MUNAJATMU DIMAJELIS PARA WALI

Pangeran Sukemilung

Assalamu’alaikum wr wb….salam ta’dhim saya haturkan kepada semua sesepuh dan pengampuh di  LASKAR Orang Samar, salam sayang penuh cinta untuk semua santri Alus dimanapun kalian berada.

Malam ini tanah Serunting tampak senyap…saya duduk di balkon lantai atas kantor saya. Entah mengapa keinginan untuk pulang ke kosan begitu berat. Satpam kantor yang mengecek ke ruangan saya juga tidak bertanya macam-macam. Mungkin rikuh atau entahlah…yang jelas saya tidak perlu membeberkan alasan yang saya sendiri tidak tau. Dia hanya menawarkan apakah saya mau dipesankan kopi hangat. Saya menyukai kesunyian malam ini.  Dari atas ini saya melihat sekeliling. Masih sepi. Mungkin karena habis hujan, orang-orang lebih senang meringkuk didalam rumahnya.

Benak saya masih diliputi isi sms dan pembicaraan dengan para Hikmater. Respon untuk artikel saya yang berjudul : Untuk Sebentuk Keinginan, ternyata mengundang pertanyaan bagi sebagian orang. Respon yang mengungkap banyaknya ‘Borok‘ bagi sebagian para pendoa / prayer.  Kelelahan yang sangat menghantui mereka. Sebagian sudah berada pada titik jenuh, putus asa dan kesedihan yang mendalam.

Saya merenungi semua masukan mereka. Saya merasakan sedih mereka. Saya pun turut merasa bersalah. Selama ini saya hanya pandai menjejalimu dengan berbagai macam bacaan dan wirid. Saya menceritakan seribu fadhilahnya. Saya ungkap rahasianya. Saya berlaku seakan-akan sebagai Pemegang Rahasia ke ilmuan. Padahal saya bukanlah siapa-siapa. Maafkanlah saya sahabat…maafkanlah !!

Saya pun sama seperti kalian. Kadangkala bingung dan gundah akan hidup saya. Ketenangan yang saya miliki hanyalah karena saya dikelilingi para Guru dan sahabat-sahabat tempat saya sharing.  Sebagai pribadi yang lemah, saya pun butuh bantuan. Saya tidak ingin berlaku seperti manusia gagah perkasa tanpa sedih, tanpa takut ataupun serba bisa.

Saya berulang kali membaca isi sms para sahabat. Saya menelaahnya dengan hati gundah. Saya tidak tahu apa yang seharusnya saya berikan untukmu. Tidak mungkin saya memberi sebentuk bacaan lagi. Semua itu sudah kau miliki. Pengetahuanmu sudah lebih dari cukup. Kau miliki semua yang kau butuhkan dari tempat ini. Kau layak menjadi pewaris dan disebut pewaris ilmu. Kecintaan dan kesetiaanmu di LASKAR ini adalah bukti dan saksi bagimu. Yang belum kau miliki adalah keyakinan dan keberkahan. Kau belum yakin bahwa kelak doamu akan dikabulkan. Kau belum yakin adanya barokah yang tersimpan di dalam setiap wiridmu. Kau terus menunggu saat-saat doamu di ijabah !

Saat semua kebutuhan mendesak, saat semua hajat membuatmu berlari mengejarnya…saat itulah kau mencari kekuatan lain. Kau menghapal beraneka doa, kau mencari semua bentuk wirid. Kau mengerahkan semua inderamu untuk satu tujuan demi tercapainya doamu. Kau berusaha mewujutkan keinginan. Kau ber azam mengubah takdir, doa-doamu memecah semesta. Malaikat pencatat kewalahan menulis doamu yang naik setiap saat, setiap detik. Kau dengan keras menggedor pintu langit.

Sahabat…saya pun berlaku demikian. Saat aku tertimpa masalah, aku pun menggedor langit sekuat dayaku. Yang terlupakan oleh para sahabat adalah sebentuk KECINTAAN. Kecintaan kepada SHOHIBUL WIRID dan guru-guru yang memberimu Ijazah. Kau melupakan mereka. Padahal mereka menunggu dan memandangmu dengan penuh rasa sayang. Mereka menanti undanganmu. Kau lupa untuk menghadirkan mereka semua. Padahal kau memiliki dan menjaga warisan mereka.

