mahfudz dan alam malaikat, dan satu pintu lagi yang “menghadap” ke panca indera. Mengenai terbukanya pintu hati yang menghadap ke panca indera, anda sudah bisa memahaminya. Sedangkan terbukanya pintu hati yang menembus ‘alam al-malakut da menyaksikan Lauh Mahfudz, maka anda harus melihatnya dari sisi ilmu keyakinan, dengan cara menganalogkan dengan keajaiban mimpi yang bisa memberi tahu anda apa yang akan terjadi tanpa memerlukan bantuan panca indera. Hanya orang-orang yang selalu berdzikir kepada Allah Swt lah yang bisa mengalami keterbukaan pintu hati ini.
Rasulullah Saw bersabda: “Beruntunglah orang-orang yang sendirian.” Para sahabat bertanya: “Siapakah orang-orang yang sendirian itu, ya Rasulullah Saw? Jawab Rasulullah Saw: “Mereka yang membersihkan hati dengan berdzikir kepada Allah Swt. Dzikir mereka bisa menghapus dosa-dosa mereka, sehingga mereka menghadapi hari Kiyamat dengan enteng.” Kemudian Rasulullah Saw bersabda: Allah Swt berfirman: “Kemudian Aku (Allah Swt) menghadapkan wajah-Ku kepada mereka. Apakah kamu tahu, apa yang hendak Aku berikan kepada mereka?” Allah Swt berfirman lagi: “Yang pertama Aku berikan kepada mereka adalah Aku akan memberikan nur dalam hati mereka, sehingga mereka menceritakan tentang Aku seperti Aku ceritakan tentang mereka.” Pintu masuk bagi cahaya atu nur tersebut adalah pintu hati yang terdalam.
Dengan demikian, perbedaan antara ilmunya para nabi dan auliya dengan ilmunya ulama biasa adalah bahwa ilmu para nabi atau wali berasal dari lubuk hati, yakni dari pintu yang menghadap ke ‘alam al-malakut. Sedangkan ilmu para ulama atau ilmuwan biasa berasal dari pintu panca indera yang berhubungan dengan alam nyata.




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.