MENJADI AKU

Assalamu’alaikum wr wb….salam ta’dhim saya haturkan kepada semua sesepuh dan pengampuh di  LASKAR Orang samar, salam sayang penuh cinta untuk semua santri Alus dimanapun kalian berada.

Saat ini di Tanah Serunting waktu menunjukkan tepat pukul 01.00 WIB….lewat tengah malam menjelang pagi. Tidak seperti biasanya, ada dorongan didalam diri saya untuk mengingat seorang sahabat. Beliau yang belum pernah saya temui, tetapi selalu rajin menyapa saya dengan kiriman sms singkat dan sederhana. Bahasa yang digunakan pun sangat santun. Seorang sahabat yang setia mengingatkan diri saya akan makna indahnya persahabatan. Dengan caranya yang khas beliau meninggalkan kesan bahwa kita lebih baik “Menjadi Aku“  dan bukan orang lain.

Angker Ludiarto El – Bodasyah…begitulah nama sahabat saya itu. Namanya terkesan seram. Saat pertama kali membaca nama itu, saya seperti masuk kedalam hutan belantara yang sangat gelap atau masuk ke dalam gua panjang tanpa ujung. Saya tidak tahu apa makna nama beliau, hanya saja benak saya menelusuri kemungkinan paling menyenangkan dari sebentuk nama Angker Ludiarto. Jika dia berbentuk hutan belantara, maka suatu hari akan menjadi Hutan Lindung yang akan mengayomi banyak hal disekitarnya. Atau jika dia adalah Lorong panjang sebuah gua, maka kelak akan menjadi tempat wisata para petualang-petualang perkasa.

Dua hari yang lewat kami berbincang via phone…saat itu saya bertanya tentang kebiasaan beliau berucap QOBILTU. Beliau hanya tertawa mendengar pertanyaan saya. Itulah diantara cirri khas beliau yang menurut saya paling menyenangkan. Gaya tertawanya seakan mengajak kita ikut tertawa. Dan tanpa sadar saya pun tertawa. Ha..ha..ha..ha..naluri saya menyimak sesuatu yang tersembunyi dibalik tawa itu. Tawa itu seperti mengendapkan semua kesusahan, kepenatan dan sakit. Semuanya jatuh dan berlari dari diri kami. Tawa itu menjadi penawar saat semua racun “ Keinginan dan egoisme “ mengakar didalam hati.

Sederhana sekali beliau mengartikan kalimat QOBILTU tadi. SAYA TERIMA   !!! begitu katanya. Saya sudah diberi orang ilmu kenapa tidak saya terima ?? Kenapa harus menolak kebaikan hati para dermawan-dermawan ilmu ?? Saya menerimanya dengan hati terbuka dan lapang dada. Saya membuka pikiran saya untuk semua masukan dan pengetahuan. Begitulah saya menerjemahkan bahasa beliau.

Penerimaan akan suatu pemberian dengan tulus akan membuka hikmah yang banyak. Penerimaan yang disertai dengan pembelajaran. Apapun bentuknya suatu pemberian merupakan  kunci dari  segala pertanyaan. Di Blog seperti KOS atau sejenisnya…kita akan menerima banyak hal. Baik itu Ilmu Hikmah, bacaan wirid, asma, atau hanya sekedar sharing. Yang jelas si pemberi hanya ingin mengeluarkan apa yang tersimpan di dalam hati dan pikiran mereka. Jika pola pikir kita lebih banyak dipengaruhi  aura negative, kenyataan yang timbul adalah suatu pencelaan. Alam bawah sadar kita serta merta akan melakukan penolakan. Karena dirasakan tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Benak kita akan di liputi keinginan yang bertolak belakang. Kita selalu cenderung meminta agar orang lain mengikuti jalan pikiran dan kemauan kita. Tanpa sadar memaksa orang lain untuk menguatkan pikiran kita. Semuanya sah saja dan tidak ada salahnya, selama kita mengetahui kebenaran jalan pikiran kita.

Sayangnya tidak semua orang punya kemampuan yang sama. Tidak semua orang punya kekuatan pikiran dan kemampuan analisa yang bagus. Kebanyakan semuanya hanya berjalan mengikuti keinginan saja. Kadangkala lebih banyak di domplengi oleh ketidak tahuan. Praktis semua itu berakibat kedalam jiwa. Pemberian yang terus menerus akan mengakibatkan kebingungan. Basic dasar yang lemah dan banyaknya masukan akan berakibat fatal. Makin banyak khayalan tingkat tinggi bermain-main di pikiran.

Saya bercermin kepada sahabat saya Angker Ludiarto…ucapan QOBILTU nya hanya bermakna sebagai ucapan terima kasih. Karena beliau mempunyai basic dasar yang cukup dan kemampuan untuk menganalisa pemberian tadi. Tidak sedikitpun hal itu menyebabkan kegilaan spiritual baginya. Semua baginya tampak sama, tidak melampaui dosis kekuatan pikiran beliau.

Begitulah seharusnya kita bersikap. Istiqomah Khoirum-min Alfi karomah. Istiqomah lebih baik dari seribu karomah. Satu istiqomah akan mengangkat yang lain. Satu istiqomah akan membuka ribuan gerbang Hijab.Itulah makna sesungguhnya dari ungkapan MENJADI AKU. Kau lebih bernilai menjadi dirimu sendiri, bukan hasil duplicat dari sesuatu.  Orang melihat dirimu dari hasil pembelajaranmu, seberapa banyak pun yang kau simpan jika itu hanyalah berupa barang mentah, kelak akan terbuang. Hidup sudah ada kotaknya masing-masing. Kau tidak akan bisa memasuki kotak orang lain. Milikmu sudah tersedia. Mensyukuri yang ada jauh lebih baik dari pada meminta yang belum pasti. Perbagus saja milikmu. Hiasan terbaik bagi diri kita adalah Taqwa. Semuanya akan bernilai lebih disisi Allah SWT.

Tulisan ini saya buat khusus untuk sahabat kinasih saya Angker Ludiarto El-Bodasyah…semoga persahabatan akan semakin langgeng. Beribu ucapan terima kasih untuk semua nasehat antum. Kesederhanaan dan kebersahajaan yang di contohkan, membuat diri saya semakin mengerti akan makna diri sejati. Saya bukanlah siapa – siapa…hanyalah sosok yang mencari figure untuk suatu bentuk persahabatan. Untuk itulah hadir orang-orang seperti beliau.

Akhirul kalam…semoga Rahmat Allah selalu menaungi kita, dan kelak kita akan bersama dalam Panji Rasulullah dalam syafa’at beliau. Barakalloh fikum wa iyyakum. Alhamdulillahi robbil ‘alamiin. Jazakumullah bi ahsanil jaza. Wassalam.  –mk–




Mabes Laskar Khodam Sakti

Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura

Solo, Jawa tengah
WA +6285879593262

Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.