Pada saat kesulitan itu menghimpit, pada saat semua kebutuhan dan keinginanmu berada pada titik nadir…saat itulah terlupa semua adab-adab doa. Kita melupakan semua kaedah doa. Saat itulah sebenarnya kita butuh sebentuk ucapan ‘AMIIN‘ dari para Aulia dan guru-guru yang mulia. Dalam setiap munajat, aku tidak pernah melupakan mereka. Aku mengingat dan mengundang mereka dalam majelisku. Aku bertawasul dalam doaku kepada mereka. Dengan segenap pengharapan dan hatiku. Saat mereka hadir aku meminta agar mereka meng–AMIIN–kan munajatku.

Ketahuilah…sebentuk ucapan itulah yang dapat menghantar doamu ke Hadirat-NYA. Aku tidak pernah peduli dengan segala macam KHODAM yang ada dalam setiap bentuk bacaan. Niatku sederhana. Hanyalah berperan sebaik mungkin sebagai pemegang amanah. Aku tidak bersandar pada kemampuanku. Sekuat dayaku, aku menutup semua indera. Focus pada tujuan Illahi Yaa Robbi…dengan sebesar pengharapan aku mengirimkan doa kepada guru-guruku. Aku mengirimkan doa kepada para Aulia. Aku menyambungkan niatku, bersama niat para Guru, para Wali dan seluruh sholihin. Niat itu bermuara ke Tuanku Junjunganku Pemegang Syafa’at Sayyidina Muhammad SAW.

Saat aku tenggelam ke lautan Mahabbah…saat itulah aku mulai melafaldzkan doa. Dan terkadang yang keluar dari mulutku hanyalah ucapan… Aghistni Ya Allah… Aghistni Ya Allah… Aghistni Ya Allah  !!! Semua hapalan doa tadi lenyap dari bibirku. Aku merasakan yang berdoa adalah seluruh diriku, setiap titik dari tubuh. Batinku mengkristal dalam makhrifatullah. Aku meyakini tanpa aku sebutpun DIA tahu apa  maksudku.

Sahabat…demikianlah yang aku maksudkan. Tumbuhkanlah rasa mahabbahmu terhadap para Guru dan Aulia. Semua doamu akan di AMIIN kan. Doamu akan terbang ke hadirat-NYA. Bahkan malaikat tidak akan mampu mengejar doamu. Jika Majelis Para Wali bersama Sayyidina A’dhom Muhammad SAW yang membawa doamu, artinya pintu Ijabah sudah ada dihadapanmu.

Betul…kita tidak bisa meng klaim bahwa dengan itu doa kita akan terkabul. Hak mutlak ada di tangan Allah SWT.  Namun jika kita berada dibawah bendera ‘ Orang-orang yang dikasihi-NYA ‘ secara tidak langsung kita mendapat ‘ sorotan .’ Kita sadarilah bahwa kita bukanlah hamba dengan segudang amal.

Jika air matamu dapat membuat Arasy berguncang, maka jatuhkanlah dengan tulus. Allah Maha Tahu dan Maha Melihat. Jangan terpaku jumlah wirid yang kau baca, jangan merasakan gagah karena amalan yang kau terima disebut sebagai amalan KELAS ATAS. Semua tidak akan berguna jika kau membacanya dengan hati lalai. Azzam kan lah dihatimu sebentuk Mahabbah kepada-NYA dan bertawasullah kepada Mursyidmu dan semua Aulia. Tawasulmu akan bersambung hingga ke Rasulullah SAW. Semoga…

Semoga cerita ini berguna bagimu. Izinkanlah saya dan semua keluarga serta guru dan mursyid menjadi bagian yang terindah bagimu. Apapun itu bentuknya, sesungguhnya kita mencintai kebaikan. Tugas kitalah untuk menarik para sahabat yang terperosok.Agar kembali bangkit..

Terima kasih atas respon yang ada.Barakallah fikum. Jazakumullah bi ahsanil jaza. Wassalam.   -k-

Peace from : Enrico Endo Burhan , Juli 2011

Footnote :

Untuk Sahabat yang mengirimkan sms kepadaku dengan niat minta tolong, saya hanya dapat menyampaikan penyesalan , “ Mohon maaf, bahwasanya saya hanya bisa memberikan masukan nasehat. Saya bukan paranormal tempat sahabat menitipkan hajat. “ Banyak yang kalian ambil di LASKAR ini, maka garaplah potensimu sebaik mungkin. Kau lebih tahu kondisi dan keadaanmu. Mintalah doa sebanyak mungkin dari sahabatmu yang bertebaran disini. Satu diantara mereka adalah jembatan tempat kau mengantarkan doa tadi. Husnudzon dan tumbuhkan sebentuk Mahabbah dihatimu. Semoga doamu segera terkabul. Amiin Allahumma Amiin…!!!



Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.